You are on page 1of 7

Kerangka Analisis Harvard

Kerangka Analisis Harvard, disebut juga Kerangka Analisis Peran Gender, adalah
kerangka analisis gender yang dikembangkan oleh Harvard Institute for International
Development, AS yang bekerjasama dengan USAid dan dipublikasikan tahun 1985 pada
saat dimana sangat populer pendekatan efisiensi di era Perempuan dalam
Pembangunan (Women in Development).
Tujuan dari kerangka analisis gender ini adalah untuk menunjukkan bahwa ada
persoalan ekonomi dalam alokasi sumberdaya baik bagi perempuan maupun laki-
laki. Alat ini bertujuan untuk menolong para perencana programmendisain program
atau proyek lebih efisien dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan yaitu
dengan melakukan pemetaan peran dan sumber-sumber daya yang dimiliki perempuan
dan laki-laki dalam komunitas dan dengan memberikan perhatian khusus pada
perbedaan utamanya masing-masing.
Kerangka Analisis Harvard memakai matriks utuk pengumpulan data pada level mikro
(level komunitas dan rumah tangga). Analisis Harvard mempunyai 4 komponen utama
yaitu sbb:


Alat Analisis Harvard 1: Profil Kegiatan
Berguna untuk mengidentifikasi pekerjaan produktif dan reproduktif dengan
pertanyaan kunci: siapa melakukan apa. Contoh matriks profil kegiatan pertanian
yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.

Parameter lainnya juga perlu dilihat namun tergantung pada konteks, seperti:
a. Gender dan penggolongan usia: perempuan dewasa, laki-laki dewasa, anak
perempuan, anak laki-laki, atau manula yang melakukan pekerjaan tersebut;
b. Alokasi waktu: berapa alokasi waktu yang dipakai untuk pekerjaan tertentu dan
apakah dilakukan secara musiman ataukah harian.
c. Lokus pekerjaan: dimana pekerjaan itu dilakukan, tujuannya untuk mengetahui peta
mobilitas penduduk.
Alat Analisis Harvard 2: Akses dan Kontrol Sumber dan Manfaat
Bermanfaat untuk menolong pengguna untuk membuat daftar sumber-sumber
daya keluarga atau warga atas kegiatan yang dilakukan pada Alat 1. Alat ini
menunjukkan apakah perempuan atau laki-laki mempunyai akses atas sumber-sumber
daya, siapa yang mengontrol pengunaannya, siapa yang mengontrol pemanfaatan atas
sumber-sumber daya milik keluarga atau warga. Akses adalah peluang untuk
memanfaatkan sumber-sumberdaya tetapi tidak mempunyai hak untuk
mengontrolnya, sedangkan Kontrol adalah kekuasaan untuk mengambil
keputusan akan penggunaan sumberdaya serta keuntungannya.



Alat Analisis Harvard 3: Faktor-faktor Yang Memengaruhi
Berguna untuk mendapatkan informasi faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan-
perbedaan gender dalam halketenagaan kerja, akses dan kontrol sebagaimana yang
terdaftar dalam Alat 1 dan Alat 2. Identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh
baik pada masa lampau maupun masa sekarang menolong untuk memberikan
indikasi/tanda bagi tren di masa depan.Identifikasi ini penting karena akan
menunjukan kesempatan danhambatan baik bagi perempuan maupun laki-laki karena
perbedaan gender mereka.
Faktor-faktor Yang Memengaruhi ini mencakup semua yang membentuk relasi gender
dan menentukan perbedaaan kesempatan dan hambabatan bagi laki-laki dan
perempuan, yaitu:
Norma-norma sosial dan strata sosial (mis. Pola/pola keluarga/komunitas,
praktik budaya, keyakinan/agama, dst);
Kondisi demografi;
Struktur kelembagaan,
termasuk struktur birokrasi pemerintah, kesepakatan sosial, dan penerusan
pengetahuan, ketrampilan dan tekhnologi;
Keadaan ekonomi secara umum, misalnyatingkat kemiskinan, tingkat inflasi,
distribusi pendapatan, trend perdagangan internasional, dan infrastruktur;
Kegiatan-kegiatan politik baik internal maupun ekternal,
Parameter hukum,
Pelatihan dan pendidikan, sikap masyarakat terhadap pekerja pembangunan.



Alat Analisis Harvard 4: Ceklist untuk Analisis Siklus Proyek
Alat ini berisi sejumlah pertanyaan untuk menilai proposal proyek atau daerah
intervensi proyek dari perspektif gender, dengan menggunakan data terpilah gender
dan untuk memperoleh gambaran perbedaan efek perubahan sosial bagi perempuan
dan laki-laki.


Kekuatan dan Kelemahan Kerangka Analisis Gender Harvard
Kekuatan:
Memberikan gambaran yang jelas tentang pembagian kerja berdasarkan
gender khususnya menunjukkan pekerjaan perempuan terlihat, membuat
pembedaan akses dan kontrol .
Alat analisis yang praktis dan mudah untuk disesuaikan dengan kondisi
terutama untuk proyek pada level mikro
Pintu masuk yang netral gender untuk mendiskusikan isu gender dengan kaum
awam; tidak terlalu menimbulkan defensifitas dari kelompok laki-laki.

Kelemahan:
Relasi gender diasumsikan bersifat statis/tidak menunjukkan dinamika relasi
(kolaborasi, persaingan, negosiasi, dst); tidak memperhitungkan relasi yang tidak
setara antara perempuan dan laki-lakisehingga proyek lebih menekankan kegiatan
yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.
Tidak memperhitungkan perubahan waktu atau musim
Tidak sensitif terhadap perbedaan budaya atau konteks yang menentukan
alokasi sumberdaya bagi penerima manfaat
Lebih berfokus pada efisiensi daripada kesetaraan
Tidak memperhitungkan sumberdaya yang terlihat secara kasatmata
seperti sumberdaya manusia (human capital) seperti: keterampilan, pengethuan,
kapasitas untuk bekerja dan kesehatan dan modal sosial (social capital) seperti
jaringan sosial, hubungan kekerabatan, dll.

You might also like