You are on page 1of 3

Rosita Dini Cahyarani

115110501111006
Pend. Bhs & Sastra Inggris
Mahasiswa adalah Agent of Change

Perlu disadari, mahasiswa adalah kaum intelektual terdidik. Kaum muda dengan
segala potensi yang memiliki kesempatan untuk berada dalam lingkungan akademis
yang disebut kampus. Kampus merupakan sarana yang paling efektif untuk
melahirkan kaum intelektual sejati. Dari sekian banyak kaum intelektual tersebut
akan muncul beberapa bibit kaum intelektual yang aktif di berbagai kegiatan di
perguruan tinggi. Mereka yang aktif tersebutlah yang pantas disebut aktivis
intelektual. Seorang Aktivis Intelektual adalah seorang yang memiliki pengetahuan
umum secara memadai sehingga mampu menemukan dan menganalisa setiap
fenomena yang tengah berkembang di tengah masyarakat dan mampu memberikan
solusi yang tepat dan bermanfaat.
Sikap idealisme diharapkan selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa. Suara-suara
mahasiswa seringkali merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di
masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bila generasi muda khususnya para mahasiswa,
selalu dihadapkan pada permasalahan global. Setiap ada perubahan, mahasiswa selalu
tampil sebagai kekuatan pelopor, kekuatan moral dan kekuatan pemberontak untuk
melahirkan perubahan baru.
Mahasisiwa adalah manusia yang dipenuhi idealisme. Mahasiswa senantiasa punya
banyak cerita bagi negeri ini. Mahasiswa dianggap tunas-tunas baru yang akan
menggantikan peran para pemimpin di masa yang akan datang. Di tangan para
mahasiswalah masa depan bangsa ini akan terbentuk. Tongkat estafet ini akan
diteruskan oleh mahasiswa. Di samping mahasiswa sebagai penerus kepemimpinan
bangsa ini, ternyata mahasiswa dipandang berperan sebagai agent of change atau
agent of modernization. Mahasiswa harus tetap memiliki sikap kritis, dengan
mencoba menelusuri permasalahan sampai ke akar-akarnya. Dengan adanya sikap
kritis dalam diri mahasiswa diharapkan akan timbul sikap koreksi terhadap kondisi
yang sedang berjalan. Pemikiran prospektif ke arah masa depan harus ada dalam pola
pikir setiap mahasiswa.
Ditengah peran dari mahsiswa yang sedemikian besar itu, terkadang mahasiswa
merasakan suatu beban. Artinya mahasiswa mempunyai tanggungjawab yang tinggi
terkait dengan statusnya. Mahasiswa harus bisa berkontribusi dalam masyarakat dan
mahasiswa harus bersikap tegas dan strategis dalam setiap langkahnya. Di tengah
perkembangan dunia pendidikan ini, mahasiswa harus lebih mengerti apa yang
seharusnya dilakukan berdasarkan perannnya sebagai generasi bangsa. Karena
kenyataan sekarang banyak mahasiswa yang tidak lagi dapat bersikap seperti apa
yang menjadi harapan masyarakat selama ini. Sebagian besar mahasiswa tidak dapat
menjalankan fungsi yang selama ini diemban. Fungsi pembelajaran yang harusnya
dapat ditransfer kepada masyarakat terkadang belum dapat dilaksanakan, hal ini
disebabkan kualitas dari mahasiswa sendiri yang sekarang mulai menurun.
Mahasiswa seharusnya dapat menunjukkan sikap kritis dan kedewasaaannya dalam
masyarakat, karena salah satu poin idealnya mahasiswa adalah pengabdian kepada
masyarakat.
Dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas, para mahasiswa tetap saja merupakan
komunitas elite yang patut diperhitungkan dari dulu sampai kini. Di daerah, masih
relatif sedikit anggota masyarakatnya yang dapat menyekolahkan sampai tingkat
perguruan tinggi. Oleh karena itu, keberadaan mahasiswa bagi suatu daerah
merupakan modal sosial yang luar biasa, yang dapat dimanfaatkan dan diberdayakan
bagi pembangunan suatu daerah. Namun mahasiswa, dapat juga menjadi suatu
ancaman bagi pemerintahan suatu daerah karena dapat bersikap kritis dan
mengambil peran sebagai kekuatan kontrol.
Mahasiswa harus menyadari, ada banyak hal di negara ini yang harus diluruskan dan
diperbaiki. Kepedulian terhadap negara dan komitmen terhadap nasib bangsa di masa
depan harus diperhatikan oleh mahasiswa ke dalam hal-hal yang positif. Tidak bisa
dipungkiri, mahasiswa sebagai social control terkadang juga kurang mengontrol
dirinya sendiri. Sehingga mahasiswa harus menghindari tindakan dan sikap yang
dapat merusak status sebagai mahasiswa. Karena itu, kepedulian dan nasionalisme
terhadap bangsa dapat pula ditunjukkan dengan keseriusan menimba ilmu di bangku
kuliah. Mahasiswa dapat mengasah keahlian pada bidang ilmu yang mereka pelajari
di perguruan tinggi, agar dapat meluruskan berbagai ketimpangan sosial ketika terjun
di masyarakat.


Harapan yang selama ini diemban oleh mahasiswa adalah sebagai agent of change
mulai harus diintrospeksi lagi. Tentunya introspeksi ini harus dimulai dari mahasiswa
sendiri sebagai solusi. Mahasiswa harus benar benar menyadari posisinya sebagai
mahasiswa yang harus berupaya untuk mewujudkan perannya ke dalam tindakan-
tindakan yang mencerminkan peran mahasiswa dalam bermasyarakat.
Dan ingat, Sebaik baiknya manusia di dunia adalah manusia yang bermanfaat bagi
manusia yang lain.

LIBYA
23 September 2011

You might also like