You are on page 1of 5

HZI

A1C 011 049


Sistem Pengendalian Manajemen adalah Proses yang dilakukan oleh manajer di seluruh
tingkatan untuk memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan
strategi yang dimaksudkan oleh perusahaan atau organisasi untuk tercapainya tujuan.
Elemen- Elemen Sistem Pengendalian Manajemen
Menurut Anthony dan Govindarajan, setiap sistem pengendalian sedikitnya memiliki empat
elemen yaitu :
1. Pelacak (detector) atau sensor, suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya
terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penilai (assessor), suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktual
dengan cara membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang
seharusnya terjadi.
3. Effector, suatu perangkat (umpan balik) yang mengubah perilaku jika assessor
mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.
4. Jaringan komunikasi, perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan
assessor dan antara assessor dengan effector
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perbedaan antara PM dan FS
1. Kesistematisan
Pada dasarnya, FS tidaklah sistematis karena penilaian dan angka yang digunakan
merupakan estimasi kasar. Selain itu, FS juga dipengaruhi oleh ancaman, kesempatan,
dan gagasan baru yang waktunya tidak dapat ditentukan. Sedangkan PM lebih sistematis
dibandingkan FS karena mempunyai serangkaian aktivitas yang merupakan langkah-
langkah yang terjadi dalam urutan yang dapat diprediksikan sesuai dengan jadwal tetap
dengan estimasi yang dapat diandalkan.
2. Partisipan
Biasanya, proses FS melibatkan hanya sedikit orang yaitu manajemen senior, staf
pusat, dan penggagas. Sedangkan proses PM melibatkan lmanajer dan stafnya pada
HZI
A1C 011 049
setiap tingkatan organisasi agar PM tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka.

Perbedaan antara PM dan PT
1. Kesistematisan
Pada dasarnya, PT sangatlah sistematis karena proses yang dikendalikan sangatlah
teknikal. Contohnya adalah mengkoordinasi pesanan yang masuk, memesan suatu
material, dan menjadwalkan produksi. Dalam proses seperti ini, keterlibatan manusia
sangatlah minim. Sedangkan, PM kurang sistematis dibandingkan PT karena
prosesnya melibatkan perilaku para manajer. Hal ini menunjukkan adanya keterlibatan
manusia yang banyak dalam proses PM.
2. Fokus
Fokus PT terletak pada tugas-tugas spesisfik yang tidak memerlukan banyak
pertimbangan untuk melaksanakannya. Sedangkan, fokus PM terletak pada pembuatan
keputusan yang memerlukan banyak pertimbangan untuk melaksanakannya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan Fisiologis.
Merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh manusia,seperti rasa
lapar,haus,seks,perumahan,tidur dan sebagainya.
Kebutuhan Keamanan
Merupakan kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya,ancaman dan
perampokan ataupun pemecatan dari pekerjaan.
Kebutuhan Sosial
Merupakan kebutuhan akan cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang
lain,kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam satu kelompok,rasa
kekeluargaan,persahabatan dan kasih sayang.
Kebutuhan Penghargaan
Merupakan kebutuhan akan status dan kedudukan,kehormatan diri,reputasi dan prestasi.
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Merupakan kebutuhan pemenuhan diri,untuk mempergunakan potensi diri pengembangan
diri mungkin,kreativitas,ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok,serta
menyelesaikan pekerjaannya sendiri.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengertian mindset, paradigma dan nilai dasar
Mindset adalah Sikap mental mapan ( fixed mental attitude) yamg dibentuk melalui
pendidikan, pengalaman, dan prasangka. Mindset merupakan peta mental yang
dipakai sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak.
Paradigma adalah cara yang digunakan oleh seseorang didalam memandang sesuatu.
Keyakinan dasar adalah kepercayaan yang dilekatkan oleh seseorang terhadap
sesuatu.
Nilai dasar adalah sikap, sifat, dan karakter yang dijunjung tinggi oleh seseorang,
sehingga berdasarkan tersebut nilai-niali tersebut seseorang dibatasi.
HZI
A1C 011 049
Kerangka konseptual pendesainan spm yang sesuai dengan bisnis global
Pemacu kemajuan lingkungan bisnis antara lain globalisasi ekonomi,
teknologiinformasi,strategic quality management dan engkajian Manajemen. Lingkungan
bisnis tersebut merupakan bagian lima paradigma manajemen, costumer value
strategy, continous improvement,opportunity,cross functional dan employee
empowerment. Struktur SPPM yang terdiri atas tiga komponen : struktur organisasi,
jejarin informasi dan sistem penghargaan. Perlu didesain berdasarkan kelima paradigma
manajemen.


Gambar diatas melukiskan rerangkan konseptual pendesainan SPPM yang
sesuai dengan lingkungan bisnis global.
Lingkungan bisnis baru menuntut lima paradima baru manajemen, yaitu
a. Customer value strategy
b. Continous improvement
c. Opportunity
d. Cross functional
e. Employee empowerment
Kelima paradigm manajemen inilah yang menjadi landasan pendesainan
SPMM, agar sesuai dengan tuntutatn lingkungan bisnis baru.Struktur SPMM yang
terdiri atas tiga komponen struktur organisasi, jejaring informasi dan system
penghargaan, perlu didesain berdasarkan kelima paradigma manajemen tersebut. Begitu
pila proses SPMM yang terdiri atas enam tahapan dari perumusan strategi, perencanaan
strategic, penyusunan program, penyususnan anggaran, pengimplementasian, dan
Pngelolaan
bisnis & Proses
organisasi,
Peng.perubahan
,
Peng. Sisi
bayangan
Customer value
strategy,
Continuous
improvement,
Opportunity,
Cross functional,
Employee
empowement

Globalisasi
ekonomi,
Strategic
quality
management,
Revolusi
manajemen
System perencanaan
dan pengendalian
manajemen
Struktur
Managerial skills
Proses
Paradigma manajemen
Pemacu perubahan
Karakteristik
lingkungan bisnis
s. prumusan
strategi,
s.perencanaan
strategi,
s. peny program,
s. peny anggran,
s.
pngimplementasi,
s. pemantauan


Struktur
orgnisasi,
Jejaring
informasi,
S. penghargaan

Customer
pemegang
kendali bisnis,
Kompetisi tajam,
Perubahan
menjadi konstan
pesat radikal
serentak pervasir
HZI
A1C 011 049
pemantauan, secara keseluruhan perlu didesain berdasarkan kelima paradigma
manajemen tersebut.
SPMM yang didesain berlandaskan kelima paradigma manajemen baru,
memerlukan keterampilan manajer yang terdiri atas: keterampilam dalam pengelolaan
bisnis dan proses organisasional, keterampilan dalam pengelolaan perubahan, dan
keterampilan di dalam mengelola sisi bayangan organisasi.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengertian rasional, irrasional
a. Rasional
menurut kamus besar bahasa indonesia di definisikan sebagai sesuatu yang menurut pikiran
dan pertimbangan yg logis atau menurut pikiran yg sehat atau cocok dengan akal. sehingga
pendekatan dengan ukuran ini sering menganggap bahwa pikiran dan akal merupakan satu-
satunya dasar untuk memecahkan problem (kebenaran) yg lepas dari jangkauan indra atau
paham yg lebih mengutamakan (kemampuan) akal daripada batin dan rasa. secara mudah
sering di sebut empiris, logika berdasarkan nalar yang dalam arti adanya sesuatu kejadian
yang bisa di terima oleh akal dan mampu di pahami oleh bathin dan rasa.
b. Irasional
dalam definisinya di jabarkan sebagai sesuatu yang tidak berdasarkan akal (penalaran) yg
sehat atau ukuran lain di luar ukuran akal. pendekatan ini sering di gunakan oleh mereka yang
memang tidak memiliki kecenderung dan kemampuan secara akademis dan logis, namun
dalam faktanya memang terjadi. tidak mampu di cerna akal tetapi dalam kejadian benar-benar
terjadi dan dapat di pahami dan dimengerti secara bathin, artinya bathin yang membenarkan.
sebagai contoh, beberapa kegiatan pengobatan alternatif adalah bentuk pendekatan kejadian
ini. konyolnya, mereka yang telah mengerti dan memahami dengan mendekatan empiris dan
logis kadang menggunakan pendekatan ini untuk mewujudkan hal-hal tertentu.
c. supra irasional
berbeda dengan kedua pendekatan tersebut diatas, pendekatan ini bahkan tidak menggunakan
alat ukur yang ada pada diri kita. hal ini memang di karenakan oleh ketidak mampuannya
kedua alat dalam diri kita untuk mencerna dan memahami nilai kebenarannya tetapi
kejadiannya terakui nyata. dalam arti, akal, bathin dan rasa tidak sanggup menterjemahkan
secara pengakuannya namun kejadian memang benar-benar ada. hanya quran nur karim dan
hadist-lah yang mampu menjawab tentang tabir kebenaran yang terakui kejadiannya. jangan
kan untuk menterjemahkan kejadiannya, kadang menterjemahkan makna yang telah tersurat
dalam quran dan hadist-pun tentang kejadiannya kita sering terpeleset dalam suatu kebenaran,
yang akhirnya sering terpicu dalam konflik.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Balanced scorecard
Balanced scorecard adalah alternative metode pengukuran kinerja perusahaan yang perlu
dipertimbangkan oleh para pimpinan perusahaan karena metode ini mengukur kinerja
perusahaan secara komprehensif. Balanced scorecard salah satu sarana penilaian kinerja
perusahaan yang ada yang akan optimal hasilnya apabila dipadukan dengan sistem penilaian
manajemen yang telah ada seperti ISO, analisa SWOT, Six Sigma dan tolok ukur keuangan
lainnya sepertiReturn on Investment (ROI), Earning per Share (EPS) dan Economic Value
Added (EVA). Penggunaan penilaian kinerja secara terpadusangat perlu dilakukan agar
HZI
A1C 011 049
pimpinan mendapatkan informasi yang akurat sebelum membuat suatu keputusan dalam
perusahaan. Manfaat dari Balanced Scorecard adalah :
a. Mencoba menyeimbangkan alat ukur konvensional lama yang berdimensi keuangan
dengan dimensi-dimensi baru yang mencakup aspek pelanggan, proses bisnis internal,
dan proses belajar yang berkembang.
b. Penggunaan BSC sebagai suatu strategic management system yang mampu mengatasi
masalah defisiency dalam system tradisional, dengan membantu manajer menemukan
keterkaitan (link) antara strategi jangka panjang perusahaan dengan aktifitas jangka
pendeknya (Kaplan dan Norton 1996).
c. Penggunaan BSC memenuhi kebutuhan manajer karena menyajikan secara bersama-sama
dalam suatu laporan manajemen tunggal, banyak elemen yang berbeda dari agenda
konpetitif perusahaan dengan lebih berorientasi pada pelangan, waktu respon yang lebih
pendek, peningkatan kualitas, menekankan team work, memperpendek waktu peluncuran
produk baru dan pengelolaan jangka panjang.
d. BSC memungkinkan manajer memandang bisnis dalam empat perspektif, yaitu :
perspektif keuangan,
perspektif proses bisnis internal
perspektif pelanggan,
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Kaplan dan Norton, 1992).

You might also like