You are on page 1of 8

TUTORIAL SKENARIO B BLOK 26

Oleh:
VeranikaSantianiFani
04111001136

Tutor: dr. Eka


F A K U L T A S K E D O K T E R A N
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014






1. Bagaimana etiologi dan mekanisme sakit kepala, mual, dan rasa penuh diperut?
Jawab :
Pola demam Penyakit
Kontinyu Demam tifoid, malaria falciparum malignan
Remitten Sebagian besar penyakit virus dan bakteri
Intermiten Malaria, limfoma, endokarditis
Hektik atau septik Penyakit Kawasaki, infeksi pyogenik
Quotidian Malaria karena P.vivax
Double quotidian Kala azar, arthritis gonococcal, juvenile rheumathoid
arthritis, beberapa drug fever (contoh karbamazepin)
Relapsing atau periodik Malaria tertiana atau kuartana, brucellosis
Demam rekuren Familial Mediterranean fever

I ntermittent (periodic) fevers: suhu tubuh naik setiap 2 atau tiga hari yang hamper
terjadi pada waktu yang sama. Suhu tubuh naik sampai 40
o
C selama beberapa jam dan
selanjutnya kembali ke suhu normal. (pada malaria)
Demam Remiten (Abrupt Fever)
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat
berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik
maupun penyakit lain. (Julia, 2000).
Menurut Guyton (1990) demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri
atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit, bakteri,
tumor otak atau dehidrasi.
Sakit kepala
Sakit kepala secara umum disebabkan oleh banyak hal, diantaranya karena terlalu
tegang, pasca-trauma, sinusitis, cahaya yang terlalu silau, efek samping obat-
obatan, aktivitas fisik yang terlalu berat, dan pola makan dan tidur yang salah.
Mual (Nausea)
Mual dapat disebabkan oleh infeksi, keracunan makanan, kecemasan atau stress,
keracunan alcohol, kelelahan, cedera otak, rasa pusing, mabuk, keracunan karbon
monoksida, dan reaksi terhadap obat.

a. Sakit kepala:
Pemecahan eritrosit oleh plasmodium


Anemia Skizon bersama dengan aliran
darah

Supply O
2
ke jaringan-jaringan Skizon menempel pada jaringan
otak

Oksigenasi ke jaringan otak tekanan intracranial

Headache





b. Infeksi plasmodiumkompleks parasit-antibodi difagisitosis o/ makrofag dg
opsonisasi Ab maktivasi Th produksi limfokin & IFN maktivasi monosit
sekresi vasoaktifamin Histamin 2 ( H2)

sekresi asam lambung >>
nausea

4. . Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan
penunjang ? (cantumkan juga makna klinis hasil pemeriksaan yang normal)
Bagaimana gambaran DDR pada masing-masing Plasmodium ? Feddy, Zaila, Indah
DDR : ukuran RBC yang terinfeksi membesar, tampak gambara ring form cenderung
tebal dan kasar, tampak sitoplasma tidak teratur (ameboid) dan terdapat Schuffners
dot.
Jawab :

5. SKDI ?
Jawab : 4A
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya :
pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan
mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.

6. Epidemiologi ?
Jawab :











Tingginya site positif rate (SPR) menentukan endemisitas suatu daerah dan pola klinis
penyakit malaria akan berbeda. Secara tradisi endemisitas daerah dibagi menjadi :
HIPOENDEMIK : bila parasite rate atau spleen rate 0-10%
MESOENDEMIK: parasite rate atau spleen rate 10-50%
HIPERENDEMIK : parasite rate atau spleen rate 50-75%
HOLOENDEMIK : parasite rate atau spleen rate >75%
Parasit rate dan spleen rate ditentukan pada usia 2-9 tahun. Pada daerah
holoendemik banyak penderita anak-anak dengan anemia berat, pada daerah
hiperendemik dan mesoendemik mulai banyak malaria cerebral pada usia kanak-
kanak (2-10 tahun), sedangkan pada daerah hipoendemik/ daerah yang tidak stabil
banyak dijumpai malaria cerebral, malaria dengan ganguan fungsi hati atau
gangguan fungsi ginjal saat dewasa.

LI ( Demam)
diagnosis banding penyakit dengan gejala demam :
1. Demam Berdarah. Demam terus menerus 2-7 hari, disertai tanda perdarahan seperti:
petekie
(bintik merah pada kulit), epistaksis (mimisan), atau berak darah (melena). Hasil
pemeriksaan laboratorium: jumlah trombosit menurun (trombositopenia), kadar
hematokrit meningkat (hemokonsentrasi), hasil tes serologis positif antigen virus
dengue.
Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari ( 38-40 derajat celsius
2. Demam Chikungunya. Demam dirasakan 3-5 hari, dengan keluhan nyeri otot, sakit
kepala seperti rasa tegang, Dengan pemeriksaan serologis (tes darah) akan diketahui
antigen penyebabnya dari strain golongan virus chikungunya
3. Demam Influenza. Biasanya diawali keluhan pilek, batuk, demam 1-2 hari, sakit kepala,
dan
gangguan saluran pernafasan lainnya seperti sesak nafas, hidung tersumbat, sakit
menelan. Dari hasil pemeriksaan darah hanya ada sedikit peningkatan jumlah leukosit (sel
darah putih), kriteris darah lengkap lainnya umumnya dalam batas normal.
4. Demam Malaria. Perasaan demam dialami 2-7 hari berturut-turut, disertai keluhan nyeri
kepala, otot-otot, seluruh badan, menggigil dan berkeringat dingin. Pemeriksaan darah
lengkap khususnya tes darah tepi menunjukkan hasil positif terhadap salah satu parasit
plasmodium yang menginfeksi.
5. Demam Tifoid. Panas badan bisa lebih dari 7 hari, mual, muntah, diare, dan gangguan
pencernaan lainnya. Melalui tes darah Widal, diketahui titer antigen penyebab yakni
Salmonella
typhosa atau paratyphosa akan menunjukkan tanda peningkatan postitif.
6. leptopirosis
penularan penyakit ini bisa melalui tikus, babi, sapi, kambing, kuda, anjing, serangga,
burung, landak, kelelawar dan tupai. Namun khusus yang terjadi di Jakarta, penularannya
melalui air kencing tikus.
7. Common cold
Common cold adalah suatu infeksi virus pada selaput hidung, sinus dan saluran udara
yang besar.
8. Brucellosis
Nama lain: Penyakit Keluron menular, Penyakit Bang (sapi), Contagious Abortus, Abortus
Fever.
Penyakit pada manusia
Masa inkubasi penyakit 1-15 minggu (kadang 72 jam) tergantung cara masuk, virulensi
organisme penyakit.
Gejala Hipersensitif
Ditemukan pada orang yang sering terkena antigen dalam jumlah sedikit, yang masuk
melalui oral (air susu dan daging) atau kontak dengan produk hewan lainnya.
Yang sering menderita gejala ini adalah ahli bedah, peternak sapi perah, dan pemeriksa
daging. Gejala yang tampak adalah kemerahan kulit, malaise (tidak enak badan), demam,
gangguan persendian. Gejala akan hilang apabila hubungan dengan antigen dihentikan.


Penyakit dengan gejala menggigil dan kaku:
1. malaria
2. demam tifoid
3. cikungunya
4. demam berdarah
5. Leptospirosis
6.common cold
7. Brucellosis
8. demam influenza
Penyakit dengan gejala sakit kepala:
1. malaria
2. influenza
3. demam tifoid
4. cikungunya
5. demam berdarah
6. Leptospirosis
7.common cold
8. Brucellosis
Penyakit dengan gejala mual:
1. malaria
2. chikungunya
3. Leptospirosis
4. Brucellosis
5. demam tifoid
6. demam berdarah


demam Sakit
Kepala
Urine
berwarna
hitam
Splenomegali Anemia Leukositosis
DHF + + + + + _
Demam Tifoid + + + + + +
Leptospirosis + + + - +
Brucellosis + + + _ +
Common
Cold
+ + _ _ _ _
Malaria + + + + + +

You might also like