You are on page 1of 6

.

2 Afakia
Definisi
Afakia adalah suatu keadaan dimana mata tidak mempunyai lensa sehingga mata
tersebut menjadi hipermetropia tinggi. Karena pasien memerlukan pemakaian lensa yang
tebal, maka akan memberikan keluhan pada mata tersebut sebagai berikut:
1
a) Benda yang dilihat menjadi lebih besar 25% dibanding normal
b) Terdapat efek prisma lensa tebal, sehingga benda terlihat seperti melengkung
c) Pada penglihatan terdapat keluhan seperti badut di dalam kotak atau fenomena jack in the
box, dimana bagian yang jelas terlihat hanya pada bagian sentral, sedang penglihatan tepi
kabur.
Dengan adanya keluhan di atas maka pada pasien hipermetropia dengan afakia
diberikan kacamata sebagai berikut:
1
a) Pusat lensa yang dipakai letaknya tepat pada tempatnya
b) Jarak lensa dengan mata cocok untuk pemakaian lensa afakia
c) Bagian tepi lensa tidak mengganggu lapang pandangan kacamata tidak terlalu berat.
d) Melihat benda lebih besar sebesar 25%
e) Melihat seperti Jack in the box, boneka dalam kotak

Epidemiologi
Penelitian di Swedia pada tahun 1997-2001 menyebutkan bahwa satu dari dua ratus
operasi katarak adalah afakia. Alasan paling sering terjadinya afakia yang tidak direncanakan
adalah adanya masalah kapsul ketika operasi dan prolaps vitreous.
2

Penyebab Afakia
3

1. Absen lensa kongenital. Keadaan ini jarang.
2. Afakia setelah operasi pengangkatan lensa. Ini adalah penyebab paling umum afakia.
3. Afakia karena absorbsi bahan lensa yang jarang dipalorkan setelah trauma pada anak.
4. Trauma ekstrusi pada lensa. Ini juga jarang menyebabkan afakia
5. Dislokasi posterior lensa di badan vitreous menyebabkan afakia optikal.
Gejala
Afakia menyebabkan tajam penglihatan menurun dekat dan jauh.
4
Tanda
4,5
-Visus 1/60 atau lebih rendah jika afakia tidak ada komplikasi
-Limbal scar yang dapat ditemukan pada afakia akibat pembedahan
-Pasien mengalami penurunan tajam penglihatan(biasanya hiperopia yang sangat tinggi) yang
dapat dikoreksi dengan lensa positif.
-bilik mata depan dalam
-iris tremulans
-jet black pupil
-test bayangan purkinje hanya memperlihatkan 2 bayangan (normalnya 4 bayangan)
-pemeriksaan fundus memperlihatkan diskus kecil hipermetropi
-retinoscopy memperlihatkan hipermetropi tinggi
-biasanya terlihat bekas operasi
-jika sudah mengalami komplikasi dapat ditemukan edema kornea, peningkatan TIO, iritis,
kerusakan iris, CME(cystoid macular edema)
Optik pada Afakia
Optik pada afakia dapat dibagi menjadi 5, yaitu:
4
1. Perubahan data kardinal mata
Perubahan optik yang terjadi setelah pengangkatan lensa adalah:
a. Mata menjadi hipermetropi tinggi
b. Penurunan total power pada mata menjadi +44 D dari +60 D
c. Titik fokus anterior menjadi 23,3 mm didepan kornea
d. Titik fokus posterior 31 mm dibelakang cornea (panjang anteriorposterior bola
mata 24 mm)
e. 2 titik prinsipal hampir terletak di permukaan anterior kornea
f. Titik nodul sangat dekat dengan yang lain dan terletak 7,75mm dibelakang
permukaan anterior kornea



Sumber: Dr Sunita Agarwal, Dr Athiya Agarwal, David J. Apple, M.D.Textbook of
Ophthalmology. India: Jaypee Brothers Medical Publisher. 2002
2. Pembentukan bayangan pada afakia
Pada afakia, bayangan yang terbentuk membesar 33%. Panjang fokus anterior pada
emetrop adalah 17,05 mm, sedangkan pada afaki adalah 23,22 mm. Rasio panjang
fokus anterior emetrop dan afakia adalah 23,22/17,05=1,32, artinya bayangan yang
terbentuk pada afakia 1,32 kali lebih besar(33%) dibandingkan pada emetrop.


3. Tajam penglihatan pada afakia
4. Akomodasi pada afakia
terjadi kehilangan akomodasi karena tidak terdapat lensa
5. Penglihatan binokular dan afakia
Afakia monokuler pada anak terjadi aniseikonia sebesar 30% disebabkan oleh
anisometropia.

Tatalaksana
Afakia dapat dikoreksi menggunakan lensa kontak, kacamata, atau operasi. Kaca mata
afakia hanya dapat digunakan jika kondisinya afakia bilateral, jika hanya satu mata maka
akan terjadi perbedaan ukuran bayangan pada kedua mata (aniseikonia). Jika pasien tidak
dapat memakai lensa kontak atau kaca mata, maka dipertimbangkan penanaman lensa
intraokuler(pseudofakia). Dan diperlukan tatalaksana untuk komplikasi.
4
Pada afakia bilateral, koreksi dapat dikoreksi dengan kacamata. Sedangkan pada
afakia unilateral, koreksi menggunakan kacamata tidak dapat ditoleransi karena anisometrop.
Lensa kontak dapat mengurangi aniseikonia. Namun, pasien biasanya tidak nyaman
menggunakan lensa kontak karena kesusahan memasang lensa, tidak nyaman, dapat terjadi
komplikasi seperti konjungtivitis giant papil.
4
Tabel perbedaan mata normal(1), koreksi katarak dengan lensa intraokuler bilik mata
belakang(2), lensa kontak(3), dan kacamata katarak(4)

























Sumber: Gerhard, Lang. Ophtalmology A Short. New York: Thieme Stutgart, 2000.
Prognosis
Prognosis untuk afakia adalah bagus jika tidak terjadi komplikasi seperti edema kornea,
glaukoma sekunder, CME (cystoid macular edema). Namun, pada afakia terjadi peningkatan
resiko ablasio retina, khususnya pada miopi tinggi dan

You might also like