You are on page 1of 25

LIA YULIA BUDIARTI ARIVIN

PEMBIAKAN MIKROBA
PEMBIAKAN BAKTERI
BAKTERI DAN NUTRISI
JENIS BIAKAN BAKTERI
MEDIA PEMBIAKAN BAKTERI
PERSIAPAN PEMBIAKAN BAKTERI
TEKNIK PEMBIAKAN MURNI
BAKTERI DAN UNSUR HARA

Bakteri sangat bergantung pada keberadaan unsur nutrisi yang ada
di sekitarnya

Berdasarkan Unsur NUTRISI yang diperlukan, Bakteri dibedakan
menjadi beberapa kelompok :
1. Fototrofik
2. Kemotrofik
3. Lithotrofik
4. Organotrofik
5. Autotrofik
6. Heterotrofik

Berdasarkan Sumber Energi
Berdasarkan Sumber Elektron
Berdasarkan Sumber Karbon
JENIS BIAKAN BAKTERI

1. Biakan Campuran (Mixed Culture)
Biakan yang masih terdiri lebih dari satu spesies bakteri,
biasanya didapatkan pada awal penanaman (inokulasi)










2. Biakan Murni (Pure Culture)
Biakan yang sudah terdiri dari satu spesies bakteri saja,
yang didapatkan dari pemurnian Biakan Campuran
(Mixed Culture)
















Mixed Culture
Primary Culture
Sub-culture
MEDIA PEMBIAKAN BAKTERI

Proses isolasi bakteri dari sampel/bahan-bahan pemeriksaan ke
dalam laboratorium membutuhkan media biakan yang sesuai.

Tujuan pemilihan dan penentuan media adalah untuk menjamin
ketersedian nutrien yang diperlukan oleh bakteri untuk aktivitas
perkembangbiakan dan pertumbuhannya.


MACAM-MACAM MEDIUM PERBENIHAN
Berdasar sifat kuman terhadap hospes :
Medium hidup
Medium mati
Medium Mati
1. Konsistensi
Padat : Petri, Tabung
Semisolid : Gerak
Cair : Reaksi Biokimia, Uji
kepekaan
2. Fisiobiologik
Medium persemaian
Medium diperkaya
Medium selektif
Medium diferensial



1. MEDIA DEFERENSIAL
Digunakan untuk membedakan berbagai kelompok
bakteri berdasarkan sifat tertentu terhadap media
Contoh : Media Agar Darah (Sifat Lisis Eritrosit bakteri)

2. MEDIA SELEKTIF
Selektif dalam komposisi nutrien, digunakan untuk
menumbuhkan bakteri tertentu dan menghambat bakteri
lain (Isolasi Bakteri)
Contoh : Media TCBS untuk Vibrio harveyi

BERDASARKAN
KARAKTERISTIK
FUNGSINYA

3. MEDIA SELEKTIF DAN DEFERENSIAL
Bersifat selektif terhadap bakteri tertentu dan mampu
memberikan respon tertentu terhadap pertumbuhan
bakteri tertentu.
Biasanya digunakan dalam kegiatan identifikasi bakteri.

4. MEDIA DIPERKAYA (Enrichment Medium)
Diperkaya dengan kandungan nutrien tertentu dalam
rangka mengoptimasi pertumbuhan bakteri tertentu.
Selain nutrien, bisa juga ditambahkan :
1) Bahan Penghambat Bakteri lain
2) Indikator Selektivitas




1. MEDIA CAIR
= Media Broth (kaldu)
Media Pembiakan bakteri dalam bentuk cair (kaldu)










BERDASARKAN
BENTUKNYA
Broth Medium

2. MEDIA PADAT
= Media Agar
Media Pembiakan bakteri dalam bentuk padat (kental)
dengan penambahan bahan pemadat berupa gelatin
atau agar.










Serbuk Agar
Plate Agar Medium
BAHAN-BAHAN YANG DITAMBAHKAN DALAM MEDIA PEMBIAKAN BAKTERI

Nutrisi

BENTUK BAHAN
Nitrogen NH4Cl, NaNO3 (Anorganik),
Pepton (Organik)
Karbon Gula (laktosa, sukrosa, maltosa), Pati
dan Glikogen
Vitamin dan Faktor Pertumbuhan
Thiamine, Riboflavin, Biotin,
Beta alanine, Purin dan Pirimidin
Garam Mineral Sulfur (NH4SO4), Posphat (K2HPO4),
Kalium, Magnesium, Mangaan,
Ferum, dan Calsium

Air Aqua Destilata (Aquades)
BACK TO MENU

Perbenihan pada HEWAN PERCOBAAN
Gunanya :
1. Pembuktian Postulat Koch
2. Idenstifikasi kuman
3. Penetuan derajad virulensi
4. Mendapatkan kultur murni
5. Pembiakan bagi m.o. yg sulit tumbuh pada media lab.
6. Membuat imun serum

Macam Hewan Percobaan :
Kelinci Marmut
Tikus putih kecil Tikus putih besar
Monyet Kuda
PERSIAPAN PEMBIAKAN BAKTERI





Sterilisasi merupakan proses mematikan semua mikroorganisme
yang hidup.
Dalam proses pembiakan bakteri, sterilisasi mutlak diperlukan
untuk menghindari kontaminasi bakteri non-target atau
mikroorganisme lain (jamur atau virus)

Secara Umum meliputi :
1. Sterilisasi Media
2. Sterilisasi Alat

STERILISASI

1. Sterilisasi Media
Meliputi :













2. Sterilisasi Alat
Sterilisasi Kering menggunakan oven pada temperatur
160-170 0C selama 2-3 jam.

Tyndallisasi
Mendidihkan medium dengan uap selama beberapa menit,
kemudian didiamkan selama 1 hari, kemudian didihkan lagi
hingga 3 kali ulangan.

Autoclaving
Menggunakan Autoclave (Tangki Sterilisasi), selama 15-20
menit pada suhu 121 0C, tekanan 1 atm/ cm2 (15 lb/ inchi2).

Filtrasi
Menggunakan saringan porselain atau tanah diatom dengan
pore tertentu.
















Autoclave





Secara umum Teknik Penanaman (Inokulasi) Bakteri dapat
dilakukan dengan metode :
1. Biakan Agar Lempeng (Plate Agar Culture)
2. Biakan Agar Miring
3. Biakan Tusukan
4. Biakan Adukan (Pour Plate Culture)


TEKNIK
INOKULASI
BAKTERI


Menggunakan lempeng agar untuk membiakan bakteri melalui
metode gores, oles atau spray
















1
BIAKAN AGAR LEMPENG (PLATE AGAR CULTURE)
Metode Gores Metode Oles/ Spray
Plate Agar Culture


Menggunakan medium agar yang diletakkan miring pada tabung
biakan
















2
BIAKAN AGAR MIRING
Biakan Agar Miring


Diperoleh dengan cara menusukkan ujung kawat yang membawa
bakteri lurus ke dalam medium melalui tengah-tengah medium.

Bakteri aerob akan tumbuh di dekat permukaan medium.














3
BIAKAN TUSUKAN
Biakan Tusukan
Bakteri Aerob


Meletakkan biakan bakteri di tengah cawan petri kemudian
dituangkan gelatin atau agar yang belum memadat.
















4
BIAKAN ADUKAN (POUR PLATE CULTURE)
Pour Plate Culture
TEKNIK PEMBIAKAN MURNI

Teknik Pemisahan koloni murni dari koloni campuran,
secara umum dapat dilakukan dengan 3 metode :

1. Pengenceran
2. Penuangan
3. Penggesekan






















PENGENCERAN
Pertama kali diperkenalkan oleh Lister (1865)
Dengan cara melakukan pengenceran berseri koloni awal
(campuran)
10 -1
10 -2
10 -3
MIXED CULTURE





















PENUANGAN
Pertama kali diperkenalkan oleh Robert Koch (1843-1905)
Menggunakan metode Biakan Adukan
PENGGESEKAN
Menggunakan Metode Agar Lempeng dengan Teknik Gores

You might also like