I. MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD Mengetahui komposisi serat campuran pada bahan tekstil secara analisa kuantitatif. TUJUAN Mengetahui dan mengamati kelarutan serat yang telah diketahui jenisnya pada pelarut yang sesuai untuk mendapatkan perbandingan berat awal dan berat akhir untuk mengetahui konsentrasinya. II. TEORI DASAR Analisa kuantitatif serat tekstil berhubungan erat dengan identifikasi serat. Analisa kuantitatif baru dapat dilakukan setelah dilakukan identifikasi serat. Analisa kuantitatif dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : 1. Cara Mekanika 2. Cara Kimia . Cara Mikroskop A. ANALISA KUANTITATIF CARA MEKANIKA Analisa kuantitatif cara mekanika hanya dapat dilakukan apabila jenis benang berbeda maka jenis seratnya juga berbeda! misalnya jenis serat benang lusi berbeda dengan jenis serat benang pakan. "ada keadaan ini analisanya dilakukan dengan memisahkan benang#benang pada jenis serat yang berbeda! kemudian ditimbang. Analisa cara mekanika juga dapat dilakukan untuk membantu analisa cara lain pada bahan tekstil yang terdiri dari campuran serat walaupun jenis#jenis serat pada bahan tekstil tersebut jarang sekali terpisah satu dengan lainnya dengan nyata! misalnya benang lusi terdiri dari campuran serat yang berbeda jenis#jenisnya dengan campuran serat dari benang pakan. Apabila kuantitatifnya akan lebih mudah dikerjakan! jika mulua#mula dilakukan pemisahan benang lusi dengan benang pakan! kemudian dari masing#masing benang tersebut dilakukan analisa menurut cara lain. 1 B. ANALISA KUANTITATIF CARA KIMIA "rinsip analisa kuantitatif cara kimia yaitu dengan cara melarutkan setiap jenis serat satu per satu dengan pelarut yang sesuai. Kemudian setelah selesai pelarutan pada setiap jenis serat dilakukan penimbangan sisa seratnya. "elarut yang digunakan pada cara ini harus betul#betul dipilih dan memenuhi syarat! karena jika seratnya tidak larut maka hasilnya akan salah. Kadang#kadang serat yang akan dilarutkan larut kurang sempurna! sedangkan serat yang seharusnya tidak larut! terlarutkan sedikit! sehingga dalam hal ini perlu diberi faktor koreksi. $ntuk mendapatkan hasil analisa yang teliti! sebaiknya pengujian#pengujian dilakukan menurut standar. Analisa cara kimia kadang#kadang tidak bisa digunakan! misalnya jika campuran serat pada bahan tekstil terdiri sari serat tumbuhan semua! atau serat binatang semua! sehingga untuk ini terpaksa dilakukan analisa cara mikroskop. $ntuk analisa kuantitatif cara kimia banyak sekali cara#cara yang dapat digunakan. %eberapa standar telah dikeluarkan dan digunakan oleh lembaga#lembaga misalnya : AA&CC! 'hirley (nstitute! dam A'&M. C. ANALISA KUANTITATIF CARA MIKROSKOP Analisa kuantitatif cara mikroskop didasarkan terutama pada perhitungan jumlah serat. )isamping itu perlu pula dilakukan pengukuran diameter serat dan berat jenis serat.*leh karena itu cara ini memerlukan waktu yang lama! sukar dan sangat bergantung dari pengalaman pemeriksa dalam mengidentifikasi serat. $ntuk analisa ini diperlukan mikroskop denga perbesaran 2++#2,+ kali! dengan tempat kaca obyek yang dapat digeser dan okuler dengan garis silang. Contoh uji berupa kain diambil benang lusi dan benang pakannya sesuai dengan perbandingan tetal lusi dan pakan! kemudian dipotong kecil#kecil. 2 D. TABEL ANALISA KUANTITATIF -o "elarut 'erat yang larut .aktu /menit0 'uhu / + C0 "enetral Alat 1. 1Cl 1:1 Asam formiat -ylon + + -12*1 ,3 4rlenmeyer tutup asah 2. 12'*2 5+3 Kapas + + -a2C* ,3 "iala gelas . 12'*2 6+3 7ayon 8iskosa + + -a1C* ,3 "iala gelas 2. -a*Cl 1+3 .ool + + Air 4rlenmeyer tutup asah ,. -a*1 1+3 .ool 1+ Mendidih C1C**1 ,3 "iala gelas 6. K*1 1+3 .ool 1+ mendidih C1C**1 ,3 "iala gelas III. PRAKTIKUM A. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN *8en 4ksikator "enyaring "engaduk 9elas arloji B. BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN Kain contoh uji yang sudah diketahui jenis seratnya yaitu kain campuran "oliester:kapas /&:C0. C. CARA KERJA Kain contoh uji dipisahkan benang lusi dan benang pakannya /diurai0 dan ditimbang seberat 1 gram ; A gram. <arutkan kedalam ,+ ml pelarut yang sesuai. Aduk#aduk dan diamkan selama waktu yang sesuai dengan pelarut yang digunakan. Cuci dengan air bersih. -etralkan dengan ,+ ml penetral yang sesuai dengan pelarut yang digunakan selama ,#1+ menit. Keringkan dengan o8en pada suhu antara 1+,#11+ + C selama 1 jam. 3 'impan dalam eksikator selama 1+#2+ menit. &imbang berat kain sisa pelarutan ; % gram D. DATA PRAKTIKUM 'ampel kain contoh uji ; "oliester:kapas /&:C0 "elarut yang digunakan ; 12'*2 5+3 "enetral yang digunakan ; -a2C* .aktu pelarutan ; + menit .aktu penetralan ; + menit .aktu *8en ; 1 jam .aktu dalam eksikator ; 1+ menit 'uhu pelarutan ; + + C 'uhu penetralan ; + + C 'uhu *8en ; 11+ + C %erat awal ; A ; +!,=, gram %erat akhir ; % ; +!561 gram Kain yang tidak larut /serat (0 ; "oliester Kain yang larut /serat ((0 ; Kapas 4 E. PERHITUNGAN %erat kain awal ; A ; +!,=, gram %erat kain sisa pelarutan ; % ; +!561 gram Kain yang tidak larut /serat (0 ; "oliester ; /% : A0 > 1++3 ; C ; /+!561 gram : +!,=, gram0 > 1++3 ; 62!2, 3 ; C Kain yang larut /serat ((0 ; Kapas ; 1++ 3 # C 3 ; ) 3 ; 1++ 3 # 62!2, 3 ; ,!,, 3 ; ) 'erat ( ; C ; "oliester ; 62!2, 3 'erat (( ; ) ; Kapas ; ,!,, 3 F. DISKUSI "ada pengujian analisa serat secara kuantitatif! praktikan mendapatkan sample kain uji yaitu "oliester:Kapas. &ugas praktikan disini adalah untukmenentukan berapa perbandingan komposisi masing#masing serat dengan menggunakan cara pelarutan. "elarut yang digunakan tentunya tidak boleh sembarang karena akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Karena sampel kainnya adalah "oliester:Kapas maka pelarut yang harus digunakan adalah pelarut yang dapat melarutkan salah satu jenis serat tetapi tidak bisa melarutkan serat yang lainnya. "ada analisa kuantitatif dengan sampel kain "oliester:Kapas praktikan menggunakan pelarut 12'*2 5+ 3 yang dapat melarutkan kapas 1++ 3 tetapi tidak bisa melarutkan serat "oliester. Awalnya sampel kain harus dipisahkan dan siurai benang lusi dan benang pakannya kemudian ditimbang sehingga diperoleh berat awal ; A gram. 'erat#serat tersebut kemudian dilarutkan dalam pelarut 12'*2 5+ 3 selama + menit kemudian sisa serat yang tidak larut dinetralkan dengan ,+ ml -a2C* selama + menit. 'isa serat tersebut kemudian dicuci dan dimasukkan kedalam o8en pada suhu 11+ + C 5 selama 1 jam kemudian dimasukkan dalam eksikator selama 1+ menit dan ditimbang lagi sisa seratnya sehingga diperoleh berat akhir ; % gram. "erhitungan dilakukan dengan cara membandingkan berat awal serat dengan berat sisa serat hasil pelarutan. G. KESIMPULAN 'erat yang larut adalah serat kapas sedangkan serat yang tidak larut adalah serat "oliester. %erat awal serat adalah +!,=, gram dan berat akhir serat sisa pelarutan adalah +!561 gram. )ari perhitungan diperoleh komposisi serat kapas adalah ,!,, 3 dan komposisi serat "oliester adalah 62!2, 3. ANALISA SERAT SECARA KUALITATIF I. MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD Mengidentifikasi jenis#jenis serat baik serat alam maupun serat buatan meliputi karakteristik dan strukturnya dengan cara pengujian serat menggunakan uji pembakaran! uji pelarutan! dan uji mikroskop. TUJUAN 1. Memperkirakan golongan serat baik secara umum dengan uji pembakaran. 2. Mengamati kelarutan jenis serat pada beberapa jenis pelarut dengan menggunakan uji pelarutan. . Mengamati morfologi serat baik serat alam maupun serat buatan dengan melihat penampang melintang dan membujurnya dengan menggunakan uji mikroskop. II. TEORI DASAR A. DASAR IDENTIFIKASI (dentifikasi serat didasarkan terutama pada beberapa sifat khusus dari suatu serat yaitu! morfologi! sifat kimia atau sifat fisikanya. "ada umumnya identifikasi serat dilakukan menurut gabungan beberapa cara! terutama pengamatan dengan mikroskop 6 dan cara kimia mikro! untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan! dan tidak boleh dilakukan menurut satu cara yang sederhana saja. "ada serat alam! morfologi seratnya menunjukkan suatu bentuk dengan perbedaan yang besar antara satu dan lainnya. )alam batas tertentu morfologinya mempunyai bentuk yang tetap! oleh karena itu morfologi dari serat alam sangat menentukan dalam identifikasi seratnya. 'ebaliknya ! sifat kimia serat alam perbedaannya sangat kecil! karena serat tersebut selalu tersusun oleh selulosa atau protein! sehingga sifat kimia kurang penting untuk identifikasi serat alam. "ada serat buatan! morfologi serat kurang penting untuk identifikasi serat! karena morfologi serat ditentukan terutama oleh cara pembuatan dan penarikan seratnya! dan bukan oleh jenis seratnya. 'erat yang dibuat dengan cara pemintalan leleh akan selalu menghasilkan serat dengan penampang lintang bergerigi! sedangkan pemintalan kering akan menghasilkan serat dengan penampang lintang berlekuk#lekuk. 'ehingga pada serat buatan! jenis serat yang berbeda dapat mempunyai bentuk serat yang sama! sebaliknya satu jenis serat dapat mempunyai bentuk serat yang berbeda. )engan demikian untuk identifikasi serat buatan sifat kimia dan sifat fisika memegang peranan lebih penting daripada morfologi seratnya. B. UJI PEMBAKARAN $ji pembakaran adalah cara yang paling tua untuk identifikasi serat. Cara ini adalah cara yang paling mudah dilakukan! tetapi hanya dapat memperkirakan golongan serat secara umum dan tidak dapat dipertanggungjawabkan untuk identifikasi serat campuran. Alat yang diperlukan hanyalah sumber nyala api. 'umber nyala api yang paling baik adalah nyala api dari pembakar %unsen yang mempergunakan bahan bakar gas! atau dapat juga menggunakan nyala api dari bahan bakar alkohol. 'edangkan korek api merupakan sumber nyala api yang tidak baik karena korek api sendiri saat terbakar mengeluarkan bau yang keras sehingga akan mengganggu bahan yang akan diperiksa. C. UJI PELARUTAN Asam khlorida ; melarutkan serat -ylon Asam khlorida pekat ; pada suhu kamar akan melarutkan 7 7ayon 8iskosa! sutera! sutera tusah / larut dengan lambat 0 Asam sulfat 5+3 ; pada suhu kamar akan melarutkan serat selulosa / kapas! rayon 8iskosa! rayon asetat 0! nylon dan sutera Asam nitrat ; melarutkan rayon asetat! wol! poliakrilat dan nylon Asam nitrat pekat ; melarutkan akrilan Asam asetat glasial ; melarutkan rayon asetat Aseton ; melarutkan rayon asetat Kalium hidroksida /K*1 ,30 ; semua serat binatang dan sutera larut! protein diregenerasi dan sutera tusah larut sebagian! serat selulosa dan serat buatan tidak larut Kuproamonium hidroksida ; melarutkan serat selulosa -atrium hipoklorit ; melarutkan wol dan sutera -atriumhidroksida /-a*1 2,30 ; melarutkan polyester! wol! sutera! )acron pada suhu mendidih Khloroform ; melarutkan ?inyon 11 @enol A+3 ; melarutkan nylon pada suhu , + C Metilena dikhlorida ; melarutkan 8inyon Metil salisilat ; melarutkan poliester )imetil formamida /)M@0 ; melarutkan poliakrilat! poliamida ! dan rayon asetat! dynel /, + C0! acrilan /,, + C0! orlon 21 /51 + C0 dan orlon =1 /AA + C0 8 Meta cresol ; melarutkan rayon asetat! poliamida : nylon D. UJI MIKROSKOP "emeriksaan serat dengan mikroskop terutama dimaksudkan untuk mengetahui bentuk#bentuk penampang lintang! pandangan membujur! dimensi! struktur bagian dalam serat dan permukaan serat. "engamatan dengan mikroskop merupakan satu# satunya cara yang dapat digunakan untuk identifikasi serat dimana terdapat campuran serat yang berbeda jenisnya. *leh karena itu pengamatan dengan mikroskop adalah cara yang paling penting dan banyak digunakan untuk identifikasi serat. "ada pengamatan secara melintang! prinsipnya adalah serat dipotong secara melintang setipis mungkin sehingga dapat diamati dibawah mikroskop. "embuatan irisan melintang dapat menggunakan cara gabus! mikroton tangan atau mikroton mekanis! sedangkan yang paling mudah dilakukan adalah cara gabus. III. PRAKTIKUM A. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN 1. UJI PEMBAKARAN "embakar %unsen "inset 9unting Korek api gas 2. UJI PELARUTAN &abung reaksi "engaduk kaca 7ak tabung "enjepit tabung "embakar %unsen Korek api gas 3. UJI MIKROSKOP Mikroskop 9 Kaca obyek Co8er glass Barum jahit %enang 9abus kecil 'ilat tajam <ak B. BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN Kain contoh uji yang belum diketahui jenis seratnya D. CARA KERJA 1. UJI PEMBAKARAN 'erat yang akan diperiksa dibuat kira#kira sebesar benang -e1 1+ dengan panjang 2#, cm dan diberi puntiran. Contoh serat didekatkan pada api dari samping dengan perlahan#lahan. .aktu serat dekat dengan nyala api diamati apakah bahan meleleh! menggulung atau terbakar mendadak. "ada saat serat menyala! supaya diperhatikan dimana terjadinya nyala api! dan pada saat serat terbakar oleh nyala segera dipindahkan dari nyala api. Apabila nyala api dari serat segera padam /setelah lepas dari nyala api0 maka segera dicatat bau dari gas yang dikeluarkan oleh serat yang terbakar itu. &etapi jika serat tetap menyala! maka nyala diamati dengan jalan meniup dan dicatat bau yang dikeluarkan oleh serat yang terbakar itu. 'etelah nyala api padam perlu dicatat apakah serat mengeluarkan asap atau tidak. Akhirnya perlu dicatat pula bentuknya! warnanya dan kekerasan dari abu sisa pembakaran. 2. UJI PELARUTAN &abung reaksi yang akan digunakan dibersihkan terlebih daulu. 10 Memasukkan , ml pereaksi kedalam masing#masing tabung reaksi dengan hati#hati. Memasukkan beberapa helai serat yang akan diuji /jangan terlampau banyak0 kedalam tabung reaksi yang telah berisi pereaksi. Mengaduk#aduk serat yang berada didalam larutan pereaksi dan mengamati kelarutannya selama , menit. Bika setelah selesai , menit ternyata tidak larut pereaksi dapat dipanaskan dengan hati#hati. 'etelah menit diamati kelarutan dari masing#masing serat pada masing# masing pelarutnya. 3. UJI MIKROSKOP A. Pengaa!an Pan"angan Me#$%$&Da&' Se&a! 'erat diletakkan sejajar diatas kaca obyek dan dipisahkan satu dari yang lainnya dengan jarum supaya tidak menumpuk. Kemudian ditututp dengan kaca penutup /co8er glass0! dan dari salah satu sisi kaca penutup ditetesi medium. Bumlah air atau medium tidak boleh terlalau banyak! tetapi juga tidak boleh terlalu sedikit. Kelebihan medium dapat dikurangi dengan kertas saring. "reparat yang telah siap kemudian diamati dibawah mikroskop. "erbesaran dilakukan mulai dari ,>! 1+>! 2+>! 2,> dan 1++>. B. Pengaa!an Pan"angan Me('n!ang Da&' Se&a! Barum jahit yang bersisi benang ditusukkan ditengah#tengah gabus. Kemudian jarum ditaruk kembali dengan meninggalkan lengkungan benang pada gabus. 'ekelompok serat yang telah disejajarkan dan diberi lak merah diletakkan didalam lengkungan benang dan dengan hati#hati ditarik masuk kedalam gabus dengan cara menarik ujung benang sehingga serat masuk kedalam tengah#tengah gabus. 'etelah laknya kering gabus diiris setipis mungkin dengan silet yang tajam sehingga serat ditengah gabus ikut terpotong secara melintang. 11 (risan gabus yang mengandung potongan serat ditempelkan pada kaca penutup dengan ditetesi medium. Kaca penutup dengan potongan gabus dibawahnya diletakkan pada kaca obyek kemudian diamati dibawah mikroskop . "erbesaran dilakukan mulai dari ,>! 1+>! 2+>! 2,> dan 1++>. E. DATA PERCOBAAN 1. UJI PEMBAKARAN %enang Karakteristik pembakaran 'ampel Awal 'isa "embakaran 'ampel Kain <usi %erbau kertas terbakar dijurnal dijurnal dijurnal Meneruskan nyala api Abunya rapuh &idak berasap "akan %erbau kertas terbakar dijurnal dijurnal Meneruskan nyala api Abunya rapuh &idak berasap 2. UJI PELARUTAN "ada saat melakukan uji pelarutan praktikan menggunakan tiga macam pelarut yang memberikan hasil : 12'*2 5+ 3 ; larut 12 -a*Cl 1+ 3 ; tidak larut -a*1 2, 3 ; larut 3. UJI MIKROSKOP "enampang Keterangan Membujur Melintang Membujur Melintang 'eperti silinder! terdapat garis#garis sejajar pada penampang membujurnya %ergerigi pada pinggiran penampang melintangnya F. DISKUSI "ada praktikum analisa kualitatif serat selulosa ini! praktikan diberi 1 sampel kain oleh dosen yang belum diketahui jenis serat yang menyusun kain tersebut. &ugas praktikan disini adalah melakukan pengujian serat secara kualitatif dengan uji pembakaran! uji pelarutan dan uji mikroskop. $ntuk melakukan pengujian tersebut sampel kain harus diurai atau dipisahkan antara benang lusi dan benang pakannya. 1al ini dilakukan karena kita tidak tahu sampel kain tersebut tersusun atas serat tunggal atau serat campuran! oleh karena itu perlu dilakukan pemisahan antara benang lusi dan benang pakannya. 'etelah benang lusi dan benang pakan diurai dan dipisahkan! kemudian masing#masing benang dipuntir sebanyak beberapa helai kemudian dibakar dengan pembakar gas dan diamati sifat pembakarannya. )alam uji pembakaran ini ada beberapa indikator yang harus diamati oleh praktikan yaitu : o %au yang timbul setelah pembakaran. o Asap yang timbul pada saat pembakaran. o 'ifat pembakaran. o Abu sisa pembakaran. "ada uji pembakaran ini! praktikan hanya akan mengetahui apakah serat tersebut termasuk kedalam serat alam! serat protein ! serat buatan! atau serat 13 campuran karena uji pembakaran ini hanya dapat digunakan untuk membedakan serat secara umum saja dan tidak dapat digunakan untuk serat campuran. Bika ternyata serat yang diuji adalah serat campuran maka perlu dilakukan pengujian lanjutan yang akan memperjelas serat apakah yang dimaksud yaitu dengan uji mikroskop. "embakaran pada serat#serat benang lusi dan benang pakan menunjukkan hasil yang sama. 1asil yang diperoleh yaitu pembakaran serat menghasilkan bau seperti kertas terbakar! sifat pembakarannya meneruskan nyala api! abunya rapuh! dan tidak berasap. 'ehingga hasil sementara yang diperoleh adalah serat yang menysun sample kain adalah serat alam /selulosa0. "engujian selanjutnya yang dilakukan adalah uji pelarutan dengan bermacam#macam pelarut yang tersedia. "raktikan hanya menggunakan tiga macam pelarut dalam pengujian ini. "elarut yang digunakan oleh praktikan adalah pelarut yang bersifat asam dan basa yaitu 12'*2 5+ 3! -a*Cl 1+ 3! dan -a*1 2, 3. Masing#masing benang lusi dan benang pakan dilakukan uji pelarutan pada beberapa tabung reaksi. 'etiap tabung reaksi diisi pelarut dan diamati kelarutannya selama beberapa menit. 1asilnya menunjukkan bahwa benang lusi hanya larut pada pelarut 12'*2 5+ 3 dan -a*1 2, 3 tetapi tidak larut dalam -a*Cl 1+ 3. 1asil yang sama juga terlihat pada pengujian benang pakan. %enang pakan hanya larut dalam pelarut 12'*2 5+ 3 dan -a*1 2, 3 tetapi tidak larut dalam pelarut -a*Cl 1+ 3 . 1asil ini menunjukkan bahwa sampel kain yang diuji berasal dari serat selulosa. "engujian terakhir yang dilakukan untuk memperolah hasil yang spesifik adalah pengujian dengan mikroskop. "ada uji mikroskop ini benang lusi dan benang pakan diamati dibawah mikroskop pada penampang membujur dan penampang melintangnya. "engamatan dibawah mikroskop memerlukan ketelitian agar struktur serat yang diamati dapat terlihat dengan jelas. Alat#alat yang digunakan harus dibersihkan agar pada saat diamati dibawah mikroskop yang terlihat adalah struktur seratnya bukan kotoran#kotoran atau gelembung udara yang timbul akibat kelebihan medium yang digunakan "ada pengamatan membujur benang lusi terlihat serat yang berbentuk silinder! terdapat garis#garis disepanjang penampang membujurnya. 'edangkan pada pengamatan penampang melintang benang lusi terlihat bentuk serat yang bergerigi pada pinggiran penampang melintangnya. 1asil yang sama juga 14 diperoleh pada pengamatan benang pakan baik pada penampang membujur dan penampang melintangnya! sehingga hasil terakhir yang diperoleh menunjukkan bahwa sample kain yang diuji terdiri dari serat yang sama baik benang lusi maupun benang pakannya. G. KESIMPULAN "ada uji pembakaran baik benang lusi maupun benang pakan memperlihatkan hasil yaitu : %erbau kertas terbakar Meneruskan nyala api Abunya rapuh &idak berasap "ada uji pelarutan diperoleh hasil : 12'*2 5+ 3 ; larut -a*Cl 1+ 3 ; tidak larut -a*1 2, 3 ; larut "ada uji mikroskop hasil pengamatan benang lusi dan benang pakan baik pengamatan penampang melintang dan penampang membujurnya adalah sama. 1asilnya adalah penampang membujurnya berbentuk silinder yang terdapat garis#garis disepanjang penampang membujurnya. 'edangkan pada penampang melintangnya hasilnya adalah bergerigi pada pinggiran penampang melintangnya. )engan menganalisis hasil yang diperoleh dari uji pembakaran! uji pelarutan! dan uji mikroskop diperoleh hasil bahwa sampel kain yang diuji ternyata terdiri dari serat tunggal yang terbuat dari selulosa yaitu serat 7ayon ?iskosa. DAFTAR PUSTAKA 15 )ede Karyana! '.&eks! M.'i. 2++=. Pedoman Praktikum Laboratorium Evaluasi Kimia. %andung : 'ekolah &inggi &eknologi &ekstil. ". 'oepriyono! '.&eks! dkk. 1A5. 'erat#'erat &ekstil. %andung : (nstitut &eknologi &ekstil. .ibowo Moerdoko! '.&eks! dkk. 1A5,. Evaluasi Tekstil bagian Kimia. %andung : (nstitut &eknologi &ekstil. 16