Pembimbing : dr. Rivai Usman, Sp.A Disusun Oleh : Sisilia Alvina 0961050155 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASI PERIODE 23 ULI ! "# OKTOBER 2"$# %AKULTAS KEDOKTERAN UNI&ERSITAS TRISAKTI BEKASI LEMBAR PENGESAHAN Dengan hormat, Presentasi kasus pada kepaniteraan klinik lmu !esehatan Anak RSUD "ekasi periode #$ %uli & 0' (kto)er #01' dengan *udul +Anak dengan Asma serangan sedang, -ang disusun oleh . /ama . Sisilia Alvina /0 . 0961050155 1elah disetu*ui dan diterima hasil pen-usunann-a oleh 2th . Pem)im)ing . dr.Rivai Usman, Sp. A 0en-etu*ui, 3dr.Rivai Usman, Sp. A4 2 BAB I PENDAHULUAN Asma merupakan pen-akit respiratorik kronis -ang sering pada anak. Pen-akit ini merupakan herediter se5ara poligenik dan muli6aktorial. !arakteristik asthma adalah meningkatn-a reaktivitas dari trakea dan )ronkus terhadap )er)agai rangsangan, dengan mani6estasi pen-empitan -ang luas pada saluran na6as. Pen-empitan ini sangat )ervariasi dalam )erat ringann-a dan mani6estasi klinik dapat hilang spontan atau aki)at pengo)atan. 1 Di ndonesia, diperkirakan 107 anak usia 681# tahun menderita asma -ang kemudian menurun men*adi 6,5 7 pada usia 1$81' tahun. # Asma dikelompokkan men*adi dua aspek -aitu aspek akut 3)iasa dikenal se)agai serangan asma4 dan aspek kronik 3dikenal se)agai asma di luar serangan4. Serangan asma di)agi men*adi $ -aitu asma serangan ringan, serangan sedang, dan serangan )erat sedangkan aspek kronik di)agi dalam tiga kelompok *uga -aitu asma episodik *arang, asma episodik sering, dan asma persisten. # 3 BAB II ILUSTRASI KASUS I' IDENTITAS D()( P(sien A*(h Ibu N(m( An. A9 1n. A /-. S Umu+ $tahun $ )ulan $0 tahun $# tahun enis Kel(min :aki8laki :aki8laki Perempuan Al(m() !p. "ulak Sentul, "ekasi Ag(m( slam slam slam Su,u b(ngs( %a;a "ugis %a;a Pen-i-i,(n 8 D$ D$ Pe,e+.((n 8 <arta;an )u Rumah 1angga Pengh(sil(n 8 8 8 Ke)e+(ng(n =u)ungan dengan orang tua . Anak kandung T(ngg(lM(su, RS #$ Agustus #01' II' ANAMNESIS Dilakukan sa5ara Alloanamnesis kepada a-ah dan i)u pasien pada tanggal #$ Agustus #01' di >D RSUD "ekasi *am 19.00 <". (' Keluh(n U)(m( : Sesak se*ak # *am S0RS. b' Keluh(n T(mb(h(n : "atuk, pilek. /' Ri0(*() Pen*(,i) Se,(+(ng : Pasien di)a;a oleh i)u ke >D RSUD "ekasi dengan keluhan sesak se*ak # *am se)elum masuk rumah sakit. )u pasien mengaku pasien sesak terus menerus se*ak tadi pagi, dan mengeluarkan )un-i +ngik,. Pasien *uga )atuk )erdahak dan pilek, namun dahak tidak dapat dikeluarkan. Demam 3?4, namun muntah, men5ret, n-eri dada, dan ke*ang disangkal oleh i)u pasien. /a6su makan pasien menurun. )u pasien mengaku mem)eri pasien o)at minum -ang sudah diresepkan oleh dokter, namun pasien masih sesak dan kemudian di)a;a kem)ali ke klinik. Diklinik pasien di)erikan ne)ulisasi, namun keluhan tidak )erkurang. (leh karena itu, i)u pasien mem)a;a pasien )ero)at ke >D RSUD "ekasi. -' Ri0(*() Pen*(,i) D(hulu : 4 Pasien )elum pernah mengalami hal -ang sama se)elumn-a. )u pasien mengaku )ah;a 1 )ulan terakhir S0RS pasien )aru selesai men*alani pengo)atan 1" Paru selama @ )ulan dan din-atakan sem)uh. Satu )ulan terakhir ini pasien sudah mengalami sesak #A. Pen*(,i) Umu+ Pen*(,i) Umu+ Pen*(,i) Umu+ Alergi 8 Di6teria 8 %antung 8 Ba5ingan 8 Diare 1 tahun >in*al 8 D"D 8 !e*ang # tahun Darah 8 1h-poid 8 0aag 8 Radang paru 8 (titis 8 Cari5ela 8 1u)erkulosis # tahun Parotis 8 (perasi 8 0or)ili 8 e' Ri0(*() Pen*(,i) Kelu(+g( : Paman pasien menderita 1" paru, )u pasien mempun-ai ri;a-at AS0A dan tinggal dalam satu rumah 5 1' Ri0(*() Keh(mil(n -(n Kel(hi+(n : KEHAMILAN 0or)iditas kehamilan 1idak ditemukan kelainan Pera;atan antenatal 0elakukan pemeriksaan )e)erapa kali ke )idan. Selama kehamilan i)u pasien tidak ada pen-akit in6eksi, darah tinggi, ken5ing manis KELAHIRAN 1empat kelahiran Rumah )ersalin Penolong persalinan "idan Bara persalinan Spontan pervaginam 0asa gestasi $D minggu !eadaan )a-i "erat lahir $#00 g Pan*ang )adan '9 5m :ingkar kepala tidak ingat :angsung menangis /ilai apgar tidak tahu 1idak ada kelainan )a;aan g' Ri0(*() Pe+)umbuh(n -(n Pe+,emb(ng(n : Pertum)uhan gigi . D 3normal. 589 )ulan4 Psikomotor 1engkurap . $,5 )ulan 3normal. $8' )ulan4 Duduk . 5 )ulan 3normal. 6 )ulan4 "erdiri . 1# 3normal. 981# )ulan4 "er*alan . 10 3normal. 1$ )ulan4 "i5ara . 1# 3normal. 981# )ulan4 "a5a dan 1ulis . 8 !esan . Ri;a-at pertum)uhan dan perkem)angan pasien sesuai usia h' Ri0(*() M(,(n(n 6 Umu+ 2bul(n3 ASI4PASI Bu(h4bis,ui) Bubu+ susu N(si )im 08# 5 #8' 5 '86 5 68@ 5 5 5 6 @810 5 5 5 6 1081# 5 5 5 6 Batatan. 8 i' Ri0(*() Imunis(si : &(,sin D(s(+ 2umu+3 Ul(ng(n 2umu+3 B7G 1 )ln DPT # )ln ' )ln 6)ln POLIO :ahir # )ln ')ln 6)ln 7AMPAK 9 )ln HEPATITIS B :ahir 1 )ln 6)ln !esan . munisasi dasar menurut PPlengkap .' Ri0(*() Kelu(+g( : A-ah )u /ama 1n. A /-. S Perka;inan ke Pertama Pertama Umur $0 tahun $# tahun !eadaan kesehatan Sehat Sehat 3Asma ?4 !esan .8 ,' Ri0(*() Pe+um(h(n -(n S(ni)(si : 1inggal dirumah kontrakan. 1erdapat dua kamar. Centilasi kurang )aik, 5aha-a matahari 5ukup, air minum dan air mandi )erasal dari air tanah -ang ditampung menggunakan em)er )esar. Rumah pasien terletak di rumah padat penduduk.Di sekitar perumahan terdapat selokan -ang *arang di)ersihkan. Di rumah pasien terdapat he;an peliharaan -aitu )urung -ang )erada di teras rumah. !eluarga pasien men5u5i seprai tempat tidur seminggu sekali. 1idak ada anggota keluarga di rumah -ang merokok. !esan . !e)ersihan dan kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang )aik. III' PEMERIKSAAN %ISIK a. !eadaan umumE kesadaran .)(m8(, s(,i) se-(ng45ompos mentis ). 1anda Cital 8 Frekuensi nadi . $29:4meni), regular 8 Frekuensi pernapasan . 9":4meni), regular 8 Suhu tu)uh . 3;<= > 7 7 5. Data antropometri 8 "erat )adan . 1$ kg 8 Pan*ang )adan . 95 5m d. !epala 8"entuk . normo5ephali, u)un8u)un rata 8Ram)ut . ram)ut hitam, tidak mudah di5a)ut, distri)usi merata 8 0ata . kon*ungtiva pu5at 8E8, sklera ikterik 8E8, pupil isokor, RB: ?E?, RB1: ?E? 8 1elinga . normotia, mem)ran timpani intak, serumen 8E8 8 =idung . )entuk normal, sekret 384, n(1(s /u8ing hi-ung 5 8 0ulut .sianosis 384, lidah kotor 384,6aring hiperemis 384, tonsil 11E11 tenang e. :eher . !>" mem)esar, kelen*ar tiroid tidak mem)esar 6. 1horaA Paru 8 nspeksi . pergerakan dinding dada simetris,+e)+(,si253 Ab->min(l< su8+(s)e+n(l' 8 Palpasi . vo5al 6remitus simetris 8 Perkusi . Hi8e+s>n>+ -iselu+uh l(8(ng(n 8(+u 8 Auskultasi . suara napas vesikuler, ronki 8E8<0hee?ing 545 Te+-eng(+ s(() ins8i+(si -(n e,s8i+(si< es,8i+ium mem(n.(ng %antung 8 nspeksi . i5tus 5ordis tidak nampak 8 Palpasi . i5tus 5ordis tera)a pada BS C garis mid5lavi5ula kiri 8 Perkusi . )atas atas . BS garis parasternal kiri )atas kanan. BS C garis parasternal kanan )atas kiri . BS C garis mid5lavi5ula kiri 8 Auskultasi . "% 8 reguler, murmur 384, gallop 384 A)domen 8 nspeksi . perut datar 8 Auskultasi . )isingusus 3?4normal 8 Palpasi . turgor kulit normal, tidak tera)a massa. /-eri tekan 384, heparElien tidak tera)a mem)esar 8 Perkusi . timpani, shi6ting dullness 384, n-eri ketok 384 Gkstremitas . akraldingin 38E84, sianosis 384 !ulit . tidak tampak kelainan Re1le,s %isi>l>gis 8 Peme+i,s((n K(n(n Ki+i Su8 -(n In1 "isep ? ? 1risep ? ? Patela ? ? A5hiles ? ? Re1le,s P()>l>gis T(n-( R(ngs(ng Meninge(l !aku kuduk . 8 "rudHinski . 8 "rudHinski . 8 !ernig . 8 :aseI . 8 I&' PEMERIKSAAN PENUNANG a4 :a)oratorium d arah #0 Agustus #01' enis Peme+i,s((n H(sil S()u(n Nil(i N>+m(l HEMATOLOGI D(+(h leng,(8 :a*u Gndap Darah $@ 0m 0810 :eukosit 9,6 ri)uEu: 5810 =emoglo)in 11.0 gEd: 1181'.5 =ematokrit 3"<@ 7 $D8'D 1rom)osit #D5 ri)uEu: 1508'00 enis Peme+i,s((n H(sil S()u(n Nil(i N>+m(l KIMIA KLINIK >DS $=; 0m 608110 enis Peme+i,s((n H(sil S()u(n Nil(i N>+m(l ELEKTROLIT /a 1$6 mmolE: 1$581'5 ! 3<2 mmolE: $,585,0 Bl ;2 mmolE: 9'8111 9 Peme+i,s((n K(n(n Ki+i Su8 -(n In1 =o66man 1rommer 8 8 "a)inski 8 8 Bhaddo5k 8 8 >ordon 8 8 S5hae66er 8 8 !lonus patella 8 8 !lonus a5hilles 8 8 &' RESUME a4 Anamnesis Pasien di)a;a oleh i)u ke >D RSUD "ekasi dengan keluhan sesak se*ak # *am se)elum masuk rumah sakit. )u pasien mengaku pasien sesak terus menerus se*ak tadi pagi, dan mengeluarkan )un-i +ngik,. Pasien *uga )atuk )erdahak dan pilek, namun dahak tidak dapat dikeluarkan. Demam 3?4, namun muntah, men5ret, n-eri dada, dan ke*ang disangkal oleh i)u pasien. /a6su makan pasien menurun. )u pasien mengaku mem)eri pasien o)at minum -ang sudah diresepkan oleh dokter, namun pasien masih sesak dan kemudian di)a;a kem)ali ke klinik. Diklinik pasien di)erikan ne)ulisasi, namun keluhan tidak )erkurang. (leh karena itu, i)u pasien mem)a;a pasien )ero)at ke >D RSUD "ekasi. Pasien )elum pernah mengalami hal -ang sama se)elumn-a. )u pasien mengaku )ah;a 1 )ulan terakhir S0RS pasien )aru selesai men*alani pengo)atan 1" Paru selama @ )ulan dan din-atakan sem)uh. Satu )ulan terakhir ini pasien sudah mengalami sesak #A. )4 PemeriksaanFisik !eadaan umumE kesadaran . tampak sakit sedangE 5ompos mentis 1anda Cital. 8 Frekuensi nadi . 1#@AEmenit, regular 8 Frekuensi pernapasan . @0AEmenit, regular 8 Suhu tu)uh . $9,6 o B Data Antopometri. 8 "erat)adan.1$ kg 8 1inggi)adan.95 5m =idung . /a6as 5uping hidung 3?4 1horaks. Suara na6as vesikuler, rhonki 38E84, ;heeHing 3?E?4, retraksi 3?4 a)dominal, suprasternal. 54 Pemeriksaan Penun*ang 19 Fe)ruari #01' pk##.0@ enis Peme+i,s((n H(sil S()u(n Nil(i N>+m(l HEMATOLOGI D(+(h leng,(8 :a*u Gndap Darah $@ 0m 0810 :eukosit 9,6 ri)uEu: 5810 10 =emoglo)in 11.0 gEd: 1181'.5 =ematokrit 3"<@ 7 $D8'D 1rom)osit #D5 ri)uEu: 1508'00 enis Peme+i,s((n H(sil S()u(n Nil(i N>+m(l KIMIA KLINIK >DS $=; 0m 608110 enis Peme+i,s((n H(sil S()u(n Nil(i N>+m(l ELEKTROLIT /a 1$6 mmolE: 1$581'5 ! 3<2 mmolE: $,585,0 Bl ;2 mmolE: 9'8111 &I' DIAGNOSIS KERA Asma Persisten sedang. &II' PEMERIKSAAN PENUNANG a. Pemeriksaan 6ungsi paru. peak 6lo; meter ). A>D 5. Darah lengkap, gG d. Foto thoraks &III' PENATALAKSANAAN a. /on medikamentosa 14 Gdukasi kepada orangtua tentang pen-akit -ang diderita #4 (# nasal 18# literEmenit $4 Posisi pasien duduk E setengah duduk ). 0edikamentosa a. CFD . 1 #D A D#055E#'*am ). n* Sanmol 5. DeAametasone $A1,5 mg d. Aminophilin $A50mg 3drip dalam /aBl4 e. /e)ulisasi E1#*am dengan ventolin 155 dan /aBl #55 IA' PROGNOSIS Ad vitam . Du)ia ad )onam Ad 6un5tionam. Du)ia ad )onam Ad sanationam. Du)ia 11 BAB II TINAUAN PUSTAKA DE%INISI 0enurut >lo)al nitiative For Asthma 3<=(4 Asma adalah >angguan in6lamasi kronik saluran na6as dengan )an-ak sel -ang )erperan, khususn-a sel mast, eosino6il, dan lim6osit 1. Pada orang -ang rentan in6lamasi ini men-e)a)kan episode mengi -ang )erulang, sesak na6as, rasa dada tertekan, dan )atuk, khususn-a pada malam atau dini hari. >e*ala ini )iasan-a )erhu)ungan dengan pen-empitan *alan na6as -ang luas namun )ervariasi -ang se)agian )ersi6at reversi)le )aik se5ara spontan maupun pengo)atan. n6lamasi ini *uga )erhu)ungan dengan hipereaktivitas *alan na6as terhadap )er)agai rangsangan. 1 Status Asmatikus merupakan diagnosa klinik -ang ditentukan oleh semakin )eratn-a asma -ang tidak responsi6 terhadap o)at8o)at -ang )iasa e6ekti6. # 12 ETIOLOGI Asthma adalah kelainan -ang dise)a)kan oleh )an-ak 6a5tor meliputi otonom, imunologi, in6eksi, endokrin, dan psikologis -ang akan men-e)a)kan hipereaktivitas )ronkus sekaligus menentukan dera*at reaktivitasn-a. !eadaan )ronkus -ang irrita)le agakn-a diturunkan se5ara poligenik. # %AKTOR PEN7ETUS Faktor86aktor -ang dapat menim)ulkan serangan asma atau sering dise)ut se)agai 6aktor pen5etus adalah. Alergen Alergen adalah sat8Hat tertentu )ila dihisap atau di makan dapat menim)ulkan serangan asthma, misaln-a de)u rumah, tungau de)u rumah 3Dermatophagoides pteroniss-nus4 spora *amur, serpih kulit ku5ing, )ulu )inatang, )e)erapa makanan laut dan se)again-a. n6eksi Saluran /a6as n6eksi saluran na6as terutama oleh virus seperti in6luenHa merupakan salah satu 6aktor pen5etus -ang paling sering menim)ulkan asthma )ronkiale. Diperkirakan dua pertiga penderita asthma de;asa serangan asthman-a ditim)ulkan oleh in6eksi saluran na6as 3Sundaru, 19914. Stress Adan-a stressor )aik 6isik maupun psikologis akan men-e)a)kan suatu keadaan stress -ang akan merangsang =PA aAis. =PA aAis -ang terangsang akan meningkatkan adeno 5orti5otropi5 hormon 3AB1=4 dan kadar kortisol dalam darah. Peningkatan kortisol dalam darah akan mensupresi immunoglo)in A 3gA4. Penurunan gA men-e)a)kan kemampuan untuk melisis sel radang menurun -ang direspon oleh tu)uh se)agai suatu )entuk in6lamasi pada )ronkhus sehingga menim)ulkan asma )ronkiale. (lah ragaE kegiatan *asmani -ang )erat Se)agian penderita asthma )ronkiale akan mendapatkan serangan asthma )ila melakukan olah raga atau akti6itas 6isik -ang )erle)ihan. :ari 5epat dan )ersepeda 13 paling mudah menim)ulkan serangan asthma. Serangan asthma karena kegiatan *asmani 3GAer5ise indu5ed asthma EGA4 ter*adi setelah olah raga atau akti6itas 6isik -ang 5ukup )erat dan *arang serangan tim)ul )e)erapa *am setelah olah raga. ()at & o)atan "e)erapa pasien asthma )ronkiale sensiti6 atau alergi terhadap o)at tertentu seperti peni5illin, salisilat, )eta )lo5ker, kodein dan se)again-a. 14 Polusi udara Pasien asthma sangat peka terhadap udara )erde)u, asap pa)rik E kendaraan, asap rokok, asap -ang mengandung hasil pem)akaran dan oksida 6otokemikal, serta )au -ang ta*am. :ingkungan !er*a Diperkirakan # & 157 pasien asthma )ronkiale pen5etusn-a adalah lingkunagn ker*a. # PATO%ISIOLOGI Pada asthma, adan-a rangsang dari luar dan *alan na6as -ang hipereati6 mengaki)atkan o)struksi. Rangsang dari luar ini meliputi. allergen inhalan, protein dari sa-uran, in6eksi viral, asap rokok, polutan udara, o)at8o)atan, udara dingin, dan ker*a 6isik. Sementara o)struksi tim)ul karena. )ronkokonstriksi, hipersekresi mukosa, edema mukosa, in6iltrasi sel dan deskuamasi epitel. Pada asthma -ang )erat ter*adi hipertro6i otot polos )ronkus dan kelen*ar mukosa. P+>ses In1l(m(si P(-( As)hm( Proses in6lamasi pada asthma didahului adan-a rangsang -ang mengaki)atkan tim)uln-a proses in6lamasi aki)at interaksi sel8sel in6lamasi dan mediator -ang dihasilkann-a Apa)ila terdapat suatu rangsangan, primar- e66e5tor 5ells -ang terdapat pada saluran na6as 3sel mast, makro6ag, dan epitel4 akan mengeluarkan mediator in6lamasi 3sitokin4 -ang akan mengaki)atkan ter*adin-a proses in6lamasi pada saluran na6as. 0ediator in6lamasi diatas *uga akan mengakti6kan dan menarik se5ondar- e66e5tor 5ells, -aitu sel in6lamasi -ang )erasal dari sirkulasi seperti eosino6il dan netro6il, dimana sel terse)ut menghasilkan mediator in6lamasi -ang akan memper)erat proses in6lamasi -ang telah ter*adi. Primar- e66e5tor 5ells men-e)a)kan reaksi imun 5epat )erupa )ronkokonstriksi, hipersekresi, dan oedem mukosa. Sementara se5ondar- e66e5tor 5ells men-e)a)kan reaksi imun lam)at 368@ *am setelah paparan4 )erupa in6litrasi sel radang 3netro6il dan eosino6il4. 15 P+>ses Rem>-elling 8(-( As)hm( Remodeling adalah )eru)ahn-a stuktur dinding *alan na6as se)agai e6ek dari pen-akit *alan na6as. Peru)ahan -ang ter*adi meliputi kerusakkan epitel dan otot polos, deposisi komponen matriks a)normal, angiogenesis, dan hipertro6i kelen*ar. 1. Gpitel *alan na6as Pada asthma, epitel *alan na6as men*adi rapuh. =al ini karena kelainan pada aktivasi dari unit pem)entukan epitel mesenkim -ang memegang peranan penting dalam perkem)angan paru normal. #. Pene)alan mem)rane )asal dan deposisi matriks a)normal. n6lamasi pada asthma mengaki)atkan pene)alan mem)rane )asal dan deposisi matriks a)normal, karena dilepaskann-a interleukin. $. Angiogenesis vaskularitas meningkat. '. (tot polos. "e)erapa penelitian mem)uktikan )ah;a asthma ter*adi karena h-perplasia otot polos. 5. =ipertro6i kelen*ar !arena rangsangan oleh sel mast dan degranulasin-a untuk sekresi mu5us meningkat, maka kelen*ar perna6asan men*adi hipertro6i. SERANGAN ASTHMA P()>1isi>l>gi Se+(ng(n As)hm( !e*adian utama pada serangan asthma akut adalan o)struksi *alan na6as se5ara luas -ang merupakan kom)inasi dari spasme otot )ronkus, oedem mukosa karena in6lamasi saluran na6as dan sum)atan mu5us. Sum)atan -ang ter*adi tidak merata diseluruh paru. Atelektasis segmental dan su)segmental dapat ter*adi. Sum)atan *alan na6as men-e)a)kan peningkatan tahanan *alan na6as, terperangkapn-a udara dan distensi paru -ang )erle)ihan 3hiperin6lasi4. Peru)ahan tahanan *alan na6as -ang tidak merata diseluruh *aringan )ronkus, men-e)a)kan tidak seim)angn-a ventilasi dengan per6usi. 16 =iperin6lasi paru men-e)a)kan penurunan 5omplian5e paru sehingga ter*adi peningkatan ker*a na6as. Peningkatan tekanan intrapulmonal -ang diperlukan untuk ekspirasi melalui saluran na6as -ang men-empit, dapat makin men-empit atau men-e)a)kan penutupan dini saluran na6as sehingga meningkatkan resiko ter*adin-a pneumothoraA. Peningkatan tekanan intratorakal mungkin mempengaruhi arus )alik vena dan mengurangi 5urah *antung -ang )ermani6estasi se)agai pulsus paradoksus. Centilasi per6usi -ang tidak seim)ang, hipoventilasi alveolar dan peningkatan ker*a na6as men-e)a)kan peru)ahan dalam gas darah. Pada a;al serangan untuk mengkompensasi hipoksia ter*adi hiperventilasi sehingga kadar PB( # akan turun dan di*umpai alkalosis respiratorik. Selan*utn-a pada o)struksi *alan na6as -ang )erat akan ter*adi kelelahan otot na6as dan hipoventilasi alveolar -ang )eraki)at hiperkapnea dan asidosis respiratorik. !arena itu *ika kadar PB( # 5enderung naik ;alau nilain-a masih dalam )atas normal harus dia;asi se)agai tanda kelelahan dan an5aman gagal na6as. Selain itu dapat ter*adi asidosis respiratorik aki)at hipoksia *aringan dan produksi laktat oleh otot na6as. Selan*utn-a hipoksia dan asidosis dapat men-e)a)kan vasokonstriksi pulmonal, namun *arang ter*adi 5or pulmonale. =ipoksia dan vasokonstriksi dapat merusak sel alveoli sehingga produksi sur6aktan )erkurang atau tidak ada dan meningkatkan resiko ter*adin-a atelektasis. (bagan 2). De+(.() Se+(ng(n As)hm( Serangan asthma di)agi men*adi ringan ,sedang, dan )erat. Dera*at serangan asthma )er)eda dengan dera*at asthma harian. Dalam hal ini, pasien dengan dera*at asthma harian ringan dapat menderita dera*at serangan asthma )erat dan se)alikn-a. "eratn-a serangan asthma menentukan terapi -ang akan diterapkan. 1a)el )erikut memperlihatkan 5ara penilaian )eratn-a serangan asthma mulai dari dera*at ringan sampai )erat dan serangan -ang mengan5am n-a;a. 17 1a)el #. Penilaian Dera*at Serangan Asthma Parameter klinis, 6ungsi paru, la)oratorium Ringan Sedang "erat Aktivitas )er*alan. "a-i. menangis keras )er)i5ara. "a-i. tangis pendek dan lemah, kesulitan makan istirahat. "a-i.)erhenti makan "i5ara !alimat penggal kalimat kata8kata Posisi )isa )er)aring le)ih suka duduk duduk )ertopang lengan !esadaran mungkin teragitasi )iasan-a teragitasi )iasan-a teragitasi Sianosis tidak ada tidak ada Ada 0engi sedang,sering han-a pada akhir ekspirasi n-aring, sepan*ang inspirasi dan ekspirasi sangat n-aring, terdengar tanpa stetoskop Sesak na6as 0inimal Sedang "erat (tot )antu na6as )iasan-a tidak )iasan-a i-a -a Retraksi dangkal,retraksi inter5ostals sedang,?retraksi suprasternal dalam, ditam)ah na6as 5uping hidung :a*u na6as 0eningkat 0eningkat 0eningkat Pedoman nilai na6as Usia la*u na6as normal J # )ulan 60AEmenit #81# )ulan 50AEmenit 185 tahun '0AEmenit K 5 tahun $0AEmenit :a*u nadi /ormal 1akikardi 1akikardi Pedoman la*u nadi !elompok Usia la*u nadi normal 18 "a-i #81# )ulan 160AEmenit pra sekolah 18# tahun 1#0AEmenit Sekolah $86 tahun 110AEmenit Sa(# K 957 918957 J 907 P(# /ormal K 60 mm=g J 60 mm=g PB(# J '5 mm=g J '5 mm=g K '5 mm=g STATUS ASMATIKUS Penderita dengan status asmatikus -ang )erat harus dimasukan ke rumahsakit, le)ih )aik di unit pera;atan intensi6. 1ingkat keparahan harus 5epat ditentukan dan dipantau dengan teliti. "erikut ini merupakan 6aktor86aktor -ang )erhu)ungan dengan resiko status asmatikus -ang )erat. Ri;a-at . Asma tergantung steroid kronik Pera;atan intensi6 se)elumn-a Se)elumn-a telah mendapat ventilasi mekanik untuk asma !un*ungan )erulang ke U>D dalam #' *am terakhir 1er*adin-a kega;atan perna6asan )erat se5ara mendadak 1anggapan -ang )uruk terhadap terapi Pengenalan -ang )uruk oleh penderita, keluarga, atau dokter terhadap keparahan serangan. Dis6ungsi keluarga, krisis =enti perna6asan !e*ang hipoksis, ense6alopato Pemeriksaan Fisik . Pulsus paradoksus K #0 mm=g 19 =ipotensi, takikardia, takipnea Sianosis 18# kata dispnea :etargi Agitasi Retraksi sternokleiomastoideus, interkostal, suprasternal Pertukaran udara -ang )uruk U*i :a)oratorium . =iperkar)ia =ipoksia dengan oksigen tam)ahan FGC 1 -ang diharapkan J$07, tidak didapat kema*uan dalam 1 *am setelah terapi aerosol Foto rontgen thorak 3Pneumothorak, pneumomediatinum4 1erapi 1erlalu memper5a-akan terapi aerosol 1erlam)at penggunaan kortikosteroid Sedasi 1erlam)atn-a pengiriman ke rumah sakit atau unit pera;atan intensi6 Penderita status asmatikus adalah orang8orang -ang kekurangan oksigen 3hipoksemik4, oleh karena itu oksigen dengan kadar -ang dikendalikan dengan teliti selalu terindikasi untuk mempertahankan oksigenasi *aringan. (ksigen dapat di)erikan dengan sangat e6ekti6 dengan ke5epatan aliran #8$ :Emenit. !emungkinan terdapat dehidrasi karena masukan tidk men5ukupi, kehilangan air -ang tidak terasa 3insensi)le4 sangat )ertam)ah aki)at takipnea dan pengaruh teo6ilin. =arus diperhatikan agar tidak mem)erikan 5airan -ang )erle)ihan karena dapat ter*adi pengumpulan 5airan dalam sela interstisial. "iasan-a di)erikan tidak le)ih 181.5 kali )atas 5airan rumatan. "ila P= arteri JD.$, asidosis 20 meta)olik dan natrium kurang dari 1'5 )erikan /atrium )ikar)onat 1.58# mGIEkg"". !oreksi *uga )ila terdapat hipokalemi aki)at e6ek dari )eta adrenergik. 1etap )erikan aerosol )ronkodilator ditam)ah dengan aminophilin '85 mgEkg"" intravena selama #0menit tiap 6 *am. Pantau kadar teo6ilin dalam darah. Dan )erikan kortikosteroid 18# mgEkg"" tiap 6 *am. "ila perlu dilakukan ventilasi mekanik )erikan premedikasi valium 18#.5 mgEkg""E*am. Bagan 1. Alur diagnosis pada asthma anak Batuk dan atau mengi 21 Berikan obat anti asthma idak berhasil nilai ulang diagnosis dan ketaatan berobat !ertimbangkan asthma sebagai pen"akit pen"erta #i$a"at pen"akit !emeriksaan %sik &'i tuberkulin !atut diduga asthma( )pisodi* +o*turnal ,usiman !as*a akti-itas %sik #i$a"at atopi pasien.keluarga idak 'elas asthma( imbul masa neonatus /agal tumbuh 0n1eksi kronis ,untah. tersedak 2elainan 1okal paru 2elainan 23 !ertimbangkan pemeriksaan( 4oto rontgen thora5 dan sinus &'i 1aal paru #espon terhadap bronkodilator &'i pro-okasi bronkus &'i keringat &'i imunologis !emeriksaan motilitas silia !emeriksaan re6uks !eriksa peak 6o$ meter . spirometer entukan dera'at dan pen*etus7 bila asthma sedang atau berat 1oto rontgen 8A+/A ,&+/20+ A89,A Berikan bronkodilator :iagnosis ; pengobatan alternati1 !ositi 1 +egati1 tidak berhasi l berhas il Bagan 2. Pato6isiologi Serangan Asthma 0ediator kimia "ronkokonstriksi, oedem mukosa, sekresi )erle)ihan ()struksi *alan na6as 22 Centilasi tidak seim)ang hiperin6lasi paru Atelektasis ventilasi8per6usi gangguan tidak seim)ang 5omplian5e penurunan sur6aktan hipoventilasi peningkatan alveolar ker*a na6as asidosis vasokonstriksi pulmonal pB( # p( # Bagan 3. Alur Penanganan Serangan Asthma pada Anak 23 atalaksana a$al +ebulisasi <=agonis 35 selang 20 menit >dalam +a?l 079@ A mukolitikB +ebulisasi ketiga A antikolinergik Cika serangan berat( 8 +ebulisasi pertama A antikolinergik 2linik.0/: +ilai dera'at serangan #uang #a$at 0nap 8 Dksigen teruskan 8 Atasi dehidrasi dan asidosis 8 8teroid 0.3 bolus tiap 6=8 'am 8 +ebulisasi tiap 1=2 'am 8 Amino%lin 0.3 a$al7 lan'utkan dengan rumatan 8 ,embaik 4=6 5 #uang #a$at 8ehari 8 Dksigen teruskan 8 Berikan steroid oral 8 +ebulisasi tiap 2 'am 8 Dbser-asi 8= 8erangan sedang 8 +ebulisasi 2=3 kali respon parsial 8 Berikan oksigen 8 +ilai kembali dera'at serangan 'ika sesuai dengan serangan sedang7 obser-asi di D:? 0?& idak 8tabi 2linis tidak membai k 8tabi Bagan 4. Alur 1atalaksana Asthma Anak %angka Pan*ang 24 Boleh !ulang 8 Berikan <=agonis >hirupan.oralB 8 Cika sudah ada obat pengendali teruskan 8 Cika in1eksi -irus sebagai pen*etus7 dapat diberi steroid oral 3=5 hari 8 :alam 24=48 'am *ontrol ke 8erangan berat 8 +ebulisasi 35 respon buruk 8 8e'ak a$al berikan oksigen saat atau diluar nebulisasi 8 +ilai ulang klinis7 'ika sesuai dengan serangan berat7 ra$at dira$at inap 8 4oto rontgen 8erangan ringan 8 #espon baik7 klinis membaik dengan satu kali nebulisasi 8 Bertahan 1=2 Dbat pereda( <=agonis atau teo%lin >hirupan atau oralB bila perlu E 35 F 35 6= 8 minggu7 dosis obat.minggu A89,A )!08D:02 CA#A+/ >Asthma #inganB Bagan 5. Penatalaksanaan serangan asma akut di rumah sakit 3/elson Pediatri54 25 ambahkan steroid oral +aikkan dosis steroid hirupan !ertimbangkan penambahan salah satu obat( i. <=agonis ker'a pan'ang ii. <=agonis lepas terkendali Dbat pengendali( ganti dengan steroid hirupan dosis rendah >F 12 thG 200=400 g.hari7 H 12 thG 100=200 g.hariB Dbat pereda( <=agonis teruskan urunkan7 2= 35.hari ambahkan obat pengendali( 2romoglikat hirupan 10 mg 3= >=B dan B=agonis tetap F >AB 6=8 minggu7 respon( 6=8 minggu7 respon ( A89,A !)#80)+ >Asthma BeratB A89,A )!08D:02 8)#0+/ >Asthma 8edangB >AB >AB >AB >=B >=B >=B 6=8 minggu7 respon ( 6=8 minggu7 respon ( Asthma 8angat Berat BAB I& 26 DA%TAR PUSTAKA 1. "ehrman, !liegman, Arvin. /elson lmu !esehatan Anak. Pener)it "uku !edokteran G>B. Gdisi 15. %akarta .1996. #. Departemen !A U. Panduan Pela-anan 0edis Departemen lmu !esehatan Anak. RSB0. %akarta. #00'. $. Pri5e A. S-lvia. <ilson 0. :orraine. Pato6isiologi. Pener)it "uku !edokteran G>B. %akarta. '. Sta6 penga*ar mu kesehatan anak F! U, lmu !esehatan Anak, pener)it F! Universitas ndonesia, 19@5. 5. Ari6 0 , Suprohaita, <ardhani <. !apita Selekta !edokteran, Fakultas !edokteran Universitas ndonesia, %akarta, #000. 6. Dave-, Patri5k. At a >lan5e 0edi5ine, Grlangga, %akarta, #005. D. 0arkum A=. lmu !esehatan Anak, Fakultas !edokteran Universitas ndonesia, %akarta,1991. @. Pud*iadi A=, =egar ", =andr-astuti S, dris /S, >andaputra GP, =armoniati GD. Pdoman Pela-anan 0edis, Serangan Asma Akut. DA. #009. 27