Penyakit alzheimer, atau demensia senil dari tipe alzheimer merupakan
gangguan degeneratif otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif dan kemampuan untuk merawat diri.Kira-kira 10% dari populasi yang terkena berusia sampai ! tahun dan pre"alensi sampai #$% pada usia %! tahun. Penyakit ini merupakan salah satu yang paling ditakutkan pada masa modern karena penyakit ini merupakan ben&ana besar yang ter'adi pada pasien dan keluarga, dan pengalaman pasien yang mengalaminya merupakan akhir yang tak habis-habisnya sampai (kematian tiba). Penyakit alzheimer adalah penyakit kronik, progresif dan merupakan gangguan degeneratif otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif dan kemampuan untuk merawat diri. *+runner , -uddarth, .00./ Penyakit alzheimer diartikan sebagai demensia yang berhubungan dengan perubahan patologis yang khas. *0obbins dan Kumar, 111!/ Demensia tipe alzheimer *D23/ adalah proses degeneratif yang ter'adi pertama-tama pada sel yang terletak pada dasar dari otak depan yang mengirim informasi ke korteks serebral dan hipokampus. *Doenges, .000/ Penyakit alzheimer merupakan degeneratif progresif dimana patologi primernya adalah pembentukan plak neuritis disekeliling neuron dan turunnya kadar asetilkolin di otak. *4ngram,1111/ Penyakit 2lzheimer adalah suatu penyakit degeneratif otak yang progresif, dimana sel-sel otak rusak dan mati sehingga mengakibatkan gangguan mental berupa kepikunan *demensia/ yaitu terganggunya fungsi-fungsi memori *daya ingat/, berbahasa, berpikir dan berperilaku. -ebagian besar demensia disebabkan oleh penyakit 2lzheimer *0%/. 4tiology 5sia dan riwayat keluarga adalah faktor resiko yang sudah terbukti untuk penyakit 2lzheimer. +ila anggota keluarga ada yang menderita penyakit ini, maka diklasifikasikan sebagai familiar. Komponen familiar yang non spesifik meliputi pen&etus lingkungan dan determinan genetik. Penyakit 2lzheimer yang timbul tanpa diketahui ada riwayat familiarnya disebut sporadik. 5saha penelitian intensif saat ini sedang dilakukan untuk mengidentifikasi kromosom dan gen tertentu yang merupakan predisposisi seseorang yang mengalami penyakit ini. Penyebab yang pasti belum diketahui. Beberapa alternatif penyebab yang telah dihipotesa adalah intoksikasi logam, gangguan fungsi imunitas, infeksi virus, polusi udara/industri, trauma, neurotransmiter, defisit formasi sel-sel filament, presdiposisi heriditer. Dasar kelainan patologi penyakit alzheimer terdiri dari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan gangguan fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif. danya defisiensi faktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif neuron. !emungkinan sel-sel tersebut mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan calsium intraseluler, kegagalan metabolisme energi, adanya formasi radikal bebas atau terdapatnya produksi protein abnormal yang non spesifik. Penyakit alzheimer adalah penyakit genetika, tetapi beberapa penelitian telah membuktikan bah"a peran faktor genetika, tetapi beberapa penelitian telah membuktikan bah"a peran faktor non-genetika #lingkungan$ juga ikut terlibat, dimana faktor lingkungan hanya sebagai pencetus faktor genetika. 6aktor resiko 75sia 70iwayat keluarga 72bnormalitas pada gen 2polipoprotein4 *2po4/ terutama pada ras Kaukasian Kondisi maupun perilaku yang berisiko terkena penyakit alzaimer adalah8 9erokok setelah usia ! tahun dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit 2lzheimer:s sekitar $1% ;besitas di paruh umur membuat kita < = kali lebih kemungkinan mengalami 2lzheimer:s> Diabetes membuat dua kali kemungkinan terkena 2lzheimer:s ?enetika hanya .!% dari kasus-kasus 2lzheimer:s -tress kronis memungkinkan risiko # kali lipat terkena penyakit alzheimer:s Penyakit yang berisiko terkena , yaitu8 Diabetes @ipertensi kolesterol tinggi Penyakit Aantung ;besitas -tress kronis Kurang kualitas tidur atau kurang tidur Bi"er gaya hidup tak berpindah-pindah dan penyakit gin'al 9erokok, alkohol, obat-obatan Kepala &edera 3oCi& ke otak 9anifestasi klinis 3ahap awal 3idak ingat akan ke'adian yang belum lama ter'adi 3idak dapat mengenali sesuatuDbenda yang sebenarnya sudah pernah tahu@ilang ingatan ?angguan emosi seperti depresi, ketakutan Besu, tidak a&uh pada akti"itas sekitarnya. 3ahap akhir3 3idak dapat mengenali saudaranya sendiri +erangan-angan -ukar ber'alan, lama kelamaan ber'alan dengan menyeretkan kaki 9engalami serangan tiba-tiba *seizures/ pada beberapa penderita. 1. Pada tahap pertama 3imbul kehilangan ingatan untuk hal-hal yang baru ter'adi, disertai kesulitan dalam berbahasa untuk kata-kata tertentu, perubahan perilaku serta emosi berubah-ubah. Penderita 'uga mengalami kesulitan dalam menger'akan kesehariannya. .. Pada tahap selan'utnya *intermediate stage/ Penderita sudah tidak mampu bela'ar dan mengingat kembali informasi- informasi baru. Ke'adian-ke'adian lama men'adi lupa tetapi sebagian masih ingat Penderita perlu dibantu kalau mandi, makan dan berpakaian serta ke toilet. ?angguan perilaku terlihat penderita keluyuran, gelisah, bermusuhan,tidak bisa beker'a sama dan agresif hingga berisiko 'atuh dan ke&elakaan di 'alan.Penderita tahap ini men'engkelkan keluarga sekitarnya.Kepribadian buruk yang diperlihatkan sebelum sakit makin menon'ol dan penderita bertindak seperti sewaktu masih muda, sering membi&arakan orang-orang tua yang sudah lama meninggal.Penderita tidak tahu waktu dan tempat, tidak bisa menyadari lingkungannya se&ara normal. Penderita tidak mengenal lagi anggota keluarganya. Penderita sudah menyendiri, dan kesehariannya sudah sangat tergantung terhadap orang lain. 9ungkin penderita sudah tidak terkontrol dalam buang ha'at dan 'uga buang air ke&il.Kalau ber'alan langkahnya pendek-pendek dan tidak tentu arah. <. 3ahap selan'utnya lebih berat lagi Penderita tidak mampu lagi ber'alan dan 'uga dalam melakukan peker'aan sehari-hari. -emua ingatan hilang baik yang baru maupun yang lama.Penderita sudah tidak bisa makan dan menelan Penderita biasnya meninggal akibat penyakit infeksi atau ke&elakaan "itan dari perubahan mental penderita alzheimer sangat perlahanlahan, sehingga pasien dan keluarganya tidak mengetahui secara pasti kapan penyakit ini mulai muncul. %erdapat beberapa stadium perkembangan penyakit alzheimer yaitu& o Stadium I (lama penyakit 1-3 tahun) o 'emory & ne" learning defective, remote recall mildly impaired o (isuospatial skills & topographic disorientation, poor comple) contructions o *anguage & poor "oordlist generation, anomia o Personality & indifference,occasional irritability o Psychiatry feature & sadness, or delution in some o 'otor system & normal o ++, & normal o -%/'./ & normal o P+%/0P+-% & bilateral posterior hypometabolism/hyperfusion o Stadium II (lama penyakit 3-10 tahun) o 'emory & recent and remote recall more severely impaired o (isuospatial skills & spatial disorientation, poor contructions o *anguage & fluent aphasia o -alculation & acalculation o Personality & indifference, irritability o Psychiatry feature & delution in some o 'otor system & restlessness, pacing o ++, & slo" background rhythm o -%/'./ & normal or ventricular and sulcal enlargeent o P+%/0P+-% & bilateral parietal and frontal hypometabolism/hyperfusion o Stadium III (lama penyakit 8-12 tahun) o /ntelectual function & severely deteriorated o 'otor system & limb rigidity and fle)ion poeture o 0phincter control & urinary and fecal o ++, & diffusely slo" o -%/'./ & ventricular and sulcal enlargeent o P+%/0P+-% & bilateral parietal and frontal hypometabolism/hyperfusion Patofisiology -erabut neuron kusut Kerusakan neuron se&ara primer Pada korteks serebri 0usaknya ukuran otak 3on'olan ke&il pada 'aringan otak lansia Produksi asetil kolin menurun Penurunan fungsi kognitif ?angguan memori pada otak Demensia -enil 2lzheimer Pemeriksaan diagnostik 3es deksametason depresan *D-3/ 5ntuk menangani depresi. 4K? 5ntuk menemukan adanya insufisiensi 'antung. 44? 9emperlihatan beberapa perlambatan gelombang *membantu dalam men&iptakan kelainan otak yang masih dapat diatasi/. -inar E tengkorak 3es penglihatan D pendengaran5ntuk menentukan adanya penurunan *kehilangan/ yang mungkin disebabkan oleh perubahan persepsi sensori *salah satu dari gangguan kognitif/. -&an otak, 90F Dapat memperlihatkan daerah otak yang mengalami penurunan metabolisme yang merupakan karakteristik dari D23. G3 -&an Dapat memperlihatkan adanya "entrikel otak yang melebar, adanya atrofi kortikal. G-- 9un&ulnya protein abnormal dari sel otak sekitar 10% merupakan indikasi adanya D23. 99-4 adalah suatu alat screening yang digunakan pada indi"idu untuk mengetahui gangguan kognitif, tapi tidak dapat digunakan untuk mendiagnosa demensia * Ko&hhann dkk, .001/. The General Practice Physical Activity Questionnaire *?PP2H/ adalah suatu instrument screening yang telah di"alidasi yang dapat digunakan untuk menilai pen&egahan primer. Fnstrument ini digunakan pada orang dewasa untuk melihat le"el akti"itas fisik, yang terdiri dari pertanyaan yang simpel yang berisi tentang # le"el Physical Activity Index *P2F/ dengan kategori Active, Moderately Active, Moderately Inactive, dan Inactive *3he ?eneral Pra&ti&e Physi&al 2&ti"ity Huestionnaire *?PP2H/. .001/. Addenbrookess cognitive examination revised (2G40/ merupakan suatu alat diagnostik yang akurat untuk mendiagnosa suatu demensia *Gar"alho dkk, .010I Poeretemad dkk, .001/. Addenbrookess cognitive examination *A!/ adalah suatu instrument yang dapat mendeteksi demensia se&ara dini, dan 'uga untuk membedakan antara 2D dan 63D. PEMERIKSAAN PENN!AN" 1# Neu$%pat%l%&i Diagnosa definitif tidak dapat ditegakkan tanpa adanya konfirmasi neuropatologi. 0ecara umum didapatkan atropi yang bilateral, simetris, sering kali berat otaknya berkisar 1222 gr #342-1542gr$. Beberapa penelitian mengungkapkan atropi lebih menonjol pada lobus temporoparietal, anterior frontal, sedangkan korteks oksipital, korteks motorik primer, sistem somatosensorik tetap utuh #6erins 1789$ !elainan-kelainan neuropatologi pada penyakit alzheimer terdiri dari& a# Neu$%'i($illa$y tan&le) (N*+) 'erupakan sitoplasma neuronal yang terbuat dari filamen-filamen abnormal yang berisi protein neurofilamen, ubi:uine, epito:ue. ;<% inijuga terdapat pada neokorteks, hipokampus, amigdala, substansia alba, lokus seruleus, dorsal raphe dari inti batang otak. ;<% selain didapatkan pada penyakit alzheimer, juga ditemukan pada otak manula, do"n syndrome, parkinson, 00P+, sindroma ektrapiramidal, supranuklear palsy. Densitas ;<% berkolerasi dengan beratnya demensia. (# Senile pla,ue (SP) 'erupakan struktur kompleks yang terjadi akibat degenerasi nerve ending yang berisi filamen-filamen abnormal, serat amiloid ektraseluler, astrosit, mikroglia. mloid prekusor protein yang terdapat pada 0P sangat berhubungan dengan kromosom 51. 0enile pla:ue ini terutama terdapat pada neokorteks, amygdala, hipokampus, korteks piriformis, dan sedikit didapatkan pada korteks motorik primer, korteks somatosensorik, korteks visual, dan auditorik. 0enile pla:ue ini juga terdapat pada jaringan perifer. Perry #1739$ mengatakan densitas 0enile pla:ue berhubungan dengan penurunan kolinergik. !edua gambaran histopatologi #;<% dan senile pla:ue$ merupakan gambaran karakteristik untuk penderita penyakit alzheimer. -# .e&ene$a)i neu$%n Pada pemeriksaan mikroskopik perubahan dan kematian neuron pada penyakit alzheimer sangat selektif. !ematian neuron pada neokorteks terutama didapatkan pada neuron piramidal lobus temporal dan frontalis. 6uga ditemukan pada hipokampus, amigdala, nukleus batang otak termasuk lokus serulues, raphe nukleus dan substanasia nigra. !ematian sel neuron kolinergik terutama pada nukleus basalis dari meynert, dan sel noradrenergik terutama pada lokus seruleus serta sel serotogenik pada nukleus raphe dorsalis, nukleus tegmentum dorsalis. %elah ditemukan faktor pertumbuhan saraf pada neuron kolinergik yang berdegenerasi pada lesi eksperimental binatang dan ini merupakan harapan dalam pengobatan penyakit alzheimer. d# Pe$u(ahan /aku%le$ 'erupakan suatu neuronal sitoplasma yang berbentuk oval dan dapat menggeser nukleus. 6umlah vakuoler ini berhubungan secara bermakna dengan jumlah ;<% dan 0P , perubahan ini sering didapatkan pada korteks temporomedial, amygdala dan insula. %idak pernah ditemukan pada korteks frontalis, parietal, oksipital, hipokampus, serebelum dan batang otak. e# 0e1y (%dy 'erupakan bagian sitoplasma intraneuronal yang banyak terdapat pada enterhinal, gyrus cingulate, korteks insula, dan amygdala. 0ejumlah kecil pada korteks frontalis, temporal, parietalis, oksipital. *e"y body kortikal ini sama dengan immunoreaktivitas yang terjadi pada le"y body batang otak pada gambaran histopatologi penyakit parkinson. =ansen et al menyatakan le"y body merupakan variant dari penyakit alzheimer. 2# Peme$ik)aan neu$%p)ik%l%&ik Penyakit alzheimer selalu menimbulkan gejala demensia. <ungsi pemeriksaan neuropsikologik ini untuk menentukan ada atau tidak adanya gangguan fungsi kognitif umum danmengetahui secara rinci pola defisit yang terjadi. %est psikologis ini juga bertujuan untuk menilai fungsi yang ditampilkan oleh beberapa bagian otak yang berbeda-beda seperti gangguan memori, kehilangan ekspresi, kalkulasi, perhatian dan pengertian berbahasa. +valuasi neuropsikologis yang sistematik mempunyai fungsi diagnostik yang penting karena& a. danya defisit kognisi yang berhubungan dgndemensia a"al yang dapat diketahui bila terjadi perubahan ringan yang terjadi akibat penuaan yang normal. b. Pemeriksaan neuropsikologik secara komprehensif memungkinkan untuk membedakan kelainan kognitif pada global demensia dengan defisit selektif yang diakibatkan oleh disfungsi fokal, faktor metabolik, dangangguan psikiatri c. 'engidentifikasi gambaran kelainan neuropsikologik yang diakibatkan oleh demensia karena berbagai penyebab. %he -onsortium to establish a .egistry for lzheimer Disease #-+.*D$ menyajikan suatu prosedur penilaian neuropsikologis dengan mempergunakan alat batrey yang bermanifestasi gangguan fungsi kognitif, dimana pemeriksaannya terdiri dari& 1. (erbal fluency animal category 5. 'odified boston naming test 8. mini mental state >. ?ord list memory 4. -onstructional pra)is @. ?ord list recall 9. ?ord list recognition %est ini memakn "aktu 82->2 menit dan A52-82 menit pada kontrol 3# 2+ S-an dan MRI 'erupakan metode non invasif yang beresolusi tinggi untuk melihat k"antifikasi perubahan volume jaringan otak pada penderita alzheimer antemortem. Pemeriksaan ini berperan dalam menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab demensia lainnya selain alzheimer seperti multiinfark dan tumor serebri. tropi kortikal menyeluruh danpembesaran ventrikel keduanya merupakan gambaran marker dominan yang sangat spesifik pada penyakit ini. %etapi gambaran ini juga didapatkan pada demensia lainnya seperti multiinfark, parkinson, bins"anger sehingga kita sukar untuk membedakan dengan penyakit alzheimer. Penipisan substansia alba serebri dan pembesaran ventrikel berkorelasi dengan beratnya gejala klinik danhasil pemeriksaan status mini mental. Pada './ ditemukan peningkatan intensitas pada daerah kortikal dan periventrikuler #-apping anterior horn pada ventrikel lateral$. -apping ini merupakan predileksi untuk demensia a"al. 0elain didapatkan kelainan di kortikal, gambaran atropi juga terlihat pada daerah subkortikal seperti adanya atropi hipokampus, amigdala, serta pembesaran sisterna basalis dan fissura sylvii. 0eab et al, menyatakan './ lebih sensitif untuk membedakan demensia dari penyakit alzheimer dengan penyebab lain, dengan memperhatikan ukuran #atropi$ dari hipokampus. 3# EE" Berguna untuk mengidentifikasi aktifitas bangkitan yang suklinis. 0edang pada penyakit alzheimer didapatkan perubahan gelombang lambat pada lobus frontalis yang non spesifik 4# PE+ (P%)it$%n Emi))i%n +%m%&$aphy) Pada penderita alzheimer, hasil P+% ditemukan penurunan aliran darah, metabolisma B5, dan glukosa didaerah serebral. Cp take /.158 sangat menurun pada regional parietal, hasil ini sangat berkorelasi dengan kelainan fungsi kognisi danselalu dan sesuai dengan hasil observasi penelitian neuropatologi 5# SPE2+ (Sin&le Ph%t%n Emi))i%n 2%mputed +%m%&$aphy) ktivitas /. 158 terendah pada refio parieral penderita alzheimer. !elainan ini berkolerasi dengan tingkat kerusakan fungsional dan defisit kogitif. !edua pemeriksaan ini #0P+-% dan P+%$ tidak digunakan secara rutin. 6# 0a(%$at%$ium da$ah %idak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik pada penderita alzheimer. Pemeriksaan laboratorium ini hanya untuk menyingkirkan penyebab penyakit demensia lainnya seperti pemeriksaan darah rutin, B15, -alsium, Posfor, B0+, fungsi renal dan hepar, tiroid, asam folat, serologi sifilis, skreening antibod yang dilakukan secara selektif. Penatalaksanaan medis 1. Fnhibitor kolinesterase 5ntuk men&egah penurunan kadar asetilkolin dapat digunakan anti kolinesterase yang beker'a se&ara sentral seperti 3@2 *tetrahydroaminoa&ridine/. Pemberian obat ini dapat memperbaiki memori dan apraksia selama pemberian berlangsung. .. 3hiamin Pemberian thiamin hydro&lorida dengan dosis < grDhari selama < bulan peroral, menun'ukkan perbaikan bermakna terhadap fusngsi kognisi. <. Jootropik. Dapat memperbaiki fungsi kognisi dan proses bela'ar. #. Klonidin Pemberian klonidin dengan dosis maksimal 1,. mg peroral selama # minggu didapatkan hasil yang kurang memuaskan untuk memperbaiki fungsi kognitif. !. @aloperiod Pemberian oral haloperiod 1-! mgDhari selama # minggu akan memperbaiki gangguan psikosis. . 2&etyl B-Garnitine *2BG/ Penelitian menun'ukkan pemberian 2BG dengan dosis 1-. grDhariDoral selama 1 tahun dalam pengobatan dapat memperbaiki atau menghambat progresifitas kerusakan fungsi kognitif. $. Jon farmakologi 3erapi non-farmakologi melibatkan pasien, keluarga, atau pengasuh khusus untuk mensupport, menghadapi dan memahami kondisi pasien %. 3erapi simptomatik K pada tahap tertentu, penderita sering disertai ge'ala depresi, seperti gelisah, pelupa, dan insomnia - -L antidepresan *--0F,3G2/ K insomnia --L perlu hipnotik, atau antidepresan yang bersifat sedatif K delusion --L &uriga, menduga-duga yang salah, paranoid --L antipsikotik *di&ari yang paling kurang efek sampingnya/ --Latipikal *klozapin, Muetiapin, risperidon 1. Pemantauan perlu dilakukan se&ara periodik untuk memantau kemampuan fungsional pasien *kognisi dan memori/, dan ge'ala psikiatrik yang mun&ul, dapat digunakan beberapa alat ukur seperti 9ini-9ental -tate 4Camination, atau yang lain 2skep Perubahan proses pikir b.d degenerasi neuron ire"ersibel. -indrom stres relokasi b.d sedikit atau tidak adanya persiapan untuk masuk ke rumah sakit D perawatan yang lama. Perubahan persepsi sensori b.d defisit neurologis. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat. ?angguan pola tidur b.d ansietas, ketidakseimbangan akti"itas D istirahat. 2nsietas b.d kehilangan kognitif dan penurunan konsep diri. 0esiko tinggi &edera b.d disfungsi perilaku. Kerusakan interaksi sosial b.d kerusakan kognitif. Defisit perawatan diri b.d kehilangan kognitif dan perilaku disfungsi.