et causa Osteoporosis Tipe 1 JAKARTA, 29 OKTOBER 2009 KELOMPOK 10 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI Seorang wanita usia 78 tahun dengan kursi roda diantar anaknya dengan keluhan utama menderita nyeri panggul kiri,terutama jika digerakan,sehingga kesulitan untuk berdiri dan berjalan. K A S U S Nama : Ny Nani Jenis Kelamin : Wanita Tanggal lahir : 12 april 1931 Pekerjaan : Pensiunan guru Status : Janda, 5 anak Alamat : Jl.Penjernihan, Jakarta Selatan Penanggung : AsKes IDENTITAS A N A M N E S I S I. Keluhan Utama nyeri panggul kiri,terutama jika digerakan,sehingga kesulitan untuk berdiri dan berjalan
II. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien jatuh terduduk diatas kloset dengan posisi tubuh miring ke kiri Menurut pasien benturan tidak terlalu keras Setelah itu pasien masih dapat berdiri dan berjalan perlahan dan menahan nyeri dengan berpegangan Semakin lama nyeri semakin berat,sehingga panggul kiri sulit digerakkan Pusing,mual,muntah (-) Sejak kapan timbul nyeri? Sifat dan kualitas nyeri? Keluhan lain yang menyertai? A N A M N E S I S III.Riwayat Penyakit Dahulu riwayat hipertensi ringan dan rajin kontrol ke dokter spesialis penyakit dalam Tidak pernah menderita shock Mengalami menopause selama 28 tahun
IV.Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada riwayat DM
V. Riwayat Kebiasaan Tidak merokok dan minum alkohol
VI.Riwayat Pengobatan Obat yang dikonsumsi? KELAINAN PATOLOGI Kelainan Patologi yang Mungkin Terjadi: Degeneratif: Osteoporosis,Osteoarthritis Infeksi : Polymyesitis,Osteomyelitis,Arthritis TB Gangguan metabolik : Osteoporosis,Osteomalasia Trauma : Fraktur PEMERIKSAAN FISIK I. Keadaan Umum kesadaran : compos mentis, tampak kesakitan datang dengan kursi roda
II. Tanda Vital Tekanan darah : 140/90 mmHg Nadi : 90 x/menit Pernapasan : 12 x/menit Suhu : 36,5 0 C
III. Data Antropometri BB : 55 kg TB : 160 cm
PEMERIKSAAN FISIK IV.Status Generalis Conjungtiva ? Sklera ? Bibir ? Leher pembesaran KGB ? Thorax Bentuk ? Retraksi sela iga ? Auskultasi Jantung : Bunyi jantung normal,teratur Paru : Suara vesikuler normal
PEMERIKSAAN FISIK Inspeksi (Look) panggul kiri sedikit fleksi dan rotasi eksternal Tungkai kiri tampak lebih pendek dibandingkan tungkai kanan Sedikit udem pada panggul kiri Tidak tampak laserasi Palpasi (Feel) Nyeri tekan sekitar panggul kiri Panggul kiri terasa lebih hangat dibandingkan sisi kanan Gerak (Move) Gerak aktif panggul kanan dapat dilkukan tanpa hambatan Gerak aktif panggul kiri sangat terbatas,dan tidak dilakukan pemeriksaan gerak pasif karena pasien kesakitan IV.Status Lokalis Fraktur Osteoporotik
Berdasarkan adanya fraktur Umur menopause DIAGNOSIS SEMENTARA PEMERIKSAAN PENUNJANG Hasil Pemeriksaan Radiologi Pasien Hasil Pemeriksaan Radiologi Normal PEMERIKSAAN PENUNJANG Interpretasi Radiologi Pasien Kondisi : Baik bisa dibedakan jaringan lunak, udara dan tulang Kelengkapan: Kurang tidak dicantumkan sisi kanan dan kiri, tanggal, identitas, dokter pemeriksa Struktur tulang yang terlihat Os femur kolum femur caput femur trochanter mayor os ilium os ischium os pubis PEMERIKSAAN PENUNJANG Interpretasi Radiologi Pasien Kortex tulang menipis Celah sendi menyempit Trabekula terlihat kasar shenton line tidak terlihat baik Terlihat garis fraktur di daerah kolum femoris Fraktur kolum os femur sinistra dislokasi overiding e.c osteoporosis PEMERIKSAAN PENUNJANG = garis melengkung yang dibentuk bagian atas foramen obturatorium dan bagian dalam kolum femur Normal : 120-130 derajat Fungsi : menentukan hubungan antara caput femur dan asetabulum Shenton Line PEMERIKSAAN PENUNJANG Hasil Pemeriksaan BMD Pasien Region BMD (g/cm2) Young-Adult Age-Matched (%) T score (%) Z score Radius UD 0,157 43 -5,6 67 -2,1 Ulna UD 0,121 - - - - Radius 33% 0,356 52 -4,6 81 -1,1 Ulna 33% 0,384 - - - - Both UD 0,143 - - - - Both 33% 0,368 - - - - Radius total 0,268 51 -5,3 75 -1,8 Ulna total 0,261 - - - - Both total 0,265 - - - - Radius-Ulna BMD pada radius 33%=0,356 T score = -4,6 Resiko fraktur akibat osteoporosis radius 33% PEMERIKSAAN PENUNJANG Hasil Pemeriksaan BMD Pasien Corpus Vertebra BMD pada L2-L3=0,268 T score = -3,8 Resiko fraktur akibat osteoporosis L2-L3 Region BMD (g/cm2) Young-Adult Age-Matched (%) T score (%) Z score L1 0,681 64 -3,2 80 -1,4 L2 0,661 59 -3,8 73 -2,1 L3 0,665 59 -3,8 73 -2,1 L4 0,721 64 -3,3 79 -1,6 L1-L2 0,671 62 -3,5 76 -1,8 L1-L3 0,669 61 -3,6 75 -1,9 L1-L4 0,368 62 -3,6 76 -1,8 L2-L3 0,268 59 -3,8 73 -2,1 L2-L4 0,261 61 -3,6 75 -1,9 L3-L4 0,265 62 -3,6 76 -1,8 PEMERIKSAAN PENUNJANG Hasil Pemeriksaan BMD Pasien Femur Proksimal BMD pada wards =0,301 T score = - 4,5 Resiko fraktur akibat osteoporosis pada wards Region BMD (g/cm2) Young-Adult Age-Matched (%) T score (%) Z score Neck 0,520 38 -3,2 30 -1,1 Wards 0,301 34 - 4,5 59 -1,6 Troch 0,467 62 -2,6 75 -2,3 Shaft 0,717 - - - - Total 0,596 64 -2,8 75 -2,9 PEMERIKSAAN PENUNJANG D I A G N O S I S Ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan terhadap pasien P A T O F I S I O L O G I menopause esterogen absorpsi kalsium reabsorbsi kalsium di ginjal hipokalsemia PTH produksi sitokin aktivitas osteoklast resorpsi tulang osteoporosis Analgesik Fraktur operatif penggantian kaput femur dengan prostesis Penanganan nekrosis avaskuler kaput femur ganti dengan prostesis metal Osteoporosis Kalsitonin strontium ranelat Estrogen bisfosfonat Edukasi stop rokok dan alkohol terdapat osteoporosis di tulang belakang dan tangan hati-hati terjadi fraktur akibat trauma terjatuh lantai rumah tidak licin PENATALAKSANAAN K O M P L I K A S I Fraktur femur bagian proximal Fraktur vertebra Fraktur panggul Trombosis vena ilio- femoral Trauma pembuluh darah besar perdarahan masif syok Trauma pada saraf Gangguan pergerakan sendi serta osteoartritis Osteomyelitis Embolus lemak Sindrom kompartemen : ditandai kerusakan dan kematian saraf dan pembuluh darah iskemi nekrosis caput femoris kontraktur Pembentukan tulang heterotrofik Skoliosis kompensatoar Disabilitas Handicap depresi TINJAUAN PUSTAKA Anatomi Panggul Terdapat 4 tulang pelvis : 2 tulang coxae 1 tulang sacrum / vertebrae sacralis 1 tulang coccyx / vertebrae coccygeal Tulang Panggul TINJAUAN PUSTAKA Anatomi Panggul Persendian dan Ligamen Symphisis pubis Lig. Pubis superior Lig. Pubis inferior Sacroiliaca Lig. Interosseus dan lig. Sacroiliaca Lig. Sacrotuberosum dan lig. Sacrospinosum
TINJAUAN PUSTAKA Anatomi Panggul Persarafan PLEXUS LUMBOSACRALIS Plexus Lumbalis (T12-L4) ANTERIOR POSTERIOR N. Obturatorius Anterior N. obturator accesorius N. cutaneus femoris lateralis posterior Plexus Sacralis (L4-S3) N. gluteus superior N. gluteus inferior N. Ischiadicus N. Pudendus N.rectalis inferior N. perinealis Rami profundus Rami superficialis TINJAUAN PUSTAKA Anatomi Panggul Pendarahan Ada 4 arteri utama A. iliaca interna (sepasang) A. umbilicalis A. rectalis media A. iliolumbalis A. sacralis lateralis A. glutea superior A.ovarica/a.testicularis (sepasang) A. sacralis media (tunggal) A. rectalis superior (tunggal) a.testicularis/a.ovarica a.Sacralis media a.Iliaca interna a.Rectalis superior a.Mesenterica inferior Ada 2 plexus venosus plexus venosus rectalis Anastomosis v. rectalis superior,media dan inferior (v.haemorrhoidalis superior,media,inferior) Menghubungkan system portal dan aliran sistemik plexus venosus vesicalis Terletak antara basis vesica urinaria dan prostat Mengalirkan darah ke v. iliaca interna V. obturatoria v. iliaca externa plexus venosus rectalis TINJAUAN PUSTAKA Anatomi Panggul Pendarahan OSTEOPOROSIS = penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh penurunan densitas massa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah
TINJAUAN PUSTAKA ETIOLOGI Faktor usia degenerasi tulang Jenis kelamin wanita 3 kali lebih beresiko Hormonal Obat-obatan kortikosteroid Menopause dini
Ras dan suku orang kulit putih beresiko tinggi Faktor genetik Aktivitas fisik yang kurang Gizi intake Ca Kebiasaan alkohol, kafein, rokok TINJAUAN PUSTAKA Patofisiologi Normal: fungsi pembentukan yang dilakukan osteoblas dan fungsi penghancuran yang dilakukan osteoklas berjalan seimbang Keseimbangan kalsium antara yang masuk dan keluar juga memainkan peranan penting. Osteoporosis: Keseimbangan sistem terganggu Tulang kehilangan kalsium lebih cepat dibanding kemampuan untuk mengisi kembali fungsi penghancuran sel-sel tulang lebih dominan dibanding pembentukan sel-sel tulang. TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Osteoporosis 1. Osteoporosis primer Tipe I :Post menopausal karena kurang estrogen gejala biasa timbul pada wanita usia antara 51-75 tahun Tipe II :Senilis kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru 2. Osteoporosis sekunder disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan TINJAUAN PUSTAKA Asam ibandronat 150mg sekali sebulan Selective Estrogen Receptor Modulator (SERM) : Raloxifene Metabolit vitamin D : kalsitriol Kalsitonin Dosis :100 IU sehari, dicampur dengan 600mg kalsium dan 400 IU vitamin D Strontium ranelate Bisfosfonat oral Isedronate Alendronate Pamidronate Clodronate Zoledronate Asam Ibandronate Alendronat
TINJAUAN PUSTAKA FRAKTUR = terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya TINJAUAN PUSTAKA Tingkat I: Fraktur tidak lengkap atau tipe abduksi atau impaksi. Tingkat II: Fraktur lengkap, tanpa adanya pergeseran. Tingkat III: Fraktur lengkap, disertai dengan sebagian pergeseran tetapi masih ada perlekatan. Tingkat IV: Fraktur lengkap, disertai pergeseran penuh TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi fraktur leher femur menurut Garden Prinsip Penatalaksanaan Fraktur Recognition Reposition / reduction Terbuka Tertutup Retention / fiksasi Dalam Luar Rehabilitation fisioterapi TINJAUAN PUSTAKA