You are on page 1of 12

MAKALAH DASAR-DASAR IPS

Materi dan Sumber Bahan IPS











DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
ALDI ALFIANSYAH 8105127988
BACHTIAR HIDAYAT 8105128004
BAMBANG TRIANTORO 8105128005

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

LATAR BELAKANG
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukan merupakan bidang keilmuan
atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan bidang pengkajian tentang gejala
dan masalah sosial. Proses pembelajaran IPS dilakukan secara bertahap serta
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia peserta usia didik masing-
masing. Materi IPS disesuaikan juga dengan jenjang pendidikan yang ada jika Sekolah Dasar
maka materi yang disampaikan berupa gambaran umum mata pelajaran IPS (IPS Terpadu).
Untuk jenjang pendidikan SMP mulai dikelompokkan materi seperti sosiologi, geografi, dan
ekonomi. Untuk jenjang SMA terdapat konsentrasi IPS yang lebih memfokuskan sub materi
IPS yaitu sosiologi, geografi dan ekonomi.
Seiring dengan perkembangan zaman materi dan sumber bahan IPS mudah baik
didapat dari lingkungan sekitar bahkan bisa mengakses melalui internet seperti e-book,
jurnal ilmiah dan sebagainya yang sesuai dengan kurikulum pendidikan Indonesia saat ini.
Kemudahan yang diberikan oleh internet membuat beberapa pendidik mengambil
bahan pembelajaran dari internet dengan cara meng-copy paste, yang kemudian secara
tidak sadar membentuk budaya plagiat atau meniru. Di samping itu, hal tersebut membuat
minimnya pemikiran kreatif dan berdampak pada ketidakpekaan terhadap masalah sosial
karena selalu terpaku di dunia maya.
Namun hal tersebut dapat dihindari dengan menemukan suatu metode
pembelajaran yang modern tetapi tetap peduli terhadap lingkungan social dan dapat
diterapkan di kelas masing-masing. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar tetap
berlangsung secara tertib.





PENDAHULUAN
Pengertian Sumber Belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat
dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk
kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi tujuan
pembelajaran. (Association for Educational Communications and Technology/ AECT, 1977)
Materi pembelajaran IPS erat kaitannya dengan hubungan masyarakat dan
lingkungan sekitar baik secara sempit ataupun luas. Hubungan masyarakat yang terjalin
secara sadar memberikan makna bahwa manusia sebagai makhluk sosial, makhluk yang
saling membutuhkan, saling bergantung satu sama lain. Lingkungan sebagai sumber belajar
pada pembelajaran IPS sangat efektif dalam memberikan kedalaman makna dan pengertian
kepada siswa berkenaan dengan materi yang menjadi bahan pelajaran.
Pengembangan model pembelajaran pendidikan IPS yang berlandaskan pada
kehidupan nyata di dalam masyarakat dimaksudkan untuk menjembatani antara perolehan
hasil belajar di kelas dengan pengalaman keseharian siswa. Melalui pemanfaatan
lingkunngan sebagai sumber belajar diperoleh hasil nyata berupa peningkatan efektifitas
kegiatan pembelajaran, baik dengan unjuk kerja guru, maupun siswa serta partisipasi warga
sekitar sekolah.








Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan masih dalam proses belajar.
Kami sebagai mahasiswa banyak berharap kepada Ibu Dewi Nurmala Sari dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami untuk makalah ini. Semoga
makalah ini berguna bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
Kesimpulan
Berdasarkan materi dan sumber bahan pembelajaran IPS dengan ilmu-ilmu sosial
adanya keterkaitan yang sama dalam pengambilan materi. Baik secara langsung sesuai
dengan jenis sumber belajar seperti buku, makalah dan multimedia serta secara tidak
langsung yakni kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar yang melilbatkan manusia sebagai
objek materi.
Sebuah materi hendaknya disusun sesuai dengan aturan yang ada seperti kurikulum
dan GBPP namun dapat disesuaikan dengan jenjang pendidikan dan lingkungan siswa
belajar. Agar tujuan dari pembelajaran IPS dapat terlaksana.








Daftar Pustaka :
1. SP Kaluku, Dra. Chadijah, Dewi Nurmalasari, S.Pd, MM. 2008. Dasar-Dasar Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta
2. http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/materi-ips-ilmu-pengetahuan-
sosial.html
3. http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._KEWARGANEGARAAN/Prof._Dr._Ran
idar_Darwis/PIPS/handout_PIPS/11.SUMBER_BELAJAR_IPS.ppt
4. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Makalah%20Workshop%20STTN%20BA
TAN.pdf

MATERI DAN SUMBER BAHAN IPS
A. Disiplin Ilmu Sosial Sebagai Sumber-Sumber Materi dan Sumber Pembelajaran IPS
Sumber materi IPS mengambil bahan-bahan dari ilmu-ilmu social seperti : Geografi,
Ekonomi, Politik, Sejarah, Antropologi, Sosoilogi, Psikologi, Sosial dan Hukum. Serta
pengaruh kehidupan masyarakat dan lingkungannya yang dijadikan tambahan dalam
pembelajaran IPS.
Tidak ada keharusan bahwa semua ilmu sosial perlu diturunkan dalam setiap pokok
bahasan IPS, tapi disesuaikan dengan tujuan pengajaran dan perkembangan peserta didik
Serta jenjang pendidikan juga ikut menentukan jumlah dan bagian isi ilmu sosial yang akan
diramu menjadi program IPS.

B. Sumber Materi
Sumber bahan materi dasar dan jenis kegiatan dalam pengajaran IPS dapat diperoleh
dari masyarakat dan lingkungannya, karena IPS tersebar luas, tidak teratur dan selalu
berubah. Sehingga sumber materi IPS memiliki beberapa sifat : aktual (terkini), tetap, sama,
teratur, referesentatif, bisa dipercaya, berlangsung agak lama dan positif bagi anak.
C. Jenis Sumber Belajar IPS
1. Sumber belajar yang sengaja direncanakan : semua sumber yang secara khusus telah
dikembangkan sebagai komponen system instruksional untuk memberikan fasilitas
belajar yang terarah dan bersifat formal, serta dirancang untuk keperluan
pembelajaran yang akan diselenggarakan, seperti buku teks, multimedia dan lain-
lain.
2. Sumber belajar yang karena dimanfaatkan : Sumber belajar yang tidak secara khusus
didesain untuk keperluan pembelajaran umum. Namun dapat ditemukan,
diaplikasikan dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar serta mempunyai
keterkaitan dengan bahan belajar yang akan dipelajari siswa. Teknis pemanfaatannya
disesuaikan dengan faktor-faktor : tujuan pengajaran, bahan belajar, karakteristik
peserta belajar, dan kemudahan dalam menggunakan bahan belajar (AECT, 1977)
D. Prinsip-Prinsip Penyusunan Materi
1. Prinsip Keseimbangan Materi
Keseimbangan itu dapat dicapai untuk tiap-tiap tingkatan kelas atau tingkatan
sekolah masing-masing.
Pada kurikulum SD, terdapat topic yang terpadu, teritegrasi dengan aspek-
aspek geografi, ekonomi, sejarah antropologi, sosiologi, yang seimbang atau
aspek-aspek korelatif yang seimbang.
Pada kurikulum SLTP, keseimbangan itu dapat dicerminkan dalam system
pengelompokan topic pada mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi.
Pada Kurikulum SMU, sudah semakin jelas pemisahan kelompok dan mata
pelajarannya. Sehingga prinsip keseimbangan disini diperlukan hanya untuk
menunjang topic utama. Ini disebabkan karena pada tingkatan SMU sudah
ada penjurusan yang sesuai dengan ilmu social.
2. Prinsip Lingkungan yang Semakin Meluas (expanding environment)
Dalam menyusun materi harus diingat akan hierarki, susunan dari yang mudah
kearah yang lebih sulit, dari lingkungan yang lebih kecil kearah yang lebih luas. Demikian
pula dengan materi IPS yang mengarah akan hierarki.
3. Prinsip Fleksibilitas
Dalam menyusun materi, bila merujuk pada kurikulum saja, akan jadi kabur. Oleh
karena itu hendak disesuaikan dengan keaadaan, situasi dan kondisi setempat, baik
tentang urutan, tentang waktu, tentang ruang waktu dan seterusnya.
4. Prinsip Pendalaman
Karena materi IPS sumbernya sangat banyak, maka dikhawatirkan pelajaran itu
menjadi dangkal. Pelajaran yang dangkal mudah untuk dilupakan. Oleh sebab itu
perlu beberapa kiat untuk mengantisipasinya, antara lain :
Memilih konsep-konsep dasar yang korelatif atau integerative dari ilmu-ilmu
social yang kemudian disusun secara kesatuan yang bulat, satuan yang bulat
ini dibahas secara mendalam.

Konsep diibahas dalam waktu yang relative panjang (beberapa tatap muka)
Menggunakan langkah-langkah : orientasi, perencanaan, kegiatan, dan
kulminasi
Topic-topik untuk satu tahun tidak terlalu banyak

E. Bentuk-bentuk Materi IPS
Secara garis besar, bentuk materi IPS meliputi :
Susunan Masyarakat
Kegiatan Manusia dalam
Masyarakat
Lembaga yang ada di
Masyarakat
Peranan Individu
Kelompok Masyarakat
Adat Istiadat
Sejarah Manusia dan
Kejadian aktual


F. Sistem Penyusunan Materi
Dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah tahun 1994, dikemukakan bahwa:
1. IPS untuk SD dan SLTP sebagai suatu jenjang mempunyai definisi yang sama, yaitu:
ilmu pengetahuan sosial (IPS) mempelajari berbagai kenyataan sosial dalam
kehidupan sehari-hari yang bersumber dari ilmu bumi, ekonomi, sejarah,
antropologi, sosiologi, dan tata negara.
2. Untuk menengah umum IPS sudah dipisah. Dikelas I dan kelas II harus diikuti seluruh
siswa (karena belum ada penjurusan), meliputi tiga mata pelajaran, yaitu:
Ekonomi
Sosiologi
Geografi
Untuk kelas tiga program IPS ada mata pelajaran khusus, yaitu:
Ekonomi
Sosiologi
Tata negara
Antropologi
Untuk program umum (kelas I dan II) dan kelas III, untuk semua program terdapat
mata pelajaran umum, yakni:
Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Pendidikan agama
Bahasa dan sastra indonesia
Sejarah nasional dan sejarah umum
Bahasa inggris
Pendidika jasmani dan kesehatan
Untuk program umum (kelas I dan II) terdapat mata pelajaran matematika.
Ada beberapa pola kerja pengembangan:
1. Bila pola kerja mengutamakan pengembangan komponen materinya maka disebut
dengan pendekatan materi.
2. Bila pola kerja mengutamakan titik tolak pada tujuan, maka dikenal dengan
pendekatan tujuan.
3. Bila pola kerja bertitik tolak pada kemampuan institusional, disebut pendekatan
kemampuan.
4. Bila pola kerja bertitik berat pada proses belajar mengajar, maka dikenal sebagai
pendekatan proses(pembelajaran).

Untuk di SD mata pelajaran IPS yang terdiri atas pengetahuan sosial dan sejarah
diberikan dengan pendekatan terpadu (integrated approach) dan pendekatan
multidisiplin. Mata pelajaran yang ada ditingkat SD adalah:
1. Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
2. Bahasa Indonesia
3. Ilmu pengetahuan alam
4. Ilmu pengetahuan sosial
5. Matematika
6. Kerajinan tangan dan kesenian

Untuk tingkat SLTP mata pelajaran IPS diberikan dengan pendekatan yang dipadukan
dan pendekatan yang dipertautkan (correlated approach). Mata pelajaran yang ada
ditingkat SLTP adalah:
1. Ilmu bumi (Geografi)
2. Ekonomi
3. Sejarah

Untuk tingkat SMU pendekatan penyusunan materi IPS dapat dilakukan dengan
pendekatan terpadu, pendekatan dipertautkan (korelasi) dan pendekatan terpisah.
Mata-mata pelajaran yang terdapat pada SMU dari kelas I sampai kelas III yaitu:
1. Ekonomi
2. Sosiologi
3. Tata negara
4. Antropologi
5. Geografi kelas I,II (program umum)
6. Sejarah nasional dan sejarah umum kelas I-III
Pendekatan terpisah (separated subject approach) dinamakan juga dengan pendekatan
disiplin, juga pendekatan struktur. Pendekatan ini juga dapat digunakan pada perguruan
tinggi.
G. Kurikulum Tujuan IPS
Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Hal ini berarti kita memandang
kurikulum sebagai suatu rencana untuk belajar, dan tujuan menentukan belajar apa yang
penting, maka kurikulum secara pasti mencakup seleksi dan organisasi isi/materi dan
pengalaman belajar (Taba,1962;266). Berikut Tujuan IPS secara kurikulum :
1. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan agar siswa mampu hidup selaras,
serasi dan seimbang di lingkungannya.
2. Gejala dan masalah yang ada pada lingkungan siswa dapat dijadikan stimulan untuk
dapat menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.
3. Dalam pengajaran IPS masyarakat merupakan sumber belajar dan materi utama
serta sekaligus menjadi laboratorium
4. Melalui pengajaran IPS diharapkan terbinanya warga negara yang peka terhadap
masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental yang positif terhdap
segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi masalah yang terjadi
sehari-hari baik yang menimpa dirinya maupun yang melanda kehidupan
masyarakat.
H. Tujuan Pembelajaran dalam bentuk hasil belajar
Dalam proses pembelajaran secara umum, tujuan pendidikan dan pengajaran yang
ingin dicapai adalah perubahan dan peningktan atas diri anak didik (peserta didik) terhadap
aspek:
Pengetahuan (kognitif) termasuk kecerdasan
Sikap dan nilai (affektif)
Keterampilan (psikomotor)
Fenton (1967:1) :
Pengajaran pendidikan IPS adalah mengantarkan anak menjadi warga negara yang baik,
mengajar anak bagaimana berpikir, dan dengan pengajaran IPS dapat menyampaikan
warisan kebudayaan kepada anak.
I. Program Kerja Baru
GBBP singkatan dari Garis-garis Besar Program Pengajaran atau Course
Outlines (ada juga yang menyebutkan singkatan dari Garis-garis Besar Program
Pembelajaran). GBPP untuk Kurikulum 1994 adalah uraian dari setiap materi
pembelajaran meliputi judul materi pembelajaran, alokasi waktu yang
dibutuhkan, tujuan pembelajaran (tujuan instruksional umum dan tujuan
instruksional khusus), pokok bahasan dan atau sub pokok bahasan, metode,
media, alat bantu, dan referensi yang digunakan. GBPP ini menjadi kerangka
suatu modul atau acuan dalam menyusun modul pembelajaran (Pusdiklat
Depkes RI, 2003).

Format GBPP untuk kurikulum berbasis kompetensi digunakan untuk
menjabarkan Kompetensi Dasar (KD) menjadi materi dasar dan alokasi waktu
yang lebih rinci, dan daftar pustaka yang diperlukan. Banyak contoh format
GBPP yang telah disesuaikan dengan kurikulum berbasis kompetensi yang
terdapat di Internet. Berikut ini diberikan salah satu contoh format GBPP
dengan komponen: nama mata kuliah, kode mata kuliah, jumlah SKS, deskripsi
mata kuliah, kompetensi dasar. Selanjutnya kompetensi dasar dijabarkan
dalam bentuk indikator, materi dasar (pokok bahasan dan sub pokok bahasan),
alokasi waktu, dan daftar pustaka (wajib dan yang dianjurkan).

You might also like