You are on page 1of 12

1. Adi Yulianto (10.

0)
2. Dedi Setiyawan (10.050)
3. Devita Rahmawati (10.051)
4. Erfa Khoirul Ulya ()
5. Erlin Dwijayanti ()
6. Heni Purwanti ()
7. Lia Putri ()
8. Lisilmi Kaffah ()
9. M. Afif ()
10. Salio ()
11. Yogi Untoro (10.089)


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
AKPER DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2012
BAB I
PENDAHULIAN

A. LATAR BELAKANG
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan
fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui
komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian shift (timbang terima pasien).
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerimasesuatu laporan (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan mandiri
perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat itu.Informasi yang
disampaikan akurat sehingga kesinambunganasuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang
terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore
atau dinas malam secara tertulis atau lisan.

B. RUMUSAN MASALAH
Setelah dilakukan analisa situasi dengan menggunakan analisa SWOT, maka muncul permasalahan-
permasalahan sebagai berikut :
a. Belum diterapkannya Model Pemberian Asuhan Keperawatan yang jelas. Masih adanya keracunan
antara model fungsional ataupun Tim.
b. System timbang terima masih belum dilaksanakan secara optimal, karena substansi isi materi timbang
terima belum terfokus kepada permasalahan keperawatan yang dialami klien, yaitu:
c. Sentralisasi obat belum dilaksanakan secara optimal
d. System pendokumentasian yang belum operasional dan spesifik.
e. Evaluasi dan pengarahan yang belum dilaksanakan dengan optimal
f. Ronde keperawatan belum dilaksanakan secara optimal.


C. TUJUAN
Tujuan umum:
Mengomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting.
Tujuan khusus:
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data focus).
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan kepada pasien.
3. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. TIMBANG TERIMA/OPERAN
1. PENGERTIAN
Adalah suatu acara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan
keadaan klien.

1. KOMUNIKASI SAAT TIMBANG TERIMA
Pada saat timbang terima diperlukan suatu komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien terhadap
apa yang sudah dilakukan intervensi dan yang belum, serta respon pasien yang terjadi. Perawat
melakukan timbang terima dengan berjalan bersama dengan perawat lainnya dan menyampaikan
kondisi pasien secara akurat didekat pasien. Cara ini lebih efektif dari pada harus menghabiskan
waktu orang lain untuk membaca dan akan membantu perawat dalam menerima timbang terima
secara nyata.

2. LANGKAH LANGKAH
a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap
b. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapakan hal-hal apa yang akan
disampaikan
c. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shift selanjutnya meliputi :
1) Kondisi atau keadaan klien secara umum
2) Tindak lanjut untuk dinas yang menerima operan
3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan
d. Penyampaian operan diatas (point c) harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru
e. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan
klien


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Dilaksanakan tepat pada saat pergantian shift.
2. Dipimpin oleh kepala ruanganatau penanggung jawab pasien (PP).
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.
4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistemis, dan menggmbarkan kondisi pasien saat ini
serta menjaga kerahasiaan pasien.
5. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien.
6. Pada saat timbang terima dikamar pasien, menggunakan suara yang cukup sehingga pasien disebelahnya
tidak mendengar sesuatu yang rahasia bagi klien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaliknya tidak
dibicarakan secara langsung didekat klien.





3. PROSEDUR TIMBANG TERIMA
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSAN
A
Persiapan 1. Timbang terima setiap
pergantian shift/operan
2. Prinsip timbang terima, semua
pasien baru masukdan pasien
yang dilakukan timbang terima
khusunya pasien yang memiliki
permasalahan yang belum/
dapat teratasi serta yang
membutuhkan onbservasi yang
membutuhkan observasi lebih
lanjut.
3. PP menyampaikan timbang
terima pada PP berikutnya, hal
yang perlu disampaikan pada
timbang terima :
Jumlah pasien
Indentitas pasien dan
diaknosis medis
Data (keluhan/subyektif dan
obyektif).
Masalah keperawatan yang
masih muncul.
Intervesi keperawatan yang
sudah dan belum
dilaksanakan (secara
umum).
Intervensi kolaboratif dan
dependen.
Rencana umum dan
persiapan yang dilakukan
(persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang dll).
5 menit Ners Station PP dan PA
Pelaksan
aan
1. Kedua kelompok dinas sudah
siap (sft jaga).
2. Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan buku catatan.
3. Kepala ruangan membuka acara
timbang terima.
4. Perawat yang melakukan
timbang terima dapat
melakukan klarifikasi, Tanya
jawab, dan melakukan validasi
terhadap hal-hal yang
dipertimbangterimakan dan
berhak menanyakan mengenai
hal-hal yang kurang jelas.
5. Kepala ruangan/PP menanyakan
kebutuhan dasar pasien.
6. Penyampaian yang jelas singkat,
dan padat.
7. Perawat yang melaksanakan
20 menit Ners Station KARU,
PP dan PA
timbang terima mengkaji secara
penuhterhadap masalah
keperawatan, kebutuhan dan
tindakan yang telah/belum
dilaksanakan serta hal-hal
penting lainnya selama masa
perawatan.
8. Hal-hal yang sifatnya khusus
dan memerlukan perincian yang
matang sebaiknya dicatat secara
khusu untuk kemudian
diserahterimakan kepada
petugas berikutnya.
9. Lama timbang terima untuk
pasien tidak lebih dari 5 menit
kecuali pada kondisi khusu dan
memerlukan keterangan yang
rumit.
1. Diskusi

2. Pelaporan untuktimbang terima
dituliskan secara langsung pad
format timbang terima yang
ditandatangani oleh PP yang jaga
saat itu dan PP yang jaga
berikutnya diketahui oleh kepala
ruang.

3. Ditutup oleh kepala Ruang
5 Menit Ners Station KARU, PP
dan PA














ALUR TIMBANG TERIMA

Pasien
MASALAH
1. TERATASI
2. BELUM TERATASI
3. TERATASI SEBAGIAN
4. MUNCUL MASALAH BARU

TELAH DILAKUKAN
PERKEMBANGAN/KEADAAN PASIEN
BELUM DILAKUKAN
Diagnosa medis
Masalah kolaboratif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Didukung data)
RENCANA TINDAKAN
RENSTRA TIMBANG TERIMA
a. Pelaksanaan Timbang Terima
Hari/tanggal :
Pukul :
Topik :
Tempat :
b. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
c. Media
1. Status Klien
2. Buku timbang terima
3. Alat tulis
4. Leaflet
5. Sarana dan Prasarana perawatan
d. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
Perawat Primer (pagi) :
Perawat Primer (sore) :
Perawat Assosiate (pagi) :
Perawat Assosiate (sore) :
Perawat Assosiate (malam) :
Perawat Assosiate (libur) :
e. Uraian Kegiatan
1. Prolog
Pada hari.jamseluruh perawat (PP danPA)shift pagi dan sore serta Kepala Ruangan
berkumpul di Nurse Station untuk melakukan timbang terima.
2. Sesi I di Nurse Station
Kepala Ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului dengan doa dan kemudian
mempersilahkan PP dinas pagi untuk melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama
bertugas kepada PP yang akan berdinas selanjutnya (sore). PP dan PA shift sore memberikan
klarifikasi keluhan, intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum),
Intervensi kolaboratif dan dependen, Rencana umum dan persiapan yang dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang dll), hal yang belum jelas atau laporan yang telah disampaikan.
Setelah melakukan timbang terima di Nurse Station berupa laporan tertulis dan lesan, kemudian
diteruskan di ruang perawatan pasien.
3. Sesi 2 di ruang perawatan anak
Seluruh perawat dan kepala ruangan bersama-sama melihat ke tempat pasien.PP dinas selanjutnya
mengklarifikasi dan menvalidasi data langsung kepada pasien dan keluarga yang mengalami
masalah khusus.Langsung kepada pasien yang tidak mengalami masalah khusus,kunjungan tetap
dilaksanakan.Lama kunjungan tidak lebih 5 menit per pasien.Bila terdapat hal-hal yang bersifat
rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi,maka dapat dilakukan di nurse station setelah
kunjungan ke pasien berakhir.
4. Epilog
Kembali ke nurse station.Diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat rahasia. Setelah proses
timbang terima selesai dilakukan,maka kedua PP menandatangani laporan timbang terima dengan
diketahui oleh kepala ruangan.

F.Evaluasi
1. Struktur(Input)
Pada timbang terima,sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain: catatan
timbang terima,status klien,dan kelompok shift timbang terima.Kepala ruang selalu
memimpin kegiatan timbang terima yang dilakukan pada pergantian shift ,yaitu malam ke
pagi dan pagi ke sore.Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh
perawat primer yang bertugas saat itu.
2. Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh perawat
yang bertugas maupun yang akan mengganti shift.Perawat primer mengoperkan ke perawat
primer berikutnya yang akan mengganti shift.Timbang terima pertama dilakukan di nurse
station kemudian keruang perawatan pasien dan kembali lagi ke nurse station.Isi timbang
terima mencakup jumlah pasien diagnosis keperawatan,dan intervensi yang belum/sudah
dilakukan.Waktu untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift.Setiap perawat dapat mengetahui
perkembangan pasien.komunikasi antar perawat berjalan lebih baik.

4. Timbang terima
Strength
Timbang terima sudah dilaksanakan
Adanya kemauan perawat untuk berubah
Weakness
Isi materi timbang terima belum terfokus pada masalah keperawatan.
Opportunity
Banyaknya masalah klien dengan penyakit kronis dan komplikasi
Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa PSIK dengan perawat klinik.
Threatened
Adanya tuntutan yanag lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih
professional.

2). Timbang terima
Prosedur timbang terima,selama ini sudah dilakukan pada setiap pergantian shift jaga,namun cara
penyampaian isi timbang terima belum terungkap secara komprehensif,meliputi :isi timbang terima (masalah
keperawatan pasien lebih focus pada diagnosis medis),dilakukan secara lisan tanpa ada
pendokumentasian,sehingga rencana tindakan yang belum dan sudah dilaksanakan,dan hal-hal penting masih
ada yang terlewati untuk disampaikan pada shift berikutnya,selain itu,mekanisme timbang terima belum
sesuai dengan standart baku.

Manfaat
Bagi perawat
Meningkatkan kemampuan komunikasi antar peerawat.
Menjalim hubungan kerja sama dan bertanggung jawab antar perawat.
Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
Bagi pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap.
Manajement Keperawatan timbang terima
Suatu cara dalam menyampaikan dan menerima SST (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien.

Tujuan:
Menyampaikan kondisi pasien secara umum.
Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
Tersusunya rencana kerja untuk dinas berikutnya.

Langkah-langkah:
Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
Shift yang akan menyerahkan dan mengoper perlu menyiapkan hal-hal apa yang disampaikan.
Perawat yang bertanggung jawab menyampaikan kepada penanggung jawab shift yang meliputi :
Kondisi /keadaan klien secara umum
Tindak lanjutuntuk dinas yang menerima operan.
Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan.
Penyampaian operan diatas (point c) harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru.
Perawat penanggung jawab dan anggotanya dari kedua shift bersama-sama secara langsung melihat
klien.

Prosedur Timbang terima
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses ini meliputi :
Persiapan
Kedua kelompok dalam keadaan siap.
Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
Pelaksanaan
Dalam penerapannya,dilakukan timbnag terima kepada masing-masing penanggung jawab:
Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/operan.
Dari nurse station perawat berdikusi untuk melaksanakan timbang terima dengan mengkaji
secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien.Rencana tindakan
yang sudah/belum dilaksanakan secara hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
Hal-hal yang sifatnya khususnya dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat
secara khusus untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat berikutnya :
Hal- hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah:
Identitas klien dan diagnosis medis
Masalah keperawatan yang memungkinkan masih muncul.
Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan.
Intervensi kolaborasi dan depedensi
Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya
misalnya: operasi,pemeriksaan lab/pemeriksaan penunjang lainnya.persiapan untuk
konsultasi/prosedur lain yang tidak dilaksanakan secara rutin.
Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi,Tanya jawab dan
melakukan validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas.
Penyampaian saat timbang terima secara singkat dan jelas.
Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus
dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci
Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan oleh
perawat.
BAB III

DRAMA

R.S Medikal sehat dikenal memberikan pelayanan yang memuaskan.sarana penunjangnya adalah ruang
interna yang dibagi menjadi 2 yaitu VIP dan Zaal.Diruang VIP terdapat 5 pasien,pasien A(ADI) dengan
masalah CVA,B (SALIO)dengan DM,C(LISILMI) dengan masalah SEROSIS HEPATIS,D dengan masalah
HIPERTENSI,E dengan masalah ASMA.Hari ini akan dilakukan timbang terima antara perawat shift malam
dan shift pagi.Adapun struktur dalam ruangan tersebut adalah Kepala Ruangan (LIA),PPmalam
(YOGI),PAmalam (DEVITA & DEDI), PApagi (HENI),PPpagi (ERFA dan ERLIN) dan sebagai Narator
M.AFIF.Dan berikutnya adalah dramanya :

ERFA,HENI,ERLIN : Assalamualaikum
All di ruangan ; Walaikumsalam
LIA (KARU) : Karena semua sudah datang untuk mengawali aktifitas hari ini marilah kita berdoa
terlebih dahulu
Setelah berdoa,proses timbang terima dilakukan.Namun sebelum Visite kepasien,dilakukan breafing yang
dipimpin oleh LIA (KARU).
LIA (KARU) : Oke!!Sebelum kepasien saya akan menyampaikan Breafing,untuk perawat malam
tolong menyampaikan masalah-masalah atau keluhan-keluhan pasien pada perawat
shift pagi.Harap untuk yang shift pagi diperhatikan dan bertanya jika ada yang tidak
jelas.semua bagaimana??mengerti??
All : Mengerti BU...
LIA (KARU) : Baik silahkan untuk KATIM shift malam untuk menyampaikan laporan malamnya.
YOGI : Kita punya 5 pasien diruang pasien A dengan masalah CVA,B dengan DM,C dengan
masalah SEROSIS HEPATIS,D dengan masalah HIPERTENSI,E dengan masalah
ASMA.
LIA : Baik agar lebih jelas timbang terima ini dilanjutkan dengan visite pada px sajamari!!
All : Baik bu (Sambil membawa buku laporan).
Tiba dikamar A..
LIA (Karu) : Assalamualaikum
PasienA(ADI) : Waalaikumsalam
LIA (KARU) : Bagaimana keadaan bapak hari ini ??
Pasien A : Aduh buk, tangan saya belum bisa digerakkan!!
LIA (KARU) : Sabar pal yach..kita semua berusaha!! (Selagi KARU LIA mengkaji pasien,Katim
memberikan inf.pada katim shift pagi).
YOGI : Kemarin malam kita melakukan mobilisasi pd pasien, miring ka dan ki agar pasien tdk
dikubitus, buat tim pagi apa rencana intervensinya?.
ERFA : Bagaimana kalau kita member roolhand untuk memaksimalkan kerja ekstermitas.
DEVITA : Boleh,tapi sebelumnya kita menkonsulkan dulu pada ahli fisioterapi dan kebetulan
jadwalnya sudah diatur oleh kepala ruangan.
HENI : Kalau saya boleh tau kapan ahli fisioterapinya datang BUk??
LIA : mungkin akan datang sekitar jam 8 pagi
Berlanjut ke pasien B (seperti biasa Bu LIA mengkaji pasien)
LIA : Selamat pagi pak..bagaimana keadaan hari ini...bagaimana luka nya..terasa nyeri atau tidak..
Pasien B (SALIO) : Sudah mendingan bu..tp tadi malam saya merasa nyeri nut nut di luka nya bu..
LIA : Oh iya pak,kemungkinan di lukanya terdapat nanah.sebentar lagi dirawat lukanya.
DEDI : Untuk pasien DM jagan lupa rawat luka pukul 8 pagi,dan injeksi insulin sebelum
makan.
ERLIN : Baik akan saya laksanakan
Kunjungan beralih ke pasien C dengan keluhan SH..
DEDI : Selamat pagi buk..bagaimana keadaannya sekarang..keluhannya apa
Pasien c (lisilmi) : pagi pak...saya masih lemes setelah muntah kmrin malam
DEVITA : Oh iya pasien ini tadi malam sempat muntah darah maka dilakukan kumbah lambung
ERFA : Lalu berapa kali kumbah lambung???
DEVITA : Satu kali saja.
ERFA : Kalau lebih dari satu kali boleh apa kagak??
DEVITA : Jangan mbak,nanti akan terjadi pendarahan di lambung.
Lalu kepala ruangan mulai mengkaji KDM pasien D,5 menit kemudian.
DEDI : Pasien ini mengeluh tidak bisa tidur,mohon diberikan situasi yang nyaman.
ERLIN : Bagaimana kalau saya berkomunikasi dengan keluarga pasien untuk dibatasi
pengunjung supaya pasien bisa istirahat.
DEDI : Ok,tapi tetap jangan lupa TTV pasien tiap 2 jam sekali oleh pasien terakhir.
Dan kunjungan terakhir,dilakukan pada pasien E,dengan diagnose Asma.
YOGI : Bagi pasien asma tolong diberikan nebulizer,dan batas aktifitas.
HENI : Lho bukannya itu intervensi untuk kemarin,apakah tidak ada perubahan intensitas
oksigen
DEDI : Kalau beliau masih merasa sesak,tolong dinaikkan volume oksigennya dari 1 ke 2 liter.
HENI : Baik,saya mengerti!
Lalu semua perawat kembali keruangan VIP untuk melakukan evaluasi dan penutupan diakhiri oleh kepala
ruangan.
Demikian drama dari kelompok timbang terima
Terima kasih..


DAFTAR PUSTAKA

Nursalam,2002,Management Keperawatan:Aplikasi dalam praktek
Keperawatan Profesional,salemba medika,Jakarta.
Nursalam,2007,edisi 3,Manajement keperawatan aplikasi dalam praktek
keperawatan professional edisi 2,salemba medika:Jakarta.
NURSALAM. 2002. Managament keperawatan Edisi 1. Jakarta: Salemba M edika
NURSALAM. 2008. Managament Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
WHO. 1996. Managament pelayanan kesehatan primer edisi 2. Jakarta: EGC
WWW.NURSALAM.COM

You might also like