Professional Documents
Culture Documents
10
Ilustrasi Cost Comprative Advantage
Data hipotesis Labor Productivity
Perbandingan Produksi / TK /HK Dasar Tukar Dalam Negri
(DTDN)
Negara Gula Kain
Indonesia 1/3 Kg 1/4 Meter
4 Kg = 3 Meter
1 Kg = 1/4 Meter
1 Meter = 4/3 kg
China 1/6 Kg 1/5 Meter
5 Kg = 6 Meter
1 Kg = 6/5 Meter
1 Meter = 5/6 kg
Perbandingan produksi Gula Kain
Indonesia
China
China
Indonesia
Tenaga kerja Indonesia lebih produktif dibandingkan dengan tenaga kerja china
dalam memproduksi gula (6/3 Kg) dari pada produksi kain (5/4 meter). Hal ini
akan mendorong Indonesia untuk melakukan spesialisasi dan ekspor produk gula.
Adam Smith mengatakan bahwa perdagangan antar negara dapat terjadi jika ada 2
negara yang memiliki keunggulan mutlak atas masing masing komoditas ( dari
2 komoditas) yang di perdagangkan.
David Richard mengatakan, meskipun hanya ada 1 negara yang memiliki
keunggulan mutlak, perdagangan antar negara masih dapat terjadi. Hal ini melihat
perbedaan Labor Efficiency dan Labor Productivity.
11
CUSTOM UNIONS
Pada dasarnya ada 2 pendekatan untuk melakukan pembebasan perdagangan yaitu :
A. Pendekatan Internasional
Dilakukan oleh GATT (General Agreement On Tariffs and Trade) seperti
putaran kanada, Tokyo dan Uruguay. Tujuan putaran adalah untuk
mengurangi rintangan baik tarif maupun non tarif dalam perdagangan
internasional.
B. Pendekatan Regional
Menyangkut kerjasama antara beberapa negara tujuan melakukan
perdagangan bebas diantara mereka, tapi tetap mengenakan rintangan
terhadap negara lain yang tidak mengikuti kerjasama.
Bentuk kerjasama ini antara lain :
1. Daerah perdagangan bebas (free trade area)
2. Pasar bersama (common market)
3. Custom Unions.
1. Free Trade Area
Timbul bila 2 negara atau lebih negara menghapuskan bea masuk untuk
impor barang dari negara anggota tapi tetap mengenakan bea masuk ini untuk
negara lain (bukan anggota). Salah satu contohnya adalah European Free Trade
Areayang beranggotakan Denmark, Austria, Norwegia, Portugis, Swedia,
Switszerland dan Inggris. Semenjak 1 juli 1977 Denmark dan Inggris keluar dan
menggabungkan diri dengan masyarakat ekonomi eropa.
Negara free trade ini tidak secara seragam dalam menentukan kebijakan
ekonomi serta tarif terhadap negara bukan anggota, bahan negara anggota tidak
secara bersama mengikuti negosiasi dalam GATT. Namun apabila negara anggota
ini tidak sesama seperti diatas, maka dapat terjadi barang dari negara lain dapat
masuk ke negara yang bea masuknya tinggimelalui negara anggota lainnya yang
bea masuknya rendah.Oleh karna itu negara anggota dapat meneliti barang-barang
12
mana saja yang berasal dari anggota dan barang mana saja yang berasal ari negara
lain.
2. Pasar Bersama
Terjadi bila mereka membentuk Custom Unions( sepertiFree Trade Area)
tapi dengan mengenakan tarif yang seragam terhadap negara lain dengan
tambahan adanya lalu lintas faktor produksi secara bebas diantara negara anggota.
Masyarakat Ekonomi Eropa mengarah kesini.
3. Customs Unions
Penulis pertama yang mengembangkan teori CU (Custom Unions) adalah
Jacob Viner. Ia mengemukakan bahwa CU mengandung unsur-unsur proteksi
yang lebih besar, dan secara tegas ia menyatakan tidak dapat dipastikan bahwa
pembentukan CU akan meningkatkan kesejahteraan (Welfare) suatu negara,
secara spesifik CU menimbulkan 2 efek yang saling berlawanan. Disatu pihak
CU cenderung meningkatkan perdagangan dan persaingan diantara negara
anggota, sehingga mengarah ke perdagangan bebas. Dipihak lain CU
cenderung lebih protektif terhadap negara bukan anggota.
Viner dalam teorinya menggunakan 2 konsep, yaitu :
1. Trade Creation
2. Trade Diversion
Pembentukan CU dapat menimbulkan adanya trade creation yang dapat
meningkatkan kesejahteraan dan juga trade diversion yang dapat menurunkan
kesejahteraan.
Efek akhirnya tergantung mana yang lebih kuat.
Jika Trade Creation lebih kuat kesejahteraan meningkat.
Jika Trade Diversion lebih kuat kesejahteraan menurun.
13
Pembentukan CU seperti masyarakat eknomi eropa biasanya dapat
mengakibatkan pergesekan/perpindahan tempat/lokasi produksi suatu barang dari
satu negara ke negara lain.
1. Apabila pergeseran lokasi tersebut dapat menciptakan sesuatu yang baru
dalam perdagangan, maka dikatakan CU menimbulkan Trade Creation.
2. Apabila pergeseran lokasi produksi hanya menyebabkan terjadipergeseran
perdagangan dari suatu negara ke negara lain, maka yang timbul hanya Trade
Diversion yang justru menurunkan kesejahteraan.
Konsep trade creation dan trade diversion lebih mudah dipahami apabila
dijelaskan dengan menggunakan angka.
Negara A, B dan C menghasilkan barang x dengan biaya rata rata tetap
sebagai berikut :
Negara Biaya rata-rata
Negara A
mengenakan bea
masuk 100% (Rp)
Negara A
membebaskantarif
terhadap B tapi
tidak terhadap C
A 50 50 50
B 40 80 40
C 30 60 60
Dalam keadaan perdagangan bebas, negara C akan mengekspor barang x ke
negara A dan B, sebab biayanya paling rendah ( Rp 30 < Rp 40 < Rp 50 ).
Misal : negara A menggunkan tarif sebesar 100% harga barang impor
dari negara B dan C masing masing naik menjadi Rp 80 dan Rp 60.
Karena biaya di negara A hanya Rp 50 negara ini akan menghasilkan
sendiri barang x ( Rp 50 < Rp 60 < Rp 80 ).
14
Apabila negara A dan B membentuk CU dan saling menghapuskan bea masuk
(tetapi tetap mengenakan terhadap negara C) biaya rata-rata negara A, B dan C
masing-masing menjadi Rp 50, Rp 40 dan Rp 60.
Dengan demikian, biaya produksi barang impor dari B turun menjadi Rp 40
(karena negara A membebaskan tarif inpor dari negara B) dan biaya impor dari
negara C tetap Rp 60.
Negara A tidak lagi menghasilkan barang x, tetapi mengimpor dari negara B
yang biayanya lebih murah.
Pembentukan CU menyebabkan pergeseran dari produksi dalam negeri A
yang biayanya Rp 50 ke produksi negara B yang lebih murah (Rp40) dan negara A
mengimpor dari negara B.
Inilah yang disebut Trade Creation dan dapat memperbaiki alokasi
sumber daya
Contoh menjelaskan Trade Diversion.
Negara Biaya rata-rata
Negara A
mengenakan bea
masuk 50% (Rp)
Negara A
membebaskan tarif
terhadap B tapi
tidak terhadap C
A 50 50 50
B 40 60 40
C 30 45 60
B produksi barang y di ketiga negara = barang x diatas yang berbeda adalah
besarnya tarif yakni 50%
Sebelum pembentukan CU, negara A mengimpor barang y dari negara C, karena
Rp 45 < Rp 50 < Rp 60.
Namun, setelah pembentukan CU negara A mengimpor barang y dari negara B,
karena Rp 40 < Rp 45 < Rp 50.
15
Pergeseran produksi sekarang bergerak dari negara yang berproduksinya rendah,
yakni C (Rp 50) ke negara yang berproduksinya tinggi yakni B (Rp 40).
Proteksi terhadap produsen negara B semacam ini menyebabkan mereka dapat
menambah penjualan ke negara A dan sayangnya menggeser/mengganti produsen
C yang lebih efisien.
Pergeseran produki mencerminkan adanya Trade Diversion yang
menyebabkan alokasi sumbernya tidak efisien, sehingga dapat menurunkan
kesejahteraan.
Analisa Viner tersebut diatas hanya menekankan efek CU terhadap produksi
CU dapat mempunyai efek terhadap konsumsi juga.Efek konsumsi ini dinilai Meade
maupun Lipsey.Oleh Johnson kedua efek tersebut dianalisa secara bersama-sama.