Faktor-faktor yang Mendukung Lahirnya Sastra Jahili Semangat Ashabiyah (fanatisme kesukuan)
Hapalan yang Kuat
Kelihaian dalam Berdagang
Geografis yang Strategis
Pusat Perdagangan Dunia
Pasar Ukaz
Kegiatan bersastra
Kabah
Berkumpulnya Jamaah Haji dunia
Strategis Kota Mekah:
1. Yaman: Timur Mekah
2. Damaskus (Syam): Asia Kecil & Eropa Timur Mekah
1. Iran: Kabul, Kashmis, Singkiang-Canton Mekah
2. Habsyi, Ethiopia ke Barat Daya Jalur al-Tariq Mekah Pesisir Timur Afrika-Mesir al-Sikka
Jarur darat Jarur darat
Kedudukan Penyair
-Kelas elit - Terhormat
Peran Penyair
- Pembela Kabilah - Pemberi Semangat Juang - Penyampai visi dan misi Kabilah
Kreatifitas
- Mampu mengekspresi gejolak dalam jiwanya melalui gubahan puisi yang indah - Mempunyai daya imajinasi yang tinggi - Lahirnya perhelatan (sayembara) sastra di Pasar Ukaz dengan penghargaan berbentuk Muallaqat
Penyair Muallaqat
Umrul Qais, Zuhair Bin abu sulma, Thorofah, Labib Bin rabiah, Antarah Bin Syadad Al Abshi, Amru Bin Kulsum, dan Haris Bin Hilzah
1. Tasybib/Ghazal banyak menyebutkan wanita dan kecantikannya, puisi ini juga menyebutkan tentang kekasih, tempat tinggalnya dan segala apa saja yang berhubungkan kisah percintaan.
2. Hamasah/Fakher digunakan untuk berbangga dalam segala macam kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh suatu kaum. Pada umumnya puisi ini digunakan untuk menyebutkan keberanian dan kemenangan yang diperoleh.
3. Madach digunakan untuk memuji seseorang dengan segala macam sifat dan kebesaran yang dimilikinya, seperti kedermawanan, ketinggian budi, maupun keberanian.
4. Rotsa digunakan untuk mengingat jasa seseorang yang sudah meninggal.
5. Hijaa digunakan untuk mencaci dan mengejek seorang musuh dengan menyebutkan keburukannya.
6. Itizar digunakan untuk mengajukan uzur dan alasan dalam suatu perkara dengan jalan mohon maaf dan mengakui kesalahan yang telah diperbuat.
7. Wasfun digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian ataupun segala hal yang menarik, seperti menggambarkan jalannya peperangan, keindahan alam dan sebagainya Al Muhdar, Yusuf ali. 1983. Sejarah Kesusastraan Arab. Surabaya: Bina Ilmu. Bunyamin, Bachrun. 2000. Muallaqat. Dalam Jurnal Thaqfiyyt. Vol. I, No.1. Juli-Desember.Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dhoif, Syauqy. 1960. Tarikh al-Adab al-Arabi: al-Ashr al-Jahili. Mishr: Dar al-Maarif. Cet. Ke 4. Al-Iskandari, Ahmad dan Mushthofa Anani. 1916. Al-Wasith fi al-Adabi al-Arabi. Mishr: Dar al-Maarif. Cet. Ke 18. ______________dkk., 1948. Tarikh al-Adabi al-Arabi. Mishr: al-Mathbaah al-Amiriyah. Al-Jahidh. 1965. Al-Hayawan. Mishr: Syirkat Maktabah wa Mathbaah Mushthhofa al-Baba al- Halabi. Cet. Ke 2. Lombard, Maurice. 1975. The Golden Age of Islam. Amsterdam: North Holand Publishing Company. Manshur, Fadlil Munawwar. 2011. perkembangan Sastra Arab dan Teori Sastra Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muntoha dkk. 2002. Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: UII Press. Peursen, C.A. an. 1990. Fakta, Nilai, dan Peristiwa Tentang Hubungan antara Ilmu Pengetahuan dan etika. (terj). Oleh A. Sonny Keraf dari Judul asli, Facts, Value, Events. Jakarta: PT Gramedia.