You are on page 1of 8

Entamoeba Coli

Published on 24 May 2014 by Candra Wiguna




Di sebagian besar negara, masalah kesehatan masih menjadi fenomena yang sangat perlu
diperhatikan, khususnya di wilayah yang sanitasinya masih buruk. Lingkungan yang kurang
bersih kerap kali merupakan tempat subur berkembangnya berbagai macam bibit penyakit.
Organisme penyebab penyakit pada manusia umumnya bersifat parasit misalnya amoeba.
Amoeba terdiri dari enam spesies yang hidup dalam usus besar yaitu Entamoeba coli,
Entamoeba hartmani, Entamoeba histolytica, Dientamoeba fragilis, Jodamoeba butschii,
Endolimax nana, sedangkan Entamoeba gimgivalis merupakan jenis amoeba yang hidup dalam
mulut. Seluruh amoeba ini tidak sifatnya aman bagi tubuh manusia kecuali Entamoeba
histolytica yang bersifat patogen.
Entamoeba coli penting dipelajari untuk membedakan dengan Entamoeba histolytica yang
merupakan agen penyebab amoebiasis. Entamoeba coli termasuk protozoa apatogen dimana
Infeksi Entamoeba coli bersifat asimptomatis. Namun parasit Entamoeba coli sering dijumpai
pada infeksi Entamoeba histolytica pada penderita amebiasis. Dalam siklus hidupnya Entamoeba
coli memiliki kemiripan dengan siklus hidup Entamoeba histolytica hanya saja tanpa adanya
penjalaran ekstraintestinal. Infeksinya terjadi dengan menelan kista matang yang berinti 8 dan
biasanya tidak mengandung vakuol glikogen dan benda kromatoid. Diagnosisnya adalah dengan
ditemukannya bentuk trofozoit atau bentuk kista dalam tinja.
Morfologi dan Siklus Hidup
Entamoeba coli hidup sebagai komensal di rongga usus besar. Dalam siklus hidupnya, terdapat
stadium vegetatif dan stadium kista. Morfologinya mirip Entamoeba histolytica. Morfologi dan
siklus hidup Entamoeba coli adalah sebagai berikut:
1. Stadium trofozoid 15-30 mikron, berbentuk lonjong atau bulat. Stadium ini mempunyai
sebuah inti entamoeba, dengan kareosom kasar dan biasanya letaknya eksentrik. Butir-
butir kromatin perifer juga kasar dan letaknya tidak merata.
2. Ektoplasma tidak nyata, hanya tampak bila pseudopodium dibentuk. Pseudopodium
lebar, dibentuk perlahan-lahan, sehingga pergerakannya lambat.
3. Endoplasma bervakuol, mengandung bakteri dan sisa makanan tidak mengandung sel .
darah merah. Stadium ini tidak dapat dibedakan dari bentuk minuta Entamoeba
histolytica. Cara berkembang biaknya dengan belah pasang.
4. Stadium trofozoid biasanya ditemukan dalam tinja lembek atau cair. Stadium kista bulat
atau lonjong berukuran 15-22 mikron. Dinding kista tebal berwarna hitam. Dalam tinja
biasanya kista berinti 2 atau 8. Kista yang berinti dua mempunyai vakuol glikogen yang
besar dan benda kromatoid yang halus. Biasanya benda kromatoid dari kista Entamoeba
coli tersebut ramping dengan ujung runcing atau tidak teratur jadi berbeda dengan benda
kromatoid yang berbentuk cerutu atau liseng pada Entamoeba histolytica.
5. Kista matang yang berinti dan biasanya tidak lagi mengandung vakuol glikogen dan
benda kromatoid. Kista Entamoeba coli tidak mudah mati oleh kekeringan. Resistensi
terhadap kekeringan ini mungkin bertanggung jawab atas tingginya insiden infeksi.
Infeksi terjadi dengan menelan kista matang.
Adapun ciri-ciri kista Entamoeba coli:
1. Bentuk membulat dengan ukuran 10-35 m
2. Kista matang berisi 8-16 inti
3. Chromatoidal bodies berupa batang-batang langsing yang menyerupai jarum
sas
Perbedaan Entamoeba histolytica Entamoeba coli
Ukuran (mikron) 20 (10-60) 25 (10-50)
Pergerakan Aktif, progresif Lambat, tidak progresif
Eritrosit dalam cytoplasma + -
Bakteri dalam cytoplasma - + +
Vacuole + =
Nucleus Tidak jelas terlihat Kadang-kadang jelas
Penularan
Entamoeba coli hidup sebagai komensal di rongga usus besar. Dalam daur hidupnya terdapat
stadium vegetatif dan stadium kista. Morfologinya mirip Entamoeba histolytica namun
Entamoeba coli tidak bersifat patogen sehingga jarang menyebabkan insiden. Akan tetapi kalau
jumlahnya melebihi ambang batas maka bisa menyebabkan penyakit. Biasanya Entamoeba coli
ditemukan pada infeksi Entamoeba histolytica. Dan pada umumnya, penularan terjadi karena
makanan atau minuman yang tercemar oleh kista amoeba. Penularan tidak terjadi melalui bentuk
trofozoit, sebab bentuk ini akan rusak oleh asam lambung. Makanan dan minuman dapat
terkontaminasi oleh kista melalui cara-cara berikut:
1. Persediaan air yang terpolusi
2. Tangan infected food handler yang terkontaminasi
3. Kontaminasi oleh lalat dan kecoak
4. Penggunaan pupuk tinja untuk tanaman
5. Hygiene yang buruk, terutama di tempat-tempat dengan populasi tinggi (asrama,penjara)
Insiden Infeksi terjadi dengan menelan kista matang. Infeksi terjadi dengan menelan kista
matang. Kista matang yang berinti dan biasanya tidak lagi mengandung vakuol glikogen dan
benda kromatoid. Kista Entamoeba coli tidak mudah mati oleh kekeringan. Resistensi terhadap
kekeringan ini mungkin bertanggung jawab atas tingginya insiden infeksi.
Pencegahan dan Penanganan
Pencegahan terhadap Entamoeba coli agar tidak terjangkit dalam tubuh manusia pada umumnya
sama saja dengan tindakan pencegahan pada protozoa lainnya. Cara pencegahan tersebut lebih
dikhususkan pada kebersihan perseorangan dan kebersihan lingkungan. Misalnya saja pada
kebersihan individu mencuci tangan dengan bersih sesudah membuang air besar dan sebelum
makan. Kebersihan lingkungan sendiri misalnya memasak air minum, mencuci sayuran sampai
bersih, atau memasaknya sebelum dimakan, tidak menggunakan tinja manusia untuk pupuk,
buang air besar di jamban, membuang sampah di tempat sampah yang ditutup untuk menghindari
lalat, serta menutup makanan untuk menghindari kontaminasi dengan lalat dan kecoa.
Pencegahan terhadap infeksi Entamoeba coli dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan
perseorangan dan kebersihan lingkungan. Jadi dengan menjaga kebersihan, kita dapat mencegah
Entamoeba coli masuk ke dalam tubuh manusia.
Pengobatan sebenarnya tidak diperlukan karena protozoa ini nonpatogen. Akan tetapi ditemukan
salah satu tanaman obat keluarga (TOGA) yaitu daun seena yang dapat digunakan sebagai obat
tradisional. Fraksi polisakarida daun Cassia angustifolia yang diuji dengan allogenic tumor
Sarcoma-180 pada mencit, berefek positif dalam penghambatan pertumbulian Sarcoma-180.
Senosida A dalam tubuh akan mengalami suatu reaksi hidrolisis enzimatik dan reduksi oleh
bakteri flora usus (Entamoeba coli) menjadi rein antron. Rein antron merupakan suatu senyawa
yang menginduksi sekresi air dan mencegah reabsorpsi air dalam saluran pencernaan, sehingga
dapat digunakan dalam upaya penyembuhan konstipasi akut.




ENTAMOEBA HYSTOLITICA


Entamoeba histolytica adalah protozoa parasit anaerob, bagian genus Entamoeba. Dominan
menjangkiti manusia dan kera, E. histolytica diperkirakan menulari sekitar 50 juta orang di
seluruh dunia. Banyak buku tua menyatakan bahwa 10% dari populasi dunia terinfeksi protozoa
ini. Namun sumber lain menyatakan: setidaknya 90% dari infeksi ini adalah karena spesies
Entamoeba kedua yaitu E. dispar. Mamalia seperti anjing dan kucing bisa menjadi transit infeksi,
tetapi tidak ada bukti mengenai kontribusi nyata untuk terjadinya penularan dari kedua hewan
ini.

Morfologi
Entamoeba histolytica termasuk dalam kelas Rhizopoda dalam Protozoa. Ada 2 bentuk dalam
perkembangan hidupnya yaitu, bentuk tropozoit dan bentuk kista.Bentuk tropozoit Entamoeba
histolytica dibagi menjadi 2 yaitu, bentuk histolitika dan bentuk minuta.

Contoh gambar dari Entamoeba histolytica



Bentuk histolitika
Ukuran 20-40 m
Ektoplasma bening homogen pada tepi sel dan terlihat nyata
Endoplasma berbutir halus, tidak mengandung bakteri/sisa makanan,mengandung sel eritrosit
dan inti entamoeba
Berkembangbiak dengan pembelahan biner
Patogen pada usus besar, hati, paru-paru, otak, kulit dan vagina

Bentuk minuta
Ukuran 10-20 m
Ektoplasma tampak berbentuk pseupodium dan tidak terlihat nyata
Endoplasma berbutir kasar, mengandung bakteri/sisa makanan, mengandung
inti entamoeba tetapi tidak mengandung eritrosi

Bentuk kista
Ukuran 10-20 m
Bentuk kista dibentuk sebagai bentuk dorman pertahanan terhadap lingkungan
Dinding kista dibentuk oleh hialin.
Pada kista muda terdapat kromatid dan vakuola
Kista immatur: kromosomsausage-lik e
Kista matang: 4 nukleus

Siklus Hidup
Silus hidup dari seluruh amoeba hampir sama.Bentuk yang infektif adalah Kista. Setelah tertelan
, kista akan mengalami eksistasi di ileum bagian bawah menjadi trofozoit kembali.Tropozoit
kemudian memperbanyak diri dengan cara belah pasang .Trofozoit kerap mengalami eksistasi (
merubah diri menjadi bentuk kista ),kista akan dikeluarkan bersama tinja .Bentuk trofozoit dapat
dijumpai didalam tinja namun,trofozoit bisa dijumpai dalm tinja cair.Entamoba Histolytica
bersifat invasif .sehingga trofozoitnya dapat menembus dinding ususnya kemudian beredar
didalam sirkulasi darah.

Penularan
Tahapan perkembangan amuba yang aktif (trophozoit) hanya ada di dalam host dan feses yang
masih baru dikeluarkan; cysta amuba hidup di luar host yaitu dalam air, tanah dan pada
makanan, terutama dalam kondisi basah. Cysta amuba mudah dibunuh oleh suhu panas dan
dingin, dan hanya bertahan selama beberapa bulan di luar host. Ketika cysta tertelan, mereka bisa
menyebabkan infeksi melalui excysting (tahap pelepasan trophozoit) dalam sistem pencernaan.
Pada tahap ini trophozoit mudah mati dalam lingkungan asam lambung/perut.

Pathogenesis
Pembentukan bentuk infektif untuk inisiasi patogenesis dimulai dari adanya
bentuk minuta Entamoeba histolytica pada orang normal. Bentuk minuta ini
bersifat komensal sehingga orang normal itu tidak terinfeksi. Orang normal inilah yang bertindak
sebagai carrier. Bentuk minuta ini akan mengalami pembelahan biner dan dilapisi hialin
membentuk dinding. Dalam tahap ini, bentuk minuta telah berkembang menjadi bentuk kista.
Kista matang yang dikeluarkan melalui tinja jika tertelan akan memulai infeksi Entamoeba
histolytica pada orang yang menelannya.


Kista matang tertelan
Kista masuk secara fecal-oral(rute gastrointestinal)
Kista tahan terhadap asam lambung
Dinding kista dicerna pada usus halus
Bentuk minuta menuju ke rongga usus besar
Bentuk histolitika yang patogen
Menginvasi mukosa usus besar
Mengeluarkan sistein proteinase(histolisin)
Nekrosis dengan lisis sel jaringan (lisis)
Menembus lapisan submukosa(kerusakan bertambah)

Flask-shaped ulcer
Tinja disentri(tinja yang bercampur lendir dan darah)

. Daur hidup Entamoeba histolytica
Bentuk infektif: kista matang
Bentuk patogen: bentuk tropozoit
Bentuk diagnostik: kista berinti entamoeba dalam tinja




Amebiasis ditularkan oleh pengandung kista, pengandung kista biasanya orang sehat. Ia
memegang peranan penting dalam penyebaran penyakit sebab tinjanya merupakan sumber
infeksi.




Diagnosis

Penyakit ini dapat didiagnosis melalui sampel kotoran tetapi penting untuk diketahui bahwa
beberapa jenis lainnya mustahil dapat dibedakan hanya dengan melalui mikroskop. Tes ELISA
atau RIA dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit ini.




Perawatan

Metronidazole untuk invasi trophozoites bagi mereka yang masih dalam usus kecil.
Paromomycin (Humatin) adalah obat pilihan lumenal, sejak Diloxanide furoate (Furamide) tidak
komersial tersedia di AS atau Kanada (hanya tersedia di CDC-US). Dosis: Metronidazole 750mg
tid oral, selama 5 sampai 10 hari diikuti oleh Paromomycin 30mg/kg/day sama secara oral juga
dalam 3 dosis selama 5 sampai 10 hari atau Diloxanide furoate 500mg tid oral selama 10 hari
untuk memusnahkan lumenal amoebae dan mencegah kekambuhan.

You might also like