You are on page 1of 2

Perbedaan Sistem Gastrointestinal Anak dan Dewasa

Oleh Deriyan Sukma Widjaja, 0906554270



Fenomena Normal Dalam Saluran Pencernaan
1

Fungsi sistem gastrointestinal bervariasi seiring dengan pertumbuhan; sesuatu yang fisiologis pada bayi
yang baru lahir mungkin merupakan gejala patologis pada anak yang lebih tua.
Regurgitasi, akibat dari refluks gastroesofageal, terjadi secara umum pada tahun pertama kehidupan.
Dalam muntah bayi, volumenya sekitar 15-30 mL, tetapi terkadang bisa lebih besar. Lower esophageal
sphincter (LES) biasanya berelaksasi untuk mengeluarkan udara yang masuk ke dalam lambung. Mungkin,
efek tersebut berkelanjutan dan menyebabkan LES berelaksasi yang berakibat pada muntah fisiologis,
yang sekitar 5 kali setelah 1 jam postprandial. Regurgitasi ini biasanya hilang pada 80% bayi usia 6 bulan
dan pada 90% bayi usia 12 bulan.
Bayi dan anak kecil mungkin memiliki pola makan yang tidak teratur. Balita mungkin makan dengan
tidak kenyang atau menolak untuk mengonsumsi makanan selama makan. Ada juga kecenderungan untuk
bayi dan anak kecil untuk memakan makanan tertentu saja.
Adanya sayuran, seperti kacang atau jagung, di dalam kotoran balita adalah sesuatu yang normal dan
mengindikasikan kurangnya pengunyahan (bukan malabsorpsi). Ada juga yang disebut sebagai toddlers
diarrhea, yang terjadi pada usia 1 hingga 3 tahun. Hal ini disebabkan batita tersebut sering mengonsumsi
minuman yang mengandung karbohidrat secara berlebihan. Volume dari intake cairan seringkali berlebihan;
dan membatasi minuman yang mengandung gula dan meningkatkan lemak dalam diet seringkali mengatasi
masalah ini.
Jaundice adalah normal pada neonates, terutama pada bayi yang prematur.
1
Ketika masih dalam periode
fetus, billirubin diekskresi melalui hati ibu, tetapi setelah lahir, neonatus harus dapat mensekresi billirubin
dengan hatinya sendiri, yang selama seminggu pertama belum dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya
terjadi hiperbillirubinemia fisiologis, ditandai dengan kekuningan pada kulit bayi dan sklera mata selama
satu atau dua minggu.
2
Hiperbillirubinemia yang terjadi pada neonatus biasanya menyebabkan sclera dan
warna kulit menjadi kuning keemasan.
1

Pencernaan dan Penyerapan Usus
Usus halus memiliki panjang sekitar 270 cm ketika lahir dan berkembang hingga seukuran dewasa pada
usia 4 tahun (450-550cm). Mukosa usus halus diregenerasi secara sempurna dalam 4-5 hari; tetapi pada bayi
atau anak yang malnutrisi, proses tersebut mungkin lebih lama.
1

Pencernaan karbohidrat :
Enzim disakaridase dapat diukur ketika usia kehamilan 12 minggu, tetapi aktivitas laktase tidak
mencapai level maksimal hingga usia kehamilan 36 minggu. Meskipun demikian, bayi prematur biasanya
mentoleransi formula yang berisi laktosa karena pemecahan karbohidrat oleh bakteri kolon. Pada orang Asia
dan Afrika, kadar laktase mungkin mulai turun ketika usia 4 tahun, yang menyebabkan intoleransi terhadap
susu mamalia.
1

Pencernaan protein :
Mekanisme untuk menyerap dan mencerna protein, termasuk enzim pankreas dan mekanisme transport
asam amino dan peptida selesai terbentuk ketika usia kehamilan 20 minggu. Usus manusia dapat
mengabsorpsi protein antigen dalam satu minggu kehidupan karena lemahnya junction di antara enterosit.
1

Penyerapan lemak :
Meskipun penyerapan lemak terlihat adekuat pada neonatus, penyerapan lemak pada fase intestinal
kurang efisien dibandingkan dengan orang dewasa.
3
Hal ini disebabkan oleh kurangnya sintesis asam
empedu dan lipase pankreas dan rendahnya efisiensi dari penyerapan ileum.
1
Penyerapan dan pencernaan
yang adekuat dari lemak bergantung pada mekanisme pencernaan yang lain, misalnya lipolisis di dalam
lambung oleh lipase gastric.
3
Lipase yang distimulasi garam empedu (bile salt-stimulated lipase) dalam susu
manusia memperkuat kerja dari lipase pankreas di dalam usus. Bayi dengan malabsorpsi lemak biasanya
diberikan formula yang memiliki asam lemak rantai medium dengan persentase yang lebih besar, yang
penyerapannya tidak bergantung pada garam empedu.
1


Kelenjar Eksokrin Pankreas
Meskipun fungsi normal pankreas dibutuhkan untuk digesti, maldigesti terjadi apabila fungsi pankreas
berkurang secara drastis; lipase dan kolipase harus menurun hingga 90-98% sebelum maldigesti lemak
terjadi.
1

Meski amilase dan lipase ada pada pankreas pada awal, sekresi dari keduanya rendah pada bayi. Enzim
tersebut baru mencapai jumlah orang dewasa ketika 1 tahun kehidupan.

Pencernaan pati yang ada dalam
banyak formula bayi bergantung pada amilase saliva yang mencapai duodenum. Hal ini menjelaskan diare
yang terjadi pada bayi yang diberikan formula dengan kandungan polimer glukosa yang tinggi.
1
Aktivitas
amilase saliva meningkat secara cepat setelah kelahiran dan mencapai level dewasa pada usia 6 bulan-1
tahun, tetapi ada variasi antar individu. Enzim ini tidak aktif pada pH rendah tetapi tetap aktif pada lambung
neonatus yang kurang asam, dengan pH dapat lebih dari 4 hingga 3-4 usia minggu.
4
Sementara itu, sekresi
tripsinogen dan kimotripsinogen pada neonatus sekitar 70% dari level yang ditemukan pada bayi berusia 1
tahun.
1


Hati dan Sistem Bilier
1

Hati mengatur glukosa serum dan menyimpan karbohidrat yang berlebih sebagai glikogen. Untuk
mempertahankan level glukosa serum, hepatosit memproduksi glukosa bebas baik dengan glycogenolysis
atau gluconeogenesis. Segera setelah lahir, bayi bergantung pada glycogenolysis hati, yang aktivitasnya
rendah pada hati fetus dan meningkat cepat setelah lahir.
Sintesis glikogen fetus dimulai pada kehamilan minggu kesembilan, dengan peningkatan penyimpanan
glikogen saat mendekati kelahiran (dapat mencapai 3 kali lipat dibandingkan glikogen pada hati orang
dewasa). Sebagian besar dipakai pada saat postnatal. Resintesis dimulai ketika usia 2 minggu dan mencapai
level orang dewasa ketika minggu ketiga.
Oksidasi asam lemak menjadi sumber energi terbesar pada awal kehidupan, melengkapi glycogenolysis
dan gluconeogenesis. Maturasi yang cepat dari kemampuan hati untuk mengoksidasi asam lemak terjadi pada
hari pertama kehidupan. Susu merupakan sumber kalori terbesar pada awal kehidupan dengan cara
gluconeogenesis.
Bayi yang baru lahir mempunyai kapasitas metabolisme yang rendah untuk obat-obatan tertentu. Reaksi
konjugasi, yang mengubah obat atau metabolit menjadi lebih polar, dikatalisis oleh enzim microsomal hati.
Bayi yang baru lahir memiliki aktivitas yang rendah dari UDP glucuronosyltransferase, enzim yang penting
dapat mengkonjugasi bilirubin.
Neonatus memiliki absorpsi ileal yang tidak efisien terhadap asam empedu dan laju penghilangan dari
asam empedu darah porta yang lambat. Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi asam empedu yang
tinggi pada neonatus. Konsentrasi asam empedu pada lumen usus rendah, yang menyebabkan pembentukan
micelle terhambat. Akibatnya, penyerapan dari lemak dan vitamin larut lemak menurun, tetapi tidak turun
drastis sehingga menyebabkan malabsorpsi.

Daftar Pustaka
1. Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF. Nelson Textbook of Pediatrics. 18
th
ed.
USA : Saunders Elsevier; 2007.
2. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. 11
th
ed. Philadelphia : Elsevier Inc.;
2006. p. 1048-9.
3. Hamosh M. Preduodenal Fat Digestion. In : Christophe AB, Vriese SD, editors. Fat Digestion
and Absorption. USA : AOCS Press; 2000. p. 3-5.
4. Christian M, Edwards C, Weaver LT. Starch Digestion in Infancy. J Pediatr Gastroenterol
Nutr 1999; 29:116-124.

You might also like