You are on page 1of 117

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan otonomi daerah yang telah dimulai sejak 2001 mengandung
konsekuensi yang cukup menantang bagi daerah. Di satu sisi, kebebasan berkreasi
membangun daerah benar-benar terbuka lebar bagi daerah. amun demikian, di sisi
yang lain telah menghadang setumpuk masalah yang harus diselesaikan. !asalah
yang sangat mendasar adalah perubahan pola pengelolaan daerah dari sentralistik
menjadi desentralisasi, misalnya sumber dana untuk membiayai pembangunan,
sumber daya manusia sebagai aparat pelaksana seluruh akti"itas pembangunan, dan
masih banyak yang lain. Pembangunan nasional dan daerah merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembangunan desa. Desa merupakan basis
kekuatan sosial ekonomi dan politik yang perlu mendapat perhatian serius dari
pemerintah. Perencanaan pembangunan selama ini menjadikan masyarakat desa
sebagai objek pembangunan bukan sebagai subjek pembangunan.
#ahirnya $ndang-$ndang omor %2 &ahun 200' tentang Pemerintahan
Daerah membuat kebijakan tentang desa dalam memberi pelayanan, peningkatan
peran serta dan pemberdayaan masyarakat desa yang ditujukan bagi kesejahteraan
masyarakat. $ndang-$ndang omor %% &ahun 200' tentang Perimbangan (euangan
antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah merupakan keseluruhan belanja
daerah diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dalam upaya memenuhi ke)ajiban daerah.
1
2
#ahirnya otonomi daerah serta dalam era globalisasi, maka pemerintah
daerah dituntut memberikan pelayanan yang lebih prima serta memberdayakan
masyarakat sehingga masyarakat ikut terlibat dalam pembangunan untuk kemajuan
daerahnya, karena masyarakatlah yang lebih tahu apa yang mereka butuhkan serta
pembangunan yang dilakukan akan lebih e*ekti* dan e*isien, dan dengan sendirinya
masyarakat akan mempunyai rasa memiliki dan tanggung ja)ab. Proses
pembangunan saat ini perlu memahami dan memperhatikan prinsip pembangunan
yang berakar dari ba)ah +grasroots,, memelihara keberagaman budaya, serta
menjunjung tinggi martabat serta kebebasan bagi manusia. Pembangunan yang
dilakukan harus memuat proses pemberdayaan masyarakat yang mengandung makna
dinamis untuk mengembangkan dalam mencapai tujuan.
(onsep yang sering dimunculkan dalam proses pemberdayaan adalah
konsep kemandirian dimana program-program pembangunan dirancang secara
sistematis agar indi"idu maupun masyarakat menjadi subjek dari pembangunan.
(egagalan berbagai program pembangunan perdesaan di masa lalu adalah disebabkan
antara lain karena penyusunan, pelaksanaan dan e"aluasi program-program
pembangunan yang tidak melibatkan masyarakat. Proses pembangunan lebih
mengedepankan paradigma politik sentralistis dan dominannya peranan negara pada
arus utama kehidupan bermasyarakat.
-tonomi asli merupakan bentuk ke)enangan yang hanya dimiliki oleh
Desa berdasarkan adat-istiadat yang hidup dan dihormati di suatu Desa yang
bersangkutan. .ni tampak kurang mendapat perhatian kita, sehingga dapat
menyebabkan kegiatan administrasi dalam organisasi pemerintahan tidak berjalan
seperti yang diharapkan. /al semacam ini kemungkinan dapat memba)a dampak
%
negati* bagi suatu pemerintahan, maksudnya penyelenggaraan ataupun
pengembangan organisasi pemerintahan Desa tidak berjalan secara e*ekti* dan
e*isien. $ntuk itu Pemerintah Desa mempunyai hak, )e)enang dan ke)ajiban
memimpin pemerintahan desa yaitu menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dan
merupakan penyelenggara dan penanggung ja)ab utama di bidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan dalam rangka penyelenggaraan urusan
pemerintahan Desa.
.mplementasi -tonomi Daerah salah satu aspeknya adalah pengelolaan
keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah merupakan suatu program daerah
bidang keuangan untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu serta mengemban misi
me)ujudkan suatu strategi melalui berbagai kegiatan. Dalam Peraturan Pemerintah
omor 02 &ahun 2001 tentang Desa dimana penyelenggaraan urusan pemerintah desa
yang menjadi ke)enangan desa didanai dari 2nggaran Pendapatan dan 3elanja Desa
dan 3antuan Pemerintah Desa sesuai dengan surat !enteri Dalam egeri omor4
1'056'078 tanggal 22 !aret 2001 tentang Pedoman 2lokasi Dana Desa +2DD, dari
pemerintah (abupaten kepada Pemerintah Desa. !elalui 2lokasi Dana Desa, desa
berpeluang untuk mengelola pembangunan, pemerintahan dan sosial kemasyarakatan
desa secara otonom. 2lokasi Dana Desa adalah dana yang diberikan kepada desa
yang berasal dari dana perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah yang
diterima oleh (abupaten5(ota.
(onsep alokasi dana desa sebenarnya bermula dari sebuah kritik dan re*leksi
terhadap model bantuan desa yang diberikan oleh pemerintah pusat bersamaan
dengan agenda pembangunan desa sejak tahun 1969. Dalam mendesain trans*er
keuangan pusat dengan daerah, -rde 3aru ternyata masih melanjutkan pola yang
'
dipakai -rde #ama. 3eragam jenis trans*er keuangan kepada desa tersebut
diantaranya adalah 3antuan Desa +3andes,, dana pembangunan desa +3angdes,, serta
.npres Desa &ertinggal5.D& +7idik, 2002,.
Pemberian alokasi dana desa merupakan )ujud dari pemenuhan hak desa
untuk menyelenggarakan otonominya agar tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
desa yang berdasarkan keanekaragaman, partisipasi, demokratisasi, pemberdayaan
masyarakat. Peran pemerintah desa ditingkatkan dalam memberikan pelayanan dan
kesejahteraan masyarakat serta mempercepat pembangunan dan pertumbuhan
)ilayah-)ilayah strategis, sehingga dapat mengembangkan )ilayah-)ilayah
tertinggal dalam suatu sistem )ilayah pengembangan. iat dan keinginan pemerintah
+negara5daerah, untuk membangun dan mengembangkan sebuah )ilayah sangatlah
mendapat dukungan dari masyarakat, realisasi dari niat dan keinginan ini haruslah
berbentuk kesejahteraan dan kebanggan sebagai anggota masyarakat +negara5daerah,
+!ira:a, 2001,.
&ujuan pelaksanaan alokasi dana desa adalah4 1, meningkatkan
penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan sesuai ke)enangannya; 2, meningkatkan
kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan secara partisipati* sesuai dengan potensi desa;
%, meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja dan kesempatan
berusaha bagi masyarakat desa; serta ', mendorong peningkatan s)adaya gotong
royong masyarakat. 2dapun program alokasi dana desa +2DD, yang dilaksanakan di
(ecamatan (husus di Desa 7ederhana adalah4 1, 3iaya operasional penyelenggaraan
pemerintah desa; 2, 3iaya operasional 3PD; %, &ambahan penghasilan kepala desa
1
dan perangkat desa; ', 3antuan biaya operasional #(!D; 6, 3antuan operasional
P((; 0, 3antuan operasional Posyandu; <, 3antuan pengembangan sosial budaya,
keagamaan, dan pembinaan generasi muda.
Pelaksanaan 2lokasi Dana Desa ini dilaksanakan dengan pembangunan *isik
dan non *isik yang berhubungan dengan .ndikator Perkembangan Desa. .ndikator
Perkembangan Desa meliputi tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat
kesehatan. =alaupun masih ada desa-desa yang belum berhasil dalam pembangunan
*isik, namun pemberian 2lokasi Dana Desa dengan pembangunan *isik dianggap
relati* cukup memenuhi prasarana dan sarana desa.
$saha penerapan program 2DD yang dicanangkan oleh Pemerintah
(abupaten $mum ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah (ecamatan
(husus dalam memaksimalkan peman*aatan alokasi dana desa. Penggunaan 2DD di
(ecamatan (husus telah berjalan sesuai dengan program yang dilaksanakan.
Pengetahuan dan kesadaran masyarakat cukup berkembang dalam penggunaan 2DD
sehingga ekonomi masyarakat menunjukkan adanya peningkatan dengan terlibatnya
masyarakat dalam usaha ternak dan anyaman. /al ini menjadi perhatian pemerintah
kecamatan dan pemerintah desa sebagai pengambil kebijakan adalah bagaimana
menerapkan agar program alokasi dana desa ini sebagai langkah strategis dalam
usaha pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan ekonomi (ecamatan (husus
Desa 7ederhana (abupaten $mum.
Pada saat pola pemerintahan sentralistik, daerah menerima saja program-
program yang telah dirancang dari pusat. 2kan tetapi, sekarang ini daerah harus
melakukan sendiri akti"itas perencanaan, pelaksanaan, hingga penga)asan. Dengan
beban pekerjaan yang semakin banyak tersebut, maka sumber daya manusia harus
6
siap, baik jumlah maupun kualitasnya. 7edangkan dalam hal sumber pembiayaan
pembangunan, daerah dituntut untuk mampu membiayai sebagian besar kegiatan
pembangunannya, sehingga sekali lagi diperlukan sumber daya manusia yang kreati*
yang dapat menghasilkan pemikiran, konsep, dan kebijakan bagi pemenuhan sumber
pembiayaan pembangunan.
!elaksanakan tugas dan ke)ajibannya, Pemerintah desa bertanggung ja)ab
kepada rakyat melalui 3adan Permusya)aratan Desa +3PD, dan menyampaikan
laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada 3upati. Pemerintah desa dalam hal
ini (epala Desa dilarang melakukan kegiatan-kegiatan atau tindakan yang merugikan
kepentingan negara, pemerintah, pemerintah Daerah dan masyarakat Desa.
!aksudnya untuk menghindarkan penyimpangan-penyimpangan yang akan
merugikan kepentingan umum khususnya kepentingan Desa itu sendiri. Pemerintah
desa harus mengadakan kerjasama untuk kepentingan Desa yang diatur dengan
keputusan bersama dan diberitahukan kepada >amat. Dalam hal ini tugas Pemerintah
desa khususnya (epala Desa harus mengarahkan aparat-aparat pemerintah Desa,
memberikan dorongan dan moti"asi dalam melaksanakan masing-masing tugasnya,
agar organisasi pemerintahan di Desa berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Pada dasarnya suatu organisasi akan mati apabila kegiatan administrasi tidak jelas,
karena kita tahu bah)a *ungsi Pemerintah Desa dalam mengembangkan organisasi
pemerintahan sangat penting. $ntuk itu ada % *ungsi yang harus dimiliki oleh seorang
Pemimpin baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah Daerah termasuk
Pemerintah Desa memiliki % peranan yang sangat strategis dalam membangun
desanya yaitu stabilitas, alokasi dan distribusi. 2dapun batasan pengertian ke % *ungsi
tersebut adalah 4
0
a. 7tabilitas adalah kemantapan, kestabilan, keseimbangan
b. 2lokasi adalah Penentuan penggunaan sumber daya secara sistematis +misalnya
tenaga kerja, mesin dan perlengkapan demi pencapaian hasil yang optimal,.
c. Distribusi adalah penyaluran +pembagian, pengiriman, kepada beberapa orang atau
ke beberapa tempat.
Di dalam meningkatkan atau mengembangkan organisasi pemerintah dalam
suatu Desa maka yang harus dilakukan oleh seorang (epala Desa selaku Pemimpin
adalah mengarahkan atau memberikan moti"asi terhadap aparat pemerintah agar
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, karena keberhasilan suatu organisasi baik
itu organisasi besar atau kecil tergantung dari orang-orang yang terlibat di dalamnya.
-leh karena itu peran serta masyarakat terhadap pengembangan organisasi
pemerintah sangat diharapkan terutama para pemuda sebagai penggerak atas
berhasilnya segala pembangunan di desa tersebut Dalam hal ini tidak lepas tanggung
ja)ab seorang (epala Desa selaku pembina masyarakat demi terselenggaranya
otonomi.
7ehubungan dengan hal tersebut, ke)ajiban pemerintah dalam menyediakan
berbagai in*rastruktur sosial yang memadai khususnya dalam )ilayah desanya
sendiri seperti penyediaan lingkungan yang layak, peningkatan keterampilan, *asilitas
umum, sarana transportasi dan sebagainya. Penyediaan in*rastruktur tersebut mutlak
dilakukan agar desa dapat tumbuh dan berkembang dan mampu menyelenggarakan
rumah tangganya sendiri demi tercapainya kehidupan masyarakat yang aman,
sejahtera dan damai.
$ntuk me)ujudkan hal tersebut, maka strategi dan program kebijakan
pemerintahan selaku Pemimpin harus memiliki rele"ansi yang dapat memudahkan
<
masyarakat ikut berpartisipasi sekaligus turut pula menikmati hasil-hasil kerja mereka
dengan baik. .ni berarti pula bah)a setiap peraturan yang ada dalam organisasi
tersebut sangat perlu dituangkan dalam aturan dan kebijakan yang lebih sederhana,
mudah dan biaya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di desa.
3erkaitan dengan hal tersebut, implementasi pengembangan terhadap
organisasi pemerintahan desa dalam struktur penataan harus berpijak pada asas
e*ekti"itas dan e*isiensi dengan tetap menjunjung tinggi hak-hak indi"idu dalam
masyarakat untuk berkembang semaksimal mungkin. !ekanisme pelayanan
organisasi pemerintah pada hakikatnya perlu diarahkan pada *ungsi pelayanan sosial
yang benar-benar mengedepankan kepentingan masyarakat sehingga peran
pemerintah selaku Pemimpin benar-benar ter)ujud. amun tidak dapat dipungkiri
bah)a prosedur apapun bentuk dan jenisnya telah sering disalahgunakan
oleh oknum aparat dan seringkali dianggap sebagai alat untuk melegitimasi
kekuasaan birokrasi.
7alah satu aspek yang kadangkala diman*aatkan oleh oknum aparat dalam
mencari keuntungan dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan adalah
lemahnya aturan yang ada dan tidak jelasnya mekanisme dan prosedur dalam
memperoleh kebijaksanaan. $ntuk itu sebagai aparat pemerintah desa harus adil
dalam mengambil keputusan dan harus benar-benar berada dalam panutan di
masyarakat agar dalam pengembangan organisasi pemerintah tersebut
berkembang sesuai dengan aturan yang ada.
Pembangunan in*rastruktur desa harus lebih didasarkan atau ditentukan oleh
masyarakat itu sendiri sehingga memungkinkan tumbuhnya kes)adayaan5partisipasi
masyarakat dalam proses pelaksanaannya. Di sisi lain, in*rastruktur yang dibangun
9
juga dapat menumbuhkan rasa memiliki dan tanggungja)ab masyarakat dalam
mengelola dan memelihara setelah proyek tersebut berakhir, dan di dalam
pembangunan in*rastruktur desa hendaknya mempunyai sasaran yang tepat, sehingga
sumber daya yang terbatas dapat diman*aatkan secara e*ekti* dan e*isien +7uriadi,
20014 61,. Di dalam $ndang-undang omor %2 &ahun 200' tentang Pemerintahan
Daerah, antara lain menegaskan bah)a Pemberian -tonomi #uas kepada Daerah
diarahkan untuk memepercepat ter)ujudnya kesejahtaraan masyarakat melalui
peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
Daerah memiliki ke)enangan membuat kebijakan daerah untuk memberi
pelayanan, penyertaan peran serta, prakarsa dan Pemberdayaan !asyarakat yang
bertujuan pada Peningkatan (esejahtraan ?akyat. -leh karena itu kebijakan
pemberdayaan masyarakat merupakaan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan
-tonomi Daerah yang luas,nyata dan bertanggungja)ab yang diletakkan di Daerah
(abupaten dan (ota. Dalam rangka untuk mencapai tujuan pembangunan
in*rastruktur desa secara lebih e*ekti*, maka pemerintah desa dan masyarakatnya
perlu menciptakan suatu strategi pencapaian tujuan tersebut. Dalam merancang
strategi yang dimaksud, pemerintah desa perlu memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut4
1. (eterpaduan pembangunan desa, dimana kegiatan yang dilaksanakan memiliki
sinergi dengan kegiatan pembangunan yang lain.
2. Partisipati*, dimana masyarakat terlibat secara akti* dalam kegiatan dari proses
perencanaan, pelaksanaan, penga)asan dan peman*aatan.
%. (eberpihakan, dimana orientasi kegiatan baik dalam proses maupun peman*aatan
hasil kepada seluruh masyarakat desa.
10
'. -tonomi dan desentralisasi, dimana masyarakat memperoleh kepercayaan dan
kesempatan luas dalam kegiatan baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan,
penga)asan maupun peman*aatan hasilnya.
7uatu pembangunan akan tepat mengenai sasaran, terlaksana dengan baik
dan diman*aatkan hasilnya apabila pembangunan yang dilakukan tersebut benar-
benar memenuhi kebutuhan masyarakat. $ntuk memungkinkan hal itu terjadi,
khususnya pembangunan perdesaan, mutlak diperlukan pemberdayaan masyarakat
desa mulai dari keikutsertaan perencanaan sampai pada hasil akhir dari pembangunan
tersebut.
#ahirnya $ndang-undang omor %2 &ahun 200' tentang otonomi daerah
dan Peraturan Pemerintah o 02 &ahun 2001 tentang desa memberikan kesempatan
kepada masyarakat desa untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri,
dengan persyaratan yang diamanatkan yakni diselenggarakan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan, serta
memperhatikan potensi dan keaneka-ragaman daerah. !asyarakat memiliki peran
cukup sentral untuk menentukan pilihan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan
aspirasinya. !asyarakat memiliki kedaulatan yang cukup luas untuk menentukan
orientasi dan arah kebijakan pembangunan yang dikehendaki. ilai-nilai kedaulatan
selayaknya dibangun sebagai kebutuhan kolekti* masyarakat dan bebas dari
kepentingan indi"idu dan atau golongan.
$saha untuk menggalakkan pembangunan desa yang dimaksudkan untuk
memperbaiki dan meningkatkan tara* hidup serta kondisi sosial masyarakat desa yang
merupakan bagian terbesar dari masyarakat .ndonesia, melibatkan tiga pihak, yaitu
pemerintah, s)asta dan )arga desa. Dalam prakteknya, peran dan prakarsa
11
pemerintah masih dominan dalam perencanaan dan pelaksanaan maupun untuk
meningkatkan kesadaran dan kemampuan teknis )arga desa dalam pembangunan
desa. 3erbagai teori mengatakan, bah)a kesadaran dan partisipasi )arga desa
menjadi kunci keberhasilan pembangunan desa. 7edangkan untuk menumbuhkan
kesadaran )arga desa akan pentingnya usaha-usaha pembangunan sebagai sarana
untuk memperbaiki kondisi sosial dan dalam meningkatkan partisipasi )arga desa
dalam pembangunan banyak tergantung pada kemampuan pemimpin desa khususnya
pimpinan dan kepemimpinan pemerintah desa atau (epala Desa. 7ebab pada tingkat
pemerintahan yang paling ba)ah, kepala desa sebagai pimpinan pemerintah desa atau
aktor dalam menjalankan kepemimpinan pemerintah desa menjadi ujung tombak
pelaksanaan dan terlaksananya pembangunan desa maupun dalam menumbuhkan
kesadaran )arga desa untuk berperan serta dalam pembangunan desa.
7alah satu sasaran pokok pembangunan Desa ialah memberantas atau
setidak-tidaknya mengurangi kemiskinan, meningkatkan tara* hidup yang lebih layak.
Pembangunan desa harus melibatkan sebagian besar penduduk, yang hasilnya dapat
dinikmati oleh seluruh masyarakat. (iranya cukup disadari bah)a tidak jarang
terjadi, hasil pembangunan desa hanya dinikmati oleh sekelompok elite desa atau
bahkan oleh orang-orang di luar lingkungan desa +7u)ondo, 19<24 0%,.
.su pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan pada era globalisasi
khususnya pada :aman otonomi daerah semakin banyak dibicarakan dalam *orum-
*orum diskusi yang dilakukan pemerintah, lembaga s)adaya masyarakat, nasional
dan internasional, dan melalui artikel-artikel dalam media massa. (esimpulannya
mempersoalkan sikap apatis masyarakat terhadap proyek pembangunan, partisipasi
masyarakat yang rendah dalam pembangunan, penolakan masyarakat terhadap
12
beberapa proyek pembangunan, ketidakberdayaan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan serta pemecahan masalahnya, tingkat adopsi masyarakat yang rendah
terhadap ino"asi, dan masyarakat cenderung menggantungkan hidup terhadap
bantuan pemerintah, serta kritik-kritik lainnya yang umumnya meragukan bah)a
masyarakat memiliki potensi untuk dilibatkan sebagai pelaksana pembangunan.
!eskipun kritik-kritik diatas ada benarnya, tetapi dengan hanya menyalahkan
masyarakat tanpa mencari *aktor-*aktor penyebabnya maka permasalahannya tidak
dapat dipecahkan +7uriadi, 20014 16,.
Pendekatan top-do)n tidak mengembangkan masyarakat untuk mempunyai
tanggung ja)ab dalam mengembangkan ide-ide baru yang lebih sesuai dengan
kondisi setempat dan mengakibatkan ketergantungan. amun masyarakat harus diberi
kepercayaan dalam pembangunan, dimana hasil yang lebih berkelanjutan akan
dicapai jika masyarakat diberikan kepercayaan agar dapat menentukan proses
pembangunan yang dibutuhkan mereka sendiri, sementara pemerintah dan lembaga
lain mempunyai peran sebatas mendukung dan mem*asilitasi. Pendekatan
pemberdayaan masyarakat ini akan mengantar masyarakat dalam berproses untuk
mampu menganalisa masalah dan peluang yang ada serta mencari jalan keluar sesuai
sumber daya yang merekamiliki. !ereka sendiri yang membuat keputusan-keputusan
dan rencana-rencana, mengimplementasikan serta menge"aluasi kee*ekti*an kegiatan
yang dilakukan.
(egagalan pembangunan atau pembangunan tidak memenuhi sasaran karena
kurangnya pemberdayaan masyarakat, bahkan banyak kasus menunjukkan rakyat
menentang upaya pembangunan. (eadaan ini dapat terjadi karena beberapa hal4
1,Pembangunan hanya menguntungkan segolongan kecil orang dan tidak
1%
menguntungkan rakyat banyak bahkan pada sisi estrem dirasakan merugikan.
2,Pembangunan meskipun dimaksudkan menguntungkan rakyat banyak, tetapi rakyat
kurang memahami maksud tersebut. %,Pembangunan dimaksudkan untuk
menguntungkan rakyat dan rakyat memahaminya, tetapi cara pelaksanaannya tidak
sesuai dengan pemahaman tersebut. ',Pembangunan dipahami akan menguntungkan
rakyat tetapi rakyat tidak diikutsertakan.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan $ndang-undang o. %2 &ahun 200'
tentang Pemerintahan Daerah dan $ndang-undang o. 21 &ahun 200' tentang 7istem
Perencanaan Pembangunan asional, maka pembangunan yang dilaksanakan dengan
menggunakan paradigma pemberdayaan sangat diperlukan untuk me)ujudkan
partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
pembangunan di desa, kelurahan, dan kecamatan. $ntuk me)ujudkan pemberdayaan,
kesejahteraan dan kemandirian masyarakat perlu didukung oleh pengelolaan
pembangunan yang partisipati*. Pada tatanan pemerintahan diperlukan perilaku
pemerintahan yang jujur, terbuka, bertanggung ja)ab dan demokrasi, sedangkan pada
tatanan masyarakat perlu dikembangkan mekanisme yang memberikan peluang peran
serta masyarakat dalam proses pengambilan keputusan bagi kepentingan bersama.
Pembangunan )ilayah pedesaan tidak terlepas dari peran serta dari seluruh
masyarakat pedesaan, sehingga kinerja seorang kepala desa sebagai kepala
pemerintahan desa harus dapat menjalankan tugas pokok memimpin dan
mengkoordinasikan pemerintah desa dalam melaksanakan sebagian urusan rumah
tangga desa, melakukan pembinaan dan pembangunan masyarakat, dan membina
perekonomian desa. amun dalam kenyataannya menunjukkan bah)a penilaian
1'
kinerja kepala desa oleh masyarakat dalam memberikan pelayanan serba lamban,
lambat, dan berbelit-belit serta *ormalitas.
!asyarakat yang dinamis telah berkembang dalam berbagai kegiatan yang
semakin membutuhkan aparatur pemerintah yang pro*esional. 7eiring dengan
dinamika masyarakat dan perkembangannya, kebutuhan akan pelayanan yang
semakin kompleks serta pelayanan yang semakin baik, cepat, dan tepat. 2paratur
pemerintah yang berada ditengah-tengah masyarakat dinamis tersebut tidak dapat
tinggal diam, tetapi harus mampu memberikan berbagai pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. &erjadinya pemekaran )ilayah di .ndonesia,
khususnya di beberapa kabupaten, menyebabkan terjadinya perubahan sistem dan
struktur kepemerintahan baik di pusat maupun di daerah. $ntuk menghadapi
perubahan tersebut Pemerintah Daerah (abupaten $mum berke)ajiban
meningkatkan kemampuan aparatur pemerintahannya di berbagai bidang, antara lain
peningkatan kemampuan 7D! seperti keahlian, pengetahuan dan ketrampilan dengan
melalui pendidikan, pelatihan, kursus, magang, seminar5diskusi dan lain-lain.
Pemerintahan (abupaten $mum dalam rangka peningkatan mutu dan
kualitas 7D!, sudah melaksanakan pelatihan penjenjangan dan pelatihan teknis
Pemerintahan Desa sebagai aplikasi dari Peraturan Pemerintah o. 100 &ahun 2001
tentang peningkatan aparatur pemerintahan dan Peraturan Pemerintah o. 02 &ahun
2001 tentang pemerintahan desa, yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan
aparatur pemerintahan desa. Pelatihan tersebut dilakukan secara bertahap baik di
tingkat kabupaten maupun di tingkat kecamatan. /arapan dari terlaksananya program
pendidikan dan pelatihan tersebut adalah dapat meningkatkan kinerja kepala desa
11
dalam melaksanakan tugas dan tanggung ja)abnya sebagai aparatur pemerintah di
desa.
Pada dasarnya kinerja pemerintah desa tidak cukup hanya dengan
peningkatan pendidikan dan pelatihan saja, tetapi bisa juga dilakukan melalui
peningkatan moti"asi kepada mereka. &imbulnya moti"asi pada diri seseorang tentu
oleh adanya suatu kebutuhan hidupnya baik itu kebutuhan primer maupun kebutuhan
sekundernya. 8ika kebutuhan tersebut dapat terpenuhi, maka seseorang akan giat
bekerja sehingga kinerja dapat meningkat. (inerja pemerintah desa sebagai aparatur
pemerintahan desa khususnya yang ada di (abupaten $mum tentu dipengaruhi oleh
kebutuhan seperti yang dimaksud di atas, dan mereka akan bekerja keras jika
pekerjaannya itu dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Disamping *aktor moti"asi
juga *aktor pengalaman akan ikut mempengaruhi prestasi kerja +kinerja, dalam
pelaksanaan tugas kepemerintahan desanya. 7eorang kepala desa yang sudah lama
bekerja sebagai kepala desa akan lebih berpengalaman dibandingkan dengan yang
baru bekerja sebagai kepala desa, dan dengan pengalaman tersebut ia akan mudah
melaksanakan tugas kesehariannya sebagai aparatur pemerintahan desa.
-leh karena itu, berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik
untuk melaksanakan penelitian dengan judul4 Peranan Pemerintah Desa Dalam
Memberdayakan Masyarakat Di Era Otonomi Daerah ada Desa !ederhana
"e#amatan "h$s$s "ab$aten Um$m
B. %$m$san Masalah
3erdasarkan latar belakang pemikiran diatas maka dalam penelitian ini
penulis mengangkat beberapa permasalahan yaitu4
16
1. 3agaimana peranan pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat di Desa
7ederhana (ecamatan (husus (abupaten $mum @
2. Aaktor-*aktor apa yang mendorong dan menghambat Pemerintah desa dalam
memberdayakan masyarakat di Desa 7ederhana (ecamatan (husus (abupaten
$mum @
&. '$($an Penelitian
1. $ntuk mengetahui dan menganalisis peranan Pemerintah desa dalam
memberdayakan masyarakat di Desa 7ederhana (ecamatan (husus (abupaten
$mum.
2. $ntuk mengetahui *aktor-*aktor yang mendorong dan menghambat pemerintah
desa dalam memberdayakan masyarakat di Desa 7ederhana (ecamatan (husus
(abupaten $mum.
D. Man)aat Penelitian
1. Dari segi teoritis atau aspek keilmuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi kontribusi bagi pengembangan konsep keilmuan khususnya dalam
bidang kajian yang berhubungan dengan pengembangan organisasi pemerintah
Desa khususnya (ecamatan (husus (abupaten $mum.
2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
re*erensi dan bahan masukan bagi peranan (epala Desa sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku dalam meningkatkan pembangunan di
daerahnya.
10
BAB II
'IN*AUAN PU!'A"A
7ebelum melakukan penelitian lebih lanjut, perlu mengemukakan teori-teori
sebagai kerangka ber*ikir untuk menggambarkan dari sudut mana penelitian menyoroti
masalah yang dipilih. 7ugiono +20014 11, menyatakan bah)a landasan teori perlu
ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar
perbuatan coba-coba. Dalam penelitian ini yang menjadi kerangka teorinya adalah
sebagai berikut4
2. Peranan
Dalam pengertian umum, peranan dapat diartikan sebagai perbuatan seseorang
atas sesuatu pekerjaan. !enurut (amus $mum 3ahasa .ndonesia, Peranan adalah
tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristi)a. Peranan merupakan
1<
suatu aspek yang dinamis dari suatu kedudukan +status,. Peranan merupakan sebuah
landasan persepsi yang digunakan setiap orang yang berinteraksi dalam suatu
kelompok atau organisasi untuk melakukan suatu kegiatan mengenai tugas dan
ke)ajibannya. Dalam kenyataannya, mungkin jelas dan mungkin juga tidak begitu
jelas. &ingkat kejelasan ini akan menentukan pula tingkat kejelasan peranan
seseorang +7edarmayanti, 200'4 %%,.
!enurut 7oekanto +200%4 2'%, peranan adalah aspek dinamis kedudukan
+status,. 2pabila seseorang melaksanakan hak dan ke)ajibannya sesuai dengan
kedudukannya maka dia menjalankan suatu peranan. 7etiap orang memiliki macam-
macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidup. /al ini sekaligus berarti
bah)a peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta
kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat dalam menjalankan
suatu peranan. Peranan mencakup tiga hal yaitu4
1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian
peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat.
2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh indi"idu
dalam masyarakat dalam organisasi.
%. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku yang penting bagi struktur sosial
masyarakat
B. Pemerintah Desa.
7ecara umum di .ndonesia, desa +atau yang disebut dengan nama lain sesuai
bahasa daerah setempat, dapat dikatakan sebagai suatu )ilayah terkecil yang dikelola
secara *ormal dan mandiri oleh kelompok masyarakat yang berdiam di dalamnya
1<
19
dengan aturanaturan yang disepakati bersama, dengan tujuan menciptakan
keteraturan, kebahagiaan dan kesejahteraan bersama yang dianggap menjadi hak dan
tanggungja)ab bersama kelompok masyarakat tersebut. =ilayah yang ada
pemerintahannya Desa5(elurahan langsung berada di ba)ah >amat. Dalam sistem
administrasi negara yang berlaku sekarang di .ndonesia, )ilayah desa merupakan
bagian dari )ilayah kecamatan, sehingga kecamatan menjadi instrumen koordinator
dari penguasa supra desa +egara melalui Pemerintah dan pemerintah daerah,.
Pada a)alnya, sebelum terbentukya sistem pemerintahan yang menguasai
seluruh bumi nusantara sebagai suatu kesatuan negara,1 urusan-urusan yang dikelola
oleh desa adalah urusan-urusan yang memang telah dijalankan secara turun temurun
sebagai norma-norma atau bahkan sebagian dari norma-norma itu telah melembaga
menjadi suatu bentuk hukum yang mengikat dan harus dipatuhi bersama oleh
masyarakat desa, yang dikenal sebagai hukum adat. $rusan yang dijalankan secara
turun temurun ini meliputi baik urusan yang hanya murni tentang adat istiadat,
maupun urusan pelayanan masyarakat dan pembangunan +dalam administrasi
pemerintahan dikenal sebagai urusan pemerintahan,, bahkan sampai pada masalah
penerapan sanksi, baik secara perdata maupun pidana.
!enurut $ndang-$ndang omor %2 &ahun 200' tentang Pemerintahan
Daerah, Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas )ilayah yang ber)enang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-
usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
egara (esatuan ?epublik .ndonesia. Pengertian desa dari sudut pandang sosial
budaya dapat diartikan sebagai komunitas dalam kesatuan geogra*is tertentu dan antar
20
mereka saling mengenal dengan baik dengan corak kehidupan yang relati* homogen
dan banyak bergantung secara langsung dengan alam. -leh karena itu, desa
diasosiasikan sebagai masyarakat yang hidup secara sederhana pada sektor agraris,
mempunyai ikatan sosial, adat dan tradisi yang kuat, bersahaja, serta tingkat
pendidikan yang rendah +8uliantara, 20014 1<,.
3erdasarkan Peraturan Pemerintah o. 02 tahun 2001, Desa atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas-batas )ilayah yang ber)enang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan egara (esatuan ?epublik
.ndonesia dan berada di kabupaten5kota, dalam pasal 2 ayat +1, dikatakan bah)a desa
dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-usul desa dan kondisi
sosial budaya masyarakat setempat. Pada ayat +2, tertulis bah)a pembentukan desa
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut4
a. 8umlah Penduduk.
b. #uas =ilayah.
c. 3agian =ilayah (erja.
d. Perangkat, dan.
e. 7arana dan Prasarana Pemerintahan.
Pembangunan nasional, desa memegang peranan yang sangat penting, sebab
desa merupakan struktur pemerintahan terendah dari sistem pemerintahan .ndonesia.
7etiap jenis kebijakan pembangunan nasional pasti bermuara pada pembangunan desa
sebab pembangunan .ndonesia tidak akan ada artinya tanpa membangun desa, dan
bisa dikatakan bah)a hari depan .ndonesia terletak dan tergantung dari berhasilnya
21
kita membangun desa. 7ehingga dengan semangat desentralisasi dalam otonomi
daerah ini masyarakat haruslah dilibatkan atau diberdayakan dalam pembangunan
desanya. 7ebab disadari atau tidak bah)a pembangunan desa telah banyak dilakukan
sejak dari dahulu hingga sekarang, tetapi secara umum hasilnya belum memuaskan
terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Desa memiliki hak otonomi tetapi tetap dalam ikatan pemerintah ?epublik
.ndonesia. /ak otonomi maksudnya berhak menyelenggarakan rumah tangganya
menurut keputusan sendiri, berhak mengatur rumah tangganya sendiri, asal tidak
bertentangan dengan peraturan pemerintah di desanya dan berke)ajiban
melaksanakan peraturan pemerintah Desa. 7edangkan (elurahan tidak memiliki hak
otonomi dan tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya menurut keputusan
sendiri. /anya menyelenggarakan pemerintahan menurut peraturan pemerintah di
atasnya. .nilah bedanya dengan Desa seperti yang ditetapkan dalam $ndang-undang
omor %2 &ahun 200'.
Di Desa terdapat masalah yang dihadapi masyarakat. 2da masalah
kesehatan, masalah pekerjaan dan pendapatan, pendidikan, pertanian, lingkungan
hidup dan lain sebagainya. !asyarakat berharap dapat lepas dari masalah-masalah
itu karena itu masalah-masalah )arga masyarakat dalam kebutuhannya untuk
meningkatkan tara* hidupnya antara lain kebutuhan pokok seperti makanan yang
cukup dan sehat, rumah yang sehat, pakaian yang memadai, kebutuhan pengetahuan,
keterampilan, penghasilan yang cukup, lingkungan yang apik dan sehat dan .ain-lain.
Di Desa sebenarnya terdapat potensi sumber daya. 2da potensi sumber daya
alam atau sumber daya lingkungan dan sumber daya manusia. 2gar terpenuhi
kebutuhannya maka mau tidak mau sumber daya itu harus diman*aatkan dengan baik.
7
22
$ntuk itulah perlu adanya pembangunan sebab pembangunan Desa mencakup
berbagai bidang kehidupan masyarakat baik itu lahir maupun batin. Pembangunan
mencakup pribadi )arganya dan lingkungannya, pembangunan untuk meningkatkan
kesejahteraan )arganya. 7emua elemen penting yang terdapat pada institusi desa
diharapkan selalu mengetahui apa masalah )arganya dan apa kebutuhannya.
3ukankah pembangunan itu untuk penduduknya sendiri dan bukankah pemerintahan
Desa diadakan untuk membangun Desa dan masyarakat. Dalam hal ini seorang
(epala Desa harus menempatkan dirinya sebagai Pemimpin yang baik yang bisa
mengayomi masyarakatnya, yang siap mendengar keluh kesah )arganya dalam hal
apapun, agar masyarakatnya benar-benar percaya bah)a pemimpinnya selalu
bersikap adil dan tidak berpihak pada yang satu atau yang lainnya.
=ujud demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dibentuk badan
permusya)aratan desa atau sebutan lain sesuai dengan budaya yang berkembang di
desa yang bersangkutan, yang ber*ungsi sebagai lembaga pengaturan dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa, seperti dalam pembuatan dan pelaksanaan
peraturan desa, anggaran dan pendapatan dan belanja desa, dan keputusan kepala
desa. Di desa dibentuk lembaga kemasyarakatan yang berkedudukan sebagai mitra
kerja pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat desa. Pemerintah desa
terdiri dari kepala desa dan perangkat desa. Perangkat desa terdiri dari 7ekretaris
Desa, pelaksana teknis lapangan, unsur ke)ilayahan dan perangkat desa lainnya yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat, dan
sekretaris desa diisi dari Pega)ai egeri 7ipil +P7, yang memenuhi syarat.
Dalam PP o. 02 &ahun 2001 Pasal 1 +0, Pemerintah desa adalah
penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan badan
2%
permusya)aratan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul, adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan egara (esatuan ?epublik .ndonesia, pemerintah desa
atau yang disebut juga dengan nama lain adalah kepala desa dan perangkat desa
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
(epala desa dipilih langsung oleh penduduk desa ber)arga negara ?epublik
.ndonesia yang syarat selanjutnya dan tata cara pemilihan diatur oleh peraturan
daerah yang berpedoman pada peraturan pemerintah. >alon kepala desa yang
memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan kepala desa ditetapkan sebagai kepala
desa. Pemilihan kepala desa dalam kesatuan masyarakat hukum dapat beserta hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan diakui keberadaannya berlaku ketentuan,
hukum adat setempat yang ditetapkan dalam peraturan daerah dengan berpedoman
pada peraturan pemerintah.
Dalam PP o. 02 &ahun 2001 pasal 1' dan 11 disebutkan bah)a (epala Desa
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan. $rusan pemerintahan yang dimaksud adalah pengaturan kehidupan
masyarakat sesuai dengan ke)enangan desa seperti pembuatan peraturan desa,
pembentukan lembaga kemasyarakatan, pembentukan badan usaha milik desa, dan
kerjasama antar desa. $rusan pembangunan yang dimaksud adalah pemberdayaan
masyarakat dalam penyediaan sarana dan prasarana *asilitas umum desa, seperti jalan
desa, jembatan desa, pasar desa. $rusan kemasyarakatan ialah pembedayaan
masyarakat melalui pembinaan kehidupan sosial budaya masyarakat seperti bidang
kesehatan, pendidikan, dan adat-istiadat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
diatas, (epala Desa mempunyai )e)enang4
2'
a, !emimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama 3PD.
b, !engajukan rancangan peraturan desa.
c, !enetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama 3PD.
d, !enyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai 2P3 Desa untuk
dibahas dan ditetapkan bersama 3PD.
e, !embina kehidupan masyarakat desa.
*, !embina perekonomian desa.
g, !engkoordinasikan pembangunan desa secara partisipati*.
h, !e)akili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa
hukum untuk me)akilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan,dan;
i, !elaksanakan )e)enang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
!elaksanakan tugas dan )e)enangnya, kepala desa mempunyai ke)ajiban4
a. !emegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan $ndang-$ndang
Dasar egara ?epublik .ndonesia &ahun 19'1 serta mempertahankan dan
memelihara keutuhan egara (esatuan ?epublik .ndonesia;
b. !eningkatkan kesejahteraan masyarakat;
c. !emelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;
d. !elaksanakan kehidupan demokrasi;
e. !elaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari (olusi,
(orupsi dan epotisme +((,;
*. !enjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa;
g. !enaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;
h. !enyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik;
21
i. !elaksanakan dan mempertanggungja)abkan pengelolaan keuangan desa;
j. !elaksanakan urusan yang menjadi ke)enangan desa;
k. !endamaikan perselisihan masyarakat di desa;
l. !engembangkan pendapatan masyarakat dan desa;
m. !embina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat;
n. !emberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; dan
o. !engembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.
7elain ke)ajiban sebagaimana dimaksud diatas, (epala Desa mempunyai
ke)ajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada
3upati5=alikota, memberikan laporan keterangan pertanggungja)aban kepada 3PD,
serta mengin*ormasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada
masyarakat. #aporan penyelenggaraan pemerintahan desa ini disampaikan kepada
3upati5=alikota melalui >amat 1 +satu, kali dalam satu tahun. #aporan keterangan
pertanggungja)aban kepada 3PD sebagaimana diatas disampaikan 1 +satu, kali
dalam satu tahun dalam musya)arah 3PD.
#aporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat dapat berupa
selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diin*ormasikan secara
lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa, radio komunitas atau media
lainnya. Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat +1, PP o. 02
&ahun 2001 yaitu 7ekretaris Desa yang bertugas membantu (epala Desa dalam
melaksanakan tugas dan )e)enangnya. Dalam melaksanakan tugasnya, 7ekretaris
Desa bertanggungja)ab kepada (epala Desa. 7ekretaris Desa diisi dari Pega)ai
egeri 7ipil yang diangkat oleh 7ekretaris Daerah (abupaten5(ota atas nama
3upati5=alikota. Bang memenuhi persyaratan, yaitu4
26
a. 3erpendidikan paling rendah lulusan 7!$ atau sederajat;
b. !empunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;
c. !empunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran;
d. !empunyai pengalaman di bidang administrasi keuangan dan di bidang
perencanaan
e. !emahami sosial budaya masyarakat setempat; dan
*. 3ersedia tinggal di desa yang bersangkutan.
Perangkat Desa lainnya diangkat oleh (epala Desa dari penduduk desa.
Pengangkatan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud diatas ditetapkan dengan
(eputusan (epala Desa, dan usia perangkat desa tersebut paling rendah 21 +dua
puluh, tahun dan paling tinggi 60 +enam puluh, tahun. !engenai Perangkat Desa
#ainnya ini diatur dengan Peraturan Daerah (abupaten5(ota. Di desa dapat dibentuk
lembaga kemasyarakatan yang ditetapkan dengan peraturan desa dengan berpedoman
pada peraturan perundang-undangan. #embaga kemasyarakatan ini bertugas
membantu pemerintah desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat
desa. (euangan desa adalah semua hak dan ke)ajiban desa yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan
milik desa berhubung dengan pelaksanaan hak dan ke)ajiban. /ak dan ke)ajiban
tersebut menimbulkan pendapatan, belanja, dan pengelolaan keuangan desa. 7umber
pendapatan desa adalah4
a. Pendapatan asli desa +hasil usaha desa, hasil kekayaan desa, hasil s)adaya dan
partisipasi, hasil gotong-royong, dan lain-lain pendapatan asli desa yang sah,.
b. 3agi hasil pajak daerah (abupaten5(ota paling sedikit 10C +sepuluh per seratus,
dan dari retribusi (abupaten5(ota.
20
c. 3agian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh
(abupaten5(ota untuk Desa paling sedikit 10C +sepuluh per seratus,, yang
pembagiannya untuk setiap desa secara proporsional yang merupakan alokasi dana
desa;
d. 3antuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Pro"insi, dan Pemerintah
(abupaten5(ota dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan;
e. /ibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.
Desa memiliki hak otonomi tetapi tetap dalam ikatan pemerintah ?epublik
.ndonesia. /ak otonomi maksudnya berhak menyelenggarakan rumah tangganya
menurut keputusan sendiri, berhak mengatur rumah tangganya sendiri, asal tidak
bertentangan dengan peraturan pemerintah di desanya dan berke)ajiban
melaksanakan peraturan pemerintah Desa. 7edangkan (elurahan tidak memiliki hak
otonomi dan tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya menurut keputusan
sendiri. /anya menyelenggarakan pemerintahan menurut peraturan pemerintah di
atasnya. .nilah bedanya dengan Desa seperti yang ditetapkan dalam $ndang-undang
omor %2 &ahun 200'.
Di Desa terdapat masalah yang dihadapi masyarakat yang meliputi4 masalah
kesehatan, masalah pekerjaan dan pendapatan, pendidikan, pertanian, lingkungan
hidup dan lain sebagainya. !asyarakat berharap dapat lepas dari masalah-masalah
itu karena itu masalah-masalah )arga masyarakat dalam kebutuhannya untuk
meningkatkan tara* hidupnya antara lain kebutuhan pokok seperti makanan
yang cukup dan sehat, rumah yang sehat, pakaian yang memadai, kebutuhan
pengetahuan, keterampilan, penghasilan yang cukup, lingkungan yang apik dan sehat
dan .ain-lain.
2<
$ntuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pengembangan organisasi
pemerintah yang telah diprogramkan perlu didukung oleh aparatur pelaksana yang
mampu, dan untuk itu perlu dijalin hubungan serasi antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah, dan antara pemerintah daerah dengan pemerintah di ba)ahnya
sampai pada unit pemerintahan yang terendah yaitu pemerintah Desa.
/ubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dalam
$ndang-undang nomor 01 &ahun 1909 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah
yang telah dirubah menjadi $ndang-undang o 22 &ahun 1999 tentang otonomi
daerah yang kemudian telah disempurnakan menjadi $ndang-undang %2 &ahun 200'
tentang pemerintahan daerah yang kemudian dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah
omor 02 &ahun 2001 tentang Desa.
&ertib hukum dan menciptakan kepastian hukum bagi jalannya kehidupan
organisasi pemerintahan di .ndonesia, tetapi juga yang penting adalah mensukseskan
pembangunan di segala bidang di 7eluruh .ndonesia guna mencapai cita-cita
nasional yang berdasarkan Pancasila dan $ndang-undang Dasar 19'1, yaitu
masyarakat adil dan makmur baik materil maupun spritual bagi 7eluruh rakyat
.ndonesia. !aka perlu memperkuat kedudukan pemerintahan desa agar mampu
menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengembangkan organisasi
dan makin mampu menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang makin
meluas dan e*ekti*.
Presiden ?epublik .ndonesia dengan persetujuan DP? menetapkan $ndang-
undang nomor %2 &ahun 200' tentang Pemerintahan Desa sebagai pengganti dari
$ndang-undang nomor 22 &ahun 1999 disempurnakan dengan $ndang-undang
29
omor %2 tahun 200'. Prinsip dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa
berdasarkan $ndang-undang nomor %2&ahun 200' adalah 4
a. $ntuk menjamin &erselenggaranya tertib pemerintahan dan sesuai pula dengan
si*at egara (esatuan ?epublik .ndonesia, maka pengaturan terhadap
penyelenggaraan pemerintahan Desa sejauh mungkin diseragamkan. /al ini
dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan pembinaan dan penga)asan atas
Desa di 7eluruh .ndonesia yang beraneka ragam baik dalam susunan masyarakat,
tata hukum adatnya maupun latar belakang kehidupannya sebagai satuan
masyarakat terkecil. (eseragaman tersebut meliputi kebijaksanaan-kebijaksanaan
pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa yang diarahkan kepada
per)ujudan daya guna dan hasil guna yang rasional.
b. $ndang-undang nomor %2 &ahun 200' tentang Pemerintahan Desa hanya
mengatur Desa dan (elurahan dari segi pemerintahannya. Dengan demikian
$ndang-undang tersebut tetap mengakui adanya kesatuan masyarakat hukum adat
dan kebiasaan-kebiasaan yang masih hidup sepanjang menunjang kelangsungan
pemerintahan. Pembangunan dan ketahanan nasional dalam $ndang-undang
nomor %2 &ahun 200' tentang Pemerintahan Desa tidak mengarah kepada
pembentukan Daerah -tonomi tingkat tiga. /al ini sesuai dengan penjelasan
$ndang-undang tersebut yang menegaskan bah)a )alaupun Desa mempunyai hak
untuk menyelenggarakan rumah tangganya sendiri, tetapi hak tersebut bukanlah
hak otonomi sebagaimana dimaksud dalam $ndang-undang nomor %2 &ahun 200'
tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah.
&elah ditetapkannya $ndang-undang nomor %2 &ahun 200' tentang
Pemerintahan Desa dan berbagai peraturan sebagai kebijaksanaan pelaksanaannya,
%0
diharapkan akan dapat makin mantap penyelenggaraan pemerintahan Desa secara
terpadu dan menyeluruh sehingga ter)ujud hubungan yang jelas antara sistem
penyelenggaraan pemerintah Desa berdasarkan $ndang-undang nomor %2 &ahun
200'.
Program tahunan dalam rencana kerja yang disusun oleh pemerintah Desa
terhadap kegiatan-kegiatan yang kebijaksanaan dan sistem penyelenggaraan
pemerintah Desa yang selama ini diatur dengan berbagai kebijaksanaan Daerah
menjadi sistem penyelenggaraan pemerintahan Desa secara asional dengan pola
yang seragam ini berarti bah)a penyelenggaraan pemerintahan Desa berdasarkan
$ndang-undang nomor %2 &ahun 200' adalah merupakan pembaharuan dalam sistem
penyelenggaraan pemerintahan Desa. -leh karena itu dalam melakukan pengkajian
terhadap materi $ndang-undang nomor %2 &ahun 200' dan berbagai peraturan
pelaksanaannya diperlukan adanya ketelitian dan kehati-hatian agar tidak
menimbulkan suatu pena*siran yang keliru. /al ini sejalan dengan peranan dan *ungsi
Desa dalam kehidupannya sebagai berikut4
a. 7umber segala data, in*ormasi, daya gerak, pembinaan dan penga)asan.
b. 3enteng yang harus diandalkan dalam pengamalan Pancasila.
c. Pusat penumbuhan dan peningkatan ji)a gotong royong di segala bidang
kehidupan dan penghidupan.
d. Pusat pembinaan partisipasi masyarakat di segala bidang baik di bidang
pemerintahan, pembangunan maupun kemasyarakatan.
e. Pusat pembinaan ketertiban dan kesatuan bangsa yang tersebar di seluruh
pelosok tanah air.
%1
!emperhatikan pentingnya peranan dan *ungsi aparatur pemerintah desa yang
merupakan barisan terdepan dalam mensukseskan program pemerintah,
pembangunan dan pembinaan masyarakat maka lembaga musya)arah Desa sebagai
lembaga pemerintahan Desa yang merupakan per)ujudan demokrasi Pancasila di
tingkat Desa mempunyai peranan yang menentukan di dalam keberhasilan seorang
(epala Desa untuk melaksanakan tugas-tugasnya di bidang pemerintahan,
pembangunan dan pembinaan masyarakat.
&.Pemberdayaan Masyarakat
!asyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki perasaan sama atau
menyatu satu sama lain karena mereka saling berbagi identitas, kepentingan-
kepentingan yang sama, perasaan memiliki, dan biasanya satu tempat yang sama
+7uriadi, 20014 '1,. !enurut kodratnya, manusia tidak dapat hidup menyendiri, tetapi
harus hidup bersama atau berkelompok dengan manusia lain yang dalam
hubungannya saling membantu untuk dapat mencapai tujuan hidup menurut
kemampuan dan kebutuhannya masing-masing atau dengan istilah lain adalah saling
berinteraksi.
PP o. 02 &ahun 2001 &entang Desa Pemberdayaan !asyarakat memiliki
makna bah)a penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di desa
ditujukan untuk meningkatkan tara* hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui
penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi dan prioritas
kebutuhan masyarakat.
!enurut (etaren +200<4 10<-1<%, pemberdayaan adalah sebuah proses
menjadi, bukan sebuah proses instan. 7ebagai proses, pemberdayaan mempunyai
tiga tahapan yaitu4 &ahap pertama Penyadaran, pada tahap penyadaran ini, target
%2
yang hendak diberdayakan diberi pencerahan dalam bentuk pemberian penyadaran
bah)a mereka mempunyai hak untuk mempunyai sesuatuD, prinsip dasarnya adalah
membuat target mengerti bah)a mereka perlu +membangun demand, diberdayakan,
dan proses pemberdayaan itu dimulai dari dalam diri mereka +bukan dari orang luar,.
7etelah menyadari, tahap kedua adalah Pengkapasitasan, atau memampukan
+enabling) untuk diberi daya atau kuasa, artinya memberikan kapasitas kepada
indi"idu atau kelompok manusia supaya mereka nantinya mampu menerima daya
atau kekuasaan yang akan diberikan. &ahap ketiga adalah Pemberian Daya itu
sendiri, pada tahap ini, kepada target diberikan daya, kekuasaan, otoritas, atau
peluang, namun pemberian ini harus sesuai dengan kualitas kecakapan yang telah
dimiliki mereka.
!embicarakan konsep pemberdayaan, tidak dapat dilepas-pisahkan dengan
konsep sentral, yaitu konsep Power +daya,. !enurut 7uriadi +20014 1'-11, Pengertian
pemberdayaan yang terkait dengan konsep po)er dapat ditelusuri dari empat sudut
pandang5perspekti*, yaitu perspekti* pluralis, elitis, strukturalis, dan post-
strukturalis.
1, Pemberdayaan masyarakat ditinjau dari perspektif pluralis, adalah suatu proses
untuk menolong kelompok-kelompok masyarakat dan indi"idu yang kurang
beruntung untuk bersaing secara lebih e*ekti* dengan kepentingan-kepentingan
lain dengan jalan menolong mereka untuk belajar, dan menggunakan keahlian
dalam melobi, menggunakan media yang berhubungan dengan tindakan politik,
memahami bagaimana bekerjanya sistem +aturan main,, dan sebagainya. -leh
karenanya, diperlukan upaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat untuk
bersaing sehingga tidak ada yang menang dan kalah. Dengan kata lain,
%%
pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk mengajarkan kelompok atau
indi"idu bagaimana bersaing di dalam peraturan.
2, Pemberdayaan masyarakat ditinjau dari perspektif elitis adalah suatu upaya untuk
bergabung dan mempengaruhi para elitis, membentuk aliansi dengan elitis,
melakukan kon*rontasi dan mencari perubahan pada elitis. !asyarakat menjadi tak
berdaya karena adanya power dan kontrol yang besar sekali dari para elitis
terhadap media, pendidikan, partai politik, kebijakan publik, birokrasi, parlemen,
dan sebagainya.
%, Pemberdayaan masyarakat ditinjau dari perspektif strukturalis adalah suatu
agenda yang lebih menantang dan dapat dicapai apabila bentuk-bentuk
ketimpangan struktural dieliminir. !asyarakat tak berdaya suatu bentuk struktur
dominan yang menindas masyarakat, seperti4 masalah kelas, gender, ras atau etnik.
Dengan kata lain pemberdayaan masyarakt adalah suatu proses pembebasan,
perubahan struktural secara *undamental, menentang penindasan struktural.
', Pemberdayaan masyarakat ditinjau dari perspektif post-strukturalis adalah suatu
proses yang menantang dan mengubah diskursus. Pemberdayaan lebih ditekankan
pertama-tama pada aspek intelektualitas ketimbang akti"itas aksi; atau
pemberdayaan masyarakat adalah upaya pengembangan pengertian terhadap
pengembangan pemikiran baru, analitis, dan pendidikan dari pada suatu aksi.
Dalam konteks relasi negara dan masyarakat, maka ketidakberdayaan )arga
negara tidak bisa dilihat sebagai suatu kodrat melainkan harus dilihat sebagai hasil
dari relasi kuasa. Permasalahannya adalah apakah relasi kuasa yang berkembang
memang memungkinkan suatu proses yang membuat masyarakat yang punya
kekuatan menjadi tidak punya kekuatan +dalam konteks negara demokrasi,, atau
%'
apakah proses yang ada cenderung tidak menghilangkan kekuatan yang dimiliki
masyarakat atau sebaliknya @ 7elanjutnya, /ima)an Pambudi +200%4 1', berpendapat
bah)a pemberdayaan memiliki makna4
Pertama, pemberdayaan bermakna kedalam, berarti suatu usaha untuk
mentrans*ormasikan kesadaran rakyat sekaligus mendekatkan masyarakat dengan
akses untuk perbaikan kehidupan mereka. 7uatu trans*ormasi kesadaran bermakna
tindakan untuk mengembangkan pendidikan politik, guna mengembangkan )acana
alternati*, sehingga dominasi atau hegemoni negara bisa diatasi. #angkah-langkah ini
dilakukan dengan maksud utama untuk4
a. !emungkinkan masyarakat secara mandiri +otonom, mengorganisasikan diri dan
dengan demikian akan memudahkan rakyat menghadapi situasi-situasi sulit, serta
mampu menolak berbagai kecenderungan yang merugikan.
b. !emungkinkan ekspresi aspirasi dan jalan memperjuangkannya dengan
memberikan semacam garansi bagi tidak diabaikannya kepentingan rakyat.
c. !emungkinkan diatasinya persoalan-persoalan dalam dinamika pembangunan
yang menjadi cermin adanya kepercayaan kepada rakyat bah)a rakyat tidak perlu
dimaknai sebagai sumber kebodohan, melainkan subjek pembangunan yang juga
memiliki kemampuan.
Kedua, pemberdayaan bermakna keluar sebagai suatu upaya untuk menggerakkan
perubahan-perubahan kebijakan yang selama ini nyata-nyata merugikan masyarakat.
Pemberdayaan dalam arti ini bermakna sebagai policy reform yang berbasis pada
upaya memperlebar ruang partisipasi rakyat. 7uatu upaya policy reform sudah tentu
memiliki dua makna sekaligus. !akna kebelakang, berarti suatu bentuk koreksi
+mendasar, atas kebijakan lama. 7edangkan makna kedepan adalah mendorong suatu
%1
proses dan skema baru agar pengambilan kebijakan tidak lagimenggunakan skema
lama, melainkan menggunakan skema baru yang lebih termungkinkan keterlibatan
masyarakat. (onsep pemberdayaan dalam )acana pembangunan masyarakat selalu
dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi jaringan kerja serta kekuatan yang
terletak pada setiap indi"idu. Pemberdayaan sebagai proses pengambilan keputusan,
orang-orang yang telah mencapai tujuan kolekti* diberdayakan melalui
kemandiriannya, bahkan merupakan suatu keharusan untuk lebih diberdayakan
melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, keterampilan serta sumber
lainya dalan rangka mencapai tujuan.
/ima)an 7. Pambudi, dkk+200%4 11-16,, memberi cakupan terhadap aspek
ketidakberdayaan rakyat, agar bisa memperlihatkan apa yang seharusnya menjadi
orientasi dari pemberdayaan mayarakat tersebut4
a. !asalah kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat begitu rendah. Aokus dari
permasalahan ini adalah terpenuhinya kebutuhan dasar seperti makanan,
penghasilan, kesehatan, dan sebagainya.
b. !asalah akses terhadap sumberdaya, sebagian masyarakat elit dan kelas menengah
memiliki akses dan kemudahan yang tinggi dan sebagian yang lain tidak memiliki
akses dan termarginal.
c. !asalah kesadaran, massa rakyat umumnya percaya bah)a keadaan mereka
berkait dengan nasib. 7ebagian dari golongan elit mensosialisasikan masalah ini
secara sistematik, apakah melalui lembaga pendidikan, media massa atau media
lain. (emampuan massa rakyat untuk memahami persoalan-persoalan yang
mereka hadapi sangat terbatas. 7ebagai akibatnya, banyak masalah tidak bisa
%6
diselesaikan substansial dan cenderung diselesaikan dengan cara karikati* +bantuan
karena belas kasihan,.
d. !asalah partisipasi, umumnya rakyat memiliki keterlibatan yang sangat kecil atau
tidak sama sekali dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut diri
mereka sendiri. Dapat dikatakan nasib rakyat ditentukan oleh golongan elit.
e. !asalah kapasitas untuk ikut memberikan kontrol dan mengendalikan proses
penyelenggaraan pemerintahan, kekuasaan dan berbagai relasi yang ada.
7ardlo) +2di, 200%41', melihat berbagai pengetian yang ada mengenai
pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana indi"idu, kelompok ataupun
komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk
membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka. (ata pemberdayaan
mengesahkan arti adanya sikap mental yang tangguh. Proses pemberdayaan
mengandung dua kecendrungan, yaitu4 Pertama, kecenderungan primer. Proses
pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan
sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar indi"idu
menjadi lebih berdaya. Proses ini dapat dilengkapi dengan upaya membangun asset
material guna mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi.
Kedua, kecenderungan sekunder, menekankan pada proses menstimulasi, mendorong
dan memoti"asi agar idi"idu mempunyai kemampuan untuk menentukan apa yang
menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.
(edua proses tersebut saling terkait, dan agar kecenderungan primer dapat
ter)ujud, sering harus melalui kecenderungan sekunder terlebih dahulu. Dengan
demikian pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. 7ebagai proses,
pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau
%0
keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk indi"idu-indi"idu yang
mengalami masalah kemiskinan. 7ebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada
keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat
yang berdaya, yang memiliki kekuasaan dan pengetahuan dan kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang bersi*at *isik, ekonomi, maupun sosial
seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyelesaikan aspirasi, mempunyai mata
pencarian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Pengertian pemberdayaan sebagai tujuan sering kali digunakan
sebagai sebuah proses.
Dalam PP o. 025 2001 Pembangunan berarti pemberdayaan masyarakat
dalam penyediaan sarana dan prasarana *asilitas umum desa, seperti jalan desa,
jembatan desa, irigasi desa, pasar desa. Pendekatan pembangunan yang sangat
populer pada saat ini adalah pendekatan pembangunan yang mengutamakan
peningkatan keberdayaan manusia5masyarakat yang disebut pembangunan yang
berpusat pada masyarakat. !enurut (orten +20024 110, Pembangunan adalah proses
dimana anggota-anggota suatu masyarakat meningkatkan kapasitas perorangan dan
institusional mereka untuk memobilisasi dan mengelola sumberdaya untuk
menghasilkan perbaikan-perbaikan yang berkelanjutan dan merata dalam kualitas
hidup sesuai dengan aspirasi mereka sendiri. De*inisi ini menekankan pada proses
pembangunan dan *okus utamanya adalah pemberdayaan. De*inisi ini mencakup asas
keadilan, berkelanjutan, dan pemerataan. !aka harus diakui bah)a masyarakat
sendiri lah yang menentukan apa yang sebenarnya yang mereka anggap perbaikan
dalam kualitas hidup mereka.
%<
Pembangunan pada prinsipnya adalah suatu proses dan usaha yang dilakukan
oleh suatu masyarakat secara sistematis untuk mencapai situasi atau kondisi yang
lebih baik dari saat ini. Dilaksanakannya proses pembangunan ini tidak lain karena
masyarakat merasa tidak puas dengan keadaan saat ini yang dirasa kurang ideal.
amun demikian perlu disadari bah)a pembangunan adalah sebuah proses e"olusi,
sehingga masyarakat yang perlu melakukan secara bertahap sesuai dengan sumber
daya yang dimiliki dan masalah utama yang sedang dihadapi. Pembangunan desa
hendaknya mempunyai sasaran yang tepat, sehingga sumber daya yang terbatas dapat
diman*aatkan secara e*ekti* dan e*isien.
3erkaitan dengan otonomi daerah, bagi pemerintah desa; dimana
keberadaannya berhubungan langsung dengan masyarakat dan sebagai ujung tombak
pembangunan. desa semakin dituntut kesiapannya baik dalam hal merumuskan
kebijakan desa +dalam bentuk Perdes,, merencanakan pembangunan desa yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta dalam memberikan pelayanan rutin
kepada masyarakat. Demikian pula dalam menciptakan kondisi yang kondusi* bagi
tumbuh dan berkembangnya kreati"itas dan ino"asi masyarakat dalam mengelola dan
menggali potensi yang ada sehingga dapat menghadirkan nilai tambah ekonomis bagi
masyarakatnya.
>epat atau lambat desa-desa tersebut diharapkan dapat menjelma menjadi
desa-desa yang otonom, yakni masyarakat desa yang mampu memenuhi kepentingan
dan kebutuhan yang dirasakannya. 7alah satu ukuran keberhasilan pelaksanaan
otonomi daerah terutama pada desa adalah pemerintah desa semakin mampu
memberikan pelayanan kepada masyarakatnya dan mampu memba)a kondisi
masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik, hal itu akan menjadi pilar penting
%9
bagi otonomi Daerah. 8adi keberhasilan otonomi daerah sangat ditentukan oleh
berhasil tidaknya pembangunan di desa.
7uatu pembangunan in*rastruktur akan tepat mengenai sasaran, terlaksana
dengan baik dan diman*aatkan hasilnya apabila pembangunan in*rastruktur tersebut
benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat. 2gar hal itu terjadi, maka yang
diperlukan adalah pemberdayaan masyarakat didalam pembangunan tersebut, mulai
dari penyusunan rencana sampai pada proyek pembangunan tersebut selesai. 8adi
pembangunan perlu menjadikan pemberdayaan menjadi nilai dan pilihan kebijakan,
sekaligus sebagai pembelajaran sosial, kita selalu belajar bagaimana melakukan
pemberdayaan yang semakin hari semakin baik. 7oedjatmoko dalam +(etaren, 200<4
1<0,, bah)a pembangunan tidak lain adalah belajar untuk hidup lebih baik daripada
kemarin. Dan, pembelajaran adalah bagian inti dari pembangunan pada :aman kini,
dan mungkin sampai pada kurun )aktu yang panjang di masa depan.
!elaksanakan pembangunan in*rastruktur di desa tersebut maka diperlukan
adanya kemampuan dari perangkat pemerintahan desa. (emampuan yang dimaksud
adalah kemampuan merencanakan, kemampuan melaksanakan dan kemampuan
memoti"asi. Dari setiap kemampuan tersebut diharapkan bah)a perangkat
pemerintahan desa dapat mengatasi dan memecahkan segala persoalan yang berkaitan
erat dengan pembangunan desa.
amun di sisi lain kemampuan perangkat pemerintahan desa harus didukung
dari peran serta masyarakat untuk melaksanakan pembangunan desa. Diharapkan
dengan adanya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan in*rastruktur desa
dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang dibuat. Pada dasarnya pembangunan desa
merupakan pembangunan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. 7emakin
'0
tinggi peran serta masyarakat tersebut, maka semakin cepat pula pembangunan
desanya dapat terealisasi.
!enurut draha +19904 16, Pembangunan ialah upaya untuk meningkatkan
kemampuan manusia untuk mempengaruhi masa depannya. 2da lima implikasi utama
de*enisi tersebut yaitu4
1. Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan optimal manusia, baik manusia
maupun kelompok +capacity).
2. Pembangunan berarti mendorong tumbuhnya kebersamaan dan kemerataan nilai
dan kesejahteraan (equity).
%. Pembangunan berarti menaruh kepercayaan kepada masyarakat untuk membangun
dirinya sendiri sesuai dengan kemampuan yang ada padanya. (epercayaan ini
dinyatakan dalam bentuk kesempatan yang sama, kebebasan memilih, dan
kekuasaan untuk memutuskan (empowerment).
'. Pembangunan berarti membangkitkan kemampuan untuk membangun secara
mandiri (sustainability).
1. Pembangunan berarti mengurangi ketergantungan negara yang satu dengan negara
yang lain dan menciptakan hubungan saling menguntungkan dan saling
menghormati (interdependence).
Dalam PP o. 02 &ahun 2001 Pasal << +1,, disebutkan bah)a Pembangunan
ka)asan pedesaan yang dilakukan oleh kabupaten5kota dan atau pihak ketiga )ajib
mengikutsertakan pemerintah desa dan badan permusya)aratan desa, dan dalam ayat
+2, disebutkan bah)a dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan, peman*aatan
dan pendayagunaan ka)asan perdesaan )ajib mengikutsertakan masyarakat sebagai
'1
upaya pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan ka)asan pedesaan
diatur dengan Perda, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut4
a. (epentingan masyarakat desa.
b. (e)enangan desa.
c. (elancaran pelaksanaan in"estasi.
d. (elestarian lingkungan hidup.
e. (eserasian kepentingan antar ka)asan dan kepentingan umum.
Pengaturan lebih lanjut mengenai desa ditetapkan dalam Perda dengan berpedoman
pada peraturan pemerintah. Perda sebagaimana dimaksud )ajib mengakui dan
menghormati hak, asal-usul, dan adat-istiadat desa.
Pembangunan sebagai peningkatan kemampuan untuk mengendalikan masa
depan, mengandung beberapa implikasi. Pertama, kemampuan (capacity), tanpa
kemampuan seseorang tidak akan dapat mempengaruhi masa depannya. (emampuan
disini meliputi, *isik, mental, dan spritual. 7egi-segi tersebut haruslah mengalami
perubahan. (edua, kebersamaan (equity) atau keadilan sosial. Pembangunan berarti
juga pemerataan, bagaimanapun tingginya laju pertumbuhan suatu negara, jika
kemajuan tidak merata, hal itu sia-sia belaka. (etiga, kekuasaan (empowerment), hal
ini berarti memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk secara bebas memilih
berbagai alternati* sesuai dengan tingkat kesadaran, kemampuan, dan keinginan
mereka, dan memberi mereka kesempatan untuk belajar, baik dari keberhasilan
maupun dari kegagalan mereka dalam memberi respon terhadap perubahan. (eempat,
ketahanan dan kemandirian (sustainability), implikasi ini mengandung arti yang luas
karena *aktor-*aktor pembangunan terbatas adanya, sementara tuntutan kebutuhan
semakin meningkat, maka sumber-sumber yang ada harus dapat dikelola sedemikian
'2
rupa sehingga pada suatu saat masyarakat yang bersangkutan mampu berkembang
secara mandiri +draha,19904 %1,.
Pembangunan masyarakat dapat dipandang dari sudut arti luas dan dapat pula
dari sudut arti sempit. Dalam arti luas, pembangunan masyarakat berarti perubahan
sosial berencana. Dalam arti ini sasaran pembangunan masyarakat adalah perbaikan
dan peningkatan bidang ekonomi, teknologi, bahkan politik dan sosial. Dalam arti
sempit, pembangunan masyarakat berarti perubahan sosial berencana di lokalitas
tertentu, seperti kampung, desa, kota kecil atau kota besar.
Pembangunan masyarakat dalam arti sempit ini dikaitkan dengan berbagai
proyek atau program yang langsung berhubungan dengan upaya pemenuhan
kebutuhan dan pengurusan kepentingan masyarakat setempat dan sekitarnya, seperti
pembangunan in*rastruktur jalan desa, jembatan desa, irigasi air di desa, dan lain
sebagainya.
!enurut draha +19904 96,, ada 1 masalah-masalah yang dihadapi oleh
pembangunan masyarakat di dalam praktek antara lain 4
1. &erdapat kecenderungan hanya kaum elit komunitas saja yang mampu dan
berkesempatan untuk berpartisipasi dalam proses penyusunan kebijaksanaan dan
pengambilan keputusan.
2. 7ampai sejauh ini, pembangunan masyarakat belum berhasil sepenuhnya dalam
usahanya mendorong perubahan sosial. !emang terdapat perubahan, tetapi jarang
sekali terjadi perubahan yang mendasar.
%. De)asa ini pembangunan masyarakat lebih berbau politik, artinya pembangunan
masyarakat dijadikan alat komunikasi politik atau simbol politik.
'%
'. 7emakin besar komunitas, semakin ber"ariasi kepentingannya, sehingga terdapat
kepentingan yang saling bersaingan atau kompetiti*.
1. -leh karena itu, pembangunan masyarakat cenderung hanya kepentingan yang sangat
umum si*atnya yang diperhatikan sementara kepentingan lapisan dan kelompok
masyarakat di dalam komunitas terabaikan atau tersisihkan.
!elakukan pembangunan maka masyarakat haruslah dipandang sebagai subjek dan
objek dari pembangunan itu untuk mencapai hasil yang diharapkan, atau
pembangunan yang memanusiakan manusia, karena yang lebih penting bukan
bagaimana sehingga hasil tadi diperoleh, apakah sudah melibatkan masyarakat dalam
keseluruhan proses pembangunan atau tidak +7oetomo, 20064 0,. 2gar pembangunan
di desa dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat, maka diterapkan prinsip-prinsip
pembangunan, sasaran pembangunan dan ruang lingkup pengembangannya. 3erikut
penjelasan mengenai ketiga unsur menurut ?ahardjo 2disasmita +20064 1<-20,4
a, Prinsip-prinsip pembangunan pedesaan, yaitu pembangunan pedesaan seharusnya
menerapkan prinsip-prinsip berikut ini4
1. &ransparansi +(eterbukaan,.
2. Partisipati*.
%. Dapat dinikmati masyarakat.
'. Dapat dipertanggungja)abkan +akuntabilitas,, dan.
1. 3erkelanjutan +sustainable,.
b, 7asaran pembangunan pedesaan, adalah untuk terciptanya4
1. Peningkatan produksi dan produkti*itas.
2. Percepatan pertumbuhan desa.
''
%. Peningkatan keterampilan dalam berproduksi dan pengembangan lapangan kerja
dan lapangan usaha produkti*.
'. Peningkatan prakarsa dan partisipasi masyarakat, dan.
1. Perkuatan kelembagaan.
c, ?uang lingkup pengembangan
Pengembangan pedesaan mempunyai ruang lingkup, yakni4
1. Pembangunan sarana dan prasarana pedesaan +meliputi pengairan, jaringan jalan,
lingkungan pemukiman dan lainnya,.
2. Pemberdayaan masyarakat
%. Pengelolaan sumber daya alam +7D2, dan sumbe daya manusia +7D!,.
'. Penciptaan lapangan kerja, kesempatan berusaha, peningkatan pendapatan
+khususnya terhadap ka)asan-ka)asan miskin,, dan.
1. Penataan keterkaitan antar ka)asan pedesaan dengan ka)asan perkotaan (inter
rural-urban relationship).
(arena itu strategi pembangunan yang paling akomodati* adalah
pemberdayaan yaitu yang berpihak kepada rakyat, dan yang pada intinya
pembangunan yang berbasis rakyat. .stilah pemberdayaan ini sebenarnya akan tepat
diasal-katakan dengan energiing bukannya empowering, karena yang dikedepankan
adalah memberi daya dan bukan berbagi kekuasaan, sebab kekuasaan itu sendiri akan
melekat di setiap mereka yang memiliki daya atau energi +ugroho, 20014 12,.
D. Otonomi Daerah
Dalam otonomi daerah, "isi pemerintah daerah dalam era desentralisasi
pertama sekali bukanlah mengisi kas pemerintah daerah sebanyak-banyaknya, namun
berusaha menciptakan iklim yang memungkinkan bagi rakyat untuk berusaha dan
'1
membangun dirinya secara otonom agar tercipta kesejahteraan masyarakat, sehingga
dengan sendirinya akan memperbaiki perekonomian daerah. Penyelenggaraan
pemerintahan selalu terkait dengan sejarah dan situasi sosial para penguasa dalam
menata masyarakat dan lingkungannya. 3elum mantapnya sistem pemerintahan,
lemahnya dukungan aparat, ikut menggoyahkan sendi-sendi pelayanan kebutuhan
hidup masyarakat. 7istem pemerintahan dalam perspekti* sejarah bangsa .ndonesia,
telah mengalami perubahan yakni dari pemerintahan sentralistik ke desentralistik.
Perubahan ini dikaitkan dengan situasi dan kondisi sosial yang secara *enomenal
terjadi dalam penyelenggaraan berpemerintahan.
3angsa .ndonesia sejak kemerdekaan mengalami berbagai kon*lik
kepentingan antara pemerintah pusat dan daerah, kepentingan penguasa dengan
kepentingan rakyat. (on*lik berlangsung dari masa ke masa antara pemerintah dan
penguasa yang melayani berbagai kepentingan, dengan masyarakat sebagai pengguna
jasa yang menuntut diberikan pelayanan. Pemerintahan desentralistik merupakan
suatu solusi untuk menja)ab kebutuhan otonomi daerah secara lengkap mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri. Pelaksanaan otonomi daerah akan mendorong
pemikiran baru bagaimana menata ke)enangan yang e*isien dan e*ekti*. 2rtinya,
pemerintahan dapat diselenggarakan secara demokratis.
(onsep otonomi berasal dari dua kata, yaitu auto +sendiri, dan nomous
+menyelenggarakan,. 2rtinya, menyelenggarakan pemerintahan sendiri. (onsep
otonomi ini merupakan gejala sosial karena keberadaannya dalam masyarakat. Dalam
sistem indi"idu, seseorang memiliki suatu hak yang disebut pri!acy", dan pada
suatu kelompok masyarakat, mempunyai hak yang dsisebut "autonomy", serta pada
suatu bangsa ada hak yang dikenal "so!ereignty". 7etiap orang memiliki hak pribadi
'6
dalam menentukan aspirasinya, seperti pribadi, daerah juga memiliki hak otonomi.
Daerah sebagai satu kesatuan dari masyarakat hukum mempunyai hak untuk
mengurus rumah tangganya sendiri. .ni disebut sebagai otonomi daerah +apitupulu,
20004 29,. ?e*ormasi dan otonomi daerah telah menjadi harapan baru bagi
pemerintah dan masyarakat desa untuk membangun desanya sesuai dengan kebutuhan
dan aspirasi masyarakat. 3agi sebagian besar aparat pemerintah desa, otonomi adalah
satu peluang baru yang dapat membuka ruang kreati"itas bagi aparatur desa dalam
mengelola desa. /al itu jelas membuat pemerintah desa menjadi semakin leluasa
dalam menentukan program pembangunan yang akan dilaksanakan, dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat desa tanpa harus didikte oleh kepentingan
pemerintah daerah dan pusat. 7ayangnya kondisi ini ternyata belum berjalan cukup
mulus. 7ebagai contoh, aspirasi desa yang disampaikan dalam proses musrenbang
senantiasa kalah dengan kepentingan pemerintah daerah +eksekuti* dan legislati*,
dengan alasan bukan prioritas, pemerataan dan keterbatasan anggaran.
Dari sisi masyarakat, poin penting yang dirasakan di dalam era otonomi
adalah semakin transparannya pengelolaan pemerintahan desa dan semakin
pendeknya rantai birokrasi yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh
positi* terhadap jalannya pembangunan desa. Dalam proses pembangunan,
keberadaan delegasi masyarakat desa dalam kegiatan pembangunan adalah membuka
kran partisipasi masyarakat desa untuk ikut menentukan dan menga)asi penentuan
kebijakan pembangunan daerahnya. -tonomi daerah tidak lain adalah per)ujudan
pendelegasian )e)enang dan tanggung ja)ab dan mempunyai hubungan yang erat
dengan desentralisasi.
'0
Desentralisasi merupakan penyerahan )e)enang dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus daerah mulai dari
kebijakan, perencanaan sampai pada implementasi dan pembiayaan dalam rangka
demokrasi. 7edangkan otonomi adalah )e)enang yang dimiliki daerah untuk
mengurus rumahtangganya sendiri dalam rangka desentraslisasi. 2dapun esensi dari
otonomi daerah itu adalah komitmen untuk memberikan keadilan, kepastian, dan
ke)enangan yang optimal dalam pengelolaan sumber daya pada daerah.
E. Pengertian Pengembangan Organisasi
-rganisasi berasal dari kata to organiation dalam bahasa .nggris yang berarti
mengatur atau menyusun bagian-bagian yang terpisah-pisah sehingga menjadi satu
kesatuan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan. Dalam kegiatan sehari-
hari organisasi dapat diartikan sebagai )adah atau tempat dimana kegiatan
administrasi dilakukan.
2rti organisasi yang diungkapkan oleh 7P. 7iagian menyatakan bah)a
organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerjasama secara *ormal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah
ditentukan dalam ikatan dimana terdapat seorang atau beberapa orang yang disebut
atasan dan sekelompok orang yang disebut ba)ahan.
Pengertian tujuan organisasi adalah harus disebarluaskan supaya diketahui
oleh semua pihak baik pihak dalam maupun pihak luar organisasi, gunanya sebagai
pedoman segala tindakan dalam organisasi. 7angat disadari bah)a persoalan-
persoalan organisasi semakin kompleks, demikian juga persoalan manusia yang
berada di dalam organisasi semakin rumit pula, sehingga merupakan tantangan yang
harus dihadapi oleh setiap Pemimpin de)asa ini.
'<
!anusia adalah pendukung utama setiap organisasi apapun bentuknya. -leh
karena persoalan manusia senantiasa berkembang dan ru)et, maka persoalan
organisasi +khususnya perilaku organisasi, semakin hari semakin berkembang.
Pada hakikatnya pusat perhatian perilaku organisasi adalah pada tingkah laku
manusia dalam suatu organisasi berdasarkan perilaku yang didukung paling sedikit
dua komponen yaitu indi"idu yang berperilaku dalam organisasi *ormal sebagai
)adah dari perilaku tersebut. !anusia dan organisasi sudah menyatu, dan bila dua
komponen perilaku organisasi berinteraksi maka akan menimbulkan perilaku
organisasi yang merupakan titik perhatian dari ilmu perilaku organisasi.
!elaksanakan suatu organisasi dengan baik maka seorang pemerintah selaku
Pemimpin harus memberikan semangat kepada aparat-aparatnya baik itu masalah
administrasi yang akan dikerjakan dalam organisasi tersebut. (eberhasilan suatu
organisasi terutama dalam pemerintahan Desa berada pada seorang (epala Desanya
sendiri bagaimana mengayomi masyarakatnya dalam mengembangkan organisasi
pemerintahan.
2pabila kita menghendaki organisasi yang e*ekti* ada tiga dimensi pokok
yang sangat menentukan yaitu 4
1. Dimensi tehnis adalah menekankan kecakapan yang dibutuhkan untuk
menggerakkan organisasi dalam hal ini menyangkut keahlian dari birokrat atau
manajer tehnis untuk menggerakkan organisasi.
2. Dimensi konsep yang merupakan motor penggerak dari tehnis dan sangat erat
kaitannya dengan *aktor manusia.
%. Dimensi manusia yaitu merupakan sumber utama organisasi, yang tidak bisa
digantikan oleh teknologi apapun. 3agaimana baiknya organisasi, lengkapnya
'9
sarana, *asilitas kerja semuanya tidak akan mempunyai arti tanpa manusia yang
mengatur dan menggunakannya serta memeliharanya.
!enurut Pro*. D?. Prayudi 2tmosudirjo mengatakan bah)a organisasi adalah
struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok
orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama
mencapai tujuan.
-rganisasi dapat pula dide*inisikan sebagai suatu himpunan interaksi manusia
yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang terikat dalam suatu ketentuan yang
telah disetujui. 2pabila dilihat dari sudut administrasi dan manajemen maka dari
setiap organisasi selalu ada seorang atau beberapa orang bertanggung ja)ab untuk
mengkoordinasikan sejumlah orang yang bekerjasama itu dengan segala akti"itas dan
*asilitasnya.
3anyak hal, orang yang mengkoordinasikan aneka ragam kegiatan5kumpulan
orang yang la:imnya mempunyai kepentingan yang berbeda, itu semua yang
menjadikan organisasi semakin rumit dan tingkat *ormalitasnya semakin besar.
=alaupun hubungan manusia telah ter)ujud sejak a)al kehidupan, kiat dan ilmu
yang mencoba menanganinya dalam bentuk organisasi yang relati* masih baru. Pada
:aman dahulu orang-orang bekerja sendiri atau dalam kelompok yang sedemikian
kecilnya, sehingga hubungan kerja mereka dapat ditangani dengan mudah.
2pabila organisasi berhasil diterapkan dan dikembangkan dalam Desa
terutama di bidang pemerintahan, maka terjadi sistem imbalan rangkap tiga yang
akan menyatakan tujuan manusia, tujuan organisasi dan tujuan masyarakat.
-rang-orang akan merasa lebih puas dalam pekerjaan apabila ter)ujud kerjasama dan
10
kerja tim. Bang lebih banyak mendapat imbalan dalam hal ini adalah masyarakat itu
sending karena mereka dapat memperoleh produk dan pelayanan yang lebih baik.
!eningkatkan dan mengembangkan organisasi pemerintahan Desa maka
seorang (epala Desa harus bertindak yang positi* dalam organisasinya agar
organisasi yang ada tidak "akum tapi sebaliknya berjalan sesuai apa yang kita
harapkan dan mencapai tujuan bersama. (ebijakan pemberlakuan otonomi membuat
setiap daerah memiliki ke)enangan yang cukup besar dalam mengambil keputusan
yang dianggap sesuai. &erlebih dengan pemilihan kepala desa +pilkades, secara
langsung yang diselenggarakan sejak tahun 2001, membuat kepala desa yang terpilih
mendapat legitimasi lebih kuat dari rakyat untuk membangun )ilayahnya.
&entunya kepala desa hasil pilkades ini membuahkan harapan yang cukup
besar bagi masyarakat, yaitu peninjgkatan pembangunan dan kesejahteraan yang akan
makin meningkat. &etapi harapan tersebut ternyata tidak mudah untuk di)ujudkan.
(ekuatan "isi E kompetensi kepala desa terpilih menjadi salah satu penentu, di
samping *aktor-*aktor lain. &antangan terberat bagi kepala desa terpilih adalah
melaksanakan "isi, misi, dan janji-janji semasa kampanye, yang hampir semuanya
pasti baik.
7etidaknya ada empat hal yang harus dimiliki dan disiapkan oleh seseorang
yang ingin membangun dan mensejahterakan rakyatnya agar apa yang dijanjikan
dapat menjadi kenyataan. ' hal itulah yang disebut dengan ' Pilar Pembangunan.
Disebut empat pilar pembangunan karena dengan ' hal ini diharapkan seorang
pemimpin dapat menjalankan perannya dalam membangun daerahnya bisa optimal.
Pilar Pertama+ !$mber Daya Man$sia ,!DM-. !engapa 7D! @ (arena pada
dasarnya manusialah yang menjadi pelaku dan penentu. 7D! seperti apa yang
11
diperlukan@ Baitu 7D! yang memiliki4 moral yang baik +good morality,,
kemampuan kepemimpinan +leadership,, kemampuan manajerial +managerial skill,,
dan kemampuan teknis +technical skill,. 7eorang kepala desa perlu didukung oleh
aparat yang mempunyai empat kuali*ikasi tersebut, diberbagai le"el jabatan E
*ungsinya. !oral yang baik menjadi prasyarat utama. (arena tanpa moral yang baik,
semua kebijakan, sistem, program maupun kegiatan yang dirancang akan menjadi sia-
sia. &entunya kita menyaksikan terjadinya krisis moneter yang dimulai tahun 1990
lalu, kemudian krisis ekonomi, krisis kepemimpinan, dan masih terus berlanjut yang
hingga sekarang masih dirasakan dampaknya.
7ebab utama terjadinya krisis itu tidak lain adalah rendahnya moral sebagian
pengambil kebijakan negeri ini. !oral yang baik akan menghasilkan sebuah
pemerintahan yang bersih dari tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme demi
kepentingan pribadi atau golongan tertentu saja. 7aat ini tuntutan penerapan %F
+Food Fo"ernment Fo"ernance, terus-menerus digaungkan oleh berbagai pihak.
Penerapan prinsip-prinsip transparansi E akuntabilitas tanpa didukung oleh aparat
yang bermoral baik, pada akhirnya hanya akan berhenti di tingkat )acana saja.
-leh karena itu, sejak a)al dilantik, seorang kepala daerah harus segera
menyiapkan aparatnya dalam aspek moral ini. &ermasuk menjadikan dirinya sebagai
teladan bagi semua ba)ahannya. !oral yang baik belumlah cukup, tapi juga harus
diimbangi dengan kompetensi. Baitu kemampuan di bidang kepemimpinan,
manajerial, dan teknis. $ntuk mencapai kompetensi yang diperlukan, tidak terlepas
dari sistem kebijakan yang diterapkan. !odel manajemen 7D! berbasis kompetensi
nampaknya menjadi keniscayaan. &ermasuk sistem kompensasi yang memadai harus
menjadi perhatian. 7elain itu perlu didukung dengan perubahan paradigma, yaitu dari
12
mental penguasa menjadi pelayan masyarakat. &ermasuk budaya kerja yang proakti*
E cepat tanggap terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat.
Pilar "ed$a+ "ebi(akan. !aksudnya adalah berbagai konsep kebijakan yang
berpihak kepada berbagai stakeholder, terutama kepentingan masyarakat luas. 7ecara
*ormal dan non *ormal, kebijakan tersebut akan dituangkan dalam peraturan desa
maupun peraturan adat yang berlaku . (epala desa antara lain harus memiliki konsep
pembangunan berkelanjutan E berkeadilan, konsep manajemen kepemimpinan
pemerintahan yang e*ekti* E e*isien, konsep in"estasi yang mengakomodir
kepentingan pihak terkait, serta berbagai konsep kebijakan lainnya. /al ini sesuai
dengan $$ o. 21 &ahun 200' dan $$ o. %2 &ahun 200', yang mengamanatkan
kepala desa untuk menyusun ?P8!D +?encana Pembangunan 8angka !enengah
Daerah,, yang menjabarkan "isi E misinya selama lima tahun masa pemerintahannya.
7ehingga dengan demikian arah pembangunan sejak dilantik hingga lima tahun ke
depan sudah jelas.
7alah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah antara lain jika
kepala desa dapat memenuhi 1 kebutuhan dasar masyarakatnya, yaitu4 keamanan,
ketenteraman, kemudahan, penyediaan sarana pendidikan, dan penyediaan *asilitas
kesehatan. 7elain itu kepala desa harus mampu melihat suatu permasalahan secara
komprehensi* dan integrati*, jangan sampai terjebak hanya melihat secara sektoral
dan parsial, ataupun keuntungan jangka pendek. 8angan sampai seorang kepala desa
tidak tahu harus berbuat apa manakala terdapat berbagai aspirasi masyarakat yang
tidak dapat di)ujudkan. 8ika demikian, pemerintahan akan berjalan tak tentu arah.
7ehingga pada akhirnya, rakyatlah yang harus menanggung akibatnya.
1%
Pilar "etiga+ !istem. 2rtinya pemerintahan desa harus berjalan berdasarkan sistem,
bukan tergantung pada *igur. 7angat penting bagi kepala desa untuk membangun
sistem pemerintahan yang kuat. 3eberapa sistem yang harus dibangun agar
pemerintahan dapat berjalan secara baik antara lain4 sistem perencanaan , sistem
pengelolaan keuangan desa, sistem pelayanan, sistem peman*aatan potensi desa, aset
desa, sistem pengambilan keputusan, sistem penyeleksian. 7istem yang dimaksud
disini dapat bersi*at manual maupun yang berbasis teknologi in*ormasi. Dukungan
teknologi in*ormasi menjadi sesuatu yang tidak dapat dielakkan jika pemerintahan
ingin berjalan lebih e*isien dan e*ekti*. Penerapan sistem-sistem tersebut akan
mendorong terjadinya pemerintahan desa yang legititimed dan dapat diandalkan oleh
masyarakat untuk menghasilkan suatu pemerintahan desa yang keberadaaanya sangat
membantu pemerintah daerah untuk menjadi pendamping atau mitra dalam
me)ujudkan apa byang dicita-citakan, yang pada akhirnya akan menghasilkan
pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Pilar "eemat+ In.estasi. dalam rangka mengoptimalkan potensi sumber daya alam
yang dimiliki, juga memerlukan dana yang tidak sedikit, yang tentunya tidak
mungkin jika hanya mengandalkan dana 2DD saja. &idaklah mungkin suatu
pemerintahan daerah hanya mengandalkan dana dari 2DD untuk membangun
daerahnya. !engapa @ (arena bisa dikatakan, sebagian besar daerah menggunakan
rata-rata 25% dana 2P3D tersebut untuk membiayai penyelenggaraan aparaturnya.
/anya sekitar 15% yang dapat dialokasikan untuk pembangunan. Dibutuhkan dana
yang cukup banyak untuk mengakomodir berbagai kepentingan masyarakat sekitar.
7eorang kepala desa harus mampu melihat berbagai potensi desa yang dapat
dijadikan sebagai sumber penghasilan atau in"estasi yang pada muaranya akan
1'
berdampak luas pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Potensi desa yang sangat
potensial untuk pembangunan dapat dijadikan alasan bagi kepala desa untuk
meman*aatkan para in"estor untuk menanamkan in"estasi dengan tetap berpegang
kepada aturan-aturan yang ada.
Dengan keterbatasan dana yang dimiliki tersebut, mau tidak mau pemerintah
desa harus melibatkan pihak in"estor +dalam maupun luar negeri, dalam membangun
daerahnya. (epala desa harus dapat menciptakan iklim yang kondusi* agar para
in"estor tertarik untuk menanamkan in"estasi di daerahnya. 7etidaknya ada empat
stakeholder yang harus diperhatikan kepentingannya saat kita bicara tentang
in"estasi, yaitu pihak in.estor, emerintah daerah, masyarakat, dan lingk$ngan.
.n"estor tentunya berkepentingan agar dana yang din"estasikannya menghasilkan
pro*it yang memadai, ingin mendapatkan berbagai kemudahan dan adanya jaminan
keamanan dalam berin"estasi. Pihak pemerintah daerah ingin agar pendapatan asli
daerahnya +P2D, meningkat.
!asyarakat berharap kesejahteraannya makin meningkat dan lapangan kerja
makin terbuka. #ingkungan perlu diperhatikan agar tetap terjaga kelestariannya.
8angan sampai karena terlalu bersemangat, akhirnya secara jangka panjang terjadi
pengrusakan lingkungan. -leh karena itu dibutuhkan kebijakan dan model in"estasi
yang dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan tersebut. Demikianlah empat pilar
pembangunan yang dapat dijadikan bekal bagi kepala desa dalam membangun
)ilayanhnya.
/. "erangka Pemikiran
(erangka *ikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut4
11

Fambar 2.1 4 (erangka (onseptual
3erdasarkan kerangka *ikir yang digambarkan diatas dapat dijelaskan bah)a
peranan pemerintah desa yang dalam hal ini pembinaan terhadap masyarakat,
pelayanan terhadap masyarakat,serta pengembangan terhadap masyarakat akan dapat
terlaksana dengan baik manakala pemerintah desa memberdayakan semua potensi
yang ada dalam masyarakat untuk menciptakan pemerintahan desa yang kredibel
dan bermartabat. 7ecara garis besar ketiga "ariabel diatas dapat dirumuskan sebagai
berikut4
+1, Pembinaan terhadap masyarakat adalah upaya yang dilakukan untuk
memperbaiki segala sesuatu yang berkaitan dengan kinerja masyarakat yang
dianggap belum maksimal.
+2, Pelayanan terhadap masyarakat adalah upaya yang dilakukan secara terus
menerus untuk memberikan bantuan sebagai usaha melayani kebutuhan orang
lain.
+%, Pengembangan terhadap masyarakat adalah upaya memaksimalkan seluruh
potensi desa agar dapat berdaya guna secara e*ekti* dan e*isien
Peranan
Pemerintah
Desa
Pembinaan terhadap
masyarakat
Pengembangan
terhadap masyarakat
Pelayanan terhadap
masyarakat
Pemerintah
Desa yang baik
16
+', Pemberdayaan masyarakat adalah upaya yang dilakukan kepada sekelompok
orang dengan memberikan peluang, daya, kekuasaan,otoritas atau peluang sesuai
kualitas kecakapan yang mereka miliki.
BAB III
ME'ODE PENELI'IAN
10
A. Persekti) Pendekatan Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses yang panjang, penelitian bera)al dari
minat yang ada dalam diri seseorang dalam memahami *enomena tertentu yang
kemudian berkembang menjadi ide, teori, dan konsep. $ntuk me)ujudkan penelitian
yang bera)al dari minat tersebut dilakukanlah cara untuk me)ujudkannya adalah
dengan memilih metode yang cocok dengan tujuan dari suatu penelitian. !etode
penelitian dalam hal ini ber*ungsi untuk menja)ab permasalahan yang diangkat
dalam penelitian. Funa menja)ab dan mencari pemecahan permasalahan maka
penelitian ini akan menggunakan metode-penelitian kualitatif.
!enurut pendapat (irk dan !iller +!oleong, 199<4%, dinyatakan bah)a
penelitian kualitati* merupakan tradisi tertentu dari ilmu sosial yang secara
*undamental bergantung kepada pengamatan manusia dalam )ilayahnya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan istilah yang digunakan.
Dan metode-penelitian kualitati* adalah sebagai prosedur penelitian yang
menghasilakan data deskripti* berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang orang
dan perilaku yang diamati.
Pendekatan kualitati* menekankan unsur manusia sebagai instrumen
penelitian, dengan menekankan unsur manusia sebagai instrumen penelitian maka
akan mempermudah penyesuaian dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. (irk dan
!iller dalam !oleong +20004%, mende*inisikan penelitian kualitati* adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial secara *undamental bergantung pengamatan
pada manusia di ka)asannya sendiri serta berhubungan dengan orang tersebut dalam
bahasanya dan peristilahannya. 7edangkan menurut 2lston +199<,, #$ualitati!e
researchers are more interested in understanding how others e%perience life, in
19
1<
interpreting meaning and sosial phenomena, and in e%ploring new concepts and
de!eloping new theories". +Peneliti kualitati* lebih tertarik untuk memahami tentang
pengalaman hidup dari orang-orang, dalam meginterpretasikan arti dan *enomena
sosial, serta dalam mendalami konsep-konsep baru dan membuat teori baru,.
Pendekatan kualitati* ini, peneliti akan terjun langsung ke lapangan untuk
meneliti obyek kajiannya dan mengadakan interaksi langsung dengan masyarakat
yang bertujuan mendapatkan in*ormasi yang mendalam mengenai peranan
pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat Desa 7ederhana termasuk *aktor
penghambat dan pendorong dalam memberdayakan masyarakat. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitati* untuk menghasilkan data deskripti* berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati +3ogdan dan
&aylor dalam !oleong, 20004%,. 7edangkan menurut a)a)i dan !artini +19924211,
mengemukakan bah)a ciri dari salah satu penelitian kualitati* adalah data yang
dikumpulkan bersi*at deskripti*, dimana data yang ditampilkan umumnya berbentuk
uraian dan kalimat-kalimat yang merupakan gambaran *aktual dan akurat, serta
hubungan antar masalah yang diteliti.
B. /ok$s Penelitian
Aokus penelitian adalah mendeskripsikian dan menganalisis peranan
pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat di era otonomi daerah ditinjau
dari pembinaan terhadap masyarakat, pelayanan pada masyarakat dan pengembangan
pada masyarakat serta *aktor pendukung dan penghambat yang muncul
dalam memberdayakan masyarakat di Desa 7ederhana (ecamatan (husus (abupaten
$mum.
&. Lokasi Penelitian
19
Penelitian ini dilaksanakan di Desa 7ederhana (ecamatan (husus (abupaten
$mum yang kira-kira berjarak kuang lebih 20 km dari ibu kota (abupaten
D. /enomena Pengamatan
Dalam penelitian ini, *enomena utama yang diamati adalah aspek-aspek yang
berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat terutama yang berkaitan dengan aspek
Pembinaan, pelayanan dan pengembangan masyarakat di desa tersebut termasuk
*aktor-*aktor yang mempengaruhinya.
E. *enis dan !$mber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari data-data yang dikumpulkan penulis dari sumber data di
lokasi penelitian, sedangkan data sekunder diolah dari hasil dokumentasi yang
dilakukan penulis dari hasil )a)ancara, studi dokumentasi dan pengamatan lapangan.
0. Pemilihan In)orman
Dalam penelitian ini pihak yang dijadikan in*orman adalah yang dianggap
mempunyai in*ormasi +key-in*orman, yang dibutuhkan di )ilayah penelitian. >ara
yang digunakan untuk menentukan in*orman kunci tersebut maka penulis
menggunakan #purposi!e sampling" atau sampling bertujuan, yaitu teknik sampling
yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan
tertentu di dalam pengambilan sampelnya +2rikunto, 2000412<,. !enurut penulis,
in*orman dalam penelitian ini adalah 4
a. (epala Desa
b. &okoh-tokoh masyarakat
c. (epala Dusun
d. (etua (arang &aruna
60
e. (etua tim Penggerak P((
*. (epala $rusan Pemerintahan
7elanjutnya untuk memperoleh in*ormasi secara mendalam serta lebih
lengkap dari masyarakat dan lembaga yang terkait dengan pemberdayaan
masyarakat maka dipergunakan teknik snowball sampling. Penentuan jumlah maupun
in*orman penelitian berkembang dan bergulir mengikuti in*ormasi atau data yang
diperlukan dari in*orman yang di)a)ancarai sebelumnya. !aka dari itu, spesi*ikasi
in*orman penelitian tidak digambarkan secara rinci namun akan berkembang sesuai
dengan kajian penelitian yang dilakukan.
0. Instr$men Penelitian
.nstrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. !enurut !oleong
+200%419, bah)a dalam instrumen penelitian kualitati* pengumpulan data lebih
banyak bergantung pada dirinya sebagai alat pengumpul data. 2dapun alat bantu yang
biasa digunakan dalam penelitian kualitati* seperti penelitian ini antara lain, alat
kamera, taperecorder, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah
penelitian, dan alat bantu lainnya.
H. 'eknik Peng$m$lan Data
&eknik pengumpulan data yang akan peneliti gunakan yaitu 4
1. =a)ancara
Peneliti melakukan )a)ancara secara mendalam +in-dephtinter!iew)
dengan narasumber +key informan, dengan berpedoman pada inter!iew-guidances
yang telah disusun sebelumnya. Pemberian pertanyaan kepada in*orman dilakukan
secara terbuka dan *leksibel sesuai dengan perkembangan yang terjadi selama
61
proses )a)ancara dalam rangka menyerap in*ormasi mengenai persepsi, pola
maupun pendapat-pendapat dari in*orman tersebut. 2pabila in*ormasi dianggap
sudah memenuhi tujuan penelitian maka pengajuan pertanyaan atau penjaringan
in*ormasi akan di akhiri.
2. 7tudi Dokumentasi
Peneliti mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dengan
cara mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang memiliki
keterkaitan dengan penelitian ini, seperti buku, jurnal, surat kabar dan lain
sebagainya.
%. -bser"asi +pengamatan lapangan,
Baitu dilakukan pengamatan secara langsung yang dilakukan peneliti di
lokasi penelitian untuk melihat kenyataan dan *akta sosial di sehingga dapat
dicocokkan antara hasil )a)ancara atau in*ormasi dari in*orman dengan *akta
yang ada lapangan.
Proses pengolahan data bergerak diantara perolehan data, reduksi data, penyajian
dan penarikan kesimpulan5"eri*ikasi. 2rtinya data-data yang terdiri dari deskripsi
dan uraiannya adalah data yang dikumpulkan, kemudian disusun pengertian
dengan pemahaman arti yang disebut reduksi data, kemudian diikuti penyusunan
sajian datam yang berupa cerita sistematis, selanjutnya dilakukan usaha untuk
menarik kesimpulan dengan "eri*ikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat
dalam reduksi data dan sajian data. 2pabila kesimpulan dirasakan masih
kurang mantap, maka dilakukan penggalian data kembali. /al tersebut
dilakukan secara berlanjut, sampai penarikan kesimpulan dirasa sudah cukup
untuk menggambarkan dan menja)ab *okus penelitian. 7ecara sistematis
62
dijelaskan oleh !illes dan /uberman +1992 4 20, dengan model interakti* sebagai
berikut 4
Fambar %.1. !odel interakti* !iles dan /uberman
Dijelaskan bah)a 4
1. ?eduksi data, sebagai proses pemilihan pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan trans*ormasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. ?eduksi data merupakan suatu bentuk
analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang
tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga
kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan di"eri*ikasi.
2. Penyajian data, sebagai sekumpulan in*ormasi yang tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambil tindakan
%. !enarik kesimpulan5"eri*ikasi, penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari
suatu kegiatan dari kon*igurasi yang utuh. (esimpulan juga di"eri*ikasi selama
penelitian berlangsung. Geri*ikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang
melintas dalam pikiran, suatu tinjauan ulang pada catatan lapangan atau juga
upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam
seperangkat data yang lain.
Pengumpulan Data
7ajian Data
?eduksi Data
Geri*ikasi
6%
I. 'eknik Analisis Data
2nalisis data merupakan suatu proses dimana data itu disederhanakan
kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diiterpretasikan +7ingarimbun dan
H**endi,19<9,. 7edangkan menurut !oleong +2000410%,, analisis data adalah Proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti
disarankan oleh data.
Dengan demikian, data yang telah terkumpul dari hasil )a)ancara dan studi
kepustakaan atau dokumentasi akan dianalisis dan dita*sirkan untuk mengetahui
maksud serta maknanya, kemudian dihubungkan dengan masalah penelitian. Data
yang terkumpul disajikan dalam bentuk narasi dan kutipan langsung hasil )a)ancara.
&ahap-tahap analisa data dalam penelitian ini, menurut 7arantakos dalam
2lston dan 3o)les +199<4191, tahap-tahap tersebut terdiri dari tiga tahap umum,
yaitu 4 data reduction, data organiation, dan interpretation, yang secara spesi*ik
dapat dijelaskan sebagai berikut4
a. Data reduction +reduksi data,, pada tahap ini data diberi kode, disimpulkan dan
dikategorikan menurut aspek-aspek penting dari setiap isu yang telah diteliti.
Dengan tahap ini akan membantu juga dalam menentukan data apa yang
diperlukan dan bagaimana serta siapa yang akan memberikan in*ormasi
selanjutnya, metode apa yang digunakan untuk menganalisis yang akhirnya akan
memba)a pada kesimpulan.
b. Data organiation +pengorganisasian data,, pada tahap ini adalah tahap proses
pengumpulan +assembling, in*ormasi yang betul-betul penting dan dianggap
merupakan tema atau pusat penelitian. Pada tahap ini data-data yang hampir sama
6'
atau mirip digabungkan dalam kategori tertentu untuk dijadikan dalam bentuk satu
permasalahan saja.
c. &nterpretation +interprestasi atau pena*siran,, tahap ini meliputi proses
mengidenti*ikasi pola-pola +patterns), kecenderungan +trends,, dan penjelasan
+e%planations, yang akan memba)a kepada simpulan yang telah teruji melalui
data yang benar-benar lengkap dan tidak ada in*ormasi atau pengertian baru yang
terle)atkan. Dalam hal ini analisa data berperan mengatur, mengurutkan,
mengelompokan, memberikan kode, dan mengkategorikannya.
Dalam penelitian ini, data-data yang sudah penulis dapatkan kemudian
dilakukan analisis dengan teknik analisis taksonomis +ta%onomis analysis,, yaitu
membentuk analisis yang lebih rinci dan mendalam dalam membahas suatu tema atau
pokok permasalahan. Pada analisis ini *okus penelitian maupun pembahasan kendati
diarahkan pada bidang atau aspek tertentu, namun pendeskripsian *enomena yang
menjadi tema sentral dari permasalahan penelitian diungkap secara lebih rinci.
Dengan demikian domain atau bidang yang akan ditonjolkan perlu dilacak secara
lebih mendalam dan terinci struktur internalnya +Aaisal, 199049< ,. 2da tiga strategi
yang digunakan dalam mengembangkan teori , yaitu 4 +1, menulis catatan atau note
writing, +2, mengidenti*ikasi konsep-konsep atau disco!ery or identification of
consepts, dan +%, mengembangkan batasan konsep dan teori atau de!elopment of
consept definition and the elaborate of theory +ibid ,109,. !enulis catatan
mempunyai dua tahap, yaitu menulis di tingkat pertama yang biasanya memuat
pokok-pokoknya saja dan dilakukan sesegera mungkin saat data dikumpulkan +hasil
dari obser"asi, )a)ancara atau yang lainya,. !enulis pada tingkat yang kedua, yang
memuat deskripsi yang lebih lengkap dan terurai rinci, yang memenuhi kriteria 4
61
1. !emuat penjelasan yang lengkap, termasuk memuat konteks suatu kejadian dan
mengidenti*ikasikan semua in*ormasi penting mengenai subyek lokasi5 benda5
kejadian-kejadian. >atatan ini kaya akan rincian dan dinyatakan dalam paparan
dalam menjelaskan topik yang dideskripsikan
2. !erupakan kronologi kejadian dalam konteks yang jelas
%. 7eoptimal mungkin menunjukkan data *aktual5deskripsi.
7elanjutnya, data5catatan yang telah ditulis tersebut merupakan sumber bagi
peneliti untuk melangkah menuju pengembangan konsep. 3ergerak dari data ke
konsep merupakan suatu gerak melintas ke tingkat abstraksi yang lebih tinggi
tingkatannya dari data itu sendiri +suatu penamaan yang me)adahi sejumlah data
yang mempunyai kesamaan tertentu,.
(onsep yang berman*aat akan tetap digunakan, sedangkan yang kurang
berman*aat akan tersisih, dalam kaitan ini, termasuk proses pengembangan konsep
yang berlangsung timbal balik. 7elanjutnya dilakukan pembatasan konsep. Pilihan
konsep yang dikembangkan itu, diperkirakan mempunyai arti sentral terhadap topik
yang dikembangkan atau yang diteliti, sehingga pada akhirnya bisa dikembangkan
tema-tema yang potensial untuk di*ormulasikan sebagai teori.
2pabila tema inheren telah tampak nyata, dibuat memorandum teoritisnya,
yang ditulis atau dinyatakan dengan arus bebas, yang segenap ide atau gagasan yang
tercakup dalam temanya dikemukakan, termasuk juga hal-hal yang rele"an yang
terlintas dibenak peneliti. 3erikutnya, memorandum teori tersebut dicek kembali
sehingga setiap atau keseluruhan konten yang dinyatakannya dapat diangkat sebagai
teori substanti* +dengan atau tanpa dire"isi, +ibid,.
66
3erdasarkan konsep teknik analisis taksonomi, maka pada penelitian ini hanya
sampai pada penemuan5identi*ikasi konsep, belum sampai pada tataran pembentukan
teori, karena berbagai keterbatasan dari penulis, menyangkut biaya untuk kegiatan
penelitian dan )aktu penelitian yang relati* singkat untuk mengungkap sebuah
*enomena dalam kajian kualitati*. &eknik analisis data penelitian ini, penulis
menggunakan pandangan *enomenologis, yaitu berusaha memahami arti suatu
peristi)a dalam kaitanya dengan pengalaman subyekti* dari seseorang dalam
memaknai suatu persoalan. 2nalisis terhadap data penelitian ini mengacu pada
metode Gan Hckartsberg +dalam !oustakas, 199'411, yang menggambarkan langkah-
langkah dalam kajian *enomenologis sebagai berikut 4
1. 'he problem and question formulation the phenomenon
Dalam tahapan ini, penulis berusaha menggambarkan *okus penelitiannya dengan
mem*ormulasikan atau merumuskan pertanyaan dalam suatu cara tertentu yang
dapat dimengerti oleh orang lain. 7ecara operasional, pertanyaan dalam penelitian
ini adalah bagaimana subyek memberikan penjelasan pengalamannya tentang
pro*esionalitas aparatur pemerintah.
2. 'he data generating situation ( the protocol life te%t
&ahapan kedua yang harus dilakukan oleh penulis adalah membuat narasi yang
bersi*at deskripti* berdasarkan hasil dialognya dengan subyek yang dalam
penelitian *enomenologis la:im dikenal dengan co ( researcher. Dalam konteks
ini narasi yang dibuat bersumber dari hasil )a)ancara dengan subyek yang
menceritakan tentang *enomena pro*esinalitas di lokasi penelitian.
%. 'he data analysis ( e%plication and interpretation
60
&ahapan selanjutnya, setelah data terkumpul +berdasarkan dialog dengan subyek,,
maka yang dilakukan oleh penulis adalah membaca dan meneliti dengan cermat
data tersebut guna mengungkapkan kon*igurasi atau susunan makna yang
mencakup baik struktur maupun bagaimana makna yang diciptakan. !engarah
pada konteks penelitian ini, adalah mengungkap pro*esinalitas aparatur pemerintah
di lokasi penelitian.
BAB I1
HA!IL PENELI'IAN DAN PEMBAHA!AN
A. 0ambaran Um$m Desa !ederhana di "e#. Ponre "ab. Um$m
1. !onogra*i
Pemerintahan Desa yang keberadaannya adalah berhadapan langsung
dengan masyarakat maka sejalan dengan -tonomi Daerah yang dimaksud untuk
memberdayakan pemerintahan Desa harus dilaksanakan dan tidak dapat ditunda-
tunda lagi. 2dapun hakekat -tonomi Daerah adalah e*isiensi dan e*ekti"itas
penyelenggaraan pemerintahan yang pada akhirnya bernuansa pada pemberian
pelayanan kepada masyarakat dalam kegiatan pemerintahan dan pembangunan
19
22
6<
secara luas dalam konteks demokrasi. $ntuk mengantisipasi aspirasi masyarakat
yang terus berkembang serta menghadapi perkembangan yang terjadi baik dalam
lingkungan nasional maupun internasional yang secara langsung akan berpengaruh
terhadap roda atau pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di negara kita.
!aka untuk menja)ab dan menghadapi tantangan sekaligus peluang diperlukan
adanya pemerintahan Daerah yang tangguh didukung oleh sistem dan mekanisme
kerja yang pro*esional.
7alah satu ciri yang baik adalah dapat memberikan kepuasan bagi yang
memerlukan karena cepat, mudah dan tepat bilamana ada biaya maka harus ada
kepastian yang dapat terjangkau. Disamping itu pelayanan harus relati* dekat
dengan yang memerlukannya, posisi pemerintah yang paling dekat dengan
masyarakat adalah pemerintahan Desa dan dari segi pengembangan peran serta
masyarakat maka pemerintah Desa selaku pembina, pengayom dan pelayan kepada
masyarakat sangat berperan dalam menunjang mudahnya masyarakat digerakkan
untuk berpartisipasi. Desa yang merupakan organisasi terkecil dalam pemerintahan
adalah kesatuan masyarakat umum yang memiliki ke)enangan untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat
istiadat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah
(abupaten.
Desa 7ederhana (ecamatan Ponre yang menjadi lokasi penelitian,
terletak di sebelah 7elatan kota =atampone dan jaraknya I 20 (m dari pusat kota
dengan batas sebelah $tara Desa !atampae, sebelah &imur Desa 2jang Pulu dan
(ecamatan >ins, sebelah 7elatan Desa 3olli, sebelah 3arat Desa Poleonro 2dapun
luas =ilayah5 Daerah 26,<0, (m
2
dengan jumlah penduduk 2.%'2 ji)a yakni 4
00
69
a. 8umlah Penduduk #aki-laki 1.121 ji)a
b. 8umlah Penduduk Perempuan 1.221 ji)a
*$mlah 'otal 2.342 (i5a
!ayoritas penduduknya beragama .slam dengan sumber penghasilan
bertani, dan sebagian kecil bergerak di bidang perdagangan. Dalam hal
pemerintahan di Desa 7ederhana terdiri dari 9 Dusun dan 10 ?&, pembagian tugas
maupun ke)ajiban dari berbagai unsur pemerintahan sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing dan tidak ada sistem merangkap.
2. (eadaan Demogra*is
(eadaan penduduk dan distribusinya yang memiliki potensi dalam
menggalakkan pembangunan khususnya pembangunan pedesaan. (arena itu salah
satu modal besar dalam pembangunan di segala aspek adalah penduduk, sebab
penduduk menempati kedudukan sentral baik obyek pembangunan maupun
sebagai subyek pembangunan. Dari segi penduduk Desa 7ederhana yang luasnya
26.<0 (m
2
didiami penduduk sejumlah 2.%'2 ji)a. (eseluruhan penduduk
tersebar ke dalam 9 Dusun dengan jumlah (epala (eluarga sebanyak 11< ((.
Dengan menggalakkan pembangunan khususnya pembangunan ekonomi pedesaan
yang berakar pada asas kerakyatan, masalah penduduk merupakan suatu masalah
yang cukup ditanggulangi secara bersama.
B. !tr$kt$r Organisasi
7uatu pemerintahan pada umumnya organisasi dan manajemen yang baik
merupakan aspek yang penting dan untuk mendapatkan serta menempatkan orang-
orang yang tepat pada tempatnya merupakan ke)enangan dan obyekti"itas dalam
suatu dasar. 7usunan organisasi pemerintahan Desa 7ederhana merupakan petunjuk
00
yang akan diperhatikan dalam menjalankan organisasi, hal ini dimaksudkan supaya
organisasi pemerintahan ini menjadi lebih e*ekti* dan mencapai tujuan secara optimal.
Pelaksanaan pekerjaan sudah barang tentu yang paling utama dalam *ungsi
manajemen, karena merupakan pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri agar
semua anggota kelompok mulai dari tingkat teratas sampai ke ba)ah berusaha
mencapai sasaran organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan semula dengan cara
terbaik dan benar. 2dapun struktur organisasi Desa 7ederhana (ecamatan (husus
(abupaten $mum adalah sebagai berikut4 +1, (epala Desa, +2, 7ekretaris Desa,
+%, 3PD, +', (aur Pemerintahan, (aur Pembangunan dan (aur $mum +1, (epala
Dusun
7elanjutnya susunan organisasi &im Penggerak P(( Desa 7ederhana adalah
sebagai berikut4 +1, (etua, +2, =akil (etua, +%, 7ekretaris, +', 3endahara
+1, (elompok (erja ., .., ... dan .G
Fambar '.1 4 7truktur -rganisasi
KEPALA DESA
BPD
SEKRETARIS
Kaur
Pemerintahan
Kaur
Pembangunan
Kaur
Umum
Dusun I Dusun II Dusun III Dusun V Dusun VI Dusun IV Dusun VII Dusun VIII Dusun IX
01
Fambar '.24 7truktur Personalia &im Penggerak P((
Deskripti* jabatan dan pekerjaan sangat diperlukan agar dapat mengidenti*ikasi
pekerjaan-pekerjaan, karena terkadang suatu pekerjaan masyarakat kondisi
pengalaman ataupun kemampuan tertentu bagi pelaksanaannya. 3erikut ini akan
diuraikan bentuk dan susunan pemerintahan Desa berdasarkan struktur organisasi
sebagai berikut4
a. (epala Desa
(epala Desa dipilih secara langsung, umum, bebas dan rahasia oleh penduduk
Desa )arga negara .ndonesia yang telah berumur sekurang-kurangnya 21 tahun,
syarat lain mengenai pemilihan serta tata cara pencalonan dan pemilihan (epala Desa
diatur dalam Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh !enteri
Dalam egeri. Dalam melaksanakan tugas dan ke)ajibannya (epala Desa )ajib
bersikap dan bertindak adil, tidak diskriminati* serta tidak mempersulit dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. amun yang lebih penting bah)a sebagai
seorang pemimpin mendorong aparatur di ba)ahnya dalam bekerja untuk
KETUA
PARA WAKIL KETUA
SEKRETARIS
PARA WAKIL BENDAHARA
BENDAHARA
PARA WAKIL BENDAHARA
POKJA I POKJA I POKJA I POKJA I
PENASEH
AT
DEWAN
PENYANTUN
02
memperoleh hasil yang maksimal, merupakan penopang kekuatan mental yang amat
penting bagi ba)ahannya.
7eorang pemimpin hendaknya membina hubungan kerjasama yang harmonis,
karena akan menimbulkan suatu kekuatan yang dapat mempengaruhi para ba)ahan
pada tingkat manapun dan pada bagian manapun mereka berada. Dalam lingkungan
angkatan bersenjata ?epublik .ndonesia ditemukan 11 a:as kepemimpinan yang
digali dari peninggalan nilai-nilai kepemimpinan dibumi .ndonesia yaitu 4
1. .ng ngarso suntulodo artinya kalau pemimpin itu berada di depan ia memberikan
tauladan.
2. .ng madya mangun karso artinya bilamana pemimpin berada di tengah ia
membangkitkan tekad dan semangat.
%. &ut )uri handayani artinya bilamana pemimpin itu berada di belakang ia
berperan sebagai kekuatan, pendorong dan penggerak.
'. &ak)a, seorang pemimpin harus merupakan seseorang yang percaya dan tak)a
kepada &uhan Bang !aha Hsa.
1. =aspodo purbo )iseso artinya seorang pemimpin harus senantiasa )aspada,
sanggup menga)asi dan berani memberi koreksi kepada yang melakukan
kesalahan.
6. 2mbek parama arta, seorang pemimpin harus mampu menentukan segala sesuatu
dengan tepat dan memiliki amanat yang harus diselesaikan.
0. Prasojo, seorang pemimpin senantiasa menunjukkan tingkah laku yang
bersahaja, sederhana dan tidak berlebihan.
<. 7etio, seorang pemimpin selalu mempunyai sikap kesetiaan dan ketaatan yang
timbal balik terhadap semua pihak dalam organisasi
0%
9. /eminastiti, berarti hemat dan cermat, seorang pemimpin harus mempunyai
kesadaran dan kemampuan yang tinggi untuk membatasi penggunaan segala
sesuatu yang benar-benar diperlukan.
10. 3eloko berarti jujur yakni kesediaan, kerelaan dan keberanian untuk
mempertanggung ja)abkan segala tindakan-tindakannya.
11. #ego)o, seorang pemimpin harus ikhlas yakni kesediaan, kerelaan dan
keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung ja)ab dan kedudukannya
kepada generasi berikutnya.
(epala Desa sebagai seorang pemimpin dalam satuan pemerintahan akan
berhasil memimpin suatu organisasi yang memiliki syarat-syarat yakni mempunyai
kecerdasan yang cukup tinggi untuk dapat memikirkan dan merencanakan cara-cara
pemecahan setiap persoalan dengan cara yang tepat, serta mengandung kelengkapan
dan syarat-syarat yang memungkinkan untuk dilaksanakan. !empunyai emosi stabil,
tidak mungkin terombang ambingkan oleh suasana yang senantiasa berganti-ganti
yang dapat memisahkan antara soal pribadi, soal rumah tangga dan soal organisasi.
!empunyai kepandaian dalam menghadapi manusia membuat ba)ahan menjadi
betah, senang dan puas dalam pekerjaan. !empunyai keahlian untuk mengorganisir
dan menggerakkan serta mengetahui dengan tepat kapan dan kepada siapa tanggung
ja)ab dan )e)enang akan didelegasikan.
b. 7ekretaris Desa dan (epala $rusan
2dalah unsur sta* yang membantu (epala Desa dalam menjalankan
hak, )e)enang dan ke)ajiban pimpinan pemerintahan Desa. 7ekretariat yang terdiri
dari 7ekretaris dan (epala $rusan atau (aur diangkat dan diberhentikan oleh
0'
3upati setelah mendengar pertimbangan >amat atas usul (epala Desa sesudah
mendengar pertimbangan 3PD.
(epala $rusan berkedudukan sebagai unsur pembantu 7ekretaris
Desa dalam bidangnya. 2dapun *ungsi dan peranan (epala $rusan sebagai
berikut4
1. !elaksanakan kegiatan urusan pembangunan, pemerintahan, kesejahteraan,
keuangan dan urusan umum sesuai bidang tugasnya masing-masing
2. !elaksanakan pelayanan administrasi (epala Desa
c. (epala Dusun
$ntuk memperlancar jalannya pemerintahan Desa, dalam Desa dibentuk
Dusun yang dikepalai oleh (epala Dusun. Pembentukan Dusun ditetapkan dengan
memperhatikan *aktor manusia, jumlah penduduk, *aktor alam, *aktor letak dan *aktor
sosial budaya termasuk adat istiadat. 2da *aktor-*aktor obyekti* lainnya seperti
penguasaan )ilayah, keseimbangan antara organisasi dan luas )ilayah serta
pelayanannya. (epala Dusun adalah unsur pelaksana dalam pemerintahan Desa
dengan )ilayah kerja tertentu. (epala Dusun diangkat dan diberhentikan oleh >amat
atas nama 3upati atas usul (epala Desa.
d. 3adan Permusya)aratan Desa +3PD,
3PD sebagai 3adan Permusya)aratan merupakan paham untuk melaksanakan
demokrasi berdasarkan Pancasila, mempunyai kedudukan sejajar dan menjadi mitra
kerja (epala Desa baik dalam menyelenggarakan roda pemerintahan maupun
pembangunan Desa. 2nggota 3PD dipilih dari calon-calon yang diajukan oleh
kalangan 2dat, 2gama, organisasi sosial politik, golongan pro*esi dan unsur
pemuka masyarakat yang mempunyai persyaratan.
01
3PD mempunyai *ungsi sebagai berikut4
1. !engayomi yaitu menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di
Desa yang bersangkutan sepanjang menunjang kelangsungan pembangunan.
2. #egislasi yaitu merumuskan dan menetapkan peraturan Desa bersama-sama
pemerintahan Desa.
%. Penga)asan yaitu meliputi penga)asan terhadap pelaksanaan peraturan Desa,
2nggaran Pendapatan dan 3elanja Desa serta keputusan (epala Desa.
'. !enampung aspirasi masyarakat yaitu menangani aspirasi dan menyalurkan
aspirasi yang diterima dari masyarakat kepada pejabat atau instansi yang
ber)enang.
2dapun jumlah anggota 3PD ditentukan berdasarkan jumlah penduduk Desa
yang bersangkutan dengan ketentuan 4
1. 8umlah penduduk sampai dengan 1.100 ji)a, 1 orang
2. 1.101 sampai dengan 2.000 ji)a, 0 orang
%. 2.001 sampai dengan 2.100 ji)a, 9 orang
'. 2.101 sampai dengan %.000 ji)a, 11 orang
1. #ebih dari %.000 ji)a, 1% orang
e. #embaga Pemberdayaan !asyarakat Desa +#P!D,
2dalah lembaga masyarakat di Desa yang tumbuh untuk masyarakat
dan merupakan )ahana partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang
mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan pemerintah serta s)adaya gotong
royong dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan dalam rangka me)ujudkan
ketahanan nasional yang meliputi aspek-aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, agama dan pertahanan keamanan.
06
#P!D bertujuan membantu pemerintah Desa atau (elurahan dalam
meningkatkan pelayanan pemerintah dan pemerataan hasil pembangunan dengan
menumbuhkan prakarsa serta menggerakkan s)adaya gotong royong masyarakat
dalam pembangunan, sehingga masyarakat memiliki keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan, mengembangkan ketahanan didalam menghadapi dan
mengatasi tantangan dan hambatan dalam rangka pembinaan )ilayah serta
merupakan lembaga masyarakat yang bersi*at lokal dan suara organisasi berdiri
sendiri serta merupakan )adah partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
&ugas pokok #P!D dalam membantu (epala Desa adalah merencanakan
pembangunan yang didasarkan atas musya)arah menggerakkan dan meningkatkan
prakarsa dan partisipasi masyarakat secara akti* dan pasi* untuk melaksanakan
pembangunan secara terpadu, baik yang berasal dari berbagai kegiatan pemerintah
maupun s)adaya gotong royong. !enumbuhkan kondisi dinamis masyarakat untuk
mengembangkan ketahanan di Desa.
*. ?ukun &etangga dan ?ukun =arga
2dalah organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah
untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat .ndonesia
berdasarkan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran
pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Desa. ?ukun
&etangga dan ?ukun =arga dibentuk dengan maksud dan tujuan 4
1. !emelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat yang berdasarkan
kegotong royongan dan kekeluargaan.
2. !eningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan.
00
%. !enghimpun seluruh potensi s)adaya masyarakat dalam usaha meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
g. Pemberdayaan dan (esejahteraan (eluarga +P((,
Dalam rangka meningkatkan peranan )anita dalam pembangunan terutama
kegiatan yang ditujukan bagi terciptanya keluarga sejahtera melalui jalur dan gerakan
Pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga. 2dapun 10 +sepuluh, Program P((
meliputi penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong royong, sandang, pangan
dan perumahan, tata laksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan,
mengembangkan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, perencanaan
sehat.
(esepuluh Program P(( tersebut satu dengan yang lain tidak memiliki
bobot, prioritas yang lebih. Pemilihan akan program yang menjadi prioritas
dilaksanakan terlebih dahulu berdasarkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kesanggupan. &iap-tiap Desa yang bersangkutan )alaupun Program pokok P(( ini
diharapkan dapat dilaksanakan secara keseluruhan. -leh karena program ini
merupakan program inti untuk mencapai kesejahteraan keluarga. Di tingkat Desa,
pembina P(( adalah (epala Desa yang menentukan kebijaksanaan pelaksanaan
dalam bimbingan sesuai petunjuk dan ketentuan yang telah digariskan.
&. Peranan Pemerintah Desa !ederhana dalam memberdayakan masyarakat di era
otonomi daerah
Pelaksanaan mengenai tugas dan *ungsi seorang (epala Desa dalam
pemerintahan merupakan salah satu bentuk kegiatan aparat pemerintah dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sebagaimana tujuan dari penelitian ini
0<
adalah untuk memberikan deskripsi mengenai pelaksanaan *ungsi tersebut. $ntuk itu
dalam melaksanakan tugasnya aparat Desa mempunyai *ungsi 4
1. (egiatan dalam rumah tangganya sendiri
2. !enggerakkan partisipasi masyarakat
%. !elaksanakan tugas dari pemerintah di atasnya
'. (eamanan dan ketertiban masyarakat
1. !elaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pemerintah di atasnya
$ntuk menyelenggarakan *ungsi tersebut di atas maka seorang (epala Desa
harus mengusahakan 4
a. &erpenuhinya kebutuhan esensial masyarakat
b. &ersusunnya rencana dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan kemampuan
setempat
c. &erselenggaranya peningkatan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi secara lintas
sektoral.
d. &erselenggaranya program yang berkelanjutan
e. 2danya peningkatan perluasan kesempatan kerja
7elain *ungsi (epala Desa yang telah dijelaskan di atas, (epala Desa masih
mempunyai peranan yang lebih penting terhadap kemajuan dan perkembangan
)ilayahnya yaitu melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat Desa dalam
meningkatkan peran serta mereka terhadap pengembangan pembangunan.
3erdasarkan hasil penelitian maka dapat dideskripsikan tentang peranan pemerintah
desa dalam memberdayakan masyarakat di Desa 7ederhana yang 7ecara garis besar
mencakup berbagai bidang yang dapat dijabarkan sebagai berikut4
6. Pembinaan 'erhada Masyarakat
09
1.1. Pembinaan masyarakat dalam bidang ekonomi.
$saha untuk menggalakkan pembangunan desa yang dimaksudkan untuk
memperbaiki dan meningkatkan tara* hidup serta kondisi sosial masyarakat desa
yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat .ndonesia, melibatkan tiga pihak,
yaitu pemerintah, s)asta dan )arga desa. Dalam prakteknya, peran dan prakarsa
pemerintah masih dominan dalam perencanaan dan pelaksanaan maupun untuk
meningkatkan kesadaran dan kemampuan teknis )arga desa dalam pembangunan
desa. 3erbagai teori mengatakan, bah)a kesadaran dan partisipasi )arga desa
menjadi kunci keberhasilan pembangunan desa. 7edangkan untuk menumbuhkan
kesadaran )arga desa akan pentingnya usaha-usaha pembangunan sebagai sarana
untuk memperbaiki kondisi sosial dan dalam meningkatkan partisipasi )arga desa
dalam pembangunan banyak tergantung pada kemampuan pemimpin desa
khususnya pimpinan atau (epala Desa. 3erdasarkan )a)ancara yang penulis
lakukan dengan salah satu tokoh masyarakat di Desa 7ederhana Abd$l Hamid
beliau menyatakan4
!asyarakat di desa ini sangat antusias menyambut setiap ada kegiatan yang dapat
memberdayakan potensi yang ada di daerah kami. Persoalan hanya terletak kepada
bagaimana upaya yang dilakukan oleh kepala desa untuk merangkul tokoh-tokoh
masyarakat dalam menggerakkan mereka karena maju tidaknya pembangunan di
desa kami sangat bergantung kepada kepemimpinan pemerintah desa atau kepala
desa +19 !aret 2012,
Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi memiliki makna
meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang tercermin
peningkatan pendapatn dan kesejahteraan masyarakat termasuk masyarakat miskin.
2dapun bentuk program pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah desa meliputi
pemberian raskin, pemberian beasis)a bagi sis)a miskin. 7elain itu bentuk lain pada
<0
Pembinaan di bidang ini adalah pembinaan di bidang ke)iras)astaan. Pembinaan
ini dimaksudkan untuk mengembangkan ke)iras)astaan pengusaha muda,
terutama di kalangan pedagang kecil. >ontoh para pengusaha untuk meningkatkan
usahanya diberi pinjaman modal dengan bunga rendah dan bergulir untuk
dipinjamkan selanjutnya ke kelompok lain. (egiatan pembinaan ini disebut dengan
usaha peningkatan pendapatan masyarakat desa +$D7P,. 7ebagian besar kegiatan
ini telah memperbaiki tara* hidup masyarakat.
2danya kegiatan yang dilakukan oleh PP! mandiri dengan membuat
program simpan pinjam perempuan maka tingkat kualitas hidup masyarakat menjadi
lebih baik. 7elain itu pembinaan di bidang perkoperasian sudah mulai dilakukan
oleh aparat desa dengan mengajak masyarakat untuk menyimpan dan menyalurkan
dana bagi masyarakat lain yang membutuhkan.
1.2. Pembinaan masyarakat desa pada bidang hukum.
Pembinaan di bidang hukum dilakukan oleh pemerintah desa dengan
bekerjasama dengan dinas terkait dan pihak kepolisian yang dimaksudkan agar
pemuda dapat memberikan bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak di
lembaga-lembaga pemasyarakatan anak negara. >ontoh pemuda berkumpul untuk
mendiskusikan bahaya akibat narkotika, diberi penyuluhan akibat adanya
perkelahian pelajar.
1.%. Pembinaan masyarakat pada bidang agama
Pembinaan ini untuk meningkatkan kehidupan beragama dikalangan
pemuda. >ontohnya mengadakan pengajian setiap minggu serta kerja bakti untuk
membangun tempat ibadah.
2. Pembinaan masyarakat pada bidang (esehatan
<1
Pembinaan ini ditujukan untuk pembentukan generasi muda yang sehat, baik
*isik maupun mental serta mampu berperan dalam upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat dan lingkungannya. Dalam rangka pembinaan, pemerintah mem*asilitasi
penyelenggaraan pemerintah daerah. Bang dimaksud dengan mem*asilitasi adalah
upaya memberdayakan daerah otonomi melalui pemberian pedoman, bimbingan,
pelatihan, arahan dan super"isi.
Pemerintah Desa 7ederhana (ecamatan (husus (abupaten $mum dalam
melaksanakan pembinaan terhadap masyarakat dengan cara mengumpulkan
masyarakat untuk memberikan pengertian tentang apa-apa yang perlu dilaksanakan
suatu kegiatan dan bagaimana pelaksanaannya nanti di lapangan. 2pabila masyarakat
telah memahami dan mengerti tentang hal tersebut maka pemerintah desa tinggal
mengarahkan dan memberikan bimbingan bagaimana system pengelolaan suatu
program baik program pemberdayaan masyarkat di bidang pendidikan, kesehatan,
sosial budaya dan ekonomi maupun program pemberdayaan masyarakat di bidang
pertanian dan perkebunan.
Pembinaan yang paling giat dilakukan oleh Pemerintah Desa 7ederhana
adalah pembinaan dalam kegiatan keagamaan, sosial budaya dan pembinaan kepada
ibu-ibu pkk. Aasilitasi kegiatan ditindaklanjuti dengan pemberian bantuan alat-alat
seni dan ceramah agama yang biasanya didatangkan dari luar desa, sebagaimana yang
disampaikan oleh /.&ansi, seorang tokoh agama di Desa 7ederhana.
(egiatan yang telah disusun oleh pemerintah desa untuk melakukan kegiatan
pembersihan secara bergotong-royong di tempat ibadah setiap dua minggu sekali
merupakan bentuk kepedulian yang ditanamkan untuk memupuk semangat tali
silaturrahim dengan sesama )arga, dan pengajian yang rutin diadakan setiap minggu
yang disertai dengan ceramah agama biasanya banyak dihadiri oleh anak-anak muda.
!ungkin tujuan dari pemerintah desa adalah menanamkan pemahaman agama sejak
dini kepada generasi muda +20 !aret 2012,.
<2
7elain itu pula bentuk nyata peranan aparatur pemerintah desa 7ederhana
adalah memberikan pembinaan dalam bidang kesehatan.
3egitupun perhatian pemerintah desa di bidang kesehatan terbukti di setiap
dusun yang ada di desa ini di adakan posyandu yang mana di tempat ini disetiap
bulan di adakan penimbangan balita dan penyuluhan kepada ibu baik ibu-ibu
menyusui, ni*as, dan juga tempat pemberian makanan tambahan bagi anak-anak usia
dini dan pemberian "itamin, imunisasi baik imunisasi campak, bcg, dpt, oleh tenaga
kesehatan yang bekerjasama dengan kader posyandu yang dipandu oleh tim
penggerak P(( Desa +P-(82 .G, dan juga di Desa 7ederhana ini telah dibangun
P$7(H7DH7 +Pusat (esehatan !asyarakat Desa, tempat ini digunakan untuk
pelayanan kesehatan masyarakat desa secara gratis bagi yang memiliki kartu keluarga
dan (&P. 2pabila tidak menunjukkan kedua identitas tersebut maka pasien akan
dikenakan biaya adminisrasi sebanyak ?p.1.000,- ini membuktikan bah)a kerjasama
antara pemerintah desa dengan pihak kesehatan sangat erat demi terlaksananya tertib
administrasi di bidang pemerintahan desa. 7ejalan dengan kondisi tersebut,
berdasarkan hasil )a)ancara dengan !arlina 7yam sebagai pengurus P((, beliau
mengatakan4
Pemberian sanksi administrasi bagi )arga yang tidak memiliki (&P dan (( ketika
ingin mendapatkan pengobatan gratis berupa biaya sebesar ?p.1.000 bukanlah
bermaksud untuk memberatkan )arga desa melainkan mengajak masyarakat untuk
tertib administrasi. .tupun tidak semua )arga dikenakan biaya jika tidak memiliki
(&P dan ((, karena )arga yang mendapat kartu 82!(H7!27 dan 82!(H7D2
tetap mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal dan dibebaskan dari segala
biaya serta dana yang terkumpul dari denda administrasi diserahkan kembali ke
petugas kesehatan untuk di man*aatkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. +26
!aret 2012,.
3egitupula di Desa 7ederhana ini telah dibangun kerjasama antara bidan dan
dukun dimana setiap ibu hamil yang akan melahirkan telah diberi pengertian dan
<%
pembinaan agar bila nanti melahirkan ibu hamil tersebut melaporkan kepada
dukunnya dan dukun tersebut menyampaikan kepada bidan desa karena yang akan
melayani persalinan adalah tenaga medis dan yang melaksanakan adat atau kebiasaan
masyarakat adalah dukun.
8adi proses melahirkan ditangani oleh bidan dan prosesi jampi-jampi
dilakukan oleh dukun tersebut. .ni juga membuktikan bah)a pemerintah desa sangat
peduli bagaimana pentingnya kebersamaan dalam melaksanakan segala kegiatan
terutama dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat dan di desa ini juga di adakan
penyuluhan P/37 +perilaku hidup bersih dan sehat, yang dilaksanakan oleh tim
penggerak PP( Desa +P-(82 .G, bekerjasama dengan bagian 7anitarian Dinas
(esehatan (abupaten $mum, dimana dalam pembinaan ini masyarakat diajak untuk
membuat jambang agar 323 pada tempatnya dan cuci tangan sebelum makan,
makanan harus ditutup, bak mandi harus dibersihkan dan masalah kesehatan yang
lain yang dapat merusak kesehatan masyarakat.
2. Pelayanan terhada masyarakat
Pemberian pelayanan yang baik kepada masyarakat diharapkan menjadi
lebih responsi* terhadap kepentingan masyarakat itu sendiri, di mana paradigma
pelayanan masyarakat yang telah berjalan selama ini beralih dari pelayanan yang
si*atnya sentralistik ke pelayanan yang lebih memberikan *okus pada pengelolaan
yang berorientasi kepuasan masyarakat sebagai berikut 4
a. #ebih mem*okuskan diri pada *ungsi pengaturan melalui kebijakan yang
mem*asilitasi berkembangnya kondisi kondusi* bagi pelayanan masyarakat.
<'
b. #ebih mem*okuskan diri pada pemberdayaan aparat desa dan masyarakat sehingga
masyarakat juga mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap *asilitas-*asilitas
pelayanan yang telah dibangun bersama.
c. !enerapkan sistem kompetisi dalam hal penyediaan pelayanan tertentu sehingga
masyarakat memperoleh pelayanan yang berkualitas.
d. &er*okus pada pencapaian "isi, misi, tujuan dan sasaran yang berorientasi pada
hasil, sesuai dengan masukan atau aspirasi yang diharapkan masyarakat.
e. #ebih mengutamakan pelayanan apa yang diinginkan oleh masyarakat.
*. !emberi akses kepada masyarakat dan responsi* terhadap pendapat dari
masyarakat tentang pelayanan yang diterimanya.
amun dilain pihak, pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintahan kepada
masyarakat diharapkan juga memiliki 4
a. !emiliki dasar hukum yang jelas dalam penyelenggaraannya.
b. !emiliki perencanaan dalam pengambilan keputusan.
c. !emiliki tujuan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Dituntut untuk akuntabel dan transparan kepada masyarakat.
e. !emiliki standarisasi pelayanan yang baik pada masyarakat.
7emenjak gerakan re*ormasi digulirkan dalam rangka merubah struktur
kekuasaan menuju demokrasi dan desentralisasi, maka kebutuhan masyarakat terhadap
suatu pelayanan prima dari pemerintah, dalam hal ini pemerintah desa menjadi sangat
penting. Dia)ali dengan $ndang-$ndang o 22 &ahun 1999 dan selanjutnya dilakukan
re"isi menjadi $ndang-$ndang o %2 &ahun 200' , yang telah dijadikan landasan
yuridis untuk menggeser *okus politik ketatanegaraan, dia)ali desentralisasi kekuasaan
dari pemerintah pusat kepada daerah. Dan sekarang menjadi Peraturan Pemerintah
<1
?epublik .ndonesia o 0% tentang Pemerintahan (elurahan dan Peraturan Pemerintah
?epublik .ndonesia o 02 tentang Pemerintahan Desa.
.nti dari $ndang-$ndang dan Peraturan Pemerintah tersebut adalah
penyelenggaraan pemerintahan lokal yang menekankan pada prinsip demokrasi dan
peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta memperhatikan potensi dan
keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh daerah. Perencanaan pembangunan didaerah
pedesaan tidak dapat dipisahkan dari penyelenggaraan pemerintah kelurahan yang
merupakan unit terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menjadi
tonggak strategis dalam pembangunan desa.
7ecara umum kita telah mengetahui masalah yang dihadapi dikelurahan, baik
yang bersumber secara internal maupun yang eksternal, seperti semakin pesatnya
kegiatan pembangunan yang hasil-hasilnya telah kita rasakan saat ini. amun demikian
masih dapat ditemukan pula dampak yang dapat menimbulkan masalah yang baru.
$ntuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan kemampuan dibidang perencanaan
pembangunan dan pemberian pelayanan yang baik dan berkualitas oleh para aparatur
kelurahan kepada masyarakat sehingga permasalahan yang kompleks dan rumit dapat
diatasi. 7elain itu pelayanan yang diberikan oleh pemerintah selama ini masih memiliki
beberapa kelemahan 4
a. )urang responsif. (ondisi ini terjadi pada hampir semua tingkatan unsur pelayanan,
mulai pada tingkatan petugas pelayanan sampai dengan tingkatan penanggungja)ab
instansi. ?espon terhadap berbagai keluhan, aspirasi, maupun harapan masyarakat
seringkali lambat atau bahkan diabaikan sama sekali.
b. )urang informatif. 3erbagai in*ormasi yang seharusnya disampaikan kepada
masyarakat, lambat atau bahkan tidak sampai kepada masyarakat.
<6
c. )urang accessible. 3erbagai unit pelaksana pelayanan terletak jauh dari jangkauan
masyarakat, sehingga menyulitkan bagi mereka yang memerlukan pelayanan tersebut.
d. )urang koordinasi. 3erbagai unit pelayanan yang terkait satu dengan lainnya kurang
berkoordinasi. 2kibatnya, terjadi tumpang tindih kebijakan antara satu instansi
pelayanan dengan instansi pelayanan lain yang terkait.
e. *irokratis. Pelayanan +khususnya pelayanan perijinan, pada umumnya dilakukan
dengan melalui proses yang terdiri dari berbagai le"el, sehingga menyebabkan
penyelesaian pelayanan yang terlalu lama.
*. )urang mau mendengar keluhan+saran+aspirasi masyarakat. Pada umumnya aparat
pelayanan kurang memiliki kemauan untuk mendengar keluhan5saran5aspirasi dari
masyarakat. 2kibatnya, pelayanan dilaksanakan dengan apa adanya, tanpa ada
perbaikan dari )aktu ke )aktu.
g. &nefisien. 3erbagai persyaratan yang diperlukan +khususnya dalam pelayanan
perijinan, seringkali tidak rele"an dengan pelayanan yang diberikan 7ehubungan
dengan itu, maka desa dan perangkatnya serta pimpinan lembaga yang ada
dikelurahan harus mampu menyusun rancangan pembangunan daerahnya yang sesuai
dengan apa yang diharapkan dan yang menjadi kebutuhan bagi masyarakat.
2dapun bentuk pelayanan pemerintah desa kepada masyarakat di Desa
7ederhana (ecamatan (husus (abupaten $mum yaitu apabila masyarakat yang
bersangkutan membutuhkan pelayanan misalnya perbaikan di bidang pertanian
maka aparat pemerintah Desa berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada )arganya. (ondisi diatas sesuai dengan hasil )a)ancara
yang penulis lakukan dengan ketua kelompok tani !uhammad 2r*ah dimana penulis
<0
menanyakan tentang betuk pelayanan pemerintah desa dalam bidang pertanian. 3erikut
ini adalah pernyataan yang diberikan oleh !uhammad 2r*ah4
/asil panen gagal tidak bisa sepenuhnya disebabkan karena kesalahan petani, tetapi
pemerintah desa harus juga bertanggung ja)ab terhadap kegagalan panenkarena
kurangnya perhatian untuk memberikan jalan keluar bagaimana mengatasi panen yang
gagal, karena itu dengan adanya upaya pemerintah desa untuk menghubungi dinas
pertanian agar rutin memberikan penyuluhan dan in*ormasi tentang tata cara bertani
yang benar dan sebagainya dianggap sangat berman*aat bagi kelangsungan hidup kami.
+20 !aret 2012,.
3erkaitan dengan e*ekti"itas dan e*isiensi pelayanan terhadap masyarakat di
Desa dapat dilihat pada pelayanan yang diberikan oleh aparat pemerintah Desa kepada
masyarakat yang berkepentingan. 7ehubungan dengan pelayanan ini ada beberapa
indikator yang dijadikan sebagai ukuran untuk melihat e*ekti"itasnya yaitu kesadaran
dan kebijaksanaan oleh (epala Desa serta aparat pemerintah Desa yang lain terhadap
pelayanan masyarakat setempat. 7ebagaimana halnya dengan pelayanan birokrasi
pemerintah pada umumnya, setiap pelayanan harus melalui prosedur dan mekanismenya.
Prosedur pelayanan masyarakat tersebut sangat terkait dengan *ungsi Pemerintah
Desa dalam mengembangkan organisasi pemerintahannya baik itu terhadap kegiatan
administrasinya maupun dalam bidang pembangunan atau pelaksanaan penga)asan
serta pembinaan terhadap masyarakat Desa. 7alah satu upaya maksimal yang telah
dilakukan oleh pemerintah desa 7ederhana adalah membuat kotak saran dalam rangka
menampung berbagai aspirasi yang diletakkan di depan pintu kantor desa. 3erdasarkan
hasil )a)ancara dengan (epala Desa 7ederhana Herkis5anto menyatakan4
sebagai bentuk kepedulian kami akan berbagai permasalahan yang terjadi pada )arga,
kami menyediakan kotak saran untuk menampung berbagai keluhan dan aspirasi
masyarakat yang mungkin malu atau enggan menyampaikan secara langsung berbagai
kendala yang dihadapi. !eskipun demikian dalam berbagai kesempatan ketika ada
rembug desa, saya selaku yang dipercayakan memimpin mereka menyampaikan bah)a
semua saran dan aspirasi jika bernilai positi* akan ditampung dan ditindaklanjuti sesuai
dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran yang tersedia. +20 !aret 2012,.
<<
7ekalipun demikian upaya pelayanan yang diberikan oleh pemerintah desa
berdasarkan hasil )a)ancara dengan beberapa masyarakat khususnya dari kelompok
karang taruna menyatakan bah)a kadang-kadang yang cukup menyulitkan dalam
pemberian pelayanan adalah prilaku aparat yang seringkali memilah milah bahkan tidak
memberikan toleransi terhadap persoalan masyarakat yang dihadapi. 3ahkan terkadang
proyek yang seharusnya dikerjakan oleh #(D malah diserahkan kepada orang lain yang
memiliki kedekatan dengan kepala desa.
(ondisi seperti ini sangat mengkha)atirkan karena dianggap bisa memberikan
kesenjangan antara )arga yang satu dengan )arga yang lain. !eskipun demikian
berdasarkan hasil )a)ancara dengan ketua karang taruna Desa 7ederhana (ecamatan
(husus, 2sna)i bah)a mereka bisa memahami bentuk perlakuan dalam
pemberian pelayanan karena tidak semuanya langsung bisa dipenuhi, dalam arti mereka
tetap bisa mentolerir dan memahami kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah desa. 3erikut ini adalah petikan hasil )a)ancara dengan Asna5i sebagai
berikut4
7ebagai ketua karang taruna di Desa 7ederhana, kami menganggap pelayanan
pemerintah desa belumlah maksimal meskipun sebahagian besar masyarakat
menganggap pemerintah desa telah berbuat yang terbaik untuk )arganya. Pemerintah
Desa terkadang masih diatur oleh pemerintah diatasnya untuk melakukan berbagai
perbaikan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat, padahal kami menginginkan
perbaikan sarana dan prasarana khususnya untuk kepentingan para pemuda yang
didahulukan,tapi kami menyadari dan paham akan kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah desa...+21 !aret 2012,
7ejalan dengan pandangan ketua karang taruna, (aur Pemerintahan Desa
7ederhana (ecamatan (husus (abupaten $mum, !ommeng yang di)a)ancarai
memberikan alasan bah)a semua permintaan dan masukan dari )arga masyarakat
<9
berusaha untuk dipenuhi namun semuanya harus berjalan sesuai proses yang telah
ditetapkan.
7ebenarnya tidak ada istilah memilah-milah bentuk pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat, apalagi tidak ditanggapi namun realisasi yang diharapkan dari pemerintah
diatas kami belum menyetujui, jadi semuanya harus menunggu sesuai dengan prosedur
yang berlaku. (alaupun ada perlakuan dari aparatur desa yang dianggap diskriminati*
atau membeda-bedakan pelayanan itu disebabkan karena terbatasnya sta* Pemerintah
Desa, sehingga kadang kurang memperhatikan masyarakat yang datang yang meminta
pelayanan+ 21 !aret 2012,
3erdasarkan hasil )a)ancara yang penulis lakukan dengan beberapa elemen
penting pada )arga masyarakat Desa 7ederhana (ecamatan (husus (abupaten $mum,
maka terdapat beberapa hal dapat dianalisis oleh penulis sebagai berikut4
3. Pengembangan terhada masyarakat
H*ekti*nya masyarakat dalam suatu program atau suatu kebijakan seperti
halnya kebijakan tentang pelaksanaan dalam upaya meningkatkan pembangunan
Desa tidak terlepas dari dukungan atau partisipasi masyarakat untuk mentaati atau
melaksanakan peraturan yang ada. Peraturan dalam hal ini pada dasarnya bertujuan
bagi 2 +dua, aspek yakni bagi pemerintah Desa dan bagi masyarakat itu sendiri. 3agi
pemerintah *ungsi atau peranan dimaksud untuk melakukan penataan sehingga
tercipta tata ruang yang berdaya guna sehingga peman*aatan ruang dapat
dioptimalkan sesuai dengan peruntukannya dan juga menciptakan e*ekti* bangunan
sehingga tampak keindahan Desa yang aman dan tertib.7elain dari aspek tersebut
juga dimaksudkan sebagai sumber pendapatan Desa untuk pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dalam hal ini pengembangan
organisasi yang lebih baik.
Pembangunan desa hendaknya mempunyai sasaran yang tepat, sehingga
sumber daya yang terbatas dapat diman*aatkan secara e*ekti* dan e*isien. 3eberapa
90
sasaran yang dapat dikembangkan atau dicapai dalam suatu pembangunan desa
adalah sebagai berikut4
1. Pengembangan Hkonomi (erakyatan. Pembangunan ekonomi kerakyatan pada
intinya adalah mengelola seluruh potensi ekonomi yang menguasi hajat hidup orang
banyak dengan menerapkan prinsip atau asas ekonomi kerakyatan. Program-program
pembangunan ekonomi kerakyatan yang dapat dikembangkan di desa adalah4
+1, Program pengembangan Pemberdayaan $saha (ecil Perdesaan dengan kegiatan
berupa penyediaan kredit tanpa bunga.+2, Pengembangan Pembangunan pertanian
dalam arti luas dalam rangka meningkatkan ketersediaan pangan dan meningkatkan
pendapatan petani, nelayan dan peternak. +%, Pengembangan dan pemberdayaan
koperasi serta pengusaha mikro kecildan menengah melalui pembinaan pengusaha
kecil,+', pengembangan industri kecil dan pembangunan prasarana dan sarana
ekonomi desa +1, Pengembangan potensi dan peman*aatan teknologi tepat guna
dalam rangka menunjang industri kecil perdesaan
2. Pengembangan 7umberdaya !anusia yang handal.
7umber Daya !anusia memegang peranan penting dalam proses
pembangunan desa. 7emakin tinggi kualitas 7umber Daya !anusia +7D!, maka
semakin mendorong kemajuan suatu desa. Program-program yang dapat
dikembangkan diantaranya4
a. Program pengembangan pendidikan
b. Program peningkatan pelayanan kesehatan
c. Pembinaan generasi muda, seni budaya, pemuda dan olah raga
d. Program perluasan lapangan kerja dan kesempatan kerja.
e. Pembinaan kehidupan beragama
91
*. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan masyarakat.
%. Pengembangan sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup agar dapat
didaya gunakan secara berkelanjutan. 2dapun bentuk program peningkatan peran
serta masyarakat dalam pengembangan pengelolaan 7D2 dan pelestarian lingkungan
malalui4
1, Pelaksanaan program peningkatan pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah
didaerah kritis.
2, Aasilitasi pelaksaan program pemberdayaan masyarakat dalam pelestarian
lingkungan.
%, Aasilitasi pelaksanaan program rehabilitasi pada lahan berbasis masyarakat
Dengan mengacu kepada uraian yang berkaitan dengan pengembangan
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan pemerintah Desa 7ederhana terutama yang
berkaitan dalam bidang pengembangan terhadap masyarakat maka sasaran utama
yang harus dikembangkan sesuai hasil rembug desa adalah pengembangan sumber
daya manusia +7D!,. (arena itu salah satu bidang yang menjadi perhatian aparatur
pemerintah desa adalah peningkatan pendidikan baik itu pendidikan *ormal maupun
pendidikan non *ormal, pemerintah desa telah menyiapkan berbagai sarana dan
prasarana seperti pembangunan taman padi tungka sebanyak 2 unit dengan hasil
s)adaya masyarakat yang mana padi tungka ini diperuntukkan bagi anak-anak usia
dini yaitu anak yang berumur % tahun dan berumur 1 tahun.
Padi tungka bukan saja digunakan untuk anak-anak usia dini tetapi tempat
ini digunakan sebagai tempat pembinaan orang tua balita yang disebut 3ina (eluarga
3alita +3(3, maksudnya bukan >uma balitanya yang dibina tetapi orangtuanya pun
diberi penyuluhan tentang bagaimana cara mera)at anaknya dimulai dalam
92
kandungan sampai melahirkan dan seterusnya. 2dapun tenaga pengajar di taman padi
tungka ini yaitu kader posyandu dan kader dasa)isma yang telah dilatih baik
ditingkat kabupaten maupun di tingkat pro"insi yang bekerjasama dengan dinas
pendidikan (abupaten $mum dengan pihak $.>HA.
Di Desa 7ederhana ini dalam hal peningkatan pendidikan non *ormal di
tahun 2012 terdapat % kelompok kejar paket 2 dan 1 kelompok paket 3 dan juga
di Desa 7ederhana terdapat % buah sekolah dasar, 2 7!P, 1 !adrasah 2liyah, dan
pada tahun ini telah dibagun sekolah menengah atas yang membuktikan bah)a betapa
besar peranan pemerintah desa dalam peningkatan pendidikan sehingga anak-anak
yang tamat 7!P tidak lagi menganggur atau drop out tetapi dapat melanjutkan
pendidikannya ke 7!2 yang ada di desa ini. &idak seperti tahun-tahun kemarin
tamatan 7!P yang ada di desa 7ederhana berjumlah '2 orang yang lanjut cuma
11 orang ini disebabkan karena sekolah menengah atas jauh dari perkotaan.
7alah satu usaha pemerintah desa dalam hal peningkatan mutu pendidikan
pada setiap pertemuan selalu menghimbau kepada masyarakatnya agar mau
menyekolahkan anaknya baik di &(, 7D, 7!P dan 7!2 agar tingkat pendidikan
masyarakat di Desa 7ederhana (ecamatan (husus (abupaten $mum ini dapat
meningkat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. (ondisi ini sangat sesuai
dengan hasil )a)ancara yang dilakukan kepada dua +2, tokoh masyarakat yaitu
!arlina 7yam sebagai pengurus P(( dan 2bdul /amid sebagai tokoh masyarakat
sekaligus pemerhati pendidikan. 7ebagaimana yang disampaikan oleh Marlina
!yam sebagai berikut4
(epedulian pemerintah desa dalam mengembangkan sumber daya manusia terutama
dalam bidang pendidikan sangatlah besar terbukti dengan dibangunnya sarana belajar
taman padi tungka yang peruntukannya bukan hanya untuk anak-anak tetapi juga
9%
untuk orang de)asa yang ingin menambah )a)asannya. (erjasama dengan dinas
pendidikan dan bantuan $nice* sangat dirasakan man*aatnya oleh masyarakat
setempat+ 2% !aret 2012,.
7enada dengan apa yang disampaikan oleh !arlina 7yam, 2bdul /amid
sebagai tokoh pemerhati pendidikan sangat antusias dengan upaya aparatur
pemerintah desa yang melakukan pendekatan dengan pihak dinas pendidikan untuk
membangun sarana pendidikan bukan hanya sarana pendidikan *ormal tetapi juga non
*ormal, sehingga jumlah anak yang menganggur karena tidak sekolah menjadi sangat
kecil. 3erikut ini adalah pernyataan yang disampaikan oleh 2bdul /amid ketika
)a)ancara dilakukan yaitu4
Pemerintah Desa 7ederhana, sungguhlah sangat besar peranannya dalam
mengembangkan berbagai kegiatan yang ada di desa kami, dan yang sangat kami
kagumi adalah pembangunan sarana pendidikan yang sudah lama kami impikan
khususnya pembangunan gedung sekolah setingkat 7!2, sehingga mengurangi
beban biaya dan resiko anak-anak kami yang bersekolah. (ami berharap semua
bidang juga bisa dibangun terutama sarana dan prsarana olahraga+2% !aret 2012,.
3erdasarkan hasil )a)ancara yang penulis lakukan dengan beberapa elemen
penting pada )arga masyarakat Desa 7ederhana (ecamatan (husus (abupaten
$mum, maka terdapat beberapa hal dapat dianalisis oleh penulis sebagai berikut4
1, 2parat Pemerintah Desa telah berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada )arga masyarakatnya di berbagai bidang sesuai kapasitas dan
kapabilitas yang telah ditetapkan.
2, 3entuk pelayanan yang diberikan oleh aparatur Pemerintah Desa meliputi
perbaikan hidup masyarakat dalam meningkatkan penghasilan, menghubungi dan
mendatangkan dinas pertanian dan dinas kesehatan sebagai bentuk kepedulian
terhadap berbagai masalah yang dihadapi )arga masyarakatnya.
9'
%, Penyediaan kotak saran di samping pintu masuk kantor kepala desa adalah bentuk
lain pelayanan aparatur pemerintah desa untuk mengetahui berbagai aspirasi dan
saran dari )arga masyarakat untuk memperbaiki kinerja mereka sekaligus
memahami keinginan-keinginan )arga masyarakat yang menginginkan perubahan.
', (urangnya jumlah aparatur pemerintah desa terkadang menjadi kendala utama
dalam melaksanakan pekerjaan terutama yang sangat berkaitan dengan
kepentingan )arga masyarakat, misalnya ketika melakukan pendataan kepada
masyarakat miskin atau ketika masyarakat berdesakan meminta jatah raskin.
1, Perbedaan pandangan yang muncul antara tokoh masyarakat yang satu dengan
masyarakat yang lain adalah realitas nyata yang harus disikapi dengan bijak karena
bagaimanapun pelayanan yang memberikan kepuasan antara )arga yang satu
dengan )arga yang lain berbeda takarannya.
6, Pembinaan terhadap masyarakat telah berjalan secara optimal terutama dalam
bidang agama, sosial budaya, pelayanan kesehatan dan lain-lain.
D. /aktor-)aktor Penghambat dan Pendorong terhada Pengembangan
Pemberdayaan Masyarakat di Desa !ederhana "e#amatan "h$s$s "ab.
Um$m.
Pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang tidak terlepas dari berbagai
hambatan yang menyertainya. /ambatan yang sering muncul adalah sulitnya untuk
mensinergiskan berbagai pemberdayaan itu dalam suatu program yang terpadu.
Dengan memusatkan pada satu dimensi, pengembangan akan mengabaikan kekayaan
dan kompleksitas kehidupan manusia dan pengalaman masyarakat. &idak ada alasan
untuk mengatakan bah)a berbagai tindakan untuk memberdayakan masyarakat
tidak bisa disinergiskan. Pengertian terpadu tidak berarti semua jenis kegiatan
91
pemberdayaan dilakukan secara serentak. Pengembangan masyarakat secara terpadu
dapat digambarkan sebagai serangkaian kegiatan pemberdayaan yang dilakukan
secara sistematis dan saling melengkapi. Pemberdayaan bukanlah program yang
dapat dilaksanakan dalam jangka )aktu singkat atau bersi*at temporer. Pemberdayaan
harus dilaksanakan secara berkesinambungan dengan terus mengembangkan jenis-
jenis kegiatan yang paling tepat untuk komunitas.
!eskipun telaahan mengenai program pemberdayaan banyak
mengemukakan kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pelaksanaan program dan
ketidakberhasilan kelompok sasaran untuk mencapai tujuan namun harus diakui juga
bah)a ada banyak program pemberdayaan yang berhasil dan mencapai tujuan yang
ditetapkan.kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program pemberdayaan dapat
berasal dari kepribadian indi"idu dalam komunitas dan bisa juga berasal dari sistem
sosial. (endala-kendala tersebut adalah 4
1. (urangnya hubungan dengan masyarakat luar
!asyarakat yang kurang melakukan hubungan dengan masyarakat luar dapat
menyebabkab kurangnya memnadapat in*ormasi tentang perkembangan dunia. /al
ini mengakibatkan masyarakat tersebut terasing dan tetap terkurung dalam pola-pola
pemikiran yang sempit dan lama. 7elain itu mereka cenderung tetap
mempertahankan tradisi yang tidak mendorong kearah kemajuan.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan &ekhnologi yang terlambat
8ika suatu masyarakat kurang melakukan hubungan dengan masyarakat luar,
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi pada masyarakat tersebut menjadi
lambat. /al ini disebabkan mereka kurang atau belum menerima in*ormasi tentang
96
kemajuan masyarakat lain. Disamping itu penjajahan juga dapat menyebabkan
terlambatnya perkembangan .P&H( pada suatu masyarakat
%. 7ikap masyarakat yang tradisional
!asyarakat yang masih mempertahankan tradisi dan menganggap tradisi tak dapat
diubah secara mutlak, dapat mengakibatkan terhambatnya perubahan sosial dalam
masyarakat tersebut. /al ini disebabkan masyarakat tak bersedia menerima ino"asi
dari luar. Padahal, ino"asi tersebut merupakan salah satu *aktor yang dapat
mendorong terjadinya perubahan yang diharapkan dalam suatu masyarakat.
'. Prasangka terhadap /al-hal yang baru atau asing
?asa curiga terhadap hal-hal baru yang datang dari luar dapat menghambat
terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. 7ikap ini bisa dijumpai dalam
masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa barat. !ereka tak bisa
melupakan pengalaman-pengalaman pahit selama masa penjajahan. 2kibatnya,
semua unsur-unsur baru yang berasal dari bangsa barat selalu dicurigai dan sulit
mereka terima.
1. 2dat atau kebiasaan
2dat dan kebiasaan juga dapat menghambat terjadinya perubahan dalam masyarakat.
$nsur-unsur baru dianggap oleh sebagian masyarakat dapat merusak adat atau
kebiasaan yang telah mereka anut sejak lama. !ereka kha)atir adat atau kebiasaan
yang dianut menjadi punah jika mereka menerima unsur-unsur baru bahkan dapat
merusak tatanan atau kelembagaan sosial yang meraka bangun dalam
masyarakatnya.
6. (etergantungan +depedence,.
90
(etergantungan suatu komunitas terhadap orang lain +misalnya terhadap
pendamping sosial, menyebabkan proses pemandirian masyarakat membutuhkan
)aktu yang cenderung lebih lama.
0. 7uperego
7uperego yang terlalu kuat dalam diri seseorang cenderung membuat ia tidak mau
atau sulit menerima perubahan atau pembaharuan. Dorongan superego yang
berlebihan dapat menimbulkan kepatuhan yang berlebihan pula.
<. ?asa tidak percaya diri +self distrust,
?asa tidak percaya diri membuat seseorang tidak yakin dengan kemampuannya
sehingga sulit untuk menggali dan memunculkan potensi yang ada pada dirinya. /al
ini membuat orang menjadi sulit berkembang karena ia sendiri tidak mau
berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
9. ?asa tidak aman dan regresi +insecurity and regression,
(eberhasilan dan masa-masa kejayaan yang pernah dialami seseorang cenderung
menyebabkan ia larut dalam kenangan terhadap keberhasilan tersebut dan tidak
berani atau tidak mau melakukan perubahan. >ontoh regresi ini adalah 4 seseorang
yang tidak mau mengubah pola pertaniannya karena ia pernah mengalami masa-
masa panen yang melimpah di )aktu yang lalu. ?asa tidak aman berkaitan dengan
keengganan seseorang untuk melakukan tindakan perubahan atau pembaharuan
karena ia hidup dalam suatu kondisi yang dirasakan tidak membahayakan dan
berlangsung dalam )aktu cukup. >ontoh rasa tidak aman ini antara lain 4 seseorang
tidak berani mengemukakan pendapatnya karena takut salah, takut malu dan takut
dimarahi oleh pimpinan yang mungkin juga menimbulkan konsekuensi ia akan
diberhentikan dari pekerjaannya.
9<
10. (esepakatan terhadap norma tertentu +conforming to norms,
orma berkaitan erat dengan kebiasaan dalam suatu komunitas. orma merupakan
aturan-aturan yang tidak tertulis namun mengikat anggota-anggota komunitas. Di
satu sisi, norma dapat mendukung upaya perubahan tetapi di sisi lain norma dapat
menjadi penghambat untuk melakukan pembaharuan.
11. (esatuan dan kepaduan sistem dan budaya +systemic and cultural coherence,
Perubahan yang dilakukan pada suatu area akan dapat mempengaruhi area yang lain
karena dalam suatu komunitas tidak berlaku hanya satu sistem tetapi berbagai
sistem yang saling terkait, menyatu dan terpadu sehingga memungkinkan
masyarakat itu hidup dalam keadaan mantap. 7ebagai contoh, perubahan sistem
mata pencaharian dari ladang berpindah menjadi lahan pertanian tetap akan
menimbulkan perubahan pada kebiasaan yang lain seperti pola pengasuhan anak,
pola konsumsi dan sebagainya.
12. (elompok kepentingann.
(elompok kepentingan dapat menjadi salah satu penghambat dalam upaya
pemberdayaan masyarakat. !isalnya, upaya pemberdayaan petani di suatu desa
tidak dapat dilaksanakan karena ada kelompok kepentingan tertentu yang bermaksud
membeli lahan pertanian untuk mendirikan perusahan tekstil. (elompok kepentingan
ini akan berupaya lebih dulu agar lahan pertanian tersebut jatuh ke tangan mereka.
1%. /al yang bersi*at sakral +the sacrosanct,.
3eberapa kegiatan tertentu lebih mudah berubah dibandingkan beberapa kegiatan
lain, terutama bila kegiatan tersebut tidak berbenturan dengan nilai-nilai yang
dianggap sakral oleh komunitas. 7ebagai contoh 4 di banyak )ilayah, dukungan
terhadap perempuan yang mencalonkan diri sebagai pemimpin dirasakan masih
99
sangat kurang karena masyarakat umumnya masih menganggap bah)a pemimpin
adalah laki-laki sebagaimana yang diajarkan oleh agama atau sesuai dengan sistem
patriaki.
1'. Penolakan terhadap orang luar.
2nggota-anggota komunitas mempunyai si*at yang uni"ersal dimiliki oleh manusia.
7alah satunya adalah rasa curiga dan terganggu terhadap orang asing. Pekerja
sosial atau pendamping sosial yang akan mem*asilitasi program pemberdayaan tentu
akan mengalami kendala dan membutuhkan )aktu yang cukup lama sebelum ia
dapat diterima dalam suatu komunitas. Di samping itu, rasa curiga dan terganggu ini
menyebabkan komunitas enggan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
yang diselenggarakan oleh orang asing yang mem*asilitasi program
pemberdayaan di daerah mereka.
11. (ritik terhadap pemberian bantuan
!odal *isik terdiri dari dua kelompok, yaitu bangunan dan in*rastruktur. 3angunan
dapat berupa rumah, gedung perkantoran, toko dan lain-lain. 7edangkan in*rastruktur
dapat berupa jalan raya, jembatan, jaringan listrik dan telepon dan sebagainya.
!odal *isik selalu terkait erat dengan modal manusia. !odal *isik tidak dapat
digunakan apabila tidak ada modal manusia yang menggerakkan atau meman*aatkan
atau melaksanakan kegiatan di dalamnya. -leh karena itu, modal *isik sering disebut
sebagai pintu masuk +entry point, untuk melakukan perubahan atau pemberdayaan
masyarakat.
Dari beberapa penjelasan mengenai kendala dalam program pemberdayaan,
perlu dicermati bah)a kendala-kendala tersebut mungkin saja terjadi sekaligus dalam
suatu program pemberdayaan tetapi bisa juga hanya satu atau dua kendala yang
100
timbul. 2da *aktor-*aktor kendala yang relati* mudah untuk diatasi namun ada
beberapa *aktor yang cukup sulit untuk diubah, misalnya *aktor kendala yang
berhubungan dengan sesuatu yang dianggap sakral oleh komunitas. 7ebagai contoh,
upacara perka)inan atau kematian yang memerlukan biaya besar untuk
penyelenggaraannya tidak bisa dengan mudah dikurangi dari adat istiadat komunitas
karena upacara tersebut dianggap sebagai ritual yang sakral dan berpengaruh terhadap
kehidupannya di masa yang akan datang. $ntuk dapat mengatasi kendala-kendala
tersebut, cara yang paling tepat adalah dengan melakukan pengkajian a)al atau studi
kelayakan terhadap komunitas.
3erdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah dibahas di atas dapat
diketahui beberapa *aktor yang dianggap dapat menghambat keberhasilan organisasi
pemerintah Desa 7ederhana. Aaktor-*aktor penghambat tersebut yang dapat
diidenti*ikasi meliputi 2 +dua, aspek yakni *aktor yang bersi*at internal atau
bersumber dari dalam organisasi sendiri dan *aktor eksternal atau bersumber dari luar
organisasi.
a. Aaktor .nternal
.denti*ikasi dari *aktor internal yang merupakan *aktor penghambat terhadap
pengembangan organisasi pemerintah khususnya di Desa 7ederhana karena 7D!nya
kurang terampil seperti halnya penjelasan mengenai aspek sumber daya manusia.
7ebagaimana terlihat sumber daya manusia atau aparat yang bertugas pada organisasi
kantor tersebut secara kuantitas jumlah pega)ai yang ada pada kantor Desa
7ederhana masih sangat kurang jika dibandingkan dengan beban tugas yang ada.
7ebagaimana terlihat tugas ini tidak hanya menangani masalah penga)asan,
pembinaan atau kegiatan administrasi saja tetapi segala urusan yang berkaitan dengan
101
pengelolaan Desa, seperti tugas penataan pertamanan, kebersihan Desa, keindahan
Desa dan .ain-.ain. 7elain aspek dalam organisasi tersebut yang menjadi penghambat
dalam organisasi pemerintah Desa 7ederhana adalah kualitas sumber daya manusia
yang sangat menentukan. (ualitas aparat yang ditugaskan pada badan pengelolaan
organisasi tersebut dari segi kemampuan kerja masih terlihat kurang. 7ebagaimana
yang disampaikan oleh (aur Pemerintahan, 7ommeng4
?endahnya kualitas aparat pemerintahan desa dalam kehidupan berorganisasi
disebabkan oleh tingkat pendidikan yang masih rendah, karena rata-rata diantara
mereka hanyalah tamatan 7!2, tetapi untungnya kepala desa memiliki andil yang
sangat besar dalam pengembangan potensi yang ada di desanya+26 !aret 2012,.
Aaktor prasarana kerja yang juga menjadi *aktor penghambat e*ekti*nya
pelaksanaan pengembangan organisasi misalnya masih terbatasnya kendaraan
operasional yang dapat digunakan oleh petugas khususnya yang memba)ahi bagian
administrasi misalnya saja dalam mengantar surat penting di kantor-kantor. Aaktor
dana merupakan salah satu *aktor penentu keberhasilan organisasi, baik digunakan
untuk kepentingan operasional kegiatan secara administrati* maupun untuk
operasional tugas organisasi itu sendiri. Penggunaan dana khususnya bagi aparat
meliputi tujuan antara lain untuk pemberian insenti*, hal ini menjadi penting sebagai
alat moti"asi supaya petugas dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
(etersediaan dana khususnya dana rutin +2DD, yang dialokasikan bagi (antor Desa
masih minim jika dibandingkan beban tugas yang ada. 3erdasarkan hasil )a)ancara
yang dilakukan dengan (aur Pemerintahan 7ommeng, salah satu *aktor yang juga
menghambat pemberdayaan masyarakat di Desa 7ederhana adalah sikap pemerintah
desa yang terkadang lebih memilih orang lain dalam setiap proyek seperti perbaikan
jalan.
102
(ami semua tahu kalau (epala desa memiliki kemampuan yang sangat besar dalam
memberdayakan masyarakat, tetapi beliau juga memiliki titik lemah yaitu terkadang
memilih orang lain dalam pengerjaan sebuah proyek yang seharusnya dikerjakan oleh
#(D, mungkin yang dilakukannya didasari oleh pertimbangan lain+2' !aret 2012,
b. Aaktor Hksternal
2spek yang bersi*at eksternal dalam hal ini adalah *aktor-*aktor yang
bersumber dari luar organisasi meliputi4
1. Partisipasi masyarakat mentaati aturan dalam organisasi
H*ekti*nya aturan dalam badan pengelolaan organisasi tersebut sangat
dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat untuk memperoleh atau melaksanakan
pembangunan. amun hal tersebut yang kurang terlihat adalah masyarakat di
ka)asan, masih rendah partisipasinya dalam memperoleh tujuan organisasi.
7ehingga hal ini kadangkala terjadi setelah mendapat teguran dari aparat, hal itu
bukan karena masyarakat tidak mau mengurus organisasi atau sengaja melanggar
tetapi lebih banyak mereka tidak tahu mengenai pengelolaan organisasi. /al itu
tidak lain karena sosialisasi aturan ini bagi masyarakat tersebut masih kurang.
a. /ubungan antar status
7ecara umum dapat dikatakan bah)a status bergantung pada seberapa besar
seseorang memberikan sumbangannya bagi terciptanya tujuan seseorang yang
memberikan jasa terbesar cenderung berusaha mendapatkan status yang tinggi.
7ebaliknya seseorang yang memberikan jasa yang tidak begitu besar biasanya
bersedia menerima status yang lebih rendah. 7usunan status dalam satu kelompok
dalam organisasi selalu tampil dalam 2 )ujud yaitu berupa status *ormal dan status
sosial. 7tatus *ormal adalah berkaitan dengan jenjang atau hierarki yang ada dalam
kelompok atau organisasi yang berkaitan langsung dengan rantai komando. 7tatus
10%
sosial tidak selalu berkaitan dengan status *ormal seseorang, )alaupun dapat saja
seseorang yang mempunyai status *ormal yang tinggi dapat pula mempunyai status
sosial yang tinggi.
Bang dapat menundukkan seseorang dalam status adalah 4
1. (emampuan *isik, mental dan sosial berbeda yang biasanya timbul karena
perbedaan pendidikan, latihan dan pengalaman.
2. &ingkat kemudahan atau kesulitan pelaksanaan pekerjaan
%. &ingkat pentingnya pekerjaan
7edangkan yang menjadi *aktor pendorong dalam pemberdayaan masyarakat di Desa
7ederhana (ecamatan (husus (abupaten $mum adalah sebagai berikut4
1, "ontak dengan keb$dayaan lain
7alah satu proses yang menyangkut hal ini adalah di**usion +di*usi,. Di*usi
adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari indi"idu kepada indi"idu lain.
Dengan proses tersebut manusia mampu untuk menghimpun penemuan-penemuan
baru yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya di*usi, suatu penemuan baru yang telah
diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebar luaskan kepada semua
masyarakat, hingga seluruh masyarakat dapat merasakan man*aatnya.
Proses di*usi dapat menyebabkan lancarnya proses perubahan, karena di*usi
memperkaya dan menambah unsur-unsur kebudayaan yang seringkali memerlukan
perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang lama dengan
yang baru.
2, !istem endidikan )ormal yang ma($
10'
Pada dasarnya pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi indi"idu,
untuk memberikan )a)asan serta menerima hal-hal baru, juga memberikan
bagaimana caranya dapat ber*ikir secara ilmiah. Pendidikan juga mengajarkan kepada
indi"idu untuk dapat ber*ikir secara obyekti*. /al seperti ini akan dapat membantu
setiap manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat
memenuh kebutuhan :aman atau tidak.
3. !ika menghargai hasil karya seseorang dan keinginan $nt$k ma($
3ila sikap itu telah dikenal secara luas oleh masyarakat, maka masyarakat
akan dapat menjadi pendorong bagi terjadinya penemuan-penemuan baru. >ontohnya
hadiah nobel, menjadi pendorong untuk melahirkan karya-karya yang belum pernah
dibuat.
4- 'oleransi terhada erb$atan-erb$atan yang menyimang ,de.iation-
2danya toleransi tersebut berakibat perbuatan-perbuatan yang menyimpang
itu akan melembaga, dan akhirnya dapat menjadi kebiasaan yang terus menerus
dilakukan oleh masyarakat.
7- !istem terb$ka ada laisan masyarakat
2danya system yang terbuka di dalam lapisan masyarakat akan dapat
menimbulkan terdapatnya gerak sosial "ertical yang luas atau berarti member
kesempatan kepada para indi"idu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. /al
seperti ini akan berakibat seseorang mengadakan identi*ikasi dengan orang-orang
yang memiliki status yang lebih tinggi. .denti*ikasi adalah suatu tingkah laku dari
seseorang, hingga orang tersebut merasa memiliki kedudukan yang sama dengan
orang yang dianggapnya memiliki golongan yang lebih tinggi. /al ini dilakukannya
101
agar ia dapat diperlakukan sama dengan orang yang dianggapnya memiliki status
yang tinggi tersebut
8- "etidak$asan masyarakat terhada bidang-bidang kehid$an tertent$
&erjadinya ketidakpuasan dalam masyarakat, dan berlangsung dalam )aktu
yang panjang, juga akan mengakibatkan re"olusi dalam kehidupan masyarakat.
9- Adanya orientasi ke masa dean
&erdapatnya pemikiran-pemikiran yang mengutamakan masa yang akan
datang, dapat berakibat mulai terjadinya perubahan-perubahan dalam system sosial
yang ada. (arena apa yang dilakukan harus diorientasikan pada perubahan di masa
yang akan datang.
Dalam kehidupan organisasi imbalan selalu diberikan menurut persepsi
seseorang tentang keahlian yang diperlukan bagi suatu tugas pekerjaan. .ni berarti
suatu sistem status tetap berjalan searah dengan sistem pemberian imbalan. !akin
tinggi status seseorang dalam organisasi makin tinggi pula imbalan yang diterimanya
demikian pula sebaliknya.$ntuk itu mencapai tujuan organisasi yang baik harus
dilaksanakan prilaku organisasi yang baik pula. !aka disini berperan (epala Desa
yang bertugas mengintrospeksi diri bah)a seorang pemimpin harus benar-benar
memiliki si*at dan ji)a kepemimpinan dan tidak melanggar norma-norma
kepemimpinan, harus bersikap adil seadil-adilnya, tegas dalam mengambil
keputusan dan tidak mementingkan kepentingan pribadi atau kekuasaan semata.
106
BAB 1
"E!IMPULAN DAN !A%AN
A. "esim$lan
3erdasarkan uraian hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab dimuka,
maka pada bagian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut4
1. Peranan Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat meliputi % hal yaitu
pembinaan masyarakat, pelayanan terhadap masyarakat dan pengembangan
terhadap masyarakat. (etiga "ariabel tersebut telah berjalan secara maksimal.
Pembinaan terhadap masyarakat meliputi kegiatan keagamaan, kegiatan sosial
budaya dan pelayanan kesehatan, Pelayanan masyarakat meliputi pelayanan di
bidang pertanian, kesehatan dan perekonomian, sedangkan pengembangan
masyarakat lebih banyak di*okuskan pada pengembangan 7D! melalui
pembangunan in*rastruktur baik *ormal maupun non *ormal, termasuk pula
diantaranya pengembangan ekonomi kerakyatan.
2. Aaktor-*aktor penghambat pengembangan organisasi pemerintahan Desa
7ederhana yang dapat diidenti*ikasi meliputi 2 +dua, *aktor yaitu *aktor internal
terdiri dari aspek sumber daya manusia atau aparat pelaksana yang masih kurang
baik secara kualitas maupun kuantitasnya. (etersediaan sarana dan prasarana
kerja yang belum memadai, rendahnya kualitas 7D! aparat pemerintah desa
yang rata-rata hanya tamat sampai tingkat 7!2, *aktor pendanaan yang tersedia
bagi organisasi bersangkutan yang masih minim untuk dapat digunakan dalam
pengelolaan organisasi serta sikap kepala desa yang terkesan lebih
mementingkan orang lain bila terdapat proyek untuk pembangunan desa,
7edangkan *aktor eksternal yang menjadi penghambat adalah partisipasi
110
100
masyarakat dalam mentaati aturan Desa /ubungan antar status. 7ecara umum
dapat dikatakan bah)a status bergantung pada seberapa besar seseorang
memberikan sumbangannya bagi terciptanya tujuan seseorang yang memberikan
jasa terbesar cenderung berusaha mendapatkan status yang tinggi. 7ebaliknya
seseorang yang memberikan jasa yang tidak begitu besar biasanya bersedia
menerima status yang lebih rendah
B. !aran-saran
$paya untuk mengoptimalkan pelaksanaan *ungsi (epala Desa terhadap
pengembangan organisasi pemerintahan Desa 7ederhana dari hasil temuan penelitian
dapat direkomendasi saran untuk peningkatannya sebagai berikut4
1. !asih perlu dilakukan sosialisasi oleh aparat pemerintah Desa mengenai
pentingnya pengembangan organisasi terutama bagi masyarakat yang berdomisili
di Desa tersebut.
2. Peranan (epala Desa terhadap pemberdayaan masyarakat pemerintah Desa
7ederhana (ecamatan (husus (abupaten $mum hendaknya dilakukan secara
konsisten dan berkesinambungan.
%. Perlu dilakukan penga)asan yang secara rutin terutama terhadap kegiatan
masyarakat yang menunjukkan adanya kegiatan pembangunan.
52
10<
DA/'A% PU!'A"A
2li !u*i:, Drs,1991, Pengantar ,dministrasi -egara, $ni"ersitas &erbuka.
2ndy 7utardy, !32, Drs. Hngkoem Damini, 190%, Pokok-pokok &lmu ,dministrasi dan
.anajemen, P&. .khtiar 3aru, 8akarta
2tmosudirdjo, Prajudi, 190<, Dasar-dasar ,dministrasi, 3alai 2ksara, 8akarta
3ayu 7uryaningrat, 1909, Desa dan )elurahan, ?ineka >ipta, 8akarta
Dedy 7upriady 3ratakusuma, Ph.D. Dadang 7olihin, !2. 2002, /tonomi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Framedia Pustaka $tama, 8akarta
Depdikbud ?., 19<9, )amus *esar *ahasa &ndonesia, 3alai Pustaka, 8akarta
/andayaningrat, 7oe)arno, 19<2, Pengantar 0tudi &lmu ,dministrasi dan .anajemen,
Funung 2gung, 8akarta
.bnu 7yamsi, Drs. 19<%, Pokok-pokok /rganisasi dan .anajemen, 3ina 2klsara, 8akarta
8oko Prakoso, 7/, 19<0, 1ukum ,suransi &ndonesia, 3andung
(oentjaraningrat, 1990, )ebudayaan .entalitas dan Pembangunan, Framedia Pustaka,
8akarta
#embaga 2dministrasi egara ?., 1990, 0istem ,dministrasi -egara 2&, Funung
2gung, 8akarta
!oenir 2.2., 19<0, Pendekatan .anusia dan /rganisasi 'erhadap Pembinaan
)epegawaian, Funung 2gung, 8akarta
ainggolan, 19<', Pembinaan Pegawai -egeri 0ipil, Depdikbud, 8akarta
Peraturan Daerah (abupaten $mum, 2001, 3embaran Daerah )abupaten 4mum,
'entang Pembentukan *adan Perwakilan Desa.
P& dan P&7 7e-7ula)esi 7elatan, 1990, Pedoman Pembinaan Desa dam Pengelolaan
7umber-sumber Pendapatan Desa, 3iro-3ina Pemdes !akassar
7.P. 7iagian, !P2, 19<%, Ailsa*at 2dministrasi, Funung 2gung 8akarta
7aksono, 7, 19<<, ,dministrasi )epegawaian, (arnisius, Bogyakarta
7oetjitro, .r. 19<<, Pembinaan (etahanan !asyarakat Desa, 8akarta
7ugiyono, 2002, .etode Penelitian ,dministrasi, 2l*abeta, 3andung
7ulastomo, 1999, ,suransi )esehatan (0ebuah )apitas 0elekta), 8akarta
109
7urachmad, =inarno, 1902, Dasar-dasar 'ehnik 2esearch, &arsito, 3andung
&he #iang Fe, 19<', 2dministrasi Perkantoran !odern, ur >ahaya, Bogyakarta
$ndang-undang omor 22 &ahun 1999 'entang /tonomi Daerah
$ndang-undang omor %2 &ahun 200' 'entang Pemerintahan Daerah
=idjaja, /2=., Pro*. Drs.,200%, Pemerintahan Desa + .arga, P&. ?aja Fra*indo
Persada, 8akarta.
110
LAMPI%AN +
DA/'A% NAMA IN/O%MAN DI DE!A !EDE%HANA
"E&AMA'AN "HU!U! "ABUPA'EN UMUM
1. 2!2 4 /H?.(.7=2&-
$!$? 4 20 &2/$
PH(H?822 4 (HP2#2 DH72
2. 2!2 4 23D. /2!.D P
$!$? 4 02 &2/$
PH(H?822 4 &-(-/ !27B2?2(2&
%. 2!2 4 /. &27.
$!$? 4 61 &2/$
PH(H?822 4 &-(-/ 2F2!2
'. 2!2 4 !$/. 2?A2/
$!$? 4 '2 &2/$
PH(H?822 4 (H#-!P-( &2.
1. 2!2 4 !2?#.2 7B2!
$!$? 4 %1 &2/$
PH(H?822 4 (H&$2 &.! PHFFH?2( P(( 7HDH?/22
6. 2!2 4 272=.
$!$? 4 %0 &2/$
PH(H?822 4 (H&$2 (2?2F &2?$2 DH72 7HDH?/22
0. 2!2 4 7-!!HF
$!$? 4 16 &2/$
PH(H?822 4 (2$? PH!H?.&2/2
&atatan +
(etujuh in*orman tersebut adalah in*orman kunci dalam memberikan data berdasarkan
)a)ancara yang dilakukan.
111
PE%ANAN PEME%IN'AH DE!A DALAM MEMBE%DA:A"AN
MA!:A%A"A' DI E%A O'ONOMI DAE%AH PADA DE!A
!EDE%HANA "E&AMA'AN "HU!U! "ABUPA'EN UMUM
1ILLA0E 0O1E%NMEN' %OLE IN EMPO;E%IN0 &OMMUNI'IE!
IN 'HE E%A O/ %E0IONAL AU'ONOM: IN 'HE 1ILLA0E !EDE%HANA
PON%E DI!'%I&" O/ UMUM %E0EN&:
i"
112
DA/'A% I!I
/alaman
/2#2!2 72!P$# .................................................................................... i
/2#2!2 PHFH72/2 ......................................................................... ii
P?2(2&2 ....................................................................................................... iii
237&?2( ....................................................................................................... "
237&?2>& ..................................................................................................... "i
D2A&2? .7. .................................................................................................... "ii
D2A&2? F2!32? ....................................................................................... iJ
D2A&2? #2!P.?2 .................................................................................... J
323 . PHD2/$#$2 ........................................................................... 1
2. #atar 3elakang !asalah ............................................................ 1
3. ?umusan !asalah ..................................................................... 16
>. &ujuan Penelitian ....................................................................... 16
D. !an*aat Penelitian .................................................................... 10
323 .. &.82$2 P$7&2(2 .................................................................. 1<
2. Pengertian Peranan..................................................................... 1<
3. Pengertian Pemerintah Desa...................................................... 19
>. Pemberdayaan !asyarakat......................................................... %2
D. -tonomi daerah.......................................................................... '6
H. Pengertian Pengembangan -rganisasi ...................................... '9
A. (erangka Pemikiran.................................................................... 10
323 ... !H&-DH PHH#.&.2 ................................................................ 19
"ii
11%
2. Perspekti* Pendekatan Penelitian............................................... 19
3. Aokus Penelitian ........................................................................ 60
>. #okasi Penelitian ....................................................................... 61
D. Aenomena Pengamatan............................................................... 61
H. 8enis dan 7umber data ............................................................... 61
A. Pemilihan .n*orman................................................................... 61
F. .nstrumen Penelitian.................................................................. 62
/. &ehnik Pengumpulan Data......................................................... 6%
.. &ekhnik 2nalisis Data................................................................ 61
323 .G /27.# PHH#.&.2 D2 PH!32/272 ............................... 00
2. Fambaran $mum Desa 7ederhana (ec. Ponre (ab. $mum..... 00
3. 7truktur -rganisasi..................................................................... 02
>. Peranan Pemerintah Desa 7ederhana Dalam !emberdayakan
masyarakat di Hra -tonomi Daerah ............................................ <0
D. Aaktor-Aaktor Penghambat Dan Pendorong &erhadap
Pengembangan Pemberdayaan !asyarakat di Desa 7ederhana
(ecamatan (husus (abupaten $mum .......................................
90
323 G (H7.!P$#2 D2 72?2........................................................ 99
2. (esimpulan ............................................................................... 110
3. 7aran-saran ................................................................................ 111
D2A&2? P$7&2(2 ....................................................................................... 112
#2!P.?2 .................................................................................................... 11'
DA/'A% 0AMBA%
vi
"iii
11'
omor /alaman
2.1 (erangka (onseptual ....................................................................................... 10
%.1 !odel .nterakti* menurut !iles dan /ubberman ............................................ 60
'.1 7truktur -rganisasi Pemerintahan ................................................................... 0%
'.2 7truktur Personalia &im Penggerak P((......................................................... 0%

iJ
111
DA/'A% LAMPI%AN
omor /alaman
1. Da*tar ama .n*orman di Desa 7ederhana (ecamatan (husus (ab. $mum .... 11'

J
116
AB!'%A"
Dengan lahirnya $ndang-undang omor %2 &ahun 200' tentang otonomi daerah dan
Peraturan Pemerintah o 02 &ahun 2001 tentang desa memberikan kesempatan kepada
masyarakat desa untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, dengan
persyaratan yang diamanatkan yakni diselenggarakan pemerintahan desa dengan
memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan,
keadilan, serta memperhatikan potensi dan keaneka-ragaman daerah. !asyarakat
memiliki peran cukup sentral untuk menentukan pilihan kebijakan yang sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasinya. amun kenyataannya, Pemerintah Desa tersebut belum
terlalu berperan dalam memberdayakan potensi yang terdapat pada )arganya. -leh
karena itu di dalam penelitian ini akan dikaji bagaimana upaya pemerintah Desa
7ederhana dalam memberdayakan masyarakatnya. &ujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis peranan pemerintah desa dalam memberdayaan
masyarakat sekaligus mengkaji *aktor pendorong dan penghambat dalam
memberdayakan masyarakat di Desa 7ederhana (ecamatan (husus (abupaten $mum.
/asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan man*aat baik secara teoritis maupun
secara praktek baik bagi )arga masyarakat di Desa 7ederhana (ecamatan (husus
(abupaten $mum, khususnya maupun masyarakat $mum umumnya. Penelitian ini
digolongkan sebagai penelitian deskripti* kualitati*. Dengan pendekatan ini peneliti
menggali in*ormasi secara alamiah tentang peranan pemerintah desa di desa tersebut.
7umber data utama adalah kata-kata dan tindakan para responden kunci yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini. &eknik dalam menggali data adalah melalui pengamatan,
)a)ancara, dan dokumentasi. /asil penelitian dari tiga unsur pokok yang meliputi
pembinaan masyarakat, pelayanan masyarakat dan pengembangan pada masyarakat
menunjukkan bah)a pemerintah Desa 7ederhana telah berhasil membangun komunikasi
masyarakat sehingga dapat berpartisipasi akti* dalam pemberdayaan di desanya,
meskipun disadari oleh pemerintah desa bah)a ada *aktor yang menghambat dan
mendorong dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
(ata kunci 4 Peranan,Pemerintah Desa, Pemberdayaan !asyarakat dan -tonomi Daerah.
"
110
AB!'%A&'
=ith the birth o* #a) o. %2 o* 200' on regional autonomy and Fo"ernment ?egulation
o. 02 o* 2001 on the "illage pro"ides an opportunity to "illagers to control and manage
his o)n household, )ith the reKuirements mandated by the "illage go"ernment held to
the principles o* democracy, the role o* and the community, eKuality, justice, and
considering the potential and di"ersity o* the region. &he community has a central
enough role to determine policy options that suit the needs and aspirations. 3ut in
reality, the "illage go"ernment has not been "ery instrumental in empo)ering potential
contained in its citi:ens. &here*ore in this study )ill be eJamined ho) the go"ernmentLs
e**orts in empo)ering rural communities. &he purpose o* this study )as to determine
and analy:e the role o* go"ernment in the "illage community as )ell as re"ie)ing
empo)ering dri"ing and inhibiting *actors in empo)ering people in the Gillage
7ederhana, Ponre District o* ?egency $mum. ?esult this study is eJpected to bene*it
both theoretically and in practice both *or the residents in Gillage 7ederhana, Ponre
District o* ?egency $mum in particular and society in general. ?esult &his study is
classi*ied as a descripti"e Kualitati"e research. =ith this approach the researcher to
eJplore the nature o* in*ormation about go"ernmentLs role in the rural "illage. &he main
data sources are the )ords and actions o* key respondents sampled in this study.
&echniKues in eJploring the data is through obser"ation, inter"ie)s, and research
dokumentation. ?esult o* three main elements )hich include community de"elopment,
community ser"ice and community de"elopment in the Gillage 7ederhana sho)s that the
go"ernment has managed to build communication so that people can acti"ely participate
in the empo)erment o* the "illage, although recogni:ed by the go"ernment o* the
"illage that there are *actors that inhibit and promote community empo)erment e**orts.
(ey )ords4 ?ole, Gillage Fo"ernment, >ommunity Hmpo)erment and #ocal
2utonomy.
"i

You might also like