You are on page 1of 72

BABI.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat J enderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan
Sosial (RLPS), yang mempunyai tugas melaksanakan pembangunan Kehutanan di bidang Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPS) baik didalam maupun
diluar kawasan hutan. Untuk pelaksanaan tugas dimaksud, maka ketersediaan data dan informasi kegiatan pembangunan bidang RLPS yang akurat, tepat waktu,
relevan, konsisten dan lengkap sangat diperlukan oleh manajemen di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, mulai dari proses perencanaan
/perumusan kebijakan, monitoring dan evaluasi kebijakan.
Untuk dapat menghasilkan data dan informasi yang berkualitas, maka seluruh tahapan mulai dari pengumpulan data, pengolahan dan penyajian harus memenuhi
kaidah-kaidah yang telah ditetapkan, sebab mutu data dan informasi sangat dipengaruhi oleh prosedur/tatacara pengumpulan data, kelengkapan dokumen,
konsistensi dalam formulir dan antar formulir serta jadwal pelaporan yang tepat.
Selain itu mengingat kegiatan pembangunan bidang RLPS dilakukan setiap tahun yang pada umumnya terdiri dari kegiatan yang bersifat incremental
(data dapat dijadikan time series) dan kegiatan insedentil (berupa data parsial) maka agar dapat di dokumentasikan secara tertib dan informatif perlu dibuat ke
dalam Buku Statistik. Oleh karena itu agar Buku Statistik dan data serta informasi yang diinginkan tersebut diatas dapat dicapai, maka data dari semua kabupaten di
Propinsi Kalimantan Selatan maupun sebagian di propinsi Kalimantan Tengah (4 Kabupaten di Barito Hulu) mutlak diperlukan sebagai dasar penyusunan Buku
Statistik ini.
2
B. Maksud dan Tujuan.
1. Maksud
Penyusunan Buku Statistik Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito dimaksudkan untuk memberikan atau menyajikan data dan informasi
pembanguanan bidang Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito maupun oleh Dinas
Kehutanan/ Dinas yang mengurusi kehutanan di daerah, yang dibuat dalam setiap tahun.
2. Tujuan
Sedangkan tujuannya adalah supaya hasil pembangunan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di wilayah kerja Balai Pengelolaan daerah Aliran Sungai
Barito, dapat terdokumentasikan dengan baik dalam bentuk Buku Statistik.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Penyusunan Buku Statistik ini adalah semua kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) baik didalam kawasan hutan maupun diluar
kawasan hutan yang berupa reboisasi hutan lindung, reboisasi hutan produksi, hutan rakyat, pembangunan sipil teknis, rehabilitasi hutan pantai/mangrove,
pengkayaan hutan rakyat dan lain-lain yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan atau dinas yang menangani kehutanan di kabupaten atau kota di Propinsi
Kalimantan selatan dan 4 (empat) Kabupaten di Propinsi Kalimantan tengah yang merupakan wilayah Daerah Aliran Sungai Barito Bagian Hulu, dengan berbagai
sumber dana (APBD, APBN, Gerhan dll).
BAB II. ORGANISASI
A. Visi dan Misi
1. V i s i
Visi yang diemban Unit Pelaksana Teknis Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito yaitu terwujudnya Balai Pengelolaan DAS Barito sebagai pusat
pelayanan dan informasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang handal dalam mendukung pengelolaan DAS yang optimal bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat Propinsi Kalimantan Selatan dan sebagian Propinsi Kalimantan Tengah yang berada di wilayah Daerah Aliran Sungai Barito Bagian Hulu.
2. M i s i
Untuk mewujudkan visi tersebut maka dilaksanakan misi :
a. Memantapkan Informasi Pengelolaan DAS melalui penyusunan rencana, pengembangan model, pemantauan dan evaluasi.
b. Mengembangkan kelembagaan dan kemitraan pengelolaan DAS bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
B. Tugas Pokok dan fungsi
1. Tugas Pokok
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan penyusunan perencanaan, pengembangan
kelembagaan dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai.
2. Fungsi. 4
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito mempunyai fungsi :
a. Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS
b. Penyusunan dan Penyajian informasi DAS
c. Pengembangan Model Pengelolaan DAS
d. Pengembangan Kelembagaan dan Kemitraan Pengelolaan DAS
e. Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan DAS
f. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga DAS.
C. Struktur Organisasi
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Barito merupakan suatu organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat J enderal Rehabilitasi Lahan
dan Perhutanan Sosial (RLPS) di daerah. Untuk menjalankan dan melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito memiliki
Struktur Organisasi sebagai berikut :
5
BAGANSTRUKTUR ORGANISASI BALAI PENGELOLAAN DAS BARITO
Kepala Seksi
Kelembagaan DAS
Kepala Seksi
Evaluasi DAS
Kepala Sub Bagian
Tata Usaha
Kepala Seksi
Program DAS
Kepala Balai
Kelompok
J abatan
Fungsional
6
D. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat penting dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi organisasi Balai Pengelolaan daerah Aliran
Sungai (BPDAS) Barito. Hingga akhir Desember 2007 Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito didukung oleh personalia/pegawai sejumlah 67 orang yang
terdiri dari berbagai tingkat pendidikan maupun golongan kepangkatan. Personil sebanyak 67 orang tersebut bertugas sesuai dengan bidangnya masing-masing
pada Seksi Program, Seksi Kelembagaan, Seksi Evaluasi dan Sub Bagian Tata Usaha. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito dipimpin oleh seorang Kepala
balai yang berpindidikan S-2 dan dibantu oleh 3 orang kepala seksi dan 1 orang kepala sub bagian tata usaha dengan tingkat pendidikan rata-rata S-1 kecuali kepala
seksi kelembagaan yang sudah berpendidikan Sarjana S-2 Kehutanan.
Kepala Seksi Program didukung staf sebanyak 10 personil dengan komposisi pendidikan Sarjana S-1 Kehutanan sebanyak 4 orang staf, Sarjana S-1 Pertanian
sebanyak 3 orang staf dan SLTA sebanyak 3 orang staf. Kepala Seksi Kelembagaan didukung staf sebanyak 12 personil dengan tingkat pendidikan Sarjana S-1
Kehutanan sebanyak 4 personil, Sarjana S-1 Peternakan sebanyak 1 personil, Sarjana S-1 Sosial sebanyak 1 personil yang merupakan petugas Pengendali Ekosistim
Hutan (PEH), Sarjana S-1 Adminstrasi Publik sebanyak 1 personil, Sarjana Muda Kehutanan sebanyak 1 Personil dan untuk SLTA sebanyak 2 personil. Kepala Seksi
Evaluasi didukung oleh 17 orang staf dengan tingkat pendidikan Sarjana S-1 Kehutanan sebanyak 2 personil, Sarjana S-1 Pertanian sebanyak 1 personil, Sarjana S-1
Geografi sebanyak 1 personil dan tingkat SLTA sebanyak 13 personil. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berpendidikan Sarjana S-1 Hukum, dibantu oleh 15
personil dengan tingkat pendidikan Sarjana S-1 Ekonomi sebanyak 1 personil dan tingkat SLTA sebanyak 14 personil.
7
E. Penjelasan-Penjelasan
1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis serta sebagai sistim yang mengatur keterkaitan antar
unsurnya.
2. Statistik Kehutanan adalah data dan informasi kehutanan yang disajikan secara tahunan dan atau berkala ( time series ).
3. Data adalah bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks, dokumen, bagan, suara yang mewakili deskripsi
verbal atau kode tertentu.
4. Informasi adalah data yang sudah diolah sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan.
5. Sistem Statistik Kehutanan adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam
penyelenggaraan statistik kehutanan.
6. Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada tempat dan saat
tertentu.
7. Kompilasi data kehutanan adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data kehutanan yang didasarkan pada catatan yang ada pada instansi
pemerintah dan atau masyarakat yang berkaitan dengan kehutanan.
8. Penyusun statistik kehutanan adalah instansi pemerintah baik pusat maupun daerah serta BUMN yang menangani urusan kehutanan.
9. Unit-unit wilayah tertentu adalah wilayah pengelolaan DAS dan atau Kesatuan pengelolaan Hutan.
III. KONDISI UMUM WILAYAH KERJ A
A. Letak dan Luas Wilayah
1. Propinsi Kalimantan Selatan
Propinsi Kalimantan Selatan yang meliputi wilayah seluas 3.753.052,04 Ha secara geografis terletak pada posisi antara 114 19 13 BB dan 116 39
28 BT serta pada posisi 1 21 49 LU dan 4 10 14 LS, secara administrasi pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan terdiri dari 2 Kota dan 11
Kabupaten, dengan batas-batas wilayah : - Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur
- Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut J awa
- Sebelah Barat Berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Tengah
Luas Propinsi Kalimantan Selatan Per-wilayah Kabupaten/Kota dan persentase dari luas keseluruhan adalah sebagai berikut : Kabupaten Tabalong luas
359.995 Ha atau 9,59 %, Hulu Sungai Utara luas 84.334,04 Ha atau 2,25 %, Balangan seluas 192.766,10 atau 5,14 %, Hulu Sungai Tengah luas 147.200 Ha
atau 3,92 %, Hulu Sungai Selatan luas 180.494 Ha atau 4,81 %, Tapin luas 217.495 Ha atau 5,80 %, Banjar luas 467.268 % atau 12,45 %, Banjarbaru luas
36.712 Ha atau 0,98 %, Barito Kuala luas 237.622 Ha atau 6,33 %, Tanah Laut luas 372.930 Ha atau 9,94 %, Tanah Bumbu luas 502.274 Ha atau 13,38 %,
Kotabaru luas 946.694,90 Ha atau 25,22 % dan Banjarmasin luas 7.267 Ha atau 0,19 %.
2. Propinsi Kalimantan Tengah
1. Kabupaten Barito Timur
Secara geografis Kabupaten Barito Timur terletak pada 1 39 2 20 Lintang Utara dan 114 53 115 25 Bujur Timur. Berdasarkan
administrasi pemerintahan Kabupaten Barito Timur terletak di Propinsi Kalimantan Tengah dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kebupaten Barito Selatan
9
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kebupaten Tabalong
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kebupaten Barito Utara
Luas wilayah Kabupaten Barito Timur seluas 383.400 ha yang terdiri dari 6 Kecamatan..
2. Kabupaten Barito Selatan
Secara geografis Kabupaten Barito Selatan terletak pada 1 20 2 35 Lintang Selatan dan 114 115 Bujur Timur. Berdasarkan administrasi
pemerintahan Kabupaten Barito Selatan di Propinsi Kalimantan Tengah dengan batas sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kebupaten
Barito Utara
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kebupaten Amuntai
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kebupaten Barito Timur
- Sebelah Barat berbatasan dengan Palangka Raya
Luas`wilayah Kabupaten Barito Selatan seluas 883.000 ha dan terdiri dari 6 Kecamatan.
3. Kabupaten Barito Utara.
Secara geografis Kabupaten Barito Utara terletak pada 113 20 115 55 Bujur Timur, 0 49 Lintang utara, dan 1 - 27 Lintan Selatan.
Berdasarkan administrasi pemerintahan Kabupaten Barito Utara terletak di Propinsi Kalimantan Tengah dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Murung Raya
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Barito Selatan
- Sebelah Timur berbatasan dengan Prop. Kalimantan Timur
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kapuas
Kabupaten Barito Utara memiliki wilayah seluas 8.300 Km2 yang terdiri dari 6 Kecamatan.
10
4. Kabupaten Murung Raya.
Secara geografis Kabupaten Murung Raya terletak pada 114 00 115 00 Bujur Timur, 0 00 - 1 00 Lintan Selatan. Berdasarkan
administrasi pemerintahan Kabupaten Murung Raya terletak di Propinsi Kalimantan Tengah dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur dan Propinsi Kalimantan Barat
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kebupaten Barito Utara
- Sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kapuas dan Propinsi Kalimantan Barat.
Luas wilayah Kabupaten Murung Raya seluas 2.370.000 ha yang terdiri dari 5 Kecamatan.
B. Penggunaan dan Penutupan Lahan
Penggunaan lahan adalah pemanfaatan lahan dan pengelolaan termasuk di dalamnya pola kemampuan penggunaan lahan. J enis Penggunaan lahan yang
diinterpretasikan melalui interpretasi Citra Satelit tahun rekaman 2000 dan hasil survey/pengamatan dan risalah lapangan (field-check) dan hasil analisis digitasi GIS
tahun 2005, didapatkan data penggunaan lahan yang meliputi hutan, pemukiman/ kampung, dan perladangan/ tegalan dan pertanian lahan kering lainnya.
1. Propinsi Kalimantan Selatan
Luas penggunaan dan penutupan lahan berdasarkan hasil analisis digitasi GIS tahun 2005 dan analisis citra satelit tahun 2000, didapat data sebagai berikut :
Hutan seluas 1.651.771,91 Ha atau 44,01 %, Perkebunan seluas 342.072,52 Ha atau 9,11 %, Kebun Campuran seluas 150.411,86 Ha atau 4,01 %, Sawah seluas
458.017,89 Ha atau 12,20 %, Alang alang seluas 580.732,57 Ha atau 15,47 %, Rumput seluas 48.279,04 Ha atau 1,29 %, Semak Belukar seluas 101.569,97 Ha
atau 2,71 %, Danau/Rawa seluas 47.115,27 Ha atau 1,26 %, Tegalan seluas 23.319,67 Ha atau 0,62 %, Hutan Rawa seluas 259.991,50 Ha atau 6,93 %, Hutan
Bakau seluas 68.326,58 Ha atau 1,82 %, Hutan Galam seluas 21.443,25 Ha atau 0,57 %.
11
2. Propinsi Kalimantan Tengah
Luas penggunanan dan penutupan lahan di Propinsi Kalimantan Tengah, khususnya yang termasuk wilayah tugas Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Barito di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito Bagian Hulu adalah sebagai berikut :
a. Kabupaten Barito Timur
Penggunaan lahan di Kabupaten Barito Timur terdiri dari barbagai tipe penutupan lahan diantaranya hutan belantara seluas 146.765 ha, rawa-rawa
seluas 122.001 ha, sungai, danau, dan genangan air seluas 10.467 ha, dan sisanya pertanahan lainnya seluas 104.168 ha.
b. Kabupaten Barito Selatan
Penggunaan lahan di Kabupaten Barito Selatan terdiri dari barbagai tipe penutupan lahan diantaranya Perkampungan seluas 4.128 ha, Sawah seluas
3.614 ha, Ladang/tegalanh seluas 1.839 ha, Perkebunan seluas 72.875 ha, Kebun campuran seluas 3.625 ha, Semak ilalang seluas 18.825 ha, Hutan belukar
seluas 204.269 ha, Hutan seluas 306.474 ha, dan Danau/sungai seluas 18.450 Ha.
c. Kabupaten Barito Utara
Penggunaan lahan di Kabupaten Barito Utara terdiri dari Hutan produksi seluas 423.375 ha, Perkebunan karet seluas 163.336 ha, Cagar alam seluas 6.000
ha, Kawasan pengembangan produksi seluas 82.487 ha, Hutan produksi terbatas seluas 212.625 ha, dan kawasan pemukiman dan lainnya seluas 66.693 ha.
Luas lahan di Kabupaten Barito Utara pada umumnya lahan kering dan berupa hutan, yang sangat luas adalah hutan produksi yang mencapai 51 %. Masih
banyak lahan kering yang tidak digarap hingga menjadi lahan yang tidak produktif.
12
d. Kabupaten Murung Raya
Penggunaan lahan di Kabupaten Murung Raya pada umumnya terdiri dari hutan. Luas penggunaan lahan di Kabupaten Barito Utara adalah
sebagai berkut Hutan lindung seluas 4.335,32 Km, Cagar Alam seluas 1.697,63 Km, Hutan produksi terbatas seluas 12.557,46 Km, Hutan produksi
2.654,55 Km, Kawasan Pengembangan Produksi seluas 2.033,96 Km, Kawasan Pemukiman dan penggunaan lainnya seluas 221,08 Km .
C. Kekritisan Lahan/ DAS
Berdasarkan hasil review data spasial lahan kritis Propinsi Kalimantan Selatan dan hasil review data spasial lahan kritis Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito
Bagian Hulu Tahun 2007, didapat data lahan sangat kritis dan kritis baik didalam kawasan hutan maupun diluar kawasan hutan dengan adalah sebagai berikut :
Kota Banjarbaru lahan kritis diluar kawasan hutan seluas 7.522 Ha, Kabupaten Banjar dalam kawasan hutan luas lahan sangat kritis 12.795,30 Ha, kritis seluas
87.100 Ha. Diluar kawasan hutan sangat kritis 11.349,40 Ha dan kritis seluas 9.803,30 Ha. Kabupaten Tanah Laut lahan kritis dalam kawasan hutan seluas
22.544 Ha dan diluar kawasan hutan seluas 26.804 Ha. Kabupaten Tanah Bumbu lahan kritis dalam kawasan hutan seluas 49.900,90 Ha dan diluar kawasan
hutan seluas 616,30 Ha. Kabupaten Kotabaru lahan kritis dalam kawasan hutan seluas 77.429,20 Ha sedangkan diluar kawasan hutan seluas 22.914,20 Ha.
Kabupaten Barito Kuala luas lahan kritis dalam kawasan hutan 8.853 Ha sedangkan diluar kawasan hutan seluas 17.344,80 Ha. Kabupaten Tapin lahan sangat
kritis dalam kawasan hutan seluas 854,70 Ha dan kritis seluas 9.172 Ha, sedangkan diluar kawasan hutan sangat kritis seluas 4.070,10 Ha dan kritis seluas
50.962,70 Ha. Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) luas lahan sangat kritis dalam kawasan hutan 20.885,10 Ha dan kritis seluas 8.781,80 Ha, diluar
kawasan hutan luas lahan sangat kritis 6.150,20 Ha dan kritis seluas 10.821 Ha. Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) luas lahan kritis dalam kawasan hutan
9.461 Ha sedangkan diluar kawasan hutan seluas 4.283,70 Ha. Kabupaten Balangan lahan kritis dalam kawasan hutan seluas 33.641,50 Ha dan diluar kawasan
hutan seluas 2.573,10 Ha. Kabupaten Tabalong luas lahan kritis dalam kawasan hutan 25.526,89 Ha sedangkan diluar kawasan hutan seluas 18.117,11 Ha.
Kabupaten Barito Selatan luas lahan sangat kritis dalam kawasan hutan 910,70 Ha dan kritis seluas 97.509,90 Ha, sedangkan diluar kawasan hutan sangat kritis
seluas 92,50 Ha dan kritis seluas 16.303,50 Ha. Kabupaten Barito Timur luas lahan dalam kawasan hutan denga kriteria sangat kritis seluas 523,80 Ha dan
kriteria kritis 36.557,10 Ha. Sedangkan luas lahan kritis diluar kawasan hutan seluas 1.478,10 Ha. Kabupaten Baarito Utara lahan sangat kritis dalam kawasan
hutan seluas 1.282,70 Ha dan lahan kritis seluas 86.871,10 Ha, diluar kawasan hutan lahan sangat kritis seluas 1.268,80 Ha dan lahan kritis seluas 11.401,40 Ha.
13
Kabupaten Murung Raya luas lahan dengan kriteria sangat kritis dalam kawasan hutan seluas
16.040,70 Ha dan kriteria kritis seluas 38.419,10 Ha. Diluar kawasan hutan dengan kriteria sangat kritis seluas 1.402,30 Ha dan dengan kriteria kritis seluas
6.683,80 Ha. Untuk lebih jelasnya tingkat kekritisan lahan di wilayah kerja Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Barito, dapat dilihat pada tabel 1.2
buku statistik tahun 2008 ini.
IV. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL DALAMLIMA TAHUN TERAKHIR (TAHUN 2004 S/ D 2008)
I. Tahun 2004
1. Proram Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL/Gerhan) Tahun 2004 mendapat alokasi dana sebesar Rp.26.533.586.250,-
dengan jenis kegiatannya adalah Sekretariat, Penyiapan Rencana Gerhan, Pengadaan Bibit untuk Penanaman Gerhan 2004, Pengadaan Bibit
untuk Pemeliharaan Tahun I (2003), Pengembangan Kelembagaan dan Pengawasan dan Pengendalian. dari rencana Proyek sebesar
Rp.26.533.586.250,- telah terealisasi sebesar Rp.21.303.279.380,- atau 80,29 %, dengan penyelesaian fisik 100 %.
2. Program Pengembangan Pengelolaan Hutan Lestari
a. Kegiatan Proyek Pengembangan Hutan kemasyarakat dan Hutan Rakyat Kalimantan Selatan Tahun 2004 mendapat alokasi dana sebesar
Rp.1.499.585.000,- dengan jenis kegiatan yaitu Administrasi Proyek, Penyusunan Rencana Teknis, Penanaman/Pemeliharaan Tanaman,
Pengadaan Alat Pengolahan Data, Pengembangan Usaha Ekonomi dan Pemantauan dan Evaluasi. Dari rencana Proyek sebesar
Rp.1.499.585.000,- telah terealisasi sebesar Rp.1.498.215.760,- atau 99,91 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 100 %.
b. Kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Usaha Pencegahan dan Pemulihan Kerusakan Hutan, Tanah dan Air, mendapat alokasi Sumber Dana
Reboisasi tahun 2004 sebesar Rp.2.457.953.000,- dengan jenis kegiatan yaitu Sekretariat, Penyiapan Rencana Pengelolaan DAS dan RHL,
Pengembangan Kelembagaan, Pengembangan Sarana Prasarana dan Koordinasi, Pembinaan dan Monev RHL. Dari rencana dana sebesar
Rp.2.457.953.000,- telah terealisasi sebesar Rp.2.193.685.800,- atau 89,25 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 90,53 %.
3. Program Perencanaan dan Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito Riam Kanan
Untuk tahun Dinas 2004 kegiatan Proyek Perencanaan dan Evaluasi BPDAS Barito Riam Kanan mendapat alokasi dana sebesar Rp.824.825.000,-
dengan jenis kegiatan adalah Penyusunan Rencana Teknis, Pengadaan Alat Pengolah Data dan Pemantauan dan Evaluasi. Dari rencana Proyek
sebesar Rp.824.825.000,- telah terealisasi sebesar Rp.801.232.350,- atau 97,14 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 97,48 %.
15
4. Program Pengembangan Kelembagaan Kehutanan
a. Proyek Rehabilitasi Hutan/Reboisasi (Kerjasama J IFPRO Centre, Seiko Epson dan Ditjen RLPS Dephut) Tahun 2004 mendapat alokasi sebesar
Rp.322.356.350,- dengan jenis kegiatannya yaitu Penyusunan Rancangan Partisipasi Pembangunan Hutan Kemasyarakat, Pengadaan Bibit,
Persiapan Lahan dan Penanaman, Pemeliharaan Tanaman, Pembuatan Sarana Prasarana, Penyuluhan Bimbingan
Teknis, Pendampingan, Koordinasi/Konsultasi serta Monev. Dari rencana Proyek sebesar Rp.322.356.350,- telah terealisasi sebesar
Rp.322.294.750,- atau 99,98 %, dengan penyelesaian fisiknya 99,98 %.
b. Pembangunan Model Rotan ITTO PD.108/01 Rev. 3 (1)
Kegiatan Pembangunan Model Rotan dengan Sumber Dana Bantuan ITTO mendapat alokasi dana sebesar Rp.204.885.000,- dengan jenis
kegiatan yaitu Penyusunan Rancangan Teknis, Penyediaan dan Pengadaan Bibit Rotan, Pembuatan Gubuk Kerja, Pembuatan Papan Nama
Proyek, Pengadaan Peralatan Kerja, Pengadaan Ajir Tanaman dan Penanaman Bibit Rotan. Dari rencana Proyek sebesar Rp.204.885.000,-
telah terealisasi sebesar Rp.184.509.260,- atau 90 %.
II. Tahun 2005
1. Program Pengembangan Kelembagaan
a.`Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Daerah Aliran Sungai Barito tahun Anggaran 2005 mendapat alokasi sebesar Rp.17.500.000,-dengan
jenis kegiatan yaitu Liputan TVRI kegiatan RLKT, Siaran Radio daerah dan Liputan Media Cetak Daerah. Dari dana Proyek sebesar
Rp.17.500.000,- telah terealisasi sebesar Rp.11.000.000,- atau 62,86 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 62,86 %.
2. Program Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS)
Kegiatan Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Barito Tahun Anggaran 2005 mendapat alokasi dana sebesar Rp.1.661.058.000,- dengan jenis kegiatan
yaitu Monev. Tata Air, Monev. Penggunaan Lahan pada Catchment Area SPAS, Monev. Sosial Ekonomi Masyarakat, Monev. Plot Erosi Areal DAS
Mikro, Pembuatan Tanaman Unggulan Lokal Areal DAS Mikro, Pelatihan Teknis dan Magerial bagi Kelompok Tani peserta DAS Mikro,
Pengembangan Model Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung (J IFPRO), Sosial/Pra Kondisi kegiatan RHL, Penyusunan RTT-RLKT Tahun 2006,
16
Penyusunan Data Base RHL Tingkat Kabupaten dan Penyusunan Rancangan Rotan.
Dari rencana Proyek sebesar Rp.1.661.058.000,- telah terealisasi sebesar Rp.1.625.953.560,- atau 97,86 %
3. Rehabilitasi Lahan Kritis
Kegiatan Rehabilitasi Lahan Kritis tahun 2005 mendapat alokasi 231.670.000,- dengan jenis kegiatan yaitu Pemeliharaan Pengembangan Areal
Model Hutan Rakyat Terpadu dan Monitoring Hutan Rakyat Terpadu. Dari dana Proyek sebesar Rp.231.670.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.227.850.000,- atau 98,35 %.
4. Rehabilitasi Kawasan Hutan
Kegiatan Rehabilitasi Hutan Tahun 2005 mendapat alokasi sebesar Rp.33.640.000,- dengan jenis kegiatan yaitu Identifikasi Lokasi Sosial Forestry
dalam rangka Penetapan Areal Kerja Sosial Forestry (AKSF) dan Bimbingan Teknis kegiatan Model DAS Mikro dan Sosial Forestry. Dari dana Proyek
sebesar Rp.33.640.000,- telah terealisasi sebesar Rp.28.820.000,- atau 85.67 %.
5. Reboisasi/Rehabilitasi Hutan Lindung
Kegiatan Pemeliharaan Rehabilitasi Hutan/Reboisasi (Kerjasama J IFPRO, Seiko Epson dan Ditjen RLPS Dephut) mendapat alokasi dana sebesar
Rp.261.706.775,- telah terealisasi sebesar Rp.261.646.775 atau 99,98 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 99,98 %.
6. Penyediaan Bahan Baku Rotan
Kegiatan Pembangunan Model Rotan Bantuan ITTO PD. 108/01 Rev. 3 (1) mendapat alokasi sebesar Rp.103.005.000,- dengan jenis kegiatan
berupa kegiatan Pemeliharaan dan Pembuatan Model Rotan. Dari dana Proyek sebesar Rp.103.005.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.103.005.000,- atau 100 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 100 %.
IV. Tahun 2006
1. Program Penyusunan Rencana dan Evaluasi Pengelolaan DAS
a. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Tata Air mendapat alokasi dana sebesar Rp.120.836.000,- telah terealisasi sebesar Rp.104.156.000,- atau
86,20 % dengan penyelesian fisik sebesar 86,20 %.
17
b. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah
(RLKT) mendapat alokasi dana sebesar Rp.84.180.000,- telah terealisasi sebesar Rp.81.460.000,- atau 96,77 %, dengan penyelesaian fifik
sebesar 96,77 %.
c. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Plot Erosi mendapat alokasi dana sebesar Rp. 28.540.000,- telah terealisasi sebesar Rp.25.120.000,- atau
88,01 %, dengan realisasi fisik sebesar 88,01 %.
d. Kegiatan Monitoring Daerah Banjir mendapat alokasi dana sebesar Rp.45.900.000,- telah terealisasi sebesar Rp.39.840.000,- atau 86,20 %,
dengan realisasi fisik sebesar 86,20 %.
e. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Hutan Rakyat Terpadu mendapat alokasi dana sebesar Rp.40.600.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.28.700.000,- atau 70,69 %, dengan realisasi fisik 70,69 %.
f. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Hutan Lindung (J IFPRO) mendapat alokasi dana sebesar Rp.24.040.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.16.900.000,- atau 79,30 %, dengan realisasi fisik sebesar 79,30 %.
g. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Areal Bekas Tambang mendapat alokasi dana sebesar Rp.57.080.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.52.020.000,- atau 91,14 %, dengan realisasi fisik sebesar Rp.91,14 %.
h. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Daerah Rawa mendapat alokasi dana sebesar Rp.116.200.000,- telah terealisasi sebesar Rp.110.860.000,-
atau 95,41 %, dengan penyelesaian fifik sebesar 95,41 %.
i. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Tanaman Rotan Bantuan ITTO mendapat alokasi dana sebesar Rp.42.800.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.38.075.000,- atau 88,96 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 88,96 %.
j. Kegiatan Penyusunan Data Dasar RTL-RLKT Sub-Sub DAS Riam Kanan, Sub DAS Martapura DAS Barito mendapat alokasi dana sebesar
Rp.209.187.000,- telah terealisasi sebesar Rp.186.296.600,- atau 89,06 %, dengan penyelesaian fifik sebesar 89,06 %.
k. Penyusunan Data Karakteristik DAS Kintap, Satui dan Kusan mendapat alokasi dana sebesar Rp.288.957.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.270.982.560,- atau 93,78 %, dengan realisas fisik sebesar 93,78 %.
18
2. Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program
Kegiatan Penyusunan Rancangan Pengembangan Pemanfaatan Lahan Bawah Tegakan (Wanatani/Wanafarma) di Areal MDM mendapat alokasi
dana sebesar Rp.25.301.000,- telah terealisasi sebesar Rp.16.287.100,- atau 64,37 %, dan penyelesaian fisik sebesar 64,37 %.
3. Program Penyuluhan dan Penyebarluasan Informasi
a. Kegiatan Pembangunan Sistem Spasial dan WEB RHL wilayah BPDAS Barito mendapat alokasi dana sebesar Rp.182.250.000,- telah terealisasi
sebesar Rp.180.484.000,- atau 99,03 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 99,03 %.
b. Kegiatan Liputan BPDAS Barito Oleh TV Daerah mendapat alokasi dana sebesar Rp.27.000.000,- telah terealisasi sebesar Rp.17.700.000,- atau
65,57 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 65,57 %.
4. Program Pengembangan Kelembagaan
Kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Kelembagaan Kelompok Tani, Temu Usaha dan Sosialisasi Kegiatan RHL mendapat alokasi dana sebesar
Rp.110.480.000,- telah terealisasi sebesar Rp.50.040.000,- atau 45,30 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 45,30 %.
5. Program Penyelenggaraan Daerah Aliran Sungai
a. Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Unggulan Lokal Areal Model DAS Mikro Tahun I mendapat alokasi dana sebesar Rp.158.500.000,- telah
terealisasi sebesar Rp.145.750.000,- atau 91,95 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 91,95 %.
b. Kegiatan Pembuatan tanaman Pemanfaatan Bawah Tegakan (Wanafarma/Wanatani) mendapat alokasi dana sebesar Rp.120.005.000,- telah
terealisasi sebesar Rp.110.900.000,- atau 92,41 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 92,41 %.
6. Program Penyelenggaraan Rehabilitasi Lahan Kritis
a. Kegiatan Pemantapan Rencana Teknik Tahunan RHL Tahun 2007 mendapat alokasi dana sebesar Rp.190.890.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.148.599.000,- atau 77,84 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 77,84 %.
b. Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Tahun I Hutan Lindung (J IFPRO) mendapat alokasi dana sebesar Rp.176.205.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.159.010.000,- atau 90,24 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 90,24 %.
19
c. Kegiatan Pemeliharaan Areal Model Hutan Rakyat Terpadu Tahun II mendapat
alokasi dana sebesar Rp.124.400.000,- telah terealisasi sebesar Rp.91.575.000,- atau 73,61 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 73,61 %.
7. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Kegiatan Penyelenggaraan Forum Koordinasi Pengelolaan DAS dan RHL mendapat alokasi dana sebesar Rp.41.680.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.30.560.000,- atau 73,32 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 73,32 %.
8. Program Pengembangan Hutan Kemasyarakatan
a. Kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Lokasi Social Forestry mendapat alokasi dana sebesar Rp.37.729.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.32.281.100,- atau 85,56 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 85,56 %.
b. Kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Tanaman Buah dan Getah mendapat alokasi dana sebesar Rp.74.071.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.57.685.400,- atau 77,88 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 77,88 %.
9. Program Pengembangan Kelembagaan dan Kemitraan Usaha Perhutanan Sosial
a. Kegiatan Identifikasi Penyebaran Potensi Hutan Rakyat pada 10 (sepuluh) Kabupaten mendapat alokasi dana sebesar Rp.125.200.000,- telah
terealisasi sebesar Rp.75.983.400,- atau 60,69 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 60,69 %.
b. Kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Potensi Kayu Manis pada 2 (dua) Kabupaten mendapat alokasi dana sebesar Rp.36.750.000,- telah
terealisasi sebesar Rp.32.319.000,- atau 87,94 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 87,94 %.
c. Kegiatan Identifikasi Penyebaran Potensi Bambu pada 5 (lima) Kabupaten mendapat alokasi dana sebesar Rp.82.900.000,- telah terealisasi
sebesar Rp.70.060.000,- atau 84,52, dengan penyelesaian fisik sebesar 84,52 %.
d. Kegiatan Identifikasi Penyebaran Potensi Rotan pada 4 (empat) Kabupaten Daerah Hulu Barito mendapat alokasi dana sebesar
Rp.118.580.000,- telah terealisasi sebesar Rp.97.617.400,- atau 82,32 %, dengan penyelesaian fisik sebesar 82,32 %.
10. Pengembangan Usaha Hasil Hutan Non Kayu
a. Kegiatan Pengembangan Budidaya Lebeh Madu mendapat alokasi dana sebesar Rp.244.770.000,- telah terealisasi sebesar Rp.238.740.000,-
atau 97,53, dengan penyelesaian fisik sebesar 97,53 %.
20
V. TAHUN 2007
1. PROGRAM PENGEMBANGANKELEMBAGAAN
a. Liputan TVRI Daerah.
Liputan TVRI daerah mendapat alokasi dana sebesar Rp.88.850.000,- dengan sasaran kegiatan adalah liputan kegiatan RHL/RLKT untuk 10
paket (10 Kabupaten). Sampai dengan akhir Desember 2007, kegiatan liputan TVRI Daerah baru dilaksanakan sebanyak 2 paket saja, yaitu
kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tapin dengan penyerapan dana sebesar Rp.5.800.000,-
b. Pemeliharaan Tahun II Tanaman Unggulan Lokal Areal Model DAS Mikro.
Pada tahun 2007 pelaksanaan Model DAS Mikro (MDM) dengan jenis kegiatannya adalah pemeliharaan tahun II seluas 100 Ha, Pembuatan
tanaman pemanfaatan lahan bawah tegakan seluas 50 Ha dan pengembangan budidaya lebah madu sebanyak 100 setup, telah selesai 100 %
dengan peserta sebanyak 100 orang yang terbagi 2 (dua) Kelompok Tani Desa Lumpangi Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai
Selatan. Dengan adanya kegiatan MDM ini banyak menghasilkan hal-hal yang positif, diantaranya adalah meningkatnya pendapatan
masyarakat.
c. Pelatihan Petugas Lapangan Gerhan (PLG).
Pelatihan Petugas Lapangan Gerhan tahun 2007 telah dilaksanakan di Wisma Yulia Martapura Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan
selama 4 hari, setara dengan 32 J am Pelajaran @ 45 menit. Pelatihan ini diikuti oleh Petugas Lapangan Gerhan yang telah dinyatakan lulus tes
oleh Departemen Kehutanan sebanyak 54 orang. Kabupaten yang mengikut-sertakan petugas Lapangan Gerhan
21
yaitu dari Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai
Tengah, Barito Timur dan Kabupaten Kotabaru. Pengajar/instruktur pelatihan ini dari Balai Pengelolaan DAS Barito, Dinas Kehutanan Propinsi,
Dinas Kehutanan Kabupaten Banjar, BP2HTIBT Banjarbaru serta Universitas Lambung mangkurat. Dengan selesainya pelatihan ini diharapkan
bahwa peserta dapat meningkatkan kemampuan dalam penyuluhan dan pendampingan kegiatan serta memper-ketat pengawasan dan
pengendalian yang diharapkan dapat menjamin terlaksananya kegiatan Gerhan sehingga dapat mencapai hasil sesuai dengan sasaran yang
telah ditetapkan.
d. Pengembangan Model Budidaya Gaharu
Kegiatan Pengembangan Model Budidaya Gaharu selesai dilaksanakan seluas 100 Ha dan lokasi Model DAS Mikro (MDM) desa Lumpangi
Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kegiatan ini terdiri dari Pengadaan Herbisida, Pengadaan Hand Sprayer, Pengadaan
pupuk, pengadaan bibit Gaharu, penyemprotan, pendangiran, penyulaman dan pemupukan. Dengan selesainya kegiatan Pengembangan
Model Budidaya Gaharu ini diharapkan tingkat keberhasilan tanaman akan meningkat sesuai dengan yang diharapkan dan tingkat pendapatan
anggota kelompok tani semakin meningkat. Oleh karena pelaksanaan kegiatan dimulai pada pertengahan tahun, maka upah mandor hanya
terserap 50 % dan pengadaan bibit hanya mencapai 63 % karena pengadaan bibit mengikuti standar harga dari Departemen Kehutanan.
e. Pembuatan Hutan Rakyat Pola Kemitraan
Pembuatan Hutan Rakyat Pola Kemitraan dilaksanakan di Desa Ranggang, Kecamatan Takisung kabupaten Tanah laut seluas 100 Ha. J umlah
peserta 100 orang yang telah membentuk kelompok tani Sido Maju. Kegiatan ini memanfaatkan lahan milik peserta yang dibuktikan dengan
22
surat kepemilikan tanah berupa Segel dan jenis tanaman yang dikembangkan
adalah tanaman Mahoni dan Karet. Hasil yang diharapkan nantinya adalah meningkatnya pendapatan petani peserta hutan rakyat secara
mandiri dan berkesinambungan.
f. Pemeliharaan Pemanfaatan Bawah Tegakan (Wanafarma/Wanatani)
Kegiatan pemeliharaan Tanaman Pemanfaatan Bawah Tegakan (Wanafarma/Wanatani) dilaksanakan di areal Model DAS Mikro Desa Lumpangi
Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai selatan. Kegiatan Wanatani seluas 25 Ha dengan jenis tanaman yang dikembangkan adalah Padi
dan kacang tanah. Sedangkan kegiatan Wanafarma seluas 25 Ha jenis tanamannya Kencur dan J ahe.
g. Pembinaan Kelembagaan Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan/Sos-For
Kelompok Tani merupakan penentu keberhasilan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh BP DAS Barito, dan juga sebagai bukti
partisipasi/mitra utama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan kelestarian hutan. Kegiatan ini bertujuan
untuk memperkuat kelembagaan kelompok tani Hutan Kemasyarakatan/Sosial Forestry dalam melaksanakan kegiatan yang
telah dilaksanakan, sehingga program/rencana berikutnya dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas kegiatan secara kontinyu sehingga
mencapai keberhasilan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
h. Pemeliharaan Budidaya Lebah Madu
Pemeliharaan budidaya lebah madu tetap perlu dilakukan karena merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya dengan tujuan untuk lebih
meningkatkan keberhasilan dalam pelaksanaan budidaya lebah madu, sehingga hasilnya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat yang
23
akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pemeliharaan
budidaya lebah madu untuk tahun 2007 ini dilaksanakan di 2 (dua) lokasi kegiatan yaitu di wilayah Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar
dan Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Masing-masing lokasi telah dikembangankan lebah madu jenis lokal atau Apis cerena
sebanyak 100 Stup/klon.
i. Kerja Sama Kemitraan dengan LSM/LNP.
Kerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Lembaga Non Pemerintah (LNP) mutlak diperlukan untuk mengurangai atau
mencegah terjadinya kebocoran anggaran dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan kegiatan fisik dilapangan. Balai Pengelolaan DAS Barito
telah bekerja sama dengan Lembaga Non Pemerintah (LNP) Rindang Banua Kalimantan Selatan, dimana kerjasama ini menghasilkan suatu
kesepakatan bersama yang saling mengisi dan mengoreksi pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai
Pengelolaan DAS Barito. Kegiatan ini tidak bisa diselesaikan suluruhnya akibat adanya kebijakan Departemen Kehutanan Cq. Biro Perencanaan
dan Keuangan tersebut dan hanya bisa diselesaikan sekitar 30 % saja.
j Lokakarya Pembentukan Forum DAS
Pengelolaan sumberdaya dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) harus dapat dirumuskan secara holistik yaitu memandang masalah secara
utuh, terpadu dan memecahkannya secara multi disiplin, lintas sektoral, lintas daerah sesuai konsepi Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai
kesatuan ekosistim. Untuk itu dirasa perlu untuk adanya bentuk kelembagaan pengelolaan dan pengkajian sebagai wadah koordinasi,
komunikasi dan konsultasi para pihak yang terlibat (stakeholder) dalam suatu DAS. Salah satu alternatif wadah tersebut adalah Forum DAS
dimana anggotanya terdiri dari perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Pembentukan
24
Forum DAS Barito sudah dilaksanakan di Hotel Banjarmasin Internasional (HBI)
selama 1 (satu) hari, pada hari Selasa tanggal 30 Oktober 2007. Peserta sebanyak 140 orang yang terdiri dari unsur pemerintah yang terkait
dengan bidang kehutanan, unsur Swasta dari bidang kehutanan, perkebunan, pertambangan, penangkar bibit/benih, koperasi dan lain-lain,
serta dari unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM/Lembaga Non Pemerintah (LNP) bidang kehutanan/Lingkungan Hidup ditambah dengan
kelompok tani dan pemuka masyarakat.
i. Lokakarya Pengembangan Hutan Rawa
Kalimantan Tengah yang merupakan wilayah kerja DAS Barito bagian hulu yang melaksanakan kegiatan Aksi Penanaman Serentak Indonesia
dan Pekan Pemeliharaan Pohon serta Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon. Kegiatan aksi ini diikuti oleh semua
komponen di daerah Lokakarya pengembangan hutan rawa perlu dilaksanakan karena hutan rawa merupakan salah satu tipe hutan yang
memiliki ciri khas yang unik dimana merupakan salah satu ekosistim yang spesifik dan rapuh. Kondisi hutan rawa di Propinsi Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah telah mengalami penurunan dalam hal kwalitas yang disebabkan oleh kegiatan manusia karena banyak dari
hutan rawa ini telah dibuka untuk pertanian maupun tambak. Lokakarya ini dilaksanakan dilaksanakan di Hotel Banjarmasin Internasional
(HBI) selama 1 (satu) hari, pada hari Rabu tanggal 31 Oktober 2007, dan diikuti oleh 70 (tujuh puluh) orang yang terdiri dari dinas yang
menangani kehutanan di daerah, Dinas Kehutanan Propinsi, Dinas Perkebunan, BAPPEDA Propinsi dan Kabupaten, universitas Lambung
Mangkurat, Lembaga swadaya Masyarakat (LSM)/lembaga Non Pemerintah (LNP), dan lain-lain.
25
j. Bimbingan Teknis Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Pekan Pemeliharaan
Pohon serta Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon.
Bimbingan Teknis Aksi Penanaman Serentak Indonesia dan Pekan Pemeliharaan Pohon serta Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon
dilaksanakan pada awal Bulan Nopember 2007 yang meliputi 11 Kabupaten dan 2 Kota di Propinsi Kalimantan Selatan dan 4 Kabupaten di
Propinsi, diantaranya dari Pejabat daerah, TNI, POLRI, Pelajar, Pramuka dan Masyarakat.
2. PROGRAM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
a. Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL)
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dilaksanakan untuk mengetahui realisasi pelaksanaan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan/ Dinas Kehutanan dan Perkebunan/Dinas yang menangani kehutanan di kabupaten/kota, dimana
pelaksanaannya apakah sudah sesuai dengan standar teknis atau belum, dengan cara menghimpun dan mengolah data tentang kegiatan
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), lokasi, luas maupun jenis tanaman serta kondisi tanaman pada saat pelaksanaan monitoring. Kegiatan
monitoring dan evaluasi kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) 2007 sudah dilaksanakan 100 % dengan sasaran adalah satuan wilayah
pengelolaan daerah aliran sungai (SWP-DAS) di wilayah kerja Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito di 4 (empat) kabupaten yaitu
Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya.
26
b. Monitoring dan Evaluasi Tata Air
Monitoring dan evaluasi tata air merupakan kegiatan yang penting bagi perencanaan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) karena dengan
adanya kegiatan ini dapat diketahui keadaan tata air pada wilayah DAS/Sub DAS maupun Sub-Sub DAS yang meliputi kuantitas dan kualitas
kandungan sedimentasi serta kontinuitas air dari DAS/Sub DAS/Sub-Sub DAS yang bersangkutan, untuk menetapkan kondisi tata air yang
selanjutnya sebagai bahan masukan guna peningkatan dan penyempurnaan program pengelolaan DAS lebih lanjut. Pada tahun 2007 ini
sasaran diarahkan ke wilayah Catchment Area yang sudah terpasang peralatan Pengamat Arus Sungai (SPAS) dan peralatan Pengamat Curah
Hujan (ombro meter). Kegiatan monitoring dan evaluasi tata air ini sudah dilaksanakan dengan hasil yang didapat berupa kondisi tata air pada
wilayah Catchment Area Sungai Besar, Catchment Area Sungai Riaman, Catchment Area Sungai Ahan dan Catchment Area Sungai Hauran,
yang sudah terpasang peralatan Pengamat Arus Sungai (SPAS) maupun Pengamat Curah Hujan.
c. Monitoring dan Evaluasi Plot Erosi.
Kegiatan monitoring dan evaluasi plot erosi dimaksudkan untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat erosi dan sedimentasi yang terjadi di
wilayah SWP DAS/Sub DAS. Kegiatan ini diarahkan ke areal Sub DAS yang sudah terpasang peralatan Automatic Water Level Recorder (AWLR)
dan sudah dilaksanakan 100 %. Hasil yang didapat adalah data tingkat erosi dan sedimentasi pada wilayah DAS Mikro di Desa Lumpangi,
Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
d. Monitoring dan Evaluasi Tanaman Unggulan Lokal areal MDM.
Kegiatan monitoring dan evaluasi tanaman unggulan lokal areal MDM sudah dilaksanakan di Kecamatan Lumpangi Kabupaten Hulu Sungai
Selatan seluas 50 Ha. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemajuan kegiatan tanaman unggulan lokal areal MDM.
27
Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah yang akurat tentang luas, lokasi, jenis
tanaman, kondisi tanaman dan Prosentase tumbuh serta hambatan/permasalahan yang dihadapi mulai dari pembuatan sampai
pemeliharaannya dan cara pemecahan mengatasi hambatan/permasalahan.
e. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pertambangan
Kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan pertambangan sudah dilaksanakan di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Balangan dan Kabupaten
Tabalong. Kegiatan Pertambangan sangat perlu dipantau secara terus menerus untuk mengetahui tingkat laju pertambahan areal bekas
tambang pada setiap tahunnya. Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah data tentang luas areal bekas tambang, surat ijin penambangan,
luas areal penambangan, luas areal yang sudah ditambang dan luas areal yang sudah direklamasi.
f. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan DAS Terpadu.
Kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan DAS terpadu di wilayah tugas Balai Pengelolaan DAS Barito baru dilaksanakan tahun 2007 ini.
Kegiatan ini diusahakan dilaksanakan setiap tahun untuk mengetahui dan memantau perkembangan pengelolaan DAS terpadu sebagai dasar
penanganan atau penyusunan rancangan kegiatan apabila sewaktu-waktu diperlukan. Kegiatan ini dilaksanakan di dua Sub DAS, yaitu Sub
DAS Amandit dan Sub DAS Batang Alai di kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Hasil yang didapat adalah data
yang akurat tentang Tipe penutupan lahan, Kegiatan RLKT, di kedua kabupaten tersebut.
28
g. Monitoring Daerah Banjir.
Kegiatan monitoring daerah banjir di wilayah tugas Balai Pengelolaan DAS Barito sudah dilaksanakan sejak tahun 2006. Kegiatan ini
diusahakan dilaksanakan setiap tahun untuk mengetahui dan memantau perkembangan daerah banjir sebagai dasar penanganan atau
penyusunan rancangan kegiatan apabila sewaktu-waktu diperlukan. Monitoring daerah banjir pada tahun 2008 dilaksanakan di delapan
kabupaten, yaitu Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Barito Kuala, Banjar, Tabalong, Barito Utara dan Kabupaten Murung Raya.
Hasil yang didapat adalah data tentang kejadian banjir, penyebab banjir, luas derah banjir, kerugian yang dialami masyarakat akibat banjir dan
kerusakan lokasi kegiatan RHL/RLKT akibat banjir.
3. PROGRAM PERENCANAAN
a. Penyusunan Rancangan Pemeliharaan Tanaman Hutan Lindung (J IFPRO) 100 Ha
Dalam Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) tahun 2008 terdapat kegiatan Pemeliharaan Tanaman Hutan Lindung (J IFPRO) seluas 100
Ha, berlokasi di sekitar areal Rehabilitasi/Reboisasi Hutan Lindung kerjasama Seiko Epson, J ifpro dan Ditjend RLPS desa Bentok darat,
Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Kegiatan ini sudah dilaksanakan 89,47 % secara fisik, dan untuk penyerapan anggaran sebesar
83,91 %. Hal ini terjadi karena ada 2 (dua) komponen kegiatan fisik yang tidak bisa dilaksanakan yaitu kegiatan pengangkutan bibit,
penanaman dan penyulaman serta pendangiran dan pemupukan.
29
b. Pemantapan Rencana RTT RHL tahun 2008
Kegiatan Pemantapan Rencana Tehnik Tahunan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RTT-RHL) tahun 2008 sudah selesai dilaksnakan. RTT-RHL
tahun 2008 ini merupakan penjabaran/tindak lanjut dari Rencana Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) 5 tahun. Dalam
penyusunan Rencana Tehnik Tahunan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RTT-RHL) ini menggunakan beberapa informasi utama, antara lain : Peta
Thematik, Peta Rencana tata Ruang Wilayah Propinsi Kalimantan Selatan dan sebagian Kalimantan Tengah/RTRWP Kabupaten, usulan
Rencana Tehnik Tahunan dari Dinas yang mengurusi Kehutanan Kabupaten/Kota, serta cheking lapangan yang selanjutnya digunakan sebagai
dasar identifikasi lapangan dan analisis GIS. Kegiatan ini menghasilkan data dan informasi dalam mendukung upaya percepatan Gerakan
Nasional dan mengurangi degradasi hutan dan lahan, khususnya di satuan Wilayah Pengelolaan DAS Barito dan sekitarnya. Namun kegiatan ini
baru mencapai 15,99 % saja, karena hanya penyusunan rencana keja dan upah pembahasan naskah dan pengadaan barang operasional saja
yang bisa diselesaikan.
c. Review/Penyempurnaan RHL 5 Tahun Wil Kerja BPDAS Barito (Kalsel-Teng)
Review/Penyempurnaan RHL 5 Tahun wilayah kerja Balai Pengelolaan DAS Barito perlu dilakukan, karena situasi dan kondisi yang menyangkut
beberapa komponen pekerjaan sudah tidak sesuai lagi apabila dibandingkan dengan 2 atau 3 tahun yang lalu. Hal ini terjadi karena adanya
perubahan secara global mengenai situasi sosial politik yang terjadi. Kegiatan ini juga tidak bisa diselesaikan karena hampir 85 % kegiatannya
adalah perjalanan dinas koordinasi pembaruan data (updating data RHL) ke kabupaten/kota.
30
d. Penyusunan Urutan DAS Prioritas Wilayah Kerja BP DAS Barito.
Penyusunan Urutan DAS Prioritas perlu dilaksanakan untuk mengetahui situasi dan kondisi Daerah Aliran Sungai yang ada di wilayah kerja
Balai Pengelolaan DAS Barito, sehingga kondisi DAS dapat termonitor setiap tahunnya sebagai dasar pengambilan keputusan/kebijakan dalam
penangganannya pada tahun berikutnya. Namun karena adanya kebijakan dari Depatemen, realisasi hanya sampai pada penyusunan rencana
kerja saja atau hanya 0,53 % saja karena sebagian besar anggaran tersedia untuk perjalanan dinas pengumpulan data di lapangan.
e. Penyusunan Data Karakteristik DAS Batulicin dan Cantung
Kegiatan penyusunan data karakteristik DAS Batulicin dan Cantung juga hanya bisa diselesaikan sebesar 40,5 %. Komponen pekerjaan yang
bisa di selesaikan adalah penyusunan rencana kerja, upah analisa data, pengadaan alat tulis, bahan peta, pengadaan peta dasar dan peta citra
landsat, pembahasan naskah dan lain-lain. Kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan adalah perjalanan dinas koordinasi, konsultasi, pengumpulan
data biofisik dan sosial ekonomi dan cheking lapangan.
f. Penyusunan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu
Penyusunan rencana pengelolaan DAS terpadu sebenarnya sangat perlu dilaksanakan karena pengelolaan DAS terpadu merupakan patokan
dalam penyusunan kegiatan dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dalam suatu wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS). Namun pada
tahun 2007 ini hanya dapat dilaksanakan sebesar 0,04 % saja karena alasan yang sama.
31
g. Identifikasi Daerah Rawan Bencana alam
Identifikasi daerah rawan bencana alam juga hanya dapat diselesaikan sebesar 0,6 % saja dengan jenis kegiatan penyusunan rencana kerja.
Dari anggaran yang tersedia, sekitar 78,88 % adalah perjalanan dinas konsultasi, pengumpulan data potensi bencana dan cheking lapangan.
h. Penyusunan Rancangan Model Rehabilitasi Rawa
Penyusunan rancangan model model hutan rawa sudah selesai dilaksanakan 100 %. Rancangan model hutan rawa menyangkut rancangan
pembuatan hutan rawa seluas 25 Ha, jenis tanaman, jarak tanam, dan pembuatan pondok kerja. Penyusunan rancangan ini sebagai patokan
bagi pelaksana pembuatan model hutan rawa.
i. Penyusunan Rancangan Teknis Hutan Rakyat Pola Kemitraan
Penyusunan rancangan teknis hutan rakyat pola kemitraan juga sudah selesai dan pelaksanaan pekerjaan seluas 100 Ha juga sudah
terealisasi. Penyusunan rancangan ini sebagai patokan bagi pelaksana pembuatan hutan rakyat pola kemitraan, agar dalam pelaksanaan
kegiatan dilapangan tidak mengalami kesulitan atau hambatan yang berarti.
j. Penyusunan Rancangan Model Budidaya Gaharu 100 Ha
Penyusunan model budidaya gaharu sudah selesai dilaksanakan dan pelaksanaan pekerjaan juga sudah terealisasi. Penyusunan rancangan ini
sebagai patokan bagi pelaksana pembuatan model budidaya gaharu, agar dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan tidak mengalami kesulitan
atau hambatan yang berarti.
32
k. Inventarisasi dan Identifikasi Pengembangan Budidaya lebah madu (12 Kab)
Untuk pelaksanaan kegiatan Pengembangan Budidaya lebah madu pada 12 kabupaten hingga akhir tahun dapat terealisasi sebesar 100 %
fisik dan anggaran sebesar 91,80 %. Tidak tercapainya anggaran 100 % karena ada beberapa komponen yang tidak bisa menghabiskan
anggaran yang tersedia, karena menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
VI. TAHUN 2008
1. PROGRAM PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
a. Sosialisasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Pengelolaan DAS dan RHL.
Dalam rangka mensosialisasikan kegiatan Pengelolaan DAS dan RHL yang dilaksanakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito
Tahun Anggaran 2008 salah satunya dengan cara liputan TVRI daerah yang berupa Talk Show yang disiarkan secara langsung oleh TVRI
Daerah Kalimantan Selatan, dengan nara sumber adalah Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Selatan, Kepala Balai Pengelolaan DAS
Barito dan dari Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.
b. Pembekalan Petugas Lapangan Gerhan (PLG).
Pembekalan Petugas Lapangan Gerhan tahun 2008 telah dilaksanakan di Wisma Yulia Martapura Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan
Selatan selama 4 hari, setara dengan 32 J am Pelajaran @ 45 menit. Pelatihan ini diikuti oleh Petugas Lapangan Gerhan yang telah ditetapkan
sebagai PLG di Kabupaten sebanyak 51 orang. Nara Sumber / instruktur pembekalan ini dari Balai Pengelolaan DAS Barito, Dinas Kehutanan
Propinsi, Dinas Kehutanan Kabupaten Banjar, BP2HTIBT Banjarbaru serta Universitas Lambung mangkurat. Dengan selesainya pembekalan ini
diharapkan bahwa peserta dapat meningkatkan kemampuan dalam penyuluhan dan pendampingan kegiatan serta memperketat pengawasan
33
dan pengendalian yang diharapkan dapat menjamin terlaksananya kegiatan
Gerhan sehingga dapat mencapai hasil sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Dari jumlah Petugas Lapangan Gerhan (PLG) sebanya 54
orang, sebanyak 3 (tiga) orang telah mengundurkan diri dengan alasan sudah diterima sebagai CPNS di berbagai instansi pemerintahan baik
pusat maupun daerah.
c. Pemeliharaan Tahun I Model Budidaya Gaharu
Kegiatan Pengembangan Model Budidaya Gaharu selesai dilaksanakan seluas 100 Ha dan lokasi Model DAS Mikro (MDM) desa Lumpangi
Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kegiatan ini terdiri dari Pengadaan Herbisida, Pengadaan Hand Sprayer, Pengadaan
pupuk, pengadaan bibit Gaharu, penyemprotan, pendangiran, penyulaman dan pemupukan. Dengan selesainya kegiatan Pemeliharaan Tahun
I Model Budidaya Gaharu ini diharapkan tingkat keberhasilan tanaman akan meningkat sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya
kegiatan Pembinaan Kelompok Tani, Bimbingan Teknik Budidaya gaharu dan Teknik Penyuntikan Gaharu, diharapkan tingkat pendapatan
anggota kelompok tani semakin meningkat.
d. Pemeliharaan Tahun I Hutan Rakyat Pola Kemitraan
Pemeliharaan Hutan Rakyat Pola Kemitraan dilaksanakan di Desa Ranggang, Kecamatan Takisung kabupaten Tanah laut seluas 100 Ha.
J umlah peserta 100 orang yang telah membentuk Kelompok Tani Sido Maju. Kegiatan ini memanfaatkan lahan milik masyarakat/peserta yang
dibuktikan dengan surat kepemilikan tanah berupa Segel dan jenis tanaman yang dikembangkan adalah tanaman Mahoni dan Karet dengan
jarak tanam 5 X 5. Hasil yang diharapkan nantinya adalah meningkatnya pendapatan petani peserta hutan rakyat kemitraan secara mandiri
dan berkesinambungan karena sudah ada perusahaan yang siap menerima hasil panen.
34
e. Intensifikasi Pemanfaatan Ruang Bawah Tegakan Mahoni.
Intensifikasi Pemanfaatan Ruang Bawah Tegakan Mahoni dilaksanakan di Desa Bentok darat, Kec. Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut seluas 50
Ha dengan jenis tanaman Meranti seluas 15 Ha dan Karet seluas 35 Ha. Kegiatan ini memanfaatkan ruang bawah tegakan Mahoni di lokasi
Rehabilitasi Hutan Lindung Kerjasama antara Seiko Epson, J ifpro dan Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RLPT) Departemen
Kahutanan.
f. Pembinaan (Penguatan) Kelembagaan Kelompok Tani MDM
Bimbingan Teknis dan Manajerial bagi kelompok tani sangat penting, karena kelompok tani merupakan penentu keberhasilan suatu kegiatan
yang dilaksanakan oleh BP DAS Barito, dan juga sebagai bukti partisipasi/mitra utama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui kegiatan kelestarian hutan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkuat kelembagaan kelompok tani, khususnya
Kelompok Tani Hutan Model DAS Mikro (MDM) dalam melaksanakan kegiatan yang telah dilaksanakan, sehingga program/rencana berikutnya
dapat meningkatkan kualitas maupun kuantitas kegiatan secara kontinyu sehingga mencapai keberhasilan yang lebih baik.
g. Pengembangan Budidaya Lebah Madu
Pengembangan budidaya lebah madu tetap perlu dilakukan karena merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya dengan tujuan untuk lebih
meningkatkan keberhasilan dalam pelaksanaan budidaya lebah madu, sehingga hasilnya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat yang
35
akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembuatan budidaya
lebah madu untuk tahun 2008 ini dilaksanakan di Desa Alimukim, Kecamatan Pengaron Kabupaten dan dikembangankan lebah madu jenis
lokal atau Apis cerena sebanyak 100 Stup/klon.
h. Fasilitasi Forum Pengelolaan DAS dan RHL
Pengelolaan sumberdaya dalam suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) harus dapat dirumuskan secara holistik yaitu memandang masalah secara
utuh, terpadu dan memecahkannya secara multi disiplin, lintas sektoral, lintas daerah sesuai konsepi Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai
kesatuan ekosistim. Untuk itu dirasa perlu untuk adanya bentuk kelembagaan pengelolaan dan pengkajian sebagai wadah koordinasi,
komunikasi dan konsultasi para pihak yang terlibat (stakeholder) dalam suatu DAS. Salah satu alternatif wadah tersebut adalah Forum DAS
dimana anggotanya terdiri dari perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Pembentukan
Forum DAS Barito sudah dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2007 dan pada tahun 2008 ini telah mengadakan rapat/pertemuan sebanyak 2
(dua) kali, dan menghasilkan beberapa rumusan, antara lain :
i. Pemeliharaan Hutan Lindung (J IFPRO)
Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Hutan Lindung (J IFPRO) seluas 100 Ha, berlokasi di sekitar areal Rehabilitasi/Reboisasi Hutan Lindung
kerjasama Seiko Epson, J ifpro dan Ditjend RLPS desa Bentok darat, Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Penyulaman dilaksanakan
pada tanaman yang kurang sehat atau mati dengan jenis tanaman Mahoni, Petai dan Karet. Komposisi jenis tanaman adalah 70 % tanaman
jenis Mahoni dan 30 % tanaman jenis Karet dan Petai.
36
j. Penanaman Serentak Indonesia /Penghijauan Lingkunan.
Dalam rangka mendukung peringakatan 100 Tahun Hari Kebangkitan Nasional, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kehutanan di Daerah
juga melaksanakan Penanaman serentak/Penghijauan Lingkungan di seluruh Kabupaten / Kota. Kegiatan di Propinsi Kalimantan Selatan ini di
pusatkan di Kabupaten Tapin dan diikuti oleh Kabupaten/Kota lainnya. Untuk mendukung kegiatan ini Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Barito kegiatannya adalah pengadaan bibit sebanyak 250.000 batang dan dilaksanakan pada awal Bulan Nopember 2008 yang meliputi 11
Kabupaten dan 2 Kota di Propinsi Kalimantan Selatan dan 4 Kabupaten di Propinsi Kalimantan Tengah yang merupakan wilayah kerj a DAS
Barito Bagian Hulu yang melaksanakan kegiatan Aksi Penanaman Serentak Indonesia. Kegiatan aksi ini diikuti oleh semua komponen di
daerah, diantaranya dari Pejabat daerah, TNI, POLRI, Pelajar, Pramuka dan Masyarakat dan seluruhnya sudah menyelasaikan penanaman.
k. Pemeliharaan Tanaman Model Sistim Silvikultur Intensif.
Kerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Lembaga Non Pemerintah (LNP) mutlak diperlukan untuk mengurangai atau
mencegah terjadinya kebocoran anggaran dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan kegiatan fisik dilapangan. Pada Tahun 2007 Balai
Pengelolaan DAS Barito telah bekerja sama dengan Lembaga Non Pemerintah (LNP) Rindang Banua Kalimantan Selatan untuk melaksanakan
kegiatan pembuatan tanaman model sistim silvikultur intensif di Kecamatan Cempaka seluas 50 Ha. Kegiatan pada tahun 2008 ini adalah
pemeliharaan tahun I dengan jenis tanaman Mahoni sebanyak 12.000 dan Trembesi sebanyak 5.000 batang.
l. Pembuatan Tanaman Model Silvikultur Intensif.
Disamping kegiatan pemeliharaan tanaman model sistim silvikultur intensif di Kecamatan Cempaka seluas 50 Ha, pada tahun 2008 Balai
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito juga terdapat kegiatan pembuatan tanaman model silvikultur intensif seluas 25 Ha yang
37
berlokasi di Desa Mandiangin Timur, Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar.
Sampai dengan bulan Desember 2008 kegiatan tersebut sudah selesai dilaksanakan dengan jenis tanaman Mahoni, Kuku, Acasia casicarpa,
Tembesi, Nangka, Cempedak, Sukun dan Rambutan. J umlah masing-masing jenis tersebut adalah Mahoni 10.000 batang, Kuku 2000 batang,
Acasia crasicarpa 2000 batang, Tembesi 4500 batang, Nangka 250 batang, Cempedak 250 batang, Sukun 250 batang dan Rambutan 250
batang.
n. Pengembangan Kegiatan Gerakan Penanaman Swadaya.
Kegiatan Gerakan Penanaman Swadaya telah dikembangan diberbagai Sekolah, Perguruan Tinggi, Pondok Pesantren dan Kelembagaan
Masyarakat lainnya di seluruh wilayah kerja Balai Pengelolaan DAS Barito yang meliputi 15 Kabupaten dan 2 Kota di Propinsi Kalimantan Selatan
dan Kalimantan Tengah.
2. PROGRAM PENGAWASAN DANPENGENDALIAN
a. Monitoring dan Evaluasi Tata Air
Monitoring dan evaluasi tata air merupakan kegiatan yang penting bagi perencanaan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) karena dengan
adanya kegiatan ini dapat diketahui keadaan tata air pada wilayah DAS/Sub DAS maupun Sub-Sub DAS yang meliputi kuantitas dan kualitas
kandungan sedimentasi serta kontinuitas air dari DAS/Sub DAS/Sub-Sub DAS yang bersangkutan, untuk menetapkan kondisi tata air yang
selanjutnya sebagai bahan masukan guna peningkatan dan penyempurnaan program pengelolaan DAS lebih lanjut. Pada tahun 2008 ini sasaran
38
diarahkan ke wilayah Catchment Area yang sudah terpasang peralatan Pengamat Arus
Sungai (SPAS) dan peralatan Pengamat Curah Hujan (ombro meter). Kegiatan monitoring dan evaluasi tata air ini sudah dilaksanakan dengan
hasil yang didapat berupa kondisi tata air pada wilayah Catchment Area Sungai Besar, Catchment Area Sungai Riaman, Catchment Area Sungai
Ahan dan Catchment Area Sungai Hauran, yang sudah terpasang peralatan Pengamat Arus Sungai (SPAS) maupun Pengamat Curah Hujan.
b. Monitoring dan Evaluasi Plot Erosi.
Kegiatan monitoring dan evaluasi plot erosi dimaksudkan untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat erosi dan sedimentasi yang terjadi di
wilayah SWP DAS/Sub DAS. Kegiatan ini diarahkan ke areal Sub DAS yang sudah terpasang peralatan Automatic Water Level Recorder (AWLR)
dan sudah dilaksanakan 100 %. Hasil yang didapat adalah data tingkat erosi dan sedimentasi pada wilayah DAS Mikro di Desa Lumpangi,
Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
c. Monitoring dan Evaluasi Pemeliharaan Tahun I Hutan Rakyat Kemitraan.
Kegiatan monitoring dan evaluasi Pemeliharaan Tahun I Hutan Rakyat Kemitraan sudah dilaksanakan di Desa Ranggang, Kecamatan Takisung
Kabupaten Tanah Laut seluas 100 Ha. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemajuan kegiatan pemeliharaan tahun II
hutan rakyat kemitraan. Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah data yang akurat tentang luas, lokasi, jenis tanaman, kondisi tanaman dan
Prosentase tumbuh setelah dilaksanakannya kegiatan pemeliharaan. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tanaman dilaksanakan sebesar 10 %
dari luas yang ada dengan sistim plot sampling dan penentuan sampling plot dengan cara acak sebanyak 1 (satu) sampling plot setiap Ha. Dari
100 plot sampling tersebut didapat prosentase tumbuh sebesar 76,10 %. J enis tanamannya adalah jenis Mahoni dan Karet. Komposisi tanaman
adalah 60 % tanaman jenis Mahoni dan 40 % tanaman jenis Karet.
39
e. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pertambangan
Kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan pertambangan sudah dilaksanakan di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Tanah Laut yaitu PT. J orong
Barutama Greston dan PT. Arutmin Indonesia Tambang asam-Asam dan Kabupaten Tanah Bumbu yaitu PT. Arutmin Indonesia Tambang Batu
Licin dan PT. Borneo Indobara Tambang Satui/Sekapuk. Kegiatan Pertambangan sangat perlu dipantau secara terus menerus untuk
mengetahui tingkat laju pertambahan areal bekas tambang pada setiap tahunnya. Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah data tentang luas
areal bekas tambang, surat ijin penambangan, luas areal penambangan, luas areal yang sudah ditambang dan luas areal yang sudah
direklamasi, data banjir serta sosial masyarakat.
Kegiatan Reklamasi belum dilaksanakan oleh PT. Arutmin Indonesia Tambang Asam-Asam dan PT. Borneo Indobara Tambang Satui/Sekapuk
dengan alasan baru sekitar 3 (tiga) tahun melaksanakan kegiatan pertambangan, sehingga belum ada areal bekas tambang. Sedangkan PT.
Arutmin Indonesi Tambang Batu Licin dengan surat ijin pinjam pakai kawasan hutan nomor S.302/Menhut-II/2008 areal dalam kawasan hutan
seluas 3.216,11 Ha, yang sudah ditambang seluas 637,51 Ha dan yang sudah di reklamasi sampai tahun 2008 seluas 105,98 Ha, dengan jenis
tanaman lokal yaitu Mahoni, Sungkai dan Kapuk serta jenis tanaman eksotik yaitu Acasia, Sengon dan Trembesi. Untuk PT. J orong Barutama
Greston Tambang J orong areal tambang dari luasan 2.000 Ha yang berada dalam kawasan hutan seluas 1.992,04 Ha dengan ijin pijam pakai
kawasan hutan nomor 192/Menhutbun-VII/1999 dan yang sudah di reklamasi seluas 489,24 Ha dengan jenis tanaman yaitu Galam, Cemara
Laut, Eucaliptus dan Sengon Buto yang ditanam dengan jarak tanam 4 X 4 m.
40
f. Monitoring dan Evaluasi Pemeliharaan Budidaya Gaharu.
Monitoring dan Evaluasi Pemeliharaan Model Budidaya Gaharu selesai dilaksanakan seluas 100 Ha di lokasi Model DAS Mikro (MDM) desa
Lumpangi Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kegiatan ini terdiri dari Pengadaan Herbisida, Pengadaan Hand Sprayer,
Pengadaan pupuk, pengadaan bibit Gaharu, penyemprotan, pendangiran, penyulaman dan pemupukan. Dengan selesainya kegiatan
Pemeliharaan Tahun I Model Budidaya Gaharu ini diharapkan tingkat keberhasilan tanaman akan meningkat sesuai dengan yang diharapkan.
g. Monitoring Daerah Banjir.
Kegiatan monitoring daerah banjir di wilayah tugas Balai Pengelolaan DAS Barito sudah dilaksanakan sejak tahun 2006. Kegiatan ini
diusahakan dilaksanakan setiap tahun untuk mengetahui dan memantau perkembangan daerah banjir sebagai dasar penanganan atau
penyusunan rancangan kegiatan apabila sewaktu-waktu diperlukan. Monitoring Daerah Banjir pada tahun 2008 dilaksanakan di sebelas
kabupaten, yaitu Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Barito Kuala, Banjar, Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai
Utara, Barito Utara, Barito Selatan dan Kabupaten Barito Timur. Hasil yang didapat adalah data tentang kejadian banjir, penyebab banjir, luas
derah banjir, kerugian yang dialami masyarakat akibat banjir dan kerusakan lokasi kegiatan RHL/RLKT akibat banjir.
h. Monitoring dan Evaluasi Pemeliharaan Tanaman J ifpro.
Monitoring dan Evaluasi Pemeliharaan Tanaman J ifpro tahun 2008 seluas 100 Ha, berlokasi di sekitar areal Rehabilitasi/Reboisasi Hutan
Lindung kerjasama Seiko Epson, J ifpro dan Ditjend RLPS desa Bentok darat, Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Pelaksanaan
Monitoring dan Evaluasi Tanaman dilaksanakan sebesar 10 % dari luas yang ada dengan sistim plot sampling dan penentuan sampling plot
dengan cara acak sebanyak 1 (satu) sampling plot setiap Ha. Dari 100 plot sampling tersebut didapat prosentase tumbuh sebesar 85 %.
41
3. PROGRAM PERENCANAAN
a. Fasilitasi Penyusunan Rencana RTT RHL tahun 2009
Kegiatan Pemantapan Rencana Tehnik Tahunan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RTT-RHL) tahun 2009 sudah selesai dilaksnakan. RTT-RHL tahun
2009 ini merupakan penjabaran/tindak lanjut dari Rencana Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) 5 tahun. Dalam penyusunan
Rencana Tehnik Tahunan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RTT-RHL) ini menggunakan beberapa informasi utama, antara lain : Peta Thematik, Peta
Rencana tata Ruang Wilayah Propinsi Kalimantan Selatan dan sebagian Kalimantan Tengah/RTRWP Kabupaten, usulan Rencana Tehnik Tahunan
dari Dinas yang mengurusi Kehutanan Kabupaten/Kota, serta cheking lapangan yang selanjutnya digunakan sebagai dasar identifikasi lapangan
dan analisis GIS.
b. Koordinasi Perencanaan Teknis RHL Daerah
Koordinasi perencanaan teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di wilayah kerja Balai Pengelolaan DAS Barito pada tahun 2008 ini perlu
dilakukan demi keberhasilan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dimaksud. Koordinasi ini merupakan bentuk kerjasama dengan instansi terkait
baik pusat maupun daerah dalam rangka mengupayakan keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan sekaligus mengurangi lahan kritis yang setiap
tahun makin bertambah.
42
e. Penyusunan Data Karakteristik DAS Sampanahan, Manunggal dan Cengal.
Kegiatan penyusunan data karakteristik DAS Sampanahan, Manunggal dan Cengal sudah diselesaikan sebesar 100 %. Komponen pekerjaan yang
bisa di selesaikan adalah penyusunan rencana kerja, upah analisa data, pengadaan alat tulis, bahan peta, pengadaan peta dasar dan peta citra
landsat, pembahasan naskah dan lain-lain.
c. Penyusunan Renja KL dan RKA-KL
Penyusunan Renja KL dan RKA-KL perlu dilaksanakan karena pengelolaan Renja KL dan RKA-KL merupakan patokan dalam penyusunan kegiatan
dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dalam suatu wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS).
d. Inventarisasi dan Identifikasi Tanaman Pasak Bumi
Inventarisasi dan Identifikasi Tanaman Pasak Bumi dilaksanakan di 8 (delapan) Kabupaten di Propinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Kabupaten tersebut adalah : Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Tanah Bumbu, Kotabaru, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan
Muraung Raya. Kegiatan ini untuk menjamin pasokan bahan baku obat-obatan herbal/alami.
e. Penyusunan Rancangan Pembuatan Hutan Rakyat Kemitraan.
Penyusunan rancangan pembuatan hutan rakyat Kemitraan sudah selesai dilaksanakan 100 %. Rancangan pembuatan hutan rakyat Kemitraan
menyangkut rancangan pembuatan pembuatan hutan rakyat Kemitraan seluas 100 Ha, jenis tanaman, jarak tanam, dan pembuatan pondok kerja.
Penyusunan rancangan ini sebagai patokan bagi pelaksana di lapangan.
43
f. Orientasi Calon Lokasi Kegiatan Pengembangan Hutan Rakyat Kemitraan.
Orientasi calon lokasi kegiatan pengembangan hutan rakyat Kemitraan sudah selesai yang berlokasi di Kecamatan J orong Kabupaten Tanah Laut,
yang bekerja sama dengan PT. Hutan Rindang Banua (HRD). Mayoritas calon lokasi kegiatan pengembangan hutan rakyat Kemitraan ini berada di
wilayah kerja PT. Hutan Rindang Banua dan mendapat dukungan yang positif baik dari perusahaan tersebut maupun dari masyarakat.
Orientasi calon lokasi kegiatan pengembangan hutan rakyat Kemitraan ini sebagai patokan bagi pelaksana pembuatan hutan rakyat pola
kemitraan, agar dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan tidak mengalami kesulitan atau hambatan yang berarti.
g. Penyusunan Rancangan Model Budidaya Lebah Madu.
Penyusunan model budidaya lebah madu sudah selesai dilaksanakan dan pelaksanaan pekerjaan juga sudah terealisasi. Penyusunan rancangan ini
sebagai patokan bagi pelaksana pembuatan model budidaya lebah madu sebanyak 100 stup/koloni, agar dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan
tidak bisa berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
j. Penyusunan Rancangan Intensifikasi Pemanfaatan Ruang Bawah Tegakan.
Penyusunan rancangan intensifikasi pemanfaatan ruang bawah tegakan Mahoni seluas 50 Ha telah selesai disusun. Lokasi berada di Desa Bentok
darat, Kec. Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut, dengan jenis tanaman Meranti seluas 15 Ha dan Karet seluas 35 Ha. Kegiatan ini memanfaatkan
ruang bawah tegakan Mahoni di lokasi Rehabilitasi Hutan Lindung Kerjasama antara Seiko Epson, J ifpro dan Dirjen Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial (RLPT) Departemen Kahutanan.
k. Penyusunan Rancangan Pembuatan Model Tanaman Silvikultur Intensif.
Penyusunan rancangan pembuatan tanaman model silvikultur intensif seluas 25 Ha yang berlokasi di Desa Mandiangin Timur, Kecamatan Karang
Intan Kabupaten Banjar, sudah selesai disusun. Penyusunan rancangan ini meliputi kegiatan pengukuran dan pemetaan, sistimpenanaman, jarak
tanam, jenis tanaman dan jumlah tanaman serta kegiatan pemeliharaan pada tahun berjalan. Rancangan kegiatan ini disusun sebagai dasar atau
patokan petugas pelaksana di lapangan agar hasil kegiatan tersebut dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Propinsi DAS
No Kalimantan Selatan Barito Sangat Kritis Agak Kritis Potensial Tidak Kritis Jumlah Sangat Kritis Agak Kritis Potensial Tidak Kritis Jumlah
Kabupaten/Kota SUB DAS Kritis Kritis Kritis Kritis
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Banjarmasin Barito Hilir 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5798.31 1468.69 7267.00 7267.00
2 Banjarbaru Martapura 0.00 0.00 0.00 447.50 0.00 447.50 0.00 7522.00 11792.40 14037.60 2912.43 36264.43 36711.93
3 Banjar Martapura 12795.30 87103.90 110300.80 26528.40 889.20 27417.60 11349.40 9803.30 55426.90 82496.90 70573.70 229650.20 257067.80
4 Tanah Laut Tabunio 0.00 22644.00 61343.60 23099.80 10806.30 33906.10 0.00 26604.60 90054.40 100633.20 37743.90 255036.10 288942.20
5 Tanah Bumbu K u s a n 0.00 49900.90 210376.20 9857.80 27217.30 37075.10 0.00 616.30 172051.10 24270.80 7983.40 204921.60 241996.70
6 Kotabaru Sampanahan 0.00 77429.20 241026.20 122282.50 84304.30 206586.80 0.00 22914.20 185902.00 186984.90 25851.40 421652.50 628239.30
7 Barito Kuala Barito Hilir 0.00 8853.40 0.00 6347.50 9214.20 15561.70 0.00 17344.60 5844.29 67077.40 122940.50 213206.79 228768.49
8 T a p i n Amandit 854.70 9172.00 5299.30 1497.40 93.34 1590.74 4070.10 50962.70 78241.80 64674.40 2682.90 200631.90 202222.64
9 Hulu Sungai Selatan Amandit 20685.10 6781.80 2098.00 1559.70 316.54 1876.24 6150.20 10821.00 63288.80 14858.60 53934.00 149052.60 150928.84
10 Hulu Sungai Tengah Batang Alai 0.00 9461.00 2888.52 8071.80 27719.30 35791.10 0.00 4283.70 33251.40 21083.70 40440.40 99059.20 134850.30
11 Hulu Sungai Utara Nagara 0.00 0.00 8995.23 0.00 9222.40 9222.40 0.00 0.00 5508.50 11999.30 48708.50 66216.30 75438.70
12 Balangan Balangan 0.00 33641.50 15316.00 45881.00 0.00 45881.00 0.00 2573.10 46090.00 41105.20 8158.76 97927.06 143808.06
13 Tabalong Tabalong 0.00 25526.89 75287.20 134444.47 1.26 134445.73 0.00 16117.11 59829.49 36384.31 12404.56 124735.47 259181.20
14 Barito Selatan Barito Hulu 910.70 97509.90 18391.10 234512.20 1847.00 236359.20 92.50 16303.50 291133.30 1969.30 9233.10 318639.20 554998.40
15 Barito Timur Barito Hulu 523.80 36557.10 16377.00 23002.70 24.00 23026.70 0.00 1478.10 44520.70 98874.50 25.30 144898.60 167925.30
16 Barito Utara Barito Hulu 1282.70 66671.10 117602.20 458351.70 3314.20 461665.90 1268.60 11401.40 66393.80 223769.50 36438.50 338003.20 799669.10
17 Murung Raya Barito Hulu 16040.70 38419.10 669244.20 1140857.50 170886.60 1311744.10 1402.30 6683.80 98849.80 79907.50 35765.00 221206.10 1532950.20
Jumlah 53093.00 569671.79 1554545.55 2236741.97 345855.94 2582597.91 24333.10 205429.41 792951.88 661703.71 370731.52 1973576.42 2344307.94
Sumber Data : - Hasil review data spasial lahan keirtis prop. Kalsel tahun 2003
- Hasil review data spasial lahan kritis DAS Barito Bagian Hulu tahun 2007
Tabel I.2. Luas dan Tingkat Kekritisan Lahan di Wilayah kerja BPDAS Barito
Dalam Kawasan Hutan Luar Kawasan Hutan
Total
7
Propinsi
No Kalsel dan Teng DAS Luas DAS Luas DAS Luas DAS Luas
Kabupaten/Kota Barito Tabunio/Maluka Asam-asam ----------
SUB DAS
(Ha)
SUB DAS
(Ha)
SUB DAS
(Ha)
SUB DAS
(Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Hulu Sunagai Utara Nagara 1,003,597.24 - - - - - -
2 Hulu Sungai Selatan Martapura 301,389.38 - - - - - -
3 Hulu Sungai Tenga - - - - - - - -
4 Balangan - - - - - - - -
5 Tanah Laut - - Tungkaran 21,418.05 - - - -
- - Tabunio Hulu 41,223.82 - - - -
- - - - Asam-asam 37,174.46 - -
- - - - Besar - - -
- - - - Inayah 16,313.00 - -
6 Kotabaru - - - - DAS P.Laut 208,352.59 - -
- - - - DAS Cantung 340,043.34 - -
- - - - DAS Sampa- 175,090.77 - -
- - - - nahan - - -
- - - - DAS Manunggul 51,189.89 - -
- - - - DAS Cengal 132,574.43 - -
- - - - DAS P Sebuku 21,523.12 - -
7 Tanah Bumbu - - - - DAS Satui Ds 178,838.37 - -
- - - - DAS Kusan Ds 195,749.13 - -
- - - - DAS Batulicin 151,774.58 - -
Jumlah 1,304,986.62 62,641.87 1,508,623.68
Tabel I.3. Penetapan DAS Prioritas di Wilayah Kerja BPDAS Barito
I II
Prioritas
III
Berdasarkan SK Menhutbun No: 284/Kpts-II Tahun 1999
Tidak Prioritas
8
9
Propinsi DAS Sawah Tegalan/Ladang Perkebunan Hutan Hutan Negara Peter- Perikanan Pemukiman/ Industri/ Lain-Lain Seluruh
No Kalsel Dan Teng Barito (Semak Belukar) Rakyat nakan darat Pekarangan Pertambangan
Kabupaten/Kota SUB DAS (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Banjarmasin Barito Hilir 2344.72 601.78 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4540.39 0.00 456.15 7943.04
2 Banjarbaru Martapura 1913.45 14326.20 504.58 79.60 350.45 0.00 0.00 4581.92 2169.54 8418.50 32344.24
3 Banjar Martapura 73187.98 174935.10 9639.84 10246.50 31691.14 0.00 0.00 12052.58 3989.03 50304.00 366046.16
4 Tanah Laut Tabunio 10173.25 181882.00 24575.82 48966.60 38288.01 0.00 4118.76 31255.05 6345.97 41637.40 387242.86
5 Tanah Bumbu K u s a n 0.00 123565.20 75327.42 158458.69 33558.53 0.00 3596.68 7986.08 3918.70 90877.40 497288.69
6 Kotabaru Sampanahan 1884.94 165654.00 140617.80 350427.30 83825.17 0.00 11647.65 15794.89 6868.09 175105.00 951824.83
7 Barito Kuala Barito Hilir 123496.90 67234.90 0.00 19698.90 0.00 0.00 438.04 2016.85 0.00 9345.31 222230.89
8 T a p i n Amandit 11966.32 144384.60 0.00 17630.90 14127.28 0.00 0.00 3545.56 1935.62 27803.10 221393.37
9 Hulu Sungai Selatan Amandit 13556.16 116764.53 0.00 7141.88 7919.08 0.00 0.00 322.05 64.18 23515.10 169282.97
10 Hulu Sungai Tengah Batang Alai 26773.61 40377.50 0.00 22635.50 4511.61 0.00 0.00 2255.78 160.72 42314.80 139029.52
11 Hulu Sungai Utara Nagara 35.77 64310.60 0.00 3420.41 0.00 0.00 0.00 420.79 0.00 21028.20 89215.76
12 Balangan Balangan 7445.32 18063.60 23.73 55083.10 28255.20 0.00 0.00 6256.95 3659.25 71333.70 190120.85
13 Tabalong Tabalong 4779.24 60035.70 5355.22 157788.20 56527.47 0.00 0.00 5135.38 4468.48 68004.50 362094.21
14 Barito Selatan Barito Hulu 3614.00 27664.00 76500.00 0.00 510743.00 0.00 0.00 4128.00 0.00 18450.00 641099.00
15 Barito Timur Barito Hulu 0.00 0.00 104168.00 0.00 146765.00 0.00 10467.00 104168.00 0.00 0.00 365568.00
16 Barito Utara Barito Hulu 460.00 0.00 30126.00 0.00 184539.00 0.00 0.00 859.00 0.00 76216.00 292200.00
17 Murung Raya Barito Hulu 574.00 0.00 0.00 0.00 1954733.00 0.00 0.00 22108.00 203396.00 169763.00 2350574.00
Jumlah 282205.66 1199799.71 466838.42 851577.57 3095833.92 0.00 30268.12 227427.28 236975.56 894572.15 7285498.38
Penggunaan
Tabel I.4. Pola Penggunaan Lahan di Wilayah Kerja BPDAS BaritoTahun 2008 (Tahun Terakhir)
9
Tingkat
No Pendidikan
Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah
(Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1. S3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2. S2 1 0 1 1 0 1 1 0 1 2 0 2 2 0 2
3. S1
a. Teknis
-Kehutanan 8 0 8 8 0 8 6 0 6 11 0 11 12 0 12
-Non Kehutanan 8 0 8 10 1 11 12 0 12 7 0 7 10 2 12
b. Non Teknis 3 0 3 0 0 0 0 0 0 2 1 3 0 0 0
4. D3/Sarjana Muda
a. Teknis
-Kehutanan 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
-Non Kehutanan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Non Teknis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5. SLTA
a. Teknis
-Kehutanan 7 0 7 7 0 7 8 0 8 3 0 3 3 0 3
-Non Kehutanan 30 4 34 27 6 33 32 0 32 29 6 36 35 0 35
b. Non Teknis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6. SLTP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7. SD 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
Jumlah 59 4 63 55 7 62 61 0 61 54 6 64 64 2 66
2007 2004 2005 2006
Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Tabel II.1. Data Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan Dan Jenis Kelamin BPDAS Barito
Tahun
2008
Jenis Kelamin Jenis Kelamin
48
Tingkat
No Golongan
Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah
(Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1. Golongan IV
d 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
a 1 0 1 1 0 1 1 0 1 2 0 2 2 0 2
2. Golongan III
d 4 0 4 3 0 3 3 0 3 3 0 3 4 1 5
c 1 0 1 2 0 2 3 0 3 3 0 3 3 0 3
b 9 0 9 6 0 6 10 2 12 16 3 19 16 3 19
a 16 2 18 18 4 22 15 1 16 16 0 16 16 0 16
3 Golongan II
d 6 0 6 5 1 6 12 2 14 11 1 12 11 1 12
c 11 2 13 10 1 11 2 0 2 2 0 2 2 0 2
b 4 1 5 5 1 6 5 1 6 2 1 3 2 1 3
a 4 0 4 3 0 3 2 0 2 2 1 3 2 1 3
4. Golongan I
d 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
c 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
a 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 58 5 63 55 7 62 55 6 61 58 6 64 59 7 66
Jenis Kelamin Jenis Kelamin
2007
Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jenis Kelamin
2004 2005 2006
Tabel II.2. Data Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan Dan Jenis Kelamin BPDAS Barito
Tahun
2008
49
Instansi Satuan
No Jenis Rencana Penyusun Propinsi DAS Volume
(Rencana Kerja) Kalsel dan Teng Barito Rencana Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri
Kabupaten/Kota SUB DAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Liputan TVRI Daerah BPDAS Barito Prop. Kalsel -- Kabupaten 0 0 2 2 6 4 10 2 0 0 10 8
2 Pemeliharaan TUL Mo- BPDAS Barito H S S Amandit Ha 0 0 0 0 100 100 100 100 0 0 100 200
del DAS Mikro (Th.I & II)
3 Pelatihan PLG BPDAS Barito Banjarbaru Martapura Orang 0 0 0 0 0 0 54 54 54 51 108 105
4 Model Budidaya Gaharu BPDAS Barito H S S Amandit Ha 0 0 0 0 0 0 100 100 50 50 150 150
5 HR Pola Kemitraan BPDAS Barito Tanah Laut Tabunio Ha 0 0 0 0 0 0 100 100 0 0 100 100
6 Wanatani/Wanafarma BPDAS Barito H S S Amandit Ha 0 0 0 0 0 0 25 25 0 0 25 25
7 Pemel.Budidaya Lebah BPDAS Barito H S S, Amandit Stup 0 0 0 0 0 0 100 100 0 0 100 100
Madu Banjar Martapura Stup 0 0 0 0 0 0 100 100 0 0 100 100
8 Lokakarya Pembentukan BPDAS Barito Banjarmasin Barito Hilir Orang 0 0 0 0 0 0 140 140 0 0 140 140
Forum DAS
9 Lokakarya Pengem- BPDAS Barito Banjarmasin Barito Hilir Orang 0 0 0 0 0 0 70 70 0 0 70 70
bangan Hutan Rawa
10 Bimtek Penanaman Se- BPDAS Barito Kalsel & Teng Barito Kabupaten 0 0 0 0 0 0 17 17 0 0 17 17
rentak
11 Monev RHL BPDAS Barito Kalteng Barito Hulu Kabupaten 0 0 2 2 4 4 4 4 0 0 10 10
12 Monev Tata Air BPDAS Barito Banjar, Tanah Laut Tabunio SPAS 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4 16 16
HSS, Martapura
13 Monev Plot Erosi BPDAS Barito Banjar, Tanah Laut Tabunio Plot Erosi 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4 16 16
HSS, Martapura
14 Monev Tnm Unggulan BPDAS Barito H S S Amandit Ha 0 0 0 0 0 0 50 50 0 0 50 50
Lokal areal MDM
15 Monev Kegiatan Pertam- BPDAS Barito Tabalong, Balangan Balangan Kabupaten 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 6 6
bangan
16 Monev Pengelolaan DAS BPDAS Barito HSS Dan HST Amandit Kabupaten 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 2 2
Terpadu
17 Monev Daerah Banjir BPDAS Barito Kalsel & Teng Barito Kabupaten 0 0 0 0 8 8 11 11 9 9 20 28
18 Monev Aksi Penanaman BPDAS Barito Kalsel & Teng Barito Kabupaten 0 0 0 0 0 0 17 17 0 0 17 17
Serentak Indonesia
19 Pengemb Model Kawaka BPDAS Barito Tanah Laut Tabunio Ha 0 0 100 100 100 100 100 100 0 0 300 300
Lindung (JIPRO)
20 Pemantapan rencana BPDAS Barito Kalsel & Teng Barito Kabupaten 0 0 17 17 17 17 17 17 0 0 17 51
RTT RHL
21 Review RHL 5 Than BPDAS Barito Kalsel & Teng Barito Kabupaten 0 0 0 0 0 0 16 16 0 0 16 16
22 Monev Daerah Rawa BPDAS Barito Banjar & Tapin Barito Kabupaten 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 2
23 Monev Rotan ITTO BPDAS Barito Banjar & Tapin Barito Ha 0 0 0 0 50 50 0 0 0 0 50 50
Tabel III. Penyusunan Rencana Kegiatan Bidang Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Di Wilayah Kerja BPDAS Barito
Tahun
Jumlah
2004 2005 2006 2007 2008
Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
Lokasi Rencana
51
Tabel III : Lanjutan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
24 Penyusunan Data dasar BPDAS Barito Banjar Riam Kanan Sub DAS 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1
RTL-RLKT
25 Penyusunan Pengem- BPDAS Barito H S S Amandit Ha 0 0 0 0 50 50 0 0 0 0 50 50
bangan Wanatani/Farma
26 Penyusunan Data Karak BPDAS Barito Kotabaru, Tanah Kintap, Satui DAS 0 0 0 0 3 3 0 0 3 3 6 6
teristik DAS Bumbu Dan Kusan
27 Identifikasi Klp Tani BPDAS Barito Barut, Bartim, Bar- Hulu Barito Kabupaten 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 4 4
sel & Mura
28 Pemel. HR Terpadu BPDAS Barito Banjar, Tapin, Bato- Barito Kabupaten 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 4 4
la dan Tabalong
29 Forum Koordinasi Penge- BPDAS Barito Kalsel-Teng Barito Kabupaten 0 0 0 0 17 17 0 0 0 0 17 17
lolaan DAS dan RHL
30 Identifikasi Lokasi Social BPDAS Barito Kotabaru Sampanahan Ha 0 0 0 0 100 100 0 0 0 0 100 100
Forestry
31 Identifikasi Tanaman BPDAS Barito Kalsel Barito Kabupaten 0 0 0 0 10 10 0 0 0 0 10 10
Buah dan Getah
32 Identifikasi Penyebaran BPDAS Barito Kalsel Barito Kabupaten 0 0 0 0 10 10 0 0 0 0 10 10
Potensi HR
33 Identifikasi Penyebaran BPDAS Barito H S S dan HST Batang Alai & Kabupaten 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 2 2
Potensi Kayu manis Amandit
34 Identifikasi Penyebaran BPDAS Barito HSS, HST, Balangan Barito Kabupaten 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 5 5
Potensi Bambu Tabalong & Tapin
35 Identifikasi Penyebaran BPDAS Barito Barut, Bartim, Bar- Barito Kabupaten 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 4 4
Potensi Rotan sel & Mura
36 Pengembangan Budi BPDAS Barito Banjar & HSS Amandit Desa 0 0 0 0 2 2 0 0 2 2 4 4
Daya lebah Madu
37 Pembuatam Tanaman BPDAS Barito H S S Amandit Ha 0 0 100 100 0 0 0 0 0 0 100 100
areal DAS Mikro
51
Propinsi 2004 2005 2006
No Kalsel dan Teng Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Kabupaten/Kota
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Banjarmasin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru 0 0 50 50 0 0 100 0 0 0 150 50
3 Banjar 792 792 1850 800 115 115 1150 0 0 0 3907 1707
4 Tanah Laut 500 500 1250 1250 150 150 900 0 0 0 2800 1900
5 Tanah Bumbu 500 500 200 200 0 0 100 0 750 0 1550 700
6 Kotabaru 1000 1000 700 439 25 25 525 0 0 0 2250 1464
7 Barito Kuala 125 125 270 270 100 100 300 0 0 0 795 495
8 T a p i n 2000 2000 1250 1250 150 150 125 0 0 0 3525 3400
9 Hulu Sungai Selatan 1000 1000 750 250 1090 1090 150 0 0 0 2990 2340
10 Hulu Sungai Tengah 50 50 0 0 100 100 0 0 100 0 250 150
11 Hulu Sungai Utara 260 250 400 400 400 400 200 0 0 0 1260 1050
12 Balangan 750 750 900 275 1450 1450 450 0 0 0 3550 2475
13 Tabalong 1300 1300 800 800 1500 1500 1000 0 600 0 5200 3600
14 Barito Selatan 800 800 2650 2650 150 150 3250 0 0 0 6850 3600
15 Barito Timur 200 200 500 500 500 500 2500 0 0 0 3700 1200
16 Barito Utara 200 200 675 675 875 875 2700 0 1400 1200 5850 2950
17 Murung Raya 200 200 525 100 0 0 1950 0 0 0 2675 300
Jumlah 9677 9667 12770 9909 6605 6605 15400 0 2850 1200 47302 27381
Tabel 3. Rekapitulasi Rencana dan Realisasi Reboisasi Di Wilayah Kerja Balai Pengelolaan DAS Barito
2007 2008
Tahun
Jumlah
Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
52
400
600
800
1000
1200
1400
1600
V
o
l
u
m
e
Grafik antara Rencana dan Realisasi Reboisasi Tahun
2008
Rencana
Realisasi
0
200
400
Kab/Kota
Propinsi
No Kal-Sel dan Teng Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Kabupaten/Kota
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Banjar/Dinas 0 0 50 50 50 50 100 100 50 50 2500 2500
Kehutanan Kab.
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Setiap Tahun Di Wilayah Kerja BPDAS Barito Selama Lima Tahun Terakhir
Tabel 3.1. Rekapitulasi Rencana dan Realisasi Pembuatan/Pengembangan Hutan Kemasyarakatan (HKm)/Social forestry (Socfor)
Tahun
2004 2005 2006 2007 2008
Jumlah
53
60
80
100
120
H
a
Rencana dan Realisasi Hutan Kemasyarakatan/
Social Forestry
Rencana
0
20
40
60
2004 2005 2006 2007 2008
H
a
Tahun
Rencana
Realisasi
Propinsi
No Kalsel & Teng Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Kabupaten/Kota
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Banjarmasin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru 180 180 100 100 50 50 0 0 50 50 380 380
3 Banjar 924 924 200 200 200 200 0 0 250 250 1574 1574
4 Barito Kuala 250 250 325 325 100 100 2600 2600 2000 2000 5275 5275
5 Tanah Laut 500 500 600 600 75 75 475 475 500 500 2150 2150
6 Tanah Bumbu 200 200 250 250 675 675 500 500 550 550 2175 2175
7 Kotabaru 660 660 0 0 0 0 170 170 200 200 1030 1030
8 T a p i n 1250 1250 0 0 1250 1250 300 300 250 250 3050 3050
9 Hulu Sungai Selatan 956 956 400 400 867.5 867.5 450 450 500 500 3173.5 3173.5
10 Hulu Sungai Tengah 2065 2065 307.5 307.5 550 550 275 275 300 300 3497.5 3497.5
11 Hulu Sungai Utara 1432 1432 907 907 700 700 0 0 150 150 3189 3189
12 Balangan 850 850 225 225 800 800 500 500 350 350 2725 2725
13 Tabalong 1025 1025 120 120 600 600 95 95 100 100 1940 1940
14 Barito Timur 0 0 0 0 650 650 2150 2150 2250 2250 5050 5050
15 Barito Selatan 0 0 0 0 0 0 2100 2100 2500 2500 4600 4600
16 Barito Utara 0 0 0 0 700 700 1500 1500 1000 1000 3200 3200
17 Murung Raya 0 0 0 0 0 0 1000 1000 1000 1000 2000 2000
Jumlah 10292 10292 3434.5 3434.5 7217.5 7217.5 12115 12115 11950 11950 45009 45009
Di Wilayah BP DAS Barito Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
Tabel 4. Rekapitulasi Rencana dan Realisasi Pembuatan/Pengembangan Pengelolaan Hutan Rakyat dan Pembuatan Hutan/Kebun Rakyat
2007 2008
Tahun
2004 2005 2006
Jumlah
49
1000
1500
2000
2500
3000
H
a
Rencana dan Realisasi Pembuatan/Pengembangan
Pengelolaan Hutan Rakyat/Kebun Rakyat
Rencana
Realisasi
0
500
1000
B
a
n
j
a
r
m
a
s
i
n
B
a
n
j
a
r
b
a
r
u
B
a
n
j
a
r
B
a
r
i
t
o

K
u
a
l
a
T
a
n
a
h

L
a
u
t
T
a
n
a
h

B
u
m
b
u
K
o
t
a
b
a
r
u
T

a

p

i

n
H
u
l
u

S
u
n
g
a
i

H
u
l
u

S
u
n
g
a
i

H
u
l
u

S
u
n
g
a
i

B
a
l
a
n
g
a
n
T
a
b
a
l
o
n
g
B
a
r
i
t
o

T
i
m
u
r
B
a
r
i
t
o

S
e
l
a
t
a
n
B
a
r
i
t
o

U
t
a
r
a
M
u
r
u
n
g

R
a
y
a
H
a
Kabupaten/Kota
Propinsi
No Kalse-Teng Sumber Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri
Kabupaten/Kota Dana
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Banjar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Barito Kuala 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Tanah Laut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tanah Bumbu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kotabaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 T a p i n 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Hulu Sungai Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Hulu Sungai Tengah DAK-DR 175 175 0 0 0 0 0 0 0 0 175 175
11 Hulu Sungai Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Balangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Tabalong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Barito Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Barito Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Barito Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Murung Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 175 175 0 0 0 0 0 0 0 0 175 175
Tabel 4.1. Rencana dan Realisasi Pembuatan Kebun Bibit Desa
Tahun
2008 2004 2005 2006 2007
Jumlah
Di Wilayah Kerja BP DAS Barito Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
53
Propinsi
No Kalse-Teng Sumber Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Kabupaten/Kota Dana
(Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Banjar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Barito Kuala 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Tanah Laut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tanah Bumbu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kotabaru DAK DR/Gerhan 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
8 T a p i n 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Hulu Sungai Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Hulu Sungai Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Hulu Sungai Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Balangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Tabalong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Barito Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Barito Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Barito Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Murung Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Tabel 4.2. Rencana dan Realisasi Pembuatan Unit Percontohan Usaha Pelestarian Sumberdaya Alam (UP-UPSA)
Tahun
2008 2004 2005 2006 2007
Jumlah
Di Wilayah Kerja BP DAS Barito Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
54
Propinsi
No Kalse-Teng Sumber Dana Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri
Kabupaten/Kota
(Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Banjar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Barito Kuala 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Tanah Laut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tanah Bumbu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kotabaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 T a p i n 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Hulu Sungai Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Hulu Sungai Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Hulu Sungai Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Balangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Tabalong DAK-DR/Gerhan 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4
14 Barito Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Barito Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Barito Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Murung Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4
Tabel 4.3. Rencana dan Realisasi Pembuatan Unit Percontohan Usaha Pertanian Menetap (UP-UPM)
Tahun
2008 2004 2005 2006 2007
Jumlah
Di Wilayah Kerja BP DAS Barito Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
55
Propinsi
No Kasel-Teng Sumber Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri
Kabupaten/Kota Dana
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tanah Laut DIPA 29 0 0 100 100 0 0 0 0 0 0 100 100
Jumlah 0 0 100 100 0 0 0 0 0 0 100 100
Tabel 4.4. Rencana dan Realisasi Pembuatan Hutan Rakyat (Fungsi Lindung)
Tahun
2008 2004 2005 2006 2007
Jumlah
Di Wilayah Kerja BP DAS Barito Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
60
Propinsi
No Kasel-Teng Sumber Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri
Kabupaten/Kota Dana
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tanah Laut DIPA 69 0 0 0 0 0 0 50 50 0 0 50 50
2 Banjar DIPA 69 0 0 0 0 0 0 0 0 25 25 25 25
Jumlah 0 0 0 0 0 0 50 50 25 25 75 75
Tabel 4.5. Rencana dan Realisasi Pembuatan Hutan Kota / Silvilkultur Instensif
Di Wilayah Kerja BP DAS Barito Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
Tahun
Jumlah
2004 2005 2006 2007 2008
60
Propinsi
No Kalsel-Teng Sumber Dana Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Kabupaten/Kota (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Banjar Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Barito Kuala Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Tanah Laut Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tanah Bumbu Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kotabaru Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 T a p i n Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Hulu Sungai Selatan Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Hulu Sungai Tengah Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Hulu Sungai Utara Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Balangan Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Tabalong Dak-DR/Gerhan 3 3 3 3 3 3 0 0 0 0 9 9
14 Barito Timur Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Barito Selatan Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 4 4
16 Barito Utara Dak-DR/Gerhan 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
17 Murung Raya Dak-DR/Gerhan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Jumlah 5 4 3 3 3 3 2 2 2 2 15 14
Tabel 5.1. Rencana dan Realisasi Pembangunan Dam Pengendali Di Wilayah kerja BP DAS Barito
Tahun
2008 2004 2005 2006 2007
Jumlah
Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
86
Propinsi
No Kalsel-Teng Sumber Dana Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Kabupaten/Kota
(Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Banjar Dak-DR/Gerhan 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
4 Barito Kuala Dak-DR/Gerhan 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
5 Tanah Laut Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tanah Bumbu Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kotabaru Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 T a p i n Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Hulu Sungai Selatan Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Hulu Sungai Tengah Dak-DR/Gerhan 4 4 5 5 0 0 0 0 0 0 9 9
11 Hulu Sungai Utara Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Balangan Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Tabalong Dak-DR/Gerhan 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5
14 Barito Timur Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Barito Selatan Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0 4 4
16 Barito Utara Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Murung Raya Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 13 13 5 5 0 0 4 4 0 0 22 22
Tabel 5.2. Rencana dan Realisasi Pembangunan Dam Penahan Di Wilayah kerja BP DAS Barito
Tahun
2008 2004 2005 2006 2007
Jumlah
Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
87
Propinsi
No Kalsel-Teng Sumber Dana Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Kabupaten/Kota (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Banjar Dak-DR/Gerhan 10 10 0 0 0 0 0 0 0 0 10 10
4 Barito Kuala Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Tanah Laut Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tanah Bumbu Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kotabaru Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 T a p i n Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Hulu Sungai Selatan Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Hulu Sungai Tengah Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Hulu Sungai Utara Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Balangan Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Tabalong Dak-DR/Gerhan 0 15 15 0 0 0 0 0 0 0 15 15
14 Barito Timur Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Barito Selatan Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Barito Utara Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Murung Raya Dak-DR/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 10 25 15 0 0 0 0 0 0 0 25 25
Tabel 5.3. Rencana dan Realisasi Pembangunan Gully Plug di Wilayah kerja BP DAS Barito
Tahun
2008 2004 2005 2006 2007
Jumlah
Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
89
Propinsi
No Kalsel-Teng Sumber Dana Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Kabupaten/Kota
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin
2 Banjarbaru
3 Banjar
4 Barito Kuala
5 Tanah Laut
6 Tanah Bumbu
7 Kotabaru
8 T a p i n
9 Hulu Sungai Selatan
10 Hulu Sungai Tengah N i h i l N i h i l N i h i l N i h i l N i h i l N i h i l N i h i l N i h i l N i h i l N i h i l N i h i l N i h i l N i h i l
11 Hulu Sungai Utara
12 Balangan
13 Tabalong
14 Barito Timur
15 Barito Selatan
16 Barito Utara
17 Murung Raya
Jumlah
Tabel 5.5. Rencana dan Realisasi Rehabilitasi Teras Di Wilayah kerja BP DAS Barito
Tahun
2008 2004 2005 2006 2007
Jumlah
Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
84
Propinsi
No Kalsel & Teng Sumber Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri
Kabupaten/Kota Dana
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru APBD/Gerhan 180 180 100 100 50 50 0 0 0 0 330 330
3 Banjar APBD/Gerhan 924 924 200 200 200 200 0 0 0 0 1324 1324
4 Barito Kuala APBD/Gerhan 250 250 325 325 100 100 2600 2600 0 0 3275 3275
5 Tanah Laut APBD/Gerhan 500 500 600 600 75 75 475 475 0 0 1650 1650
6 Tanah Bumbu APBD/Gerhan 200 200 250 250 675 675 500 500 0 0 1625 1625
7 Kotabaru APBD/Gerhan 660 660 0 0 0 0 170 170 0 0 830 830
8 T a p i n APBD/Gerhan 1250 1250 0 0 1250 1250 300 300 0 0 2800 2800
9 Hulu Sungai Selatan APBD/Gerhan 956 956 400 400 867.5 867.5 450 450 0 0 2673.5 2673.5
10 Hulu Sungai Tengah APBD/Gerhan 2065 2065 307.5 307.5 550 550 275 275 0 0 3197.5 3197.5
11 Hulu Sungai Utara APBD/Gerhan 1432 1432 907 907 700 700 0 0 0 0 3039 3039
12 Balangan APBD/Gerhan 850 850 225 225 800 800 500 500 0 0 2375 2375
13 Tabalong APBD/Gerhan 1025 1025 120 120 600 600 95 95 0 0 1840 1840
14 Barito Timur APBD/Gerhan 0 0 0 0 650 650 2150 2150 0 0 2800 2800
15 Barito Selatan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 2100 2100 0 0 2100 2100
16 Barito Utara APBD/Gerhan 0 0 0 0 700 700 1500 1500 0 0 2200 2200
17 Murung Raya APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 1000 1000 0 0 1000 1000
Jumlah 4945 2615 10292 10292 3434.5 3434.5 7217.5 7217.5 12115 12115 38004 35674
Tabel 6.1. Rencana dan Realisasi Pembuatan Areal Model Pengelolaan Hutan Rakyat
Di Wilayah Kerja BP DAS Barito Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
Tahun
Jumlah
2004 2005 2006 2007 2008
6000
8000
10000
12000
H
a
Rencana dan Realisasi Areal Model Pengelolaan Hutan Rakyat Lima
Tahun Terakhir
Rencana
0
2000
4000
6000
2004 2005 2006 2007 2008
H
a
Tahun
Realisasi
Propinsi
No Kalsel & Teng Sumber Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri
Kabupaten/Kota Dana
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Banjar APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Barito Kuala APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Tanah Laut APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tanah Bumbu APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kotabaru APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 T a p i n APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Hulu Sungai Selatan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Hulu Sungai Tengah APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Hulu Sungai Utara APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Balangan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Tabalong APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Barito Timur APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Barito Selatan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Barito Utara APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Murung Raya APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabel 6.2. Pengembangan/Pembangunan Hutan Rakyat / Agroforestry
Di Wilayah Kerja BP DAS Barito Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
Tahun
Jumlah
2004 2005 2006 2007 2008
50
Propinsi
No Kalsel & Teng Sumber Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri
Kabupaten/Kota Dana
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Banjar APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Barito Kuala APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Tanah Laut APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tanah Bumbu APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kotabaru APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 T a p i n APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Hulu Sungai Selatan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Hulu Sungai Tengah APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Hulu Sungai Utara APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Balangan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Tabalong APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Barito Timur APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Barito Selatan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Barito Utara APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Murung Raya APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabel 6.3. Pembangunan Persemaian Untuk Areal Dampak
Di Wilayah Kerja BP DAS Barito Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
Tahun
Jumlah
2004 2005 2006 2007 2008
50
Propinsi
No Kalsel & Teng Sumber Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri
Kabupaten/Kota Dana
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Banjar APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Barito Kuala APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Tanah Laut APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tanah Bumbu APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kotabaru APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 T a p i n APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Hulu Sungai Selatan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Hulu Sungai Tengah APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Hulu Sungai Utara APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Balangan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Tabalong APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Barito Timur APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Barito Selatan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Barito Utara APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Murung Raya APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabel 6.4. Pelatihan Petani/Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Rangka Pengelolaan Hutan Rakyat
Di Wilayah Kerja BP DAS Barito Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
Tahun
Jumlah
2004 2005 2006 2007 2008
50
Propinsi
No Kalsel & Teng Sumber Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri Ra Ri
Kabupaten/Kota Dana
(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 3 3 3 3 6 6
3 Banjar APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 4 4 4 4 8 8
4 Barito Kuala APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 10 10 10 10 20 20
5 Tanah Laut APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 6 6 6 6 12 12
6 Tanah Bumbu APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 2 2 1 1 3 3
7 Kotabaru APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 4 4 4 4 8 8
8 T a p i n APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 4 4
9 Hulu Sungai Selatan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 4 4
10 Hulu Sungai Tengah APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2
11 Hulu Sungai Utara APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 2
12 Balangan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 4 4 3 3 7 7
13 Tabalong APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 3 3 3 3 6 6
14 Barito Timur APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 4 4
15 Barito Selatan APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 4 4 4 4 8 8
16 Barito Utara APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 3 3 3 3 6 6
17 Murung Raya APBD/Gerhan 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 4 4
Jumlah 0 0 0 0 0 0 53 53 51 51 104 104
Tabel 6.5. Pelatihan/Pembekalan Teknis dan Adminstrasi Petugas Lapangan Gerhan (PLG)
Di Wilayah Kerja BP DAS Barito Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
Tahun
Jumlah
2004 2005 2006 2007 2008
50
Propinsi Jenis
No Kalsel-Teng Sumber Areal Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Kabupaten/Kota Dana Model
(Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Banjarmasin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Banjarbaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Banjar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Barito Kuala 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Tanah Laut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tanah Bumbu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kotabaru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 T a p i n N i h i l N i h i l 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Hulu Sungai Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Hulu Sungai Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Hulu Sungai Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Balangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Tabalong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Barito Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Barito Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Barito Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Murung Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah
Tabel 8.2. Rencana dan Realisasi Pembuatan Areal Model Hutan Mangrove Di Wilayah Kerja BP DAS Barito
Tahun
2008 2007
Jumlah
Setiap Tahun Selama Lima Tahun Terakhir
2006 2005 2004
61

You might also like