You are on page 1of 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan Buku Ajar Mata Kuliah Dinamika Struktur ini. Buku ajar
ini merupakan bagian dari media bahan ajar yang dimaksudkan untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang disampaikan, khususnya mata kuliah
Dinamika Struktur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gorontalo.
Buku ajar ini disusun dalam enam bab. Bab I memperkenalkan konsepkonsep dasar
mengenai dinamika struktur, respon struktur terhadap beban dinamik, analisa dinamis pada
struktur, serta derajat kebebasan. Bab II membahas sistem berderajat kebebasan tunggal
(SDOF) yang meliputi pemodelan parameter, pemodelan matematis, free body diagram, dan
persamaan gerak dari suatu struktur. Getaran bebas sistem SDOF untuk kondisi tak teredam
dan teredam dibahas pada bab III.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku ajar ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan. Semoga
buku ini dapat memberikan manfaat kepada siapapun yang ingin mengkaji dinamika struktur.




Penulis
















Perhitungan Simpangan Dinamika Struktur, Dynamic Magnification Factor atau Dynamic
Load Factor ( DLF )












OLEH
I Wayan S. Mustika Weda
3011 300 36



MATA KULIAH DINAMIKA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GORONTALO
2014



DAFTAR PUSTAKA

Dean, R. dan Dalrymple, R., Water Wave Mechanics For Engineers and Scientists, 2nd
Edition, Routledge, Singapore, 1984

Setiawan, Agus, Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD, PT Penerbit Erlangga,
Jakarta, Indonesia, 2008

Paz, Mario, Structural Dynamics Theory and Computation, Van Nostrand Reinhold Ltd., New
York, NY, 1980

http://triwahyukuningsih.wordpress.com/category/tugas-besar-analisa-dinamika-struktur/

darmini.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../BUKU-AJAR-DI NAMI KA- 09/01/2014





























BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Pengertian Dinamika Struktur
Secara sederhana dinamika dapat diartikan sebagai variasi atau perubahan terhadap
waktu dalam konteks gaya yang bekerja (eksitasi) pada struktur. Beban dinamis dapat berupa
variasi besarannya (magnitude), arahnya (direction) atau posisinya (point of application)
berubah terhadap waktu. Demikian pula respons struktur terhadap beban dinamik, yaitu
lendutan dan tegangan yang dihasilkan juga perubahan-waktu, atau bersifat dinamik.







(a) (b)
Gambar 1.1. Balok kantilever dengan (a) beban statis dan (b) beban dinamis.

Pada gambar diatas terlihat balok kantilever dengan dua jenis pembebanan berbeda
yaitu beban statis dan dinamis.
a. gambar 1.1 (a) menunjukan balok kantilever dengan beban statis, responnya dipengaruhi
oleh beban P.
b. gambar 1.1 (b) menunjukan balok kantilever dengan beban dinamis atau beban yang
bervariasi terhadap waktu P(t).
Lendutan dan tegangan internal yang timbul dalam kasus beban statis hanya
ditimbulkan langsung oleh beban P, sedangkan dalam kasus beban dinamis, percepatan yang
dialami oleh balok akibat P(t) menimbulkan gaya inersia yang terdistribusi pada seluruh bagian
balok. Lendutan dan tegangan pada balok sangat dipengaruhi pula oleh gaya inersia yang
ditimbulkan oleh massa balok ketika mengalami percepatan. Jika pengaruh gaya inersia yang
terjadi sangat signifikan, maka perlu dilakukan analisa dinamis. Perbedaan respon untuk beban
statis dan dinamis juga dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut.














1.2 Analisa Dinamis pada Struktur
Dapat dikatakan bahwa langkah yang paling diperlukan dalam sebuah analisa dinamis
adalah pemodelan matematis. Namun secara keseluruhan langkahlangkah dalam analisa
dinamis dapat dilihat pada gambar berikut.














Gambar 1.3. Langkah-langkah dalam analisa dinamis


Model analitis terdiri dari:
a. Asumsi sederhana yang dibuat untuk menyederhanakan suatu sistem.
b. Gambar dari model analitis tersebut.
c. Daftar parameter desain.
Model analitis terbagi dalam dua kategori dasar :
a. Model berkesinambungan (continues model)
b. Model diskrit (discrete-parameter model)
Model berkesinambungan (continues model) mempunyai jumlah derajat kebebasan
(number of DOF) tak berhingga. Namun dengan proses idealisasi, sebuah model matematis
dapat mereduksi jumlah derajat kebebasan menjadi suatu jumlah diskrit.












Gambar 1.4. Model analitis berkesinambungan (continues) dan diskrit (discrete-parameter)
pada sebuah balok kantilever.

Model berkesinambungan (continues model) pada gambar 1.4(a) menunjukan jumlah
derajat kebebasan tak berhingga, model diskrit pada gambar 1.4 (b) dan (c) ditunjukan dengan
model massa terkelompok (lumped-massmodel) dimana massa terbagi rata dari sistem
dianggap sebagai massa titik atau partikel.





1.3 Derajat Kebebasan (Degrees of Freedom)
Jumlah koordinat bebas yang menetapkan susunan atau posisi sistem pada setiap saat.





















































BAB II
SISTEM BERDRAJAT KEBEBASAN TUNGGAL (SDOF)

2.1 Pemodelan Parameter
Komponen-komponen yang merupakan pemodelan himpunan parameter dari sebuah
struktur adalah sesuatu yang menghubungkan gaya dengan perpindahan, kecepatan, dan
percepatan. Komponen yang menghubungkan gaya dengan perpindahan disebut pegas.
Gambar 2.1 menunjukkan idealisasi pegas tak bermassa dan plot gaya dari pegas terhadap
regangan. Gaya pegas selalu bekerja sepanjang garis hubung kedua ujung pegas.
Hubungan linier antara gaya dan regangan dinyatakan :
fs = k e
dimana, k adalah konstanta pegas. Besaran k adalah pound/inc (lb/in) atau N/m.
Energi tegangan dinyatakan dengan
V = (k e2)






dimana energi tegangan dinyatakan sebagai area dibawah kurva fs terhadap e. Model analitis
yang paling umum dari redaman dalam analisa dinamika struktur adalah model tahanan
dashpot, yang dapat diilustrasikan pada gambar 2.2.





Gaya redaman fD dinyatakan :


Dari fungsi linear dari kecepatan relatif antara dua ujung dashpot.
Konstanta c disebut koefisien viscositas redaman dan besarannya adalah pond/inc/detik atau
N/m/detik. Dalam menulis persamaan gerak dari partikel, hukum kedua dari Newton
digunakan,

..2.4
dimana m adalah massa dan a adalah percepatan relatif dari suatu bidang referensi inersia.
Besaran massa adalah lb.det/in atau N.det/in. Untuk permasalahan dinamika struktur seringkali
sangat berguna untuk memperkenalkan gaya inersia.


Kemudian persamaan 2.4 bisa ditulis sebagai persamaan dinamik yang semisal :


dengan resultan gaya inersia yang ditambahkan pada resultan gaya lain yang bekerja pada
partikel.

You might also like