You are on page 1of 2

Lampiran 1

SAE J1349
1. Engine Calibration Control
Pengaturan kalibrasi mesin (termasuk busi dan rasio udara / bahan bakar) akan
menjadi awal service control. Untuk kendaraan ringan,controlmesin dapat diatur nilai
nilainya setara dengan kendaraan transient pada bagian 9 replikasi control
sementara. Replikasi transient control seting digunakan sebelum tes power idle pada
dynamometer harus mengikutkan delay waktu yang akan trjadi pada kendaraan uji
transient. Mesin dilengkapi dengan kontrol knocking pada busi dengan menggunakan
bahan bakar oktan minimum yang disarankan oleh produsen.
2. Charge Pendingin Udara
Untuk setiap mesin yang dilengkapi dengan pendingin udara, suhu pendingin udara
harus diatur dengan kondisi sebenarnya yang ditunjukan selama penggunaan. Untuk
kendaraan ringan, proseduruji kendaraan transint diuraikan dalam bagian 9 dapat
menggunakan pendingin udara suhu outlet pada semua kecepatan mesin. Suhu
pendingin udara dikelola dalam toleransi 2
0
C pada semua kecepatan uji mesin.
Suhu pendingin udara ditetapkan 60
0
C yang dapat digunakan.
3. Boosted Pengaturan Mesin
Untuk mesin yang dilengkapi dengan boost variable sebagai pengatur beban atau suhu
udara masuk, nilai oktan, dan kecepatan mesin. Tekanan boost ditetapkan untuk
menyamai in-service condision yang ditetapkan dengan bahan bakar oktan minimum
yang disarankan produsen.
4. Ambien Temprature
Sel uji kontrol suhu Ambien tidak disyaratkan oleh standart ini.
5. Inlet Condisi Udara
Lampiran 1
Tekanan, suhu, kelembaban udara dan inlet pasokan udara harus dikendalikan sesuai
dengan kondisi referensi 5,1. Inlet tekanan udara, suhu dan kelembaban tidak akan
menyimpang dari set poin 3% untuk berbagai kondisi, pasokan udara masuk mesin
harus tidak melebihi tekanan udara saat uji yaitu 0,5 kPa.
6. Suhu Pendingin
Suhu liquid, pastikan menggunakan termistat untuk mesin berpendingin cair.
Suhupendingin harus dikendalikan dalam tarif 3
0
C darinominal kontrol termostat.
Suhu ditentukan oleh produsen. Suhu cairan harus dikendalikan sampai 90
0
C.
Pendingin suhu untuk mesin berpendingin udara diatur 35
0
C.
7. Colant Type
Untuk mesin pendingin cairan, jenis colan campuran air akan cocok dengan mesin
yang digunakan. Coolant yang digunakan sebaiknya sesuai dengan produsen.
8. Tempratur Oli
Kontrol suhutempratur oli merupakan persyaratan standar. Suhu oli harus mewakili
suhu kerja saat mesin hangat. Suhu harus dikontrol pada nilai maksimum yang
ditentukan produsen.
9. Oil Type
Jenis oli mesin yang digu nakan harus sesuai SAE yang direkomendasikan oleh
produsen.
10. Tempratur Bahan bakar
Suhu tempratur bahan bakar mesin diesel yang masuk harus dikendalikan 40
0
C 5
0
C
untuk sistem injektor. Dan 40
0
C 1
0
C untuk sistem pompa / baris / nozzle
11. Tekanan Bahan Bakar
Tekanan bahan bakar dikendalikan sesuai tekanan operasi yang ditentukan oleh
manufacture produsen.

You might also like