You are on page 1of 7

Suara Pembaruan

Minggu, 10 Februari 2008


Ajak Aku Melihat Kunang-Kunang
Cerpen: Mustaa !smail
Lelaki itu membuka komputer, lalu mengaktifkan Yahoo! Messenger. Ia meneliti satu
persatu nama-nama di sana. Beberapa temannya sedang online. Tapi lebih banyak tidak.
Sudah sore, pikirnya, teman-teman yang biasa mengaktifkan YM di kantor, sudah mulai
pulang. us ingin menyapa beberapa teman yang tinggalnya terpisah-pisah di berbagai kota
dan luar negeri.
Tak hanya nama-nama, ia !uga memperhatikan kata-kata yang diletakkan di depan nama-
nama itu, yang seringkali men!adi "ermin apa yang sedang dirasakan atau dilakukan teman-
temannya. #Sedang keluar$, #Bos yang manis$, #Menunggu musim duren$, #Bete deh%$,
#&amu ketahuan%.$ dan sebagainya. Ia memperhatikan satu persatu, sambil senyum-
senyum melihat #"atatan status online$ itu.
Matanya kemudian tertumbuk pada nama lain' Ma(ar. Ia menulis #status onlinenya$
dengan sangat puitis' #)!ak aku melihat kunang-kunang.$ )h, ia langsung tersugesti untuk
menyapa Ma(ar. Sudah lama ia tidak bertemu perempuan hitam manis dengan rambut
sebahu dan lesung pipit itu.
*ulu, us itu satu kantor dengan Ma(ar. Mereka sangat dekat. Tapi pelan-pelan kedekatan
itu ber!arak. Seseorang kemudian sering men!emput Ma(ar. Ia tidak mengenal lelaki itu.
Ma(ar selalu mengelak men"eritakan tentang dia. Ia hanya berkata' #Itu sepupuku.
&antornya dekat sini, makanya sambil pulang ia mampir men!emputku.$
us pun tidak bertanya lebih !auh. Tapi suatu kali, Ma(ar menga!ak us bertemu di sebuah
kafe. Meski satu kantor, mereka pergi sendiri-sendiri ke kafe yang biasa mereka kun!ungi
itu. Itu dilakukan agar teman-teman kantor tidak tahu mereka dekat.
us tidak ingin terlihat sebagai lelaki yang mengingkari keluarga. Ma(ar pun tidak ingin
tampak sebagai gadis yang dekat dengan suami orang. +adi di kantor, tak seorang pun yang
tahu hubungan khusus mereka. &etika di kantor, mereka berlaku sebagaimana layaknya
rekan-rekan ker!a lainnya. us kepala bagian personalia, dan Ma(ar adalah staf di bagian
keuangan.
,engakuan di kafe itu sungguh menge!utkan. #)ku mau menikah, Mas,$ katanya.
us terdiam sesaat. Matanya memandang Ma(ar tanpa berkedip. Ma(ar tersenyum. Tapi
bukan senyum yang biasa dilihat us. Senyum ini agak getir. Ia seperti merasa menyesal
telah mengatakan sesuatu kepada us. #Maafkan aku, Mas. )ku tahu, Mas sangat
men"intai keluarga Mas.$
#Ya. Sebetulnya akulah yang salah karena telah mengagumimu dan mengharapkanku terus
dekat denganku.$ Suara us sangat pelan. Ma(ar menatap lelaki di depannya itu dengan
mata tak berkedip. Mereka saling tatap. Tapi pelan-pelan Ma(ar menunduk, dan beberapa
tetes bening mengalir di pipinya.
#Maafkan aku Mas. )ku !uga mengagumi dan mengharapkan Mas selalu dekat denganku,
tapi%..$
#Ya, aku paham.$ us berusaha tenang. Ia menarik nafas dalam-dalam dan
menghembuskannya perlahan. #Siapakah lelaki itu-$
#Mas pasti sudah tahu.$
#Lelaki yang sering men!emputmu-$
#*ia bukan lelaki yang "o"ok denganku. &ami terpaksa berpisah beberapa bulan lalu.$
#Lalu siapa-$
#Safar.$
#Safar Yoga-$
us segera terbayang seorang lelaki tinggi kurus hitam manis yang dulu me!anya di kantor
persis di sebelah us, ketika a(al-a(al beker!a di kantor itu. Tapi setahun beker!a, Safar
pindah ke perusahaan lain. &udengar, terakhir ia men!adi kepala bagian pen!ualan pada
sebuah perusahaan ritel.
#*ia tetanggaku, Mas.$
#Safar "erita banyak tentangku-$
Ma(ar tersenyum.
#Ia ber"erita bah(a ketika sama-sama mahasis(a ia berhasil merebut Santi dariku-$
Ma(ar menggeleng.
#)tau ia ber"erita suatu kali kami berantam di kampus karena ia menggoda .o/a,
pa"arku-$
Ma(ar !uga menggeleng.
#)tau dia "erita bah(a aku dan dia lama tidak ngobrol karena masalah perempuan. Bahkan
ketika satu kantor pun kami !arang bertegur sapa meski me!a kami bersebelahan-$
#Tidak. Ia tidak men"eritakan apa yang Mas ungkapkan. Ia memang tahu kedekatan kita,
tapi ia tidak mengatakan apa-apa. +ustru ia merasa tidak enak ketika aku dekat dengannya.
Ia takut Mas tersinggung. Tapi aku berhasil meyakinkannya bah(a Mas orang terpela!ar
dan sangat men"intai keluarga Mas. Mas tidak mungkin men"intai lebih dari satu
perempuan.$
us terdiam. )gak lama. Lalu, ia melirik arlo!i, dan buru-buru ia mengatakan' #Sudah
malam. &ita harus pulang. )ku akan mengantarmu.$
#Tidak usah, Mas. )ku naik taksi sa!a.$
Mereka beran!ak. us ber!alan ke arah tempat parkir. Ma(ar berhenti di teras gedung. Tak
lama, sebuah mobil minibus sil/er le(at dan berhenti di sana. Seseorang melongok dari
dalam mobil dan berbi"ara dengan Ma(ar. Lalu Ma(ar pun naik.
*ari !auh, us tertunduk diam. Ia tak langsung ke tempat parkir tadi, tapi berdiri di sebuah
sudut memperhatikan Ma(ar. Ia bisa melihat !elas lelaki yang memberhentikan mobilnya di
depan Ma(ar dan menga!aknya pergi. *ia adalah Safar. Ia tidak mengerti mengapa Safar
selalu menang dalam soal perempuan.
*ua bulan kemudian, us menerima surat pengunduran diri Ma(ar. #)ku mau pulang ke
Yogya, Mas. Mengurus usaha orangtua,$ katanya.
#Bagaimana dengan Safar-$
#*ia sementara di +akarta, tapi nanti setelah menikah ia !uga akan ikut mengurusi usaha
orangtuaku.$
#)ku hanya berharap kamu bahagia.$ Suara us pelan, dan menatanya menatap Ma(ar
dalam-dalam.
#Terima kasih, Mas. Saya berharap kita bisa men!adi saudara.$
us mengangguk. #Ya, kamu saudaraku.$ Ia ingin men"ium dan merangkul Ma(ar karena
begitu terharu, tapi ia mengurungkan niat itu. Ia !uga berusaha menahan tetes air mata,
meskipun matanya terasa berkedap-kedip dan agak panas.
Sementara Ma(ar buru-buru pamit dan membiarkan us terdiam di kursi memandang
tubuhnya hilang di balik pintu. Yang sempat ia dengar hanya sebuah isak ke"il yang
ditahan.
0
Ini pertama kali Ma(ar online di Yahoo Messenger, setelah setahun kepindahannya ke
Yogya, dan mereka tidak saling sapa. Yang membikin penasaran ia mun"ul dengan kalimat
yang sungguh puitis' a!ak aku melihat kunang-kunang. Ia tak sabar untuk menyapanya. us
pun mulai mengetik pesannya, bertukar kata dengan Ma(ar.
us' Ma(ar, aku ingin menga!akmu melihat kunang-kunang. Berdiri dari !endela di lantai
sebelas kantor kita dulu, dan melihat ke gelap malam. *i situ beribu-ribu kunang-kunang
membentuk lautan "ahaya, saling-silang dan melun"ur-naik.
us' )tau berdirilah di tengah sa(ah atau kebun ketika matahari telah terbenam. "ahaya-
"ahaya itu bagai tetes sal!u yang meliuk-liuk seperti "amar-"amar di pantai.
Ma(ar' 1ah%.
Ma(ar' Sayangnya udah menelusuri pen!uru Yogya dan belum !uga menemukannya, Mas.
us' Masa sih-
us' )tau pe!amkan mata%
us' Bayangkan seribu kunang-kunang meliuk-liuk di rambutmu, terbang ke sana kemari,
seperti melompat dari ranting ke ranting. Lalu, bayangkan dirimu ada di sebuah gurun,
dengan rumput-rumput hi!au, dan sebatang pohon di belakangmu. Lalu seribu kunang-
kunang menyerbu dari pohon itu, hinggap di pu"uk-pu"uk rumput itu, dan membentuk
gurun "ahaya.
Ma(ar' &ok serem Mas, hihi%
Ma(ar' Satu kunang-kunang sudah "ukup kok, hehe.
us' Bukannya lautan "ahaya itu indah.
Ma(ar' Setitik "ahaya yang bisa dimiliki dan digenggam erat lebih indah daripada lautan
"ahaya yang mudah sirna%
us' +ika terus mera(atnya, gurun "ahaya tidak akan sirna.
us' *an bayangkan seribu kunang-kunang itu kemudian membentuk satu kunang-kunang
abadi yang terus terbang meliuk-liuk di rambutmu.
Ma(ar' 2aha.
us' Ma(ar serius ingin melihat kunang-kunang-
Ma(ar' Iya, hehe.
us' Bayangkan ini%..
us' Seseorang datang dari !auh, menyapamu, kemudian men!elma kunang-kunang yang
selalu berkedap-kedip setelah matahari terbenam. Ia selalu membuat !alanmu begitu terang
berderang.
us' Bayangkan !uga !ika ada seribu kunang-kunang yang kemudian menyatu men!adi satu
kunang-kunang. Betapa terangnya !alanmu.
Ma(ar' Ya, sungguh indah Mas.
us' Ma(ar, "oba "eritakan apa yang kamu lakukan !ika kunang-kunang datang padamu.
Ma(ar' Melihat sa!a sudah "ukup puas mas. )ku tak ingin memiliki karena !ustru akan
melukainya
us' Tidak ingin kunang-kunang itu selalu bersamamu-
Ma(ar' Tidak.. Tapi pengen dia ada pas aku ingin melihatnya. Tak perlu harus terus
bersama. &ebersamaan yang terus menerus dipaksakan seringkali menimbulkan ke!enuhan
dan kebosanan.
us' )pakah kunang-kunangmu telah terbang !auh-
Ma(ar' Belum pernah merasa memiliki satu kunang-kunang pun, Mas. +adi masih terus
men"ari, kunang-kunang yang mau setia hadir saat aku pengen melihatnya. Yang "ahayanya
takkan pernah pudar.
Ma(ar' makluk ke"il lemah namun mampu memberikan "ahayanya untuk menerangi.
us' Sungguh mengharukan.
us' +ika aku punya kunang-kunang, aku akan segera mengirim satu untukmu
Ma(ar' Mau mas%Tapi !angan sampai melukainya ya.
Ma(ar' 3ntuk apa dimiliki dan dinikmati tapi dia terluka.
us' Ma(ar benar.
us' Tapi lebih baik memiliki sambil terus mera(atnya agar tidak terluka.
us' ,ernahkah pada satu hari dulu, ma(ar tak!ub pada kunang-kunang- )tau ma(ar
punya kenangan bersama kunang- kunang-
Ma(ar' *ulu di kebun di rumahku banyak kunang-kunang mas.
Ma(ar' Tiap malam%
Ma(ar' Sering aku sama adikku, berdua menggelar tikar di halaman rumah, menikmati
kunang-kunang. &ami seringkali menangkapi mereka dan menaruh dalam botol.
Ma(ar' Sayang sekarang sudah tak ada lagi kunang-kunang.
Ma(ar' Mereka pergi seiring pergerakan usiaku men!adi de(asa.
Ma(ar' Betul, ada banyak yang bisa kita miliki dan kita ra(at.
Ma(ar' Tapi kunang-kunang sepertinya ter"ipta hanya untuk dilihat.
Ma(ar' Tak akan ada yang bisa memiliki dan mera(at.
us' umah Ma(ar di Yogya-
us' Sekarang masih ada kebun itu-
Ma(ar' umahku di &aranganyar, Solo.
Ma(ar' &ebunnya masih ada, tapi kunang-kunangnya menghilang. *ulu !uga banyak
burung !alak dan kutilang, tiap kali panen padi harus #ngoyak-oyak$ para makhluk itu. Tapi
sekarang sudah tak ada semua.
us' Mengapa kunang-kunang itu hilang-
us' Burung !alak dan kutilang bagaimana-
Ma(ar' Sa(ah-sa(ahnya sudah !adi perumahan, mas.
Ma(ar' Sa(ah yang tersisa sudah pakai pestisida semua.
us' 1ah.
Ia tidak sempat melan!utkan per"akapan itu, karena tiba-tiba status Ma(ar sign off alias
offline. us menunggu Ma(ar online kembali. Boleh !adi, ada sesuatu gangguan yang
menyebabkan per"akapan itu terputus. Ia terus memelotoi komputer. Semenit, dua menit,
lima menit, hingga setengah !am, Ma(ar tak !uga sign in kembali.
us !adi gelisah. Mungkinkah listrik tiba-tiba mati, atau mungkin baterai laptopnya drop. Ia
mengambil telepon genggam dan mengetikkan sms kepada Ma(ar. Tapi, sms itu tak
terkirim. Ia makin gelisah, apa yang sesungguhnya ter!adi.
Tapi us tidak hendak beran!ak dari komputer. Meski sudah hampir magrib, dan sebagian
temannya sudah meninggalkan kantor, ia masih tetap menunggu. Siapa tahu sebentar lagi
Ma(ar online kembali atau sms yang dikirimkannya masuk ke telepon genggam Ma(ar.
Benar, selepas magrib, Ma(ar online kembali. Ia langsung menyapa.
us' &ok tadi off tiba-tiba.
Ma(ar' Iya nih, laptopku tiba-tiba hang, tidak !alan.
us' Ya sudah, nggak apa-apa.
us' 4h ya, sudah punya momongan-
Ma(ar ' Momongan apa- )ku belum ka(in Mas.
us' Safar-
Ma(ar' )ku sudah melupakannya. Mungkin ia !uga sudah melupakan aku.
us terdiam se!enak. Ia tidak tahu harus menuliskan apa di #bo5 dialog$ yahoo messenger.
Tiba-tiba perasaannya !adi tidak menentu. upanya sifat Safar yang gonta-ganti perempuan
belum berakhir, sehingga sampai sekarang ia belum menikah. Tapi mengapa itu !uga
dilakukan terhadap Ma(ar. Ma(ar terlalu baik untuk disakiti.
Ma(ar' Mas%..
us ' Iya
Ma(ar' &ok diam sih-
us' .ggak. Sebentar, ada telepon masuk.
us berusaha berbohong. Ia tidak ingin pikirannya tertebak.
us' Ma(ar%.
Ma(ar' Iya Mas
us' )ku ingin men!adi kunang-kunang untukmu.
Ma(ar' Mas sudah "ukup lama men!adi kunang-kunangku.
us' Tak mudah melupakanmu.
Ma(ar' )ku !uga setengah mati untuk berhenti memikirkan Mas, berusaha untuk men!auh
dari Mas. Sampai kemudian aku terpaksa pindah ke Yogya, karena tak kuat terus bertemu
dengan Mas.
us' Mengapa harus men!auhiku-
Ma(ar' Mas sudah tahu !a(abannya.
us' Tapi, tidak bolehkah aku kembali men!adi kunang-kunang untukmu. )tau, paling
tidak, biarkan aku menga!akmu melihat kunang-kunang.
Baru sa!a pesan itu terkirim, status Ma(ar kembali sign off. ,embi"araan terputus. us
tidak tahu, apakah Ma(ar sempat memba"a pesan terakhirnya itu. Tapi, sungguh, ia ingin
sekali menga!ak Ma(ar melihat kunang-kunang, berdiri dari lantai sebelas kantornya, atau
di sebuah taman pada sen!a yang temaram.
us tidak beran!ak dari komputer. Ia menunggu Ma(ar online kembali. &ali ini, dengan
perasaan sungguh berdebar-debar. 000

You might also like