Tita Husnitawati Subagian EndokrinologiReproduksi-!ertilitas agian "stetri- Ginekologi !#$%-RSHS andung &gonis GnRH adalah bentuk modi'ikasi dari GnRH yang mengikat reseptor GnRH pada hipo'ise dalam waktu lama, berbeda dengan GnRH alam yang mempunyai waktu paruh sangat pendek() &nalog GnRH sudah *ukup lama dikenal se+ak ditemukan S*hally dkk pada tahun ),-- yang berhasil mengisolasi, mengenal dan mensintesis Gn-RH(. Gn-RH sintesis ini dikenal dengan istilah analog Gn-RH (Gn-RH-a)( Hingga kini analog GnRH digunakan untuk beragam indikasi klinis antara lain/ men*egah o0ulasi dan menghentikan daur haid, menghentikan pertumbuhan dan memperke*il ukuran lesi endometriosis, memperke*il ukuran uterus, menghentikan pertumbuhan 'ibroma uterus dan meningkatkan penyusutan 'ibroma, perdarahan uterus dis'ungsi (%$1) dan kista o0arium(2 #ombinasi pengobatan operati' dengan analog GnRH merupakan pengobatan untuk endometriosis yang paling banyak dianut hingga kini dan yang paling rendah angka kekambuhannnya( 1isampaikan pada %ertemuan 3lmiah erkala 34 H3!ER3 Semarang, .5-.6 7anuari .88, %eran GnRH pada sistem reproduksi Terdapat . bagian besar dalam otak yang berperan penting dalam regulasi 'ungsi reprodukti', yaitu hipotalamus dan hipo'ise( Hubungan hipotalamus dan hipo'ise adalah melalui aliran darah yang berasal dari anyaman kapiler-kapiler di tengah hipotalamus yang mengalir ke dalam pembuluh darah portal menuruni tangkai9batang hipo'ise menu+u hipo'ise anterior( %esan-pesan dari hipotalamus ke hipo'ise disampaikan melalui :at neuroendokrin (realising hormon)yang disekresikan sel-sel hipotalamus dan ditansport ke hipo'ise oleh sistem pembuluh darah portal( ;at-:at neuroendokrin dalam hipotalamus memiliki e'ek stimulasi positi' terhadap growth hormone (GH), thyroid-stimulating hormone (TSH), adeno*orti*o tropi* hormone (&<TH), sebagaimana halnya dengan gonadotropin %ituitary 'olli*le-stimulating hormone (!SH) dan =uteini:ing hormone (=H)( Sekresi !SH dan =H memerlukan rangsangan pulsatil GnRH hipotalamik yang membuat +umlah reseptor bertambah diantara dua denyutan( %engeluaran GnRH se*ara konstan membuat respons awal ('lare) yang ter+adi dalam )8 hari pertama , diikuti pengaturan-turun (down regulation) konsentrasi reseptor, yang akan mendesentisasi hipo'ise untuk terus dirangsang(> ?ekanisme ter+adinya nyeri pada endometriosis 3mplan endometriosis mengakibatkan peradangan lokal yang mengiritasi u+ung syara' dan mengirimkan rangsangan no@ious sepan+ang +alur medula spinalis ke susunan syara' pusat yang dirasakan oleh pasien sebagai perasaan terbakar, nyeri tumpul, nyeri ta+am, seperti ditusuk dan kram( Reaksi peradangan lokal diperantarai oleh meningkatnya produksi sitokin dan prostaglandin yang berasal dari lesi endometriosis dan sel-sel sistim imun( Substansi ini +uga merangsang perkembangan +aringan parut dan nodul sekeliling lesi yang akan menekan syara' pri'er mengakibatkan ge+ala nyeri dan menun+ukkan neropati peri'er( Ge+ala nyeri biasanya timbul ketika nodul tertekan saat pemeriksaan bimanual atau saat bersenggama( #ista *oklat mungkin akan menekan organ lain pada pel0ik mengakibatkan nyeri dan penekanan selama berkemih atau pergerakan usus( #arena meningkatnya sitokin sistemik dan prostaglandin oleh sel-sel sistem imun pada sirkulasi darah, banyak perempuan merasakan demam, nyeri dan perasaan ke+ang pada tubuhnya, mual, muntah, dan diare ketika haid( Se*ara umum sakit dapat ter+adi pada organ lain selain organ pel0ik perempuan, di 'ihak lain implan endometriosis tidak biasanya asimtomatik( Aalaupun beberapa pasien mungkin dapat memantau sendiri apakah ada hubungannya antara nyeri dengan beberapa 'ungsi tubuh, dan akti0itas 'isik yang mengarah ke organ tertentu, tetapi pada keadaan ini beberapa pemeriksaan diagnosis dan konsultasi dengan spesialis lain diperlukan untuk menentukan apakah penyebab sakit tersebut endometriosis atau bukan ( organ lain)( 7ika tetap penyebab sakit tidak +elas maka penekanan o0arium oleh obat tertentu seperti 1epot=upron dapat membantu membedakan nyeri apakah diakibatkan oleh endometriosis atau bukan( Telah diper*aya bahwa endometriosis tumbuh subur dalam pengaruh estrogen( Salah satu tu+uan terapi endometriosis yaitu membuat kondisi hipoestrogen akan mengakibatkan lesi endometriosis atropi, sehingga ke+adian nyeri berkurang( &nalog GnRH Gn-RH alamiah merupakan hormon peptida pendek yang terdiri dari rangkaian )8 asam amino( Gn-RH ini memiliki waktu paruh yang singkat, ikatan reseptor yang lemah dan sangat mudah di han*urkan oleh en:im peptidase ( $ntuk mendapatkan analog Gn-RH , maka susunan asam amino pada Gn-RH alami diganti dengan asam amino lain pada rantai 5 dan )8( ?enurut *ara ker+anya analog Gn-RH di bagi dalam dua bentuk, yaitu agonis Gn-RH dan antagonis Gn-RH( &gonis GnRh 1engan mensubstitusi asam amino terpilih atau dengan etilamid pada posisi 5 dan atau )8 (asam amino glisin) pada Tabel ) disintesis GnRH analog( Substitusi ini akan meningkatkan a'initas dengan reseptor GnRH dan men*egah degradasi oleh en:im endo-peptidase atau karboksiamid peptidase sehingga meningkatkan waktu paruh 6 menit men+adi B +am Table ) C Struktur dan potensi relati' agonis GnRH &gonis GnRH %otensi relati' userelin 1-Ser (T$) untuk Gly-5 )88 Na'arelin 1-(.Nal) untuk Gly-5 )88 =euprorelin 1-=eu untuk Gly-5 B8 a*etate Ethylamide untuk Gly-)8 Goserelin 1-Ser (T$) untuk Gly-5 B8 &:-Gly untuk Gly-)8 Triptorelin 1-Trp untuk Gly-5 )88 Tabel )( Struktur dan %otensi Relati' &gonis GnRH %ada pemberian agonis Gn-RH se*ara kontinyu (tanpa berdenyut), maka agonis Gn-RH tersebut akan menduduki reseptor di hipo'isis anterior, dengan *ara mengurangi sensiti'itas hipo'isis terhadap rangsangan agonis Gn-RH , sehingga ter+adi penurunan sekresi =H dan !SH( &kibatnya produksi estrogen dan progesteron pun oleh o0arium akan berkurang (re*eptor down-regulation)( =ong-a*ting GnRH agonist ini (leuprolide, na'arelin, goserelin) mengakibatkan keadaan hipogonadal hipogonadotropik yang disebut pseudomenopause atau oo'orektomi medikal , tetapi kedua istilah itu kurang tepat karena pada menopause o0arium tidak memproduksi estrogen karena tidak ada 'olikel( %ada kedua keadaan tersebut ter+adi kenaikan kadar gonadotropin yang bermakna( Sebaliknya perempuan yang mendapat terapi agonis GnRH tidak memproduksi estrogen karena kedua o0arium tidak mendapatkan rangsang gonadotropin yang adekuatD akibatnya kadar !SH dan =H sangat rendah( &ksi agonis GnRH pada terapi endometriosis yang memi*u kondisi kekurangan estrogen dan amenore, akan menghilangkan semua kemungkinan penyemaian baru pada peritoneum (pertumbuhan baru endometriosis)() %ada awal pemberian ter+adi stimulasi reseptor dan dengan sendirinya ter+adi pengeluaran =H dan !SH dalam +umlah besar, sehingga ter+adi pemi*uan sintesis estrogen dan progesteron di o0arium ('lare up)( 3katan reseptor agonis Gn-RH ini sangat kuat (slow re0ersibility), sehingga meskipun pemberiannya telah dihentikan namun e'eknya terhadap tubuh manusia masih ada berbulan-bulan( #arena *ara ker+anya yang menimbulkan 'lare up, dan mengurangi sensiti0itas hipo'isis anterior, maka analog Gn-RH +enis ini disebut pula sebagai agonis Gn-RH( GnRH agonist dapat diberikan intramuskuler, subkutaneous atau intranasal tergantung +enis obat yang dipakai( Terapi diberikan berupa suntikan tiga bulanan, satu bulanan dan harian atau semprotan intranasal Tabel .( entuk, 1osis, Nama Generik dan Nama 1agang &nalog GnRH Nama generik Nama dagang entuk 1osis userelin Supre*ur Semprotan intranasal 1ua kali semprotan pada setiap lubang nasal setiap 6 +am (tiga kali sehari)( Supre'a*t in+e*table Suntikan harian 1osis diawali .88 mikogram sehari dan dapat dinaikan maksimal B88 mikogram( Goserelin ;olade@ Suntikan satu bulanan atau tiga bulanan 1isuntikan di bawah kulit pada perut bagian bawah =euprorelin =euprolide =upron 1epot, Tapros, Endrolin Suntikan satu bulanan atau tiga bulanan 1isuntikan di bawah kulit pada daerah perut, lengan atau otot pantat9paha %rostap SR Enantone =u*rin 1epot Trenantone-Gyn Sutikan tiga bulanan Na'erelin Synarel Semprotan intranasal 1isemprotkan pada satu lubang hidung pada pagi hari dan satu semprotan pada lubang hidung lainnya pada malam hari setiap hari( %ada beberapa perempuan dosis ini tidak mengganggu pola haid sehingga dapat dinaikkan men+adi satu semprotan pada ke dua lubang hidung setiap pagi dan malam( Synarella Triptorelin 1e*apeptyl SR Suntikan satu bulanan dan tiga bulanan 1isuntikan di bawah kulit atau pada otot pantat( Gonapeptyl Suntikan satu bulanan Tabel .( entuk, 1osis, Nama Generik dan Nama 1agang &nalog GnRH %ada pemakaian terapi lebih dari dua minggu produksi estrogen akan berhenti mengakibatkan implan endometriosis men+adi inakti' dan berdegenerasi( #ebanyakan perempuan mengalami henti haid pada dua bulan terapi dan mengalami perdarahan ber*ak setelah )8-)> hari pemberian terapi( Empat sampai 6 minggu pemberian terapi ge+ala mulai menghilang( Haid timbul kembali setelah >-5 minggu pemakain obat semprotan dan 5-)8 minggu setelah suntikan terakhir(> E'ekti0itas %engobatan $ntuk Ge+ala Nyeri %enggunaan sebelum operasi Sebaiknya tidak diberikan dengan tu+uan mengurangi perluasan lesi peritoneal (implan super'isial) karena dapat mempersulit operator mengidenti'ikasi kelainan(> #e+adian penyusutan endometrioma pada pemberian agonis GnRH sebelum pembedahan masih diperdebatkan5-- %enggunaan setelah pembedahan Enam bulan pemakaian agonis GnRH segera setelah pembedahan akan menurunkan ge+ala kekambuhan,6 dan memperpan+ang timbulnya kekambuhan(> Hasil ini lebih e'ekti' dibandingkan pemakaian kontrasepsi oral setelah pembedahan(, %engunaan pada kekambuhan penyakit %engobatan dapat dilan+utkan tetapi dengan hati-hati mempertimbangkan dosis dan lama pemberian untuk men*egah atau memperke*il hilangnya densitas tulang(- eberapa peneliti melaporkan bahwa penipisan tulang kurang +elas ter+adi selama terapi tulang(- %emberian terapi add-ba*k akan memperke*il risiko dan memungkinkan terapi dilan+utkan sampai lebih dari dua tahun(> #eberhasilan agonis GnRH banyak dilaporkan para peneliti( #esembuhan nyeri pel0ik dan nyeri haid men*apai 68 -,8E, angka kehamilan men*apai rata-rata B. E, sedangkan angka ke+adian residi' +uga rendah( %eneliti lain melaporkan/ pengobatan nyeri men*apai kesembuhan 68-)88E, amenorea hilang )88E, nyeri panggul hilang B8-)88E( Rekurensi ter+adi .8E pada nyeri menstruasi, akan tetapi tidak ada rekurensi pada dispareunia pada obser0asi selama 5 bulan( &ngka kehamilan banyak dilaporkan para peneliti( Aerlin memperoleh kehamilan 2 bulan pas*a pengobatan( %ada endometriosis dera+at ringan angka kehamilan )8-B-E dalam waktu .-6 bulan( Hal ini ber0ariasi tergantung stadium endometriosis(>,). E'ek Samping E'ek samping obat yaitu hipogonadisme, termasuk hot 'lushes, pengeringan 0agina progresi', menurunnya libido (karena produksi estrogen dan androgen ditekan), depresi', iritabilitas, lemah, sakit kepala, perubahan kulit dan hilangnnya mineral tulang( Terapi GnRH agonist tidak mengubah lipid serum dan konsentrasi lipoprotein seperti yang ter+adi pada terapi dana:ole atau progestin dosis tinggi( Turunnya mineral tulang yang bermakna ada hubungannya dengan regimen terapi standar GnRH agonist (enam bulan)D hilangnya mineral tulang baik pada 0ertebrae lumbar (tulang trabekuler) dan leher 'emoral (tulang kortikal) dan dapat men*apai )E per bulan bahkan lebih( Setelah pengobatan dihentikan, mineral tulang yang menurun lambat laun membaik, tetapi tidak semua wanita mengalaminaya( Hilangnya bagian tulang trabekuler dapat menyebabkan kerusakan stuktur tulang yang tidak dapat kembali se*ara membaik se*ara e'ekti'() Terapi add-ba*k 1alam men*egah kehilangan mineral tulang se+umlah stategi terapi add-ba*k telah dikembangkan( Regimen kombinasi estrogen dosis rendah dan progestin (*on+ugated estrogens 8,5. mg dan medroksiprogesteron asetat .,B mg9hari) berdasarkan dugaan bahwa kadar estrogen yang diperlukan untuk mendukung endometriosis adalah lebih besar daripada kadar esrogen untuk men*egah ge+ala 0asomotor hilangnya mineral tulang( Hasil untuk di*apai dengan menambah regimen add-ba*k kombinasi estrogen dosis rendah dan progestin yang disebut estrogen threshold hypothesis( agaimanapun +uga add-ba*k therapy hanya dengan estrogen dosis rendah sebaiknya tidak dian+urkanD per*obaan klinis akhir-akhir ini (etrogen oral ) mg9 hari) telah dihentikan se*ara dini karena ter+adi kekambuhan nyeri( eberapa regimen add-ba*k telah di+elaskan, termasuk progestin sa+a (noretindron .,B-B mg9 hari, tibolon .,B mg9hari, bi'os'onat (etidronat siklik) >88 mg9 hari untuk . minggu setiap . bulan, alendronat )8 mg9 hari), dan kebanyakan saat ini dipakai sele*ti0e estrogen re*eptor modulators, SER? (ralok@i'en 58 mg9hari)( Regimen terapi add-ba*k kombinasi estrogen-progestin melindungi tulang dan mempunyai keuntungan tambahan untuk men*egah hot 'lushes dan atropi urogenital( E'ekti'itas regimen add-ba*k progestin sa+a kurang konsisten( Endometriosis sendiri tidak dihubungkan dengan hilangnya milneral tulang() &ntagonis GnRH 1ewasa ini telah berhasil di temukan +enis Gn-RH analog yang lain, dimana *ara ker+anya +auh berbeda dengan Gn-RH agonis, yang dinamakan Gn-RH antagonis( 1ahulu para ahli selalu gagal menggunakan Gn-RH antagonis generasi 3 dan ke 33, karena memiliki e'ek pengeluaran histamin pada tempat penyuntikan( 1ewasa ini telah banyak digunakan antagonis GnRH generasi ketiga untuk pengobatan endometriosis( Generasi ketiga ini tidak memiliki e'ek terhadap pengeluaran histamin pada tempat penyuntikan, dibandingkan dengan antagonis GnRH generasi 3 dan 33( <ara ker+a antagonis GnRH adalah dengan menduduki reseptor di hipo'isis anterior tanpa ter+adi stimulasi reseptor, artinya tanpa ter+adi pengeluaran !SH dan =H pada saat awal pemberian (tanpa 'lare up)( GnRH antagonis berikatan dengan reseptor GnRH dan beker+a dengan *ara kompetiti' dengan GnRH alamiah(> Gn-RH antagonis diperoleh dengan *ara mengganti susunan asam amino Gn-RH alamiah pada rantai ),.,2,5,6 dan )8( #arena Gn-RH antagonis dapat dengan *epat melepaskan diri dari ikatan reseptornya, maka pemberiannyapun harus dilakukan sesering mungkin (tiap hari, atau tiap minggu)()) %engobatan endometriosis dengan Gn-RH agonis, maupun antagonis merupakan pengobatan yang dewasa ini paling banyak dipakai( &ngka kesembuhan nyeri pel0ik dan nyeri haid men*apai 68 -,8E, sedangkan angka kehamilan men*apai rata- rata B. E, sedangkan angka ke+adian residi' +uga rendah ( Gn- RH agonis, maupun antagonis banyak di gunakan pada kasus endometriosis berat( %ada kista *oklat, sebaiknya sebelum dilakukan tindakan pembedahan, diberikan pengobatan dengan Gn-RH analog selama 5 bulan( Tu+uan pemberian Gn-RH analog adalah untuk mengurangi proses in'lamasi dan 0askularisasi pada o0arium())-. %ustaka )( Spero''( =, !rit: ?&(, Endometriosis , <lini*al Gyne*ologi* Endo*rinology and 3n'ertility, -th, Ailliam F Aillkins, altimore( .88BD ))82 C 2>( .( Hooghe ?(T, Hill, 7( &, / Endometrisis, No0akGs Gyne*ology, )>th , Ailliams F Aillkins, altimore $S&,.88-D ))2--6>( 2( Spero''( =, !rit: ?&( Neuroendo*rinology , <lini*al Gyne*ologi* Endo*rinology and 3n'ertility, -th, Ailliam F Aillkins, altimore( .88BD)>5 C 6B( >( S*hweppe #-A, Hummelsho+ =( Re*ommendations on the use o' GnRH in the management o' endometriosis( 3n/ =unen'eld (ed)( GnRH &nalogs in Human Reprodu*tion( $nited #ingdom/ !ran*is F Taylor, .88B/B2-55( B( %renti*e &(, 1eary &7, land E( %rogestagens and anti- progestagens 'or pain asso*iated with endometriosis( 3n/ The <o*hrane =ibrary, 3ssue 2( <hi*hester/ 7ohn Ailey F Sons =td, .882( 5( 1onne: 7, Nisolle ?, Gillerot S, et al( "0arian endometrial *ysts/ the role o' gonadotropin-releasing hormone agonist and9or drainage( !ertil Steril ),,>D5./52-5( -( ?u:ii =, ?arana R, <aruana %, et al( The impa*t o' preoperati0e gonadotropin-releasing hormone agonist treatment on laparos*opi* e@*ision o' o0arian endometrioti* *ysts( !ertil Steril ),,5D5B/).2B-2-( 6( Hemmings R( <ombined treatment o' endometriosis( GnRH agonists and laparos*opi* surgery( 7 Reprod ?ed ),,6D>2(2)/2)5.8( ,( ?u:ii =, ?arana R, <aruana %, et al( %ostoperati0e administration o' monophasi* *ombined oral *ontra*epti0es a'ter laparos*opi* treatment o' o0arian endometriomas/ a prospe*ti0e, randomised trial( &m 7 "bstet Gyne*ol .888D)62/B66-B,.( )8( $emura T, Hoshikata H, 3shikawa ?, et al( E''e*ts o' pre- treatment with GnRH-&gonists on bone mineral density in patients with endometriosis( Bth 3nternational Symposium on GnRH-&nalogues in <an*er and Humann Reprodu*tion, Gene0a, Swit:erland, ),,,/ abstra*t >B ))( Huirne 7&!, =ambalk <, 7anssens R, S*hoemaker 7( GnRH agonist 0ersus antagonist, where are we today I( The !irst Aorld <ongress "n/ <ontro0ersies in "bstetri*, Gyne*ology F 3n'ertility( %rague, <:e*h Republi*-),,, ).( =ing, !A( Randomi:ed *ontrolled trial o' depot leuprolide in patients with *hroni* pel0i* pain and *lini*ally suspe*ted endometriosis( %el0i* %ain Study Group( "bstet Gyne*ol ),,,D ,2/B)(