You are on page 1of 10

OTITIS MEDIA AKUT

Disusun oleh :
Ivan Putrantyo
10/297258/KU/13782


Dibimbing oleh :
dr. Budi Santoso, M.Sc., Sp.THT-KL
LAPORAN KASUS


IDENTITAS PASIEN
Nama : F
Usia : 16 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Klaten
Tanggal datang : 2 Juli 2014
KELUHAN UTAMA
Rasa penuh dan nyeri pada telinga
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Telinga terasa penuh :
1. Sejak satu minggu yang lalu
2. Auris Sinistra
3. Tidak ada faktor yang memperingan dan
memperberat
4. Belum pernah diobati apapun
5. Terasa seperti ada cairan dalam telinga
6. Riwayat menyelam dan bepergian pada daerah
yang berpotensi menyebabkan gangguan fungsi
tuba disangkal
Nyeri pada telinga:
1. Sejak dua hari yang lalu
2. Auris Sinistra
3. Tidak ada faktor yang memperingan dan
memperberat
4. Tidak ada nyeri alih
5. Riwayat menyelam dan bepergian pada daerah
yang berpotensi menyebabkan gangguan fungsi
tuba disangkal
Penurunan pendengaran:
1. Sejak dua hari yang lalu
2. Auris Sinistra
3. Tidak dipengaruhi oleh noise dan silent
4. Belum pernah diobati apapun
5. Tidak ada telinga berdenging
Demam dan Batuk:
1. Sejak dua hari yang lalu
2. Kemarin demam turun, sekarang sudah tidak
demam
3. Demam disertai dengan batuk yang juga beranjak
ringan sejak kemarin
4. Dua hari yang lalu minum sirup paracetamol
Riwayat lain:
1. Tidak ada keluhan sulit atau nyeri menelan
2. Tidak ada riwayat asma
3. Riwayat merokok disangkal
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tidak ada riwayat alergi
Tidak ada riwayat discharge telinga
Tidak ada riwayat serak rekuren
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat keluhan yang sama pada keluarga : (-)
Riwayat alergi pada keluarga : (-)
RESUME ANAMNESIS
Rasa penuh pada auris sinistra (+)
Otalgia (+)
Demam (+)
DIAGNOSIS
Acute otitis media hyperemic stage
Rhinopharyngitis
MANAJEMEN
Amoxiclav caplet (Amoxicillin 500mg+ Clavulanate 125
mg) tiap 8 jam selama 5 hari
Pseudoephedrine HCl 60 mg dan Triprolidine HCl 2,5 mg
(Tremenza) tiap 8 jam selama 5 hari
EDUKASI DAN FOLLOW UP
Pasien diminta untuk kembali bila simptom memburuk
dan tidak membaik setelah 3 hari terapi
Hindari berenang, cegah air masuk dalam telinga
Istirahat yang cukup dan asupan gizi yang baik
Edukasi pentingnya konsumsi obat antibiotik secara
benar






PENDAHULUAN
Otitis media akut (OMA), juga disebut otitis media
supuratif, merupakan penyakit telinga yang paling sering
diterapi dengan antibiotik pada anak. Puncak kejadian
Otitis Media pada laki-laki dan wanita adalah pada usia
6-18 bulan. Otitis media akut didefinisikan sebagai
adanya carian pada telinga tengah yang disertai dengan
tanda inflamasi akut dan tanda-tanda infeksi.
Pembengkakan dari membran timpani dan tanda-tanda
infeksi merupakan tanda yang paling penting untuk
membedakan otitis akut media dengan otitis media
efusi.
Insidensi
Tidak ada data insidensi pada populasi dewasa. Survey
menunjukkan bahwa 80 persen anak pernah mengalami
satu atau lebih episode otitis media akut pada usia 0-6
tahun. Insidensi otitis media akut menurun secara
signifikan setelah umur tujuh tahun
ETIOLOGI
Data dari pasien dewasa menunjukan pola yang serupa
pada pasien di anak. Etiologi Otitis Media Akut dapat
berasal dari virus maupun bakteri. Respiratory Syncytial
Virus , virus influenza, dan rhinovirus merupakan virus
penyebab Otitis Media Akut. Streptococcus pneumonia,
nontypeable Haemophilus influenza, Moraxella
Catarrhalis adalah penyebab bakterial terbanyak kasus
Otitis Media Akut terbanyak secara berturut-turut.
S.aureus dan Group A Streptococcus juga dapat
menyebabkan Otitis Media Akut. Tidak menutup juga
kasus Otitis Media Akut disebabkan oleh mixed
infections (bacterial and viral).
Faktor Risiko
Riwayat penyakit keluarga
Usia (puncak pada usia 6-18 bulan)
Day care
ASI tidak adekuat
Polusi udara dan asap rokok
Etnik dan ras
Area berkembang
Kondisi sosioekonomi
Pathogenesis
Otitis Media Akut dapat diawali oleh infeksi saluran
nafas atas oleh virus sehingga terjadi inflamasi dan
edema pada mukosa hidung, nasofaring, dan tuba
eustachius. Inflamasi dan edema mengobstruksi
isthmust tuba eustachia. Obstruksi isthmus
menyebabkan tekanan negatif yang diikuti oleh
akumulasi sekresi yang diproduksi oleh mukosa telinga
tengah. Sekresi tidak memiliki jalan keluar dan
terakumulasi. Virus dan bakteri yang berkoloni pada
saluran nafas atas masuk melalui telinga tengah via
aspirasi atau reflux. Pertumbuhan mikrobial berakibat
supurasi pada stadium klinis otitis media akut
Stadium Otitis Media Akut
Stadium Oklusi Tuba
Stadium Hiperemis
Stadius Supuratif
Stadium Perforasi
Stadium Resolusi
Gambaran Klinis
Biasanya, penderita Otitis Media Akut mengeluhkan
telinga penuh dan nyeri telinga. Pada anak yang belum
bisa berbicara, otalgia diasosiasikan dengan memegang
telinga sambil menangis, perubahan pola tidur, dan
demam. Demam bisa tidak ada pada orang dewasa.
Penurunan pendengaran ringan biasa terjadi. Gambaran
klinis di atas biasanya dirasakan sebelum stadium
perforasi. Otorrhea atau keluar cairan dari telinga
adalah tanda khas stadium perforasi. Biasanya diikuti
dengan penurunan gejala demam, rasa penuh di
telinga, serta nyeri telinga.

Diagnosis
Berdasarkan AAFP 2013, klinisi mendiagnosis OMA saat
pasien datang dengan bulging sedang atau berat dari
membran timpani atau terdapat onset baru dari ototrea
yang bukan karena otitis eksterna akut atau pasien
datang dengan pembengkakan membran timpani ringan
dan kurang dari 48 jam mengeluhkan nyeri telinga dan
terdapat erythema dari membran timpani
Diagnosis Banding
Otitis Media Akut memiliki beberapa diagnosis banding,
yaitu Otitis Externa,Otitis Media Supuratif Kronik,
Disfungsi Tuba, Nasopharyngeal pathology, dan Herpes
zoster oticus.
Manajemen
Pada anak :

Pada dewasa :
Amoxicillin 500 mg tiap 12 jam, atau 250 mg tiap 8
jam
Bila terdapat resistensi terhadap amoxicillin, dapat
diberikan Amoxicillin clavulanat 875 mg tiap 12 jam
EDUKASI DAN FOLLOW UP
Pasien diminta untuk kembali bila simptom memburuk
dan tidak membaik setelah 3 hari terapi. Pasien juga
diminta untuk menghindari berenang, cegah air masuk
dalam telinga.Istirahat yang cukup dan asupan gizi yang
baik serta edukasi pentingnya konsumsi obat antibiotik
secara benar juga edukasi yang tidak boleh lupa untuk
diberikan.

You might also like