You are on page 1of 13

3.

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data
primer dan data sekunder.

3.1.1 Data Primer
Pada penelitian ini, data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan dan pencatatan
dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.

3.1.1.1 Observasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan langsung
pengambilan data awal garis pantai, data kemiringan pantai, data arus dan data sedimen.
Sedimen yang telah di dapatkan di lapang selanjutnya di uji di Laboratorium Tanah dan Air
Tanah Universitas Brawijaya untuk mengetahui ukuran butiran dan jenis sedimen. Adapun titik
pengambilan sedimen dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

3.1.1.2 Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung kepada masyarakat dan juga pihak aparat
pemerintah setempat untuk mengetahui perubahan fisik Pantai Sidem dan dampak yang
ditimbulkannya.

3.1.1.3 Dokumentasi
Dokumentasi bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi terbaru Pantai Sidem. Kegiatan
dokumentasi dilaksanakan selama penelitian meliputi pengambilan data awal garis pantai, data
kedalaman, data arus dan data sedimen.

3.1.2 Data Sekunder
Pada penelitian ini, data sekunder berupa data hidro-oseanografi yang meliputi data
pasang surut dan data gelombang serta data angin. Data hidro-oseanografi di peroleh dari
BMKG Stasiun Maritim Perak II Surabaya, sedangkan data angin diperoleh dari European
Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF). Selain itu, data sekunder juga
diperoleh dari studi literatur yang berasal dari laporan-laporan penelitian, artikel, jurnal ilmiah
maupun dari informasi dari internet mengenai perubahan garis pantai terutama di Pantai
Selatan Jawa.


















3.2 Diagram Alir Penelitian
Alur penelitian mengenai Analisa Perubahan Garis Pantai di Sepanjang Pantai Sidem Kabupaten Tulungagung dengan Menggunakan
Metode Numerik dapat dilihat pada gambar di bawah ini:












Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
Profil Pantai Faktor Hidro-oseanografi Data Sedimen
Data Awal
Garis Pantai
Kedalaman Angin Gelombang Pasang Surut
Arus
Ukuran butiran dan
jenis sedimen
Kecapatan dan
Arah Angin
Kecepatan dan
Arah
Gelombang
Tipe Pasang
Surut
Kecepatan
dan Arah
Arus
Analisa dan Prediksi Perubahan Garis Pantai
3.2.1 Pengukuran Garis Awal Pantai
Pengukuran garis awal pantai dimulai dari perbatasan antara Pantai Popoh dan
Pantai Sidem sampai daerah tambak sejauh 1,8 km. Disepanjang area tracking merupakan
area pesisir dengan berbagai aktifitas seperti adanya pemukiman warga, Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA), tambak serta adanya muara sungai. Pengukuran garis awal pantai
dilakukan pada saat surut terendah dikarenakan untuk mengetahui batas antara daratan dan
lautan sehingga mempermudah tracking.

3.2.1.1 Alat Pengukuran Garis Awal Pantai
Alat yang digunakan dalam penelitian Analisa Perubahan Garis Pantai di Sepanjang
Pantai Sidem Kabupaten Tulungagung dengan Menggunakan Metode Numerik untuk
pengukuran garis awal pantai (tracking) dengan menggunakan GPS Garmin 78s.

3.2.1.2 Metode Pengukuran Garis Awal Pantai
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Analisa Perubahan Garis Pantai
di Sepanjang Pantai Sidem Kabupaten Tulungagung dengan Menggunakan Metode
Numerik untuk pengukuran garis awal pantai (tracking) adalah sebagai berikut:











Diketahui Pasang-Surut Perairan Pantai Sidem
Tracking sejajar garis pantai sejauh 1,8 km pada
saat surut terendah dengan pias 50 m
Instal Software Mapsource ke dalam komputer
Hubungkan GPS dengan komputer menggunakan
kabel data
Buka data hasil marking sesuai dengan nama yang
telah di save di GPS















Gambar 3. Skema Tracking Sepanjang Garis Pantai

3.2.2 Pengukuran Kemiringan Pantai
Pengukuran kemiringan pantai dilakukan pada saat surut terendah, hal ini untuk
mengetahui batas pantai dengan lautan. Dalam pengukuran kemiringan pantai terbagi atas
beberapa stasiun, masing-masing stasiun memiliki perwakilan lokasi yang akan diukur
kemiringan garis pantainya. Data kemiringan pantai digunakan untuk menghitung tinggi
gelombang pecah (Hb) dan kedalaman gelombang pecah (db).

3.2.2.1 Alat Pengukuran Kemiringan Pantai
Alat yang digunakan dalam penelitian Analisa Perubahan Garis Pantai di Sepanjang
Pantai Sidem Kabupaten Tulungagung dengan Menggunakan Metode Numerik untuk
pengukuran kemiringan pantai adalah sebagai berikut:
Data tersebut akan muncul berupa gambar titik-titik
hasil marking
Munculkan track properties dengan cara klik
langsung pada nama data
Hasil
Copy data position yang berada pada Track
Properties ke dalam Microsoft Excel sebagai X
awal
dan Y
awal

Ubah hasil poin kedalam satuan meter dengan cara
klik menu, edit kemudian pilih Preferences kemudian
pilih menu position dan ubah pilihan Grid menjadi
UTM kemudian klik OK. Sehingga tampilan position
pada menu Track Properties akan berubah ke dalam
satuan meter.
Meteran : untuk mengukur panjang kedalaman pantai secara tegak lurus pantai
Tali raffia : alat bantu untuk pengukuran kedalaman
GPS Garmin 78s: untuk menentukan titik koordinat

3.2.2.2 Metode Pengukuran Kemiringan Pantai
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Analisa Perubahan Garis Pantai
di Sepanjang Pantai Sidem Kabupaten Tulungagung dengan Menggunakan Metode
Numerik untuk pengukuran kemiringan pantai adalah sebagai berikut:




















Diketahui Pasang-Surut Perairan Pantai Sidem
Tentukan titik untuk mengukur kemiringan pantai
sebanyak 6 stasiun
Setiap titik mewakili tiap daerah yang akan diteliti
Kemiringan Pantai
Catat titik koordinat tiap-tiap stasiun dengan
menggunakan GPS
Ukur kemiringan pantai saat surut terendah
Tarik meteran sejauh 10 meter tegak lurus pantai
Ukur kedalaman laut dengan menggunakan tali
raffia yang diberi pemberat
Tarik kembali meteran sejauh 20 meter tegak lurus
pantai
Ukur kembali kedalaman laut dengan menggunakan
tali raffia yang diberi pemberat




Gambar 4. Skema Pengukuran Kemiringan Pantai

3.2.3 Pengambilan Sedimen dan Analisanya di Laboratorium
Data sedimen Pantai Sidem sebagai input data dalam pemodelan perubahan garis
pantai . Pengambilan sedimen bertujuan untuk memperoleh ukuran butiran sedimen, jenis
sedimen serta laju sedimentasi yang terjadi. Pengambilan sedimen menggunakan sedimen
trap yang diletakkan di 12 titik . Setelah sedimen didapatkan, langkah selanjutnya adalah uji
sedimen di Laboratorium Tanah dan Air Tanah Universitas Brawijaya.

3.2.3.1 Alat dan Bahan Pengambilan Sedimen (Lapang) dan Uji Laboratorium
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian Analisa Perubahan Garis Pantai di
Sepanjang Pantai Sidem Kabupaten Tulungagung dengan Menggunakan Metode Numerik
untuk pengambilan sedimen adalah sebagai berikut:
GPS Garmin 78S : untuk menandai koordinat tempat pengambilan sedimen
Sediment trap (tinggi paralon 30 cm dan diameter 2 dim) : untuk memerangkap sedimen
Palu ; untuk menancapkan sediment trap
Bola plastik : sebagai pelampung (penanda sediment trap)
Beton 4 kg: sebagai pemberat sediment trap
Plastik 1 kg : sebagai wadah sedimen
Spidol Permanen : untuk menandai sampel
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian Analisa Perubahan Garis Pantai di
Sepanjang Pantai Sidem Kabupaten Tulungagung dengan Menggunakan Metode Numerik
untuk uji laboratorium adalah sebagai berikut:
Timbangan Digital : untuk menimbang berat sedimen
Ulangi langkah-langkah tersebut di semua
stasiun yang ditentukan
Hasil
Oven : untuk mengeringkan sedimen
Loyang : sebagai wadah sedimen saat dikeringkan
Sieve Shaker : untuk memisahkan ukuran butir sedimen

3.2.3.2 Metode Pengambilan Sedimen (Lapang) dan Uji Laboratorium
3.2.3.2.1 Lapang
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Analisa Perubahan Garis
Pantai di Sepanjang Pantai Sidem Kabupaten Tulungagung dengan Menggunakan Metode
Numerik untuk pengambilan sedimen adalah sebagai berikut:















Gambar 5. Skema Pengambilan Sedimen
Diketahui Pasang-Surut Perairan Pantai Sidem
Pemasangan sedimen trap di 12 titik
Pasang sedimen trap pada saat surut terendah dengan
jarak 10 meter dari bibir pantai selama 30 hari
Catat titik koordinat dengan menggunakan GPS
Periksa setiap seminggu sekali sediment trap yang
terpasang pada tiap-tiap titik
Ambil kembali sediment trap yang telah terpasang setelah
30 hari
Letakkan sedimen yang terperangakap pada sediment
trap ke dalam plastik
Beri nama pada tiap-tiap plastik sesuai dengan titik
pengambilan sedimen
Sedimen di uji di Laboratorium Tanah dan Air Tanah untuk
mengetahui ukuran butir sedimen dan jenis sedimen
3.2.3.2.2 Laboratorium
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Analisa Perubahan Garis
Pantai di Sepanjang Pantai Sidem Kabupaten Tulungagung dengan Menggunakan Metode
Numerik untuk uji laboratorium adalah sebagai berikut:










Gambar 6. Skema Uji Sedimen di Laboratorium

3.2.4 Pengukuran Arus
Pengukuran arus perairan Pantai Sidem dilakukan pada saat pasang. Pengukuran
arus digunakan untuk mengetahui distribusi sedimen.

3.2.4.1 Alat Pengukuran Arus
Alat yang digunakan dalam penelitian Analisa Perubahan Garis Pantai di Sepanjang
Pantai Sidem Kabupaten Tulungagung dengan Menggunakan Metode Numerik untuk
pengukuran arus adalah sebagai berikut:
Current meter : untuk mengukur kecepatan arus

Keringkan sedimen dengan menggunakan oven
pada suhu 105
0
C selama 24 jam
Timbang total sedimen kering dengan
menggunakan timbangan digital
Pengukuran ukuran butir sedimen dengan
menggunakan ayakan ASTM Standar Test Sieve
Timbang kembali sampel sedimen yang tertinggal
pada setiap ukuran ayakan dengan menggunakan
timbangan digital
Penentuan jenis sedimen dengan menggunakan
klasifikasi sedimen menurut skala Wentworth
3.2.4.2 Metode Pengukuran Arus
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Analisa Perubahan Garis Pantai
di Sepanjang Pantai Sidem Kabupaten Tulungagung dengan Menggunakan Metode
Numerik untuk pengukuran arus adalah sebagai berikut:






Gambar 7. Skema Pengukuran Arus
















Tekan tombol kotak hingga angka 000
Turunkan current meter ke perairan dengan
menggunakan tali
Tunggu hingga kotak menunjukkan angka stabil
Catat hasil pengukuran






3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan
3.2.1 Alat dan Bahan Lapang
3.2.1.1 Alat Lapang
Tabel 2. Alat-alat yang Digunakan dalam Praktek Kerja Lapang
No. Nama Alat Fungsi Satuan
1. GPS Garmin 78 S Mengetahui koordinat tempat pengambilan
sedimen
derajat
2. Sedimen trap (tinggi:30
cm,diameter:10 cm)
Mengambil sedimen di perairan -
3. Palu Untuk menancapkan sedimen trap -
4. Bola Sebagai pelampung (penanda sedimen
trap)
-
5 Box besar Sebagai wadah sedimen saat di lapang -
6. Life Jacket Sebagi standar keamanan dalam
pengambilan sedimen
-
7. Kamera Digital Sebagai dokumentasi -
8. Cetok Mengambil sedimen kering
9. Kapal Transportasi
10. Spidol Permanen Untuk memberi tanda pada sampel
11. Current meter Mengukur kecepatan dan arah arus m/s
12. Tongkat skala Mengukur tinggi gelombang
13. Meteran Mengukur panjang kedalaman cm
14. Tali Rafia Untuk membantu dalam mengukur
kedalaman




3.2.1.2 Bahan Lapang
Tabel 3. Bahan-bahan yang Digunakan dalam Praktek Kerja Lapang
No. Nama Bahan Fungsi Satuan
1. Plastik Sebagai wadah sedimen kg
2. Karet Gelang Untuk mengikat kantong plastik yang berisi
sedimen
-
3. Tisu Untuk membersihkan alat-alat yang
digunakan
-

3.2.2 Alat dan Bahan Laboratorium
3.2.2.1 Alat Laboratorium
No. Nama Alat Fungsi Satuan
1. Timbangan Digital Menimbang berat sedimen gr
2. Oven Mengeringkan sedimen -
3. Loyang Sebagai wadah sedimen saat dikeringkan -
4. Sieve Shaker Untuk memisahkan ukuran butir sedimen -
5 Tabung Erlenmeyer -
6. Pipet Tetes -
7. Piknometer Analisa massa jenis sedimen -

3.2.2.2 Bahan Laboratorium
No. Nama Bahan Fungsi Satuan
1. Aquades
2. H2O2 -
3. Na4P2O7 -







3.3 Diagram Alir Penelitian

You might also like