Fauzan Zein M Logam sebagai zat aktif Beberapa garam logam memiliki aktivitas : Besi (ferro fumarat) membantu pembentukan hemoglobin Mineral (dalam bentuk garam) diperlukan oleh tubuh (dalam ukuran makro dan mikro) Makro : kalsium Mikro : zink, tembaga, dll Titrasi Kompleksometri Pembentukan senyawa kompleks dari ion logam dengan penambahan ligan polidentat (EDTA) sebagai donor pasangan elektron Etilen diamin tetra asetat EDTA sesquestering agent, pembentuk senyawa kompleks larut air Paling banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri EDTA = ligan heksadentat, punya enam tempat berikatan (pasangan elektron bebas) dengan ion logam 4 di gugus karboksilat 2 di gugus amin EDTA membentuk kompleks 1 : 1 yang stabil dengan ion logam (kecuali logam alkali)
Dipengaruhi oleh keberadaan ion H + Jika [H + ] naik atau pH turun kesetimbangan bergeser ke kiri kompleks tidak terbentuk Ada kondisi pH yg menyebabkan kompleks terurai kembali digunakan dapar untuk mempertahankan pH pH 4 untuk titrasi : Al pH 6 untuk titrasi : Fe (II, III), Hg, Zn pH 10 untuk : Mg pH 12-13 untuk : Ca dll Titik akhir titrasi dideteksi dengan indikator warna. Ditambahkan di awal titrasi membentuk kompleks berwarna dengan ion logam Satu tetes EDTA berlebih (pd saat titik akhir) melepaskan ikatan kompleks indikator- logam perubahan warna Garam logam tidak larut air ditentukan dengan titrasi kembali. Sampel dipanaskan dan dengan penambahan EDTA berlebih membentuk kompleks EDTA-ion logam larut air Kelebihan EDTA dititrasi kembali dengan ZnSO 4 atau MgSO 4 .