You are on page 1of 8

KEBI

Diaj
IJAKAN H
P
jukan Gun
HUKUM PI
PERDAGA
na Melengk
M
DE
UN
IDANA DA
NGAN OR
kapi Tugas
Mencapai G
SANOF
NIM
EPARTEM
FAKU
IVERSITA

ALAM MEN
RANG (HU

SKRIPSI
tugas Da
Gelar Sarja
Oleh :
FTA D.J GI
M : 090200
MEN HUKU


ULTAS HU
AS SUMAT
MEDAN
2013
NANGGUL
UMAN TRA
an Memenu
ana Hukum
INTING
0145
UM PIDAN
UKUM
TERA UTA
LANGI TI
FFICKING
uhi Syarat
m
NA
ARA
INDAK PID
G)
Syarat Un
1
DANA
ntuk
Universitas Sumatera Utara
2

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA


PERDAGANGAN ORANG (HUMAN TRAFFICKING)
SKRIPSI
Diajukan Guna Melengkapi Tugas tugas Dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk
Mencapai Gelar Sarjana Hukum
Oleh :
SANOFTA D.J GINTING
NIM : 090200145
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
Disetujui Oleh :
Ketua Departemen Hukum Pidana


Dr. H. M. Hamdan SH, MH
NIP. 195703261986011001

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


Nurmalawaty, SH, M.Hum Alwan, SH, M.Hum
NIP. 196209071988112001 NIP. 196005201998021001


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
Universitas Sumatera Utara
3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan anugerahnya yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan bagi penulis,
sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dalam penyelesaian skripsi ini banyak
tantangan dan hambatan yang dihadapi, tetapi semua itu dapat diatasi berkat bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak yang terkait. Sehingga skripsi ini dapat diselesaikan secara
efektif dan efisien sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
atas bimbingan dan kerja sama yang penulis terima selama ini kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, beserta para pembantu Dekan dan seluruh
stafnya.
2. Bapak Dr. Hamdan, SH, MH, selaku Ketua Departemen Hukum Pidana pada
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Nurmalawaty, SH, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak membimbing dan memberika masukan masukan terhadap materi
penulisan skripsi ini.
4. Bapak Alwan SH, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah
meluangkan waktu dan memberikan arahan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
yang telah memberika ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani
studi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
4

6. Orang tua yang tercinta Bapak R. Ginting dan Ibu R. Bangun yang juga turut
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Abang Philip Amsal Apriano Ginting, yang turut juga memberikan masukan
kepada penulis dalam menyelasikan skripsi ini.
8. Buat Abang dan Kakak tercinta yakni Eben Haezer Depari Bc.Ip, SH, M.H,
dan Thera Dita Ginting SH yang turut juga memberikan arahan dalam
menyelesaikan skripsi penulis.
9. Kepada Bapak Terenan Ginting Bc. IP, SH, MH, selaku Mantan Kepala
Kantor Wilayah Sumatera Utara Departemen Hukum dan HAM serta sebagai
Bapak Tua penulis yang juga telah memberikan arahan dan masukan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada teman teman seperjuangan Supriyono, Agry, Marwan, Imam, dan
seluruh teman teman di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,
khusunya stambuk 2009 yang telah banyak kontribusinya dalam membantu
penulis menyelesaikan skripsi ini.
11. Dan buat semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih.
Penulis menyadari masih adanya kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu dengan
segala kerendahan dan keterbukaan hati, penulis menerima komentar, kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan penulis tugas akhir ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat di kemudian
hari, Amin.................
Medan, Oktober 2013

Sanofta D.J Ginting
Universitas Sumatera Utara
5

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................v
ABSTRAK...............................................................................................................................vii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................................1
B. Perumusan Masalah......................................................................................................13
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan.....................................................................................13
D. Keaslian Penulisan.......................................................................................................14
E. Tinjauan Kepustakaan..................................................................................................15
1. Pengertian Kebijakan Hukum Pidana...................................................15
2. Pengertian Tindak Pidana.....................................................................18
3. Pengertian Perdagangan Orang.............................................................24
F. Metode Penelitian.........................................................................................................26
G. Sistematika Penulisan...................................................................................................28

BAB II. BENTUK BENTUK, FAKTOR PENYEBAB DAN AKIBAT DARI TINDAK
PIDANA PERDAGANGAN ORANG (HUMAN TRAFFICKING)
A. Bentuk Bentuk Tindak Pidana Perdagangan Orang.................................................30
B. Faktor Faktor Penyebab yang Melatarbelakangi Terjadinya Tindak Pidana
Perdagangan Orang....................................................................................................39
C. Akibat Akibat Yang Ditimbulkan dari Tindak Pidana Perdagangan Orang...........52

BAB III. PENGATURAN HUKUM TENTANG TINDAK PIDANA PERDAGANGAN
ORANG (HUMAN TRAFFICKING)
A. Pengaturan Hukum Internasional Mengenai Tindak Pidana Perdagangan Orang
(Human Trafficking) ....................................................................................................54
B. Pengaturan Hukum Nasional Mengenai Tindak Pidana Perdagangan Orang (Human
Trafficking) .................................................................................................................62

BAB IV KEBIJ AKAN HUKUM PIDANA DALAM MENANGGULANGI TINDAK
PIDANA PERDAGANGAN ORANG (HUMAN TRAFFICKING)
A. Kebijakan Formulasi/Legislasi.......................................................................................82
B. Kebijakan Aplikasi/Yudikasi.........................................................................................98
Universitas Sumatera Utara
6

C. Kebijakan Eksekusi/Administrasi................................................................................107

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..............................................................................................................114
B. Saran.........................................................................................................................116

DAFTAR PUSTAKA





















Universitas Sumatera Utara
7

DAFTAR TABEL


1. Konvensi konvensi ILO untuk penanggulangan perdagangan
orang.............................................................................................................................60


















Universitas Sumatera Utara
8

ABSTRAK

Perdagangan orang merupakan suatu perbuatan yang menyerupai perbudakan yang
melanggar harkat dan martabat manusia, yang bertentangan dengan tata hukum, merugikan
masyarakat dan antisosial yang terjadi baik dalam tingkat nasional dan internasional. Dengan
berkembangnya teknologi informasi, komunikasi dan transformasi maka modus kejahatan
perdagangan orang semakin canggih. Setiap korban perdagangan orang berhak mendapat
bantuan hukum berdasarkan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. Hak
atas korban meliputi memperoleh rehabilitasi baik fisik maupun psikis akibat perdagangan
orang, dan berhak diintegrasikan atau dikembalikan kepada lingkungan masyarakat
sekitarnya.
Tindak pidana perdagangan orang dirasakan sebagai ancaman bagi masyarakat,
bangsa dan negara, serta terhadap norma norma kehidupan yang dilandasi penghormatan
hak asasi manusia. Selama ini penanganan perkara pidana terlalu berorientasi pada tersangka
atau terdakwa sementara hak hak korban sering diabaikan. Oleh karena itu, perlu disadari
perlunya perlindungan hukum bagi korban khususnya korban perdagangan orang, maka
dikeluarkannya Undang Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Orang yang mempunyai semangat perlindungan terhadap korban.
Kebijakan hukum pidana yang dilakukan meliputi aspek hukum pidana materill,
aspek hukum pidana formal, aspek hukum pelaksanaan pidana, dan melalui kebijakan
legislasi, kebijakan yudikasi dan kebijakan eksekusi serta melalui pembaruan
hukum/kriminalisasi dengan cara menemukan gagasan baru, regulasi dan revitalisasi terhadap
peraturan yang sudah ada, yang bersumber pada nilai nilai yang hidup dalam masyarakat.






Universitas Sumatera Utara

You might also like