You are on page 1of 12

Pendahuluan

Perbincangan mengenai globalisasi dan antisipasinya untuk berbagai bidang kian marak saja
dilakukan. Menurut Sri Edi Swasono (2002) perbincangan masalah globalisasi yang
bercirikan pasar bebas lebih berapiapi kita diskusikan daripada orangorang utara. !ita
praktekkan liberalisme dan kapitalisme di sini lebih hebat daripada di negaranegara utara.
!ita bahkan menjadi juru bicara sistem ekonomi pasar bebas untuk kepentingan mereka.
!etika kesepakatan "#$$ belum dirati%ikasi& kita pun telah tunduk melatih diri& ibarat
'belum ditanya sudah mau'& kita 'menari atas kendang orang lain' dengan mudahnya. $idak
hanya gampang kagum atau soft, barangkali juga malah servile, tetapi mengaku friendly atau
low-profile. $erlepas dari pasar bebas dan persaingan bebas akan terwujud atau tidak& tetapi
ada baiknya kita waspada dalam menentukan langkahlangkah untuk berbenah diri dalam
menyongsong masa depan yang penuh ketidakpastian. (barat 'sedia payung sebelum hujan'&
maka koperasi sebagai soko guru perekonomian (ndonesia harus terus di kembangkan secara
terusmenerus dalam rangka memenuhi citacita luhurnya.
Makalah ini Pula akan mencoba membahas masalah harapan dun kecemasan akan
globalisasi& yang dilanjutkan dengan pembahasan tentang eksistensi koperasi dalam
perekonomian (ndonesia. )agaimana peluang dan tantangan koperasi dalam era global isasi
akan menjadi topik bahasan selanjutnya& yang diikuti dengan langkahlangkah yang
seharusnya dilakukan koperasi dalam menghadapi masa depan& sehingga tetap saja eksis
dalam segala masa.
Harapan dan Kecemasan akan Globalisasi
"lobalisasi menggambarkan proses percepatan interaksi yang luas dalam bidang politik&
teknologi& ekonomi& sosial dan budaya. "lobalisasi merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan multi lapis dan multi dimensi proses dan %enomena hidup yang sebagian
besar didorong oleh )arat dan khususnya kapitalisme beserta nilai nilai hidupnya dan
pelaksanaannya (Samuel M. Makinda dalam *ochak +atie%& 2000). *ilihat dari kacamata
ekonomi& esensi globalisasi pada dasarnya adalah peningkatan interaksi dan integrasi di
dalam perekonomian baik di dalam maupun antar negara& yang meliputi aspekaspek
perdagangan& in,estasi& perpindahan %aktor%aktor produksi dalam bentuk migrasi tenaga
kerja dan penanaman modal asing& keuangan dan perbankan internasional serta arus de,isa
(Mahmud $oha& 2002). (nteraksi ekonomi antar negara tersebut mencakup arus perdagangan&
produksi dan keuangan& sedangkan integrasi berarti bahwa perekonomian lokal atau nasional
setiap negara secara e%ekti% merupakan bagian yang tidak otonom dari satu perekonomian
tunggal dunia. -adi pengertian integrasi lebih keras.tegas dibandingkan interaksi. )erdasarkan
kedua kata kunci tersebut pengertian globalisasi ekonomi adalah suatu kondisi dimana
perekonomian nasional dan local terintegrasi dalam satu perekonomian tunggal yang bersi%at
global. Menurut /irdausy (2000)& ada tiga motor penggerak dalam globalisasi ekonomi yaitu
liberalisasi& pri,atisasi dan deregulasi. )erdasarkan kesepakatan 0$1 (World Trade
Organization) pada bulan #pril 2334& maka dunia akan menuju kepada pasar bebas paling
lambat sebelum tahun 2002& yang meliputi5
a. )ebas ke luar masuk barang apa saja yang melewati tapal batas negara& dalam arti
tari%.bea masuk menjadi nol.
b. )ebas ke luar masuk jasajasa melewati tapal batas negara dalam arti bahwa setiap
jasa apa saja akan bebas diperdagangkan mulai tahun 2020 dan seterusnya. *alam
bidang perdagangan jasa ini biasanya dilakukan melalui empat modality yaitu 5
(a) Perdagangan jasa secara bebas melintasi tapal batas negara (cross border)
(b) Perdagangan jasa yang membolehkan si pemakai jasa secara bebas membelinya
dari negara lain (luar negeri) atau dikenal sebagai consumption abroad.
(c) Perdagangan jasa yang membolehkan kehadiran pemasok jasa asing (luar negeri)
di negara tuan rumah (commercial presence)
(d) Perdagangan jasa yang membolehkan kehadiran tenaga kerja dari luar negeri di
negara tuan rumah (presence of natural person)
c. )ebas ke luar masuk uang dan modal melewati tapal batas negara
d. 6ak #tas !ekayaan (ntelektual (6#!() atau (ntelectual Property 7ight diakui oleh
seluruh anggota negara 0$1.
*i dalam pasar bebas itu patut juga dicatat adanya dua prinsip dasar yang dianut
yaitu5
a. #kses pasar (market access) terhadap pasar dibuka seluasluasnya sampai tidak ada
lagi pembatas dan halangan bagi setiap pelaku ekonomi untuk ke luar tapal batas
negara anggota 0$1.
b. Perlakuan nasional (national treatment) artinya kepada setiap pelaku ekonomi yang
berkiprah di negara tuan rumah haruslah diperlakukan secara adil sebagaimana
perlakuan yang diberikan kepada pelaku ekonomi nasional . dalam negeri.
Pihakpihak yang setuju dengan adanya globalisasi yang tidak lain adalah
berlakunya pasar bebas dan persaingan bebas adalah pihakpihak yang pro terhadap pasar
atau berkiblat kepada paham Ekonomi !lasik dan 8eo!lasik. Paham ini pada dasarnya
sangat percaya kepada liberalisme ekonomi yang mendasarkan kepada mekanisme pasar&
yang pada akhirnya akan membawa kepada e%isiensi dalam pengelolaan sumber daya
ekonomi. Pihak ini percaya globalisasi akan membawa sisi terang di antaranya5
a. "lobalisasi mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
b. "lobalisasi dapat mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan
masyarakat madani dalam skala global.
c. "lobalisasi tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna
mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
d. "lobalisasi tidak berseberangan dengan desentralisasi.
e. "lobalisasi bukan penyebab krisis ekonomi.
Pihak yang tidak setuju terhadap globalisasi ada yang menyebut globalisasi sebagai
proses kolonisasi dan neo-kolonisasi, globapobia, mitos dan sosialisasi gaya idup
!merika ($oerdin S. 9sman dalam Mahmud.$hoha& ed& 2002). !aum Strukturalis (seperti
#: Pigou& *udley Seers& "under /rank& 6ans Singer& Samir #min& :osdoso& Prebrich&
#martya Sen& -oseph Stiglit;& dan lainlain. )ahkan Mohammad 6atta ada yang
memasukkan. +ihat Sri Edi Swasono& 2002) yang mengkoreksi kelemahan mendasar dari
mekanisme pasar dan persaingan bebas dengan makin bergeloranya globalisasi dengan
kapitalisme globalnya makin gencar menunjukkan betapa globalisasi perlu diwaspadai.
!aum strukturalis mulai menggunakan istilahistilah keras seperti "turbo capitalism",
"greedy-capitalism", "new-imperalism", "te dangerous currrent" (dimaksudkan
bahayanya mekanisme pasar ala neoklasikal)& "winner-takes-all market" yang
membentukkan "zero-sum society" dan "winner-takes-all society", "!mericanization",
dan seterusnya. Secara rinci sisi gelap dan globalisasi meliputi5
(a) "lobalisasi sebagai kapitalisme kasino.
(b) "lobalisasi sebagai anti negara.
(c) "lobalisasi sebagai kompetisi yang menghancurkan.
(d) "lobalisasi sebagai pembunuh pekerjaan.
(e) "lobalisasi merugikan kaum miskin.
(%) "lobalisasi sebagai indi,idualisme yang berlebihan.
(g) "lobalisasi sebagai imperalisme budaya.
Eksistensi Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia
Pelaku ekonomi (ndonesia ada tiga yaitu )9M8 . )9M*& koperasi dan )9MS
(swasta). *engan demikian eksistensi koperasi absah di (ndonesia& bahkan diharapkan
dapat menjadi sokoguru perekonomian (ndonesia. Meskipun tujuan ideal koperasi sebagai
soko guru dalam perekonomian (ndonesia& namun peran koperasi kalah jauh dibandingkan
)9M8 . )9M* apalagi dengan )9MS. !operasi berasal dari bahasa +atin& yaitu co
yang berarti bersama dan operare berarti bergerak berusaha. -adi secara singkat dalam
koperasi harus ditunjukkan kebersamaan dalam menjalankan usaha (Suratal 60& 233<).
Menurut 99 8omor 2=.2332& koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orangseorang
atau badan hukum koperasi& dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat& yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. *ari de%inisi koperasi tersebut& maka ada lima unsur pokok yaitu5
2) !operasi sebagai badan usaha
2) )eranggotakan orangseorang bagi koperasi primer atau badan hukum koperasi bagi
koperasi sekunder
<) Prinsip ekonomi sebagai dasar kegiatannya
4) !operasi sebagai gerakan ekonomi rakyat
=) )erdasarkan atas asas kekeluargaan
Menurut )ung 6atta& koperasi harus tetap teguh memegang dua asas yaitu5
2) #sas (ndi,idualitas& yaitu koperasi dan anggota koperasi harus percaya pada kekuatan
diri sendiri.
2) #sas Solidaritas& yaitu kesetiakawanan antara anggota& antara Pengurus. Pengawas
dan antara anggota dengan Pengurus . Pengawas.
8ilai dasar koperasi meliputi5
2) !eadilan
2) Persamaan
<) Saling tolong menolong
(de dasar koperasi (ndonesia meliputi5
2) !esempatan dalam hak yang sama.
2) Pembagian pendapatan dan kekuasaan yang adil.
<) !esukarelaan dalam peningkatan partisipasi& komitmen dan tanggungjawab.
4) Melayani kebutuhan (ekonomi) para anggota.
Mengenai etika dasar koperasi adalah5
2) !ejujuran
2) !emanusiaan dan !epedulian
<) !esetiakawanan dan !ebersamaan
4) !ebenaran
=) Pikiran *emokrasi
>) Perilaku !ontrukti%
Prinsipprinsip dasar koperasi (ndonesia adalah5
2) !eanggotaan bersi%at sukarela dan terbuka
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis
<) Pembagian sisa hasil usaha (S69) dilakukan secara adil& sebanding dengan besarnya
jasa dari masingmasing anggota
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
=) !emandirian
>) Pendidikan Perkoperasian
?) !erjasama antar koperasi
$ujuan didirikannya koperasi meliputi5
2) Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
2) Membangun tatanan Perekonomian 8asional agar makin maju& adil dan makmur
Peranan !operasi yaitu5
2) Mempertinggi kualitas kehidupan manusia seutuhnya
2) )erupaya untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian 8asional
<) Memperkokoh perekonomian rakyat
*ari berbagai uraian di atas sebenarnya ada yang istimewa dari koperasi
dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Menurut Soedarsono 6ardjosoekarto (dalam
(ndra (smawan& 2002) karakteristik sebagai pemilik sekaligus konsumen adalah ciri utama
koperasi yang membedakan dengan organisasi lain. !arakteristik itu dapat menjadi stimulan
bagi munculnya rasa ikut memiliki& yang pada gilirannya akan menciptakan pertumbuhan
yang dinamis.
Peluang dan Tantangan Koperasi Dalam Era Globalisasi
Pada waktu krisis moneter dan ekonomi menghantam (ndonesia& ternyata )9MS
dan )9M8.)9M* banyak yang kelimpungan gulung tikar& meninggalkan hutang yang
demikian besr. 9saha !ecil& Menengah dan !operasi (9!M!) yang biasanya dianggap
tidak penting dan disepelekan justru sebagian besar dapat eksis dalam menghadapi badai
krisis. *engan demikian sektor yang disebut belakangan (9!M!) dapat menjadi
pengganjal untuk tidak terjadinya kebangkrutan perekonomian& bahkan sebaliknya dapat
diharapkan sebagai motor penggerak roda perekonomian nasional untuk keluar dari krisis.
Sebagai misal banyak peluang pasar yang semula tertutup sekarang menjadi terbuka.
:ontohnya& akibat mahalnya harga obat& yang sebagian besar masih harus diimpor& produsen
jamu (ada yang membentuk koperasi) mendapat kesempatan memperlebar pasarnya dari
pangsa yang lebih menyerupai 'ceruk pasar' menuju kepada pasar yang lebih bermakna.
Sebagai gambaran penyebab krisis ekonomi ada baiknya dikemukakan pendapat
Mubyarto (2333) sebagai berikut5 (2) $erlalu berpikir global (dan keramahannya). (Tus,
terlalu mengabaikan ekonomi rakyat)@ (2) $erlalu suka disanjung. (Tus, terlalu buta.tuli
terhadap kritik)@ (<) $erlalu indi,idualistik. memikirkan kepentingan sendiri. (Tus, tidak
melihat adanya kesenjangan sosial yang terjadi dan berkembang dalam masyarakat@ (4)
$erlalu bisnis dan profit oriented. (Tus, lupa pada masalahmasalah sosial dan moral)@
(=) $erlalu silau pada dunia kebendaan.materi. (Tus. tidak pernah mensyukuri nikamt
#laah)@ (>) $erlalu industry minded. (Tus. lupa pertanian.pedesaan)@ (?) $erlalu ebrpikir
kekinian. (Tus, lupa pada sejarah)@ (A) $erlalu silau pada yang serba asing. (Tus, pikiran
pakarpakar pribumi diremehkan)@ (3) $erlalu percaya pada pasar (deregulasi yang
kebablasan). (Tus, lupa bahwa pasar yang liberal& yang kecil.gurem pasti kalah dan yang
kuat pasti menang)@ (20) $erlalu meremehkan ideologi. (Tus, (ndonesia sama saja dengan
negaranegara lain& tidak ada itu Ekonomi Pancasila)@ (22) $erlalu mendewakan keserasian&
keseimbangan dan keselarasan. (Tus, yang kon%lik harus disembunyikan . ditabukan)@
(22) $erlalu berpihak kepada konglomerat. (Ekonomi 7akyat ditelantarkan)@ (2<)
!onglomerat terlalu serakat (overborrowing). (Tus, kita semua dihukum $uhan)@ (24)
!onglomerat terlalu menuruti ambisi pemerintah yang ingin tumbuh terlalu cepat. (Tus,
melanggar pasal << 99* 234=)@ (2=) $erlalu meremehkan sistem ekonomi. (Tus,
mengakibatkan kebijaksanaankebijaksanaan pemerintah yang tidak konsisten& pemerintah
tidak punya ,isi jauh ke depan)@ (2>) $erlalu mementingkan keseragaman (uruformitas)
S#7# yang merupakan %ondasi bangsa ditabukan.@ (2?) Pemerintah terlalu sentralistis.
(Tus, daerahdaerah tidak bergairah membangun daerahnya dengan caracaranya sendiri)@
(2A) $erlalu pragmatis. (Tus, tanpa sistem)@ (23) $erlalu mementingkan stabilitas (Tus,
stabilitas pemerintah . status #uo).
$erlepas apakah globalisasi benarbenar akan terwujud atau hanya impian ataupun
kejadian hanya bersi%at parsial saha dan bahkan mungkin dalam bentuk yang sama sekali
ebrbeda& itu sematamata rahasia #llah S0$. Seandainya globalisasi benarbenar terwujud
sesuai dengan skenario terjadinya pasar bebas dan persaingan bebas& maka bukan berarti
tamatlah riwayatnya koperasi. Peluang koperasi untuk tetap berperan dalam percaturan
perekonomian nasional dan itnernasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri
menjadi salah satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetiti% dibandingkan pelaku
ekonomi lainnya. $antangan untuk pengembangan masa depan memang relati% berat& karena
kalau tidak dilakukan pemberdayaan dalam koperasi dapat tergusur dalam percaturan
persaingan yang makin alam kamin intens dan mengglobal. !alu kita lihat ciriciri
globalisasi dimana pergerakan barang& modal dan uang demikian bebas dan perlakuan
terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama& maka tidak ada alasan bagi
suatu negara untuk meninabobokan para pelaku ekonomi (termasuk koperasi) yang tidak
e%isien dan kompetiti%.
Langkah-Langkah Antisipatif Koperasi Dalam Globalisasi
E./. Schumacher (23?A) berpendapat bahwa small is beautiful. -ohn 8aisbitt (2344)
merasa percaya bahwa masa depan perekonomian global berada ditangan unit usaha yang
kecil& otonom& namun padat teknologi. *ari kedua pendapat tersebut mendorong keyakinan
kita bahwa sektorsektor usaha kecil di (ndonesia perlu diberi kesempatan untuk berperan
lebih banyak. 1leh karena itu. paradigms pengembangan ekonomi rakyat layak
diaplikasikan dalam tatanan praktis. Pendapat #.P.B. *jogo (dalam Mubyarto& 2333) perlu
dikemukakan yang menganalisis perbedaan antara "ekonomi rakyat" dan "ekonomi
konglomerat" dengan kesimpulan bahwa& jika ekonomi konglomerat 'sejak dari sananya'
adalah 'ekonomi pertumbuhan'& maka ekonomi rakyat adalah 'ekonomi pemerataan'.
!eistimewaan koperasi tidak dikenal adanya majikan dan buruh& serta tidak ada
istilah pemegang saham mayoritas. Semua anggota berposisi sama& dengan hak suara sama.
1leh karena itu& apabila akti,itas produksi yang dilakukan koperasi ternyata dapat memberi
laba %inansial& semua pihak akan turut menikmati laba tersebut. untuk mengembangkan
koperasi banyak hal yang perlu dibenahi& baik keadaan internal maupun eksternal. *i sisi
internal& dalam tubuh koperasi masih banyak ,irus yang merugikan. Bang paling berbahaya
adalah penyalahgunaan koperasi sebagai wahana sosial politik. Manu,er koperasi pada
akhirnya bukan ditujukan untuk kemajuan kopearasi dan kesejahteraan anggota& mealinkan
untuk keuntungan politis kelompok tertentu.. Sebagai contoh& mislanya !9* (!oprasi
9nit *esa) diplesetkan menjadi '!etua 9ntung *ulu'& tentunya menggambarkan yang
diuntungkan koperasi adalah para elit pengurusnya ((ndra (smawan& 2002). Parahnya lagi
para pengurus koperasi kadangkala merangkap jabatan birokratis& politis atau jabatan
kemasyarakatan& sehingga terjadinya kon%lik peran. !on%lik yang berlatarbelakang non
koperasi dapat terbawa kedalam lembaga koperasi& sehingga mempengaruhi citra koperasi.
*ari sisi eksternal& terdapat semacam ambiguitas pemerintah dalam konteks pengembangan
koperasi. !arena sumberdaya dan budidaya koperasi lebih di alokasikan untuk menguraikan
kon%likkon%lik sosial politik& maka agenda ekonomi k1nkret tidak dapat diwujudkan.
!operasi jadi impoten& di mana %ungsi sebagai wahana mobilisasi tidak dan perjuangan
perekonomian rakyat kecil tidak berjalan.
-adi langkah pembenahan koperasi& pertamatama harus dapat merestrukturisasi
hambatan internal& dengan mengkikis habis segala kon%lik yang ada. 9ntuk mengganti
mentalitas pencarian rente yang oportunitis& dibutuhkan upaya penumbuhkembangan etos
dan mentalitas kewirausahaan para pengurus dan angota koperasi. +angkahlangkah ino,asi
usaha perlu terus ditumbuhkembangkan. !edua& pembenahan manajerial. Manajemen
koperasi dimasa datang menghendaki pengarahan %okus terhadap paasr& sistem pencatatan
keuangan yang baik& serta perencanaan arus kas dan kebutuhan modal mendatang. !etiga&
strategi integrasi keluar dan kedalam. *alam integrasi ke luar& dibutuhkan kerjasama
terspesialisasi antar koperasi maupun kerjasama dengan para pelaku lainnya dengan prinsip
saling menguntungkan. !e dalam& koperasi dituntut untuk menempatkan anggotanya
sebagai pelaku akti% dalam proses produksi dan distribusi dapat memenuhi suaratsyarat
penghematan biaya& peman%aatan modal& spesialisasi& keorganisasian& %leksibilitas dan
pemekaran kesempatan kerhja. Menurut (ndra (smawan (2002)& pada gilirannya koperasi
akan memadukan istrilah te bigger is better dengan small is beautiful.
EK!"I DA! "A!A#E"E! KPE$A%I
Tantangan Pengembangan Koperasi di "asa &ang Akan Datang
LEH '
A&u Putu Paramesuari (()*(**+,(
I-A ka .id&a .idari (()*(**+/+
Lila "andala (()*(**(*,
Desinta (()*(**+00
1AK2LTA% EK!"I
KELA% !! $EG2LE$
2!I3E$%ITA% .A$"ADE.A

You might also like