You are on page 1of 16

RS PKU MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



1. TUJUAN :
Menyusun panduan untuk pencegahan penularan infeksi terhadap pasien
dan staff.

2. SASARAN:
Menjamin petugas kesehatan untuk melindungi pasien dari resiko infeksi
silang terhadap Hepatitis B / C / HIV.
Menjamin tidak adanya resiko untuk pengunjung dari/ ke unit yang tidak
mempunyai infeksi silang.
Mempertimbangkan keamanan di lingkungan kerja.

3. JANGKAUAN :
Pasien yang menjalani Hemodialysis di Unit hemodialysis.
Petugas / staff kesehatan yang bekerja di Unit Hemodialysis.
Semua yang berkaitan dengan prosedur kerja dalam lingkungan terapi
pengganti ginjal merupakan awal dan akhir dari terapi Hemodialysis.
Petugas / staff dan Perawat secara umum.

4. CARA KERJA :
Mencuci Tangan
Sebelum menangani pasien, tangan harus di cuci sepenuhnya dengan
larutan yang tepat untuk cuci tangan dan harus mengikuti petunjuk
prosedur tetap jika akan memakai sarung tangan.
Menggosok tangan dengan Alkohol / HEXOL
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



Sediakan alkohol dalam botol untuk menggosok tangan, sebaiknya
tersedia untuk masing-masing individu di meja pasien / trolley yang
digunakan staff ketika tidak memungkinkan untuk mencuci tangan dan
diantara pasien.

Perlindungan Staff
Melakukan semua prosedur didalam unit dialysis untuk
mempertimbangkan resiko tinggi. Standard Tindakan Pencegahan
(STP) harus teliti dan hati-hati termasuk untuk semua staff.
Mengenakan pelindung
Pelindung masker / kacamata harus dipakai sebagai pelindung
penangkal semburan atau percikan dari darah yang mungkin
dapat terjadi selama prosedur berlangsung .
Anggota staff yang akan memakai apron / tidak menyerap dan
sekali pakai buang (disposable) sesuai dengan standard
pencegahan dan keseluruhan, tidak ada batasan seperti pada
prosedur dibawah ini :
- Permulan punksi dan mengakhiri dialysis.
- Menyambung vaskular akses.
- Membuang selang darah karena terjadi beku atau bocor.
- Ketika resirkulasi pasien (diputus sementara dari mesin).
Apron harus segera diganti setelah tercemar darah atau cairan
tubuh
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



Apron harus diganti diantara masing-masing pasien dan
prosedur.
Sarung Tangan sekali pakai buang / disposable
Tersedia sarung tangan mudah dijangkau.
Sarung tangan digunakan anggota staff untuk perlindungan
ketika melakukan prosedur yang kemungkinan membahayakan.
Staff harus mencuci tangan :
- Setelah menggunakan sarung tangan
- Menyentuh dari masing-masing pasien untuk mencegah
penularan silang atau gunakan HEXOL diantara
pasien.
Buanglah sarung tangan ketika prosedur terganggu :
( menerima telepon, kembali menghubungi petugas ).
Ganti sarung tangan :
- Sesudah melakukan prosedur
- Berhubungan dengan pasien
- Sebelum menyentuh mesin dialysis dan alat lainnya.
Pakailah sarung tangan di dalam memenuhi kebijakan Standard
Pencegahan dan gunakan prosedur dibawah ini :
- Memindahkan selang darah dari dialysis dan pasien.
- Menangani selang darah berisi darah.
- Menangani selang yang tercemar darah atau cairan tubuh.
- Membuang urine dan cairan tubuh.
- Test glukosa.
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



- Menangani pemeriksaan darah .
- Menyuntik dan memberikan obat ke dalam selang darah /
bubble traps.
- Ketika mengukur tekanan darah.
- Melakukan prosedur punksi / kanulasi.
- Menyentuh selang mesin dialysis untuk mengatur flow
rate.
- Memutuskan dan menyambung selang.
Makan, minum atau memperbaiki kontak lens / kacamata,
jangan dilakukan didalam unit. Makanan seharusnya tidak
disimpan didalam unit kecuali dilemari tertutup.
Vaksin Hepatitis B
Semua staff siapa saja yang berhubungan dengan darah dan
cairan tubuh dianjurkan mendapat vaksin Hepatitis B.
Screening rutin untuk staff, Antibody Hepatitis B mungkin
diperlukan untuk meyakinkan tingkatan perlindungan ( tiap 6
bulan atau setahun sekali ).
Program vaksinasi termasuk pasien dan semua yang
membutuhkan dialysis dan tidak ada tingkatan perlindungan
terhadap Antibody Hepatitis B.
4.3.5 Semua Tusukan dan luka goresan harus dilindungi dengan
balutan tahan air.


RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



5. PEMELIHARAAN KE PASIEN :
Isolasi / memisahkan
Mengingat isolasi lebih terjamin untuk mesin, jika memungkinkan
sampai status negative. Untuk mencegah penularan sebaiknya cukup
prosedur desinfectan .
Pasien HBsAg Positif.
Pasien test permulaan Antigen hepatitis B (HBsAg) positif,
dianjurkan dipisah dari pasien negative.
Pisahkan ruangan atau jauhkan lokasi dari mereka.
Memisahkan pasien HbsAg positif dari pasien negatif atau
tempatkan pasien dengan Antibodi imun HB (hepatitis B)
diantara pasien.
Setelah digunakan pasien hepatitis B, terakhir tempat
dibersihkan.
5.1.2 Anti H C V atau H I V .
Mesin tidak diisolasi atau dipisahkan adalah persyaratan untuk
Anti HCV positif atau pasien HIV.
( Walter reed Army Medical Centre & AnzSN ( 2001 ).
a) Pasien infeksi dengan lebih dari satu virus, contoh : HBV dan
HCV atau HBV dan H I V harus diobati sebagai penyebar /
pembawa dari HBV, yang sangat terinfeksi.
b) Instrument dibersihkan dan didesinfektan, terutama pada
permukaan alat yang masih sisa.

RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



Tugas anggota Staff
Menugaskan anggota staff untuk merawat pasien hanya dengan
HbsAg positif jika memungkinkan.
Sebaliknya memulai dialysis pada pasien yang rentan sebelum
merawat pasien infeksi.
Pasien
Untuk mencegah resiko infeksi silang pasien harus mempunyai
kesadaran penuh terhadap prosedur di unit dan kebijakan
infeksi kontrol.
Semua luka / sisi tusukan pada pasien harus dilindungi dengan
balutan rapat sampai perdarahan berhenti.
Semua pasien yang memerlukan kanulasi harus mendapat
pendidikan, penting sekali membersihkan dan mencuci lengan
dengan tepat pada tempat punksi AVF / AVG sebelum kanulasi
dimulai.
Semua pasien (siapa saja) yang akan menyentuh sisi jarum
harus memakai sarung tangan dan segera membuangnya
sebelum menyentuh permukaan lain di dalam unit.
Mereka dianjurkan mencuci tangan sesudah menghentikan
perdarahan.

6. MEMPERLAKUKAN TEMPAT DIALYSIS :
Objektif : Menyediakan tempat perawatan untuk keamanan
dan kenyamanan para staff dan pasien.
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



Ini tanggung jawab dari tiap individu sebagai anggota staff
untuk meyakinkan bahwa mereka menjalankan sesuai anjuran
untuk menjaga keamanan.
Beberapa aspek penting dalam lingkungan dibawah ini:
o Prosedur infeksi kontrol yang baik.
o Kebersihan secara umum.
o Kerapihan sekitar tempat tindakan.
o Tempat dan persediaan ditata rapih.
o Tempat kerja cukup untuk melakukan prosedur.
o Cukup cahaya / penerangan.
o Kesibukan kerja.
o Hanya orang tertentu yang ditunjuk bertugas dalam
unit.
o Akses yang mudah untuk persediaan barang - barang,
seperti :
Mengenakan pelindung
Tempat jarum
Tempat sampah
Tempat linen
Jarak
Jarak tiap tempat dialysis dapat memuat kursi dan mesin dialysis
sebagai ruang kerja untuk 2 staff dialysis.
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



Tempat dialysis mudah sebagai penghubung saat terjadi
emergency dan cukup tempat untuk resusitasi saat membawa
keluar pasien dialysis.
Tempat ini akan menjadi batas percikan penularan diantara
pasien.
Dianjurkan 2 meter diantara tiap kursi pasien.
Tempat sikat / tempat cuci tangan
o Cukup tempat untuk cuci tangan.
o Dianjurkan 1 tempat cuci tangan untuk 4 pasien di unit tersebut.

7. ALAT DAN PERSEDIAAN :
ALAT
o Alat yang digunakan untuk pasien hepatitis B tidak boleh
tertukar dengan pasien lain dalam ruangan atau di unit dialysis
tanpa desinfektan yang sesuai dengan protokol.
o Dibawah ini beberapa alat yang berlabel jelas atau dikhususkan
untuk pasien HBV :
Mesin Dialysis
Tanda didalam unit
Tensi meter
o Semua pasien dianjurkan membawa miliknya sendiri seperti
monitor tekanan darah untuk unit jika memungkinkan.
Torniquet individu.
Plester individu.
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



Thermometer
o Pasien harus mempunyai box individu yang berisi torniquet dan
plester.
PERSEDIAAN STERIL / STOCK.
Beberapa barang yang dibawa pasien ke tempat dialysis dapat menjadi
penularan dengan darah dan cairan tubuh lainnya dan dapat menjadi
pembawa untuk pasien lainnya secara langsung dari penularan tangan
para anggota staff.
Hanya membawa secukupnya persediaan steril yang akan
digunakan dari pasien untuk pasien .
Persediaan steril / disposable akan dibuang dan tidak digunakan
untuk pasien lain.
Persediaan yang sama ditrolley dan persediaan steril tidak akan
berada pada tempat pasien yang serologi positif untuk
menghindari penularan dari darah.
Persediaan steril tidak akan berlebihanan stock atau menyimpan
di tempat dialysis.
Semua persediaan steril, linen , persediaan trolley / tempat
penyimpanan harus dilindungi dari debu setiap waktu.
Persediaan non steril akan disimpan didalam ruangan tempat
kotor.
Unit dialysis tidak boleh mengerjakan reuse.


RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



Barang non disposable
Barang yang bukan disposable hanya digunakan untuk sekali pakai
pasien (singgle patient) atau dibersihkan dan didesinfektan sebelum
dibawa ke tempat pasien lainnya.
Beberapa barang non disposable yang akan dipakai hanya untuk satu
pasien:
Torniquet, plester
Mesin tekanan darah dan termometer

8. MEMBERSIHKAN DAN MENDESINFEKTAN ALAT, PERSEDIAAN
BARANG DAN PERMUKAAN LINGKUNGAN.

AREA LINGKUNGAN
Sebagian besar kemungkinan sumber pencemaran berada di permukaan
dimana banyak sekali / seringkali terjadi sentuhan, Seperti :
Permukaan bagian luar ( external ) dari mesin dialysis.
Kontrol panel dari mesin dialysis.
Prosedur trolley.
Resiko kehidupan pada tempat pembuangan / tempat jarum.
Tempat barang diatas trolley dan mesin dialysis.
Manset tensi meter, stetoscope.
Meja perawat, gorden, kain kassa.
Lantai, rak, catatan pasien / map.
Botol betadin / hexol.
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



MESIN HEMODIALYSIS ( BAGIAN LUAR )
HC 90 (1 : 20) alat HD dianjurkan dibersihkan pada unit
hemodialysis. Permukaan luar mesin dialysis dan bagian yang
penting dibersihkan dengan membutuhkan perawatan khusus
seperti dibawah ini yang terdapat di mesin:
o Sisi dialisat, sambungan dialisat (pangkal dialisat)
o Sisi bikarbonat, Transducer pada arteri dan vena
o Deteksi udara (air detektor), pompa heparin, pompa darah
Percikan darah diatas permukaan mesin harus segera dibersihkan
dengan bleach / Sodium Hypochloride ( 1 : 100 )

MESIN HEMODIALYSIS ( BAGIAN DALAM )
o Desinfektan mesin dialysis
- Mesin dialysis akan efektif didesinfektan sesudah tiap
pasien, sesuai dengan petunjuk dari mesin.
- Prosedur pembilasan ,desinfektan dan pembuangan
dilakukan sesudah tiap dialysis berlaku untuk semua
pasien.
- Mesin dialysis digunakan untuk tindakan pasien yang
sudah diketahui hepatitis B positif atau yang belum
diketahui statusnya atau dengan anti HCV positif
digunakan pada pasien lainnya tetapi harus di bleach
sesudah digunakan.
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



- Jika terdapat kebocoran darah didalam sistem sirkulasi,
biasanya pembilasan dan prosedur desinfektan akan
dilakukan 2 x sebelum sistem digunakan pada pasien yang
berbeda.
o Tekanan Transducer
Saringan tekanan transducer pelindung/ penangkal harus
digunakan untuk mencegah pencemaran dari kedua komponen
arteri dan vena dari mesin dialysis.
- Ini harus diganti dan ditempatkan kembali ketika basah
atau tercemar dengan darah.
- Memberitahukan teknisi jika terjadi kebocoran darah
bagian dalam isolasi yang membutuhkan penggantian
sebelum mesin dipakai untuk pasien berikutnya.

MEJA DAN KURSI UNTUK DIALYSIS
o Furniture ini harus dibersihkan sesudah diantara pasien dengan H C
90.
o Laporkan setiap ada basah di kursi.

PEMBUANGAN YANG BERBAHAYA
o Semua buangan obat harus dibuang pada kantong double
kuning. Tiap ikatan kantong harus dipisahkan. Buangan obat
termasuk semua alat disposable yang digunakan termasuk;
selang darah, dializer dan kemasan balutan.
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



o Tempat konsentrat Acid harus dikosongkan dan dikempeskan
ditutup, dikunci kencang untuk dibuang / dikubur dalam
ruangan pembuangan ( disposal ) untuk dikumpulkan.
o Kantong priming harus dikosongkan dan dikubur
(ditenggelamkan)
o Bagian luar harus tertutup loop (melingkar) untuk dibuang
kedalam kantong double kuning .
o Kantong pengisian darah dibuang kedalam kantong double
sampah dan dikubur.
o Pembuangan yang berbahaya hanya ditujukan untuk pemakaian
pasien hepatitis positif / pasien yang tidak diketahui statusnya.
o Jangan digunakan disekitar unit, gunakan untuk pasien negatif
lainnya.

Benda Tajam
Pembuangan benda tajam
o Staff melakukan prosedur pada instrument benda tajam yang
telah digunakan secara pribadi dan bertanggung jawab untuk
keamanan pembuangan benda tajam yang dipakai.
o Benda tajam harus dibuang secepatnya, setelah digunakan
masukan pada tempat yang ditunjuk.
o Tempat benda tajam harus dibawa ke tempat dimana prosedur
dilakukan.
o Jangan menutup jarum.
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



Tempat pembuangan
o Tempat benda tajam tidak boleh melebihi dari pada 2/3 bagian.
o Benda tajam jangan dipaksakan dimasukan pada tempat sampah
yang sudah penuh.
o Mereka harus menjamin segel / terkunci ketika penuh dan
pembuangan dikumpulkan untuk dibuang.
o Jika ada darah diatas permukaan tempat / wadah jarum harus
dibersihkan dengan Sodium Hypoclorid 1 : 100.

Kain penyaring / kassa
o Kassa dapat sebagai perantara pertumbuhan organisme,
walaupun tidak kelihatan darah virus HBV dapat aktif selama 7
hari dalam kassa .
o Kassa harus teratur diganti 1 bulan / 2 bulan sekali dalam unit
hemodialysis.

Linen
Semua linen harus dibuang kedalam tempat linen sesegera setelah
pasien selesai tindakan dialysis.

9. TEST RUTIN SEROLOGY DAN IMMUNISASI :
o Semua pasien pre dialysis tergantung dari keadaan pasien akan
di test terhadap HbsAG ( HBV ), Anti HBs, HCV dan H I V
diawal dan setiap 6 bulan sekali .
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



10. TINDAK LANJUT :
Memelihara / menyimpan laporan
o Mengembangkan dan mendata buku catatan seperti dibawah ini :
Status vaksinasi
Test serology untuk virus hepatitis ( termasuk A L T )
Peristiwa yang berlawanan seperti :
- Kebocoran darah dan tumpah
- Tidak berfungsinya mesin hemodialysis
o Memelihara laporan untuk tiap pasien seperti dibawah ini :
Tempat dialysis
Mesin digunakan untuk tiap pasien
Nama staff anggota yang hadir dan yang berhubungan
dengan pasien.
Laporan Kejadian
Darah terbuang, Potongan jarum, dan ketika berada ditempat terjadi
perubahan pasien hemodialysis.
Pendidikan dan pelatihan untuk pasien / Pekerja sosial
o Pasien dan perawat dapat menjadi pendidik dalam prinsip infeksi
kontrol untuk mengurangi resiko pencemaran virus dari dan ke
staff.
o Pelatihan dapat menyediakan laporan protokol bagaimana
membersihkan dan mendesinfektan alat dialysis, ruangan dialysis
dan keamanan pembuangan dari tindakan dialysis.
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA UNIT II
KEBIJAKAN INFEKSI KONTROL UNTUK
HEPATITIS B, C, & HIV, DIUNIT HD



No. Dokumen


No. Revisi

Hal :

HEMODIALISA Agustus 2012

Di setujui Oleh :



o Pasien akan mengerti dan menilai pelaksanaan protokol ini dan
akan mendokumentasikan.
o Semua petugas baru harus menerima pendidikan dan pelatihan
masalah infeksi kontrol.
o Semua petugas yang baru harus menilai kompetensi mereka dalam
prosedur infeksi kontrol.

You might also like