Fungsi sistem gastrointestinal bervariasi seiring dengan pertumbuhan; sesuatu yang fisiologis pada bayi yang baru lahir mungkin merupakan gejala patologis pada anak yang lebih tua. Regurgitasi, akibat dari refluks gastroesofageal, terjadi secara umum pada tahun pertama kehidupan. Dalam muntah bayi, volumenya sekitar 15-30 mL, tetapi terkadang bisa lebih besar. Lower esophageal sphincter (LES) biasanya berelaksasi untuk mengeluarkan udara yang masuk ke dalam lambung. Mungkin, efek tersebut berkelanjutan dan menyebabkan LES berelaksasi yang berakibat pada muntah fisiologis, yang sekitar 5 kali setelah 1 jam postprandial. Regurgitasi ini biasanya hilang pada 80% bayi usia 6 bulan dan pada 90% bayi usia 12 bulan. Bayi dan anak kecil mungkin memiliki pola makan yang tidak teratur. Balita mungkin makan dengan tidak kenyang atau menolak untuk mengonsumsi makanan selama makan. Ada juga kecenderungan untuk bayi dan anak kecil untuk memakan makanan tertentu saja. Adanya sayuran, seperti kacang atau jagung, di dalam kotoran balita adalah sesuatu yang normal dan mengindikasikan kurangnya pengunyahan (bukan malabsorpsi). Ada juga yang disebut sebagai toddlers diarrhea, yang terjadi pada usia 1 hingga 3 tahun. Hal ini disebabkan batita tersebut sering mengonsumsi minuman yang mengandung karbohidrat secara berlebihan. Volume dari intake cairan seringkali berlebihan; dan membatasi minuman yang mengandung gula dan meningkatkan lemak dalam diet seringkali mengatasi masalah ini. Jaundice adalah normal pada neonates, terutama pada bayi yang prematur. 1 Ketika masih dalam periode fetus, billirubin diekskresi melalui hati ibu, tetapi setelah lahir, neonatus harus dapat mensekresi billirubin dengan hatinya sendiri, yang selama seminggu pertama belum dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya terjadi hiperbillirubinemia fisiologis, ditandai dengan kekuningan pada kulit bayi dan sklera mata selama satu atau dua minggu. 2 Hiperbillirubinemia yang terjadi pada neonatus biasanya menyebabkan sclera dan warna kulit menjadi kuning keemasan. 1
Pencernaan dan Penyerapan Usus Usus halus memiliki panjang sekitar 270 cm ketika lahir dan berkembang hingga seukuran dewasa pada usia 4 tahun (450-550cm). Mukosa usus halus diregenerasi secara sempurna dalam 4-5 hari; tetapi pada bayi atau anak yang malnutrisi, proses tersebut mungkin lebih lama. 1
Pencernaan karbohidrat : Enzim disakaridase dapat diukur ketika usia kehamilan 12 minggu, tetapi aktivitas laktase tidak mencapai level maksimal hingga usia kehamilan 36 minggu. Meskipun demikian, bayi prematur biasanya mentoleransi formula yang berisi laktosa karena pemecahan karbohidrat oleh bakteri kolon. Pada orang Asia dan Afrika, kadar laktase mungkin mulai turun ketika usia 4 tahun, yang menyebabkan intoleransi terhadap susu mamalia. 1
Pencernaan protein : Mekanisme untuk menyerap dan mencerna protein, termasuk enzim pankreas dan mekanisme transport asam amino dan peptida selesai terbentuk ketika usia kehamilan 20 minggu. Usus manusia dapat mengabsorpsi protein antigen dalam satu minggu kehidupan karena lemahnya junction di antara enterosit. 1
Penyerapan lemak : Meskipun penyerapan lemak terlihat adekuat pada neonatus, penyerapan lemak pada fase intestinal kurang efisien dibandingkan dengan orang dewasa. 3 Hal ini disebabkan oleh kurangnya sintesis asam empedu dan lipase pankreas dan rendahnya efisiensi dari penyerapan ileum. 1 Penyerapan dan pencernaan yang adekuat dari lemak bergantung pada mekanisme pencernaan yang lain, misalnya lipolisis di dalam lambung oleh lipase gastric. 3 Lipase yang distimulasi garam empedu (bile salt-stimulated lipase) dalam susu manusia memperkuat kerja dari lipase pankreas di dalam usus. Bayi dengan malabsorpsi lemak biasanya diberikan formula yang memiliki asam lemak rantai medium dengan persentase yang lebih besar, yang penyerapannya tidak bergantung pada garam empedu. 1
Kelenjar Eksokrin Pankreas Meskipun fungsi normal pankreas dibutuhkan untuk digesti, maldigesti terjadi apabila fungsi pankreas berkurang secara drastis; lipase dan kolipase harus menurun hingga 90-98% sebelum maldigesti lemak terjadi. 1
Meski amilase dan lipase ada pada pankreas pada awal, sekresi dari keduanya rendah pada bayi. Enzim tersebut baru mencapai jumlah orang dewasa ketika 1 tahun kehidupan.
Pencernaan pati yang ada dalam banyak formula bayi bergantung pada amilase saliva yang mencapai duodenum. Hal ini menjelaskan diare yang terjadi pada bayi yang diberikan formula dengan kandungan polimer glukosa yang tinggi. 1 Aktivitas amilase saliva meningkat secara cepat setelah kelahiran dan mencapai level dewasa pada usia 6 bulan-1 tahun, tetapi ada variasi antar individu. Enzim ini tidak aktif pada pH rendah tetapi tetap aktif pada lambung neonatus yang kurang asam, dengan pH dapat lebih dari 4 hingga 3-4 usia minggu. 4 Sementara itu, sekresi tripsinogen dan kimotripsinogen pada neonatus sekitar 70% dari level yang ditemukan pada bayi berusia 1 tahun. 1
Hati dan Sistem Bilier 1
Hati mengatur glukosa serum dan menyimpan karbohidrat yang berlebih sebagai glikogen. Untuk mempertahankan level glukosa serum, hepatosit memproduksi glukosa bebas baik dengan glycogenolysis atau gluconeogenesis. Segera setelah lahir, bayi bergantung pada glycogenolysis hati, yang aktivitasnya rendah pada hati fetus dan meningkat cepat setelah lahir. Sintesis glikogen fetus dimulai pada kehamilan minggu kesembilan, dengan peningkatan penyimpanan glikogen saat mendekati kelahiran (dapat mencapai 3 kali lipat dibandingkan glikogen pada hati orang dewasa). Sebagian besar dipakai pada saat postnatal. Resintesis dimulai ketika usia 2 minggu dan mencapai level orang dewasa ketika minggu ketiga. Oksidasi asam lemak menjadi sumber energi terbesar pada awal kehidupan, melengkapi glycogenolysis dan gluconeogenesis. Maturasi yang cepat dari kemampuan hati untuk mengoksidasi asam lemak terjadi pada hari pertama kehidupan. Susu merupakan sumber kalori terbesar pada awal kehidupan dengan cara gluconeogenesis. Bayi yang baru lahir mempunyai kapasitas metabolisme yang rendah untuk obat-obatan tertentu. Reaksi konjugasi, yang mengubah obat atau metabolit menjadi lebih polar, dikatalisis oleh enzim microsomal hati. Bayi yang baru lahir memiliki aktivitas yang rendah dari UDP glucuronosyltransferase, enzim yang penting dapat mengkonjugasi bilirubin. Neonatus memiliki absorpsi ileal yang tidak efisien terhadap asam empedu dan laju penghilangan dari asam empedu darah porta yang lambat. Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi asam empedu yang tinggi pada neonatus. Konsentrasi asam empedu pada lumen usus rendah, yang menyebabkan pembentukan micelle terhambat. Akibatnya, penyerapan dari lemak dan vitamin larut lemak menurun, tetapi tidak turun drastis sehingga menyebabkan malabsorpsi.
Daftar Pustaka 1. Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF. Nelson Textbook of Pediatrics. 18 th ed. USA : Saunders Elsevier; 2007. 2. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. 11 th ed. Philadelphia : Elsevier Inc.; 2006. p. 1048-9. 3. Hamosh M. Preduodenal Fat Digestion. In : Christophe AB, Vriese SD, editors. Fat Digestion and Absorption. USA : AOCS Press; 2000. p. 3-5. 4. Christian M, Edwards C, Weaver LT. Starch Digestion in Infancy. J Pediatr Gastroenterol Nutr 1999; 29:116-124.