9.1 Tahapan dalam Penilaian Kinerja Proses penilaian kinerja terdiri dari 3 tahap : mendefinisikan pekerjaan, menilai kinerja, dan memberikan umpan balik. Pendefinisian pekerjaan berarti memastikan bahwa kita dan bawahan kita setuju dengan kewajiban dan standar pekerjaannya. Penilaian kinerja : membandingkan kinerja sesungguhnya dari bawahan kita dengan standar yang telah di tetapkan, ini biasanya melibatkan beberapa jenis formulir peringkat. Ketiga, penilaian kinerja biasanya membutuhkan sesi umpan balik. Disini, atasan dan bawahan mendiskusikan kinerja dan kemajuan bawahan, dan membuat rencana untuk pengembangan apapun yang di butuhkan. Pertimbangan mendasar dalam merencanakan perangkat penilaian aktual adalah mengukur apa dan bagaimana mengukurnya. Misalnya, tentang mengukur apa, kita mungkin mengukur kinerja karyawan berkaitan dengan dimensi generik, seperti kualitas, kuantitas, dan kesesuaian waktu dari pekerjaan. tau, kita mungkin mengukur kinerja tentang pengembangan kompetensi seseorang !seperti kemampuan menggunakan "a#a$, atau pencapaian tujuan seseorang. Mengenai bagaimana- -mengukurnya, ada banyak metodologi, termasuk grafik skala peringkat, metode penggiliran peringkat, dan %M&'(. Metode Skala Peringkat Grafis )kala peringkat grafis mencatat ciri*ciri !seperti kualitas dan ketepercayaan$ dan jangkauan nilai kinerja !dari tidak memuaskan sampai luar biasa$ untuk setiap ciri. Penyelia menyusun penilaian untuk setiap bawahan dengan melingkari atau menandai nilai yang paling baik mendeskripsikan kinerja karyawannya untuk setiap ciri dan menjumlahkannya. Pengusaha harus memutuskan kinerja apa yang akan diukur. Pengusaha dapat memilih dimensi generik seperti kualitas dan kuantitas, menilai kinerja pada kewajiban- -aktual- -pekerjaan, penilaian- -berdasarkan- -kompetensi- yaitu memfokuskan pada seberapa jauh karyawan menunjukkan kompetensinya untuk pekerjaan yang dinilai. Karyawan diharapkan dapat mengembangkan dan mengelola hubungan kerja yang efektif dan harmonis dengan rekan kerja dan konstituen. Metode Peringkat Alternasi Memberikan peringkat kepada karyawan dari yang terbaik sampai yang terburuk berdasarkan ciri tertentu, dengan memilih yang terbaik lalu yang terburuk sampai semua telah diberi peringkat. Metode peringkat alternasi adalah yang paling populer karena biasanya lebih mudah untuk membedakan antara karyawan yang terbaik dan terburuk. Metode Perbandingan Berpasangan Melakukan peringkatan karyawan dengan membuat diagram dari semua pasangan karyawan yang mungkin untuk setiap ciri dan menentukan karyawan mana yang lebih baik pada setiap pasangan. Metode perbandingan berpasangan membantu membuat metode penilaian menjadi lebih tepat. Metode Distribsi Kekatan +asil metode distribusi kekuatan sama dengan membuat penilaian pada sebuah kur#a. Dengan metode ini, kita menempatkan persentase dugaan awal dari penilaian ke dalam kategori kinerja. Metode Kejadian Kritis Dengan metode kejadian kritis, penyelia menyimpan catatan tentang contoh* contoh positif dan negatif, yang tidak umum atau hal buruk yang tidak dikehendaki atas perilaku karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan dan meninjau catatan itu dengan karyawan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Skala Peringkat Standar Perilak )kala peringkat standar perilaku !Behaviourally Anchored Rating cale BAR$ adalah menggabungkan keuntungan dari naratif, kejadian kritis, dan skala kuantifikasi !tipe penilaian grafik$ dengan mengangkat skala peringkat dengan contoh*contoh perilaku spesifik kinerja baik dan buruk. Para pendukung metode ini mengatakan, metode ini memberikan penilaian yang lebih baik, lebih setara, daripada perangkat lain. Mengembangkan &,) membutuhkan lima tahapan : Membat kejadian krisis. -anyakan seseorang yang mengetahui pekerjaan !pemegang jabatan dan.atau penyelia$ untuk menjelaskan ilustrasi khusus !kejadian kritis$ kinerja yang efektif dan tidak efektif. Mengembangkan dimensi kinerja. Minta orang*orang ini untuk mengelompokkan kejadian tersebut ke dalam kelompok yang lebih kecil !/ atau 01$ dimensi kinerja, dan definisikan setiap dimensi, seperti %keterampilan menjual(. Mengalokasikan kembali kejadian. Kelompok lain dari orang*orang yang juga mengetahui pekerjaan ini kemudian mengalokasikan kembali kejadian kritis ini dari awal. Mereka membuat definisi pengelompokkan dan kejadian kritis, dan harus menugaskan kembali setiap kejadian untuk kelompok yang mereka anggap paling sesuai. Pertahankan sebuah kritis jika suatu persentase !biasanya /12 sampai 312$ dari kelompok kedua ini menempatkannya di kelompok yang sama dengan yang dilakukan oleh kelompok pertama. Membat skala kejadian. Kelompok kedua ini, kemudian membuat peringkat perilaku yang dijelaskan oleh kejadian itu dengan seberapa efektif dan efisien ia merepresentasikan kinerja pada dimensinya !biasanya skala 4 sampai 5$. Mengembangkan perangkat akhir. Pilih sekitar enam atau tujuh kejadian sebagai standar perilaku dimensi. Beberapa Kentngan BA!S " #kran $ang lebih akrat. 'rang*orang yang mengembangkan &,) seharusnya menghasilkan kinerja pekerjaan dengan akurasi yang baik. Standar $ang lebih jelas. Kejadian kritis di sepanjang skala menjelaskan apa yang harus dicari berkaitan dengan kinerja superior, kinerja rata*rata, dan seterusnya. #mpan balik. Kejadian kritis memudahkan untuk menjelaskan peringkat pada yang dinilai. Dimensi independen. Pengelompokkan secara sistematis kejadian kritis ke dalam lima atau enam dimensi kinerja !seperti %keterampilan menjual($ harus membantu untuk membuat dimensi kinerja lebih tidak terkait satu sama lain. Konsistensi. 6#aluasi berdasarkan &,) tampaknya juga konsisten dan dapat dipercaya secara relatif, karena penilaian yang diberikan oleh penilai yang berbeda*beda terhadap orang yang sama akan cenderung sama. Manajemen Tjan %Management b$ &bje'ti(es)MB&* Manajemen tjan+MB& mengharuskan para manajer untuk menetapkan tujuan*tujuan terukur yang spesifik untuk setiap karyawan lalu secara periodik membahas kemajuan tujuan*tujuan tersebut. 7stilah M&' secara umum mengacu pada program penilaian dan penetapan tujuan formal keseluruhan organisasi yang komprehensif dan formal, terdiri dari enam langkah : Menetapkan tjan organisasi. Menyusun rencana keseluruhan organisasi untuk tahun depan dan menetapkan tujuan spesifik perusahaan berdasarkan pada rencana strategis perusahaan. Menetapkan tjan departemen. Kemudian, kepala departeman mengambil tujuan*tujun perusahaan dan dengan superioritas mereka, menetapkan bersama*sama tujuan departeman mereka. Membahas tjan departemen. Kepala departemen mendiskusikan tujuan departemen. Mereka bertanya pada semua karyawan untuk menetapkan tujuan, bagaimana setiap karyawan memberikan konstribusi pada tujuan departemen mereka. Mendefinisikan hasil $ang diharapkan !menetapkan tujuan perorangan$. Kepala departeman dan bawahannya menetapkan target kinerja indi#idual jangka pendek. Meninja kinerja. Kepala departemen membandingkan kinerja aktual dan target dari setiap karyawan. Memberikan mpan balik. Kepala departemen dan karyawan mendiskusikan dan menge#aluasi kemajuan terakhir. Terdapat tiga masalah dalam menggnakan MB& " Penetapan sasaran yang tidak jelas, dan tidak dapat di ukur. )asaran seperti %akan melakukan pelatihan pekerjaan yang lebih baik( adalah sasaran yang tidak jelas. Di sisi lain, %akan mempromosikan empat bawahan dalam setahun ini( adalah sasaran yang terukur. M&' memakan waktu. Menetapkan sasaran, mengukur kemajuan, dan memberikan umpan balik membutuhkan beberapa jam per karyawan per tahun,melebihi waktu yang telah kita habiskan untuk melakukan penilaian bagi setiap karyawan. Menetapkan tujuan dengan bawahan terkadang menjadi seperti tarik tambang saat kita menuntut kuota yang lebih tinggi sementara bawahan kita menuntut kuota yang lebih rendah. Memahami pekerjaan dan kemampuan perorangan adalah hal yang penting. 8ntuk memoti#asi kinerja, sasaran harus adil dan dapat dicapai. Penilaian Kinerja Terkompterisasi dan Berbasis ,eb &eberapa program software penilaian kinerja yang relatif tidak mahal telah tersedia di pasaran. )oftware ini memungkinkan manajer untuk menyimpan catatan bawahan selama setahun, kemudian secara elektronik memberikan peringkat para karyawan untuk serangkaian ciri kinerja. Program tersebut kemudian memberikan teks tertulis untuk mendukung setiap bagian dari penilaian. Pengawasan Kinerja 6lektronik !!lectronic performance monitoring-!P"# dalam beberapa aspek merupakan penilaian terkomputerisasi yang terbaru. 6PM memungkinkan penyelia mengawasi secara elektronik sejumlah data terkomputerisasi yang sedang diproses oleh karyawan setiap hari, dan oleh karena itu dapat mengawasi kinerja mereka. 9.- P./01A0A/ K0/.!2A " MASA1A3 DA/ S&1#S0/4A Masalah Potensial dalam Menilai dengan Skala Peringkat )ebagian besar pengusaha masih bergantung pada skala peringkat jenis grafis untuk menilai kinerja, tapi skala ini rentan terhadap beberapa masalah9 standar yang tidak jelas, efek halo, kecenderungan terpusat, longgar atau ketat, dan bias. Standar $ang Tidak 2elas. )kala penilaian grafik ini tampak objektif, tapi mungkin menghasilkan penilaian yang tidak adil karena ciri dan tingkat jasa tidak jelas. Misalnya, beda penyelia mungkin akan mendefinisikan kinerja %baik(, kinerja %menengah(, dll. secara berbeda. +al yang sama juga untuk ciri seperti %kualitas kerja( dan %kreati#itas(. da beberapa cara untuk menyelesaikan masalah ini. :ara terbaik adalah mengembangkan dan memasukkan frase deskriptif yang mendefinisikan setiap ciri. +al ini menspesifikasikan hasil dalam penilaian yang lebih konsisten dan lebih mudah untuk dijelakan. .fek 3alo. Para ahli mendefinisikan efek halo sebagai %pengaruh dari kesan umum penilaian atas peringkat sifat khusua dari orang yang dinilai(. Misalnya, penyelia sering memberikan peringkat rendah di semua ciri pada karyawan yang tidak bersahabat, daripada hanya untuk ciri %berhubungan baik dengan orang lain(. Menyadari adanya masalah ini adalah satu langkah besar menghindari masalah ini. Mengawasi pelatihan dapat juga mengurangi masalah, seperti menggunakan &,). Ke'enderngan Terpsat. &eberapa penyelia bertahan di tengah ketika mengisi skala peringkat. Misalnya, jika skala peringkat mencakup dari 0 sampai 4, mereka cenderung menghindari nilai tinggi !; dan 4$ dan rendah !0 dan <$ dan menilai sebagian besar orang antara 3 dan /. "ika kita menggunakan skala peringkat grafik, kecenderungan terpusat dapat berarti kita menilai semua karyawan adalah %rata*rata(. +al itu dapat mengubah e#aluasi, membuat e#aluasi tidak terlalu berguna untuk tujuan promosi, gaji, atau konseling. Peringkat karyawan sebagai ganti penggunaan skala peringkat grafik dapat mengurangi masalah ini, karena peringkat berarti kita tida dapat menilai mereka semua rata* rata. 1onggar ata Ketat. Masalah longgar atau ketat ini jarang terjadi dengan skala peringkat grafik, khususnya ketika perusahaan tidak mendesak penyelia mereka memberikan semua karyawannya peringkat tinggi !rendah$. Disisi lain, peringkat mendorong penyelia untuk membedakan antara kinerja tinggi dan rendah. -ujuan dari penilaianlah yang mnyebabkan kekakuan.kelonggaran. Dua peneliti telah menyimpulkan bahwa %peringkat penilaian kinerja yang dilakukan untuk tujuan administratif =seperti tambahan gaji atau promosi> hampir sepertiga de#iasi standarnya lebih besar daripada yang tujuannya untuk penelitian atau pengembangan karyawan. Bias. Karakteristik pribadi orang yang dinilai !seperti umur, ras, jenis kelamin$ dapat mempengaruhi peringkat mereka, sering cukup jauh dari kinerja sesungguhnya orang tersebut. Para manajer tidak boleh meremehkan masalah ini. Penilaian sering lebih banyak mengatakan tentang penilai daripada tentang mereka yang dinilai. )tudi mengatakan bahwa %bias keanehan penilai merupakan persentase terbesar dari #ariansi obser#asi peringkat kinerja. 9.5 Bagaimana Menghindari Masalah Penilaian Pertama, pelajari dan pahami potensi masalah dan solusi !seperti klarifikasi standar$ untuk setiap masalah. Pemahaman terhadap masalah dapat membantu kita menghindarinya. Kedua, gunakan perangkat peniaian yang benar. )etiap perangkat memiliki pro dan kontra masing*masing. Misalnya, metode peringkat menghindari kecenderungan terpusat tapi dapat menyebabkan perasaan tidak enak ketika kinerja karyawan pada kenyataannya %tinggi( seluruhnya9 dan metode peringkat dan distribusi buatan keduanya memberikan peringkat relatif tidak absolut. Ketiga, latihlah penyelia untuk mengurangi kesalahan peringkat seperti efek halo, kelonggaran, dan kecenderungan terpusat. Keempat ? menyimpan catatan harian ? seimbang dengan usahanya. &eberapa melaksanakan program pelatihan khusus mengenai menyimpan catatan harian. Program ini menjelaskan peran kejadian kritis , dan bagaimana para penyelia dapat menyusun kejadian ini ke dalam sebuah catatan harian atau file kejadian, untuk menggunakannya kemudian sebagai referensi untuk penilaian bawahan. @alu sesi praktik, diikuti dengan umpan balik dan diskusi kelompok ditujukan untuk menegaskan pentingnya catatan kejadian positif maupun negatif. Kesimpulan studi ini dan studi yang serupa adalah kita dapat mengurangi dampak kebalikan dari masalah*masalah penilaian dengan meminta penilai menyusun kejadian kritis positif dan negatif yang terjadi selam periode penilaian. Menyimpan catatan seperti ini merupakan pendekatan yang terpilih sebagai ganti ketergantungan pada ingatan. Siapa $ang 3ars Melakkan Penilaian6 Pen$elia 1angsng. Penyelia harus berada di posisi terbaik untuk mengobser#asi dan menge#aluasi kinerja bawahannya, dan bertanggung jawab terhadap kinerja orang tersebut. Penilaian !ekan. Dengan makin banyak perusahaan menggunakan tim yang mengelola diri sendiri ? penilaian rekan atau tim penilai karyawan oleh rekannya ? menjadi semakin populer. Penilaian rekan dapat memprediksi keberhasilan manajemen yang akan datang. Penelitian telah menemukan bahwa penilaian rekan %memiliki dampak positif langsung pada =peningkatan> persepsi terhadap komunikasi yang terbuka, moti#asi kerja, waktu yang terbuang untuk akti#itas sosialisasi, kemampuan menyelesaikan tugas berkelompok, kekompakan, dan kepuasan. Komite Peringkat. &anyak perusahaan menggunakan komite peringkat. Komite ini biasanya terdiri dari penyelia langsung karyawan dan tiga atau empat penyelia lain. Menggunakan banyak penilai merupakan hal yang masuk akal. Penilaian yang disusun dari berbagai elemen cenderung lebih dapat diandalkan, adil, dan #alid karena mungkin ada faktor*faktor yang tidak masuk akal dalam penilaian yang dibuat oleh penyelia tunggal. Penilaian seperti ini memiliki kepercayaan antar penilai atau konsistensi yang lebih tinggi daripada penilaian yang diperoleh dari beberapa rekan kerja. Peringkat Sendiri. Masalah mendasar, karyawan biasanya menilai tinggi diri mereka sendiri daripada jika mereka dinlai oleh penyelia atau rekan kerja. Penilaian oleh Ba7ahan. )aat ini semakin banyak perusahaan membiarkan bawahan secara anonim menilai kinerja penyelia mereka, sebuah proses yang dinamakan oleh sebagian orang dengan umpan balik ke atas. Proses ini membantu manajer puncak mendiagnosis gaya manajemen, mengidentifikasi masalah potensial %orang( dan melakukan tindakan koreksi dengan manajer perorangan sesuai dengan yang dibutuhkan. Para manajer yang menerima umpan balik dari bawahan yang mengidentifikasikan dirinya memandang proses penilaian dari bawah secara lebih positif daripada para manajer yang menerima umpan balik anonim. #mpan Balik 589) Derajat. &anyak perusahaan telah memperluas ide umpan balik ke atas dan rekan kerja ke dalam %umpan balik 3;1*derajat(. Penilaian dikumpulkan dari %seluruh% karyawan, penyelia, bawahan, rekan kerja, dan pelanggan internal dan eksternal. 8mpan balik umumnya digunakan untuk pengembangan daripada untuk peningkatan gaji. )atu studi yang dilakukan oleh perusahaan konsultan )DM Aatson Ayatt, telah menemukan bahwa perusahaan yang menggunakan umpan balik tipe 3;1*derajat memiliki nilai pasar yang lebih rendah!berkaitan dengan harga saham$. 9.: Tipe ,a7an'ara Penilaian -erdapat beberapa tipe dasar wawancara penilaian. )etiap tipe memiliki sasaran masing*masing, yaitu: $inerjanya memuaskan % $aryawan yang dapat dipromosikan- adalah yang termudah dari empat wawancara penilaian, kinerja yang bersangkutan memuaskan dan karena itu ada promosi ke depan. -ujuannya adalah mendiskusikan rencana karier dan menggambarkan rencana tindak spesifik untuk pengembangan pendidikan dan profesional yang dibutuhkan orang tersebut untuk pekerjaan selanjutnya. "emuaskan % &ang tidak dapat dipromosikan- adalah karyawan yang kinerjanya memuaskan tapi tidak memungkinkan untuk promosi. Mungkin tidak ada tempat lagi dalam perusahaan. )ebagian karyawan tetap senang di tempat mereka sekarang dan tidak menginginkan promosi. )asarannya disini adalah menjaga kinerja yang memuaskan. Pilihan terbaik biasanya adalah mendapatkan insentif yang penting bagi orang yang bersangkutan. Ketika kinerja seseorang tidak memuaskan tapi dapat dikoreksi, sasaran wawancara adalah menetapkan rencana tindak untuk mengoreksi kinerja yang tidak memuaskan. "ika karyawan tidak memuaskan dan situasi tidak
memungkinkan untuk koreksi, biasanya kita dapat melewatkan wawancara. Kita dapat menoleransi kinerja orang tersebut mulai saat ini, atau memecatnya. Perangkat Keuntungan Kerugian )kala Penilaian Brafik)ederhana untuk digunakan, memberikan penilaian kuantitatif untuk setiap karyawan. )tandar tidak jelas efek halo, kecenderungan terpusat, kelonggaran, kekakuan juga dapat menjadi masalah. &,) Memberikan %standar( Perilaku. &,) sangat akurat )ulit untuk dikembangkan Peringkat lternasi Mudah digunakan !-api tidak sesederhana skala peringkat grafik$. Menghindari kecendrungan terpusat dan masalah skala peringkat lainnya. Dapat menyebabkan ketidak setujuan diantara karyawan dan bias tidak adil jika seluruh karyawan. Metode Distribusi &uatan +asil akhirnya penetapan awal jumlah atau persentase orang dalam setiap kelompok. +asil penilaian karyawan tergantung pada titik potong yang anda pilih. Metode Kejadian Kritis Membantu menspesifikasi apa yang %benar( dan %salah( tentang kinerja karyawan9 Mendorong penyelia untuk menge#aluasi bawahan secara terus menerus. )ulit untuk menilai atau memeringkat karyawan relatif terhadap yang lain. M&' -erkait erat dengan persetujuan bersama pada sasaran kinerja. Menghabiskan waktu 9.; Bagaimana Melaksanakan ,a7an'ara Penilaian da empat hal untuk diingat dalam pelaksanaan wawancara : Bi'ara berdasarkan data kerja $ang objektif. Bunakan contoh*contoh seperti ketidakhadiran, waktu tunda, catatan kualitas, laporan inspeksi, daftar hadir, sampah atau sisa, pemprosesan pesanan, catatan produkti#itas, materi yang telah digunaan atau dikonsumsi, waktu pelaksanaan tugas*tugas atau proyek, kontrol atau pengurangan biaya, jumlah kesalahan, biaya dibandingkan terhadap anggaran, komentar pelanggan, produk yang dikembalikan, dll. 2angan terlal pribadi. &andingkan kinerja seseorang terhadap standarnya. Mendorong ntk bi'ara. )top dan dengarkan apa yang sedang dikatakan oleh orang lain, ajukan pertanyaan terbuka. 2angan berbelit)belit. "angan terlalu pribadi, pastikan orang yang meninggalkan ruangan tahu secara spesifik apa yang telah dilakukannya dengan benar dan salah. &erikan contoh spesifik9 pastikan orang tersebut mengerti9 capai kesepakatan sebelum dia meninggalkan ruangan, bagaimana hal*hal akan ditingkatkan, dan kapan. Mengembangkan rencana tindak yang menunjukkan tahapan dan hasil yang diharapkan. 9.8 Penilaian dalam Praktik )ur#ei telah memberikan lampu terang pada bagaimana dan mengapa perusahaan menilai karyawan. Dalam hasil sur#ei, sekitar 352 dari </1 anggota )+,M telah melaporkan bahwa penilaian kinerja dibutuhkan untuk semua karyawan mereka. &anyak perusahaan telah melaporkan penggunaan lebih dari satu bentuk penilaian. )ekitar 3<2 mengatakan mereka menggunakan M&', <C2 menggunakan skala penilaian grafis, 012 menggunakan %lainnya(, dan sekitar 3C2 bentuk esai naratif, disini penilai melakukan pendekatan terbuka untuk mendeskripsikan perilaku karyawan mereka. -idak satu pun yang merespons penggunaan skala penilaian jangkar perilaku. 312 melaksanakan e#aluasi tahunan9 sebagian besar sisanya melakukan penilaian semi*tahunan, dan 5<2 membutuhkan sesi umpan balik dan peninjauan kembali sebagai bagian dari proses penilaian. )ur#ei kedua menemukan bahwa dari 011 organisasi besar, /<2 menggunakan penilaian untuk promosi, ;12 tidak menghubungkan penilaian pada kenaikan gaji, dan ;32 mengatakan mereka bahkan tidak menghubungkan penilaian dengan penetapan penghargaan lainnya, seperti bonus. )ekitar setengahnya menggunakan penilaian untuk perencanaan suksesi. P.!TA/4AA/ D0SK#S0 pa tujuan penilaian kinerjaD "awab: )ecara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang bersifat e#aluation dan de#elopment. Eang bersifat 6#aluation harus menyelesaikan : +asil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi
+asil penilaian digunakan sebagai staffing decision +asil penilaian digunakan sebagai dasar meenge#aluasi sistem seleksi. )edangkan yang bersifat De#elopment penilai harus menyelesaikan : Prestasi riil yang dicapai indi#idu Kelemahan* kelemahan indi#idu yang menghambat kinerja Prestasi* pestasi yang dikembangkan Diskusikan pro dan krontra dari empat perangkat penilaian kinerjaD "awab: Pro dan kontra C perangkat penilaian kinerja Perangkat Kentngan Kergian )kala Penilaian Brafik )ederhana untuk digunakan, memberikan penilaian kuantitatif untuk setiap karyawan. )tandar tidak jelas efek halo, kecenderungan terpusat, kelonggaran, kekakuan juga dapat menjadi masalah. &,) Memberikan %standar( Perilaku. &,) sangat akurat )ulit untuk dikembangkan Peringkat lternasi Mudah digunakan !-api tidak sesederhana skala peringkat grafik$. Menghindari kecendrungan terpusat dan masalah skala peringkat lainnya. Dapat menyebabkan ketidak setujuan diantara karyawan dan bias tidak adil jika seluruh karyawan. Metode Distribusi &uatan +asil akhirnya penetapan awal jumlah atau persentase orang dalam setiap kelompok. +asil penilaian karyawan tergantung pada titik potong yang anda pilih. Metode Kejadian Kritis Membantu menspesifikasi apa yang %benar( dan %salah( tentang kinerja karyawan9 Mendorong penyelia untuk menge#aluasi bawahan secara terus menerus. )ulit untuk menilai atau memeringkat karyawan relatif terhadap yang lain. M&' -erkait erat dengan persetujuan bersama pada Menghabiskan waktu
sasaran kinerja. "elaskan bagaimana nda akan menggunakan metode penggonta*gantian peringkat, metode perbandingan berpasangan, dan metode distribusi buatan. "awab: Penggunaan metode : Penggonta*gantian peringkat. Memberikan peringkat kepada karyawan dari yang terbaik sampai yang terburuk berdasarkan ciri tertentu, dengan memilih yang terbaik lalu yang terburuk sampai semua telah diberi peringkat. Perbandingan berpasangan. Melakukan peringkatan karyawan dengan membuat diagram dari semua pasangan karyawan yang mungkin untuk setiap ciri dan menentukan karyawan mana yang lebih baik pada setiap pasangan. Distribusi buatan. Menempatkan persentase dugaan awal dari penilaian ke dalam kategori kinerja. "elaskan dengan kalimat nda sendiri bagaimana anda akan memulai pengembangan skala penilaian jangkar prilaku. "awab: Memulai pengembangan skala penilaian jangkar perilaku yaitu menggunakan kombinasi antara narasi kejadian penting dan penilaian kuantitatif dengan patokan skala kuantitatif dan contoh naratif dari kinerja baik dan buruk. "elaskan masalah*masalah yang harus dihindari dalam penilaian kinerja. "awab: Masalah*masalah yang harus dihindari dalam penilaian kinerja : )tandar yang tidak jelas. )kala penilaian yang terlalu terbuka terhadap interpretasi. 6fek halo. Masalah yang muncul ketika peringkat yang diberikan oleh penyelia kepada bawahan untuksatu ciri tertentu. Kecenderungan terpusat. Kecenderungan untukmenilai semua karyawan sama @onggar atau Ketat. Masalah yang terjadi ketika seorang penyelia memiliki kecenderungan untuk menilai semua bawahannnya tinggi atau rendah. &ias. Kecenderungan untuk membuat perbedaan indi#idual seperti usia, ras dan jenis kelamin. Diskusikan pro dan kontra dari pengunaan berbagai penilai potensial yang berbeda*beda untuk menilai kinerja seseorang. "awab: Pro dan kontra dari penggunaan berbagai penilaian potensial yang berbeda* beda : )ur#ei telah memberikan lampu terang pada bagaimana dan mengapa perusahaan menilai karyawan. Dalam hasil sur#ei, sekitar 352 dari </1 anggota )+,M telah melaporkan bahwa penilaian kinerja dibutuhkan untuk semua karyawan mereka. &anyak perusahaan telah melaporkan penggunaan lebih dari satu bentuk penilaian. )ekitar 3<2 mengatakan mereka menggunakan M&', <C2 menggunakan skala penilaian grafis, 012 menggunakan %lainnya(, dan sekitar 3C2 bentuk esai naratif, disini penilai melakukan pendekatan terbuka untuk mendeskripsikan perilaku karyawan mereka. -idak satu pun yang merespons penggunaan skala penilaian jangkar perilaku. 312 melaksanakan e#aluasi tahunan9 sebagian besar sisanya melakukan penilaian semi*tahunan, dan 5<2 membutuhkan sesi umpan balik dan peninjauan kembali sebagai bagian dari proses penilaian. )ur#ei kedua menemukan bahwa dari 011 organisasi besar, /<2 menggunakan penilaian untuk promosi, ;12 tidak menghubungkan penilaian pada kenaikan gaji, dan ;32 mengatakan mereka bahkan tidak menghubungkan penilaian dengan penetapan penghargaan lainnya, seperti bonus. )ekitar setengahnya menggunakan penilaian untuk perencanaan suksesi. &andingkan dan cari perbedaan penilaian kinerja dan manajemen kinerja. "awab: Perbedaan penilaian kinerja dan manajemen kinerja : Penilaian kinerja : Menge#aluasi kinerja karyawan saat ini dan.atau di masa lalu relatif terhadap standar prestasi. Manajemen kinerja : Proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian dan pengembangan kinerja ke dalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan. "adi Penilaian kinerja merupakan penge#aluasian kinerja karyawan, sedangkan Manajemen kinerja merupakan suatu pemograman untuk memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan. "awab petanyaan,( &agaimana nda akan membuat orang yang diwawancara berbicara selama wawancara penilaianD( "awab: Kita harus mendorong yang di wawancarai dengan memberikan pertanyaan* pertanyaan terbuka, dan biarkan dia mengemukakan jawaban menurut pikirannya secara panjang lebar. AKT0<0TAS P.!&!A/GA/ DA/ K.1&MP&K &ekerja secara perorangan atau dalam kelompok, kembangkan skala penilaian grafik untuk pekerjaan berikut ini : sekretaris, profesor, operator pembantu direktori. "awab : )kala penilaian grafik untuk pekerjaan berikut ini : sekretaris, profesor,
operator pembantu direktori. 0D./T0=0KAS0 P.!0/GKAT &)&tstanding %1ar Biasa* > kinerja luar biasa dalam setiap bidang dan dikenal superior dibandingkan dengan yang lain. <)<er$ Good %Sangat Baik* > +asil kerjanya secara nyata melampaui kebutuhan sebagai sebagai besar posisi. Kinerjanya berkualitas tinggi dan dicapai dengan dasar yang konsisten. G)Good %Baik* ? -ingkat kerja yang kompeten dan dapat dipercaya. Mencapai standar kinerja dari pekerjaan. 0)0mpro(ement /eeded %Bth Peningkatan* ? Kinerjanya kurang baik dibeberapa bagian. Peningkatan sangat diperlukan. #)#nsatisfa'tor$ %Tidak Memaskan* ? +asil kerjanya secara umum tidak dapat diterima dan butuh peningkatan dengan segera. Peningkatan tanpa jasa harus diberikan secara cuma*cuma pada orang dengan peringkat seperti ini. /)/ot !ated %Tidak Dapat Dinilai* ? -idak dapat atau terlalu cepat dinilai peringkatnya. Fo Gaktor 8mum )kala Peringkat 0 Kalitas > kurasi, ketelitian, tingkat dapat diterimanya kinerja pekerjaan. ' 011*51 H 51*31 B 31*41 7 41*;1
8 I;1 < Prodktifitas ? Kualitas dan efisiensi yang dihasilkan pekerja dalam periode waktu tertentu. ' 011*51 H 51*31 B 31*41 7 41*;1 8 I;1 3 Pengetahan mengenai pekerjaan ? Keahlian praktis dan teknik dan informasi yang digunakan dalam pekerjaan. ' 011*51 H 51*31 B 31*41 7 41*;1 8 I;1 C Keteper'a$aan ? -ingkat dimana karyawan dapat dipercaya berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan dan penindak lanjutannya. ' 011*51 H 51*31 B 31*41 7 41*;1 8 I;1 Fo Gaktor 8mum )kala Peringkat / Ketersedian ? -ingkatan dimana karyawan tepat waktu mengobser#asi penentuan waktu istirahat . jam makan dan keseluruhan catatan kehadiran. ' 011*51 H 51*31
B 31*41 7 41*;1 8 I;1 ; Kebebasan ? -ingkatan kinerja pekerjaan dengan sedikit atau tanpa surper#isi. ' 011*51 H 51*31 B 31*41 7 41*;1 8 I;1 &ekerja secara perorangan atau kelompok, deskripsikan keuntungan dan kerugian penggunaan metode penilaian distribusi buatan bagi profesor di 8ni#ersitas. "awab : Keuntungan metode distribusi buatan bagi profesor di 8ni#ersitas adalah Profesor dapat menetapkan awal jumlah atau persentase orang dalam setiap kelompok. )elain itu dapat meningkatkan produkti#itas kinerja sehingga produkti#itas kinerja tersebut dapat lebih efektif dan efisien. Kerugian metode distribusi buatan bagi profesor di 8ni#ersitas adalah hasil penilaian karyawan tergantung pada titik potong yang dipilih. &ekerjalah secara perorangan atau kelompok, kembangkan, dalam waktu lebih dari seminggu, satu set kejadian kritis yang meliputi kinerja di ruang kelas dari salah satu dari instruktur anda. "awab : Ke7ajiban $ang ters meners kejadian Kritis Kesesuaian silabus dengan materi yang diberikan profesor. :ara Profesor menyampaikan materi. Membuat silabus yang baru sesuai dengan materi. Profesor menyampaikan materi dengan cara yang mudah
Kesempatan bertanya. :ontoh yang diberikan cukup rele#an dengan materi. Kehadiran profesor. dipahami. Profesor memberikan kesempatan bertanya sehingga bisa terjadi diskusi di dalam kelas. 8ntuk memberikan gambaran yang lebih jelas maka Profesor memberikan contoh kasus yang rele#an dengan materi. Profesor kadang terlambat tanpa pemberitahuan. @ampiran %)pesifikasi -es( +,:7 diakhir buku menuliskan daftar yang dipelajari seseorang untuk ujian sertifikasi +,:7 dalam setiap bidang Manajemen )umber Daya Manusia !seperti dalam Manajemen )trategi, Perencanaan -enaga Kerja, dan Pengembangan )umber Daya Manusia$. Dalam kelompok yang terdiri dari empat sampai lima orang. @akukan empat hal : Meninjau kembali lampiran tersebut9 Mengidentifikasi materi dalam bab ini mengenai pengetahuan yang diperlukan yang dituliskan dalam lampiran9 -uliskan empat pertanyaan ujian pilihan berganda dengan materi yang nda yaini sesuai untuk dimasukkan dalam ujian +,:79 "ika waktu memungkinkan, minta seseorang dari kelompok nda membawa pertanyaan kelompok nda ke depan sehingga siswa dari kelompok lain dapat saling mengambil pertanyaan ujian dari kelompok lain. "awab : Pengetahuan yang diperlukan dalam pengembangan )umber Daya Manusia yaitu -eori dan aplikasi )umber Daya Manusia yaitu meliputi pengembangan pekerjaan dan pengembangan kepemimpinan. -eori dan aplikasi pengembangan organisasi. Metode pelatihan, program dan teknik !desain, obyektif, metode, dll$. Keterlibatan strategi karyawan Program pengembangan untuk memperkirakan karyawan pontensial tumbuh dan berkembang dalam sebuah organisasi Program pelaksanaan untuk memperkirakan karyawan pontensial tumbuh dan berkembang dalam sebuah organisasi Program e#aluasi untuk memperkirakan karyawan pontensial tumbuh dan berkembang dalam sebuah organisasi Perubahan pengembangan program dan akti#itas manajemen Perubahan pelaksanaan program dan akti#itas manajemen Perubahan e#aluasi program dan akti#itas manajemen Pertanyaan ujian +,:7 dalam pengembangan )DM. pakah aplikasi )DM di perusahaan anda sudah sesuai dengan teoriD a. )udah sesuai b. &elum sesuai. MengapaD <. pakah metode penilaian yang nda pergunakan sudah mewakili untuk mengetahui perkembangan perusahaan ndaD a. Ea b. -idak, MengapaD 3. pakah dalam penafsiran keefektifan program +,D menggunakan teknik* teknik tertentuD a. "ika Ea, "elaskanJ b. "ika -idak, MengapaD C. )elain melakukan penilaian kepada karyawan penyelia harus bisa memoti#asi para karyawannya. pakah nda telah melakukan hal tersebutD a. "ika Ea, &agaimana perkembangannya. b. "ika -idak, MengapaD )etiap minggu, dengan sangat halus dan mudah, selam musim -H <11C, Donald -rump mengatakan pada %magang( lain, %nda dipecat(. -injau kembali !kumpulkan dokumen$ episode*episode pertunjukan Apprentice Donald -rump dan jawab ini : pa sistem penilaian kinerja yang oleh Donald -rump, dan apa nda pikir itu menghasilkan penilaian yang #alidD pa teknik yang didiskusikan dalam bab ini yang tampaknya dia terapkanD &agaimana nda menyarankan dia mengubah sistem penilaiannya untuk menjadikannya lebih efektifD "awab : )istem penilaian yang digunakan Donald -rump yaitu sistem penilaian peringkat alternasi dimana para peserta diberikan peringkat dari yang terbaik sampe yang terburuk.sistem ini merupakan penilaian yang #alid karena terbukti akhirnya hanya peserta yang memiliki karakter kepemimpinan dan manajemen yang baik yang bertahan.Menurut kita sistem penilaiannya sudah efektif jadi tidak perlu ada perubahan sistem. 1AT03A/ P./GA1AMA/ Pertama, berdasarkan pada pemahaman nda mengenai penilaian kinerja, apakah menurut nda gambar 5.0 adalah skala yang efektif untuk penilaian instrukturD "awab : 6fektif karena memuat cara mengajar dan pendapat objektif. Kemudian, tentukan perangkat penilaian mana !skala grafik, penggonta*gantian peringkat, dan lain*lain$ yang akan nda gunakan, kemudian perangkat penilaian tersebut sendiri. "awab : Metode )kala Peringkat Brafis Menge(alasi Staf Pengajar ntk Penilaian Promosi 1 ar Biasa ?kp Baik Sangat Brk Tidak Tah 4 C 0 K LLLLL0 Kesesuian silabus dengan materi yang diberikan Profesor. LLLLL<.:ara Profesor menyampaikan materi. LLLLL3.Kesempatan bertanya. LLLLLC.pa contoh yang diberikan cukup rele#an dengan materi. LLLLL/.Kehadiran Profesor. LLLLL;.pakah Profesor menerima dengan baik adanya perbedaan pendapat. LLLLL4.pakah tugas yang diberikan Profesor dapat membantu nda memahami pelajaran. LLLLL3.Dengan mempertimbangkan semua hal di atas, berapa nilai rata*rata dosen tersebut. LLLLL5.&agaimana nda menilai dosen ini dibandingkan dengan dosen lainnya di 8ni#ersitas. )elanjutnya, mintalah pembicara dari setiap kelompok meletakkan perangkat penilaian mereka di depan kelas. )eberapa jauh kemiripan antar perangkat penilaian tersebutD pakah semuanya mengukur faktor*faktor yang samaD Gaktor mana yang muncul paling seringD Perangkat penilaian mana yang nda pikir paling efektif di antara semua yang ada di depan kelasD "awab : ntar perangkat penilaian mempunyai sedikit kemiripan karena meskipun ada faktor*faktor yang sama namun jika di lihat dari keseluruhan faktor* faktor tersebut berbeda. Gaktor yang sering muncul adalah faktor kualitas. Perangkat penilaian yang paling efektif adalah peringkat grafis karena lebih dikenal sehingga lebih mudah dalam menerapkannya. Kelas harus memilih 01 faktor teratas dari semua perangkat penilaian yang ditampilkan untuk menentukan perangkat penilaian mana yang oleh seluruh peserta dianggap sebagai yang paling efektif untuk kinerja instruktur. "awab : Perangkat penilaian yang dianggap paling efektif yaitu peringkat grafis yang menuliskan semua ciri dan mengidentifikasikan nilai paling sesuai dengan tingkatan kerjanya sehingga penilaian kinerja instruktur lebih mudah. Kass Aplikasi pakah nda berpikir bahwa rekomendasi para ahli akan cukup untuk membuat sebagian besar administrator mengisi formulir penilaian secara benarD MengapaD Mengapa tidakD pa tindakan tambahan !jika ada$ yang nda pikir akan pentingD "awab: :ukup, karena dengan formulir yang dikomendasikan oleh para ahli itu kita dapat melihat dan memiliki catatan kinerja para karyawan dan kita akan mengetahui kinerja karyawan yang kerjanya baik atau buruk.-ambahannya : di dalam formulir penilaian kinerja ada rencana kerja yang harus dipenuhi selama setahun ke depan. Dan memberikan bonus untuk memoti#asi kerja para karyawan tersebut. pakah nda pikir wakil direktur Ainchester akan lebih baik membatalkan formulir penilaian grafik, menggantinya dengan teknik lain yang telah kita diskusikan dalam bab ini, seperti metode peringkatD MengapaD "awab: Ea, jika menggunakan skala peringkat grafik akan menghasilkan %kecenderungan terpusatM yaitu kecenderungan untuk menilai semua karyawan sama, rata*rata hal ini dapat mengubah e#aluasi, membuat e#aluasi tidak terlalu berguna untuk tujuan promosi, gaji, atau konseling. Peringkat karyawan sebagai ganti pengguna skala peringkat grafik dapat mengurangi masalah ini. Karena peringkat berati kita tidak dapat menilai mereka semua rata*rata. pa sistem penilaian kinerja yang akan nda kembangkan untuk para sekretaris jika nda ,ob AinchesterD Pertahankan jawaban nda. "awab: )istem penilaian kinerja yang akan kami kembangkan adalah sistem penilain yang direkomendasikan oleh para ahli dengan tambahan di dalam penilain kinerja tersebut ada rencana kerja yang harus dikerjakan dan di penuhi oleh karyawan dan ada perjanjian dengan atasan apabila karyawan tersebut melampaui batas rencana kerja atau kerjanya lebih baik maka dia akan mendapatkan kenaikan gaji. Kass Berlanjt pakakah "ennifer benar mengenai keinginannya untuk menge#aluasi pekerja secara formalD Para ManajerD Mengapa atau mengapa tidakD "awab: &enar, karena untuk mengetahui kinerja karyawan saat ini atau dimasa lalu, penilaian kinerja ini juga penting untuk mengetahui apakah karyawan memahami apa standar kinerja ! kualitas, kuantitas, kehadiran, dan ketetapan waktu$ mereka selama bekerja. Dan e#aluasi ini, kita bisa menghilangkan kinerja yang kurang baik atau melanjutkan kinerja yang baik. Kembangkan metode penilaian kinerja bagi pekerja dan manajer dalam setiap toko. "awab: Mengembangkan metode penilaian kinerja bukanlah hal yang baru, mengembangkan kemampuan karyawan serta menge#aluasi dan memberikan penghargaan pada usaha seseorang yang keseluruhnya ini dalam rangka bagaimana seharusnya kinerja karyawan berkontribusi untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengembangannya seperti : ,encanakan kerja dengan benar. Melakukan rapat dengan bawahan satu atau dua tahun sekali untuk meninjau kinerja. Memastikan perbaikan kinerja dan kapasitas karyawan yang terus menerus. Melibatkan kepastian secara terus menerus bahwa karyawan memiliki pelatihan dan pengembangan yang di butuhkan untuk melaksanakan kebutuhannya. Merinkaskan apa yang yang terdapat dalam manajeman kinerja secara lebih rinci. 0ST01A3 > 0ST01A3 K#/?0 Penilaian kinerja : Menge#aluasi kinerja karyawan saat ini dan.atau di masa lalu relatif terhadap standar prestasi. Manajemen kinerja : Proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian dan pengembangan kinerja ke dalam satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan. Skala peringkat grafis : )kala yang menuliskan sejumlah ciri dan jangkauan nilai kinerja untuk setiap ciri. Karyawan kemudian dinilai dengan mengidentifikasi nilai yang paling sesuai dengan tingkatan kinerjanyauntuk setiap ciri. Metode peringkat alternasi : Memberikan peringkat kepada karyawan dari yang terbaik sampai yang terburuk berdasarkan ciri tertentu, dengan memilih yang terbaik lalu yang terburuk sampai semua telah diberi peringkat. Metode perbandingan berpasangan : Melakukan pemeringkatan karyawan dengan membuat diagram dari semua pasangan karyawan yang mungkin untuk setiap ciri dan menentukan karyawan mana yang lebih baik pada setiap pasangan. Metode distribsi kekatan : )ama dengan menilai pada sebuah kur#a9 persentase dugaan dari yang dinilai ditempatkan dalam berbagai kategori kinerja. Metode kejadian krisis : Menyimpan catatan tentang contoh*contoh hal baik yang tidak umum atau hal buruk yang tidak dikehendaki atas perilaku karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan dan meninjau catatan itu dengan karyawan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Skala peringkat standar perilak %beha(iorall$ an'hored rating s'ale) BA!S* : Metode penelitian yang menggunakan kombinasi antara narasi kejadian penting dan penilaian kuantitatif dengan patokan skala kuantitatif dan contoh naratif dari kinerja baik dan buruk. Manajemen tjan+MB& : Melibatkan penerapan tujuan*tujuan terukur yang spesifik dengan setiap karyawan, kemudian secara berkala melakukan peninjauan kembali terhadap kemajuan yang telah dibuat. Penga7asan kinerja elektronik %.le'tronik performan'e monitoring).PM* : Memungkinkan penyelia mengawasi secara elektronik sejumlah data yang terkomputerisasi yang sedang diproses oleh karyawan setiap hari, dan oleh karena itu, juga dapat mengawasi kinerjanya. Standar $ang tidak jelas : )kala penilaian yan terlalu terbuka terhadap interprestasi. .fek halo : Dalam penilaian kinerja, masalah muncul ketika peringkat yang diberikan oleh penyelia kepada bawahan untuk satu ciri tertentu, bias dengan peringkat orang tersebut pada ciri lainnya. Ke'enderngan terpsat : Kecenderungan untuk menilai semua karyawan sama, seperti mereka menilai semua rata*rata. Masalah longgar ata ketat : Masalah yang terjadi ketika seorang penyelia memiliki kecenderungan untuk menilai semua bawahannya tinggi atau rendah.