You are on page 1of 7

1. A. Apa saja jenis-jenis demam? Tentukan jenis demam pada kasus tersebut!

1. Demam septik dan demam hektik


Pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi
sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat diatas normal pada
pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam
yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam
hektik. (Contoh : Tuberkulosis & abses piogenik)

2. Demam remiten
Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak
pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin
tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu
yang dicatat pada demam septik. (Contoh : demam tifoid, infeksi virus &
mikoplasma)


3. Demam intermiten
Pada demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang normal selama
beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua
hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam diantara
dua serangan demam disebutkuartana. (Contoh : Malaria)

4. Demam kontinyu
Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih
dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali
disebut hiperpireksia. (Contoh : pneumonia).

5. Demam siklik
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari
yang diikuti periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian
diikuti oleh kenaikan suhu tubuh seperti semula. (Contoh : Limfoma
Hodgkin's)
Tipe demam pada kasus ini adalah demamintermiten

B. bagaimana patofisiologi demam pada kasus?
Demamdapatterjadiapabilaadapirogeneksogenatau endogen yang
masukkedalamtubuhPirogeneksogenatau endogen
iniakanmerangsanghipotalamusmembentuk prostaglandin. Prostaglandin
iniakanmeningkatkan set point suhutubuh di pusattermoregulasihipotalamus.
Hipotalamusakanmenganggapsuhusekaranglebihrendahdarisuhupatokan yang
barusehinggainimemicumekanisme-mekanismeuntukmeningkatkanpanasantara lain
menggigil, vasokonstriksikulitdanmekanismevoluntersepertimemakaiselimut.
Sehinggaakanterjadipeningkatanproduksipanasdanpenurunanpenguranganpanas yang
padaakhirnyaakanmenyebabkansuhutubuhnaikkepatokan yang barutersebut
(Sherwood, 2001)

C. Hubungan riwayat pulang dari bangka 6 bulan yang lalu dengan keluhan sekarang?
Tn.YasinterinfeksiSporozoit infektif dari kelenjar ludah nyamuk Anophelespadasaat
di Bangka masuk ke dalam aliran darah dalam 30 menit, sporozoit memasuki
sel parenkim hati dan memulai stadium eksoeritrositer Dalam sel hati sporozoit
berkembang menjadi schizont, kecuali sebagian parasit yang tidak berkembang akan
mengalami masa tidur (dormant) dan disebut sebagai hipnosoit yang sewaktu-
waktu dapat berkembang menjadi aktif Schizont matang dalam sel hati akan
membelah Tn.Yasindemam

D. Mengapa demam baru muncul 6 hari yang lalu?
Karena masa tunasdariP.vivaxdapatmencapai 6-12 bulanataulebih. Masa
tunasmerupakanwaktuantaragigitannyamuk yang
mengandungsporozoitdenganpermulaantimbulnyagejalaklinis.

6. A. Makna klinis demam muncul setiap hari sejak 6 hari yang lalu?
Padasaattersebut, Tn.Ymengalamiperiode
prodromal.Periodeiniterjadisaatjumlahparasit di
dalamdarahbertambahselamapermulaansiklusaseksual.Parasitmenyerangseldarahmera
hdanmerangsangreaksidemamolehtubuh.

7. A. Makna klinis demam disertai menggili dan berkurang setelah keluar keringat
dingin?
Gejalaklinisklasikpada malaria yaitutrias malaria berupamenggigil, demam,
laluberkeringat.

B. Bagaimana patofisiologi demam disertai menggili dan berkurang setelah keluar
keringat dingin?
Fase pertama yaitu fase kedinginan merupakan fase peningkatan suhu tubuh yang
ditandai dengan vasokonstriksi pembuluh darah dan peningkatan aktivitas otot
yang berusaha untuk memproduksi panas sehingga tubuh akan merasa kedinginan
dan menggigil. Fase kedua yaitu fase demam merupakan fase keseimbangan antara
produksi panas dan kehilangan panas di titik patokan suhu yang sudah meningkat.
Fase ketiga yaitu fase kemerahan merupakan fase penurunan suhu yang ditandai
dengan vasodilatasi pembuluh darah dan berkeringat yang berusaha untuk
menghilangkan panas sehingga tubuh akan berwarna kemerahan (Dalal &
Zhukovsky, 2006).

8. A. Makna klinis sakit kepala, mual dan rasa penuh di perut?
Gejalatersebutmerupakangejalapenyerta yang umumpada malaria

B. Bagaimana patofiologi sakit kepala, mual dan rasa penuh di perut?
SakitKepala :
Infeksi Plasmodium melepaskan toksin malaria atau GPI sehingga mengaktifasi
makrofag dan mensekresikan IL 2 mengaktifasi sel Th mensekresikan IL3
mengaktifasi sel mast mensekresikan PAF (Platelet Activating Factor) yaitu
pembawa pesan kimiawi yang menyebabkan inflamasi, pengerutan pembuluh darah,
penggumpalan darah, dan akhirnya gangguan fungsi cerebral mengaktifkan faktor
hagemann (factor koagulasi atau penggumpalan) sintesis bradikinin (bradikardin
bersifat vasodilatasi, meningkatkan permeabilitas vaskuler, dsb)
merangsang/respon serabut saraf di otak nyeri sakit kepala.
Mual :
Infeksi Plasmodium melepaskan toksin malaria berupa GP1 GPI merangsang
pelepasan TNF alpha, IL 1, IL 6, IL 3 dengan mengaktivasi makrofag IL 3
mengaktivasi sel mast pelepasan histamin peningkatan asam lambung nausea
/mual
Rasa penuhdiperut:
Pembesaranhepardan lien penekananpadalambungberkurangnya volume
pengisianlambungperutterasapenuh

9. A. Bagaimana intepretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik?
Temperaturaxila : 39
o
C Demamtinggi
(mekanismedemamtelahdijelaskansebelumnya)

Konjungtivapucat : +/+ anemia
Parasitmenyerangeritrositeritrositpecahkurangnya Hb dalam darah
darah di perifer di pasokkan ke organ organ vital pasokan darah di perifer
berkurang konjungtivatampakpucat

Lien terabaSchuffner 4, heparteraba 1 jaridibawaharcus costae
Parasitmenyerangeritrositeritrositpecahpigmeneritrosittertimbun di lien
pembesaran lien

10. A. Bagaimana intepretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan penunjang?
Hb : 9 gr/dl kurangdari normal
akibatpecahnyaeritrosit
WBC : 11.000/mm
3
diatas normal
Repontubuhberupapeningkatanleukosituntukmenyerang parasite
DDR :Ukuran RBC yang terinfeksimembesar, tampakgambaran ring form
cenderungtebaldankasar, sitoplasmaameboid, terdapatschuffners dot
Perbedaan Plasmodium
falciparum
Plasmodium
vivax
Plasmodium
ovale
Plasmodium
malariae
Bentuk eritrosit tetap Membesar lonjong membesar
Titik-titik
eritrosit
Maurer Schuffner Schuffner
(James)
Ziemann
Eritrosit yang
dihinggapi Muda dan normosit
Retikulosit
dan normosit
Retikulosit
dan normosit
muda
Normosit

11. DD
a. Demam tifoid
b. Demam dengue
c. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
d. Leptospirosis ringan
e. Infeksi virus akut lainnya

12. HTD
Anamnesis :Gejalademamtermasuk lama, polademam, frekuensi,
disertaimenggigildanberkeringat, terdapatgejala lain berupasakitkepala, mual, diare,
nyeriotot, perubahan status mental. Merasasehatdalamsuatuperiodewaktu,
lalusiklusberulangdengansendirinya.Riwayattempattinggal/
pernahbepergiankedaerahendemis malaria.Riwayatpenyakitdanriwayatpengobatan.
Pemeriksaanfisik :Periksakeadaanumum, peningkatan temperature.
Periksakeadaanspesifikterdapatkonjungtivapucat, lien teraba, heparteraba.
Pemeriksaanpenunjang :Pemeriksaandarahrutin, DDR (apusandarahtebal) ditemukan
parasite malaria, Apusandarah tipis untukmengidentifikasijenis Plasmodium. Tes
antigen (Rapid test) dapatmembedakaninfeksiP.falciparumatauP.vivax.Tesserologi

13. WD
Tn. Yasin, 38 tahun, menderita Malaria tersiana

14. Epidemiologi
P. falciparum dan P.malariae umumnya dijumpai pada semua Negara dengan
malariae; di Afrika, Haiti, dan Papua Nugini umumnya P.falciparum; P.vivax banyak
di Amerika Latin. Di Amerika Selatan, Asia Tenggara, Negara Oceania dan India
umumnya P.falciparum dan P.vivax. P.ovale biasanya hanya di Afrika. Di Indonesia
kawasan timur ulai dari Kalimantan, Sulawesi Tengah sampai ke Utara, Maluku, Irian
Jaya dan dari Lombok sampai Nusa Tenggara Timur serta Timor Timur merupakan
darah daerah endemis malaria dengan P. falciparum dan P. vivax. Beberapa daerah di
Sumatera mulai dari Lampung, Riau, Jambi dan Batam kasus malaria cenderung
meningkat.
Kejadianluarbiasapernahmenyerang 11 propinsi, meliputi 13 kabupatenpada 93
desadenganjumlahkasusmencapai 20000 dankematian 74 penderita.
Case fatality rate (CFR) malaria beratyanggdilaporkandaribeberapa RS berkisar 10-
50%.

15. Faktor Risiko
Orang-orang yengberadapadadaerahendemis malaria

16. Patofisiologi
Serangan primer : yaitu keadaan mulai dari akhir masa inkubasi dan mulai terjadi
serangan paroksismal yang terdiri dari dingin/mengigil, panas dan berkeringat.
Serangan paroksimal ini dapat pendek atau panjang tergantung dari perbanyakan
penyakit dan keadaan immunitas penderita.
Periode latent : yaitu periode tanpa gejala dan tanpa parasitemia selama terjadinya
infeksi malaria. Biasanya terjadi diantara 2 keadaan paroksismal.
Recrudescense : berulangnya gejala klinis dan parasitemia dalam masa 8 minggu
sesudah berakhirnya serangan primer.
Recurrence : yaitu berulangnya gejala klinik atau parasitemia setelah 24 minggu
berakhirnya serangan primer.
Relaps atau Rechute : ialah berulangnya gejala klinik atau parasitemia yang lebih
lama dari waktu diantara serangan periodic dari infeksi primer yaitu setelah periode
yang lama dari masa latent (sampai 5 tahun), biasanya terjadi karena infeksi tidak
sembuh atau oleh bentuk diluar eritrosit (hati) pada malaria vivax atau ovale.
P.vivax:
Sindrom prodromal: sakit kepala, nyeri punggung, mual, dan malaise umum.
Demam tidak teratur pada 2-4 hari pertama, kemudian menjadi intermitten dengan
perbedaan yang nyata pada pagi dna sore hari, mulai jelas dengan stadium menggigil,
panas, dan berkeringat yang klasik. Suhu badan >40,6
0
C. Mual dan muntah, pusing,
mengantuk atau gejala lain akibat iritasi serebral dapat terjadi tapi hanya berlangsung
sementara.

17. Tatalaksana
First line :
Artesunate 4mg/kgBB + Amodiaquine 10mg/kgBBselama 3
haridengandosistunggalharian, ditambahPrimaquine 0,25mg/kgBBselama 14 hari
Sediaanobat :
kombinasiArtesunate 50 mg denganamodiaquine 200 mg, 1xseharimasing-masing 4
tablet selama 3 hari
primakuin 7,5mg atau 15 mg
Second line :
Kina 3x10mg/kgBBselama 7 haridanPrimakuin0,25mg/kgBBselama 14 hari
Sediaanobat :
Kina sulfat 200mg

18. Preventif
Orang-orang yang tinggal di daerah malaria atau yang
mengadakanperjalanankedaerah malaria bisamelakukanhal-halberikut:
1. Menggunakansemprotanpembasmiserangga di dalamdan di luarrumah
2. Memasangtirai di pintudanjendela
3. Memasangkawatnyamuk
4. Mengoleskanobat anti nyamuk di kulit
5. Mengenakanpakaian yang menutupitubuhsehinggamengurangidaerahtubuh yang
digigitnyamuk.

19. Komplikasi
Dapatrelaps

20. Prognosis
Bonam

21. SKDI
4A
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis,
melakukanpenatalaksanaansecaramandiridantuntasLulusandoktermampumembuat
diagnosis
klinikdanmelakukanpenatalaksanaanpenyakittersebutsecaramandiridantuntas.
Kompetensi yang dicapaipadasaatlulusdokter

You might also like