You are on page 1of 10

Gejala Klinis :

Pada penderita OMSK mengalami perforasi pada membran timpani selama bertahun-tahun
dengan tanpa gejala atau hanya sedikit kehilangan pendengaran. Mereka akan mengeluh
sedikit nyeri dan tidak nyaman. Saat telinga bagian tengah terinfeksi, airan dari telinga dan
kehilangan pendengaran akan semakin buruk. !http:""symptomheker.about.om#
$. %elinga berair !otorea#
Sekret bersifat purulen !kental, putih# atau mukoid !seperti air dan ener# tergantung
stadium peradangan. Sekret yang mukus dihasilkan oleh akti&itas kelenjar sekretorik telinga
tengah dan mastoid. Pada OMSK tipe ganas unsur mukoid dan sekret telinga tengah
berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa seara luas. Suatu sekret yang ener
berair tanpa nyeri mengarah kemungkinan tuberkulosis.
$,'
Sekret bersifat purulen ! kental, putih# atau mukoid ! seperti air dan ener# tergantung
stadium peradangan. Sekret yang mukus dihasilkan oleh akti&itas kelenjar sekretorik telinga
tengah dan mastoid. Pada OMSK tipe jinak, airan yang keluar mukopus yang tidak berbau
busuk yang sering kali sebagai reaksi iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi membran
timpani dan infeksi. Keluarnya sekret biasanya hilang timbul. Meningkatnya jumlah sekret
dapat disebabkan infeksi saluran nafas atas atau kontaminasi dari liang telinga luar setelah
mandi atau berenang.
'
Pada OMSK stadium inaktif tidak dijumpai adannya sekret telinga. Sekret yang sangat
bau, ber(arna kuning abu-abu kotor memberi kesan kolesteatoma dan produk degenerasinya.
)apat terlihat keping-keping keil, ber(arna putih, mengkilap. Pada OMSK tipe ganas unsur
mukoid dan sekret telinga tengah berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa
seara luas. Sekret yang berampur darah berhubungan dengan adanya jaringan granulasi dan
polip telinga dan merupakan tanda adanya kolesteatom yang mendasarinya. Suatu sekret yang
ener berair tanpa nyeri mengarah kemungkinan tuberkulosis.
'
*. Gangguan pendengaran
Pada anak-anak gejala berupa hambatan dalam berbahasa dan perkembangan kognitif.
+erdasarkan ,-O pertemuan para ahli dari $. negara-negara di /frika, OMSK dianggap
penyebab paling banyak dari persistent hingga moderate kerusakan dari fungsi pendengaran
pada anak dan de(asa. !Global burden of disease to chronic supparative otitis media
Burden of Illness and Management Options Child and Adolescent Health and
Development Prevention of Blindness and Deafness World Health Organiation
Geneva! "#iterland $%%&'(
0ni tergantung dari derajat kerusakan tulang-tulang pendengaran. +iasanya dijumpai
tuli konduktif namun dapat pula bersifat ampuran. Gangguan pendengaran mungkin ringan
sekalipun proses patologi sangat hebat, karena daerah yang sakit ataupun kolesteatom dapat
menghantar bunyi dengan efektif ke fenestra o&alis. Pada OMSK tipe maligna biasanya
didapat tuli konduktif berat karena putusnya rantai tulang pendengaran, tetapi sering kali juga
kolesteatom bertindak sebagai penghantar suara sehingga ambang pendengaran yang didapat
harus diinterpretasikan seara hati-hati.
Penurunan fungsi koklea biasanya terjadi perlahan-lahan dengan berulangnya infeksi
karena penetrasi toksin melalui jendela bulat !foramen rotundum# atau fistel labirin tanpa
terjadinya labirinitis supuratif. +ila terjadinya labirinitis supuratif akan terjadi tuli saraf berat.
-antaran tulang dapat menggambarkan sisa fungsi koklea.
$,'
'. Otalgia !nyeri telinga#
/danya nyeri tidak la1im dikeluhkan penderita OMSK dan bila ada merupakan suatu
tanda yang serius. Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus.
2yeri dapat berarti adanya anaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret,
terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis, atau anaman pembentukan abses otak.
2yeri telinga mungkin ada tetapi mungkin oleh adanya otitis eksterna sekunder. 2yeri
merupakan tanda berkembang komplikasi OMSK seperti petrositis, subperiosteal abses, atau
trombosis sinus lateralis.
3. 4ertigo
4ertigo pada penderita OMSK merupakan gejala yang serius lainnya. Keluhan &ertigo
seringkali merupakan tanda telah terjadinya fistel labirin akibat erosi dinding labirin oleh
kolesteatom. Pada penderita yang sensitif, keluhan &ertigo dapat terjadi karena perforasi
besar membran timpani yang akan menyebabkan labirin lebih mudah terangsang oleh
perbedaan suhu. Penyebaran infeksi ke dalam labirin juga akan menyebabkan keluhan
&ertigo. 4ertigo juga bisa terjadi akibat komplikasi serebelum. 5istula merupakan temuan
yang serius, karena infeksi kemudian dapat berlanjut dari telinga tengah dan mastoid ke
telinga dalam sehingga timbul labirinitis dan dari sana mungkin berlanjut menjadi meningitis.
6ji fistula perlu dilakukan pada kasus OMSK dengan ri(ayat &ertigo. 6ji ini memerlukan
pemberian tekanan positif dan negatif pada membran timpani.
%anda-tanda klinis OMSK tipe maligna :
a. /danya abses atau fistel retroaurikular
b. 7aringan granulasi atau polip di liang telinga yang berasal dari ka&um timpani.
. Pus yang selalu aktif atau berbau busuk !aroma kolesteatom#
d. 5oto rontgen mastoid adanya gambaran kolesteatom.
Perforasi membran timpani
Otitis Media Supuratif Kronik.
8
)iagnosis
)iagnosis OMSK ditegakan dengan ara:
$,',9
$. /namnesis !history-taking#
Penyakit telinga kronis ini biasanya terjadi perlahan-lahan dan penderita seringkali
datang dengan gejala-gejala penyakit yang sudah lengkap. Gejala yang paling sering dijumpai
adalah telinga berair. Pasien dengan OMSK sering datang dengan telinga berair, kering
seara bergantian dan ri(ayat otitis media berulang, perforasi karena traumatik. Seringnya,
pasien menyangkal adanya nyeri atau rasa tidak nyaman pada telinga. )an lebih sering
datang dengan gejala kehilangan fungsi pendengaran. /pabila keluhan pasien &ertigo, demam
dan nyeri kemungkinan keterlibatan intratemporal atau komplikasi intrakranial.!medscape'.
:iang telinga bagian luar kemungkinan bisa edem. ;airan yang keluar dari telinga ber&ariasi
dari berbau busuk, purulent dan bisa seperti keju ataupun jernih dan serosa. 7aringan
granulasi sering terlihat di liang telinga bagian medial atau tengah, telinga tengah. +ila terjdi
perforasi maka akan terlihat edem atau bisa juga polip, bengkak atau pun eritem()medscape'
Pada tipe tubotimpani sekretnya lebih banyak dan seperti benang, tidak berbau bususk, dan
intermiten. Sedangkan pada tipe atikoantral sekretnya lebih sedikit, berbau busuk, kadangkala
disertai pembentukan jaringan granulasi atau polip, dan sekret yang keluar dapat berampur
darah. /da kalanya penderita datang dengan keluhan kurang pendengaran atau telinga keluar
darah.
*. Pemeriksaan otoskopi
Pemeriksaan otoskopi akan menunjukan adanya dan letak perforasi. )ari perforasi
dapat dinilai kondisi mukosa telinga tengah.
'. Pemeriksaan audiologi
<&aluasi audiometri dan pembuatan audiogram nada murni untuk menilai hantaran
tulang dan udara penting untuk menge&aluasi tingkat penurunan pendengaran dan untuk
menentukan gap udara dan tulang. /udiometri tutur berguna untuk menilai =speech reception
threshold> pada kasus dengan tujuan untuk memperbaiki pendengaran.
3. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiografi daerah mastoid pada penyakit telinga kronis memiliki nilai
diagnostik yang terbatas bla dibandingkan dengan manfaat otoskopi dan audiometri.
Pemeriksaan radiologi biasanya memperlihatkan mastoid yang tampak sklerotik
dibandingkan mastoid yang satunya atau yang normal. <rosi tulang yang berada di daerah
atik memberi kesan adanya kolesteatom. Proyeksi radiografi tyang sekarang biasa digunakan
adalah proyeksi schuller dimana pada proyeksi ini akan memperlihatkan luasnya pnematisasi
mastoid dari arah lateral dan atas.
Pada ;% san akan terlihat gambaran kerusakan tulang oleh kolesteatom, ada atau
tidaknya tulang?tulang pendengaran dan beberapa kasus terlihat fistula pada kanalis
semisirkularis hori1ontal.
$,'
.. Pemeriksaan bakteriologi
,alaupun perkembangan dari OMSK merupakan kelanjuan dari mulainya infeksi akut,
bakteri yang ditemukan pada sekret yang kronis berbeda dengan yang ditemukan pada otitis
media supuratif akut. +akteri yang sering dijumpai pada OMSK adalah Pseudomonas
aeruginosa, Staphylococcus aureus, dan Proteus sp. Sedangkan bakteri pada otitis media
supuratif akut adalah Streptococcus pneumonie dan H. influenza.
@
0nfeksi telinga biasanya masuk melalui tuba dan berasal dari hidung, sinus paranasal,
adenoid, atau faring. )alam hal ini penyebab biasanya adalah pneumokokus, streptokokus
atau H. influenza. /kan tetapi, pada OMSK keadaan ini agak berbeda karena adanya
perforasi membran timpani maka infeksi lebih sering berasal dari luar yang masuk melalui
perforasi tadi.
$(*( Penatala+sanaan
Pada (aktu pengobatan haruslah die&aluasi faktor-faktor yang menyebabkan penyakit
menjadi kronis, perubahan-perubahan anatomi yang menghalangi penyembuhan serta
menganggu fungsi, dan proses infeksi yang terdapat di telinga. +ila didiagnosis kolesteatom,
maka mutlak harus dilakukan operasi, tetapi obat -obatan dapat digunakan untuk mengontrol
infeksi sebelum operasi.
$,',.,9
Prinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan luas infeksi, yang dapat dibagi
atas: konser&atif dan operasi
/. Otitis media supuratif kronik benigna
a# Otitis media supuratif kronik benigna tenang
Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan dinasehatkan untuk jangan mengorek
telinga, air jangan masuk ke telinga se(aktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat
bila menderita infeksi saluran nafas atas. +ila fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan
operasi rekonstruksi !miringoplasti, timpanoplasti# untuk menegah infeksi berulang serta
gangguan pendengaran.
b# Otitis media supuratif kronik benigna aktif
Prinsip pengobatan OMSK adalah :
$. Membersihkan liang telinga dan ka&um timpani !toilet telinga#
%ujuan toilet telinga adalah membuat lingkungan yang tidak sesuai untuk
perkembangan mikroorganisme, karena sekret telinga merupakan media yang baik bagi
perkembangan mikroorganisme.
;ara pembersihan liang telinga !toilet telinga#:
$
a# %oilet telinga seara kering !dry mopping#.
%elinga dibersihkan dengan kapas lidi steril, setelah dibersihkan dapat di beri antibiotik
berbentuk serbuk. ;ara ini sebaiknya dilakukan di klinik atau dapat juga dilakukan oleh
anggota keluarga. Pembersihan liang telinga dapat dilakukan setiap hari sampai telinga
kering.
b# %oilet telinga seara basah !syringing#.
%elinga disemprot dengan airan untuk membuang debris dan nanah, kemudian
dibersihkan dengan kapas lidi steril dan diberi serbuk antibiotik. Meskipun ara ini sangat
efektif untuk membersihkan telinga tengah, tetapi dapat mengakibatkan penyebaran infeksi
ke bagian lain dan ke mastoid. Pemberian serbuk antibiotik dalam jangka panjang dapat
menimbulkan reaksi sensitifitas pada kulit. )alam hal ini dapat diganti dengan serbuk
antiseptik, misalnya asam bori dengan iodine.
# %oilet telinga dengan pengisapan ! sution toilet#
Pembersihan dengan suction pada nanah dengan bantuan mikroskopis operasi adalah
metode yang paling populer saat ini. Setelah itu dilakukan pengangkatan mukosa yang
berproliferasi dan polipoid sehingga sumber infeksi dapat dihilangkan. /kibatnya terjadi
drainase yang baik dan resorbsi mukosa. Pada orang de(asa yang kooperatif ara ini
dilakukan tanpa anastesi tetapi pada anak-anak diperlukan anestesi. Penuian telinga dengan
-
*
O
*
'A akan menapai sasarannya bila dilakukan dengan Bdisplacement methodeC seperti
yang dianjurkan oleh Ma(son dan :udmann.
*. Pemberian antibiotika :
$,'
a. /ntibiotik topikal
Pemberian antibiotik seara topikal pada telinga dan sekret yang banyak tanpa
dibersihkan dulu adalah tidak efektif. +ila sekret berkurang atau tidak progresif lagi diberikan
obat tetes yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid. 0rigasi dianjurkan dengan garam
faal agar lingkungan bersifat asam yang merupakan media yang buruk untuk tumbuhnya
kuman.
Mengingat pemberian obat topikal dimaksudkan agar masuk sampai telinga tengah,
maka tidak dianjurkan antibiotik yang ototoksik misalnya neomisin dan lamanya tidak lebih
dari $ minggu. ;ara pemilihan antibiotik yang paling baik dengan berdasarkan kultur kuman
penyebab dan uji resistensi.
/ntibiotika topikal yang dapat dipakai pada otitis media kronik adalah :
$. Polimiksin + atau polimiksin <
Obat ini bersifat bakterisid terhadap kuman gram negatif.
*. 2eomisin
Obat bakterisid pada kuman gram positif dan negatif. %oksik terhadap ginjal dan telinga.
'. Kloramfenikol
Obat ini bersifat bakterisid terhadap basil gram positif dan negatif keuali Pseudomonas
aeruginosa.
b. /ntibiotik sistemik.
$,'
Pemilihan antibiotik sistemik untuk OMSK juga sebaiknya berdasarkan kultur kuman
penyebab. Pemberian antibiotika tidak lebih dari $ minggu dan harus disertai pembersihan
sekret profus. +ila terjadi kegagalan pengobatan, perlu diperhatikan faktor penyebab
kegagalan yang ada pada penderita tersebut.
)engan melihat konsentrasi obat dan daya bunuhnya terhadap mikroba, antimikroba
dapat dibagi menjadi * golongan. Golongan pertama daya bunuhnya tergantung kadarnya.
Makin tinggi kadar obat, makin banyak kuman terbunuh, misalnya golongan aminoglikosida
dan kuinolon. Golongan kedua adalah antimikroba yang pada konsentrasi tertentu daya
bunuhnya paling baik. Peninggian dosis tidak menambah daya bunuh antimikroba golongan
ini, misalnya golongan beta laktam.
6ntuk bakteri aerob dapat digunakan golongan kuinolon !siprofloksasin dan ofloksasin#
atau golongan sefalosforin generasi 000 !sefotaksim, sefta1idin, dan seftriakson# yang juga
efektif untuk Pseudomonas, tetapi harus diberikan seara parenteral.
6ntuk bakteri anaerob dapat digunakan metronida1ol yang bersifat bakterisid. Pada
OMSK aktif dapat diberikan dengan dosis 3DD mg per 8 jam selama * minggu atau *DD mg
per 8 jam selama *-3 minggu.
+. Otitis media supuratif kronik maligna.
$,',.
Pengobatan yang tepat untuk OMSK maligna adalah operasi. Pengobatan konser&atif
dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan
pembedahan. +ila terdapat abses subperiosteal, maka insisi abses sebaiknya dilakukan
tersendiri sebelum kemudian dilakukan mastoidektomi. /da beberapa jenis pembedahan atau
teknik operasi yang dapat dilakukan pada OMSK dengan mastoiditis kronis, baik tipe
benigna atau maligna, antara lain :
$. Mastoidektomi sederhana !simple mastoidectomy#
*. Mastoidektomi radikal
'. Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
3. Miringoplasti
.. %impanoplasti
9. Pendekatan ganda timpanoplasti !combined approach tympanoplasty#
E. %ujuan operasi adalah menghentikan infeksi seara permanen, memperbaiki
membran timpani yang perforasi, menegah terjadinya komplikasi atau kerusakan
pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.

Gambar *... Pedoman %atalaksana OMSK
.

You might also like