Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 155
Maksimalkan Daya Pikir Anda
Dalam pembahasan bab ini memang ada kaitannya dengan bab-bab sebelumnya yang berkategori ORIENTASI PELUANG USAHA, sehingga penyusun membuat pecahan bab dengan pengkategorian ORIENTASI PELUANG ini menjadi beberapa pembahasan dengan tujuan pembaca masih menganggap satu kesatuan pembahasan dan ada hubungan relevansi yang tinggi. Hal ini dikarenakan di dalam mencari sumber peluang mempunyai sumber yang banyak sekali, mengingat perkembangan zaman yang serba komplek dan keberagaman yang tinggi menuntut untuk lebih jeli dalam melakukan penelusuran gagasan/ide sumber peluang. Sebagaimana telah kita ketahui pada bab sebelumnya bahwa manusia baru memanfaatkan daya pikirnya sekitar 4% 10%. Paragraf demi paragraf akan dimulai untuk membahas tentang kelemahan yang kita semua tidak sadari ini. Kita semua memiliki daya pikir yang kurang lebih hampir sama. Namun para pengusaha atau wirasawastawan yang berhasil jelas berbeda dengan mereka yang kurang berhasil, dan perbedaan tersebut terletak pada seberapa banyak mereka menggunakan keseluruhan daya pikir potensialnya. Para ilmuwan memperkirakan bahwa sepanjang hidupnya manusia pada umumnya menggunakan kurang dari sepuluh persen dari seluruh kemampuan pikirannya. Hal ini berarti masih banyak potensi daya pikir yang tersedia dan belum digunakan, daripada yang sudah dikerahkan sekarang. Dalam kalimat lain, masih terbuka peluang lebar untuk meningkatkan daya pikir kita. Sesungguhnya, ini hanya soal latihan (carilah tahu bagaimana melatihnya dengan senam otak). Semakin tekun anda berlatih menggunakan daya pikir anda, maka akan semakin besar anda dapat mengerahkan dan memanfaatkannya. Sekali anda memahami bagaimana caranya memaksimalkan apa yang dapat anda keluarkan dari pikiran anda, praktis tidak ada batas-batas yang mengungkung gerak langkah ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 156 anda, yang mencatut jumlah uang yang dapat anda hasilkan atau yang menyunat keberhasilan yang akan anda raih. Sebelum anda mempelajari dan menguasai cara-cara memaksimalkan output pikiran anda, selama itu pula anda akan terus terantuk-antuk dan tidak mampu membuat banyak kemajuan dalam hal apa pun yang anda lakukan. Inilah agaknya yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak pengusaha yang sangat berhasil di dunia bisnis di masa kecilnya adalah murid yang lemah di sekolah, yang bertahun-tahun bergelut dalam pekerjaan tanpa karir atau yang pada awalnya bukan seorang pengusaha. Hanya mereka yang mampu belajar dari kegagalan, untuk kemudian bangkit dan berusaha mengerahkan daya pikirnya secara maksimal, yang akan memetik keberhasilan besar. Suatu ketika, secara kebetulan atau tidak, mereka terdorong untuk belajar bagaimana meningkatkan output pikirannya secara pesat. Kemudian, lihatlah hasilnya! Dalam waktu yang begitu singkat mereka bertindak dan berpikir secara jauh lebih baik, sehingga mencapai hasil sedemikian hebatnya, yang bukan hanya mengejutkan teman atau pun anggota keluarganya namun juga diri mereka sendiri.
A. APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN Adalah Bertanya Dalam Cara Yang Tepat Anda pasti tercengang begitu anda mengetahui bahwa upaya untuk menjangkau bagian tidak produktif dari pikiran anda sesungguhnya amat mudah. Apa yang benar-benar harus anda lakukan hanyalah bertanya. Ya, bertanya, itu saja. Namun tentu saja, anda harus melakukannya dalam cara yang tepat; sekali lagi, anda harus bertanya dengan cara yang tepat kepada pikiran anda. Sayangnya, sangat sedikit orang yang dapat melakukannya.
Seorang Pelatih Sepakbola Sekolah Berpenghasilan 18.000 Dolar Menanyakan Pertanyaan yang Salah Kepada Pikirannya Pada akhir tahun 1970-an, A.L. Williams adalah seorang pelatih sepakbola di sebuah sekolah menengah. Ia lulus dari sebuah perguruan tinggi tidak terkenal dengan nilai yang biasa-biasa pula. Williams menyenangi kegiatan pengajaran, namun kecakapan matematika dan penguasaan bahasa ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 157 Inggrisnya pas-pasan, alias minim. Untunglah, meskipun hanya memiliki fisik berukuran biasa, ia menyenangi olah raga, sehingga kemudian ia bisa memperoleh pekerjaan sebagai pelatih sepakbola di sebuah sekolah menengah. Williams senang melatih, namun setelah sepuluh tahun, dengan satu keluarga yang sedang tumbuh, baik jumlah maupun kebutuhannya, ia tidak melihat masa depan yang cerah dari pekerjaan yang tengah digelutinya itu. Ia berpenghasilan 18.000 dolar setahun dan ini adalah puncak gaji di sekolahnya. Ia tidak bisa meminta lebih banyak. Demi memperoleh penghasilan tambahan, Williams pun mulai menjual polis-polis asuransi jiwa secara paruh waktu (freelance). Mengapa saya tidak bisa memperoleh lebih banyak uang dan berbuat lebih baik lagi bagi keluarga saya? suatu ketika ia bertanya kepada dirinya sendiri, dan pikirannya sendiri segera menjawab, Karena engkau hanyalah orang biasa. Hal terbaik yang dapat engkau harapkan adalah pendapatan biasa dengan kehidupan yang biasa-biasa pula. Jawaban ini bukan hanya tidak memuaskan, namun juga mengecilkan hati. Mengapa? Sebab, itu merupakan jenis pertanyaan yang keliru untuk dikemukakan.
Williams Mulai Memanfaatkan Pikirannya Secara Berbeda Satu hari Williams mulai memanfaatkan pikirannya secara berbeda. Ia mulai memaksimalkan daya pikirnya dengan menanyakan sejumlah pertanyaan yang tepat. Bagaimana saya dapat menghasilkan lebih banyak uang? ia bertanya kepada pikirannya. Juallah lebih banyak polis asuransi jiwa, berikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada para nasabah, jawab pikirannya. Namun, Williams sebenarnya telah bekerja keras menjual polis- polis asuransi di saat ia tidak sedang melatih. Ia merasa sudah memberikan pelayanan terbaik dalam waktunya yang terbatas. Mungkin ia bisa meningkatkan pelayanannya, kalau saja ia punya lebih banyak waktu luang. Bagaimana saya mempunyai lebih banyak waktu untuk menjual asuransi? ia bertanya lagi. Jawabannya ternyata mengejutkan dirinya sendiri. Berhentilah bekerja sebagai pelatih, jawab pikirannya. Lantas bagaimana saya dapat memberi pelayanan yang lebih baik? kembali ia bertanya. Juallah polis-polis asuransi berjangka (terms insurance) saja. Ini adalah jenis polis asuransi yang ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 158 paling murah dan paling banyak dibeli. Menuruti petunjuk pikirannya, Williams pun memutuskan untuk minta berhenti dari pekerjaannya sebagai pelatih, dan ia pun mulai berkarir secara penuh sebagai penjual polis asuransi berjangka. Lambat laun Williams mulai dapat menjual lebih banyak polis asuransi, dan seiring dengan itu tingkat penghasilannya pun mengalami kenaikan. Ia berbalik ke pikirannya lagi. Bagaimana saya dapat menjual polis asuransi lebih banyak lagi? ia bertanya. Carilah orang lain supaya mengerjakannya untukmu, demikian jawabnya. Maka Williams memutuskan untuk membuka biro jasa penjualan polis-polis asuransinya sendiri, dan selanjutnya ia merintis sebuah perusahaan asuransi sendiri. Ia masih menggunakan kecakapan melatihnya, namun sekarang ia melatih tenaga penjualan yang ia rekrut. Setiap kali ia menemui hambatan atau memiliki masalah, ia selalu bertanya kepada pikirannya bagaimana mengatasinya. Sedikit demi sedikit Williams terus melatih kemampuannya dalam mengerahkan daya pikir, sehingga jawaban dan hasil-hasil yang ia peroleh pun semakin jitu dan benar. Dalam beberapa tahun, ia menjadi jutawan yang sangat kaya dan perusahaannya, A.L Williams Company, kini telah menjadi salah satu perusahaan asuransi jiwa terbesar di dunia. A.L Williams masih melatih sepakbola untuk anak-anak sekolah namun sekarang kegiatan itu ia lakukan hanya untuk kesenangan belaka.
Bagaimana Pengaruh Pertanyaan yang Tepat Membuat Seorang Pemuda Memutuskan Berhenti Sekolah Hukum Dan Menjadi Kaya Saya sendiri tidak pernah bertemu dengan A.L. Williams secara pribadi, namun salah seorang teman sekelas saya di West Point, Pete Dawkins, tidak hanya pernah bertemu namun bahkan menjalankan sebuah divisi dan Premamerica, salah satu perusahaan jasa yang didirikan oleh Williams, yang kemudian dijualnya dengan harga tinggi. Di sini akan diceritakan mengenai seseorang yang benar-benar mampu memaksimalkan daya pikirnya sehingga ia mampu menggapai keberhasilan yang begitu mengesankan. Adalah Richard Thalheimer, pada tahun 1980. Saat itu, ia berbicara pada sebuah kelompok perdengar dalam konvensi Winter Direct Marketing Association yang pada ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 159 tahun itu diadakan di Los Angeles. Richard bercerita bahwa ia datang ke California dari pantai timur setelah lulus dengan gelar bachelor di bidang psikologi. Sayangnya, ia tidak memperoleh pekerjaan apa pun. Pada masa itu, lapangan pekerjaan demikian langka, dan begitu banyak orang yang menganggur. Dengan beragam kesulitan, ia akhimya mampu memperoleh pekerjaan, yakni sebagai perjual aneka rupa perabot perkantoran dari pintu ke pintu. Jadi, Richard mengawali karirnya sebagai seorang salesman biasa. Setelah membaca tentang metode pemasaran melalui surat penawaran (mail order), maka mulailah ia menjual perabot perkantoran lewat pos. Dari penghasilannya sebagai seorang salesman, ia menyisihkan sebagian uang yang sebenamya hanya pas-pasan untuk hidup itu guna mengikuti sekolah hukum di malam hari ia merencanakan keluar dari pekerjaan sebagai seorang tenaga penjualan, dan menjadi seorang pengacara. Ketika Richard menceritakan kisah tersebut, saat itu juga ia telah mulai menanyakan pertanyaan yang tepat kepada pikirannya. Saya sadari bahwa saat itu ia telah siap untuk mewujudkan apa yang diimpikannya karena ia memberitahu kami bahwa pikirannya telah terbuka untuk menemukan peluang-peluang keberhasilan yang berpotensi tinggi. Ketika itu tahun 1978, sebelum Richard mengikuti ujian akhir untuk menjadi seorang pengacara yang diakui, ia melihat sebuah iklan jam kronograf di suatu majalah. Harganya hanya 90 dolar. Seiko telah memperkenalkan jam Chronograp pada tahun sebelumnya; namun harganya hampir $300/buah. Dalam waktu bersamaan Richard tengah mengikuti latihan fitness dan ia sendiri gemar melakukan jogging. Ia berpikir bahwa jam kronograf sebenarnya merupakan barang yang hebat dan cocok bagi penggemar jogging, asal saja harganya tidak terlalu tinggi, dan harga 90 dolar tadi merupakan potongan harga sebesar 70% dari produk Seiko. Cara berpikir Richard jauh berbeda dengan ketika ia datang ke California beberapa tahun sebelumnya. Ia mulai bertanya kepada pikirannya bagaimana agar ia dapat menjual jam ini ke para penggemar jogging. Dengan senang hati pikirannya mengeluarkan jawaban. Ia menghubungi perusahaan jam tersebut yang menawarkan harga murah dan mengikat perjanjian untuk membeli sejumlah produk tersebut dengan potongan harga. Kemudian ia ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 160 memasang iklan sepertiga halaman pada sebuah majalah berjudul Runners World untuk menawarkan jam khronograf berharga lebih murah. Satu iklan ini menghasilkan pesanan senilai 90.000 dolar. Sampai di sini ia belum berhasil. Richard masih dituntut untuk menggunakan lebih dari sepersepuluh bagian daya pikirnya. Perbedaan jangkauan pikir inilah yang nantinya terbukti sebagai faktor yang menentukan nasib Richard, antara keberhasilan dan kegagalan. Saat ia sudah bersiap mengirimkan jam khronograf itu ke setiap konsumen yang telah memesannya, pihak pabrik memberitahukannya bahwa mereka telah menjual seluruh persediaan jam dan mereka juga tidak tahu di mana harus memperolehnya lagi. Dalam kondisi yang membingungkan ini Richard tidak menanyakan kepada pikirannya, Mengapa saya yang harus mengalami nasib sial seperti ini? Sebaliknya, ia mulai menggunakan 90 persen daya pikirnya yang menganggur, untuk menanyakan apa yang harus ia lakukan. Pikirannya pun menjawab. Richard menulis sejumlah surat kepada konsumennya meminta tambahan waktu pengiriman. Ia juga menyertakan amplop berperangko dengan alamatnya sehingga konsumen dapat membatalkan pesanannya apabila mereka enggan menunggu. Namun ia juga mengingatkan para calon konsumennya bahwa tawaran ini mungkin merupakan sebuah kesempatan sekali seumur hidup menghemat lebih dan 200 dolar untuk sebuah jam khronograf. Sementara itu, ia juga mulai melakukan pelacakan ke berbagai pabrik, mencari sumber jam kronograf murah lainnya. Ketika pada akhimya ia menemukan sumbernya dan menerima kiriman jam khronograf itu, temyata setiap permukaan jamnya sangat mudah terlepas. Mutunya tidak sebaik merek pertama. Sekali lagi, ia menanyakan pertanyaan yang tepat kepada pikirannya. Pikirannya mengingatkan bahwa ini bukanlah masalah mekanik, dan masalah itu tentunya mudah diatasi asalkan ia tahu cara yang tepat. Ia segera menghubungi pemasok barunya, yang mengkonfirmasikan bahwa ia dapat langsung melekat ulang permukaan jam dengan bahan tahan air biasa. Ada 1.000 buah jam yang harus diperbaiki, namun Richard mengelemnya satu demi satu dengan tangan selama beberapa malam tanpa satu keluhanpun. ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 161 Apakah pemanfaatan daya pikir secara maksimal ini sepadan dengan hasil yang dibuahkannya? Jelas ya, saat Richard Thalheimer berbicara pada tahun 1980 itu, perusahaannya telah melakukan jutaan transaksi penjualan lewat pos. Ini hanya dua tahun setelah penjualan produk pertamanya! Sekarang, saya tahu ia mengerjakan lebih dari itu karena perusahaannya, The Sharper Image, sudah memiliki cabang-cabang pengecer aneka rupa produk di seluruh penjuru negeri. Memang menakjubkan jika anda mengetahui apa yang dapat dilakukan dengan menanyakan pertanyaan yang tepat kepada pikiran anda sendiri. Salah satu produk tersukses adalah Spud Guns. Ini adalah semacam senjata mainan yang menembakkan pelet kentang sebagai pelurunya, yang dapat dibuat dari kentang biasa, dan dia memperoleh keuntungan lebih dari 200.000 dolar hanya selama enam bulan dari produk ini. Namun, pengusaha lain harus meloakkan baju mereka beberapa tahun sebelum ini dengan produk yang persis sama! Kebanyakan dari mereka gagal mencapai apa yang dia raih. Tanpa berniat menyombongkan diri, keberhasilan itu diraih dengan memanfaatkan daya pikir secara maksimal. Hal yang sama juga terjadi dengan produk andalan lainnya, yakni Ant Farm. Dia telah menjualnya jutaan unit. Namun sebenamya produk ini sudah ada sejak lama. Namun sampai selama itu tidak ada seorang pun yang berusaha memanfaatkannya lebih jauh, atau menjualnya dengan cara-cara yang kreatif. Saat ini, kapasitas pikiran Richard sesungguhnya tidaklah lebih besar daripada saat Joe masih berpenghasilan 35 dolar per minggu, namun tidak seperti sebelumnya kini dia benar-benar telah menggunakan pikirannya secara jauh lebih baik sehingga dia pun dapat memaksimalkan outputnya. Perjalanan terpanjang yang paling penuh tantangan dan warna yang kita lakukan dalam hidup ini adalah perjalanan hidup dan sejak kita meninggalkan bangku sekolah hingga kita menemukan lapangan kerja yang kita senangi. Adalah suatu fakta yang cukup menyedihkan bahwa banyak sekali orang yang seumur hidupnya tidak pernah menemukan lapangan kerja yang benar-benar sesuai dengan bakat dan keinginannya; mereka terseret dalam aktivitas atau ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 162 pekerjaan tententu hanya karena faktor kebetulan, dan kemudian mereka tidak kunjung berhasil menemukan pilihan yang lebih baik. Kadangkala hal itu disebabkan oleh faktor pendidikan, sedangkan dalam kasus yang lain karena pergaruh teman ataupun iklan. Lima belas atau dua puluh tahun kemudian, mereka masih mengerjakan hal yang sama meskipun mereka tidak menghasilkan banyak uang dan yang lebih penting mungkin tidak menyenangi apa yang mereka kerjakan.*** Sungguh patut disayangkan jika hal seperti itu terjadi. Betapa tidak. Kalau anda bekerja selama sepertiga waktu dari umur anda, delapan jam setiap hari, maka sebaiknya anda mengerjakan apa yang benar-benar anda senangi. Jika tidak, maka pekerjaan akan sama halnya dengan siksaan bagi anda. Menikmati hidup juga unsur penting jika anda ingin memaksimalkan daya pikir anda. Joe senang berkata, Keberhasilan tidak berasal dan bekerja keras (working hard); melainkan, keberhasilan itu sesungguhnya datang dan bermain keras (playing hard). Jika anda ingin mulai memperoleh uang dalam jumlah yang anda impikan, maka anda harus segera mulai bermain keras, bukan bekerja keras. Kalau anda ingin bekerja secara cerdas, maksimalkan output daya pikir dengan mengajukan jenis-jenis pertanyaan yang tepat kepada pikiran anda sendiri. Yakinlah bahwa PIKIRAN anda merupakan gudang ide terbaik bagi diri anda sendiri.
Menanyakan Pertanyaan yang Tepat SeIaIu Menghasilkan Perbedaan Dalam sub pembahasan ini di ceritakan oleh pengarang buku ini sendiri yaitu Joe Cossman. Dahulu saya pernah menanyakan sejumlah pertanyaan yang keliru. Beberapa tahun yang lampau, saya meninggalkan dinas militer dan bekerja di luar negeri selama beberapa tahun. Ketika saya kembali, keadaan saya jauh lebih menyedihkan daripada kebanyakan teman saya, meskipun saya cukup benpendidikan dan memegang gelar MBA dari University of Chicago. Saya memiliki seorang istri dan dua anak laki-laki yang sedang tumbuh, dan saya seringkali mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang saya cintai itu secara layak. Kami ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 163 menghabiskan setiap sen untuk sewa rumah, dan kami tidak mampu menyisakan uang untuk mengisi rumah kontrakan dengan perabotan yang memadai. Kami terpaksa makan di meja kartu. Hanya inilah yang bisa kami lakukan. Sebagai pelipur lara, kami hanya memiliki seekor anjing Weimaraner senilai 32 dolar. Ketika sejumlah rumah teman kecurian, kami berkelakar bahwa rumah kami takkan disatroni maling karena benda paling berharga dalam rumah kami adalah anjing tersebut. Di saat itu saya selalu bertanya pada diri sendiri Mengapa, oh mengapa kesialan ini terjadi pada saya?. Pertanyaan tolol membuahkan jawaban yang tidak kalah konyolnya: Karena kau ini tidak begitu cerdas, begitu jawab pikiran saya. Bukannya lantas bersemangat memperbaiki nasib, hati saya malah makin ciut. Sementana itu, salah seorang teman berhasil menjadi jutawan, dan keluarganya sangat sejahtera, dengan bekerja sebagai perekrut eksekutif. Mengapa saya tidak bisa sejahtera dengan menjadi seorang perekrut eksekutif? Saya bertanya kembali. Jelas itu pun merupakan sebuah pertanyaan yang keliru dan tidak kalah tololnya. Pertanyaan Mengapa biasanya keliru. Pikiran saya menjawab, Karena kau ini bernyali tikus. Maka, untuk menunjukkan saya bukan pergecut, saya mulai usaha perekrutan eksekutif. Dalam enam bulan, saya sukses menghabiskan seluruh tabungan keluarga tanpa memperoleh keuntungan yang berarti. Pada saat itulah akhirnya sadar bahwa saya harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berbeda kepada pikiran saya. Maka saya pun bertanya kepada pikiran saya, Bagaimana saya dapat membalikkan kekalahan ini menjadi kemenangan?____Tulislah buku tentang bagaimana cara seseorang memperoleh pekerjaan berdasarkan pengalamanmu sendiri, jawab pikiran saya. Ingatlah, pikiran anda akan selalu mencoba memberikan jawaban yang tepat. Saya terheran-heran, ini kedengarannya aneh, namun nampaknya merupakan suatu ide yang baik. Maka saya pun melakukan apa yang disaran- kan oleh pikiran saya tersebut. Ingin saya beritahukan sekarang, bahkan akan selalu ada permasalahan yang mengiringi usaha anda, apalagi di saat-saat awal. Saya mengirimkan proposal ke sebuah penerbit yang kembali enam minggu kemudian karena penerbit ini telah menandatangani kontrak buku ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 164 sejenis dengan pengarang lain. Namun saya tahu apa yang harus dikerjakan selanjutnya. Saya bertanya, Bagaimana saya dapat menemukan sebuah penerbit tanpa terlalu lama menunggu atas adanya penerimaan atau penolakan? Pertanyaan saya mulai terarah. Coba lakukan usaha pemasaran melalui surat penawaran via pos secara langsung, jawab pikiran saya. Saya pun melakukannya, saya kirimkan proposal beserta beberapa bab contoh ke tigapuluh satu penerbit potensial. Dua puluh di antaranya langsung menolak. Sebagian menyatakan saya tidak becus menulis, yang lain mengatakan saya mampu menulis, namun tidak ada pasar untuk jenis buku yang ingin saya tulis. Ada juga yang mengatakan mereka telah menjalin kontrak untuk buku serupa dengan penulis lain. Namun ada lima penerbit mengatakan, Kami belum dapat memberi komitmen apa-apa, akan tetapi kami ingin melihat beberapa bab tambahan dari buku anda. Lima penerbit lainnya mengatakan, Tanpa komitmen, namun kami ingin melihat keseluruhan naskah jika bukunya sudah terselesaikan. Hanya ada satu penerbit mengirimi surat kontrak. saya pun menandatangani kontrak dengan penerbit tersebut. Buku tersebut ternyata laku keras di pasar, selanjutnya keberhasilan itulah yang membawa saya dalam karir menulis, mengajar, melakukan riset dan menjadi konsultan, seperti yang saya impikan. Seringkali saya membayangkan apa yang akan terjadi seandainya waktu itu saya tidak bertanya kepada pikiran saya Bagaimana saya dapat membalikkan kekalahan ini menjadi kemenangan? melainkan Mengapa, oh mengapa ini terjadi pada saya? Mungkin saya tetap menjadi sarjana miskin tanpa masa depan.
Dari Usia 28 Tahun Yang Miskin, Menjadi Kaya Pada Usia 29 Tahun Ini adalah contoh besar kedua dari memaksimalkan daya pikir Joe Cossman. Titik balik kehidupan saya sedikit banyak juga berhubungan dengan tindakan menanyakan pertanyaan yang tepat kepada pikiran saya, dan juga efektivitas elemen pesanan pos langsung atau surat penawaran dalam kegiatan-kegiatan pemasaran yang selanjutnya saya tekuni sebagai sumber nafkah dan karir yang sangat memuaskan. Ketika saya kembali ke Amerika setelah berdinas selama tiga tahun dalam Perang Dunia Kedua, apa yang saya ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 165 miliki hanyalah seorang istri yang setia, seorang anak perempuan kecil dan simpanan sebesar 276 dolar di bank. Saya mendekati kondisi bangkrut yang menyedihkan. Saat itu tahun 1946, dan Amerika Serikat tengah dibanjiri oleh tentara yang pulang kampung dan mencari apa yang juga saya cari, yakni pekerjaan. Saya mungkin seharusnya menerapkan apa yang ditulis Bill Cohen dalam bukunya. Saya tentunya dapat menanyakan sejumlah pertanyaan Mengapa, oh mengapa itu. Banyak rekan veteran yang melakukannya, dan mereka terus menganggur dan menderita. Namun saya bertanya kepada pikiran saya, Bagaimana saya dapat memperoleh pekerjaan, terlebih lagi, bagaimana saya dapat menemukan seseorang yang dapat membagi pengalaman dan pengetahuan dalam bidang ekspor-impor? Meskipun belum tahu banyak tentang bisnis, saya sudah tertarik dengan perdagangan internasional. Pikiran saya segera menjawab, Joe, kau harus mencari pekerjaan dengan cara yang berbeda dengan para veteran lain pada umumnya. Lakukan sesuatu yang berbeda. Lakukan usaha pemasaran atas dirimu sendiri melalui surat penawaran. Saya telah membaca tentang kegunaan surat penawaran sebagai instrumen pemasaran, dan saya merasa tertarik. Inilah kesempatan saya mencobanya walaupun saya belum memulai usaha sendiri. Maka saya pun mulai melakukan usaha penjualan diri demi memperoleh sebuah pekerjaan tetap melalui surat penawaran terbuka. Saya mengirimkan dua puluh lima kopi brosur iklan lowongan kerja tulisan tangan berikut ini ke sejumlah perusahaan di kota saya yang terlibat dengan aktivitas perdagangan luar negeri: ANDA MENGINGINKAN BAHAN MENTAH BERMUTU SEBERAT 180 POUND? sekarang tersedia untuk pelayanan sipil KELUAR DARI DINAS MILITER BARU DUA MINGGU YANG LALU Ambisius - Cakap - Mampu menyesuaikan diri DITEMPA SELAMA DUA PULUH DELAPAN TAHUN Pengeluaran Operasional disediakan oleh G.I. BILL OF RIGHTS Tiada biaya tambahan TIADA KEWAJIBAN BAGI ANDA! Anda bisa dapatkan kiriman segera SURAT TERLAMPIR UNTUK INSPEKSI CUMA-CUMA Terima kasih! Hanya dalam tempo seminggu saya memperoleh pekerjaan tetap sebagai petugas korespondensi dalam suatu perusahaan ekspor-impor terkenal. Gaji awal saya hanya 35 dolar per minggu, namun pekerjaan ini memberi saya ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 166 kesempatan yang sangat berharga untuk mempelajari banyak hal tentang surat- menyurat, pengelolaan barang, dan aneka kegiatan serta pekerjaan dalam dunia ekspor-impor. Dengan cek gaji pertama, saya membayar uang muka sebuah mesin ketik seharga 50 dolar, dan mulai membuka kantor sendiri secara kecil-kecilan di meja dapur kami. Saya menghabiskan delapan jam kerja seharinya di perusahaan ekspor tersebut dan begitu pulang ke rumah, saya langsung memelototi mesin ketik itu selama delapan jam berikutnya, untuk menulis surat kepada orang-orang di Eropa yang saya temui selama perang. Saya menanyakan pertanyaan yang tepat kepada pikiran saya. Saya tidak menanyakan mengapa saya tidak mampu pergi ke salah satu sekolah bergengsi seperti yang telah dialami oleh para direktur perusahaan ekspor besar. Sebaliknya, saya menanyakan bagaimana saya dapat menjadi eksportir besar meskipun saya bukan jebolan perguruan tinggi. Pikiran saya memberi jawaban yang tepat, sebagaimana pikiran anda jika anda menanyainya dengan pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Pikiran saya, secara intuitif, memberitahukan bahwa perang telah memutarbalikkan semua jalur perdagangan yang ada di Eropa. Jalur yang sempat saya ketahui, tidak banyak gunanya lagi. Maka saya pun mulai menjalin hubungan dengan perusahaan- perusahaan lain, meskipun mereka lebih besar, lebih kuat dan lebih kaya dari saya. Sebenarnya, tidaklah menjadi persoalan apakah kantor saya adalah meja dapur di rumah reot kami, atau sebuah meja jati mahal dalam ruangan kantor mewah di gedung megah; kop surat saya menyatakan saya ini adalah pengusaha, dan tidak seorang pun di Eropa, Afrika atau Asia yang meragukannya ketika menerima surat-surat saya. Namun jalan menuju keberhasilan tidaklah mulus. Saya harus berakrobat jungkir-balik untuk menyokong istri, anak perempuan, dan diri saya sendiri ditambah pengeluaran korespondensi dengan 35 dolar per minggu. Kami memaksa diri untuk puas dengan hiburan-hiburan dan tontotan murah di malam hari agar tersisa sejumlah uang untuk membeli alat tulis. Banyak makan siang saya lewatkan, dan telinga saya tutup dari jeritan perut, untuk dapat membeli perangko atau membayar telepon intemasional. Tidak pernah saya lupakan saat-saat di mana saya meninggalkan meja ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 167 makan dengan dalih ke kamar kecil, untuk kemudian lari ke kios telepon di toko obat sebelah dan menghubungi London, Paris atau Johannesburg untuk sejumlah hal penting. Pada hari-hari itu, saya mengantongi banyak uang receh untuk menghubungi agen-agen saya di luar negeri. Sungguh rintisan bisnis pertama saya ini bagaikan sebuah komedi yang akan membuat banyak orang tertawa, kecuali diri saya sendiri. Nomor telepon dan alamat rumah saya cetak sebagai alamat resmi kantor pada semua perlengkapan surat dan sering telepon dari luar negeri datang ke rumah sementara saya tengah bekerja. Terkadang anak perempuan saya yang mengangkat telepon, berceloteh soal bonekanya, sekolahnya, dan hal-hal lain sementara lawannya di ujung sana terkejut dan menariki rambutnya sendiri karena harus membayar 4 dolar per menit demi mendengarkan celotehnya!. Setelah sekitar setahun mengulur-ulur uang yang pas-pasan, melewatkan ratusan makan siang dan membanting tulang, peluang besar pertama saya datang dari sebuah iklan baris di New York Times. Iklan tersebut menawarkan sejumlah besar sabun cuci sebuah komoditas yang jarang ada di seluruh Eropa dan Asia. Saya menjawab iklan tersebut, meminta contoh dan mengirimkannya ke enam teman yang berada di luar negeri. Dapat anda anggap ini sejenis kampanye pemasaran melalui surat penawaran dalam skala kecil-kecilan. Melalui surat penawaran itu saya memamerkan sabun cuci yang tidak saya buat sendiri. Saya berharap, ada pihak di luar negeri yang tertarik membelinya. Dari salah satunya, saya segera memperoleh jawaban ya yang besar dan yang terhebat, pesanan tersebut langsung disertai letter of credit sebesar 180.000 dolar!. Kisah bisnis saya benar-benar dimulai di sini. Tahun-tahun penuh kerja keras, belajar serabutan dan harapan, pada akhirnya berpuncak dalam satu keberuntungan besar, namun usaha yang harus dibayar untuk melunasi keberuntungan ini masih dalam tahap permulaan. Selama itu, yakni selama pertemuan saya yang pertama dengan bisnis besar, saya belajar bahwa keberhasilan membutuhkan lebih dan sekedar kerja, belajar, khayalan dan kepercayaan; kesuksesan bisnis memerlukan bantuan orang- orang lain. Kelancaran usaha juga memerlukan setiap persen daya pikir yang dapat anda peras dari benak anda. Namun jangan khawatir. Anda akan dapat ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 168 memperoleh apa pun yang anda inginkan dengan hanya menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang tepat kepada pikiran anda sebagai awalannya. Kedatangan letter of credit tersebut sangat menggembirakan, tetapi juga benar-benar menakutkan saya, ia mewakili lebih banyak uang daripada yang telah saya lihat seumur hidup. Letter of credit yang dikeluarkan oleh sebuah bank di Afrika Selatan dan dikirim lewat bank saya itu, bagaikan sebuah benda ajaib yang jatuh dari langit. Dokumen ini menyatakan bahwa bank di Amerika akan membayar 180.000 dolar kepada saya segera setelah saya menunjukkan faktur pengiriman yang menunjukkan sabun cuci telah berada dalam perjalanan di atas kapal dengan tujuan salah satu pelabuhan di Afrika Selatan. Ia juga menyatakan batas waktunya; faktur pengiriman harus ditunjukkan kepada bank dalam waktu enam puluh hari, atau letter of credit tersebut akan sia-sia. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan pada awalnya. Saya takut kehilangan pekerjaan yang bergaji 35 dolar per minggu itu, dan pada saat yang bersamaan, saya juga takut kehilangan order yang sangat berharga ini. Saya harus melakukan perjalanan ke New York untuk memenuhi transaksi. Saya bertanya kepada pikiran saya apa yang harus dilakukan dan akhirnya memperoleh jawaban. Saya dekati setiap orang yang saya kenal di kota, menjanjikan setengah keuntungan seandainya mereka mau mewakili saya ke New York yang tampak mengherankan, tidak seorang pun yang bersedia mengambil tawaran saya ini! Mereka justru menganggap tawaran saya itu sebagai gurauan yang tidak lucu. Dalam keputus-asaan, saya bertanya lagi apa yang harus dilakukan. Pikiran saya segera memberi tahu bahwa saya bisa saja meminta ijin barang beberapa hari. Maka saya pun menemui atasan dan memintanya ijin untuk meninggalkan kantor selama tiga puluh hari. Untunglah, orang baik hati tersebut mengabulkan permohonan saya tanpa pertanyaan, dan saya pun segera bersiap-siap pergi ke New York. Pada saat itu, keseluruhan tabungan saya tinggal 254 dolar, yang segera saja saya tarik dari bank sebagai bekal. Setelah tiba di New York, saya segera menelepon orang yang memasang iklan sabun cuci di New York Times dan memberitahukan bahwa saya siap ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 169 untuk membeli seluruh persediaan sabunnya. Namun jerih payah saya ini dibalas dengan kekecewaan besar. Bayangkan saja rasa kaget, jengkel dan ketidakpercayaan saya ketika orang itu mengatakan bahwa sebenarnya tidak memiliki satu potong sabun pun! Ia memasang iklan di koran tersebut hanya untuk berspekulasi, dan meskipun ia menduga bahwa sabun tersebut tersedia di suatu tempat di Amerika Serikat, ia sendiri tidak tahu di mana mendapatkannya. Saya panik! Bagaimanapun, saya tidak menanyakan pikiran saya mengapa terjadi pada saya setelah kerja keras selama ini. Saya bertanya bagaimana mengatasi situasi tersebut, dan percayalah, saya tahu saya terlalu banyak bertanya. Saya memiliki letter of credit senilai 180.000 dolar dalam kantung saya dan tidak memiliki persediaan barang untuk memenuhi pesanannya. Saya harus menemukan sabun cuci itu, dan satu-satunya petunjuk yang saya miliki hanyalah merek dagangnya. Bagaimanan pun juga, perlu anda ketahui dan yakini bahwa di saat anda meraih 90 persen daya pikir yang kebanyakan orang tidak memanfaatkannya, pikiran anda tidak akan membiarkan anda gagal. Tanpa membuang waktu, saya segera pergi ke perpustakaan umum New York dan menghabiskan waktu seharian mencari nama dan alamat setiap produsen sabun di Amerika Serikat. Hari berikutnya saya mengunci diri di kamar hotel dengan telepon saya. Panggilan pertama membutuhkan lima belas menit karena adanya gangguan saluran. Saya memiliki berlembar-lembar nomor yang harus dihubungi dan situasinya mulai kelihatan tanpa harapan. Untungnya, operator telepon yang melayani cukup bersahabat bahkan berjanji untuk terus menemani! Ia menyambungkan panggilan demi panggilan bagi saya, akan tetapi setelah lima puluh panggilan, tidak seorang pun pernah mendengar nama sabun tersebut! Dalam keadaan lelah dan serak, saya tergeletak di tempat tidur selama beberapa jam, dan bangun ketika matahari meninggi untuk memulai perburuan lagi. Siang harinya, saya akhirnya mendapat jackpot! Dengan nada yang ringan, saya mendengar suara pada ujung lain Ya, perusahaan kami memproduksi sabun tersebut. Ya, itu memang merek dagang kami. Ya, kami memiliki 30 ribu kardus sabun cuci di salah satu gudang kami di Alabama yang siap untuk dijual. Baru kemudian saya tahu ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 170 bahwa saya mempunyai tagihan telepon sebesar 810 dolar sebelum menemukan pabrik sabun tersebut, namun saya tidak peduli. Saya sedang menaiki bantal seharga 180.000 dolar! Semangat saya berkobar, demi melihat peluang bahwa kesepakatan bertransaksi dapat dilakukan, dan bahwa saya akan dapat memenuhi batas waktu letter of credit tersebut. Saya beritahukan kepada orang di seberang telepon bahwa siang itu saya langsung akan terbang ke Alabama. Sambil berkata ia menjawab Sebaiknya anda tetap di New York karena percuma saja anda datang ke pabrik kami, kantor kami hanya beberapa blok jauhnya dari hotel anda, dan negosiasinya akan dilakukan disana! ------ luar biasa!!!. Dengan tergesa-gesa saya lari menuju kantor mereka. Tentunya saya memberi kesan aneh ketika berlari masuk ke dalam gedung, naik elevator ketingkat duapuluh dan berhenti seketika pada satu kantor dengan suara mendekati histeris meminta, bawa saya menghadap direkturmu! setelah beberapa saat hening di mana kewarasan saya dipertanyakan, saya dibawa kesebuah kantor besar dan diperkenalkan kepada direktur perusahaan sabun cuci tersebut. Dengan menjelaskan situasinya, saya nyatakan siap untuk membeli seluruh persediaan. Saya menunjukkan letter of credit dan surat pesanan, dan dalam waktu singkat kami telah dapat menyelesaikan negosiasinya. Akan tetapi saya masih menghadapi satu masalah besar. Sabunnya berada di Alabama, dan menjadi tanggung jawab saya untuk mengangkutnya ke kapal yang akan berangkat ke Afrika Selatan. Untuk melakukan hal tersebut, maka saya harus membawa sabun tersebut ke New York. Saya tidak tahu bagaimana melakukannya, namun saya demikian gembira saat itu sehingga tetap menerima kondisi itu. Saya menanyai pikiran saya apa yang harus dilakukan. Ia pun memberi jawaban, yang menunjukan bahwa meskipun anda mengalami kesulitan karena keterbatasan pengetahuan, pikiran anda akan memberi jalan keluar asalkan saja anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat kepadanya. Bersenjatakan surat dari direktur yang menyatakan bahwa saya akan mengirim sabun cuci dari Alabama, sayapun mulai menjelajahi jalan-jalan New York mencari pangkalan truk yang bersedia menyewakan tiga puluh truk ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 171 kepada saya dengan pembayaran secara kredit. Inilah jawaban pikiran saya untuk membawa sabun ke New York. Saya tidak memiliki uang sedikit pun untuk membayar biaya pengangkutan Alabama-New York dan saya hanya dapat berdoa mudah-mudahan saja saya dapat menemukan seorang pengusaha angkutan yang mau berspekulasi dengan saya. Setelah dua hari mencari, memohon, meminta dan mencari lagi ke kanan kiri, akhirnya saya menemukan seorang pengusaha angkutan truk yang bersedia berjudi melakukan perjalanan dengan saya. Beberapa jam kemudian kami sudah siap melakukan perjalanan panjang penuh risiko ke Alabama. Saya duduk di truk terdepan dan rombongan kami pun mulai bergerak. Saat itu, saya tidak memiliki satu sen pun di kantung. Bahkan, selama perjalanan saya harus menebalkan muka dengan meminjam uang dari para supir truk sekadar untuk membeli makanan, dan di tengah perjalanan itu seringkali saya merasa ingin menghentikan usaha gila-gilaan tersebut dan pulang ke rumah, kembali ke pekerjaan dengan gaji 35 dolar per minggu. Kami akhirnya tiba di Alabama dan langsung menuju pabrik sabun. Saya tunjukkan surat pemesanannya dan mereka pun mengajak kami ke sebuah gudang berisi 30.000 kardus sabun. Kami memuati setiap truk dengan 1.000 kotak. Sementara proses berlangsung, saya menandai setiap kotak dengan tanda ekspor dan alamat tujuan di Afrika Selatan. Kamipun memulai perjalanan pulang ke New York dan tiba di kota tersebut di sore hari pada tanggal 11 Juni. Takkan pernah terlupakan tanggal tersebut, karena letter of credit saya akan habis masa berlakunya pada tanggal 12 Juni! Semalaman kami memuat sabun ke lighters, perahu kecil yang membawa kargo ke kapal di pelabuhan. Saya bekerja dengan para kuli angkut sedemikian sibuknya hingga tidak sadar sudah siang hari berikutnya. Setelah kardus terakhir diangkat, saya melirik jam. Saat itu jam dua siang tanggal 12 Juni. Dalam satu hari jam kerja bank akan berakhir, dan letter of credit saya akan hangus. Saya belum memegang surat bukti angkut, dan sekali lagi perasaan mualpun merayapi perut, yang tentunya berhubungan langsung dengan pikiran. Bagaimana caranya memperoleh surat bukti angkut sementara sabunnya sendiri belum terangkut? Saya serahkan kepada pikiran saya untuk ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 172 memecahkannya. Dan memang benar, perkantoran perusahaan-perusahaan pelayaran letaknya di dekat dok, dan saya pun lari ke kantor perusahaan pemilik kapal yang mengangkut sabun saya, dan terus berlari ke ruang direktur. Penampilan saya tentu sangat menyedihkan karena tidak bercukur ataupun ganti pakaian selama dua minggu. Tanpa basa-basi, saya ceritakan kepada si direktur keseluruhan kejadian: Bagaimana saya nekad meninggalkan pekerjaan tetap yang bergaji 35 dolar per minggu dan pergi ke New York ... ternyata kemudian tidak menemukan sebatang sabunpun pada saat datang... bagaimana akhirnya menemukan pabrik sabun ... bagaimana harus memohon tiga puluh truk ... dan, ketika kemenangan hampir dalam genggaman, saya tidak memiliki surat bukti angkut dan tidak dapat memperolehnya hingga keesokan hari. Selama saya bercerita, dengan tenang si direktur mende- ngarkan. Setelah selesai, ia menjawab, Jika anda telah berjuang sejauh ini untuk memenuhi kesepakatan bisnis, anda tidak akan kehilangan bisnis itu sekarang. Akan saya berikan surat tanda angkut anda! Ia menelepon setengah lusin staf, dan orang-orang bermunculan dari segala penjuru. Dalam sepuluh menit saya telah memiliki dokumen tersebut, dan satu menit berikutnya saya sudah duduk di kursi belakang limousin bersupir miliknya menuju salah satu bank di Wall Street. Ingin saya tekankan bahwa ini merupakan resiko bagi perusahaan pelayaran karena asuransi mereka belum berlaku sampai sabunnya berada di kapal, namun saya telah memegang surat bukti angkut yang menyatakannya demikian. Akhirnya kami sampai di bank sekitar lima belas menit sebelum waktu tutup. Saya berlari masuk dan menunjukkan seluruh dokumen kepada petugas dan kembaliannya adalah sebuah cek senilai 180.000 dolar. Saya tinggalkan bank dengan kepala serasa di awang-awang dan dari sebuah cek senilai 180.000 dolar. Namun tiba-tiba sadar bahwa saya tidak punya uang taksi untuk pulang ke hotel. Kembali lagi ke bank, saya minta cek tersebut dipecah, cek untuk pabrik sabun sebesar 150.000 dolar, untuk saya sendiri 25.000 dolar, dan dalam bentuk tunai 5.000 dolar. Saya kembali ke hotel, membayar seluruh tagihan dan segera menelpon istri saya. Saya ceritakan berita gembira tersebut dan ia pun mulai menangis. Ternyata ia telah menulis cek untuk pembelian bahan makanan senilai 8,25 ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 173 dolar dan ditolak karena simpanan kami di bank memang sudah habis, betapa sempitnya waktu kami. Pada hari berikutnya saya pulang dan keesokan harinya melapor balik untuk kembali pada pekerjaan bergaji 35 dolar seminggu itu. Entah bagaimana, perusahaan telah mendengar kisah keberhasilan saya tentang urusan sabun, dan posisi saya di mata merekapun meroket. Mereka memberi kenaikan gaji 25 dolar per minggu; sekarang. saya berpenghasilan 60 dolar per minggu, jumlah yang sangat menarik pada tahun-tahun pertama seusai perang. Sekitar seminggu kemudian, saya mendapat panggilan dari eksekutif perusahaan sabun di New York yang rupanya terkesan dengan kegigihan saya. Ia menanyakan apakah saya mau berkeliling dunia menjual bahan baku untuk pabrik sabun yang mereka produksikan. Saya memberitahukan bahwa saya tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang produk sabun, namun ia menepis argumen ini dengan menawarkan pendamping seorang teknisi dari pabrik. Perusahaan bersedia membayar semua pengeluaran saya beserta si teknisi dan sebagai imbalannya saya akan memperoleh 10 persen dan seluruh transaksi yang saya buat selama perjalanan. Tawaran ini menciptakan salah satu keputusan terbesar dalam hidup saya apakah tetap pada pekerjaan lama dengan 60 dolar yang aman per minggu atau berhenti dan terjun dalam usaha pemasaran sendiri. Saya berhadapan dengan penyakit umum yang dialami oleh para pria menikah di manapun juga. Saya sebut peryakit ini salarytis ketergantungan atas gaji periodik. Anda menderita salarytis apabila anda terbiasa dengan gaji tetap sehingga anda tidak lagi memiliki keberanian untuk menghentikan kebiasaan ini dan berjuang untuk memperoleh uang dan menggaji diri sendiri. Penyakit ini, jika dibiarkan, akan menghancurkan ambisi positif, dan menjegal orang-orang yang sesungguhnya penuh imajinasi. Jika anda tunduk pada penyakit ini, maka itu jelas merupakan kekalahan yang sangat merugikan, lebih daripada penyakit lain, baik mental maupun fisik. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan guna menjawab penawaran yang sangat menantang tersebut. Namun keputusan tersebut ternyata datang dengan sendirinya pada saat saya kembali bekerja keesokan harinya. Saya memperhatikan ketidakhadiran seorang pegawai yang telah bersama-sama ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 174 dengan perusahaan lebih dari delapan belas tahun. Saya menanyakannya, dan dijawab bahwa karena sesuatu sebab ia telah bertengkar dengan atasannya dan dipecat siang sebelumnya. Wah, untuk apa saya setia kepada perusahaan yang tidak menghargai kesetiaan bawahannya. Peristiwa itulah yang memantapkan keputusan saya. Jika kesetiaan dan dedikasi seorang manusia pekerja selama delapan belas tahun dapat luntur karena beberapa kata kasar, maka pekerjaan itu dan salarytis tidaklah cocok bagi saya. Saya hubungi para pengusaha sabun New York dan menerima tawaran mereka, dan terbukti, ini adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat. Saya telah melakukan perjalanan keliling dunia secara gratis, bahkan dibayar, dan saya pun berhasil menjual bahan baku sabun di puluhan negara. Saya tidak hanya memperoleh uang komisi, namun juga pengalaman yang sangat berharga. Sekembalinya ke Amerika Serikat, saya melanjutkan kores- pondensi dengan setiap orang yang saya temui di setiap negara secara teratur. Salah seorang di antaranya, yang tinggal di Swedia, bahkan menjadi sahabat baik saya sampai sekarang, berkat sikap sederhana yang saya tunjukkan sebagai seorang sahabat, ia juga menjadi pelanggan produk saya yang pertama, yang saya jual melalui surat penawaran. Ia meminta keterangan tentang sabun, dan saya pun segera mengirimmya contoh produk-produk sabun yang dimintanya. Agar hubungan kami tetap personal, contoh sabun itu saya kirimkan bersama setengah lusin balon mainan untuk keempat orang anaknya yang masih kecil. Saya tidak tahu apakah ia salah paham atas apa yang saya kirimkan atau tidak, namun satu minggu kemudian, lewat telepon internasional dari Swedia, saya mendapatkan pesanan balon mainan seharga 10.000 dolar! Pesanan produk via pos di luar rencana ini melahirkan serentetan pemikiran yang membawa saya menuju ide pembuatan dan penjualan balon untuk anak-anak di Amerika Serikat. Mengapa tidak? Karena perang, kebanyakan anak Amerika Serikat tidak pernah melihat mainan balon. Saya temukan sebuah pabrik balon lokal dan membawanya ke bisnis balon. Rangkaian kejadian sejak berkeliling dunia dan pulang dengan balon mainan menjadi barang pesanan pos pertama saya mungkin terlihat rumit dan ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 175 berbau fiksi, namun memang demikianlah kisah sebenarnya, di saat memikirkan balon sebagai produk pertama, saya agak terbuai oleh pengandaian arah bisnis saya dengan balon itu. Tiada tempat yang dituju kecuali atas!. Keberhasilan menciptakan transaksi senilai 30.000 dolar pada kesepakatan bisnis pertama memang menyenangkan, namun kesenangan itu ternyata tidak sebesar kesenangan yang saya nikmati begitu saya menyadari bahwa kini saya telah menggaji diri sendiri, dan bahwa saya tidak perlu bekerja untuk orang lain lagi. Inilah saya, seorang dengan hanya pendidikan sekolah menengah, tanpa koneksi bisnis, tanpa pengetahuan bisnis, tanpa uang untuk bicara, dan dengan dompet tipis yang isinya kurang dari 300 dolar. Sebelumnya saya hanya mempunyai seorang istri dan seorang bayi yang harus dipelihara dengan cermat, dan berpenghasilan hanya 35 dolar per minggu. Dengan modal yang serba minim itu, pada tahun 1947 saya mampu menjalankan usaha yang memberi pemasukan sebesar 30.000 dolar. Seberapa banyak untuk sekarang? Mungkin 2.000.000 dolar atau lebih dengan nilai dollar hari ini. Itulah sebabnya mengapa saya tiada jemu-jemunya menganjurkan orang-orang di sekitar saya untuk membersihkan meja dapur mereka, menyulapnya menjadi kantor kecil, dan memulai suatu usaha yang dapat mereka atur sendiri, bukannya terus-menerus membiarkan orang lain atau perusahaan yang mengontrol mereka. Keterbatasan pendidikan, keterbatasan uang, keterbatasan koneksi bisnis dan keterbatasan pengetahuan bisnis sesungguhnya tidaklah terlalu penting, dan tidak sepantasnya dibiarkan menjadi kendala. Hal yang paling penting adalah kesadaran bahwa anda tinggal di suatu negara di dunia di mana anda dapat memadukan segala sesuatunya sehingga menciptakan sesuatu yang hebat seperti cerita di atas. Anda tinggal di negara di mana lebih dari 200 juta penduduknya berbicara dengan bahasa yang sama, 200 juta orang menggunakan mata uang yang sama dan anda dapat mengirim paket dari Los Angeles ke New York tanpa melewati tapal batas dan tanpa membayar cukai apa pun. Negara ini cukup kondusif untuk mencetak uang. Sekali anda memahami pelajaran ini dan membuat kesepakatan untuk pertama kalinya, anda akan mensyukuri kelengkapan yang tersedia bagi anda di Amerika Serikat, kelengkapan yang ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 176 membantu diri anda memiliki pendapatan besar dan kehidupan yang serba lebih menyenangkan. Hendaknya anda berusaha untuk membuat sistem yang ada, di mana pun anda berada, dapat menyokong anda. Kalau tidak, maka andalah yang bekerja untuk sistem! Jadilah palu jangan mau menjadi paku!
B. KUNCINYA ADALAH PIKIRAN KITA! Ya, kunci keberhasilan ini sangatlah penting, dan hanya kunci itulah yang diperlukan untuk mewujudkan semua impian anda. Untuk mulai memaksimalkan output daya pikir anda dan memanfaatkan 90 persen kapasitas kreasi yang selama ini tersia-siakan, apa yang dibutuhkan adalah berhenti menanyakan pertanyaan yang keliru dan mulailah menanyakan pertanyaan yang tepat kepada pikinan anda sendiri. Pertanyaan Mengapa biasanya keliru. Bagaimanapun buruknya keadaan anda, berhentilah anda menanyakan Mengapa, oh mengapa kesialan ini terjadi pada saya? Sebaliknya, tanyakan pertanyaan yang menguatkan diri sendiri, seperti bagaimana caranya meraih sesuatu yang menjadi tujuan atau keinginan anda, bagaimana cara menghadapi rintangan-rintangan yang tengah menghadang usaha atau keberhasilan anda dalam menggapai sesuatu yang anda cita- citakan. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan semacam ini, dan pikiran anda akan menanganinya dengan bagian 90 persen yang sebelumnya tak terpakai tersebut. Percayalah, pikiran anda takkan pernah membiarkan anda gagal Inilah prinsip pertama untuk mewujudkan cita-cita.
ORANG ORANG PINTAR DI SETIAP UMAT SEPAKAT BAHWA KENIKMATAN ITU TIDAK BISA DI DAPAT DENGAN KENIKMATAN PULA. ORIENTASI PELUANG USAHA 3 Ke wi raus ahaan Bagi Mahas i s wa FEB UMS Top 177 Latihan: 1. Kesimpulan dari bab ini adalah?. _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ 2. Apa yang harus Anda lakukan sesuai dengan kesimpulan dalam bab ini adalah?. _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ 3. Sebutkan tugas otak kanan kita: _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ 4. Sebutkan tugas otak kiri kita: _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ 5. Carilah berbagai metode pengembangan otak, terutama otak kanan, apa saja yang dapat dilakukan untuk melatih kemampuan otak kita?. _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________ _________________________________________________________