You are on page 1of 20

SIMULASI DAN ANALISIS PENGARUH

JUMLAH KUMPARAN STATOR TIPE NON-


OVERLAPPING PADA GENERATOR
MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL
TERHADAP TEGANGAN KELUARAN
Elfrida Siregar
NIM : 2010 - 11 200

Penguji : 1. Dr. Ir. Uno Bintang Sudibyo, IPM (Ketua )
2. Dr. Ir. Supriadi Legino, MM, MBA
3. Heri Suyanto, ST, MT (Sekertaris)

Pembimbing : 1. Prof. Dr. Masbah R.T Siregar, APU
2. Prof. Perdamean Sebayang, M.Sc
OUTLINE
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. BATASAN MASALAH
DESAIN MODEL GENERATOR
SIMULASI
DATA PERCOBAAN DAN DATA PERHITUNGAN HASIL SIMULASI
PEMBAHASAN
SIMPULAN
ABSTRAK
Generator yang digunakan pada penelitian di Pusat Penelitian Fisika-
LIPI adalah generator mini fluks aksial yang menggunakan magnet
permanen NdFeB (Neodymium Iron Boron). Generator ini terdiri dari
dua rotor dan satu stator dengan jumlah magnet permanen 8 buah
dan jumlah kumparan stator 6 buah. Penulisan skripsi ini akan
membandingkan hasil percobaan dan perhitungan menggunakan
simulasi pada generator tersebut, kemudian merancang dan
mensimulasikan dengan jumlah kumparan berbeda kemudian
menganalisis pengaruh jumlah kumparan stator terhadap nilai
tegangan keluaran generator. Dalam hal ini susunan kumparan stator
yang diteliti adalah non-overlapping dan konfigurasi rotor dianggap
tetap. Untuk variasi jumlah kumparan stator 6,8 dan 10 buah,
tegangan keluaran sebagai fungsi kecepatan putar memenuhi
persamaan:
y = E
rms
= 0,0695 N
S
x
Sehingga dengan konfigurasi rotor tetap, perubahan jumlah
kumparan tidak mempengaruhi frekuensi yang dihasilkan, dan
kecepatan putar rotor dan jumlah kumparan akan berbanding lurus
dengan tegangan keluarannya.



PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Berbagai cara dilakukan agar kebutuhan listrik tersebut dapat
dipenuhi, baik dengan cara menemukan sumber energi baru,
maupun dengan pengoptimalan fungsi dan kinerja generator
pembangkit listrik yang telah ada. Salah satu perangkat sumber
energi listrik terbarukan yang dikembangkan adalah generator
magnet permanen fluks aksial.
Desain keseluruhan dari generator fluks aksial seperti penampang
rotor, jumlah dan bentuk magnet permanen serta kumparan stator
akan sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja dari generator
tersebut.
Untuk itulah dalam penulisan skripsi ini dilakukan simulasi dan
analisis pengaruh kumparan stator terhadap tegangan keluaran
generator dengan asumsi konfigurasi rotor tetap. Stator yang
digunakan pada model generator adalah tipe stator tanpa inti
(coreless) dan susunan kumparan stator tidak menumpuk (non-
overlapping).
B. TUJUAN
Membuat desain generator magnet permanen fluks aksial
rotor ganda stator tunggal satu fasa sesuai dengan desain
generator mini tipe aksial di laboratorium Pusat Penelitian
Fisika LIPI dengan jumlah kumparan 6 buah, melakukan
percobaan dan simulasi dengan desain yang sama,
kemudian membandingkan hasil percobaan dengan hasil
simulasi.
Merancang desain generator magnet permanen fluks aksial
rotor ganda stator tunggal satu fasa dengan jumlah
kumparan yang berbeda yaitu 8 buah dan 10 buah,
kemudian melakukan simulasi dan membandingkan hasil
simulasi antara 6, 8 dan 10 kumparan.
Mengamati pengaruh jumlah kumparan terhadap nilai
tegangan keluaran generator akibat perubahan kecepatan
putar rotor.

C. BATASAN MASALAH
Desain model generator yang dibuat sesuai dengan
generator mini tipe aksial di Pusat Penelitian Fisika-LIPI yaitu
generator magnet permanen fluks aksial fasa tunggal tipe
rotor ganda stator tunggal dengan stator tanpa inti besi
Desain dan pemodelan yang dibuat merupakan generator
magnet permanen fluks aksial dengan bentuk kumparan
circular dan bentuk magnet permanen rectangular
Variasi jumlah kumparan yang digunakan adalah 6
kumparan, 8 kumparan dan 10 kumparan, masing-masing
dijalankan dengan kecepatan putar dari 260 RPM sampai
dengan 540 RPM dan dalam kondisi tanpa beban.
Desain kontruksi generator magnet permanen fluks aksial
menggunakan perangkat lunak 3DS MAX 2014 dan simulasi
menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Basic 2010
Express

DESAIN MODEL GENERATOR
stator
kumparan
poros (shaft)
rotor
magnet
permanen
Gambar 1. Desain Generator Magnet Fluks Aksial
Tipe Rotor Ganda Stator Tunggal Tanpa Inti
DESAIN ROTOR

Gambar 2. Konstruksi Rotor dan Magnet Permanen



6 KUMPARAN
8 KUMPARAN
10 KUMPARAN
DESAIN STATOR
Gambar 3. Konstruksi Stator
Tabel 1. Spesifikasi Generator Fluks Aksial di Lab. PPF_LIPI

Simbol Parameter Nilai
ROTOR
"Rectangular"
B
r
Kerapatan Fluks Magnet 1,1 Tesla
N
m
Jumlah Magnet 8 buah
h
m
Panjang Magnet 6 cm
w
m
Lebar Magnet 4 cm
t
m
Tinggi Magnet 0,7 cm
r
i
Radius Dalam Magnet 6 cm
r
o
Radius Luar Magnet 12 cm

f

Jarak Antar Magnet 3 cm
t
r
Tebal Rotor 1,7 cm

r
Diameter Rotor 26 cm

Celah Udara 2,5 cm
STATOR
"Circular"
N
s
Jumlah Kumparan 6 buah
N
ph
Jumlah Fasa 1
N Jumlah Lilitan 400 lilitan

k

Diameter Kawat Tembaga 0,5 mm
t
s
Tebal Stator 1,8 cm

s

Diameter Stator 30 cm
SIMULASI










Tidak



Ya





Membuat desain generator dengan jumlah
kumparan 6, 8 dan 10 buah
Memasukkan parameter generator sesuai
spesifikasi generator mini tipe aksial PPF-LIPI
Bandingkan
Simulasikan dengan variasi jumlah kumparan
yang berbeda yaitu 8 dan 10 buah
SELESAI
Nilai Tegangan dan Frekuensi
MULAI
Melakukan simulasi sesuai dengan
persamaan (2.4) (2.5) (2.6) (2.7) (2.8)
Gambar 4. Flowchart Perhitungan
Tegangan Keluaran Generator

LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN TEORITIS

Pada kecepatan 260 RPM:

A
magn
berdasarkan persamaan (2.6):
Nilai B
max
diperoleh berdasarkan persamaan (2.7):

Frekuensi dari persamaan (2.4):

Fluks Maks diperoleh dari persamaan (2.5):

Nilai tegangan dapat diperoleh dengan persamaan (2.8):

dan seterusnya untuk kecepatan 280 rpm sampai 540 rpm
Tabel 2. Data Percobaan dan Perhitungan
pada Generator PPF-LIPI
Kecepatan
(rpm)
Frekuensi (Hz) Tegangan (V)
Percobaan Perhitungan Percobaan Perhitungan
260 17,46 17,33 108 108,39
280 18,69 18,67 115 116,74
300 19,97 20 124 125,08
320 21,35 21,33 132 133,41
340 22,58 22,67 139 141,75
360 23,99 24 148 150,09
380 25,33 25,33 158 158,43
400 26,67 26,67 164 166,77
420 28,06 28 173 175,11
440 29,45 29,33 182 183,45
460 30,65 30,67 189 191,78
480 32,06 32 197 200,12
500 33,42 33,33 206 208,46
520 34,65 34,67 212 216,79
540 35,97 36 218 225,14
Gambar 5. Perbandingan Frekuensi antara Percobaan dengan
Perhitungan terhadap Kecepatan Putar Rotor
Gambar 6. Perbandingan Tegangan antara Percobaan dengan
Perhitungan terhadap Kecepatan Putar Rotor
Tabel 3. Data Perhitungan dari Simulasi untuk
Variasi Jumlah Kumparan
Kecepatan
(rpm)
Frekuensi
(Hz)
Tegangan Keluaran (V) dengan Variasi
Jumlah Kumparan (Ns)
Ns = 6 buah Ns = 8 buah Ns = 10 buah
260 17,33 108,39 144,53 180,67
280 18,67 116,74 155,65 194,56
300 20 125,08 166,77 208,46
320 21,33 133,41 177,89 222,36
340 22,67 141,75 189,01 236,26
360 24 150,09 200,12 250,15
380 25,33 158,43 211,24 264,05
400 26,67 166,77 222,36 277,95
420 28 175,11 233,48 291,85
440 29,33 183,45 244,60 305,74
460 30,67 191,78 255,71 319,64
480 32 200,12 266,83 333,54
500 33,33 208,46 277,95 347,44
520 34,67 216,79 289,07 361,33
540 36 225,14 300,18 375,23
Gambar 7. Grafik Tegangan terhadap Kecepatan Putar Rotor
untuk Variasi Jumlah Kumparan
PEMBAHASAN
Pada kecepatan putar 260 RPM, tegangan keluaran yang dihasilkan dari
perhitungan teoritis adalah 108,39 V, sementara dari percobaan diperoleh
tegangan keluaran 108 V, terjadi penurunan tegangan sebesar 0,368% Jika
dilihat pada kecepatan putar 540 RPM, tegangan keluaran yang dihasilkan
dari perhitungan teoritis adalah 225,14 V, sementara dari percobaan
diperoleh tegangan keluaran 218 V, besar penurunan yang terjadi adalah
3,17%, dapat diamati bahwa semakin besar kecepatan putar maka selisih
tegangan antara perhitungan teoritis dan percobaan juga semakin besar
Diperoleh grafik y = 0,0667x + 0,0236 dengan regresi R = 0,9999 untuk
hubungan frekuensi f (Hz) sebagai fungsi kecepatan n (rpm) pada interval
260 -540 rpm.
Diperoleh grafik y = 0,4207x + 0,2619 dengan regresi R = 0,999 untuk
hubungan tegangan (V) sebagai fungsi kecepatan n (rpm) pada interval
260 -540 rpm.
Secara teori hubungan frekuensi dengan kecepatan y = 0,06667x,
dimana
dan hubungan tegangan terhadap kecepatan y = 0,41697x
dimana
Penyimpangan ini terjadi akibat distribusi fluks yang diterimas stator tidak
merata. Penyebab lain adalah kesalahan peralatan, lingkungan, kesalahan
pengamat dan ketidaksempurnaan rotor dan stator.


SIMPULAN
Dari simulasi dan analisis pengaruh jumlah kumparan pada generator magnet
permanen fluks aksial terhadap tegangan keluaran dapat disimpulkan bahwa:
Percobaan untuk 6 kumparan:
saat kecepatan putar minimum 260 rpm menghasilkan Vout = 108 Volt
saat kecepatan putar maksimum 540 rpm menghasilkan Vout = 218 Volt,
memenuhi persamaan y = 0,4207x + 0,2619 dengan regresi R = 0,999
Simulasi untuk 6 kumparan:
saat kecepatan putar minimum 260 rpm menghasilkan Vout = 108,39 Volt
saat kecepatan putar maksimum 540 rpm menghasilkan Vout = 225,14 Volt,
memenuhi persamaan y = 0,41697x
Pada simulasi dengan variasi jumlah kumparan stator 6,8 dan 10 buah,
tegangan keluaran sebagai fungsi kecepatan putar memenuhi persamaan
y = E
rms
= 0,0695 N
S
x
Dengan konfigurasi rotor tetap, perubahan jumlah kumparan tidak
mempengaruhi frekuensi yang dihasilkan, dan kecepatan putar rotor dan
jumlah kumparan berbanding lurus dengan tegangan keluarannya.

You might also like