You are on page 1of 17

Teknik Sampling

Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan da sampel jika tidak ada populasi. Populasi
adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Penelitian ayang di lakukan atas seluruh
elemen di namakan sensus. Sampel menurut uma sekaran (2006, p.123 adalah sebuah proses
menyeleksi kumpulan!kumpulan elemen dari sebuah populasi dari penelitian untuk menjadi "akil
dari populasi tersebut.
#enurut $ma Sekaran (2006, P.121, populasi menga%u kepada keseluruhan kelompok
orang,kejadian, atau hal yang ingin peneliti in&estigasi. 'ika yang ingin diteliti adalah sikap
konsumen terhadap satu produk tertentu, maka populasinya adalah seluruh konsumen produk
tersebut. 'ika yang diteliti adalah laporan keuangan perusahaan ()*, maka populasinya adalah
keseluruhan laporan keuangan perusahaan ()* tersebut, 'ika yang diteliti adalah moti&asi pega"ai di
departemen (A* maka populasinya adalah seluruh pega"ai di departemen (A*. 'ika yang diteliti
adalah e+ekti&itas gugus kendali mutu (,-# organisasi (.*, maka populasinya adalah seluruh
,-# organisasi (.*.
Elemen/unsur adalah setiap satuan populasi. -alau dalam populasi terdapat 30 laporan
keuangan, maka setiap laporan keuangan tersebut adalah unsur atau elemen penelitian. Artinya dalam
populasi tersebut terdapat 30 elemen penelitian. 'ika populasinya adalah pabrik sepatu, dan jumlah
pabrik sepatu /00, maka dalam populasi tersebut terdapat /00 elemen penelitian.
Agar hasil penelitian yang di lakukan terhadap sampel masih tetap bida di per%aya dalam artian
masih bisa me"akili karakteristik populasi, maka %ara penarikan sampelnya harus di lakukan se%ara
seksama. 0ara pemilihan sampel di kenal dengan nama teknik sampling atau teknik pengambilan
sampel.
1eknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang se%ara umum terbagi dua yaitu
probability sampling dan non probability sampling.
2alam pengambilan sampel %ara probabilitas besarnya peluang atau probabilitas elemen populasi
untuk terpilih sebagai subjek diketahui. Sedangkan dalam pengambilan sampel dengan %ara
nonprobability besarnya peluang elemen untuk ditentukan sebagai sampel tidak diketahui. #enurut
Sekaran (2006, desain pengambilan sampel dengan %ara probabilitas jika representasi sampel adalah
penting dalam rangka generalisasi lebih luas. 3ila "aktu atau +aktor lainnya, dan masalah
generalisasi tidak diperlukan, maka %ara nonprobability biasanya yang digunakan.
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada
setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. 1eknik ini meliputi simpel random sampling, sistematis
sampling, proportioate strati+ied random sampling, disproportionate strati+ied random sampling, dan
%luster sampling.
- Simple random sampling
1eknik adalah teknik yang paling sederhana (simple. Sampel diambil se%ara a%ak, tanpa
memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi.
#isalnya 4
Populasi adalah sis"a S2 5egeri )) 'akarta yang berjumlah /00 orang. 'umlah sampel ditentukan
dengan 1abel 6saa% dan #i%hael dengan tingkat kesalahan adalah sebesar /7 sehingga jumlah
sampel ditentukan sebesar 20/.
'umlah sampel 20/ ini selanjutnya diambil se%ara a%ak tanpa memperhatikan kelas, usia dan jenis
kelamin.
- Sampling Sistematis
Adalah teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi baik yang berdasarkan nomor
yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang
seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.
0ontohnya 4
Akan diambil sampel dari populasi karya"an yang berjumlah 12/. -arya"an ini diurutkan dari 1 8
12/ berdasarkan absensi. Peneliti bisa menentukan sampel yang diambil berdasarkan nomor genap
(2, 9, 6, dst atau nomor ganjil (1, 2, 3, dst, atau bisa juga mengambil nomor kelipatan (2, 9, :, 16,
dst
- Proportionate Stratified Random Sampling
1eknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun penentuan sampelnya
memperhatikan strata (tingkatan yang ada dalam populasi.
#isalnya, populasi adalah karya"an P1. ).; berjumlah 12/. 2engan rumus Slo&in (lihat %ontoh di
atas dan tingkat kesalahan /7 diperoleh besar sampel adalah </. Populasi sendiri terbagi ke dalam
tiga bagian (marketing, produksi dan penjualan yang masing!masing berjumlah 4
Marketing : 15
Produksi : 75
Penjualan : 35
#aka jumlah sample yang diambil berdasarkan masing!masinng bagian tersebut ditentukan kembali
dengan rumus n = (populasi kelas > jml populasi keseluruhan ? jumlah sampel yang ditentukan
Marketing : 15 / 125 x 95 = 11,4 dibulatkan 11
Produksi : 75 / 125 x 95 = 57
Penjualan : 35 / 125 x 95 = 266 dibulatkan 27
Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 11 @ /A @ 2A = </ sampel.
1eknik ini umumnya digunakan pada populasi yang diteliti adalah keterogen (tidak sejenis yang
dalam hal ini berbeda dalam hal bidangkerja sehingga besaran sampel pada masing!masing strata
atau kelompok diambil se%ara proporsional untuk memperoleh
- Disproportionate Stratified Random Sampling
2isproporsional strati+ied random sampling adalah teknik yang hampir mirip dengan proportionate
strati+ied random sampling dalam hal heterogenitas populasi. 5amun, ketidakproporsionalan
penentuan sample didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi berstrata namun kurang
proporsional pembagiannya.
#isalnya, populasi karya"an P1. ).; berjumlah 1000 orang yang berstrata berdasarkan tingkat
pendidikan S#P, S#A, 2666, S1 dan S2. 5amun jumlahnya sangat tidak seimbang yaitu 4
!MP : 1"" orang
!M# : 7"" orang
$%%% : 1&" orang
!1 : 1" orang
!2 : 1" orang
'umlah karya"an yang berpendidikan S1 dan S2 ini sangat tidak seimbang (terlalu ke%il
dibandingkan dengan strata yang lain sehingga dua kelompok ini seluruhnya ditetapkan sebagai
sampel
- Cluster Sampling
0luster sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau populasi sangat luas misalnya
penduduk suatu propinsi, kabupaten, atau karya"an perusahaan yang tersebar di seluruh pro&insi.
$ntuk menentukan mana yang dijadikan sampelnya, maka "ilayah populasi terlebih dahulu
ditetapkan se%ara random, dan menentukan jumlah sample yang digunakan pada masing!masing
daerah tersebut dengan menggunakan teknik proporsional strati+ied random sampling mengingat
jumlahnya yang bisa saja berbeda.
0ontoh 4
Peneliti ingin mengetahui tingkat e+ekti&itas proses belajar mengajar di tingkat S#$. Populasi
penelitian adalah sis"a S#A seluruh 6ndonesia. -arena jumlahnya sangat banyak dan terbagi dalam
berbagai pro&insi, maka penentuan sampelnya dilakukan dalam tahapan sebagai berikut 4
1ahap Pertama adalah menentukan sample daerah. #isalnya ditentukan se%ara a%ak 10 Pro&insi yang
akan dijadikan daerah sampel.
1ahap kedua. #engambil sampel S#$ di tingkat Pro&insi se%ara a%ak yang selanjutnya disebut
sampel pro&insi. -arena pro&insi terdiri dari -abupaten>-ota, maka diambil se%ara a%ak S#$
tingkat -abupaten yang akan ditetapkan sebagai sampel (disebut -abupaten Sampel, dan
seterusnya, sampai tingkat kelurahan > 2esa yang akan dijadikan sampel. Setelah digabungkan, maka
keseluruhan S#$ yang dijadikan sampel ini diharapkan akan menggambarkan keseluruhan populasi
se%ara keseluruhan.
2. on Probabilty Sampel
5on Probability artinya setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama
sebagai sampel. 1eknik!teknik yang termasuk ke dalam 5on Probability ini antara lain 4 Sampling
Sistematis, Sampling -uota, Sampling 6nsidential, Sampling Purposi&e, Sampling 'enuh, dan
Sno"ball Sampling.
- Sampling !uota
Adalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki %iri tertentu
sampai jumlah kuota (jatah yang diinginkan.
#isalnya akan dilakukan penelitian tentang persepsi sis"a terhadap kemampuan mengajar guru.
'umlah Sekolah adalah 10, maka sampel kuota dapat ditetapkan masing!masing 10 sis"a per
sekolah.
- Sampling "nsidential
6nsidential merupakan teknik penentuan sampel se%ara kebetulan, atau siapa saja yang kebetulan
(insidential bertemu dengan peneliti yang dianggap %o%ok dengan karakteristik sampel yang
ditentukan akan dijadikan sampel.
#isalnya penelitian tentang kepuasan pelanggan pada pelayanan #all A. Sampel ditentukan
berdasarkan %iri!%iri usia di atas 1/ tahun dan baru pernah ke #all A tersebut, maka siapa saja yang
kebetulan bertemu di depan #all A dengan peneliti (yang berusia di atas 1/ tahun akan dijadikan
sampel.
- Sampling Purposi#e
Purposi&e sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga
layak dijadikan sampel. #isalnya, peneliti ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin
tertentu. #aka sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas
permasalahan ini. Atau penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. #aka sampel yang
diambil adalah pelatih!pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini. 1eknik ini
biasanya dilakukan pada penelitian kualitati+.
- Sampling $enu%
Sampling jenuh adalah sampel yang me"akili jumlah populasi. 3iasanya dilakukan jika populasi
dianggap ke%il atau kurang dari 100. Saya sendiri lebih senang menyebutnya total sampling.
#isalnya akan dilakukan penelitian tentang kinerja guru di S#A ))) 'akarta. -arena jumlah guru
hanya 3/, maka seluruh guru dijadikan sampel penelitian.
- Sno&ball Sampling
Sno"ball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel yang semula ke%il kemudian terus
membesar ibarat bola salju (seperti #ulti Be&el #arketingC.. #isalnya akan dilakukan penelitian
tentang pola peredaran narkoba di "ilayah A. Sampel mula!mula adalah / orang 5api, kemudian
terus berkembang pada pihak!pihak lain sehingga sampel atau responden teruuus berkembang
sampai ditemukannya in+ormasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti.
1eknik ini juga lebih %o%ok untuk penelitian kualitati+.
'ang perlu diper%atikan dalam Penentuan (kuran Sampel
Ada dua hal yang menjadi pertimbannga dalam menentukan ukuran sample. Pertama ketelitian
(presisi dan kedua adalah keyakinan (%on+iden%e.
1. !etelitian )Presisi*
-etelitian menga%u pada seberapa dekat taksiran sampel dengan karakteristik populasi. -eyakinan
adaah +ungsi dari kisaran &ariabilitas dalam distribusi pengambilan sampel dari rata!rata sampel.
Dariabilitas ini disebut dengan standar error, disimbolkan dengan S!?
Semakin dekat kita menginginkan hasil sampel yang dapat me"akili karakteristik populasi, maka
semakin tinggi ketelitian yang kita perlukan. Semakin tinggi ketelitian, maka semakin besar ukuran
sampel yang diperlukan, terutama jika &ariabilitas dalam populasi tersebut besar.
2. !eyakinan )Confiden+e*
-eyakinan menunjukkan seberapa yakin bah"a taksiran kita benar!benar berlaku bagi populasi.
1ingkat keyakinan dapat membentang dari 0 8 1007. -eyakinan </7 adalah tingkat laEim yang
digunakan pada penelitian sosial > bisnis. #akna dari keyakinan </7 (alpha 0.0/ ini adalah
(setidaknya ada </ dari 100, taksiran sampel akan men%erminkan populasi yang sebenarnya*.
,etode Pengumpulan Data
-. Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. 2ata primer adalah data yang
diperoleh peneliti se%ara langsung (dari tangan pertama, sementara data sekunder adalah data yang
diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
0ontoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok +okus, dan
panel, atau juga data hasil "a"an%ara peneliti dengan nara sumber. 0ontoh data sekunder misalnya
%atatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan,
laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
.. ,etode Pengumpulan Data
2alam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan +aktor penting demi keberhasilan penelitian.
Fal ini berkaitan dengan bagaimana %ara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang
digunakan.
'enis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber
langsung (data primer atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder.
#etode Pengumpulan 2ata merupakan teknik atau %ara yang dilakukan untuk mengumpulkan data.
#etode menunjuk suatu %ara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, "a"an%ara,
pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan 6nstrumen Pengumpul 2ata merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
-arena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar %ek list, kuesioner (angket terbuka > tertutup,
pedoman "a"an%ara, %amera photo dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, obser&asi dan "a"an%ara.
1. -ngket
Angket > kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan %ara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk
dija"abnya.
#eskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket %ukup sulit dilakukan jika
respondennya %ukup besar dan tersebar di berbagai "ilayah.
3eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut $ma Sekaran (dalam
Sugiyono, 200A4163 terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan
+isik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa +aktor antara lain 4
6si dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada
skala yang jelas dalam pilihan ja"aban.
3ahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. 1idak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah!istilah bahasa 6nggris pada responden yang tidak
mengerti bahasa 6nggris, dsb.
1ipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. 'ika terbuka artinya ja"aban yang
diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta
untuk memilih ja"aban yang disediakan.
2. /bser#asi
Gbrser&asi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari
responden ("a"an%ara dan angket namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai +enomena
yang terjadi (situasi, kondisi. 1eknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari
perilaku manusia, proses kerja, gejala!gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu
besar.
Parti+ipant /bser#ation
2alam obser&asi ini, peneliti se%ara langsung terlibat dalam kegiatam sehari!hari orang atau situasi
yang diamati sebagai sumber data.
#isalnya seorang guru dapat melakukan obser&asi mengenai bagaimana perilaku sis"a, semangat
sis"a, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
on parti+ipant /bser#ation
3erla"anan dengan parti%ipant Gbser&ation, 5on Parti%ipant merupakan obser&asi yang penelitinya
tidak ikut se%ara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
#isalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya
sebagai pengamat dan men%atat berbagai peristi"a yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
-elemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya
bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristi"a.
Alat yang digunakan dalam teknik obser&asi ini antara lain 4 lembar %ek list, buku %atatan, kamera
photo, dll.
0. 1a&an+ara
Ha"an%ara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya ja"ab
langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Ha"an%ara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena
tidak mungkin menggunakan "a"an%ara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel ke%il teknik
"a"an%ara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitati+
Ha"an%ara terbagi atas "a"an%ara terstruktur dan tidak terstruktur.
1. Ha"an%ara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa in+ormasi yang ingin
digali dari responden sehingga da+tar pertanyaannya sudah dibuat se%ara sistematis. Peneliti
juga dapat menggunakan alat bantu tape re%order, kamera photo, dan material lain yang dapat
membantu kelan%aran "a"an%ara.
2. Ha"an%ara tidak terstruktur adalah "a"an%ara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan
pedoman "a"an%ara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan se%ara spesi+ik, dan hanya
memuat poin!poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
!elebi%an dan !ekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data
1. ,etode /bser#asi
Pengumpulan data dengan obser&asi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah %ara
pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan
tersebut. Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut
mempunyai kriteria berikut4
Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah diren%anakan se%ara sistematik.
Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah diren%anakan.
Pengamatan tersebut di%atat se%ara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan
bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.
Pengamatan dapat di%ek dan dikontrol atas &aliditas dan reliabilitasnya. Penggunaan pengamatan
langsung sebagai %ara mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan antara lain 4
Pertama. 2engan %ara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk men%atat hal!hal, perilaku,
pertumbuhan, dan sebagainya, se"aktu kejadian tersebut berlaku, atau se"aktu perilaku tersebut
terjadi. 2engan %ara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat
di%atat segera, dantidak menggantungkan data dari ingatan seseorangI
-edua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak dapat berkomunikasi
se%ara &erbal atau yang tak mau berkomunikasi se%ara &erbal. Adakalanya subjek tidak mau
berkomunikasi, se%ara &erbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada
"aktu atau karena enggan. 2engan pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari
keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan se%ara langsung sebagai salah satu metode dalam
mengumpulkan data, mempunyai kelemahan!kelemahan.
2. ,etode 1a&an+ara
.ang dimaksud dengan "a"an%ara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan %ara tanya ja"ab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pe"a"an%ara dengan si
penja"ab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan inter&ie" guide (panduan
"a"an%ara. Ha"an%ara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon.
1a&an+ara Tatap ,uka
3eberapa kelebihan "a"an%ara tatap muka antara lain 4
3isa membangun hubungan dan memoti&asi responden
3isa mengklari+ikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru
3isa memba%a isyarat non &erbal
3isa memperoleh data yang banyak
Sementara kekurangannya adalah 4
#embutuhkan "aktu yang lama
3iaya besar jika responden yang akan di"a"an%ara berada di beberapa daerah terpisah
Jesponden mungkin meragukan kerahasiaan in+ormasi yang diberikan
Pe"a"an%ara perlu dilatih
3isa menimbulkan bias pe"a"an%ara
Jesponden bias menghentikan "a"an%ara kapanpun
Ha"an%ara &ia phone
-elebihan
3iaya lebih sedikit dan lebih %epat dari "aran%ara tatap muka
3isa menjangkau daerah geogra+is yang luas
Anomalitas lebih besar dibanding "a"an%ara pribadi (tatap muka
-elemahan
6syarat non &erbal tidak bisa diba%a
Ha"an%ara harus diusahakan singkat
5omor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terda+tar pun
dihilangkan dari sampel
0.,etode !uesioner
-uesioner adalah da+tar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan!pertanyaan
yang terdapat dalam kuesioner, atau da+tar pertanyaan tersebut %ukup terperin%i dan lengkap dan
biasanya sudah menyediakan pilihan ja"aban (kuesioner tertutup atau memberikan kesempatan
responden menja"ab se%ara bebas (kuesioner terbuka.
Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa %ara seperti penyerahan kuesioner se%ara
pribadi, melalui surat, dan melalui email. #asing!masing %ara ini memiliki kelebihan dan kelemahan,
seperti kuesioner yang diserahkan se%ara pribadi dapat membangun hubungan dan memoti&asi
respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung dalam satu kelompok, respon %ukup
tinggi. 5amun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak memberikan "aktu perusahaan
untuk sur&ey dengan kelompok karya"an yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.
Etika dalam Pengumpulan Data
3eberapa isu etis yang harus diperhatikan ketika mengumpulkan data antara lain 4
1. #emperlakukan in+ormasi yang diberikan responden dengan memegang prinsip kerahasiaan
dan menjaga pribadi responden merupakan salah satu tanggung ja"ab peneliti.
2. Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai si+at penelitian kepada
subjek. 2engan demikian, peneliti harus menyampaikan tujuan dari penelitian kepada subjek
dengan jelas.
3. 6n+ormasi pribadi atau yang terlihat men%ampuri sebaiknya tidak ditanyakan, dan jika hal
tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian, maka penyampaiannya harus diungkapkan dengan
kepekaan yang tinggi kepada responden, dan memberikan alasan spesi+ik mengapa in+ormasi
tersebut dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
9. Apapun si+at metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek tidak boleh
dilanggar
/. 1idak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon sur&ei dan responden yang tidak mau
berpartisipasi tetap harus dihormati.
6. 2alam study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan eksperimen setelah
mereka berpartisipasi dalam studi.
A. Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengan%am mereka, baik se%ara +isik maupun
mental.
:. 1idak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data yang
dikumpulkan selama study.
Referensi 2 $ma Sekaran. 2006. #etodologi Penelitian $ntuk 3isnis. 'akarta 4 Salemba Kmpat
Design penelitian
2esain penelitian merupakan ran%angan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
proses penelitian. 2esain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses
penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengaju kepada desain penelitian yang telah di
buat
#enurut $ma Sekaran (2006411: menyatakan bah"a4
(2esain penelitian adalah suatu ren%ana penelaahan atau penelitian se%ara ilmiah dalam rangka
menja"ab pertanyaan atau identi+ikasi masalah.*
2esain penelitian menurut buku desain penelitian bisnis 2onald J.%ooper dan 0. Hilliam Kmory
(20024122 adalah ren%ana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh
ja"aban atas pertanyaan!pertanyaan penelitian.
Purpose of Study
1. E3ploratory Study
2ilakukan jika kita belum tahu banyak mengenai sesuatu dan tidak banyak literatur mengenai hal itu.
Pengambilan data utama melalui "a"an%ara dan obser&asi. Si+atnya kualitati+.
Apa yang ingin di%ari dalam e?ploratory studyL Apa saja yang menjadi minat peneliti. Peneliti
kemudian bisa membangun sebuah sebab!akibat. 1opik baru biasanya didahulu penelitian e?ploratory.
2. Des+ripti#e Study
3isa melakukan deskripsi terhadap &ariabel yang diamati. 1ujuan untuk mengamati &ariabel adalah
untuk menentukan, apakah organisasi perlu perubahanL
-egunaan des%ripti&e study4
1. memahami karakteristik suatu group
2. berpikir sistematis terhadap berbagai aspek dari penelitian
3. bisa untuk de%ision making
9. gambaran untuk in&estigasi selanjutnya
0ontoh4 Seorang manager bank ingin melihat karakteristik nasabah yang hutangnya jatuh tempo lebih
dari 6 bulan. #ungkin akan dilihat antara lain4 pendapatannya, sumber pendapatan, pekerjaan, status
pernikahan, umur, dsb. Sehingga di masa depan dia bisa memperkirakan kepada siapa akan
memberikan kredit di masa depan (yang resikonya tinggi tidak diberikan.
0. 4ypot%esis Testing
- #emastikan hubungan sebab akibat
- #emastikan perbedaan antara dua grup atau lebih
- Atau justru untuk memastikan independensi dari beberapa &ariabel
0ontoh4
a. Seorang marketing manager ingin tahu apakah sales akan meningkat
kalau dana ad&ertising ditingkatkan.
b. Porto+olio aplikasi pada berbagai sektor industri bisa berbeda!beda.
%. -erja malam (night shi+t berkaitan dengan apakah seseorang itu telah menikah atau tidak.
Type of "n#estigation
Ada 2 ma%am4
1. Causal2 sebab akibat. 0ontohnya4
! apakah merokok menyebabkan kankerL
! 2itemukannya retakan dasar laut dekat .ogyakarta menjadi penyebab mengapa masyarakat .ogya
kini mengambil asuransi gempa.
2. Correlational )non-+ausal*, %ontohnya4
! apakah merokok, drinking, dan mengunyah tembakau berkaitan dengan mun%ulnya kankerL
! 5aiknya P33, krismon dan gempa terbaru di Samudra 6ndonesia telah menurunkan bisnis properti di
'ogja.
$nit Analisis
.akni tingkat kumpulan data yang akan dianalisis. 0ontohnya4
1. indi&idual
2. dyads (pasangan
3. groups
1etapi groups ini pun dalam kenyataannya bisa ma%am!ma%am,
misalnya4
1. negara
2. perusahaan
3. sektor industri
9. di&isi
0iri unit analysis4
! satu ro" dalam database table > SPSS table
! satu u.a. 8 satu kuesioner > "a"an%ara (umumnya
Time 4ori5on
1. Cross-Se+tional Study
Pengambilan data dilakukan 1? dalam periode tertentu (mis 1 minggu. 2isebut juga one!shot study.
#isalnya4 pengambilan data mengenai kebutuhan belanja pelanggan berusia remaja.
2. 6ongitudinal Study
-adang!kadang diperlukan pemahaman mengenai pengaruh "aktu pada penelitian. Sebaiknya juga
harus ada argumentasi mengapa "aktu berpengaruh. #isalnya pengaruh pada pola barang belanjaan
ibu!ibu selama sebelum bulan puasa, selama bulan puasa, masa lebaran, dan sesudahnya
Skala Pengukuran
Jiset di bidang bisnis sering rumit konsepnya. Sementara itu, alat ukuryang tersedia relati+
kurang dapat memenuhi kebutuhan. #engukur kepuasan, perilaku, atau sikap sesorang terhadap
sesuatu lebih sulit jika membandingkan dengan mengukur berat seseorang. Gleh karena itu,
diperlukan suatu prosedur yang dapat membantu mengukur konsep yang relati+ rumit tersebut se%ara
lebih %ermat. Prosedur tersebut disebut skala. Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau
simbol lain kepada sejumlah %iri dari suatu objek. 2engan kata lain, pengukuran merupakan
pemberian angka 8 angka teradap benda atau peristi"a dengan kaidah tertentu dan menunjukkan
bah"a kaidah yang berbeda menghendaki skala dan pengukuran yang berbeda pula.
Skala pengukuran terhadap suatu objek terdiri atas emapt ma%am, yaitu Skala 5ominal, Skala
Grdinal, Skala 6nter&a,l dan Skala Jasio.
1. Skala 5ominal
Angka yang diberikan untuk suatu kategori tidak menggambarkan kedudukan kategori tersebut
teradap kategori lainnya, tetapi angka tersebut hanya sekedar kode maupun label.
0ontoh 4 'enis -elamin 4 1 = PriaI 2 = Hanita.
2. Skala Grdinal
Skala ini mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau
sebaliknya, dengan tidak memperhatikan inter&al data tersebut.
0ontoh 4 $ntuk mengukur tingkat kepuasan kerja di suatu perusahaan, dapat memberikan
ja"aban. 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 ragu 8 ragu, 9 = setuju, / = sangat setuju.
3. Skala 6nter&al
Skala ini mirip dengan skala ordinal, tetapi jarak antardata harus memiliki inter&al yang relati+
sama.
0ontoh 4 tinggi badan beberapa orang mahasis"a dapat diukur dengan menggunakan alat ukur
yang memiliki inter&al sama.
9. Skala Jasio
Skala ini men%akup ketiga skala diatas dengan ditambah dengan si+at lain. 5ilai 8 nilai pada
skala ini dapat dibandingkan misalnya dalam bentuk perkalian dan pembagian.
Angka pada skala ini merupakan ukuran yang sebenarnya dari data kuantitati+.
0ontoh 4 A memiliki gaji 2 juta, 3 memiliki gaji 1 juta. $kuran rasionya dapat dihitung, gaji A
dua kali lipat dari 3. -edua nilai gaji mempunyai titik nol absolut atau titik nol yang sama. 'adi
nilai gaji adalah berskala rasio.
,enyusun !uesioner
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam menyusun suatu kuesioner.
1. -omponen 6nti -uesioner
Kmory!0ooper menyatakan bah"a paling tiak ada 9 komponen inti dari sebuah kuesioner.
-eempat komponen itu adalah 4
- Subyek, yaitu indi&idu atau lembaga yang melaksanakan riset.
- Ajakan, yaitu permohonan dari periset kepada responden untuk turut serta mengisi
kuesioner se%ara akti+ dan obyekti+.
- Petunjuk pengisian kuesioner yang mudah dimengerti dan tidak bias.
- Pertanyaan atau pernyataan beserta tempat mengisi ja"aban, baik se%ara tertutup, semi
tertutup, ataupun terbuka. 2alam kuesioner jangan dilupakan isian untuk identitas
responden.
2. -uesioner Sebagai -ertas -erja
-uesioner adalah sebuah alat pengumpulan data yang nantinya data tersebut akan diolah untuk
menghasilkan in+ormasi tertentu. Sebuah aplikasi riset bisa saja membutuhkan lebih dari satu
ma%am kuesioner, misalnya lima ma%am kuesioner. 'ika suatu lembaga riset tengah melakukan
9 riset yang berbeda dan masing 8 masing memiliki / ma%am kuesioner, maka dalam saat yang
sama akan terdapat 20 ma%am kuesioner. Gleh karena itu, kode kuesioner beserta
penanggungja"ab kuesioner penting untuk di%antumkan di lembar kuesioner agar administrasi
data menjadi lebih teratur dan terkendali.
3. -riteria 6nstrumen yang 3aik
#enurut Se&illa minimal memiliki / kriteria, yaitu 4
a. Daliditas
Adalah pernyataan sampai sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner daapt
mengukur apa yang ingin diukur.
b. Jeliabilitas
Adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran
relati+konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali.
%. Sensiti&itas
2alam riset, sensiti&itas dijelaskan sebagai kemampuan suatu instrumen untuk melakukan
diskriminasi. 3ila reliabilitas dan &aliditas suatu instrumen tinggi, atau dengan kata lain
sensiti+, perbedaan atas tingkat &ariasi 8 &ariasi karakteristik yang diukur dapat
merpertajam.
d. Gbyekti&itas
Gbyekti&itas menga%u pada terbebasnya data yang diisikan pada kuesioner dari penilaian
yang subjekti+.
e. Misibilitas
Misibilitas berhubungan dengan teknis pengisian kuesioner, serta pengunaan sumber daya
dan "aktu. Ada beberapa pengisian kuesioner yang sederhana, tetapi ada juga yang
memerlukan pemikiran yang lebih rumit, sehingga akan memerlukan "aktu, tenaga, bahkan
biaya yang lebih.
9. Daliditas dan Jeliabilitas 6nstrumen
Proses pengumpulan data mungkin saja membutuhkan biaya, "aktu dan tenaga yang besar,
padahal data itu dapat menjadi tidak berguna karena kuesioner yang digunakan tidak memiliki
&aliditas dan reliabilitas yan tinggi.
Apakah instrumen yang dipersiapkan untuk mengumpulkan data riset benar 8 benar mengukur
apa yang ingin diukurL
Seringkali periset bisnis dalam melakukan riset tidak membi%arakan di dalam laporan risetnya
apakah alat pengumpul data yang dipakainya memiliki &aliditas dan reliabilitas yang tinggi.
1anpa in+ormasi tersebut pemba%a laporan menjadi kurang yakin apakah data yang
dikumpulkan betul 8 betul menggambarkan +enomena yang ingin diukur. Agar hasil riset dapat
dipertanggungja"abkan se%ara ilmiah, maka in+ormasi yang menyangkut &aliditas dan
reliabilitas alat pengukur harus disampaikan.
2alam penelitian, data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan
penggambaran &ariabel yang diteliti dan ber+ungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. 3enar tidaknya
data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedang benar tidaknya data, tergantung
dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Pengujian instumen biasanya terdiri dari uji &aliditas
dan reliabilitas.
-. Definisi 7aliditas dan Reliabilitas
Daliditas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. 6ntrumen dikatakan &alid
berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu &alid atau dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2009413A. 2engan demikian,
instrumen yang &alid merupakan instrumen yang benar!benar tepat untuk mengukur apa yang hendak
di ukur.
Penggaris dinyatakan &alid jika digunakan untuk mengukur panjang, namun tidak &alid jika digunakan
untuk mengukur berat. Artinya, penggaris memang tepat digunakan untuk mengukur panjang, namun
menjadi tidak &alid jika penggaris digunakan untuk mengukur berat.
Daliditas menguji seberapa baik suatu instrumen dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur.
($ma Sekaran 2006, p.3<. $ji &aliditas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara
masing!masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi produ%t moment.
Jumusnya adalah sebagai berikut4
-eterangan 4
r = -oe+isien korelasi
) = Skor item )
. = Skor item .
n = banyaknya sampel dalam penelitian
2asar pengambilan keputusan 4
N 'ika r hitung positi+ serta r hitung O r tabel, maka butir atau &ariabel tersebut &alid.
N 'ika r hitung positi+ serta r hitung P r table, maka butir atau &ariabel tersebut tidak &alid.
N 'ika r hitung O r table, tetapi bertanda negati+, maka butir atau &ariabel tersebut tidak &alid.
$ji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat
digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang
konsisten. 2engan kata lain, reliabilitas instrumen men%irikan tingkat konsistensi. 3anyak rumus yang
dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas diantaranya adalah rumus Spearman 3ro"n
-et 4
J 11 = nilai reliabilitas
J b = nilai koe+isien korelasi
5ilai koe+isien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,A (%ukup baik, di atas 0,: (baik.
Pengukuran &aliditas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yang digunakan sudah
tidak &alid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan &alid dan reliable.
Sugiyono (200A4 13A menjelaskan perbedaan antara penelitian yang &alid dan reliable dengan
instrument yang &alid dan reliable sebagai berikut 4
Penelitian yang &alid artinya bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Artinya, jika objek ber"arna merah, sedangkan data
yang terkumpul ber"arna putih maka hasil penelitian tidak &alid. Sedangkan penelitian yang reliable
bila terdapat kesamaan data dalam "aktu yang berbeda. -alau dalam objek kemarin ber"arna merah,
maka sekarang dan besok tetap ber"arna merah.
dirangkum dari 4 Sugiyono. 200A. #etode Penelitian Administrasi. 3andung, Al+abeta.

You might also like