You are on page 1of 10

Khomisah, M.A.

Jahiliyah Bodoh <> Ilmu Pengetahuan





Jahiliyah = <> Islam Tunduk patuh











Lalai, acuh
Tak acuh,
Tersinggung,
Mudah
marah

Sejarah
Bangsa
Arab
Pra Islam


Sejak
Nabi
Adam


Sebelum dan sesudah
Masehi Lahirnya Islam













Kesusastraan
Arab
Pra Islam

1 abad
Sebelum
Islam

Al-Jahidh
(al-Hayawan)

Sekitar
150 tahun

Faktor-faktor yang Mendukung Lahirnya
Sastra Jahili
Semangat Ashabiyah (fanatisme kesukuan)

Hapalan yang Kuat

Kelihaian dalam Berdagang

Geografis yang Strategis








Pusat Perdagangan
Dunia


Pasar
Ukaz


Kegiatan
bersastra


Kabah


Berkumpulnya Jamaah Haji dunia

Strategis Kota Mekah:


1. Yaman: Timur Mekah


2. Damaskus (Syam): Asia Kecil & Eropa Timur Mekah


1. Iran: Kabul, Kashmis, Singkiang-Canton Mekah


2. Habsyi, Ethiopia ke Barat Daya Jalur al-Tariq Mekah
Pesisir Timur Afrika-Mesir al-Sikka


Jarur darat
Jarur darat




Kedudukan Penyair


-Kelas elit
- Terhormat


Peran Penyair


- Pembela Kabilah
- Pemberi Semangat Juang
- Penyampai visi dan misi Kabilah


Kreatifitas


- Mampu mengekspresi gejolak dalam jiwanya
melalui gubahan puisi yang indah
- Mempunyai daya imajinasi yang tinggi
- Lahirnya perhelatan (sayembara) sastra di
Pasar Ukaz dengan penghargaan berbentuk
Muallaqat


Penyair Muallaqat


Umrul Qais, Zuhair Bin abu sulma,
Thorofah, Labib Bin rabiah,
Antarah Bin Syadad Al Abshi,
Amru Bin Kulsum, dan Haris Bin Hilzah



1. Tasybib/Ghazal banyak menyebutkan wanita dan kecantikannya,
puisi ini juga menyebutkan tentang kekasih,
tempat tinggalnya dan segala apa saja yang
berhubungkan kisah percintaan.

2. Hamasah/Fakher digunakan untuk berbangga dalam segala macam
kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh
suatu kaum. Pada umumnya puisi ini digunakan
untuk menyebutkan keberanian dan kemenangan
yang diperoleh.

3. Madach digunakan untuk memuji seseorang dengan
segala macam sifat dan kebesaran yang
dimilikinya, seperti kedermawanan, ketinggian
budi, maupun keberanian.















4. Rotsa digunakan untuk mengingat jasa seseorang yang
sudah meninggal.

5. Hijaa digunakan untuk mencaci dan mengejek seorang musuh
dengan menyebutkan keburukannya.

6. Itizar digunakan untuk mengajukan uzur dan alasan dalam
suatu perkara dengan jalan mohon maaf dan mengakui
kesalahan yang telah diperbuat.

7. Wasfun digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian ataupun
segala hal yang menarik, seperti menggambarkan jalannya
peperangan, keindahan alam dan sebagainya
Al Muhdar, Yusuf ali. 1983. Sejarah Kesusastraan Arab. Surabaya: Bina Ilmu.
Bunyamin, Bachrun. 2000. Muallaqat. Dalam Jurnal Thaqfiyyt. Vol. I, No.1.
Juli-Desember.Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dhoif, Syauqy. 1960. Tarikh al-Adab al-Arabi: al-Ashr al-Jahili. Mishr:
Dar al-Maarif. Cet. Ke 4.
Al-Iskandari, Ahmad dan Mushthofa Anani. 1916. Al-Wasith fi al-Adabi al-Arabi.
Mishr: Dar al-Maarif. Cet. Ke 18.
______________dkk., 1948. Tarikh al-Adabi al-Arabi. Mishr: al-Mathbaah al-Amiriyah.
Al-Jahidh. 1965. Al-Hayawan. Mishr: Syirkat Maktabah wa Mathbaah Mushthhofa al-Baba al-
Halabi. Cet. Ke 2.
Lombard, Maurice. 1975. The Golden Age of Islam. Amsterdam: North Holand Publishing
Company.
Manshur, Fadlil Munawwar. 2011. perkembangan Sastra Arab dan Teori Sastra Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muntoha dkk. 2002. Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: UII Press.
Peursen, C.A. an. 1990. Fakta, Nilai, dan Peristiwa Tentang Hubungan antara Ilmu
Pengetahuan dan etika. (terj). Oleh A. Sonny Keraf dari Judul asli, Facts,
Value, Events. Jakarta: PT Gramedia.

You might also like