Pengaruh Latihan Treadmill Dibandingkan Dengan Terapi
Suspensi Pada Keseimbangan Anak Dengan Sindroma
Down Gehan H. El-eniaw!" Hebatallah . Kamal" Samah A. Elshem! Departemen Terapi Fisik untuk Gangguan Tumbuh Kembang pada Anak dan Bedah, Fakultas Terapi Fisik, Universitas Kairo, Mesir Abstraksi Latar Belakang dan Tujuan # Mempertahankan keseimbangan bukanlah kebutuhan utama namun sangat diperlukan manusia untuk melakukan tindakan. Hampir semua anak dengan Sindroma Down (DS), yang banyak terjadi di negara ini(Mesir), sudah dibuktikan mengalami gangguan keseimbangan, koordinasi, dan gaya berjalan saat masa kanak-kanak sampai dewasa. Oleh karena itu, diperlukan adanya program terapi isik untuk membantu meme!ahkan masalah yang meluas ini. "enelitian ini dilakukan dengan membandingkan pengaruh antara latihan treadmill dan terapi suspensi pada keseimbangan anak dengan sindroma Down. ub!ek dan Metode # Sebanyak $% anak yang terlahir dengan DS dari dua jenis kelamin dalam rentang usia & sampai '% tahun diikutsertakan pada penelitian dengan membagi menjadi dua grup sama rata jumlahnya. (rup penelitian ) mendapatkan latihan treadmill sebagai tambahan desain program terapi latihan dan grup penelitian )) menerima terapi suspensi sebagai tambahan program terapi latihan yang sama diberikan pada grup ). )ndeks stabilitas die*aluasi menggunakan sistem instrumentasi +iode, sebelum dan $ bulan sesudah menerima terapi. "asil # Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signiikan ketika membandingkan nilai rerata kedua grup sebelum terapi, namun terdapat perbaikan signiikan semua *ariabel terukur pada kedua grup saat membandingkan nilai rerata sebelum dan sesudah terapi. -erdapat pula perbedaan signiikan saat membandingkan hasil sesudah terapi pada kedua grup terutama untuk grup )). Kesimpulan # -erapi suspensi untuk anak-anak dengan DS merupakan sebuah terapi suplemen yang baik untuk dijadwalkan sebagai inter*ensi latihan isik se!ara teratur yang bertujuan memperbaiki derajat stabilitas pasien tersebut. .ata kun!i # Sindroma Down, keseimbangan, treadmill, terapi suspensi $. Pendahuluan Sindroma Down (DS) adalah salah satu dari beberapa disabilitas yang se!ara meyakinkan menimbulkan keterlambatan pada bidang perkembangan /'0. 1nak-anak dengan DS melakukan tindakan dengan sangat buruk pada pengukuran ke!epatan berlari, keseimbangan, kontrol *isual motorik, kekuatan dan motorik kasar, serta kemampuan motorik halus dibandingkan dengan anak-anak normal dengan usia yang sama /20. .ontrol keseimbangan sangat penting untuk melakukan perorma pada hampir seluruh kemampuan ungsional, membantu anak-anak untuk pulih dari gangguan keseimbangan yang tidak diharapkan, baik karena terpeleset dan terjatuh atau instabilitas diri saat melakukan gerakan yang menuju tepi batas stabilitas mereka /$0. .esulitan pada penentuan penyebab indi*idual dari gangguan keseimbangan dan disabilitas berhubungan dengan berbagai mekanisme yang terlibat. "enurunan kekuatan otot, lingkup gerak sendi, koordinasi motorik, organ-organ sensorik, kogniti, multi-sensori integrasi dan tonus otot abnormal berkontribusu pada gangguan keseimbangan pada le*el yang berbeda /30. 4atihan treadmill digunakan pada anak-anak dengan DS untuk membantu memperbaiki keseimbangan dan membangun kekuatan ekstremitas bawah sehingga anak-anak tersebut dapat berjalan lebih awal dan lebih eisien daripada anak-anak yang tidak mendapatkan program treadmill /50. Treadmill menstimulasi repetisi dan irama langkah saat pasien disokong pada posisi tegak dan menumpu berat tubuh pada ekstremitas bawah /50. Sebuah korelasi positi mun!ul antara gangguan keseimbangan dan penurunan kekuatan ekstremitas bawah. Sebagai tambahan, kontrol trunkus yang buruk se!ara negati mempengaruhi keseimbangan keseluruhan /30. -erapi suspensi adalah sebuah modalitas ino*ati dan eekti untuk terapi. -erapi ini dapat dikombinasikan dengan metode terapi isik kon*ensional dan dapat se!ara sukses dikombinasikan dengan hampir semua alat rehabilitasi dan olahraga untuk membantu stabilitas postural dalam menyokong kemandirian yang aman dimana se!ara signiikan memperbaiki keseimbangan dan koordinasi tubuh dan perorma sistem *estibuler, begitu pula membiarkan penggunaan penuh kekuatan dan kemampuan pasien /60. Sistem stabilitas +iode, adalah penilaian keseimbangan dan sistem latihan yang penting. Sebagai tambahan, keunikan alat ini didesain untuk menstimulasi reseptor mekanik sendi dan menilai kontrol neuromuskuler dengan menghitung kemampuan menjaga stabilitas postural dinamis. Sistem ini juga bertindak sebagai alat latihan yang bernilai untuk meningkatkan kemampuan kinestesi /70. Sebuah penelitian klinis ini dilakukan untuk membandingkan antara pengaruh latihan treadmill dan terapi suspensi menggunakan kandang laba-laba pada anak-anak DS yang tidak mampu menjaga keseimbangan. %. Pasien dan etode %.$. Pasien Sebanyak $% anak-anak dengan DS dari dua jenis kelamin antara usia & sampai '% tahun (#$ 8 9.$3 : %,62 tahun) diikutsertakan pada penelitian yang diambil dari klinik rawat jalan ;akultas -erapi ;isik, <ni*ersitas .airo. -inggi badan pasien berada pada rentang ''% sampai '25 !m (#$ 8 ''& : %,%9 !m). "asien-pasien tersebut memiliki ungsi kogniti !ukup dan mampu memahami perintah yang diberikan pada mereka. "asien-pasien dapat berdiri dan berjalan se!ara mandiri namun sering jatuh. "asien yang memiliki masalah keseimbangan diinklusikan pada penelitian setelah dikonirmasi dengan uji keseimbangan menggunakan tilt board yang dilakukan pada dua kondisi, dengan mata terbuka dan mata tertutup. 1nak-anak dianggap mengalami gangguan keseimbangan ketika jumlah rata-rata derajat maksimal dari ayunan empat arah (anterior-posterior dan medial-lateral) dilakukan dengan mata terbuka dan mata tertutup se!ara berurutan sebesar kurang dari $2,'= dan 25,&= /&0. 1nak-anak dengan kondisi medis yang sangat membatasi partisipasinya pada penelitian seperti gangguan penglihatan dan pendengaran, anomali jantung atau masalah muskuloskeletal diekslusi dari penelitian ini. -idak ada ras atau jenis kelamin yang menghalangi anak-anak dari yang terdatar dalam penelitian ini. Subyek penelitian diklasiikasikan se!ara a!ak menjadi dua grup dengan jumlah yang sama. (rup ) mendapatkan latihan treadmill dan grup )) mendapatkan terapi suspensi menggunakan kandang laba-laba. Sebagai tambahan kedua grup menerima program terapi latihan untuk memasilitasi kontrol postural dan keseimbangan. %.%. etode Seluruh prosedur dijelaskan pada orangtua dan peserta, masing-masing dari mereka menandatangani ormulir persetujuan partisipasi. "artisipan menerima program terapi pada klinik rawat jalan sebanyak tiga kali>minggu selama $ bulan berturut-turut. Sesi uji dilakukan sekitar '5 menit dan sesi praktek dilakukan selama ' jam. Masing-masing grup menerima program latihan untuk keseimbangan dan kontrol postural selama $% menit sebagai tambahan $% menit latihan treadmill(grup )) dan $% menit terapi suspensi(grup ))). %.%.$. Sesi &'i Sistem stabilitas +iode, digunakan untuk menilai keseimbangan dan stabilitas postural. Masing-masing anak pada kedua grup diminta untuk berdiri pada sisi tengah panggung terkun!i di dalam alat dengan kedua kaki posisi berdiri sambil memegang pegangan alat, papan layar diatur sehingga tiap partisipan dapat melihat lurus padanya. <ntuk pertama, beberapa parameter dimasukkan ke alat. (') -inggi badan, berat badan, dan usia anak (2) 4e*el stabilitas (kekokohan panggung) Masing-masing partisipan lalu diminta untuk men!apai posisi tengah pada panggung yang tidak stabil dengan menggeser posisi kaki sampai pada posisi yang mudah untuk menjaga kursor tetap ditengah(mewakili pusat panggung) garis layar saat berdiri dengan nyaman pada posisi tegak. Saat partisipan sudah di pusat panggung, kursor berada pada pusat target layar, partisipan diminta untuk mempertahankan posisi kakinya sampai panggung stabil. .oordinat tumit dan sudut kaki dari panggung di!atat sebagai berikut # koordinat tumit diukur dari pusat tumit bagian belakang, dan sudut kaki ditentukan dengan mempertemukan garis paralel pada panggung ke garis pusat kaki. "engujian dimulai setelah memasukkan sudut kaki dan koordinat tumit ke dalam sistem +iode,. "anggung kemudian berada pada posisi tidak stabil, lalu anak diinstruksikan supaya okus pada umpan balik *isual pada layar didepan pasien dengan posisi kedua tangan pada sisi tubuh tanpa memegang pegangan alat dan men!oba untuk mempertahankan kursor pada tengah target pada layar. Durasi pengujian dilakukan selama $% detik untuk masing-masing partisipan dan rerata dari tiga repetisi ditentukan. "ada akhir pengujian didapatkan hasil !etakan meliputi indeks stabilitas keseluruhan, indeks stabilitas antero-posterior, dan indeks stabilitas medio-lateral. ?ilai yang tinggi menunjukkan jika anak mengalami kesulitan keseimbangan. -es pengujian ini dilakukan pada masing-masing anak pada kedua grup sebelum dan $ bulan sesudah program terapi. @atatan# Sesi keakraban dilakukan sebelum sesi pengujian. Sesi ini terutama diperlukan untuk partisipan dengan DS untuk memastikan kenyamanan mereka dengan tim peneliti dan pelaksana uji. Dalam sesi ini, partisipan berlatih berjalan di atas treadmill dan latihan dalam kandang laba-laba. +egitu pula, sesi penjelasan pada sistem instrumentasi +iode, dilakukan untuk lebih menyadari langkah-langkah pengujian yang berbeda. %.%.%. Sesi Praktek <ntuk grup penelitian )# karena sulit bagi anak-anak dengan DS untuk melaporkan se!ara baik ke!epatan berjalan mereka yang nyaman di treadmill, Oleh karena itu berdasarkan penelitian pendahuluan peneliti dan penelitian lain serta akta bahwa ke!epatan dengan treadmill yang nyaman lebih lambat dari pada berjalan atas tanah /90, ke!epatan treadmill nyaman terpilih untuk semua peserta sebesar 75A dari ke!epatan partisipan yang nyaman saat berjalan di atas tanah /'%0. "enelitian pendahuluan peneliti menunjukkan bahwa ke!epatan dipilih sendiri pada kondisi stabil setelah di beberapa kunjungan ke klinik rawat jalan. "artisipan berjalan terus menerus beberapa kali bolak-balik melintasi ruangan sebagai pemanasan selama kurang lebih 5 menit. 4atihan di atas treadmill (Bn -red) dilakukan pada 75A dari ke!epatan berjalan di atas tanah dan kemiringan nol derajat selama 2% menit, tiga kali seminggu selama $ bulan, berturut-turut /''0. 1nak-anak tetap pada posisi berdiri tegak dengan kaki mendatar di atas alas treadmill dan ketinggian pegangan tangan diatur untuk menyesuaikan posisi tiap anak. Sangat penting untuk menjaga untuk anak tetap melihat ke depan sesering mungkin untuk menstimulasi kondisi berjalan mandiri Dalam protokol latihan treadmill, setiap menit dibagi menjadi '5 detik dengan kedua tangan berpegangan pada treadmill, '5 detik dengan satu tangan di pegangan, dan $% detik tanpa berpegangan pada treadmill, manu*er ini diulang dua puluh kali /'%0. "endinginan dilakukan selama 5 menit setelah akhir prosedur. 1nak-anak berlatih sambil mengenakan pakaian biasa dan memakai sepatu olahraga. <ntuk semua anak-anak, per!akapan tentang kegemaran mereka dilakukan sebagai tambahan dorongan *erbal dan *isual untuk memoti*asi mereka. <ntuk grup penelitian ))# 1nak-anak menerima sebuah desain program terapi isik dalam CCkandang laba-labaD. Setiap anak ditempatkan dalam posisi berdiri di tengah kandang. Mereka terhubung di kandang laba-laba melalui sabuk melingkari pinggang mereka yang melekat pada kandang menggunakan kabel elastis. Sabuk itu diiksasi ke trunkus dengan tali Eel!ro. .abel elastis yang dipakai dalam bentuk laba-laba. Sistem suspensi CCkandang laba-labaCC ini memberikan suspensi ungsional dinamika dengan itur horiFontal dan *ertikal sebagai dukungan, bantuan, atau bahkan tahanan selama latihan. Sistem suspensi ini juga memberikan sejumlah yang tepat dari dukungan yang diperlukan untuk mengamankan dan menyeimbangkan pasien saat berlatih atau melakukan gerakan yang dibutuhkan /'20. +erbagai jenis tipe latihan yang diterapkan sesuai dengan tali yang digunakan. (') -ali samping# Di mana tingkat tali yang terhubung ke kandang berada pada tingkat yang sama dengan tali yang terhubung ke sabuk sehingga seluruh berat tubuh jatuh pada tungkai bawah untuk memberi posisi tumpuan berat badan sepenuhnya. "ada awalnya, ketegangan tali sama satu sama lain. )ni memungkinkan anak untuk mengasumsikan posisi tengah atau tegak. .emudian ketegangan tali menurun se!ara bertahap. -ali diperiksa harus !ukup elastis untuk memungkinkan anak untuk menyesuaikan kembali dirinya dan untuk mengembangkan kontrol mereka sendiri. .etegangan dari tali depan dan belakang yang se!ara bergantian berkurang sembari mengulangi latihan yang sama. 4atihan yang berbeda yang diterapkan untuk meningkatkan keseimbangan dari posisi yang berbeda meliputiG berlutut, setengah berlutut, berjalan dengan berlutut, membungkuk dan menegakkan badan, standing %eight shi&t, jongkok dari posisi berdiri (keseimbangan jongkok), menendang bola, melempar bola, melangkah, melompat di tempat, melompat ke luar, berdiri satu kaki dan berdiri di atas papan keseimbangan. (2) Suspensi lengkap# "ada tipe ini tingkat tali yang terhubung ke kandang berada di atas tingkat tali yang terhubung dengan sabuk di mana anak itu sepenuhnya tergantung (kaki anak itu terlepas dari tanah). Henis suspensi yang digunakan bersiat sebagai stimulasi *estibular, untuk memberikan kesiagaan tubuh dan untuk mendorong atau mengembangkan releks postural (reaksi ekstensi proteksi, meluruskan atau reaksi keseimbangan). -erapis menarik anak ke belakang, sehingga dia berayun maju dan mundur melalui ruang udara sampai ia berhenti, juga menarik ke atas dan ke bawah, dan geraka sisi ke sisi juga diperbolehkan. Setiap anak diminta untuk menjaga keseimbangan, sementara ia bergerak melalui ruang udara. Durasi setiap latihan adalah '-2 menit dengan waktu istirahat ('-2 menit) di antara latihan /'$0. .edua kelompok di samping itu, menerima desain program latihan untuk keseimbangan dan kontrol postural termasuk beberapa ma!am berikut ini dengan instruksi yang jelas kepada anak untuk melakukan# (') +erdiri dengan kedua kaki sementara terapis duduk belakang dan se!ara manual mengun!i lutut anak, dan kemudian perlahan-lahan menggoyangkan anak untuk tiap sisi samping, depan dan belakang. (2) Melangkah berdiri dengan terapis di belakang anak membimbing anka untuk menggeser berat badan ke depan lalu ke belakang bergantian. ($) +erdiri sambil melangkah dan men!oba untuk tetap seimbang. (3) +erdiri dengan pengun!ian manual dari lutut kemudian men!oba akti membungkuk dan menegakkan badan. (5) 4atihan eIuilibrium, meluruskan dan reaksi proteksi. .arena kemampuan berjalan merupakan komponen keseimbangan dinamis yang penting, oleh karena itu latihan berjalan sangat penting untuk latihan keseimbangan. +erikut latihan dilakukan#
+erjalan maju, mundur, dan ke samping antara palang sejajar (latihan berjalan lingkungan tertutup). "emberian hambatan termasuk gulungan dan ganjalan dengan diameter dan tinggi berbeda yang ditempatkan di dalam palang sejajar. 4atihan berjalan lingkungan terbuka dilakukan dengan hambatan sebelumnya tapi tanpa palang sejajar. (. Hasil Data yang terkumpul dari penelitian ini merupakan analisi statistik indeks stabilitas termasuk indeks stabilitas keseluruhan, indeks stabilitas antero-posterior (1>") dan indeks stabilitas medio-lateral (M>4) dari indeks stabilitas tes keseimbangan dinamis pada tingkat stabilitas & (panggung yang lebih stabil) yang diukur sebelum dan tiga bulan sesudah terapi kedua grup. Data mentah dari *ariabel terukur untuk kedua grup se!ara statistik diperlakukan untuk menentukan rerata dan standar de*iasi. "engujian student t-test kemudian diterapkan untuk menentukan signiikansi terapi yang dilakukan untuk setiap grup. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signiikan ketika membandingkan nilai rerata sebelum terapi dari dua kelompok. "erbaikan signiikan diamati pada semua *ariabel pengukuran kedua grup penelitian ) dan )), ketika membandingkan nilai rerata sebelum dan sesudah terapi. Setelah terapi, terdapat perbedaan signiikan ketika membandingkan nilai hasil setelah terapi dari kedua grup, terutama untuk grup )). Seperti terlihat dari tabel ' dan gambar ', penurunan signiikan terlihat pada nilai rerata indeks stabilitas untuk studi grup ) pada akhir terapi dibandingkan dengan sesuai nilai rerata sebelum terapi. +egitu pula pada tabel 2 dan gambar 2, menunjukkan penurunan yang signiikan pada nilai rerata indeks stabilitas untuk grup )) di akhir terapi dibandingkan dengan sesuai nilai rerata sebelum terapi. "erbaikan signiikan juga terjadi ketika membandingkan nilai rerata setelah terapi dari indeks stabilitas kedua grup, yang terutama untuk grup )) (" J%,%5) seperti ditunjukkan pada (ambar. $. (ambar '. )lustrasi nilai rerata indeks stabilitas (rup ) sebelum-sesudah terapi ). Diskusi (angguan keseimbangan, gangguan gaya berjalan dan sering jatuh adalah masalah umum pada anak-anak DS. "ada Sindroma Down umum ditemukan adanya deisit dalam sistem kontrol postural yang mungkin memberikan penjelasan parsial untuk masalah keseimbangan /'30. "enelitian meta-analisis terbaru menemukan bahwa kelainan gaya berjalan atau keseimbangan adalah prediktor yang paling konsisten untuk terjadinya jatuh /'50. -abel '. ?ilai rerata indeks stabilitas (rup ) sebelum-sesudah terapi -abel 2. ?ilai rerata indeks stabilitas (rup )) sebelum-sesudah terapi (ambar 2. )lustrasi nilai rerata indeks stabilitas (rup )) sebelum-sesudah terapi (ambar $. )lustrasi nilai rerata indeks stabilitas kedua grup setelah terapi (grup ) dan grup ))) <nruh /'60 melaporkan bahwa anak-anak dengan DS memiliki dominasi primiti, melalui medula spinalis pengendalian pola respon otot lebih terintegrasi se!ara sentral dan pola gerakan terkoordinasi yang disebabkan proses mielinisasi yang jelek dari penururun neuron otak dan batang otak dan juga pengurangan baik dalam jumlah dan koneksi dari neuron pada pusat sara lebih tinggi sebagai korteks motorik, ganglia basalis, otak ke!il dan batang otak. -ujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan antara eek latihan treadmill dan terapi suspensi menggunakan kandang laba-laba pada keseimbangan anak-anak dengan DS. Studi dilakukan pada anak-anak usia & sampai '% tahun disebabkan berdasarkan akta bahwa pasien DS usia antara 7 dan '3 tahun menunjukkan ke!a!atan dalam kelin!ahan dan keseimbangan/'70. Hal ini juga sesuai dalam tulisan Kest!ott dan rekan /'&0 yang menegaskan bahwa bayi dan anak-anak (usia 3 bulan sampai 2 tahun) tergantung pada sistem *isual untuk mempertahankan keseimbangan, sementara pada usia $ sampai 6 tahun, anak mulai menggunakan inormasi somatosensori se!ara. 1khirnya, pada usia 7 sampai '% tahun, anak mampu menyelesaikan konlik sensorik dan se!ara tepat memanaatkan sistem *estibular sebagai reerensi. "enulis tersebut menambahkan bahwa, kontrol postural se!ara esensial seperti pada dewasa sekitar usia 7 sampai '% tahun. .elompok usia ini dipilih karena mereka memiliki praktik kegiatan ungsional yang signiikan dan perubahan antropometri akan !ukup stabil selama beberapa tahun /'%0. Sistem stabilitas +iode, digunakan untuk e*aluasi menggunakan uji keseimbangan dinamis yang dilakukan pada tingkat kestabilan &. Hal ini sesuai dengan Le*el dan rekan /'90 yang melaporkan bahwa penilaian keseimbangan harus berusaha untuk merangsang kondisi dinamis bertujuan untuk menekan sistem kontrol postural sepenuhnya dan mengungkapkan adanya gangguan keseimbangan. ?ilai rerata sebelum terapi indeks stabilitas keseluruhan, indeks stabilitas anteroposterior dan indeks stabilitas mediolateral dari uji keseimbangan dinamis menunjukkan peningkatan signiikan dalam nilai-nilai mereka yang menunjukkan bahwa anak-anak ini memiliki masalah keseimbangan signiikan. Hasil sebelum terapi penelitian ini konsisten dengan yang dilaporkan oleh -esterman dan (riend /2%0 yang menekankan bahwa semakin besar nilai numerik dari )ndeks stabilitas (mewakili *arian perpindahan panggung dalam berbagai tingkat derajat), semakin besar tingkat kesulitan atau ketidakstabilan dalam menyeimbangkan panggung. )ni sesuai dalam persetujuan dengan LoFFi dan rekan /70 yang menyimpulkan bahwa, dibandingkan dengan indeks stabilitas rendah, indeks stabilitas tinggi menunjukkan gerak panggung yang lebih besar selama sikap dan oleh karena itu yang menunjukkan lemahnya stabilitas. Hasil pas!a terapi dari grup studi ) memperkuat eekti*itas latihan treadmill pada perbaikan keseimbangan dengan mengadopsi program uji treadmill berjalan. Hal ini sesuai dengan Dingwell dan rekan /'50 yang merekomendasikan bahwa penelitian-penelitian harus dilakukan untuk melihat eek jangka panjang latihan treadmill pada kemampuan anak untuk mengatasi hambatan dalam jalur jalan dan menjaga keseimbangan dinamis karena orang tua mengatakan bahwa anak-anak dengan DS lebih rentan untuk jatuh ketika menghadapi hambatan dalam lingkungan mereka. Hal ini juga sesuai dengan @armeli dan rekan /2'0 yang mengungkapkan eek dari program treadmill program pada kekuatan otot dan keseimbangan pada orang dewasa tua dengan DS. "erbaikan terlihat pada grup studi ) mungkin disebabkan karena latihan melangkah dengan latihan treadmill yang memperkuat dan menstabilkan jaringan sara yang terlibat dalam memproduksi pola ini dan memperbaiki mekanisme kontrol postural tertentu yang diperlukan untuk menjaga bakeseimbangan ketika mentranser berat dari satu kaki ke kaki yang lain, sehingga, treadmill sebagai !ontoh latihan melangkah, memasilitasi dan memperkuat hubungan sara yang timbul dari input kopling sensorik multimodal yang dihasilkan oleh anak melalui peningkatan perhatian dan kesadaran !itra posisi tubuh dalam kaitannya dengan lingkungannya /220. Hasil setelah terapi grup ) juga sesuai dengan Matsuno dan rekan /2$0 yang menyimpulkan bahwa treadmill dianggap sebagai permukaan bergerak, sehingga, anak-anak memerlukan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan kedua kaki di permukaan selama siklus berjalan daripada ketika mereka berjalan di atas tanah. 1kibatnya, mereka menghabiskan lebih sedikit waktu dengan hanya satu kaki di permukaan selama berjalan di treadmill daripada selama berjalan di atas tanah. Dia menambahkan bahwa, salah satu aktor yang memberikan kontribusi untuk meningkatkan stabilitas dan keseimbangan adalah peningkatan basis dukungan. Hasil penelitian kami bertentangan @armeli dan rekan /230 yang menilai keseimbangan setelah latihan bola dan latihan treadmill. -erdapat kurangnya perbaikan di!atat pada kedua kontrol postural dan keseimbangan sampel sebagai akibat dari 6 bulan inter*ensi. -erkait dengan grup studi )) yang menerima terapi suspensi menggunakan kandang laba-laba, terdapat perbaikan yang signiikan dalam nilai rata-rata indeks stabilitas. "erbaikan dalam grup studi )) ini mungkin disebabkan penggunaan kandang laba-laba. )ni memberikan lebih banyak stabilisasi ke anak yang meminimalkan perpindahan pusat tekanan (@O") di bawah masing-masing kaki, sehingga menjaga @O" mendekati tengah. Selain itu, membantu anak untuk menjaga amplitudo ke!il gerakan @O" dan penurunan ayunan postural yang men!erminkan kontrol keseimbangan yang baik dan !enderung untuk men!apai sikap tenang /250. Selain itu, hasil setelah terapi grup studi )) mungkin dikaitkan dengan pengaruh kandang laba-laba pada perbaikan hubungan agonis>antagonis otot ekstremitas bawah melalui bongkar muat(gangguan sendi dan>atau pendekatan) mengakibatkan perbaikan akti*itas terkait berat tubuh melalui perubahan sensasi propriosepti. Hasil penelitian ini sesuai dengan Stillman /260 yang melaporkan bahwa kesadaran propriosepti dari postur dan gerakan adalah diperlukan selama mempelajari keterampilan baru. Dia menambahkan bahwa, dengan gerakan lambat sistem propriosepti dapat memantau dan menyesuaikan gerakan yang terjadi. Sistem ini mampu memi!u langsung, !epat dan tepat-disesuaikan kompensasi kontraksi otot se!ara releks dalam menanggapi perubahan tak terduga kekuatan eksternal maupun internalG misalnya seperti yang diperlukan selama keseimbangan berdiri. Hal ini menegaskan temuan .een /270 yang melaporkan bahwa pelatihan dengan menggunakan kandang laba-laba membantu pasien awalnya untuk mengatasi eek gra*itasi pada pola statis dan dinamis dan se!ara sekunder untuk memodulasi tonus otot, yang membantu dalam menjaga tubuh dari terjatuh. Sudah terbukti bahwa ada kelainan pada ungsional aparat *estibular pada indi*idu dengan DS sebagai sistem *estibular perier termasuk sel ganglion S!arpa dan sel-sel rambut *estibular, juga terpengaruh /2&,290. "erbaikan yang diamati pada grup studi )) mungkin karena eek terapi suspensi yang membantu dalam pengembangan reaksi kesetimbangan untuk mempertahankan dan mendapatkan kembali keseimbangan selama pola berdiri. Hal ini dapat di!apai terutama dari input *estibular dan se!ara sekunder dari propriosepsi dan *isual. Hika ke!epatan atau besarnya perpindahan pusat gra*itasi anak terlalu besar, maka sistem *estibular, propriosepsi dan *isual (reaksi kesetimbangan) akan membantu untuk mendapatkan kembali keseimbangan dalam kasus tersebut. -erapi ini memberikan stabilitas postural sembari mendorong kemandirian se!ara aman yang se!ara signiikan meningkatkan keseimbangan, koordinasi tubuh dan kinerja sistem *estibuler /$%0. "erbaikan yang terjadi dalam grup ) dan )) mungkin dikaitkan dengan eek dari program terapi latihan untuk keseimbangan dan kontrol postural. Hal ini sesuai dengan temuan @ar*alho dan 1lmeida /$'0 yang menyatakan bahwa inormasi propriosepti sangat penting untuk sistem kontrol motorik untuk memilih strategi motor yang sesuai dari akti*asi timbal balik antara agonis dan antagonis se!ara eisien menjaga keseimbangan. "erbedaan signiikan yang diamati ketika membandingkan setelah terapi memperlihatkan hasil dari dua grup terutama penelitian grup )) yang menerima terapi suspensi menggunakan kandang laba-laba. Hasil ini mungkin dikaitkan dengan pengaruh kandang laba-laba pada peningkatan ungsi sistem *estibular. Stimulasi respon *estibular yang dihasilkan oleh kandang laba-laba merangsang organ-organ otolith melalui perpindahan linear. -emuan ini sesuai dengan Line /$20 yang melaporkan bahwa stimulasi organ otolitik oleh per!epatan linear sementara dan>atau perubahan posisi kepala sehubungan dengan gra*itasi membangkitkan releks *estibulookuler asik dan tonik serta *estibulospinalis, yang bertindak di kepala dan anggota badan untuk mempertahankan postur. Dia menambahkan bahwa orientasi dalam ruang udara bergantung pada masukan perpanjangan tinggi dari reseptor *estibular, isyarat *isual, impuls dari proprioseptor dalam kapsul sendi dan dari reseptor luar kulit terutama dari sentuhan dan tekanan. .eempat input terintegrasi pada berbagai tingkat dari sistem sara untuk mempertahankan postur. .esimpulan penelitian ini, baik latihan treadmill dan terapi suspensi menggunakan kandang laba-laba eekti dalam terapi untuk anak sindrom Down dengan rekomendasi yang tinggi untuk menggukan terapi suspensi. Pengakuan "royek ini didukung sebagai bagian dari ;akultas -erapi ;isik <ni*ersitas .airo. .omentar kritik yang didapatkan pada proposal awal penulisan ini oleh rekan- rekan dari Departemen -erapi ;isik (angguan -umbuh .embang 1nak dan +edah sangat bermanaat. *e+erensi '. <lri!h D1, 4ioyd M@, -iernan @K, 4ooper HB. Be!t o intensity o treadmill training on de*elopmental out!omes and stepping in )nants with Down syndrome# a randomiFed trial. "hys -her 2%%&G&&(')#''3M22. 2. .essel S, @armeli B, @oleman L, 1yalon M. Be!ts o a treadmill walking program on mus!le strength and balan!e in elderly people with DownNs syndrome. H (erontol 1 +iol S!i Med S!4 2%%2G57#'%6M'%. $. Koolla!ott MH, Shumway-@ook 1. "ostural dysun!tion during standing and walking in !hildren with @"# what are the underlying problem and what new therapies might impro*e balan!eO ?eural "las 2%%5G'2#2M$. 3. de Oli*eira @+, de Medeiros )L, ;rota ?1, (reters MB, @onorto 1+. +alan!e !ontrol in hemipareti! stroke patients# main tools or e*aluation. H Lehabil Les De* 2%%&G35(&)#'2'5M26. 5. Mar! B, (ar!eF M, Killiam ", Mirian S. O,idati*e stress and hematologi! and bio!hemi!al parameters in indi*iduals with DS. Mayo @lin "ro! 2%%5G&%('2)#'6%7M''. 6. 4e*inson (M. )nstituteNs intensi*e therapy programs pro*ide alternati*e treatment or indi*iduals with !erebral palsy and brain trauma. H B,!ep "arent (B") 2%%$G'2#32M7. 7. LoFFi S4, 4ephart SM, Sterner L, .uligowski 4. +alan!e training or persons with un!tionally unstable ankles. HOS"- '999G29(&)#37&M&6. &. @rowe -., Horak ;+. Motor proi!ien!y asso!iated with *estibular dei!its in !hildren with hearing impairments. "hys -her '9&&G6&('6)#'39$M9. 9. 1lton ;, +aldey 4, @aplan S, Morrissey 4@. 1 kinemati! !omparison o o*er ground and treadmill walking. @lin +iome!h '99&G'$#3$3M3%. '%. Smith +1, .ubo M, +la!k D", Holtr (, Miri!h +D. Be!t o pra!ti!e on a no*el task M walking on a treadmill# preadoles!ents with and without Down syndrome. "hys -her 2%%7G&7(6)#766M77. ''. @ombs S1, Dugan B4, "assmore M, Liesner @, Khipker D, Pingling B, @urtis 1+. +alan!e, balan!e !oniden!e, and health related Iuality o lie in persons with !hroni! stroke ater body weight M supported treadmill training. 1r!h "hys Med Lehabilit 2%'%G9'('2)#'9'3M9. '2. .os!ielny ), .os!ielny L. Suit perorms physi!al therapy# spa!e like de*i!e helps ease mo*ement with !erebral palsy. Jhttp#>>www.sunbeamtherapy.!om>therasuit.htmlQ 2%%2. '$. .elly (. Eestibular stimulation as a orm o therapy. "hysiotherapy '9&9G75($)#'$6M3%. '3. (alli M, Ligoldi @, Mainardi 4, -enore ?, Onorati ", 1lbertini (. "ostural !ontrol in patients with Down syndrome. Disabil Lehabilit 2%%&G$%('7)#'273M&. '5. Dingwell H+, Lobb L-, -roy .4, (rabiner MD. Be!ts o an attention demanding task on dynami! stability during treadmill walking. H ?euroeng Lehabil 2%%&G5('2). '6. <nruh H;. Down syndrome# Su!!essul "arenting o @hildren with Down syndrome. Bugene, OL# ;ern Lidge "ressG '993. '7. Henderson SB, Morris H, ;rith <. -he motor dei!it in Down syndrome !hildren# a problem o aiming. H @hild "sy!hol "sy!hiatry '9&'G22#2$$M33. '&. Kest!ott S4, 4owes 4", Li!hardson ".. B*aluation o postural stability in !hildren# !urrent theories R assessment tools. "hys -her '997G77(6)#629M35. '9. Le*el M, Mingret (, Brgoy ". @hanges in @er*i!o!ephali! kinesthesia ater a proprio!epti*e rehabilitation program in patients with ne!k pain. 1r!h "hys Med Lehabil '999G72#2&&M9'. 2%. -esterman @, (riend LE. B*aluation o ankle instability using the +iode, stability system. ;oot 1nkle )nt '999G2%(5)#$'7M2'. 2'. @armeli B, .essel S, @oleman L, 1yalon M. Be!ts o a treadmill walking program on mus!le strength and balan!e in elderly people with Down syndrome. H (erontol Series 1-+iol S!i Med S!i 2%%2G57(2)#M'%6M'%. 22. <lri!h D1, <lri!h +D, 1ngulo-.inFler LM, Pun H. -readmill training o inants with Down syndrome# e*iden!e-based de*elopmental out!omes. "ediatri!s 2%%'G'%&#&3M9'. 2$. Matsuno EM, @amargo ML, "alma (@, 1l*eno D, +arela 1M. 1nalysis o partial body weight support during treadmill and o*er ground walking o !hildren with @". Le* +ras isider 2%'%G'3(5). 23. @armeli B, +ar-@rad S, 4otan M, @oleman L. ;i*e !lini!al tests to assess balan!e ollowing ball e,er!ises and treadmill training in adult persons with intelle!tual disability. H (erontol Series 1-+io S!i Med S!i 2%%$G5&(&)#767M72. 25. M!@ollum (, 4een -. -he orm and e,ploration o me!hani!al stability limits in ere!t stan!e. )n# @ook 1S, Koolla!ott MH, editors. Motor @ontrol -heory and "ra!ti!al 1ppli!ations. "hiladelphia# 4ippino!ottG 2%%'. p. '97. 26. Stillman +@. Making sense o proprio!eption# the meaning o proprio!eption# .inaestnesia and related terms. "hysiotherapy 2%%2G&&('')#667M76. 27. .een "1. Kell-suited or therapy. De*i!e helps !hildren with !erebral palsy gain motor skills. @urr ?ewspaper 1rt 2%%$G''#'6M2%. 2&. )nagaki -, Morita M, @ureoglu S, S!ha!hern "1, ?omiya S, ?omiya L, "aparella MM. "eripheral *estibular system in Down syndrome# Iuantitati*e assessment o *estibular histo-pathology. Otolaryngol-Head R ?e!k Surg 2%''G'33(2)#2&%M$. 29. @abeFa-LuiF L, "ada L1, +eas-HimeneF HD, @olado H@, (onFaleF 4M. -ime and ;reIuen!y analysis o the stati! balan!e in young adults with Down syndrome. (ait and "osture 2%''G$$(')#2$M&. $%. Senior L. @age-ighters !hildren use a Sspider !ageN to !ombat neurologi!al !onditions. 1d* "hys -her Lehabilit Med 2%%7G'&(25)#$2M3. $'. @ar*alho L4, 1lmeida (il 4. -he ee!t o *ibration on postural response o Down syndrome indi*idual on the seesaw. Les De* Disabil 2%%9G$%(6)#''23M$'. $2. Line LM. Management o the pediatri! patient with *estibular hypoun!tion. )n# Herdman SH, editor. Eestibular Lehabilitation. "hiladelphia# ;.1. Da*is @ompanyG 2%%7. p. $6%M75. ,ournal *eading -...
Pengaruh Latihan Treadmill Dibandingkan Dengan Terapi Suspensi Pada Keseimbangan Anak Dengan Sindroma Down Lole o treadmill training *ersus suspension therapy on balan!e in !hildren with Down Syndrome (ehan H. Bl-Meniawy, Habatallah M. .amal, Samah 1. Blshemy -he Bgyptian Hournal o Medi!al Human (eneti!s (2%'2) '$, $7-3$ /leh# Andika Laksmana Kurniadi P*/G*A ST&D. 0 S1 *EHA2.L.TAS. ED.K 1AK<AS KED/KTE*A3 &3.-E*S.TAS D.P/3EG/*/ *S&P D*.KA*.AD. SEA*A3G %4$) .epada Pth. # Len!ana diajukan tanggal # '$ 1gustus 2%'3 Moderator # dr. ) Made Kidagda, Sp.;L LAP/*A3 ,/&*3AL *EAD.3G -... Presentan # dr. 1ndika 4aksmana .urniadi oderator # dr. ) Made Kidagda, Sp.;L Hari0Tanggal # Labu, '$ 1gustus 2%'3 ,udul # "engaruh 4atihan Treadmill Dibandingkan Dengan -erapi Suspensi "ada.eseimbangan 1nak Dengan Sindroma Down Peneliti # (ehan H. Bl-Meniawy, Hebatallah M. .amal, Samah 1. Blshemy Sumber # -he Bgyptian Hournal o Medi!al Human (eneti!s (2%'2) '$, $7-3$ Tu'uan # Mempertahankan keseimbangan bukanlah kebutuhan utama namun sangat diperlukan manusia untuk melakukan tindakan. Hampir semua anak dengan Sindroma Down (DS), yang banyak terjadi di negara ini(Mesir), sudah dibuktikan mengalami gangguan keseimbangan, koordinasi, dan gaya berjalan saat masa kanak-kanak sampai dewasa. Oleh karena itu, diperlukan adanya program terapi isik untuk membantu meme!ahkan masalah yang meluas ini. "enelitian ini dilakukan dengan membandingkan pengaruh antara latihan treadmill dan terapi suspensi pada keseimbangan anak dengan sindroma Down. etode # Sebanyak $% anak yang terlahir dengan DS dari dua jenis kelamin dalam rentang usia & sampai '% tahun diikutsertakan pada penelitian dengan membagi menjadi dua grup sama rata jumlahnya. (rup penelitian ) mendapatkan latihan treadmill sebagai tambahan desain program terapi latihan dan grup penelitian )) menerima terapi suspensi sebagai tambahan program terapi latihan yang sama diberikan pada grup ). )ndeks stabilitas die*aluasi menggunakan sistem instrumentasi +iode, sebelum dan $ bulan sesudah menerima terapi. Hasil # Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signiikan ketika membandingkan nilai rerata kedua grup sebelum terapi, namun terdapat perbaikan signiikan semua *ariabel terukur pada kedua grup saat membandingkan nilai rerata sebelum dan sesudah terapi. -erdapat pula perbedaan signiikan saat membandingkan hasil sesudah terapi pada kedua grup terutama untuk grup )). Kesimpulan # -erapi suspensi untuk anak-anak dengan DS merupakan sebuah terapi suplemen yang baik untuk dijadwalkan sebagai inter*ensi latihan isik se!ara teratur yang bertujuan memperbaiki derajat stabilitas pasien tersebut. 3ilai # "embimbing dr. ) Made Kidagda, Sp.;L "resentan dr. 1ndika 4aksmana .urniadi