You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Heparin merupakan suatu mukopolisakarida yang mengandung sulfat. Zat ini disintesis di
dalam sel mast dan terutama banyak terdapat di paru. Heparin bertindak sebagai sebuah
antikoagulan, mencegah pembentukan bekuan dan perpanjangan pembekuan yang ada dalam darah.
Meskipun heparin tidak memecah gumpalan yang telah terbentuk (seperti aktivator plasminogen
jaringan), hal itu memungkinkan mekanisme lisis bekuan alami tubuh untuk bekerja secara normal
untuk memecah gumpalan yang telah terbentuk. (Cornet,!!")
Heparin bekerja dengan cara meningkatkan efek antitrombin ### dan menginaktivasi trombin
(demikian juga dengan faktor koagulan #$, $, $#, $## dan plasmin) dan mencegah konversi
fibrinogen menjadi fibrin, heparin juga menstimulasi pembebasan lipase lipoprotein (lipase
lipoprotein menghidrolisis trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak bebas). (Cornet,!!")
Heparin mempunyai sifat anti%koagulan dengan mengikat &nti 'rombin dan heparin kofaktor
##. #katan ke &nti 'rombin menghasilkan perubahan konformasi, menginisiasi kemampuan &'
untuk menonaktifkan faktor koagulasi #$a, $a, $# dan $## . (etelah inaktivasi faktor $a,
protrombin tidak dapat dikonversi ke trombin, sehingga menghambat konversi fibrinogen
menjadi fibrin dan menghambat pembekuan darah
Heparin juga memainkan peran dalam menghambat produksi dan pelepasan faktor pro%
inflamasi. 'indakan anti%inflamasi heparin mungkin berhubungan dengan penghambatan
pembentukan trombin. heparin menghambat aktivasi nuclear factor ()*)+,, reaksi pro%inflamasi
setelah iskemia - reperfusi jaringan, dan mengurangi disfungsi endotel dengan meningkatkan
nitric o.ide ()/) dan prostasiklin. 0emikian pula, heparin meningkatkan fungsi endotel dan
reaktivitas vaskular selama sepsis hiperdinamik.
Meninjau dari efek anti%koagulan dan anti%inflamasi yang dimiliki heparin, beberapa tahun
belakangan ini para peneliti mulai mempertimbangkan apakah heparin dapat digunakan dalam
pengobatan pasien sepsis ( Zarychanski,!!1)
(epsis merupakan proses infeksi dan inflamasi yang kompleks dimulai dengan
rangsangan endo atau eksotoksin terhadap sistem imunologi, sehingga terjadi aktivasi makrofag,
sekresi berbagai sitokin dan mediator, aktivasi komplemen dan netrofil, sehingga terjadi
disfungsi dan kerusakan endotel, aktivasi sistem koagulasi dan trombosit yang menyebabkan
gangguan perfusi ke berbagai jaringan dan disfungsi-kegagalan organ multipel. (2obin,!!")
#nfeksi dapat disebabkan oleh virus, bakteri, fungi atau riketsia. 2espon sistemik dapat
disebabkan oleh mikroorganisme penyebab yang beredar dalam darah atau hanya disebabkan
produk toksik dari mikroorganisme atau produk reaksi radang yang berasal dari infeksi lokal.
(epsis, syok sepsis, dan kegagalan multipel organ (M/*) mengenai hampir "3!. !!!!
penduduk di &merika (erikat dan menyebabkan kematian sebanyak 43.!!! orang. &ngka
kematian oleh karena sepsis berkisar 5,6 7 dari seluruh penyebab kematian di &merika (erikat,
setara dengan angka kematian yang disebabkab oleh infark miokardial dan jauh lebih tinggi dari
kematian oleh karena &#0( dan kanker payudara. (8H/,!!3)
(epsis, yang merupakan respon host terhadap infeksi mikroba parah, menjadi penyebab
utama kematian di unit pera9atan intensif. 2espon inflamasi terhadap infeksi dan cedera
jaringan ditandai oleh pelepasan lokal dan sistemik pro dan anti faktor inflamasi dan perubahan
mikrosirkulasi, merusak fungsi penghalang vaskular yang mengakibatkan ekstravasasi protein
plasma dan leukosit. (ebuah langkah a9al dalam reaksi inflamasi adalah migrasi neutrofil ke
tempat infeksi diikuti dengan perlekatan pada endotel vaskular untuk menembus dinding
pembuluh darah dan menembus jaringan. 0ari sini, aktivasi koagulasi dapat memainkan peran
penting. (2obin,!!")
&ktivasi respons peradangan selama infeksi dan sepsis dapat menyebabkan keadaan pro%
koagulan . :ipopolisakarida (:;() atau endotoksin mengurangi antikoagulan sulfat heparan dan
glycosaminoglycans lain (<&<s) dalam endotelium dan meningkatkan produksi tissue faktor
('*) dan pelepasan oleh makrofag. Hasil dari aktivasi koagulasi, diikuti oleh penghambatan
fibrinolisis, dapat menyebabkan koagulasi intravaskular diseminata (0#C), obstruksi
mikrovaskuler, dan dengan demikian disfungsi organ dan kerusakan, yang merupakan
karakteristik untuk sepsis. (Cornet,!!")
0alam melakukan evaluasi pasien sepsis, diperlukan ketelitian dan pengalaman dalam
mencari dan menentukan sumber infeksi, menduga patogen yang menjadi penyebab (berdasarkan
pengalaman klinis dan pola kuman di 2( setempat), sebagai panduan dalam memberikan terapi
antimikroba empirik.
;enatalaksanaan sepsis yang optimal mencakup eliminasi patogen penyebab infeksi,
mengontrol sumber infeksi dengan tindakan drainase atau bedah bila diperlukan, terapi
antimikroba yang sesuai, resusitasi bila terjadi kegagalan organ atau renjatan. =asopresor dan
inotropik, terapi suportif terhadap kegagalan organ, gangguan koagulasi dan terapi imunologi
bila terjadi respons imun maladaptif host terhadap infeksi. (Zarychanski,!!1)
0i dalam #slam sendiri, tidak disebutkan secara khusus bagaimana pandangan #slam tentang
pengaruh pemberian heparin pada pasien sepsis. ;ada dasarnya ajaran #slam menekankan bah9a
pemberian obat untuk mengatasi penyakit harus memberikan hasil yang bermanfaat dan tidak
memberikan efek yang menimbulkan kemudharatan dan juga tidak terdiri dari >at yang
diharamkan. ,elum ada kajian yang menjelaskan tentang apakah heparin terdiri >at diharamkan
agama, terutama dalam hubungannya untuk menangani kasus pasien sepsis.
,erdasarkan hadist )abi, untuk mengatasi suatu penyakit seharusnya ditangani oleh ahli,
dalam hal ini adalah dokter. 0engan mempelajari pengaruh pemberian heparin dalam
penanganan sepsis diharapkan dapat memberikan lebih banyak gambaran kepada kita untuk
bertindak sebagai dokter muslim dalam menangani pasien sepsis. 0an dari situ juga diharapkan
dengan mempelajari ini dapat mengulas kembali tentang bagaimana seharusnya seorang muslim
menjalankan ibadah ketika dalam keadaan sakit berat, sebagaimana yang dialami oleh pasien
sepsis.
(ehubungan dengan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk membahas lebih jauh
bagaimana pengaruh pemberian heparin untuk mengikat ')*%? dalam pengobatan pasien sepsis
ditinjau dari segi kedokteran dan #slam, termasuk patofisiologi dari sepsis, unsur penyusun dari
heparin, tingkat efikasi dari pemberian heparin untuk pengobatan sepsis, serta pandangan #slam
tentang pemberian heparin dalam pengobatan sepsis.
1.2 Permasalahan
0alam upaya memperoleh gambaran yang jelas tentang pengaruh pemberian heparin
untuk mengikat ')*%? dalam penanganan pasien sepsis, maka permasalahan yang akan
diuraikan sebagai berikut @
4. &pakah heparin dapat digunakan dalam penanganan pasien sepsis
. &pakah penggunaan heparin lebih efektif untuk menangani pasien sepsis
dibandingkan terapi yang tidak menggunakan heparin
6. ,agaimanakah pandangan #slam tentang penerapan heparin dalam pengobatan pasien
sepsis
A. ,agaimanakah pandangan #slam dan kedokteran tentang pemberian heparin untuk
mengikat ')*%? dalam penanganan pasien sepsis dibandingkan terapi yang tidak
menggunakan heparin
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pemberian heparin untuk mengikat ')*%? dalam penanganan
pasien sepsis
1.3.2 Tujuan khusus
4. Mengetahui apakah pemberian heparin dalam terapi penanganan pasien sepsis lebih
efektif dibandingkan terapi yang tidak menggunakan heparin
. Mengetahui pandangan #slam dalam pemberian heparin untuk penanganan pasien sepsis
6. Mengetahui pandangan #slam dan kedokteran tentang pemberian heparin untuk
penanganan pasien sepsis
1.4 Manaat
Manfaat penulisan skripsi ini diharapkan akan meliputi 6 aspek, yaitu @
1. Bag! Penul!s
4. Meningkatkan pengetahuan tentang pemberian heparin untuk mengikat ')*%?
dalam penanganan pasien sepsis
. Meningkatkan keterampilan menulis dan berpikir sistematis untuk memecahkan
permasalahan ilmiah melalui analisis yang tepat
. Bag! Un!"ers!tas #A$%I
4. (ebagai referensi civitas akademika dalam penyusunan karya ilmiah dan
penelitian selanjutnya
. Mendorong minat mahasis9a untuk melakukan salah satu tridarma perguruan
tinggi, yaitu melakukan penelitian terhadap pengaruh pemberian heparin untuk
mengikat ')*%? dalam penanganan pasien sepsis
6. Bag! mas&arakat
Menambah pengetahuan bagi masyarakat tentang pengaruh pemberian heparin
dalam mengikat ')*%? dalam penanganan pasien sepsis

You might also like