You are on page 1of 10

2.

1 Tingkat Kesadaran
Kesadaran mempunyai arti yang luas. Kesadaran dapat didefinisikan sebagai
keadaan yang mencerminkan pengintegrasikan impuls eferen dan aferen. Keseluruhan
dari impuls aferen dapat disebut input susunan saraf pusat dan keseluruhan dari impuls
eferen dapat disebut output susunan saraf pusat.
Kesadaran yang sehat dan adekuat dikenal sebagai kewaspadaan, yaitu aksi dan
reaksi terhadap apa yang diserap (dilihat, didengar, dihidu, dikecap, dan seterusnya)
bersifat sesuai dan tepat. Keadaan ketika aksi sama sekali tidak dibalas dengan reaksi
dikenal sebagai koma. Kesadaran yang terganggu dapat menonjolkan kedua seginya,
yaitu unsur tingkat dan unsur kualitas. Suatu ilustrasi perbedaan tingkat dan kualitas
kesadaran ketika seorang klien yang sakit tidak dapat mengenal lagi orang-orang yang
biasanya bergaul akrab dengan dia. Orang awam menamakan keadaan itu tidak sadar!
atau pikiran kacau. "pa yang dimaksud dengan istilah itu adalah kualitas kesaradarannya
terganggu. #alam hal ini, klien tidak menunjukkan gangguan tingkat kesaradan, oleh
karena apabila perawat memberi stimuli klien akan memberikan respons dengan
perubahan ekspresi nyeri atau klien akan menarik bagian yang diberikan stimuli untuk
menghindarinya
$engertian kualitas dan tingkat kesadaran dapat diartikan bahwa jumlah (kualitas)
input susunan saraf pusat menentukan tingkat kesadaran. %ara pengolahan input itu yang
melahirkan pola-pola output susunan saraf pusat menentukan kualitas kesadaran. &nput
susunan saraf pusat dapat dibedakan menjadi input yang bersifat spesifik dan yang
bersifat nonspesifik.
$engertian spesifik itu merujuk pada perjalanan impuls aferen yang khas dan
kesadaran yang dilahirkan oleh impuls aferen itu yang khas juga. 'al ini berlaku bagi
semua lintasan aferen impuls perasaan protopatik, proprioseptif, dan perasaan
pancaindra. (intasan yang digunakan impuls-impuls tersebut dapat disebut lintasan yang
menghubungkan suatu titik pada tubuh dengan suatu titik didaerah korteks perseptif
primer. Oleh karna itu penghantaran impuls spesifik itu dikenal sebagai penghantaran
impuls aferen dari titik ke titik. Setibanya impuls aferen spesifik ditingkat korteks
terciptalah suatu kesadaran akan suatu modalitas perasaan, yaitu perasaan nyeri dari kaki
atau di wajah atau suatu penglihatan, penciuman, atau pendengaran tertentu.
$engertian impuls yang bersifat nonspesifik itu adalah bagian dari impuls aferen
spesifik yang disalurkan melalui lintasan aferen nonspesifik. (intasan ini terdiri atas
serangkaian neuro-neuron disubstansia retikularis medula spinalis dan batang otak yang
menyalurkan impuls aferen ke talamus, yaitu keinti intralaminaris. &mpuls aferen spesifik
sebagian disalurkan melalui kolateralnya ke rangkaian neuron-neuron substansia
metikularis dan impuls aferen itu selanjutnya bersifat nonspesifik oleh karena cara
penyalurannya ke thalamus berlangsung secara multisinaptik, unilateral, dan bilateral dan
setibanya di nucleus intralaminaris akan membangkitkan inti tersebut untuk memancar
impuls yang menggiatkan seluruh korteks secara di)us dan bilateral. (intasan aferen
yang nonspesifik itu lebih dikenal sebagai diffuse ascending reticular system.
#engan adanya dua lintasan aferen itu, maka terbentuk penghantaran aferen yang
pada prinsipnya berbeda. (intasan spesifik (jaras spino-talamik, lemniskus medialis,
jaras genikulo-kalkarina dan sebagainya) menghantarkan impus dari satu alat reseptor ke
satu titik pada korteks perseptif primer. Sebaliknya, lintasan aferen nonspesifik
menghantarkan setiap impuls dari titik manapun dari tubuh ke titik-titik dibagian seluruh
korteks serebri.
*euron-neuron diseluruh korteks serebri yang dibangkitkan oleh impuls aferen
nonspesifik disebut neuron pengemban kewaspadaan, oleh karna bergantung pada jumlah
neuron-neuron tersebut yang aktif, maka derajat kesadaran bisa tinggi atau rendah.
Kualitas kesadaran klien merupakan parameter yang paling mendasar dan
terhadap lingkungan adalah indiktor paling sensitif untuk disfungsi sistem persarafan.
+eberapa sistem digunakan untuk membuat peringkat perubahan dalam kewaspadaan
dan keterjagaan. &stilah-istilah seperti latergi, stupor, dan semikomatosa adalah istilah
umum yag digunakan.

2.2 Perubahan Patologis Tingkat Kesadaran
$enyakit dapat mengubah tingkat kesadaran kedua arah, yaitu, meningkatkan atau
menurunkan tingkat kesadaran. $eningkatan tingkat kesadaran dapat pula mendahului
penurunan kesadaran, jadi merupakan suau siklus. $ada kesadran yang meningkat atau
eksitasi cerebral dapat ditemukan tremor, euforia, dan mania, penderita dapat merasakan
hebat (grandios!)- alur pikiran cepat berubah, hiperaktif, banyak bicara dan insomnia
(tak dapat atau suit tidur).
#erium
$enderita derium menunjukkan penurunan kesadaran disertai peningkatan yang
abnormal dari akti)itas psikomotor dan siklus tidur-bangun yang terganggu. $ada
keadaan ini pasien tampak gaduh-gelisan, kacau, disorientasi, berteriak, akti)itas
motoriknya meningkat, meronta-ronta. $enyebab derium beragam, diantaranya ialah
kurang tidur oleh berbagai obat, dan gangguan metabolik toksik. $ada manula, delirium
kadang didapatkan waktu malam hari. $enghentian mendadak obat anti-depresan yang
telah lama digunakan dapat menyebabkan dapat menyebabkan delirium-tremens.
#emikian juga bila pecandu alkohol mendadak menghentikan minum alkohol dapat
mengalami keadaan delirium dengan keadaan gaduh-gelisah.
Secara sederhana tingkat kesadaran dapat dibagi atas , kesadaran yang normal
(kompos mentis), somnolen, sopor, koma-ringan dan koma.
Somnolen
Keadaan mengantuk. Kesadaran dapat pulih penuh bila diransang. Somnolen
disebut juga sebagai, letargi, obtundasi. .ingkat kesadaran ini ditandai oleh mudahnya
penderita dibangunkan, mampu memberi jawaban )erbal dan menangkis ransanga nyeri.
Sopor (stupor)
Kantuk yang dalam. $enderita masih dapat dibangunkan dengan ransangan yang
kuat, namun kesadarannya segera menurun lagi. &a masih dapat mengikuti suruhan yang
singkat, dan masih terlihat gerakan spontan. #engan ransangan nyeri penderita tidak
dapat dibangunkan sempurna. /eaksi terhadap perintah tidak dapat dibangunkan
sempurna. /eaksi terhadap perintah tidak konsisten dan samar. .idak dapat diperoleh
jawaban )erbal dari penderita. 0erak motorik untuk menangkis ransangan nyeri masih
baik.
Koma ringan (semi-koma)
$ada keadaan ini, tidak ada respon terhadap ransangan )erbal. /efleks
(kornea,pupil dsbnya) masih baik. 0erakan terutama timbul sebagai respon terhadap
ransangan nyeri. /eaksi terhadap ransangan nyeri tidak terorganisasi, merupakan
jawaban primitif!. $enderita sama sekali tidak dapat dibangunkan.
Koma (dalam atau komplit)
.idak ada gerakan spontan. .idak ada jawaban sama sekali terhadap ransangan
nyeri yang bagaimanapun kuatnya.
$embagian tingkat kesadaran diatas merupakan pembagian dalam pengertian
klinis, dan batas antara tingkatan ini tidak tegas. .idaklah mengherankan bila kita
menjumpai penggunaan kata soporo-koma, somnolen sopor.

2.3 Cara Permeriksaan Skala dari Glasgow = Glasgow Coma Scale (G.C.S
1ntuk mengikuti perkembangan tingkat kesadaran dapat digunakan skala koma
0lasgow yang memperhatikan tanggapan (respon) penderita terhadap ransangan dan
memberikan nilai pada respon tersebut.
.anggapan2respon penderita yang perlu diperhatikan adalah,
a. 3embuka mata
b. /espon )erbal (bicara)
c. /espon motorik (gerakan)
#idasarkan pada respon dari mata, pembicaraan, dan motorik- dimana masing-
masing mempunyai scoring! tertentu, mulai dari yang paling baik (normal) sampai
dengan paling jelek. 4umlah total scoring! paling jelek adalah 5 (tiga) sedangkan paling
baik (normal) adalah 67 (lima belas).

6. 898 O$8* *ilai
Spontan :
.erhadap bicara 5
(suruh pasien membuka mata)
#engan ransangan nyeri ;
(tekan pada saraf supraorbita atau kuku jari)
.idak ada reaksi 6
(dengan ransangan nyeri pasien tidak membuka mata)

;. <8/+"( /8S$O*8
+aik dan tidak ada disorientasi 7
(dapat menjawab dengan kalimat yang baik dan tahu dimana
ia berada, tahu waktu dan tempat)
Kacau (confused!) :
(dapat bicara dalam kalimat, namun ada disorientasi waktu
dan tempat)
.idak tepat 5
(dapat mengucapkan kata-kata, namun tidak berupa kalimat
dan tidak tepat)
3engerang ;
(tidak mengucapkan kata, hanya suara mengerang)
.idak ada jawaban 6
5. 3O.O/&% /8S$O*8
3enurut perintah =
(misalnya, suruh , "ngkat tangan>!)
3engetahui lokasi nyeri 7
(+erikan ransangan nyeri, misalnya menekan dengan jari
pada supraorbita. +ila oleh rasa nyeri pasien mengangkat
tangannya sampai melewati dagu untuk maksud menampis
ransang tersebut berarti ia dapat mengetahui lokasi nyeri)
/eaksi menghindar :
/eaksi feksi (dekortikasi) 5
(+erikan ransangan nyeri, misalnya menekan dengan objek
keras, seperti ballpoint, pada jari kuku. +ila berbagai
jawaban siku memfleksi, terdapat reaksi fleksi terhadap
nyeri (fleksi pada pergelangan tangan mungkin ada atau
tidak ada))
/eaksi ekstensi (deserebrasi) ;
(#engan ransangan nyeri tersebut di atas terjadi ekstensi
pada siku. &ni selalu disertai fleksi spastik pada pergelangan
tangan)
.idak ada reaksi 6
(Sebelum memutuskan bahwa tidak ada reaksi, diyakinkan
bahwa ransangan nyeri memang cukup adekuat diberikan).


2.! Penilaian Tingkat Kesadaran
'asil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan 0%S disajikan dalam simbol
8?<?3? Selanutnya nilai-nilai dijumlahkan. *ilai 0%S yang tertinggi adalah 67
yaitu 8:<73= dan terendah adalah 5 yaitu 86<636.
Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan ,
%ompos 3entis (conscious) , yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab
semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya. (0%S, 67-6:)
"patis , yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya,
sikapnya acuh tak acuh (0%S, 65-6;)
Somnolen (66-6@)
#elirium (0%S, A-B)
Sporo coma (0%S, =-:)
%oma (0%S, 5)
$erlu diketahui bahwa suatu proses di otak (baik itu suatu proses struktural seperti
tumor2hematoma ataukah fungsional2metabolik) bila mengenai batang otak bagian bawah
atau mendekati batang otak bagian bawah (medula oblongata) akan memperburuk tingkat
kesadaran atau menuju arah kematian. 1ntuk keperluan prognosis penyakit maka pada
setiap gangguan kesadaran harus ditentukan fungsi dari batang otak. "pabila fungsi
batang otak sudah terganggu baik parsial maupun total berarti prognosisnya kurang baik.
1ntuk menilai fungsi batang otak maka diperlukan,
&. /espirasi
a. %.*.' (%entral neurogenik hyper)entilation) C Kussmaul
$ernafasan dalam dan cepat. 3enunjukkan disfungsi tegmentum batang
otak bagian atas.
b. "pneustic breating
#isfungsi pons tengah dan bawah dorso lateral. 4arang pada manusia.
c. "taDic breating
#isfungsi dari pusat pernapasan yaitu formatio reticularis bagian medio-
dorsal medula oblongata dibawah obeks. 1mumnya pasti fatal kecuali
keracunan obat (sedati)a) dan tidur alamiah.
Khas, $roses yang menentukan medula oblongata akan mengakibatkan
kegagalan pernapasan jauh sebelum kegagalan sirkulasi.
d. %luster breating
(esi di medula oblongata
e. 0asping respiration
*apas tinggal satu-satu. (esi di medula oblongata.
Sedangkan kelainan pada pola pernapasan yang menunjukkan lsi2disfungsi diatas
batang otak adalah,
a. $'<" (post hyper)entilation apnoea)
#idapatkan pada, tidur disfungsi hemisphere bilateral (metabolik maupun
neurologis)
b. %heyne-Stoke respiration
$ada disfungsi hemisphere bilateral bagian dalam atau diencephalon.
&&. #oll 'ead 8ye $henomenon
$ada pasien dengan coma yang dalam harus diperiksa. %aranya kepala
penderita digerakkan dengan cepat (mendadak) ke arah lateral kanan dan kiri
sementara itu dokter melihat gerakan bola mata pasien.
$ada keadaan normal (tidak ada kelemahan saraf otak 5,: dan =) maka bola
mata akan bergerak kearah yang berlawanan dengan gerakan kepala.
+ila ada gangguan salah satu saraf otak 5,: dan = atau gangguan gaEe!
maka akan timbul gerakan dysconyugate eye mo)ement (berarti kelumpuhan
salah satu saraf 5,: dan =), de)iasi conjugate kearah kanan atau kiri (bila ada
gangguan gaEe) dan bola mata fiDed2diam di tengah berarti doll head eye
phenomenon negatif (lesi mengenai batang otak secara luas.
&&&. /efles C /efleks +atang Otak
/efleks muntah
/efleks menelan
/efleks batuk
/efleks kornea
/efleks cilio-spinal
/efleks pupil
#engan melihat pola pernafasan, doll head eye phenomenon dan refleks batang
otak kita akan bisa menentukan apakah ada disfungsi batang otak disertai kesadaran yang
menurun serta gejala-gejalaklinik yang lain kita akan bisa membuat diagnosis dan prognosis
yang tepat
htt"#$$%oss%rahmadika.word"ress.com$2&13$12$1'$"emeriksaan(tingkat(kesadaran(3$

You might also like