You are on page 1of 3

. Apa yang menyebabkan konjungtiva anemis dan sclera tidak ikterik ?

a. Konjungtiva anemis
Konjungtiva anemis adalah suatu kondirsi di manakonjungtiva (selaput lendir yang melapisi
permukaan dalam kelopak mata dan permukaan
luar bola mata) berwarna putih dan kelihatan pucat. Ini merupakan salah satu gejala anemia(
haemoglobin kurang dari normal).
Salah satu dari tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah pucat. Keadaan ini
umumnya diakibatkan dari berkurangnya volume darah, berkurangnya hemoglobin, dan
vasokontriksi untuk memaksimalkan pengiriman oksigen ke organ-organ sehingga mudah
terjadi pucat di berberapa tempat seperti bantalan kuku, telapak tangan dan membran mukosa
mulut serta konjungtiva sedangkan warna kulit tidak efektif untuk menilai derajat kepucatan
karena bisa dipengaruhi pigmentasi kulit,suhu dan kedalaman serta distribusi bantalan
kapiler.
b. Sclera tidak ikterik
Bila ada penghancuran aktif sel-sel darah merah seperti hemolisis , pelepasan bilirubin secara
cepat dan besar ke dalam cairan ekstraseluler menyebabkan warna kekuningan atau kurang
lebih 80 - 85 % bilirubin berasal dari penghancuran eritrosit tua. Sisanya 15 - 20 % bilirubin
berasal dari penghancuran eritrosit muda karena proses eritropoesis yang inefektif di sumsum
tulang, hasil metabolisme proein yang mengandung heme lain seperti sitokrom P-450
hepatik, katalase, peroksidase, mioglobin otot dan enzim yang mengandung heme dengan
distribusi luas.
Gangguan metabolisme bilirubin dapat terjadi lewat salah satu dari keempat mekanisme ini :
Over produksi, Penurunan ambilan hepatic, Penurunan konjugasi hepatic, Penurunan eksresi
bilirubin ke dalam empedu (akibat disfungsi intrahepatik atau obstruksi mekanik
ekstrahepatik)

1. Over produksi
Peningkatan jumlah hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah yang sudah tua atau yang
mengalami hemolisis akan meningkatkan produksi bilirubin. Penghancuran eritrosit yang
menimbulkan hiperbilirubinemia paling sering akibat hemolisis intravaskular (kelainan
autoimun, mikroangiopati atau hemoglobinopati) atau akibat resorbsi hematom yang besar.
Ikterus yang timbul sering disebut ikterus hemolitik.
Konjugasi dan transfer bilirubin berlangsung normal, tetapi suplai bilirubin tak terkonjugasi
melampaui kemampuan sel hati. Akibatnya bilirubin tak terkonjugasi meningkat dalam darah.
Karena bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air maka tidak dapat diekskresikan ke
dalam urine dan tidak terjadi bilirubinuria. Tetapi pembentukkan urobilinogen meningkat
yang mengakibatkan peningkatan ekskresi dalam urine feces (warna gelap).
Beberapa penyebab ikterus hemolitik : Hemoglobin abnormal (cickle sel anemia
hemoglobin), Kelainan eritrosit (sferositosis heriditer), Antibodi serum (Rh. Inkompatibilitas
transfusi), Obat-obatan.
2. Penurunan ambilan hepatik
Pengambilan bilirubin tak terkonjugasi dilakukan dengan memisahkannya dari albumin dan
berikatan dengan protein penerima. Beberapa obat-obatan seperti asam flavaspidat,
novobiosin dapat mempengaruhi uptake ini.
3. Penurunan konjugasi hepatik
Terjadi gangguan konjugasi bilirubin sehingga terjadi peningkatan bilirubin tak terkonjugasi.
Hal ini disebabkan karena defisiensi enzim glukoronil transferase. Terjadi pada : Sindroma
Gilberth, Sindroma Crigler Najjar I, Sindroma Crigler Najjar II
4. Penurunan eksresi bilirubin ke dalam empedu (akibat disfungsi intrahepatik atau
obstruksi mekanik ekstrahepatik)
Gangguan ekskresi bilirubin dapat disebabkan oleh kelainan intrahepatik dan ekstrahepatik,
tergantung ekskresi bilirubin terkonjugasi oleh hepatosit akan menimbulkan masuknya
kembali bilirubin ke dalam sirkulasi sistemik sehingga timbul hiperbilirubinemia. Kelainan
hepatoseluler dapat berkaitan dengan : reaksi obat, hepatitis alkoholik serta perlemakan hati
oleh alkohol. ikterus pada trimester terakhir kehamilan hepatitis virus, sindroma Dubin
Johnson dan Rotor, Ikterus pasca bedah.
Obstruksi saluran bilier ekstrahepatik akan menimbulkan hiperbilirubinemia terkonjugasi
yang disertai bilirubinuria. Obstruksi saluran bilier ekstrahepatik dapat total maupun parsial.
Obstruksi total dapat disertai tinja yang alkoholik. Penyebab tersering obstruksi bilier
ekstrahepatik adalah : sumbatan batu empedu pada ujung bawah ductus koledokus, karsinoma
kaput pancreas, karsinoma ampula vateri, striktura pasca peradangan atau operasi.
Pada skenario tidak terjadi ikterus karena hemoglobinnya menurun karena eritrosit menurun
sehingga tidak banyak hemoglobin yang terurai sehingga produk akhir dari hem yaitu
bilirubin tidak terbentuk banyak.
c. Hubungannya dengan ibu hamil
Anemia merupakan masalah medis yang umum terjadipada banyak wanita hamil. Jumlah sel
darah merah dalamkeadaan rendah, kuantitas dari selsel ini tidak memadai
untukmemberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi. Anemia seringterjadi pada kehamilan
karena volume darah meningkat kirakira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan
dan sel.Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel-selnya. Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan hematokrit(volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam
darah).Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia dan menjadikankonjungtiva tampak
anemis.

You might also like