1. Kasus KAP Anderson dan Enron Kasus KAP Anderson dan Enron terungkap saat Enron mendaftarkan kebangkrutannya ke pengadilan pada tanggal 2 Desember 2001. Saat itu terungkap, terdapat hutang perusahaan yang tidak dilaporkan, yang menyebabkan nilai inestasi dan laba yang ditahan berkurang dalam !umlah yang sama. Sebelum kebangkrutan Enron terungkap, KAP Anderson mempertahankan Enron sebagai klien perusahaan dengan memanipulasi laporan keuangan dan penghan"uran dokumen atas kebangkrutan Enron, dimana sebelumnya Enron menyatakan bah#a periode pelaporan keuangan yang bersangkutan tersebut, perusahaan mendapatkan laba bersih sebesar $ %&%, padahal pada periode tersebut perusahaan mengalami kerugian sebesar $ '(( !uta yang disebabkan oleh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan)perusahaan yang didirikan oleh Enron. Sumber * http*++###.s"ribd."om+do"+(022,-0.+KAS/S)E0120 http*++tulisan)amalia.blogspot."om+2011+11+"ontoh)kasus)prinsip)etika) profesi.html Komentar * Ke"urangan yang dilakukan oleh Arthur Andersen telah banyak melanggar prinsip etika profesi akuntan diantaranya yaitu melanggar prinsip integritas dan perilaku profesional. KAP Arthur Andersen tidak dapat memelihara dan meningkatkan keper"ayaan publik sebagai KAP yang masuk kategoti 3he 4ig 5ie dan tidak berperilaku profesional serta konsisten dengan reputasi profesi dalam mengaudit laporan keuangan dengan melakukan penyamaran data. Selain itu Arthur Andesen !uga melanggar prinsip standar teknis karena tidak melaksanakan !asa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relean. 2. Kredit a!et R" #2 i$iar% A&untan Pu'$i& (idu)a Ter$i'at Selasa, 1, 6ei 2010 7 21*%- 894 :A649, K26PAS."om ; Seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan perusahaan 1aden 6otor untuk mendapatkan pin!aman modal senilai 1p .2 miliar dari 419 <abang :ambi pada 200&, diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit ma"et. =al ini terungkap setelah pihak Ke!ati :ambi mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut pada kredit ma"et untuk pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut. 5itri Susanti, kuasa hukum tersangka Effendi Syam, pega#ai 419 yang terlibat kasus itu, Selasa >1,+.+2010? mengatakan, setelah kliennya diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan para saksi, terungkap ada dugaan kuat keterlibatan dari 4iasa Sitepu sebagai akuntan publik dalam kasus ini. =asil pemeriksaan dan konfrontir keterangan tersangka dengan saksi 4iasa Sitepu terungkap ada kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan 1aden 6otor dalam menga!ukan pin!aman ke 419. Ada empat kegiatan data laporan keuangan yang tidak dibuat dalam laporan tersebut oleh akuntan publik, sehingga ter!adilah kesalahan dalam proses kredit dan ditemukan dugaan korupsinya. @Ada empat kegiatan laporan keuangan milik 1aden 6otor yang tidak masuk dalam laporan keuangan yang dia!ukan ke 419, sehingga men!adi temuan dan ke!anggalan pihak ke!aksaan dalam mengungkap kasus kredit ma"et tersebut,A tegas 5itri. Keterangan dan fakta tersebut terungkap setelah tersangka Effendi Syam diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan saksi 4iasa Sitepu sebagai akuntan publik dalam kasus tersebut di Ke!ati :ambi. Semestinya data laporan keuangan 1aden 6otor yang dia!ukan ke 419 saat itu harus lengkap, namun dalam laporan keuangan yang diberikan tersangka Bein 6uhamad sebagai pimpinan 1aden 6otor ada data yang diduga tidak dibuat semestinya dan tidak lengkap oleh akuntan publik. 3ersangka Effendi Syam melalui kuasa hukumnya berharap pihak penyidik Ke!ati :ambi dapat men!alankan pemeriksaan dan mengungkap kasus dengan adil dan menetapkan siapa sa!a yang !uga terlibat dalam kasus kredit ma"et senilai 1p .2 miliar, sehingga terungkap kasus korupsinya. Sementara itu pihak penyidik Ke!aksaan yang memeriksa kasus ini belum maumemberikan komentar banyak atas temuan keterangan hasil konfrontir tersangka Effendi Syam dengan saksi 4iasa Sitepu sebagai akuntan publik tersebut. Kasus kredit ma"et yang men!adi perkara tindak pidana korupsi itu terungkap setelah ke!aksaan mendapatkan laporan adanya penyalahgunaan kredit yang dia!ukan tersangka Bein 6uhamad sebagai pimpinan 1aden 6otor. Dalam kasus ini pihak Ke!ati :ambi baru menetapkan dua orang tersangka, pertama Bein 6uhamad sebagai pimpinan 1aden 6otor yang menga!ukan pin!aman dan tersangka Effedi Syam dari 419 yang saat itu men!abat sebagai pe!abat penilai penga!uan kredit. &omentar* Dalam kasus ini, seorang akuntan publik >4iasa Sitepu? sudah melanggar prinsip kode etik yang ditetapkan oleh KAP > Kantor Akuntan Publik ?. 4iasa Sitepu telah melanggar beberapa prinsip kode etik diantaranya yaitu * 1. Prinsip tanggung !a#ab * Dalam melaksanakan tugasnya dia >4iasa Sitepu? tidak mempertimbangkan moral dan profesionalismenya sebagai seorang akuntan sehingga dapat menimbulkan berbagai ke"urangan dan membuat ketidakper"ayaan terhadap masyarakat. 2. Prinsip integritas * A#alnya dia tidak mengakui ke"urangan yang dia lakukan hingga akhirnya diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan para saksi. %. Prinsip obyektiitas * Dia telah bersikap tidak !u!ur, mudah dipengaruhi oleh pihak lain. (. Prinsip perilaku profesional * Dia tidak konsisten dalam men!alankan tugasnya sebagai akuntan publik telah melanggar etika profesi. .. Prinsip standar teknis * Dia tidak mengikuti undang)undang yang berlaku sehingga tidak menun!ukkan sikap profesionalnya sesuai standar teknis dan standar profesional yang relean. +. Kasus KPG,Sidd-arta Sidd-arta . Harsono /an) didu)a men/ua" "a0a&. September tahun 2001, KP6C)Siddharta Siddharta D =arsono harus menanggung malu. Kantor akuntan publik ternama ini terbukti menyogok aparat pa!ak di 9ndonesia sebesar /S$ -. ribu. Sebagai siasat, diterbitkan faktur palsu untuk biaya !asa profesional KP6C yang harus dibayar kliennya P3 Easman <hristensen, anak perusahaan 4aker =ughes 9n". yang ter"atat di bursa 0e# Eork. 4erkat aksi sogok ini, ke#a!iban pa!ak Easman memang susut drastis. Dari semula /S$ %,2 !uta men!adi hanya /S$ 2-0 ribu. 0amun, Penasihat Anti Suap 4aker rupanya #as)#as dengan polah anak perusahaannya. 6aka, ketimbang menanggung risiko lebih besar, 4aker melaporkan se"ara suka rela kasus ini dan meme"at eksekutifnya. 4adan penga#as pasar modal AS, Se"urities D EF"hange <ommission, men!eratnya dengan 5oreign <orrupt Pra"ti"es A"t, undang)undang anti korupsi buat perusahaan Amerika di luar negeri. Akibatnya, hampir sa!a 4aker dan KP6C terseret ke pengadilan distrik 3eFas. 0amun, karena 4aker mohon ampun, kasus ini akhirnya diselesaikan di luar pengadilan. KP6C pun terselamatan. Sumber * http*++keluarmaenmaen.blogspot."om+2010+11+beberapa)"ontoh)kasus) pelanggaran)etika.html Komentar * Pada kasus ini KP6C telah melanggar prinsip integritas karena tidak memenuhi tanggung!a#ab profesionalnya sebagai Kantor Akuntan Publik sehingga memungkinkan KP6Ckehilangan keper"ayaan publik. KP6C !uga telah melanggar prinsip ob!ektiitas karena telah memihak kepada kliennya dan melakukan ke"urangan dengan menyogok aparat pa!ak di 9ndonesia. 1. a$inda Pa$su&an Tanda Tan)an Nasa'a- :AKA13A, K26PAS."om ) 3erdak#a kasus pembobolan dana <itibank, 6alinda Dee binti Sis#o#iratmo >(&?, diketahui memindahkan dana beberapa nasabahnya dengan "ara memalsukan tanda tangan mereka di formulir transfer. =al ini terungkap dalam dak#aan yang diba"akan :aksa Penuntut /mum di sidang perdananya, di Pengadilan 0egeri :akarta Selatan, Selasa >,+11+2011?. GSebagian tanda tangan yang ada di blangko formulir transfer tersebut adalah tandatangan nasabah,G u!ar :aksa Penuntut /mum, 3atang sutar 6alinda antara lain memalsukan tanda tangan 1ohli bin Pateni. Pemalsuan tanda tangan dilakukan sebanyak enam kali dalam formulir transfer <itibank bernomor A6 &%-12 dengan nilai transaksi transfer sebesar 1.0.000 dollar AS pada %1 Agustus 2010. Pemalsuan !uga dilakukan pada formulir bernomor A0 10'2(( yang dikirim ke P3 Eksklusif :aya Perkasa senilai 1p && !uta. Dalam transaksi ini, 6alinda menulis kolom pesan, GPembayaran 4apak 1ohli untuk interiorG. Pemalsuan lainnya pada formulir bernomor A0 ,'.1. pada 2% Desember 2010 dengan nama penerima P3 Abadi Agung /tama. GPenerima 4ank Artha Craha sebesar 1p .0 !uta dan kolom pesan ditulis DP untuk pembelian unit % lantai %% "ombine unit,G ba"a !aksa. 6asih dengan nama dan tanda tangan palsu 1ohli, 6alinda mengirimkan uang senilai 1p 2.0 !uta dengan formulir A0 ,'.1( ke P3 Samudera Asia 0asional pada 2- Desember 2010 dan A0 '1(,& dengan nilai uang yang sama pada 2' :anuari 2011. Demikian pula dengan pemalsuan pada formulir A0 1%(2,0 dalam pengiriman uang kepada seseorang bernama 1o"ky Deany < /mbas sebanyak 1p .0 !uta pada 2, :anuari 2011 untuk membayar pemasangan <<3H milik 1ohli. Adapun tanda tangan palsu atas nama korban 0 Susetyo Sutad!i dilakukan lima kali, yakni pada formulir <itibank bernomor 0o A: -&01', A6 12%%%&, A6 12%%%0, A6 12%%(0, dan A0 110'01. Se"ara berurutan, 6alinda mengirimkan dana sebesar 1p 2 miliar kepada P3 Sar#ahita Clobal 6anagement, 1p %'1 !uta ke P3 Eafriro 9nternational, 1p -00 !uta ke seseorang bernama Ieonard 3ambunan. Dua transaksi lainnya senilai 1p .00 !uta dan 1.0 !uta dikirim ke seseorang bernamHigor A8 Eoshuara. G=al ini sesuai dengan keterangan saksi 1ohli bin Pateni dan 0 Susetyo Sutad!i serta saksi Sur!ati 3 4udiman serta sesuai dengan 4erita A"ara Pemeriksaan laboratoris Kriminalistik 4areskrim Polri,G !elas :aksa. Pengiriman dana dan pemalsuan tanda tangan ini sama sekali tak disadari oleh kedua nasabah tersebut. &omentar* "ontoh kasus yang saya ambil yaitu tentang pemalsuan tanda tangan nasabah yang dilakukan oleh melinda dimana Dalam kasus ini malinda melakukan banyak pemalsuan tanda tangan yang tidak diketahui oleh nasabah tersebut. Dalam kasus ini ada salah satu prinsip)prinsip yang telah dilanggar yaitu prinsip 3anggung !a#ab profesi, karena ia tidak melakukan pertimbangan professional dalam semua kegiatan yang dia lakukan,disini melinda !uga melanggar prinsip 9ntegritas, karena tidak memelihara dan meningkatkan keper"ayaan nasabah. #. Kasus Mulyana W Kusuma. Kasus ini ter!adi sekitar tahun 200(. 6ulyana 8 Kusuma sebagai seorang anggota KP/ diduga menyuap anggota 4PK yang saat itu akan melakukan audit keuangan berkaitan dengan pengadaan logisti" pemilu. Iogisti" untuk pemilu yang dimaksud yaitu kotak suara, surat suara, amplop suara, tinta, dan teknologi informasi. Setelah dilakukan pemeriksaan, badan dan 4PK meminta dilakukan penyempurnaan laporan. Setelah dilakukan penyempurnaan laporan, 4PK sepakat bah#a laporan tersebut lebih baik daripada sebeumnya, ke"uali untuk teknologi informasi. /ntuk itu, maka disepakati bah#a laporan akan diperiksa kembali satu bulan setelahnya. Setelah le#at satu bulan, ternyata laporan tersebut belum selesai dan disepakati pemberian #aktu tambahan. Di saat inilah terdengar kabar penangkapan 6ulyana 8 Kusuma. 6ulyana ditangkap karena dituduh hendak melakukan penyuapan kepada anggota tim auditor 4PK, yakni Salman Khairiansyah. Dalam penangkapan tersebut, tim inteli!en KPK beker!asama dengan auditor 4PK. 6enurut ersi Khairiansyah ia beker!a sama dengan KPK memerangkap upaya penyuapan oleh saudara 6ulyana dengan menggunakan alat perekam gambar pada dua kali pertemuan mereka. Penangkapan ini menimbulkan pro dan kontra. Salah satu pihak berpendapat auditor yang bersangkutan, yakni Salman telah ber!asa mengungkap kasus ini, sedangkan pihak lain berpendapat bah#a Salman tidak seharusnya melakukan perbuatan tersebut karena hal tersebut telah melanggar kode etik akuntan. &omentar* 4erdasarkan kode etik akuntan, kami lebih setu!u dengan pendapat yang kedua, yaitu bah#a Salman tidak seharusnya melakukan perbuatan tersebut, meskipun pada dasarnya tu!uannya dapat dikatakan mulia. Perbuatan tersebut tidak dapat dibenarkan karena beberapa alasan, antara lain bah#a auditor tidak seharusnya melakukan komunikasi atau pertemuan dengan pihak yang sedang diperiksanya. 3u!uan yang mulia seperti menguak ke"urangan yang dapat berpotensi merugikan negara tidak seharusnya dilakukan dengan "ara) "ara yang tidak etis. 3u!uan yang baik harus dilakukan dengan "ara)"ara, teknik, dan prosedur profesi yang men!aga, men!un!ung, men!alankan dan mendasarkan pada etika profesi. Auditor dalam hal ini tampak sangat tidak bertanggung !a#ab karena telah menggunakan !ebakan uang untuk men!alankan tugasnya sebagai auditor.