You are on page 1of 2

Buku An Introduction to Law of Armed Conflict (Robert Colb & Richard Hyde) halaman 153-172

1. Beberapa senjata dapat menyebabkan luka yang secara berlebihan, penderitaan tdak perlu
maupun merusak secara berlebihan. Maka dari itu, hal demikian sangatlah dilarang oleh
LOAC.
2. Didalam LOAC memberikan pengaturan yang berlapis tentang penggunaan senjata didalam
suatu peperangan, yang dimana paling banyak itu merupakan prinsip umum dan aturan yang
berlaku bagi semua jenis senjata dan mengatur tentang penggunaan senjata tersebut. Selain
itu, didalam Pasal 36 Protokol Tambahan I menempatkan beberapa kendala yang didapat
didalam pengembangan senjata baru.
3. Didalam LOAC berlaku tentang prinsip dan aturan umum untuk semua senjata, sarana dan
metode berperang. Aturan in memberikan kriteria umum yang harus dipertimbangkan oleh
semua pihak yang terlibat konflik untuk kemudian memutuskan apakah semua senjata
tersebut diperbolehkan atau tidak. Tujuan dari berperang itu sendiri adalah untuk
mengalahkan musuh, dan untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu perlawanan seperti
melumpuhkan pihak musuh yang diperlukannya semua kekuatan yang dimiliki oleh setiap
militer
4. LOAC itu sendiri pun belum membatasi terhadap pernyataan dari semua prinsip umum
mengenai penentuan dari keabsahan senjata dan alat perang tertentu. Itu pun harus
memiliki peraturan khusus mengenai pelarangan senjata dan cara-cara tertentu dalam tiap
perjanjian dan konvensi senjata yang lebih komprehensif.
5. Senjata nuklir memiliki status yang khusus didalam hukum internasional. Suatu pertanyaan
apakah senjata nuklir sah dapat dipergunakan dalam kondisis tertentu yang tentunya akan
sangat kontroversial. Jika dianalisis atas dasar prinsip jus in bello, maka penggunaan senjata
nuklir sangat bertentangan dengan norma dasar LOAC.
PERFIDY AND RUSES
1. Sejak jaman dahulu, itu telah menjadi bagian dari seni untuk mendorong militer musuh
untuk jatuh ke dalam perangkap dan / atau membuat kesalahan dalam rangka untuk
mendapatkan militer keuntungan. Namun, beberapa bertindak bertujuan untuk menipu
musuh dilarang karena mereka merupakan pelanggaran. Seperti dilarang bertindak dari
penipuan yang disebut cara curang . Definisi perfidy dan larangan dieja keluar jelas istilah
dalam pasal 37 protokol tambahan i tahun 1977.
2. Belajar dari ketentuan ini memungkinkan kita untuk menghargai motivasi utama yang
mendasari larangan perfidy. Intinya adalah bahwa salah satu pihak militer keuntungan
tertentu keuntungan dengan mengambil keuntungan dari itikad baik dari pihak yang
merugikan konflik dengan keliru kepercayaan dari partai yang terakhir untuk keberadaan
situasi menimbulkan perlindungan di bawah LOAC.
3. Tiga unsur konstitutif dari pengkhianatan:
a. tindakan penipuan untuk penerapan perlindungan di bawah LOAC;
b. dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan militer; dan
c. Keuntungan militer terdiri dalam membunuh, melukai atau menangkap musuh.

4. Beberapa contoh perbuatan durhaka yang disebutkan dalam Pasal 37 dari tambahan
protokol I: (1) pura-pura menyerah atau maksud untuk bernegosiasi, dengan tujuan untuk
melanggar kepercayaan terinspirasi di pihak yang merugikan dan menggunakan pelanggaran
tersebut untuk membunuh, melukai atau menangkap musuh; (2) feigning incapacitation
atau luka dengan tujuan sama; (3) pura-pura status bebas-pejuang dengan tujuan sama; (4)
penyalahgunaan lambang/simbol yang dilindungi, seragam yang sama dengan militer
musuh.

You might also like