Payudara tersusun dari jaringan lemak yang mengandung kelenjar-kelenjar yang
bertanggungjawab terhadap produksi susu pada saat hamil dan setelah bersalin. Setiap payudara terdiri dari sekitar 15-25 lobus berkelompok yang disebut lobulus, kelenjar susu, dan sebuah bentukan seperti kantung-kantung yang menampung air susu (alveoli. Saluran untuk mengalirkan air susu ke puting susu disebut duktus. Sekitar 15-2! saluran akan menuju bagian gelap yang melingkar di sekitar puting susu (areola membentuk bagian yang menyimpan air susu (ampullae sebelum keluar ke permukaan.
"edua payudara tidak selalu mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. #entuk payudara mulai terbentuk lengkap satu atau dua tahun setelah menstruasi pertamakali.$amil dan menyusui akan menyebabkan payudara bertambah besar dan akan mengalami penge%ilan (atro&i setelah menopause.
Payudara akan menutupi sebagian besar dinding dada. Payudara dibatasi oleh tulang selangka (klavikula dan tulang dada (sternum. 'aringan payudara bisa men%apai ke daerah ketiak dan otot yang berada pada punggung bawah sampai lengan atas (latissimus dorsi.
"elenjar getah bening terdiri dari sel darah putih yang berguna untuk melawan penyakit. "elenjar getah bening didrainase oleh jaringan payudara melalui saluran lim&e dan menuju nodul-nodul kelenjar di sekitar payudara samapi ke ketiak dan tulang selangka. (odul lim&e berperan penting pada penyebaran kanker payudara terutama nodul kelenjar di daerah ketiak.
Patologi Anatomi Tumor/ Kanker Payudara Patologi anatomi atau kelainan anatomi payudara yang paling sering terjadi disebabkan oleh tumor. )umor terdiri dari tumor jinak dan tumor ganas. )umor jinak memiliki karakter sel yang sangat mirip dengan jaringan asalnya dan relati& tidak berbahaya karena umumnya tumor jinak tetap dilokalisasi, tidak dapat menyebar ke tempat lain, dan mudah untuk dilakukan pengangkatan tumor dengan pembedahan lokal. )umor dikatakan ganas apabila dapat menembus dan menghan%urkan struktur yang berdekatan dan menyebar ke tempat yang jauh (metastasis dan umumnya dapat menyebabkan kematian. Si&at ini sesuai dengan penamaannya kanker yang berasal dari bahasa *atin yang berarti kepiting, melekat pada setiap bagian dan men%engkeram dengan erat seperti seekor kepiting.
)umor jinak memiliki berbagai bentuk, antara lain + Kelainan fibrokistik )erdiri dari bentukan kista (kantung yang bisa dalam jumlah banyak dan pembentukan jaringan ikat. "eluhan yang paling sering adalah nyeri.
Fibroadenoma )umor jinak yang banyak terdapat pada wanita muda. ,ibroadenoma teraba sebagai tumor benjolan bulat dengan permukaan yang li%in dan konsistensi padat kenyal. )umor ini tidak melekat ke jaringan sekitarnya dan amat mudah digerakkan. #enjolan ini biasanya tidak nyeri, bisa tumbuh banyak (multipel. Pertumbuhan tumor bisa %epat sekali selama kehamilan dan menyusui atau menjelang menopause saat rangsangan estrogen tinggi tapi setelah menopause tumor jenis ini tidak ditemukan lagi.
Tumor filoides )umor jinak yang bersi&at menyusup se%ara lokal dan seperti tumor ganas. )umor ini biasanya terjadi pada umur -5-.! tahun. "ulit diatas tumor mengkilap, regang, tipis, merah dengan pembuluh-pembuluh darah balik (vena yang melebar dan panas. /eskipun mirip dengan kanker, tumor ini tidak mengalami penyebaran (metastasis hanya merusak jaringan lokal. )umor ini pertumbuhannya %epat dan sering timbul kematian sel (nekrosis dan radang pada kulit dan kambuhan.
Papiloma intraduktus )umor jinak dari saluran air susu (duktus lakti&erus dan 051 tumbuh di bawah areola payudara. 2ejalanya berupa keluarnya %airan berdarah dari puting susu.
Adenosis sklerosis Se%ara klinis, tumor ini teraba seperti kelainan &ibrokistik tetapi se%ara histopatologi tampak proli&erasi jinak.
Mastitis sel plasma )umor ini merupakan radang subakut yang didapat pada sistem saluran di bawah areola payudara. 2ambarannya sulit dibedakan dengan tumor ganas yaitu berkonsistensi keras, bisa melekat ke kulit, dan menimbulkan retraksi puting susu akibat pembentukan jaringan ikat (&ibrosis sekitar saluran dan bisa terdapat pembesaran kelenjar getah bening ketiak.
Nekrosis lemak #iasanya disebabkan oleh %edera berupa massa keras yang sering agak nyeri tetapi tidak membesar. "adang terdapat retraksi kulit dan batasnya biasanya tidak rata. Se%ara klinis, sukar dibedakan dengan tumor ganas.
Kelainan lain )umor jinak lemak (*ipoma, tumor jinak otot polos (leimioma, dan kista sebasea (kelenjar minyak merupakan tumor yang mungkin terdapat di payudara tetapi tidak bersangkutan dengan jaringan kelenjar payudara.
)umor ganas atau kanker payudara juga memiliki beberapa tipe, antara lain + Ductal Carcinoma In!itu "DCI!# /erupakan tipe kanker payudara yang paling dini dan terbatas hanya di dalam sistem duktus.
Infiltrating Ductal Carcinoma "IDC# )ipe yang paling sering terjadi, men%apai 031 dari semua keganasan. Pada pemeriksaan mammogram didapatkan lesi berbentuk seperti bintang (stellate atau melingkar. 4pabila lesi berbentuk seperti bintang maka prognosis atau angka kesembuhan pasien sangat rendah.
Medullary Carcinoma )ipe ini paling sering terjadi pada wanita berusia akhir .! tahun dan 5! tahun. /enghasilkan gambaran sel seperti bagian abu-abu (medulla pada otak. )erjadi sebanyak 151 dari kasus kanker payudara.
Infiltrating $obular Carcinoma "I$C# )ipe kanker payudara yang biasanya tampak sebagai penebalan di kuadran luar atas dari payudara. )umor ini berespon baik terhadap terapi hormon. )erjadi sebanyak 51 dari kasus kanker payudara.
Tubular Carcinoma )ipe ini banyak ditemukan pada wanita usia 5! tahun keatas. Pada pemeriksaan mikroskopik gambaran struktur tubulusnya sangat khas. )erjadi sebanyak 21 dari kasus kanker payudara dan angka 1! ysr (year survival rate men%apai 551.
Mucinous Carcinoma "Colloid# "anker payudara yang angka kesembuhannya paling tinggi. Perubahan yang terjadi terutama pada produksi mu%us dan gambaran sel yang sulit ditentukan. )erjadi sebanyak 11-21 dari seluruh kasus kanker payudara.
Inflammatory %reast Cancer "I%C# )ipe kanker payudara yang paling agresi& dan jarang terjadi. "anker ini dapat menyebabkan saluran lim&e pada payudara dan kulit terbuntu. 6isebut in&lammatory (keradangan karena penampakan kanker yang membengkak dan merah. 6i 4merika, terjadi 11-51 dari seluruh kasus kanker payudara. (eoplasma payudara atau tumor payudara adalah suatu pertumbuhan baru dan abnormal pada sel-sel di payudara yang biasa berbentuk benjolan, dimana multiplikasinya tidak terkontrol dan progresi&. 4dapun neoplasma payudara yang termasuk dalam keadaan jinak adalah+ 7 ,ibroadenoma /ammae ,ibroadenoma adalah tumor jinak dari jaringan &ibrosa yang berbentuk bulat, li%in, berkonsistensi padat kenyal, berbatas tegak, dan mudah digerakkan. ,ibroadenoma mun%ul sebagai nodus diskret, biasanya tunggal, dan bergaris tengah 1 hingga 1! %m. *esi mungkin membesar pada akhir daur haid dan selama hamil. Pada pas%amenopause, lesi mungkin menge%il dan mengalami kalsi&ikasi. 8alaupun jarang, tumor mungkin dapat multipel dan bergaris tengah lebih dari 1! %m (&ibroadenoma raksasa. Peningkatan mutlak atau nisbi aktivitas estrogen diperkirakan berperan dalam proses pembentukannya, dan lesi serupa mungkin mun%ul bersamaan dengan perubahan &ibrokistik (&ibroadenosis. ,ibroadenoma biasanya teradi pada perempuan muda dimana insidensi pun%ak pada usia -!-an. ,ibroadenoma hampir tidak pernah menjadi ganas. Pananganan &ibriadenoma adalah melalui pembedahan pengangkatan tumor. Sistosarkoma &iloides merupakan salah satu tipe dari &ibriadenoma yang dapat kambuh jika tidak diangkat dengan sempurna. ("umar et al, 2!!0 + 05-9 (ewman, 2!!: + 3209 Pri%e and 8ilson, 2!!: + 1-!2 7 Papiloma ;ntraduktus Papiloma intraduktus adalah pertumbuhan tumor neoplastik di dalam suatu duktus. Sebagian besar lesi bersi&at soliter, ditemukan di dalam sinus atauduktus lakti&erosa utama. *esi ini menimbulkan gejala klinis berupa + (1 keluarnya dis%harge serosa atau berdarah dari puting payudara9 (2 adanya tumor subareola ke%il dengan garis tengah beberapa milimeter sehingga terlalu ke%il untuk dipalpasi9 atau (- retraksi puting payudara (jarang terjadi. Pada beberapa kasus, terbentuk banyak papiloma di beberapa duktus atau papilometosis intraduktus. *esi kadang-kadang menjadi ganas, sedangkan papiloma soliter hampir selalu tetap jinak. ("umar et al, 2!!0 + 05.9 Pri%e and 8ilson, 2!!: + 1-!2 7 ,ibrokistik Payudara Perubahan &ibrokistik adalah ragam kelainan dimana terjadi akibat dari peningkatan dan distorsi perubahan siklik payudara yang terjadi se%ara normal selama daur haid. Perubahan &ibrokistik dibagi menjadi perubahan nonproli&erati& dan perubahan proli&erati&. Perubahan nonproli&erati& men%akup kista dan &ibrosis tanpa hiperplasia sel epitel (perubahan &ibrokistik sderhana. Perubahan proli&erati& men%akup serangkaian hiperplasia sel epitel duktulus atau duktus banal atau atipikal serta adenosis sklerotikans. ("umar et al, 2!!0 + 035 Perubahan nonproli&erati& ditandai dengan peningkatan stroma &ibrosa disertai oleh dilatasi duktus dan pembentukan kista dengan berbagai ukuran. Stroma mengelilingi semua bentuk kista biasanya terdiri atas jaringan &ibrosa yang kehilangan gambaran miksomatosa. ;n&iltrat lim&ositik stroma sering ditemukan pada lesi ini dan varian lain perubahan &ibrokistik. Perubahan proli&erati& meliputi hiperplasia epitel dan adenosis sklerotikans. ;stilah hiperplasia epitel dan perubahan &ibrokistik proli&erati& men%akup serangkaian lesi proli&erati& di dalam duktulus, duktus terminalis, dan kadang-kadang lobulus payudara. Sebagian hiperplasia epitel ini bersi&at ringan dan teratur serta tidak membawa resiko karsinoma, tetapi di sisi lain hiperplasia atipikal mamiliki resiko signi&ikan. 4denosis sklerotikans memiliki gambaran klinis dan mor&ologi mirip dengan karsinoma. 6i lesi ini rampak men%olok &ibrosis intralobularis serta proli&erasi duktulus ke%il dan asinus. Pertumbuhan berlebihan jaringan &ibrosa ini mungkin menekan lumen asinus dan duktus sehingga keduanya tampak sebagai genjel-genjel sel. 4danya lapisan ganda epitel dan identi&ikasi elemen mioepitel menandakan bahwa kelainannya bersi&at jinak. ("umar et al, 2!!0 + 035-051 2ejala-gejalanya berupa pembengkakan dan nyeri tekan pada payudara menjelang periode menstruasi. )anda-tandanya adalah teraba massa yang bergerak bebas pada payudara, terasa granularitas pada jaringan payudara, dan kadang-kadang keluar %airan yang tidak berdarah dari puting. #anyak perempuan tidak mengeluhkan gejala dan baru men%ari pemeriksaan kesehetan setelah meraba adanya massa. (Pri%e and 8ilson, 2!!: + 1-!2 7 )umor Phylloides )umor phylloides adalah &ibroadenoma besar di payudara, dengan stroma serupa-sarkoma yang sangat selular. )umor ini termasuk neoplasma jinak, namun kadangkala dapat menjadi ganas. )umor ini bersi&at agresi& lokal dan dapat bermetastasis, dan diperkirakan berasal dari stroma intralobulus. <mumnya, tumor ini berdiameter - hingga . %m, namun dapat tumbuh hingga berukuran besar, mungkin masi& sehingga payudara membesar. Sebagian mengalami lobulasi dan menjadi kistik. "arena pada potongan memperlihatkan %elah yang mirip daun, maka tumor ini disebut tumor &iloides. Perubahan yang paling merugikan adalah terjadinya peningkatan selularitas stroma disertai anaplasia dan aktivitas mitotik yang tinggi, selain itu peningkatan ukuran se%ara pesat, biasanya dengan invasi jaringan payudara di sekitarnya oleh stroma maligna. Sebagian besar tumor ini tetap lokalisata dan disembuhkan dengan eksisi. *esi maligna mungkin kambuh, tetapi lesi ini juga %enderung terlokalisasikan. PENDAHULUAN Varian jarang fibroadenoma, cystosarcoma phyllodes bertanggung jawab untuk kurang dari 1% dari semua lesi jinak dan ganas payudara. Namanya salah karena ia jarang ganas dan biasanya tidak kistik. Asalnya bisa dari fibroadenoma selular yang telah ada yang sekarang mengandung satu atau lebih komponen asal mesenkim. (1) Cystosarcoma phyllodes adalah jarang, terutama tumor jinak yang terjadi hampir semata mata pada payudara wanita. Namanya berasal dari kata !unani sarcoma, yang berarti tumor berdaging, dan phyllo, yang berarti daun. "engan nyata sekali, tumor menampilkan karakteristik yang besar, sarkoma ganas, mengambil tampilan sepertidaun ketika dipotong, dan menampilkan epitel, ruang sepertikista bila dilihat se#ara histologis (karena itu namanya). $arena sebagian besar tumor itu jinak, namanya dapat menyesatkan. "engan demikian, terminologi yang disukai sekarang adalah tumor filodes. (%) Adalah &ohann 'uller yang pertama kali memberikan nama (#ystosar#oma phyllodes) pada tahun 1*+*, karena tumor ini seringkali kistik dan se#ara klasik memiliki proyeksi seperti daun ke dalamnya. ,ementara istilahistilah ini deskriptif dengan tepat, istilah (sarkoma) tidak dibenarkan dalam mayoritas kasus, maka saran bahwa istilah (tumor filodes) diganti, dengan istilah (sarkoma filodes) terbatas pada sebagian ke#il yang membenarkan penunjukan ini atas dasar histologis atau oleh perilaku klinis. -ni adalah kondisi lain dimana kebingungan merajalela, dan banyak lagi kesalahan harus ditujukan terhadap terminologi yang tidak tepat. ,emenjak tumor tidak kistik maupun sarkoma, (#ystosar#oma) harus ditinggalkan mendukung tumor filodes (jinak) atau sarkoma filodes (ganas). $asus ini juga dijabarkan oleh A..opardi. (+,/) DEFINISI ,ebuah tipe tumor yang ditemukan di jaringan payudara atau prostat. 0iasanya besar sekali dan berkembang dengan #epat. 1umor ini mungkin saja benigna (bukan kanker) atau maligna (kanker) dan bisa menyebar ke bagian lain tubuh. &uga disebut 2,3 atau tumor filodes. (4) ,ebuah tipe neoplasma jaringan ikat yang timbul dari stroma intralobular payudara. "itandai dengan pembesaran #epat massa bergerakkeras asmiteris. ,e#ara histologis tampak seperti #elah stroma seperti daun yang dibatasi oleh selsel epitel. (5) SINONIM Cystosarcoma phylloides, cystosarcoma phyllodes, tumor filodes. (5) ETIOLOGI 6tiologi cystosarcoma phyllodes tidak diketahui. (%) 1umor filodes se#ara nyata berhubungan dengan fibroadenoma dalam beberapa kasus, karena pasien dapat memiliki kedua lesi dan gambaran histologis kedua lesi mungkin terlihat pada tumor yang sama. Namun, apakah tumor filodes berkembang dari fibroadenoma atau keduanya berkembang bersamasama, atau apakah tumor filodes dapat mun#ul de novo, tidaklah jelas. Nogu#hi dan kolega telah mempelajari pertanyaan ini dengan analisis klonal dalam tiga kasus dimana fibroadenoma dan tumor filodes diperoleh berurutan dari pasien yang sama. 3ada masingmasing kasus, kedua tumor monoklonal dan memperlihatkan alel inaktif yang sama. 'ereka berargumen dengan meyakinkan bahwa tumor filodes memiliki asal yang sama dengan fibroadenoma, fibroadenoma tertentu dapat berkembang menjadi tumor filodes. (+) ,tudi menarik oleh !amashita dkk, mengamati immunoreactive endothelin 1 (ir611), #ontoh perilaku dimana ilmu pengetahuan moderen menjelaskan mekanisme yang akan dengan pasti terbukti penting dalam memahami kedua fungsi normal payudara dan patologi, sementara memungkinkan pergeseran dalam penekanan dari model rodentia ke studi manusia. 7e8el jaringan ir611 diukur dengan ekstrak dari / tumor filodes dan 1/ fibroadenoma. Immunoreactive endothelin 1 dapat dibuktikan dalam semua kasus, namun le8elnya jauh lebih tinggi pada tumor filodes dibandingkan pada fibroadenoma. Endothelin 1 pada prinsipnya merupakan 8asokonstriktor kuat, namun juga memiliki banyak fungsi lainnya. -a menyebabkan stimulasi sederhana "NA fibroblas payudara, namun dapat digabungkan dengan insulin-like growth factor 1(-9:1) untuk men#iptakan stimulasi kuat. 611 tidak terdapat pada sel epitel payudara normal, namun reseptor 611 spesifik terdapat pada permukaan sel stroma normal. ;eseptor 611 dijumpai pada permukaan sel dari sel sel stroma tumor filodes namun selsel immunoreactiveditemukan dalam selsel epitel tapi bukan selsel stroma, memberi kesan bahwa 611 disintesis oleh sel epitel tumor filodes. "engan demikian hal tersebut menyediakan kemungkinan mekanisme parakrin pada stimulasi pertumbuhan stroma #epat yang selalu terlihat bersama tumor filodes. (+) Apa yang penting adalah bahwa tumor filodes tidak seharusnya dibingungkan dengan sarkoma murni (tanpa elemen epitel sama sekali), untuk memiliki tingkat lebih besar pada keganasan dan gumpalan keduanya samasama bisa mengaburkan sifat jinak dasar kebanyakan tumor filodes. -munositokemistri dan mikroskop elektron memperlihatkan bahwa sel stroma pada kedua tumor filodes jinak dan ganas merupakan #ampuran dari fibroblas dan miofibroblas. 1eknikteknik ini membebaskan perbedaan dari leiomiosarkoma dan mioepitelioma, yang dapat menyerupai tumor filodes menunjukkan reaksi yang sama sekali berbeda. (+) PATOFISIOLOGI 1umor filodes merupakan neoplasma nonepitelial payudara yang paling sering terjadi, meskipun hanya mewakili 1% dari tumor payudara. 1umor ini memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan biasanya bergerak se#ara bebas. 1umor ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran ratarata 4 #m. Namun, lesi yang < += #m pernah dilaporkan. (%) FREKUENSI 1idak ada perbedaan dalam frekuensi tumor filodes yang terlihat mun#ul diantara pasien pasien dari Amerika ,erikat dan pasienpasien dari negara lain. 1umor filodes diperkirakan sekitar 1% dari total neoplasma payudara. (%) MORTALITAS/MORBIDITAS $arena data yang terbatas, persentase tumor filodes jinak dibanding ganas tidak terdefenisi dengan baik. 7aporan yang ada mengindikasikan bahwa sekitar *=>4% tumor filodes adalah jinak dan itu sekitar 1=14% adalah ganas. (%) 'eskipun tumor jinak tidak bermetastase, namun mereka memiliki ke#enderungan untuk tumbuh se#ara agresif dan rekuren se#ara lokal. 'irip dengan sarkoma, tumor maligna bermetastase se#ara hematogen. ,ayangnya, gambaran patologis tumor filodes tidak selalu meramalkan perilaku klinis neoplasma? karenanya pada beberapa kasus terdapat tingkat ketidakpastian tentang klasifikasi lesi. 2iri#iri tumor filodes maligna adalah sebagai berikut@ (%) 1umor maligna berulang terlihat lebih agresif dibandingkan tumor asal 3aru merupakan tempat metastase yang paling sering, diikuti oleh tulang, jantung, dan hati 9ejala untuk keterlibatan metastatik dapat timbul mulai dari sesegera beberapa bulan sampai paling lambat 1% tahun setelah terapi awal $ebanyakan pasien dengan metastase meninggal dalam + tahun dari terapi awal 1idak terdapat pengobatan untuk metastase sistemik yang terjadi $asarnya +=% pasien dengan tumor filodes maligna meninggal karena penyakit ini RAS, JENIS KELAMIN DAN USIA 3redileksi tampaknya tidak ada untuk tumor filodes. (%) 1umor filodes mun#ur hampir se#ara eksklusif pada wanita. 7aporan kasus jarang telah dijelaskan pada pria. (%) 1umor filodes dapat terjadi pada segala usia? namun usia pertengahan adalah dekade kelima kehidupan. (%) 0eberapa fibroadenoma ju8enil pada remaja dapat terlihat seperti tumor filodes se#ara histologis? namun, mereka berperilaku jinak sama seperti fibroadenoma lainnya. (%) GAMBARAN KLINIS Aaagensen melaporkan kirakira satu tumor filodes untuk setiap /= fibroadenoma. "istribusi usia luas, dari 1=>= pada seri Aaagensen dari */ pasien, namun dengan mayoritas antara +4 dan 44 tahun. 1umor bilateral sangat jarang, meskipun sebuah kasus luar biasa dari tiga buah tumor terpisah pada jaringan payudara ektopik aksila bilateral juga payudara normal telah dilaporkan. 1umor filodes jarang pada pasien dibawah usia %= tahun, ketika mun#ul untuk memberikan reaksi terutama dengan #ara jinak, tanpa memperhatikan #orak histologis. &uga telah dijelaskan dalam kelenjar mirip mammae di 8ul8a, payudara pria dan di prostat dan 8esikula seminalis. (+) $ebanyakan tumor tumbuh dengan #epat menjadi ukuran besar sebelum pasien datang, namun tumortumor tidak menetap dalam arti karsinoma besar. Aal ini disebabkan mereka khususnya tidak in8asif? besarnya tumor dapat menempati sebagian besar payudara, atau seluruhnya, dan menimbulkan tekanan ulserasi di kulit, namun masih memperlihatkan sejumlah mobilitas pada dinding dada. (+) Anamnesa (%) 3asien khususnya mun#ul dengan massa payudara keras, bergerak, berbatas jelas, tidak lunak ,ebuah massa ke#il dapat dengan #epat berkembang ukurannya dalam beberapa minggu sebelum pasien men#ari perhatian medis 1umor jarang melibatkan kompleks putingareola atau mengulserasi kulit 3asien dengan metastase bisa mun#ul dengan gejala seperti dispnoe, kelelahan, dan nyeri tulang Pemeriksaan fisik (%) "isadari adanya massa payudara keras, bergerak, berbatasjelas, tidak lunak ,e#ara ganjil, cystosarcoma phylloides #enderung melibatkan payudara kiri lebih sering dibandingkan payudara kanan "iatas kulit mungkin terlihat tampilan li#in dan #ukup translusen untuk memperlihatkan 8ena payudara yang mendasarinya 1emuan fisik (misal, adanya massa bergerak dengan batas jelas) mirip dengan yang ada pada fibroadenoma 1umor filoides umumnya bermanifestasi sebagai massa lebih besar dan memperlihatkan pertumbuhan yang #epat 1emuan mamografi (misal, tampilan kepadatan bundar dengan batas halus) juga serupa dengan yang terdapat fibroadenoma 1umor maligna rekuren terlihat lebih agresif dibandingkan tumor asal 3aru merupakan tempat metastase paling sering, diikuti oleh tulang, jantung dan hati 9ejala untuk keterlibatan metastatik dapat timbul mulai dari sesegera beberapa bulan sampai paling lambat 1% tahun setelah terapi awal $ebanyakan pasien dengan metastase meninggal dalam + tahun dari terapi awal 1idak terdapat pengobatan untuk metastase sistemik yang terjadi Aitungan kasar +=% pasien dengan tumor filoides maligna meninggal karena penyakit ini PERILAKU TUMOR ,ementara tumor filoides memperlihatkan ke#enderungan jelas untuk berulang se#ara lokal jika dieksisi dengan batas dekat, metastasis lokal atau jauh adalah jarang. :aktanya, tumor tumor tersebut dinilai sebagai jinak setelah studi histologis menyeluruh dapat diharapkan memiliki prognosis yang baik, khususnya jika pada awalnya diterapi dengan eksisi komplit. 1umor yang se#ara histologi maligna (sarkoma filoides) tidak dapat diprediksi perilakunya. ,tudi pusattunggal dari +% kasus memberikan indikasi perilaku yang wajar. 1umortumor jinak tidak memperlihatkan rekurensi jika dieksisi komplit, namun setengahnya (5 dari 1+) yang dieksisi takkomplit mengalami rekurensi lokal. 1idak terdapat rekurensi yang terlihat setelah eksisi komplit pada empat batasan dan empat tumor maligna, namun eksisi tak komplit tumor maligna mengarah pada penyakit dinding dada takterkontrol. (+) 3ada umumnya, rekurensi lokal tumor jinak tetap jinak, namun transformasi ke malignansi dapat terjadi dan ledakan malignansi telah dilaporkan setelah 14 episode rekurensi lokal jinak. (+) 3rognosis menyenangkan se#ara keseluruhan terlihat pada seri Aaagensen, dimana hanya empat dari */ pasien yang diketahui mengalami metastase. ,ementara kita menemukan rekurensi lokal pada pasien, tak satupun yang mengalami metastase. ,eri terbaru 55 kasus dari 'ayo 2lini# menegaskan bahwa yang paling berperilaku derajatrendah, tumor non metastasis, namun baik e8aluasi histologis maupun analisis "NA dengan aliran sitometri memberikan penilaian perilaku yang dapat diper#aya pada tumor indi8idual. (+) PEMERIKSAAN Pemeriksaan a!"ra#"ri$m 1idak ada penanda tumor hematologik atau uji darah lainnya yang bisa digunakan untuk mendiagnosa cystosarcoma (%) S#$%i Pen&i#raan 'eski mamografi dan ultrasonografi umumnya penting dalam diagnosis lesi payudara, namun keduanya sangat tidak dapat diandalkan dalam membedakan cystosarcoma phyllodes jinak dari bentuk kondisi ganas ataupun dari fibroadenoma. "engan demikian, temuan pada studi pen#itraan bukanlah diagnosis pasti dari cystosarcoma phyllodes. (%) Pr"se%$r (%) :NA untuk pemeriksaan sitologi biasanya tidak memadai untuk diagnosis tumor filoides. 0iopsi jarum lebih dapat diper#aya, namun masih bisa terdapat kesalahan pengambilan sampel dan kesulitan dalam membedakan lesi dari sebuah fibroadenoma 0iopsi payudara eksisi terbuka untuk lesi lebih ke#il atau biopsi insisional untuk lesi lebih besar adalah metode pasti untuk mendiagnosis tumor filoides Tem$an 'is#""(is ,emua tumor filoides mengandung komponen stroma yang dapat ber8ariasi dalam tampilan histologis dari satu lesi ke lesi lainnya. Bmumnya, tumor filoides jinak memperlihatkan peningkatan jumlah men#olok pada fibroblas fusiformis reguler dalam stroma. Adakalanya, selsel sangat anaplastik dengan perubahan miksoid yang diamati. Atipia seluler tingkat tinggi, dengan peningkatan selularitas stroma dan peningkatan jumlah mitosis, hampir selalu diamati pada bentuk maligna cystosarcoma phylloides. ,e#ara ultrastruktural, pada tumor filoides bentuk jinak dan ganas, nukleolus dapat mengungkapkan nukleolonema yang bertautan kasar dan sisterna berlimpah dalam retikulum endoplasma. (%) DIAGNOSA BANDING (%) Angiosar#oma $anker payudara PENATALAKSANAAN Bsia penting dalam manajemen lesilesi ini. "ibawah umur %=, semuanya harus diterapi dengan enukleasi, karena mereka hampir selalu berperilaku dalam sikap jinak. (+) ,itologi aspirasi dapat memberi kesan diagnosis tumor filoides namun histologi yang lebih tepat pada biopsi jarum inti dibutuhkan sebelum meren#anakan pengobatan. (+) ,ituasinya kurang jelas pada pasien yang lebih tua. 0eberapa dokter bedah memiliki pengalaman #ukup untuk menjadi dogmatis mengenai manajemennya. Aaagensen melaporkan satu dari seri terbesar, dan merekomendasikan eksisi lokal luas sebagai pendekatan primer pada penanganan tumor filoides jinak. "ia memiliki angka rekurensi lokal sebesar %*% diantara /+ pasien yang ditangani dengan eksisi lokal, dengan follow- up minimal 1= tahun. Namun hanya + dari rekurensi tersebut yang menuntut mastektomi sekunder, dan tak satupun yang meninggal akibat tumor ini. Aanya 1 dari %1 pasien yang diterapi dengan mastektomi (simpel atau radikal) mengalami rekurensi lokal? ini adalah sarkoma filoides yang dengan #epat menimbulkan metastasis lokal dan sistemik. Angka rekurensi lebih tinggi untuk tumor filoides jinak dibandingkan ganas telah dilaporkan dalam sejumlah seri, men#erminkan pendekatan bedah yang lebih sederhana untuk tumortumor yang diperkirakan kurang serius. (+) &elas bahwa eksisi takkomplit merupakan penentu utama rekurensi pada lesi jinak dan menengah. 'engapa rekurensi tinggi dilaporkan dari kebanyakan seri sementara hal ini begitu baik diperlihatkanC Ada dua alasan utama@ kegagalan untuk mengantisipasi kemungkinan tumor filoides dan kegagalan mendefinisikan tenik yang akan meyakinkan eksisi komplit. !ang pertama dapat dijumpai hanya dengan ke#urigaan tingkat tinggi, dan penilaian rangkap tiga pada semua massa sebelum pembedahan. $hususnya penting untuk menghindari biopsi eksisi sebagai prosedur diagnostik karena hampir tidak mungkin mempengaruhi batas eksisi tegas dari rongga biopsi, dimana hal ini dilakukan sebagai prosedur primer sementara tumor masih in situ. Bntuk alasan ini, diagnosis histologis harus dibuat dengan biopsi jaruminti, atau setidaknya tidak ada prosedur lebih besar selain biopsi insisi. (+) 6ksisi makroskopik komplit, dengan usulan batas 1 #m, dapat dipastikan dengan teknik yang tepat. "engan teknik eksisi biasa sementara menempatkan traksi pada massa, mudah untuk melakukan diseksi terlalu dekat ke tumor pada beberapa titik diseksi. 2ara yang dapat diper#aya untuk menghindari hal ini adalah agar dokter bedah menempatkan jarijari kiri pada massa, dan memotong diluar jari, dengan traksi hanya pada jaringan payudara sekitarnya. (+) Bntuk lesi ke#il dimana diagnosis diusulkan oleh penilaian rangkap tiga atau tampilan makroskopik (lunak, #oklat, tampilan berdaging), tumor harus dieksisi dengan batas 1#m dari jaringan payudara normal. &ika histologinya jinak, hal ini merupakan penatalaksanaan yang #ukup, dengan eksisi quadrantic (seperempatlingkaran) untuk lesi menengah. "imana diagnosis pertama kali dikenali pada pemeriksaan histologi dari spesimen biopsi eksisi, eksisi quadrantic jaringan parut direkomendasikan dengan maksud memastikan bersihan lokal yang memenuhi syarat. Bntuk lesi besar dan lesi rekuren, pembersihan yang baik pasti melibatkan mastektomi mendekatitotal dan kami lebih menyukai mastektomi sederhana, dengan rekonstruksi menengah yang seharusnya diharapkan pasien. 1erdapat beberapa bukti meningkatnya insiden karsinoma payudara yang berhubungan, serentak atau selanjutnya, pada pasien dengan tumor filoides dan hal ini merupakan alasan tambahan untukfollow-up jangka panjang yang teliti terhadap pasienpasien yang demikian. (+) Tera)i Be%a' 3ada kebanyakan kasus cystosarcoma phylloides, melakukan eksisi luas normal, dengan lingkaran jaringan normal. 1idak terdapat aturan tentang besarnya batas. Namun, batas % #m untuk tumor ke#il (D 4 #m) dan batas 4 #m untuk tumor besar (< 4 #m) telah dianjurkan. (%) 7esi tidak seharusnya Edikupas keluarF, seperti yang mungkin dilakukan dengan fibroadenoma, atau angka rekurensi tanpa dapat diterima jadi meningkat. (%) &ika tumor terhadap rasio payudara #ukup tinggi untuk menghindarkan hasil kosmetik yang memuaskan dengan eksisi segmental, mastektomi total, dengan atau tanpa rekonstruksi, adalah sebuah alternatif. 3rosedur yang lebih radikal tidak se#ara umum dibenarkan. 'elakukan diseksi nodus limfatikus aksila hanya untuk nodus yang di#urigai se#ara klinis. Namun, sebenarnya semua nodus ini reaktif dan tidak mengandung selsel maligna. KOMPLIKASI (%) ,eperti kebanyakan operasi payudara, komplikasi paska operasi dari penatalaksanaan bedah tumor filoides termasuk berikut ini@ -nfeksi 3embentukan seroma ;ekurensi lokal danGatau jauh PROGNOSIS (%) 'eskipun cystosarcoma phylloides dianggap sebagai tumor jinak se#ara klinis, kemungkinan untuk rekurensi lokal setelah eksisi selalu ada, khususnya dengan lesi yang memperlihatkan histologi maligna. 1umor setelah pengobatan awal dengan eksisi lokal luas, yang rekuren se#ara lokal idealnya diterapi dengan mastektomi total. 3enyakit metastase khususnya diamati pada paru, mediastinum dan tulang. ,ajian klinis beragam o &ika tumor jinak, prognosis jangka panjang baik sekali mengikuti eksisi lokal yang memadai o &ika tumor berulang re#ara lokal setelah eksisi, eksisi lokal berikutnya atau mastektomi total khususnya kuratif