You are on page 1of 1

AKURASI RETICULOCYTE HEMOGLOBIN EQUIVALENT (RET HE) SEBAGAI

METODE DIAGNOSTIK ALTERNATIF UNTUK ANEMIA DEFISIENSI BESI


Faisal Parlindungan, Henny Syahrini, Savita Handayani, Dairion Gatot
Divisi Hematologi Onkologi Medik
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
RSUP.H.Adam Malik Medan

Pendahuluan :
Anemia defisiensi besi adalah salah satu bentuk anemia yang paling sering ditemukan di
Indonesia. Ret He adalah parameter yang merefleksikan jumlah besi yang tersedia untuk
produksi hemoglobin di sumsum tulang, sehingga dapat digunakan sebagai petanda status
besi. Ret He dapat diperiksa dengan cepat dan dengan harga yang murah, karena pemeriksaan
Ret He dapat dilakukan bersama-sama dengan pemeriksaan darah rutin. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menilai akurasi Ret He sebagai metode diagnostik alternatif untuk anemia
defisiensi besi.
Bahan dan metode :
Penelitian ini bersifat potong lintang dan pengumpulan sampel dilakukan secara consecutive
sampling di ruang rawat inap penyakit dalam Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan pada
bulan Maret 2014. Pemeriksaan Ret He dilakukan pada semua sampel yang diikutkan dalam
penelitian. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan morfologi eritrosit, serum iron (SI), total iron
binding capacity (TIBC), dan ferritin untuk menentukan diagnosis anemia defisiensi besi.
Analisis Receiver Operating Characteristics (ROC) dilakukan untuk menentukan Area
Under Curve (AUC) dan cutoff point Ret He untuk diagnosis anemia defisiensi besi. Cutoff
point yang ditemukan kemudian digunakan untuk menentukan akurasi diagnostik Ret He.
Hasil :
Total pasien anemia yang diikutkan dalam penelitian berjumlah 37 orang. Sebanyak 10
subjek menderita anemia defisiensi besi dan 27 subjek menderita anemia non defisiensi besi.
Dengan analisis kurva ROC, diperoleh area under curve (AUC) Ret He untuk diagnosis
anemia defisiensi besi sebesar 0.8 (p=0.006) dan nilai cutoff adalah 29.4 pg. Dengan
menggunakan cutoff tersebut untuk diagnosis anemia defisiensi besi, diperoleh sensitivitas
89%, spesifisitas 74%, positive predictive value 53%, negative predictive value 90%, akurasi
75% dan likelihood ratio 3.07.
Kesimpulan :
Ret He dengan cutoff point 29.4 dapat menjadi alternatif untuk diagnosis anemia defisiensi
besi dan memiliki spesifisitas, sensitivitas, dan akurasi yang tinggi.
Kata kunci : retikulosit He, anemia, defisiensi besi

You might also like