You are on page 1of 13

1.

Anatomi
1.1.Upper
1.1.1. Hidung
Nasal terletak di dalam cavum nasi. Cavum nasi dibagi menjadi dua oleh
septum nasi, yaitu cavum nasi dextra dan cavum nasi sinistra. Pintu masuk
dari saluran pernafasan adalah nares (lubang hidung). Kemudian terdapat
vestibulum nasi. Pada vestibulum nasi terdapat rambut-rambut tebal yang
menjulur keluar (vibrissae) untuk menyaring partikel kasar (>5
mikrometer).

- Bagian bagian dari hidung terdiri atas:
1. Atap
- Septal cartilage, os. Nasalis,spina frontal, lamina cribosa ossis ethmoideal,
corpus os. Ethmoidea.
- Bulbus olfaktorius untuk tempat keluarnya saraf olfaktorius.
2. Dasar
- Palatine durum
- Palatine molle
3. Medial
Septum nasi yang membagi cavum nasi menjadi 2 bagian yaitu dextra dan
sinistra. Septum nasi terdiri dari:
- Superior : os ethmoidale
- Inferior : os. Vomer
4. Lateral
- Concha nasalis (superior, medial, dan inferior) dilapisi oleh epitel
respirasi.
Di dalam lamina propria konka terdapat vena besar yang disebut juga
badan pengembang (swell bodies). Setiap 20 menit badan pengembang
pada satu sisi fosa nasalis akan penuh terisi darah sehingga mukosa konka
membengkak dan mengurangi aliran udara. Sementara sebagian besar
udara diarahkan lewat fosa nasalis lain. Interval penutupan periodik ini
mrngurangi aliran udara sehingga epitel respirasi dapat pulih dari
kekeringan
- Meatus Nasi
Bagian meatus superior (muara dari sinus ethmoidea posterior), medial
(muara dari sinus frontalis, sinus ethmoide anterior dan medial serta sinus
maksila), dan inferior (muara dari ductus nasolacrimalis). Pada daerah
apex terdapat recessus sphenoethmoidea (muara dari sinus sphenoidalis).
Tempat muara dari meatus adalah sinus. Sinus adalah rongga yang berisi
udara. Sinus dilapisi oleh lapisan mukosa, ada 4 sinus:










a. Sinus frontalis paling beda karena mengalami involusi.
b. Sinus ethmoidalis
c. Sinus sphenoidalis
d. Sinus maxillaries.
Sinus frontalis
Sinus ethmoidalis
Sinus maksilaris
Sinus sfenoid
Sinus frontal terbentuk dalam intrauterus dan sinus yang lain terbentuk
saat kanak-kanak.


a. Septum nasal
Membagi hidung menjadi dextra dan sinistra
Bagian anteriornya adalah kartilago
b. Nares (nostril) eksternal
Dibatasi oleh kartilago nasal
Dikelilingi oleh kartilago nasal ala mayor et minor
c. Os nasal
Membentuk jembatan dan bagian superior kedua sisi hidung
Bagian posterior septum nasal dibentuk oleh vomer dan lempeng
perpendikular os ethmoidal
Bagian inferior (lantai) rongga nasal adalah pallatum durum yang
terbentuk dari os maxilla dan pallatinum
Bagian superior (langit-langit) rongga nasal pada sisi medial terbentuk
dari lempeng cribiform os ethmoidal, pada sisi anteriornya dari os frontal
dan nasal, dan pada sisi posteriornya dari os sphenoidal
Konka (turbinatum) nasalis:
- Terdiri atas 3 bagian superior, medial, dan inferior yang menonjol pada sisi
medial dinding lateral rongga nasal
- Setiap konka dilapisi membran mukosa yang berisi kelenjar penghasil
mukus dan banyak mengandung pembuluh darah
Meatus superior, medial, dan inferior merupakan jalan udara rongga nasal
yang terletak di bawah konka
1.1.2. Faring
Adalah tabung muscular berukuran 12.5 cm yang merentang dari bagian
dasar tulang tengkorak sampai esophagus.
Faring terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Nasofaring
Adalah bagian posterior rongga nasal yang membuka kearah rongga
nasal melalui 2 naris internal (koana).
a. Dua tuba eustachius (auditorik)
Menghubungkan nasofaring dengan telinga tengah. Tuba ini
berrfungsi untuk menyetarakan tekanan udara pada kedua sisi
gendang telinga.
b. Amandel (adenoid) faring
Penumpukan jaringan limfatik yang terletak didekat naris internal.
Pembesaran adenoid dapat menghambat aliran udara.
2. Orofaring
Dipisahkan dari nasofaring oleh palatum lunak muscular, suatu
perpanjangan palatum keras tulang.
a. Uvula (anggur kecil)
Prosesus kerucut (conical) kecil yang menjulur dari bagian bawah
tengah tepi bawah palatum lunak.
b. Amandel palatinum
Terletak pada kedua s.sl orofaring posterior.
3. Larinngofaring
Mengelilingi esophagus dan laring, yang merupakan gerbang untuk
system respiratorik selanjutnya.
1.1.3. Laring

Laring merupakan bagian yang menghubungkan faring dan trakea. Laring
terdiri dari rangkaian cincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otot-otot
dan mengandung pita suara. Laring memiliki kegunaan penting yaitu (1)
ventilasi paru, (2) melindungi paru selama deglutisi melalui mekanisme
sfingteriknya, (3) pembersihan sekresi melalui batuk yang kuat, dan (4)
produksi suara. Secara umum, laring dibagi menjadi tiga: supraglotis,
glotis dan subglotis. Supraglotis terdiri dari epiglotis, plika vestibularis,
kartilago aritenoid, plika vestibular (pita suara palsu) dan ventrikel
laringeal. Glotis terdiri dari pita suara atau plika vokalis. Daerah subglotik
memanjang dari permukaan bawah pita suara hingga kartilago krikoid.
Laring dibentuk oleh kartilago, ligamentum, otot dan membrana mukosa.
Terletak di sebelah ventral faring, berhadapan dengan vertebra cervicalis
3-6. Berada di sebelah kaudal dari os hyoideum dan lingua, berhubungan
langsung dengan trakea. Di bagian ventral ditutupi oleh kulit dan fasia, di
kiri kanan linea mediana terdapat otot-otot infra hyoideus
Kartilago laring dibentuk oleh 3 buah kartilago yang tunggal, yaitu
kartilago tireoidea, krikoidea, dan epiglotika, serta 3 buah kartilago yang
berpasangan, yaitu kartilago aritenoidea, kartilago kornikulata, dan
kuneiform. Selain itu, laring juga didukung oleh jaringan elastik.

Larynx merupakan tabung yang berbentuk seperti kotak triangular dan
ditopang oleh 9 kartilago: 3 berpasangan dan 3 tidak berpasangan
a. Kartilago tidak berpasangan
Kartilago tiroid (jakun)
Terletak di bagian proksimal kelenjar tiroid dan biasanya
berukuran lebih besar dan lebih menonjol pada laki-laki akibat
hormon yang disekresi saat pubertas
Kartilago cricoid
Merupakan cincin anterior yang lebih kecil dan lebih tebal
yang terletak di bawah kartilago tiroid
Epiglotis
Merupakan katup kartilago elastis yang melekat pada
tepian kartilago tiroid
b. Kartilago berpasangan
Kartilago arytenoid
Terletak di atas dan di kedua sisi kartilago krikoid serta
melekat pada plica vocalis
Kartilago corniculata
Melekat pada ujung kartilago arytenoid
Kartilago cuneiform
Berupa batang-batang kecil yang membantu menopang
jaringan lunak
1.1.4. Trachea
Trakhea dimulai dari tepi bawah cartilago (CV 6) sampai pecah menjadi
bronkus primarius dextra dan sinistra. Panjang trachea sekitar 9-15 cm
yang terdiri dari 16-20 buah cartilago hialin yang tidak lengkap. Pada
bagian ventral cartilagenes trachea dan ligamentum anularis berbentuk
cincin tulang rawan (huruf C). Pada bagian dorsalnya terdapat membran
dan oesophagus. Bentuk trachea yang seperti itu untuk mencegah trachea
terlipat-lipat. Trakhea berpangkal di leher, di bawah cartilago cricoidea
larynx.
1.2.Lower
1.2.1. Bronkus
Bronkus utama kiri dan kanan tidak simetris. Bronkus utama kanan lebih
pendek dan lebih lebar dari bronkus utama kiri dan kelanjutan dari trakea
yang arahnya hampir vertikal. Arah brokus utama kanan yang hampir
vertikal karena adanya arcus aorta yang membelokkan trakea bawah ke
kanan. Sebaliknya brokus utama kiri lebih panjang dan lebih sempit
dibandingkan dengan bronkus utama kanan dan merupakan kelanjutan
dari trakea dengan sudut yang lebih tajam.
Bentuk anatomi khusus ini mempunyai keterlibatan klinis yang penting.
Satu pipa Endotrakeal yang telah dipasang untuk menjamin patensi jalan
udara akan mudah meluncur ke bawah ke bronkus utama kanan, jika pipa
tidak tertahan dengan baik pada mulut atau hidung. Jika terjadi demikian,
udara tidak dapat memasuki paru-paru kiri dan akan menyebabkan kolaps
paru (ateleksis). Namun demikian, arah bronkus kanan yang hampir
vertikal tersebut memudahkan masuknya kateter untuk melakukan
pengisapan yang dalam. Salain itu, benda asing yang terhirup lebih sering
tersangkut pada percabangan bronkus kanan karena arahnya yang
vertikal. Cabang utama bronkus kanan dan kiri akan bercabang lagi
menjadi bronkus lobaris dan kemudian bronkus segmentalis.
1.2.2. Pulmo
Pulmo adalah organ respirasi yang berbentuk seperti kerucut, melekat
pada trachea dan cor melalui radix pulmonis dan ligamentum pulmonale.
Pulmo pada fetus dan anak yang baru lahir berwarna putih kemerahan,
dengan bertambahnya usia warnanya lambat laun akan berubah menjadi
abu-abu gelap atau kebiruan.
Bagian-bagian pada permukaan pulmo::
a. Apex pulmonis
Terletak di dalam cupula pleurae dan menjulang ke atas sampai
setinggi collum costa ke 1 ke basis leher.
b. Basis pulmonis
Disebut juga facies diaphragmatica pulmonis. Bentuknya cekung.
Karena ada hepar di sebelah kanannya, maka diaphragm di bagian
kanan lebih menonjol ke dalam cavitas thoracis dibandingkan yang
kiri. Akibatnya maka basis pulmonis dextra lebih cekung dari sinistra,
juga pulmo dextra lebih pendek dari pulmo sinistra.
c. Facies costalis
Sedikit menonjol ke ruang anatar costa.
d. Facies medialis
Dibedakan menjadi facies vertebralis (bulat dan di dalam cekungan di
kanan kiri columna vertebralis) dan facies mediastinalis (terdapat
cetakan-cetakan).
e. Radix pulmonis
Terletak pada facies mediastinalis pulmonis dan merupakan
kumpulan struktur yang keluar/masuk melalui hilum pulmonis.
f. Ligamentum pulmonale
Dibentuk lai lungs bud ke dalam cavitas thoracis.
Paru terbagi mejadi beberapa lobi oleh celah yang disebut fissurae, yaitu
fissurae oblique (terdapat pada kedua pulmo) dan fissurae horizontalis
(hanya terdapat pulmo dextra). Pulmo juga dapat dibagi menjadi unit
yang lebih kecil yang disebut segmen-segmen. Sehingga terbagi menjadi:
a. Pulmo dextra
Lobus superior (segmentum apicale, posterius, dan anterius)
Lobus medius (segmentum laterale dan mediale)
Lobus inferior (segmentum apicale, basale mediale, basale
anterius, basale laterale, dan basale posterius)
b. Pulmo sinister
Lobus superior (segmentum apicoposterius, anterius, lingulare
superius, lingulare inferius)
Lobus inferior (segmentum apicale, basale mediale, basale
anterius, basale laterale, dan basale posterius)
1.2.3. Pleura
Ada 2:
a. Pleura parietalis
Peka nyeri, suhu, raba, tekanan. Pleura ini membatasi dinding thorax.
b. Pleura visceralis
Peka tarikan. Pleura ini melapisi seluruh permukaan luar paru
Terdapat rongga yang disebut cairan pleura, yang mempunyai sifat:
Licin, mengurangi gesekan antar pleura
Mempertahankan paru tetap rapat pada dinding thorax.
1.2.4. Vaskularisasi
1.2.4.1. Trachea
Arteri : a. thyroidea caudalis dan cranialis, a. bronchialis, a,
mamaria interna.
Vena : Vv. Thyroidea cranialis
1.2.4.2. Pleura
Pleura parietalis mendapat darah dari cabang-cabang Aa.
Intercostales posterior, Aa. Thoracica interna dan Aa. Phrenica
superior.
Pleura visceralis mendapat darah dari cabang-cabang Aa.
Bronchiales, tetapi darah akan kembali melalui Vv. Pulmonalis.
1.2.4.3. Pulmo
Peredaran darahnya ada 2:
a. Sirkulasi fungsional
Pembuluh darah yang mengatur ini disebut vasa publica.
b. Sirkulasi nutritive
Pembuluh darah yang mengatur ini disebut vasa bronchialis.

1.2.5. Inervasi
1.2.5.1. Trachea
Parasympatis dari n. vagus dan simpatis dari truncus simpaticus.
1.2.5.2. Pleura
Pleura costalis mendapat serabut-serabut sensorik dari Nn.
Intercostales ke 1-11 dan N. subcostalis. Bagian perifer pleura
diaphragmatica mendapat serabut-serabut sensorik dari Nn.
Intercostalis bagian bawah.
Pleura diaphragmatica bagian central dan pleura mediastinalis
diinervasi oleh Nn. Phrenici. Pleura visceralis tidak sensitive,
diinervasi oleh serabut-serabut vasomotorik.
1.2.5.3. Pulmo
Dilayani oleh cabang-cabang N. vagus dan serabut simpathis dari
ganglia thoracalis.
1.3.Cavum Thorax
Cavum Thoraks, Terdiri dari:
1. Dinding thorax
* kerangka thorax
* musculi
* neurovasculer
2. Cavitas thoracis
* mediatinum
* pulmo et pleura
* cor et pericardium
3. Kerangka thorax
Sternum
Setinggi Vth 2-3 s/d 12
Manubrium :
- incisura jugularis
- incisura clavicula
- incisura costa 1
- incisura costa 2
Corpus sterni :
- incisura costa 2,3,4,5,6,7
- angulus ludovici
Processus xyphoideus
- incisura costa 7
costae
Jumlah 12 ps
1-7 : costae verae
8-10 : costae arcuariae
11-12 : costae fluctuantes
Bagian costae 3-10:
- extremitas dorsal:capitulum, collum, tuberculum
- corpus : angulus, sulcus
-extremitas ventral ; cartilago costae
Costae 1
Pendek, extremitas ventral besar ,tebal
Tdk ada crista capituli, angulus, sulcus costae
Ada tuberculum scaleni, sulcus v et a. subclavia
Costae 2 :
- panjang 2x costae 1
- ciri lain sama costae 3-10
Costae 11-12
- capitulum kecil, tdk ada crista capituli
- tdk ada collum, tuberculum, angulus costae
- costa 11 sulcus dangkal, 12 tdk punya
- extremitas ventralis tajam

Vertebra thoracalis
Corpus
Arcus : radix, lamina
Processus spinosus
Processus tranversus(tdk ada for.tranversarium)
Processus articularis sup. Et inf.
Fovea costalis
Foramen vertebralis
Vertebra TI punya 1 fovea costalis sup. Dan fovea costalis
inf.
Vertebra TII-IX punya fovea costalis sup. Dan fovea
costalis inf.
Vertebra TX hanya punya 1 fovea costalis superior
Vertebra TXI-XII hanya punya 1 fovea costalis
Musculi thoracis
Musculi intrinsik:
- m.intercostali externus
- Origo :tepi bwh costae 1-11
- Arah serat : ventro caudal
- Fungsi :mengangkat costae
M. levator costarum
-origo:proc. Tranversus VC8-Th11
M. intercoatalis internus
- origo : tepi bawah costae& cartilago costae
-arah serat: dorsocaudal
-fungsi: menekan costae
M. intercostalis intimus
M. subcostalis,.
M. tranversus costalis
Neurovasculer dinding thorax
Vascularisasi
arteri
- aorta a. intercostalis post. 3-11 et a.subcostalis
- a. mamaria interna a. intercostalis 1-6
- a. intercostalis suppremaa. intercostalis post.1-2
Vena
-v.inetrcostalis 1v. brachiocephalica
- v. intercostalis2-4 membentuk v. intercostalis cranialis,
sinv.brachiocephalica, dexv.azygos
- v. intercostalis 5-12, sin v.hemiazygos, dexv.azygos.
Innervasi
Berasal dari rami ventralis nervi thoracalis
N.Intercostalis I memelihara Extremitas Sup
N.Intercostalis II memelihara Thorax dan sensoris daerah medial brachii
N.Intercostalis III-VII memelihara Thorax saja
N.Intercostalis VIII-XI memelihara Thorax dan Abdomen
N.Subcostalis memelihara dinding abdomen

You might also like