Professional Documents
Culture Documents
=
=
+
= =
Amp 12.326,07 I
TM 3F hs
= =
Semakin jauh suatu daerah/titik dari Trafo Daya,
maka arus gangguan yang terjadi akan semakin kecil
(berbanding terbalik dengan impedansi saluran). Arus
gangguan pada ujung jaringan SUTM (JTM) adalah
merupakan arus hubung singkat minimum, rumus
perhitungan sebagai berikut:
2 1 0 tr tt
fn
n - 1F hs
2 1 tr tt
fn
2F hs
1 tr tt
fn
hs3
Z Z ) Z 3.(Z
kV 3.
I
Z Z ) Z 2.(Z
kV 3
I
) Z Z (Z
kV
I
+ + + +
=
+ + +
=
+ +
=
Z
.............(3.4)
..............(3.5)
..............(3.6)
Rancangan Setting Relay Proteksi Arus Lebih
Terhadap Gangguan Hubung Singkat
Menggunakan Standar IEC
Apabila standar yang digunakan untuk
penyetingan relay adalah standar IEC (International
Electrical Cooperation). Waktu tunda kerja antar CB
(pemutus tenaga) adalah 0,4 detik. Standar IEC untuk
kurva invers ditunjukan oleh rumus di bawah ini dan
tabel 3.1
|
o
T
Is
I
k
t
op
|
|
.
|
\
|
=
1
..................................(3.7)
Is
I
PMS =
..................................(3.8)
|
T
TMS =
..................................(3.9)
k
Is
I
t
T
op
(
(
|
.
|
\
|
=
1
o
|
................................(3.10)
Tabel 3.1 Tabel Karakteristik kurva invers berdasarkan standar
IEC
Kurva karakteristik K o
|
IEC Standard inverse
(SIT)
0,14 0,02 2,97
IEC Very Inverse
(VIT)
13,5 1 1,50
IEC Long Time
Inverse (LIT)
120 1 13,33
IEC Extremely
Inverse (EIT)
80 2 0,808
IEC Ultra Inverse
(UIT)
315,2 2,5 1
3.3 Setting pada PMT Outgoing Trafo I
3.3.1 Setting OCR
Peralatan dengan arus nominal terendah adalah
CT, dengan In = 400 Ampere.
Is ocr = 1,2 x In CT = 480 Ampere
Dengan menggunakan rumus (3.10) dengan t
0
= 1
detik maka akan didapatkan nilai TMS berdasarkan
rumus (3.9) yaitu TMS = 0,1
Setting waktu tunda relay OCR untuk penyulang
dipilih karakteristik Standar Inverse standar IEC
ditunjukan oleh tabel 3.1, dengan rumus (3.7)
Tabel 3.2 perhitungan waktu tunda OCR pada PMT
x Is OCR I hs td
100% 300
100%+1 381
200% 600 3,130
300% 900 1,107
400% 1200 0,757
500% 1500 0,607
600% 1800 0,523
700% 2100 0,467
800% 2400 0,428
900% 2700 0,398
1000% 3000 0,375
I hs max 12236,07 0,231
Apabila dibuat kurva karakteristik antara waktu
dan arus gangguan maka hasilnya dapat dilihat pada
gambar 3.2 dibawah ini
5
Gambar 3.2 Kurva OCR PMT Standar Inverse
3.3.2 Setting GFR
Setting GFR pada penyulang : 0,6 x In CT = 0,6
x 400 = 240 Ampere
Dengan menggunakan rumus (3.10) dengan t
0
= 1
detik maka akan didapatkan nilai TMS berdasarkan
rumus (3.9) yaitu TMS = 0,2
Tabel 3.3 Perhitungan waktu tunda GFR pada PMT
x Is GFR I hs GFR
100% 300 6,260
100%+1 381 3,015
200% 600 1,514
300% 900 1,045
400% 1200 0,856
500% 1500 0,750
600% 1800 0,681
700% 2100 0,632
800% 2400 0,594
900% 2700 0,565
1000% 3000 0,540
I hs max 12236,07 0,435
Apabila dibuat kurva karakteristik antara waktu
dan arus gangguan maka hasilnya dapat dilihat pada
gambar 3.3 dibawah ini
Gambar 3.3 Kurva GFR PMT Standar Inverse
3.4 Setting pada Recloser B1-36
3.4.1 Setting OCR
Peralatan dengan arus nominal terendah adalah CT,
dengan In = 250 Ampere.
Is ocr = 1,2 x In CT = 300 Ampere
Dengan menggunakan rumus (3.10) dengan t
0
= 1
detik maka akan didapatkan nilai TMS berdasarkan
rumus (3.9) yaitu TMS = 0,08
Setting waktu tunda relay OCR untuk penyulang
dipilih karakteristik Standar Inverse standar IEC
ditunjukan oleh tabel 3.1, dengan rumus (3.7)
Tabel 3.4 perhitungan waktu tunda OCR pada Recloser
x Is OCR I hs td
100% 300
100%+1 381 2,337
200% 600 0,802
300% 900 0,504
400% 1200 0,398
500% 1500 0,342
600% 1800 0,307
700% 2100 0,282
800% 2400 0,264
900% 2700 0,249
1000% 3000 0,238
I hs max 9081,40 0,159
Gambar 3.4 Kurva OCR Recloser Standar Inverse
3.4.2 Setting GFR
Setting GFR pada penyulang : 0,6 x In CT = 0,6 x 250
= 150 Ampere
Ratio CT = 600/5
Dengan menggunakan rumus (3.10) dengan t
0
= 1
detik maka akan didapatkan nilai TMS berdasarkan
rumus (3.9) yaitu TMS = 0,08
Tabel 3.5 Perhitungan waktu tunda GFR pada Recloser
x Is GFR I hs td
100% 300
100%+1 381 0,595
200% 600 0,398
300% 900 0,307
400% 1200 0,264
500% 1500 0,238
600% 1800 0,220
700% 2100 0,207
800% 2400 0,196
900% 2700 0,188
1000% 3000 0,181
I hs max 5448,84 0,150
Gambar 3.5 Kurva GFR Recloser Standar Inverse
6
3.5 Interval Kerja Reclose-Open Recloser B1-36
Feeder KPK-01
Berikut ini adalah setting interval Recloser B1-36
pada penyulang KPK-01 :
1st :5 detik
2nd :5 detik
3rd : 10 detik
Lock out :4X trip (reclose 3x)
Reset delay :90 detik
3.6 Setting Arus Momen
Setting arus momen (Im) yang akan bekerja tanpa
tunda waktu, baik pada PMT maupun pada recloser
penetapannya sebagai berikut :
- Setting arus momen OCR = 500 % x In terendah
- Setting arus momen GFR = 500 % x In terendah
3.7 Koordinasi OCR PMT dengan Recloser
Relay OCR juga dikombinasi dengan setting
waktu tunda definite (waktu tunda tertentu), yang
mana pemilihannya ditetapkan 0,5 detik.
Tabel 3.6 Pebandingan waktu tunda OCR pada PMT dan Recloser
x Is OCR I hs PMT Recloser
100% 300
100%+1 381
200% 600 3,13 0,802
300% 900 1,107 0,504
400% 1200 0,757 0,398
500% 1500 0,607 0,342
600% 1800 0,523 0,307
700% 2100 0,467 0,282
800% 2400 0,428 0,264
900% 2700 0,398 0,249
1000% 3000 0,375 0,238
I hs max 9081,84 0,231 0,159
Gambar 3.6 Koordinasi OCR pada PMT dan Recloser
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Besar arus gangguan pada sistem 3 fasa 4 kawat
memberikan keuntungan koordinasi atara
peralatan pengaman yang satu dengan yang lain
dengan baik.
2. Jangkauan relay sangat dipengaruhi besar
kecilnya arus hubung singkat, sedangkan besar
arus hubung singkat dipengaruhi :
a. Jumlah pembangkit yang masuk ke sistem
jaringan.
b. Kapasitas dan impedansi trafo
c. Titik gangguan atau panjang jaringan.
3. Peralatan Pengaman pada penyulang KPK-01
masih bisa menjangkau (melakukan
penginderaan) pada saat menerima pelimpahan
beban dari penyulang KPK-10.
4.2 Saran
1. Sebaiknya waktu tunda definite antara rele PMT
dengan Recloser pertama di perlama, hal ini
untuk megantisipasi bahwa rele PMT lebih trip
dulu daripada rele Recloser
2. Sebaiknya masalah pembumian lebih
diperhitungkan, tidak asal menaruh batang
elektroda ke dalam tanah.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sulasno, Ir., Analisis Sistem Tenaga Listrik, Jilid
I, Satya Wacana, Semarang, Mei 1993.
[2] Komari Ir., Proteksi Sistem Tenaga Listrik, PT
PLN (Persero), Udiklat Teknologi Kelistrikan.
[3] Pribadi Kadarisman Ir., Pengaman Arus lebih,
Udiklat Teknologi Kelistrikan.
[4] SPLN 52 3 : 1983, Pola pengaman sistem
[5] Hasan Basri, Ir., Diktat mata kuliah Proteksi
Sistem Tenaga Listrik ISTN Jakarta, Jakarta,
2002
[6] Diktat mata kuliah Sistem Proteksi & Relay
UNDIP Semarang, Semarang, 2007
[7] Suhadi, Teknik Distribusi Listrik
[8] Agus Darmanto, Nugroho., Susatyo Handoko,
Analisa koordinasi ocr-recloser penyulang
kaliwungu 03, Universitas Diponegoro.
BIODATA PENULIS
Dominggus Yosua Suitella
(L2F606021) lahir di Ungaran,
5 Mei 1988. Saat ini sedang
menempuh pendidikan Strata 1
di Universitas Diponegoro
Semarang Konsentrasi
Ketenagaan.
Semarang, April 2010
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Ir. Agung Warsito, DHET
NIP. 19580617 198703 1 002