You are on page 1of 17

BAB II KAJIAN

PUSTAKA
A. Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing
Inqury dalam bahasa Indonesia berarti penemuan. Menurut Sund (dalam
Suryobroto, 2002:193) dinyatakan baha metode penemuan adalah proses
mental dimana sisa men!asimilasikan sesuatu konsep atau sesuatu prinsip.
"roses mental tersebut
misalnya: men!amati, men!!olon!#!olon!kan, membuat
du!aan, men$elaskan, men!ukur, membuat kesimpulan, dan seba!ainya. %an!
dimaksud konsep misalnya: se!iti!a, demokrasi, panas, ener!i, dan seba!ainya.
Sedan!kan prinsip misalnya: lo!am apabila dipanasi men!emban!, lin!kun!an
berpen!aruh terhadap kehidupan or!anisme, dan seba!ainya.
&erman &udo$o (2003: 123) berpendapat baha metode penemuan
merupakan suatu 'ara penyampaian topik#topik matematika, sedemikian
hin!!a proses bela$ar memun!kinkan sisa menemukan sendiri pola#pola atau
struktur# struktur matematika melalui serentetan pen!alaman#pen!alaman bela$ar
lampau. (eteran!an#keteran!an yan! harus dipela$ari itu tidak disa$ikan di dalam
bentuk akhir, sisa dia$ibkan melakukan akti)itas mental sebelum keteran!an
yan! dipela$ari itu dapat dipahami.
*alam penyampaian materi pen!a$aran sisa tidak diberitahukan
sebelumnya sehin!!a seba!ian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Menurut
+ohnson (,asty Soemanto, 2003: 22-) discovery learning adalah usaha untuk
memperoleh pen!ertian dan pemahaman yan! lebih dalam. .horset, "etter.,
(2002) men!un!kapkan discovery learning is a learning situation in which the
-
9
principal content of what is to be learned is not given but must be independently
discovered by the student (metode penemuan adalah situasi pembela$aran yan!
pada prinsipnya sisa tidak diberi pen!etahuan akan tetapi sisa harus
menemukan sendiri hal yan! baru).
*ari pendapat di atas dapat disimpulkan baha metode discovery sen!a$a
diran'an! untuk menin!katkan keakti/an sisa yan! lebih besar, berorientasi
pada proses, untuk menemukan sendiri in/ormasi yan! diperlukan untuk
men'apai tu$uan instruksional. *en!an demikian metode discovery berorientasi
pada proses dan hasil se'ara bersama#sama.
(e!iatan pembela$aran sema'am ini men$adikan sisa akti/ dalam proses
pembela$aran, !uru hanya berperan seba!ai /asilitator untuk men!atur $alannya
pembela$aran. "roses pembela$aran yan! demikian membaa dampak positi/
pada pen!emban!an kreati)itas berpikir sisa. Menurut +oy'e 0 ,eil (1992:
199) keuntun!an metode penemuan adalah akan membantu sisa
men!emban!kan disiplin intelektual dan kebutuhan keterampilan untuk
memban!kitkan rasa in!in tahu dan men'ari $aaban dari kein!intahuannya.
.robrid!e 0 1ybee (1990: 212) memba!i metode penemuan men$adi 2
$enis yaitu: (1) penemuan terbimbin! (guided inquiry)2 (2) penemuan bebas (free
inquiry). *alam penemuan terbimbin!, !uru menyediakan data dan sisa diberi
pertanyaan atau masalah untuk membantu mereka men'ari $aaban, kesimpulan
!eneralisasi dan solusi. "ada penemuan bebas murid meren'anakan solusi,
men!umpulkan data dan selebihnya sama den!an penemuan terbimbin!.
10
1erdasarkan uraian di atas, metode penemuan yan! lebih e/ekti/ untuk
di!unakan untuk menyampaikan materi pembela$aran adalah metode penemuan
terbimbin!. Metode penemuan terbimbin! merupakan ke!iatan inquiry yan!
masih membutuhkan keterlibatan !uru dalam proses pembela$aran, di mana
masalah dikemukakan oleh !uru atau bersumber dari buku teks kemudian sisa
berpikir untuk menemukan $aaban terhadap masalah tersebut di baah
bimbin!an intensi/ !uru.
Menurut Martin (2003:223), penemuan terbimbin! men!!abun!kan !uru
yan! /okus dalam metodolo!i ekpositori den!an anak /o'us pada metodolo!i
free-discovery. "ada penemuan terbimbin!, !uru memilih topi' dan
menetapkan arah. Sisa#sisa bertanya yan! nantinya akan menentukan arah
yan! baru. 4uru menyarankan ke!iatan open-ended baha sisa men!e$ar
untuk menemukannya, menyelidiki apa yan! belum mereka pahami, dan
memban!un kesimpulan mereka sendiri seperti konsep yan! mereka ban!un.
Sisa memeriksa kesimpulan mereka untuk melihat apakah mereka memiliki
kemampuan prediksi dan 'eramah. +ika demikian, mereka berdiskusi satu
sama lain dan den!an !uru untuk men!kon/irmasi ke)alidasiannya. +ika
)aliditas tidak dapat di kon/irmasi, mereka memulai in)esti!asi untuk
men!emban!kan mere)isi kesimpulan dan merekonstruksi konsep.
"enemuan terbimbin! adalah metode dimana !uru seba!ai /asilitator dan
pen!arah sedan!kan sisa akti/ melakukan ke!iatan sesuai prosedur atau lan!kah
ker$a untuk men!emban!kan rasa in!in tahunya.
5eslie, 6od!er dan +anet (2007: 191) menyatakan baha In a guided inquiry
approach the instructor provides the problem and encourages students to work
out the procedures to resolve it, in a guided inquiry plan, students are encouraged
to resolve problems either on their own or in groups.
1erdasarkan pendapat di atas, di dalam metode pembela$aran terbimbin! !uru
menyediakan masalah dan mendoron! sisa untuk menyelesaikan masalah
tersebut se'ara indi)idu maupun berkelompok den!an 'ara lain atau tidak seperti
11
biasanya yan! ada di prosedur. 4uru bertindak seba!ai penun$uk $alan, membantu
sisa a!ar memper!unakan konsep, idea#idea dan keterampilan yan! telah
dipela$ari sebelumnya untuk memperoleh pen!etahuan yan! baru. 1imbin!an ini
merupakan pen!arahan yan! dapat berbentuk pertanyaan#pertanyaan baik se'ara
lisan ataupun tulisan yan! dituan!kan dalam 5(S. "en!a$uan pertanyaan yan!
tepat oleh !uru akan meran!san! kreati)itas dan sisa menemukan pen!etahuan
yan! baru. "en!etahuan yan! baru akan melekat lebih lama $ika sisa dilibatkan
se'ara lan!sun! dalam proses pemahaman dan men!onstruksi konsep atau prinsip
pen!etahuan tersebut.
(e!iatan pembela$aran penemuan terbimbin! menekankan pada pen!alaman
bela$ar se'ara lan!sun! melalui ke!iatan penyelidikan, menemukan konsep dan
kemudian menerapkan konsep yan! telah diperoleh dalam kehidupan sehari#hari.
Sedan!kan ke!iatan bela$ar yan! berorientasi pada keterampilan proses
menekankan pada pen!alaman bela$ar lan!sun!, keterlibatan sisa akti/ dalam
ke!iatan pembela$aran, dan penerapan konsep dalam kehidupan sehari#hari. Sisa
didoron! untuk berpikir kritis, men!analisis sendiri, sehin!!a dapat menemukan
konsep atau prinsip umum berdasarkan bahan8data yan! telah disediakan !uru.
*alam menerapkan model pembela$aran penemuan terbimbin!, !uru
hendaknya mampu merumuskan la!kah#lan!kah pembela$aran sesuai den!an
tin!kat perkemban!an kompetensi dasar yan! dimiliki sisa. Sesuai den!an
masih dibutuhkannya peran !uru dalam proses pembela$aran tersebut, dalam
penelitian dirumuskan sintaks pembela$aran den!an implementasi model
pembela$aran penemuan se'ara terbimbin! seba!ai berikut (tabel 2.1)
12
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing
.ahap .in!kah 5aku 4uru .in!kah 5aku Sisa
.ahap 1
9bser)asi untuk
menemukan masalah
4uru menya$ikan
ke$adian#ke$adian atau
/enomena yan!
memun!kinkan sisa
menemukan masalah.
Sisa men!emban!kan
keterampilan berpikir
melalui obser)asi spesi/ik
hin!!a membuat in/erensi
atau !eneralisasi
.ahap 2
Merumuskan masalah
4uru membimbin! sisa
merumuskan masalah
penelitian berdasarkan
ke$adian dan /enomena
yan! disa$ikannya.
Sisa merumuskan masalah
yan! akan membaa sisa
pada suatu persoalan yan!
men!andun! teka#teki
.ahap 3
Men!a$ukan hipotesis
4uru membimbin! sisa
untuk men!a$ukan
hipotesis terhadap
masalah yan! telah
dirumuskannya.
Sisa menetapkan $aaban
sementara atau lebih
dikenal den!an istilah
hipotesis.
.ahap 7
Meren'anakan
peme'ahan masalah
(melalui eksperimen
atau 'ara lain)
4uru membimbin! sisa
untuk meren'anakan
peme'ahan masalah,
membantu menyiapkan
alat dan bahan yan!
diperlukan dan
menyusun prosedur ker$a
yan! tepat.
Sisa men'ari in/ormasi,
data, /akta yan! diperlukan
untuk men$aab
permasalahan8 hipotesis
.ahap :
Melaksanakan
eksperimen (atau 'ara
peme'ahan masalah
yan! lain)
Selama sisa beker$a
!uru membimbin! dan
mem/asilitasi.
Sisa men!u$i kebenaran
$aaban sementara tersebut.
*u!aan $aaban ini tentu
sa$a didasarkan kepada data
yan! telah diperoleh.
.ahap 3
Melakukan
pen!amatan dan
pen!umpulan data.
4uru membantu sisa
melakukan pen!amatan
tentan! hal#hal yan!
pentin! dan membantu
men!umpulkan dan
men!or!anisasi data.
Sisa men'ari data atau
keteran!an yan! dapat
di!unakan untuk
meme'ahkan masalah
tersebut, misalnya den!an
$alan memba'a buku#buku,
meneliti, bertanya
berdiskusi dan lain#lain
.ahap ;
<nalisi *ata
4uru membantu sisa
men!analisis data supaya
menemukan sesuatu
konsep
Sisa men!analisis data
untuk menemukan sesuatu
konsep.
13
.ahap -
"enarikan kesimpulan
atau penemuan
4uru membimbin! sisa
men!ambil kesimpulan
berdasarkan data dan
menemukan sendiri
konsep yan! in!in
ditanamkan.
Se'ara berkelompok sisa
menarik kesimpulan,
merumuskan kaidah,
prinsip, ide !eneralisasi
atau konsep berdasarkan
data yan! diperoleh
(elebihan metode penemuan terbimbin! adalah seba!ai berikut (Markaban,
2003: 1;)
1. sisa dapat berpartisipasi akti/ dalam pembela$aran yan! disa$ikan2
2. menumbuhkan sekali!us menanamkan sikap in=uiry (men'ari#temukan),
3. mendukun! kemampuan problem sol)in! sisa,
7. memberikan ahana interaksi antar sisa, maupun sisa den!an !uru,
den!an demikian sisa $u!a terlatih untuk men!!unakan bahasa indonesia
yan! baik dan benar,
:. materi yan! dipela$ari dapat men'apai tin!kat kemampuan yan! tin!!i dan
lebih lama membekas karena sisa dilibatkan dalam proses menemukannya.
Sementara itu kekuran!annya adalah seba!ai berikut (Markaban, 2003: 1;#
1-)
1. untuk materi tertentu, aktu yan! tersita lebih lama2
2. tidak semua sisa dapat men!ikuti pela$aran den!an metode penemuan
terbimbin!2
3. di lapan!an, beberapa sisa masih terbiasa dan mudah men!erti den!an
model 'eramah2
7. tidak semua topik 'o'ok disampaikan den!an metode penemuan terbimbin!.
B. Kemamuan !eresentasi Matematika
*i dalam pembela$aran matematika, komunikasi !a!asan matematika bisa
berlan!sun! antara !uru den!an sisa, antara buku den!an sisa, dan antara
sisa den!an sisa. &iebert (<s>ari, 2001:-2), setiap kali kita
men!komunikasikan !a!asan#!a!asan matematika, kita harus menya$ikan !a!asan
tersebut den!an suatu 'ara tertentu.
Menurut ?@.M (2000:3;) pro!ram pembela$aran dari pra#taman kanak#
kanak sampai kelas 12 harus memun!kinkan sisa untuk:
1. men'iptakan dan men!!unakan representasi untuk men!or!anisir, men'atat,
dan men!komunikasikan ide#ide matematika2
2. memilih, menerapkan, dan mener$emahkan representasi matematika untuk
meme'ahkan masalah2
3. men!!unakan representasi untuk memodelkan dan men!interpretasikan
/enomena /isik, sosial, dan /enomena matematika.
6epresentasi yan! dimun'ulkan oleh sisa merupakan un!kapan#un!kapan
dari !a!asan#!a!asan atau ide#ide matematika yan! ditampilkan sisa dalam
upayanya untuk men'ari suatu solusi dari masalah yan! sedan! dihadapinya
(?@.M, 2000 : 3;).
Se'ara umum representasi selalu di!unakan ketika sisa mempela$ari
matematika. &al ini terlihat dari ;0A 'iri khas komunikasi matematika berkaitan
den!an representasi. Menurut 4oldin (2002: 209) representasi adalah suatu
kon/i!urasi (bentuk atau susunan) yan! dapat men!!ambarkan, meakili, atau
melamban!kan sesuatu dalam suatu 'ara. 6epresentasi matematika yan!
merupakan salah satu kompetensi adalah suatu aspek yan! selalu hadir dalam
pembela$aran matematika. (ehadiran representasi dalam pembela$aran
matematika akan memi'u $u!a timbulnya kemampuan untuk men!aitkan ide#ide
matematika dalam berba!ai topik ataupun den!an situasi keseharian, ataupun
memun'ulkan kemampuan sisa untuk bernalar serta berkomunikasi. <rtinya
den!an bera!am representasi yan! sisa mun'ulkan mereka diharapkan dapat
men!komunikasikan !a!asan atau strate!i mereka kepada temannya saat mereka
berinteraksi di kelas.
Ber!naud (4oldin, 2002: 20;) menyatakan representasi merupakan unsur
yan! pentin! dalam teori bela$ar men!a$ar matematika, tidak hanya karena
pemakaian sistem simbol yan! $u!a pentin! dalam matematik dan kaya akan
kalimat dan kata, bera!am dan uni)ersal, tetapi $u!a untuk dua alasan pentin!
yakni: (1) matematika mempunyai peranan pentin! dalam men!konseptualisasi
dunia nyata2 (2) matematika membuat homomorphis yan! luas yan! merupakan
penurunan dari struktur hal#hal lain yan! pokok. "en$elasan kedua alasan di atas
yakni matematika merupakan hal yan! abstrak, maka untuk mempermudah dan
memper$elas dalam penyelesaian masalah matematika, representasi san!at
berperan, yaitu untuk men!ubah ide abstrak men$adi konsep yan! nyata, misalkan
den!an !ambar, simbol, kata#kata, !ra/ik dan lain#lain.
"en!!unaan representasi yan! baik akan mampu men!aitkan in/ormasi yan!
dipela$ari den!an kumpulan in/ormasi yan! sudah dimiliki sisa. "emaknaan
terhadap hubun!an yan! mun!kin ter$adi di antara berba!ai in/ormasi yan!
melekat di sistem representasi tersebut pada dasarnya merupakan upaya untuk
memperoleh pemahaman. 9leh karena itu, pen!!unaan representasi $u!a
mempunyai sumban!an yan! san!at besar ba!i terbentuknya pemahaman konsep.
Sebaliknya, pen!!unaan representasi yan! kuran! dan tidak memadai dapat
membaa kepada kepi'ikan pemahaman sisa (<s>ari, 2001: -:).
1erdasarkan uraian di atas maka diperoleh pen!ertian representasi
matematika seba!ai berikut (tabel 2.2)
Tabel 2.2. Pengertian Kemamuan !eresentasi Matematika
"endapat (esimpulan
?@.M 6epresentasi adalah un!kapan#
un!kapan dari !a!asan#!a!asan
atau ide#ide matematika yan!
ditampilkan sisa dalam
upayanya untuk men'ari suatu
solusi dari masalah yan! sedan!
dihadapinya.
(emampuan
representasi matematik
adalah kemampuan
men!un!kapkan ide#
ide, men!un!kapkan,
pemodelan, ataupun
!a!asan matematika
yan! dapat dipaparkan
oleh seseoran! ketika
ia bela$ar matematika
dalam upayanya
untuk memahami
konsep matematika.
*en!an kata lain
representasi matematik
ini dapat berupa !ra/ik,
tabel, tulisan, dia!ram,
!ambar, persamaan,
notasi matematik, atau
u$ud konkret.
4oldin 6epresentasi adalah suatu
kon/i!urasi (bentuk atau susunan)
yan! dapat men!!ambarkan,
meakili, atau melamban!kan
sesuatu dalam suatu 'ara.
Ber!naud representasi merupakan unsur
yan! pentin! dalam teori bela$ar
men!a$ar matematika, tidak hanya
karena pemakaian sistem simbol
yan! $u!a pentin! dalam
matematik dan kaya akan kalimat
dan kata, bera!am dan uni)ersal,
tetapi $u!a untuk dua alasan
pentin! yakni: (1) matematika
mempunyai peranan pentin!
dalam men!konseptualisasi dunia
nyata2 (2) matematika membuat
homomorphis yan! luas yan!
merupakan penurunan dari
struktur hal#hal lain yan! pokok
6epresentasi tidak hanya meru$uk pada hasil atau produk yan! diu$udkan
dalam bentuk kon/i!urasi atau konstruksi baru, tetapi $u!a melibatkan proses
berpikir yan! dilakukan untuk menan!kap dan memahami konsep, operasi, atau
hubun!an#hubun!an matematik lainnya dari suatu kon/i!urasi. *en!an demikian
proses representasi matematik dapat dibedakan men$adi dua tahap, yaitu se'ara
internal dan eksternal.
6epresentasi internal merupakan proses berpikir tentan! ide#ide matematika
yan! memun!kinkan pikiran seseoran! beker$a atas dasar ide tersebut (&iebert
dan @harpenter dalam MudCakkir, 2003: 21). "ada intinya representasi internal
san!at berkaitan den!an proses mendapatkan kembali pen!etahuan ya! telah
diperoleh dan disimpan dalam in!atan serta rele)an den!an kebutuhaan untuk
di!unakan ketika diperlukan. "roses tersebut san!at terkait erat den!an
pen!kodean pen!alaman masalalu. "roses representasi internal itu tentu tidak bias
diamati se'ara kasat mata dan tidak dapat dinilai se'ara lan!sun! karena
merupakan akti)itas mental dalam pikiran seseoran!. Sedan!kan representasi
eksternal adalah hasil peru$udan dalam men!!ambarkan apa#apa yan!
diker$akan sisa se'ara internal atau representasi internal (4oldin, 2002: 211).
&asil peru$udan ini dapat diun!kapkan baik se'ara lisan, tulisan dalam bentuk
kata#kata, simbol, ekspresi atau notasi matematik, !ambar, !ra/ik, dia!ram, tabel,
atau ob$ek /isik berupa alat pera!a.
*ari uraian di atas, terlihat baha interaksi antara representasi internal dan
representasi eksternal ter$adi se'ara timbal balik ketika seseoran! mempela$ari
matematika. *en!an demikian $ika sisa memiliki kemampuan membuat
representasi, sisa telah mempunyai alat#alat dalam menin!katkan keterampilan
komunikasi matematikanya yan! akan berpen!aruh terhadap penin!katan
pemahaman matematikanya.
Salah satu 'ontoh dari representasi matematika seperti yan! diun!kapkan
oleh (ilpatri'k (2001:9:) adalah representasi an!ka. <n!ka dapat
direpresentasikan seba!ai suatu ob$ek /isik, !ambar, kata#kata, atau simbol yan!
abstrak. Misalnya, an!ka lima dapat direpresentasikan den!an kumpulan ob$ek#
ob$ek /isik seperti lima poton! roti, atau dapat pula den!an men!!unakan !ambar
atau lambin! seperti , atau melalui symbol abstrak seperti D:E atau DBE. 9perasi
matematika dapat pula direpresentasikan. Mislakan penambahan dapat
direpresentasikan melalui !abun!an dari kue#kue, atau dapat pula melalui ekspresi
symbol 3F:. 1e!itupula den!an perkalian dapat direpresentasikan melalui
penambahan berulan!, atau den!an simbol .
1eberapa man/aat atau nilai tambah yan! diperoleh !uru atau sisa seba!ai
hasil pembela$aran yan! melibatkan representasi matematika adalah seba!ai
berikut
1. pembela$aran yan! menekankan representasi akan menyediakan suatu konteks
yan! kaya untuk pembela$aran !uru2
2. menin!katkan pemahaman sisa2
3. men$adikan representasi seba!ai alat konseptual2
7. menin!katkan kemampuan sisa dalam men!hubun!kan representasi
matematik den!an koneksi seba!ai alat peme'ahan masalah2
:. men!hindarkan atau meminimalisir ter$adinya miskonsepsi.
*alam pen!emban!an representasi matematika perlu diperhatikan indikator#
indikator untuk ter'apainya penin!katan representasi matematika. "ada tabel 3 di
baah ini di$elaskan beberapa indikator dari representasi matematika, yaitu
Tabel 2.". Bentuk#Bentuk Indikator !eresentasi Matematika
(MudCakkir, 2003: 27)
6epresentasi 1entuk#1entuk Indikator
6epresentasi Bisual,
berupa:
a. *ia!ram, !ra/ik,
atau tabel
b. 4ambar
menya$ikan kembali data8in/ormasi dari suatu
representasi ke representasi dia!ram, !ra/ik atau tabel
men!!unakan representasi )isual untuk menyelesaikan
masalah
membuat !ambar pola !eometri
membuat !ambar ban!un !eometri untuk
memper$elas masalah dan mem/asilitasi penyelesaiannya
"ersamaan atau
ekspresi matematik
membuat persamaan, model matematik, atau
representasi dari representasi lain yan! diberikan
membuat kon$ektur dari suatu pola hubun!an
menyelesaikan masalah den!an melibatkan ekspresi
matematik
(ata#kata atau teks
tertulis
membuat situasi masalah berdasarkan data atau
representasi yan! diberikan
menuliskan interpretasi dari suatu representasi
menuliskan lan!kah#lan!kah penyelesaian masalah
matematik den!an kata#kata
menyusun 'erita yan! sesuai den!an suatu representasi
yan! disa$ikan
men$aab soal den!an men!!unakan kata#kata atau
teks tertulis.
Indikator#indikator representasi di atas memiliki hubun!an salin! bebas. .iap
representasi yan! di u$i, yaitu representasi )isual, persamaan atau ekspresi
matematik, kata#kata atau tulisan tidak bersyarat satu sama lainnya, akan tetapi
san!at mun!kin adanya irisan diantara $enis representasi tersebut.
<dapun dalam penelitian ini, indikator kemampuan representasi matematika
yan! diamati sisa dalam memahami $enis#$enis matriks dan operasi matriks
adalah seba!ai berikut
Tabel 2.$. Kemamuan !eresentasi Matematika
Indikator (emampuan 6epresentasi
Matematika
Indikator (emampuan 6epresentasi
Matematika Gntuk Materi "okok
Matriks
1. Menya$ikan kembali
data8in/ormasi dari suatu
representasi ke representasi
dia!ram, !ra/ik atau tabel
2. Men!!unakan representasi )isual
untuk menyelesaikan masalah
3. Membuat !ambar pola !eometri
7. Membuat !ambar ban!un
!eometri untuk memper$elas
masalah dan mem/asilitasi
penyelesaiannya
:. Membuat persamaan, model
matematik, atau representasi dari
representasi lain yan! diberikan
3. Membuat kon$ektur dari suatu
pola hubun!an
;. Menyelesaikan masalah den!an
melibatkan ekspresi matematik
-. Membuat situasi masalah
berdasarkan data atau
representasi yan! diberikan
9. Menuliskan interpretasi dari
suatu representasi
10. Menuliskan lan!kah#lan!kah
penyelesaian masalah matematik
den!an kata#kata
11. Menyusun 'erita yan! sesuai
den!an suatu representasi yan!
disa$ikan
12. Men$aab soal den!an
men!!unakan kata#kata atau teks
tertulis.
1. Menya$ikan kembali data8in/ormasi
dari suatu representasi matriks ke
representasi tabel
2. Menya$ikan kembali data8in/ormasi
dari suatu representasi ke
representasi matriks
3. Membuat model matematik dari
representasi lain yan! diberikan
7. Membuat kon$ektur dari suatu pola
hubun!an
:. Menyelesaikan masalah den!an
melibatkan ekspresi matematik
1ulan Sabun Mandi Sarimi *eter!en
Maret 130 270 1:0
@ontoh representasi matematika untuk sisa kelas H"M adalah seba!ai
berikut
Tabel. 2.% &onto' !eresentasi Matematika
Indikator (emampuan
6epresentasi Matematika
Gntuk Materi "okok Matriks
Soal
Menya$ikan kembali
data8in/ormasi dari suatu
representasi matriks ke
representasi tabel
*iketahui nilai hasil ulan!an dari <ndi, %uni,
1udi, dan Ira pada mata pela$aran 1ahasa
Indonesia, 1ahasa In!!ris, dan Matematika $ika
disa$ikan kedalam bentuk matriks adalah
seba!ai berikut
?yatakan hasil nilai ulan!an tersebut kedalam
bentuk tabel.
+aab
1entuk tabel dari hasil nilai ulan!an adalah
Mata "ela$aran <ndi %uni 1udi Ira
1ahasa Indonesia ;: 90 -: ;:
1ahasa In!!ris -: ;0 ;: 3:
Matematika ;0 3: ;: -0
Menya$ikan kembali
data8in/ormasi dari suatu
representasi ke representasi
matriks
*iketahui dua persamaan !aris ,
dan . ?yatakan kedua persamaan
!aris tersebut ke dalam bentuk perkalian
matriksI
+aab
1entuk perkalian matriks dari kedua persamaan
tersebut yaitu
Membuat model matematik
dari representasi lain yan!
diberikan
*iketahui toko kelonton! $umlah baran! yan!
ter$ual pada bulan Maret adalah seba!ai berikut.
?yatakan hasil pen$ualan bulan Maret tersebut
ke dalam matriks. .entukan $enis matriks
tersebut.
+aab
1entuk matriks dari hasil pen$ualan bulan Maret
yaitu
Matriks tersebut termasuk $enis matriks baris
Membuat kon$ektur dari suatu
pola hubun!an
"erhatikan barisan matriks berikut.
.entukan matriks urutan ke#:.
+aab
Matriks yan! ke#: adalah
Menyelesaikan masalah
den!an melibatkan ekspresi
matematik
*iketahui matriks:
.entukan nilai dari $ika .
+aab
&. Penelitian (ang !ele)an
&asil penelitian *ena (200;) dalam penelitiannya yan! ber$udul
D"embela$aran Matematika den!an men!!unakan kontekstual dalam upaya
menin!katkan kemampuan representasi matematik sisaE menun$ukkan
hasil baha pembela$aran den!an kontekstual mampu menin!katkan
kemampuan representasi matematik dibandin!kan pembela$aran biasa. *alam
penelitian ini $u!a didapat suatu kesimpulan representasi sisa berkemban!
ketika men!ikuti pembela$aran den!an men!unakan metode kontekstual.
*. Kerangka Berikir
"ada saat proses bela$ar men!a$ar, kebanyakan !uru men!!unakan metode
pembela$aran ekspositori yan! 'enderun! menekankan pada akti)itas !uru dalam
menyampaikan pembela$aran di kelas sedan!kan sisa hanya pasi/ dalam
ke!iatan pembela$aran dan men!ikuti apa sa$a yan! disa$ikan !uru. &al tersebut
tidak membuat sisa men$adi akti/ dalam pembela$aran sehin!!a prestasi bela$ar
sisa kuran! optimal. (arena itu, !uru diharapkan tidak hanya men!!unakan
metode pembela$aran yan! selama ini di!unakan tetapi diharapkan mampu
men!!unakan metode pembela$aran yan! dapat membuat sisa terlibat se'ara
akti/ dalam pembela$aran dan tidak se'ara drastis men!ubah kebiasaan#kebiasaan
bela$ar yan! sudah melekat pada diri sisa.
Metode pembela$aran yan! diharapkan dapat menin!katkan kemampuan
representasi bela$ar matematika sisa adalah pembela$aran penemuan. Metode
penemuan terbimbin! merupakan salah satu metode yan! dapat mendaya!unakan
kemampuan baik sisa maupun !uru dalam pembela$aran matematika.
"embela$aran matematika melalui metode penemuan terbimbin! melibatkan sisa
se'ara akti/ den!an menemukan sendiri baik teorema, rumus, maupun dalil,
sedan!kan !uru hanya seba!ai mediator ataupun /asilitator yan! bertu!as untuk
menyediakan, membimbin! dan memenuhi kebutuhan sisa saat proses
pembela$aran berlan!sun!.
*en!an demikian, didu!a metode penemuan terbimbin! e/ekti/ di!unakan
dalam pembela$aran matematika pokok bahasan matriks, serta kemampuan
representasi matematika sisa SM( ? 1 4odean yan! men!!unakan metode
penemuan terbimbin! lebih baik bila dibandin!kan den!an kemampuan
representasi matematika sisa yan! men!!unakan metode ekspositori.
+. ,iotesis
1. Metode pembela$aran penemuan terbimbin! e/ekti/ terhadap penin!katan
prestasi bela$ar dan kemampuan representasi matematika sisa pada materi
pokok matriks di SM( ? 1 4odean.
2. Metode ekspositori e/ekti/ terhadap penin!katan prestasi bela$ar dan
kemampuan representasi matematika sisa pada materi pokok matriks di
SM( ? 1 4odean.

You might also like