You are on page 1of 16

Dr. Danny Suwandi, P.hd, Sp.

FK
PROSES TERAPI
(FARMAKOTERAPI)
PROSES ILMIAH
(SCIENTIFIC PROCESS)
Setiap keputusan dibutuhkan:
Pengetahuan (Knowledge)
Keahlian (Specialization)
Keterampilan (Skill)
Pertimbangan Profesional (Professional Decision)

Untuk hasil yang maksimum, resiko yang minimum
Pengenalan penyakit
Gejala penyakit
Patofisiologi
Pengetahuan obat-obatan
Keahlian komunikasi
Keahlian pemeriksaan
Kemampuan analisis
Pertimbangan-pertimbangan
profesional lainnya
Faktor Pendukung
PROSES OTOMATIS
Hanya mencocokkan diagnose & terapi
POLIFARMASI
Terapi berdasarkan gejala
PROSES SENI
Selera/keinginan prescriber
Pharmacotherapy Misunderstanding
Farmakoterapi Berdasarkan
KURATIF menyembuhkan penyakit (terapi bakteri)

terapi
SUPRESIF menekan penyakit/gejala (hipertensi,epilepsi)

terapi
PREVENTIF mencegah penyakit (vaksinasi)

terapi
1. Penegakan diagnosis
2. Pemilihan intervensi pengobatan
3. Pemilihan obat
4. Penentuan dosis & cara pemberian
5. Peresepan & penjelasan pada pasien
6. Monitoring & evaluasi efek pengobatan
Tanpa diagnosis Terapi X
Terapi berdasarkan :
Diagnose penyakit
Kondisi pasien
Diagnosis dibedakan berdasarkan :
Anamnese
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan khusus lainnya
2. Pemilihan Intervensi Terapi
Dengan obat (Farmakoterapi)
Tanpa obat (Non Farmakoterapi)
Kombinasi
Perlu Dipertimbangkan
Obat mutlak diperlukan? vitamin
Bila perlu tujuan spesifik yang
diinginkan?
Kalau tidak perlu alternatif?
Pertimbangan manfaat & risiko
(benefit vs risk)
Farmakoterapi vs intervensi non
farmakoterapi
Efek terapeutik apa yang diingini (spesifik?)
Kelas obat yang spesifik diperlukan
Golongan, jenis obat yang paling sesuai
Keamanan obat kemungkinan efek samping
& kontra indikasi
Kemanfaatan klinik (Clinical Efficacy) sesuai
dgn informasi ilmiah?
Dosis & cara pemberian yang paling sesuai
(convenient?)
Biaya & harga obat (cost effective?)
4. Penentuan
Cara Pemberian
(Route of administration)
Sifat fisiko kimia obat (oral? parenteral?)
Sesuai dgn kondisi pasien
Bentuk Sediaan
kemajuan teknologi farmasetika (slow-
release, dll)

Frekwensi dan Besar Dosis
Kondisi pasien secara individual :
Penyakit hepar? Ginjal? DM?
Anak-anak
Usia lanjut
Pregnancy, menyusui
Obat dengan lingkup reaksi sempit & variasi kinetik
besar : penyesuaian kadar yang terukur dalam darah
& respon yang timbul. Mis. Digoxin
Selain farmakokinetik, dipilih obat yang paling
mudah dan sederhana ketaatan pasien.
Lama Pemberian Obat
Saat penentuan pemberian obat sekaligus menentukan
lama pemberian
Misalnya :
Antibiotika waktu tertentu cegah resistensi
Antipiretik, analgesik hentikan bila gejala hilang
Penyakit kronis terapi terus menerus (anti-hypertensi)
Prescription beri informasi dan instruksi
Kejelasan mencakup :
Identitas pasien
Usia
Nama obat
Dosis
Cara pakai
Frekwensi
Lama pemberian
Menulis resep seyogyanya dengan
jelas
6. Monitoring,
Evaluasi & Efek Terapi
Setiap pemberian obat seharusnya diikuti
evaluasi efek obat terhadap :
Tercapai tidaknya efek terapi?
Terjadi tidaknya efek samping? bentuk?
Penanganan setiap efek samping
Tindakan akhir pengobatan :
Diteruskan
Dihentikan
Digantikan
tujuan akhir
adalah mewujudkan

You might also like