You are on page 1of 32

ELISA ROSANI

1102012074

1


LI.1. Memahami dan menjelaskan Anatomi Genital wanita
LO.1.1. Memahami dan menjelaskan Makroskopik

Anatomi organ reproduksi wanita terdiri atas vulva, vagina, serviks (cerviks), rahim (uterus),saluran telur (fallopian tube/tuba falopi)
dan indung telur (ovary/ovarium).
VULVA
Vulva merupakan suatu daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia (labia mayora dan labia minora),
klitoris, daerah ujung luar vagina dan saluran kemih.
Mons pubis : gundukan jaringan lemak yang terdapat dibagian bawah perut, Daerah inidapat dikenali dengan mudah karena
tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa.
Labia: Lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis.Terdiri dari dua bibir, yaitu labium mayora (bibir
luar) merupakan bibir yang tebal dan besar dan labiumminora (bibir dalam), merupakan bibir yang tipis yang menjaga jalan
masuk ke vagina
Klitoris : merupakan organ kecil yang terletak pada pertemuan antara ke dua labia minoradan dasar mons pubis. Ukurannya
sebesar kacang polong, penuh dengan sel syaraf sensorik dan pembuluh darah. Organ mungil ini sangat sensitif dan berperan
besar dalam fungsi seksual.
VAGINA
Bentuk tabung muskular, mulai servix sampai genitalia externa. Panjang antara 8-12 cm. Bagian distal cervix menonjol ke
dalam rongga vagina disebut portio vaginalis cervicis uteri. Bagian cervix proximalnya disebut portio supravaginalis cervicis uteri.
Rongga vagina yang mengelilingi portio vaginalis cervicis disebut fornix yang dapat dibedakan fornix lateralis dextra dan sinistra,
fornix anterior dan posterior. Tunika mukosa membentuk rugae yang transversal pada dinding ventral dan dorsal disebut columna
rugarum. Fascia endopelvis memadat menjadi ligamentum fasialis yang berfungsi menunjang servix dan vagina.
Ligamentum-ligamentum yang ikut memfiksasi uterus diantaranya :
a. Lig.Cardinale (Mackenrodts)/lig.cervicalis lateralis : melewati sebelah lateral servix dan bagian atas vagina ke
dinding pelvis.
b. Lig.utero-sacrale/lig.recto uterina : melewati bagian belakang servix dan fornix vagina ke fascia yang melapisi sendi
sacro-iliaca. Mulai dari isthmus ke jaringan pengikat disebelah lateral dari rectum setinggi vertebrata sacralis III,
mengandung otot polos.
c. Lig,puboservicale : meluas ke anterior dari lig.cardinale ke pubis (puboprostatica pada pria).
d. Lig.pubovesicale : dari belakang symphisis pubis menuju collum vesica urinaria.
Fiksasi yang utama pada uterus ke vagina adalah : lig.cardinale & utero-sacrale.
ELISA ROSANI
1102012074

2

Fungsi : alat bersenggama, jalan lahir waktu partus, saluran keluar uterus yang dapat mengalirkan darah pada waktu
menstruasi dan sekret dari uterus.
Pada virgo intacta introitus vaginae sebagian ditutupi oleh suatu selaput yang disebut hymen. Menurut bentuknya dapat
dibedakan :
a. Hymen anularis (cincin)
b. Hymen semilunaris (bulan sabit)
c. Hymen cribriformis (berlubang-lubang sebagai saringan)
d. Hymen fimbriatus ( dengan tepi sebagai jari-jari)
e. Hymen imperforatus (tidak berlubang)
Setelah diadakan coitus berulang-ulang hanya terdapat sisa-sisanya sebagai tonjolan-tonjolan yang disebut carunculae
hymenales yang hilang setelah melahirkan.
A.uterina pergi ke ventrocaudal setinggi isthmus uteri, membelok ke medial berjalan di pangkal lig.latum, cranial lig.cardinale
uteri membentuk cabang a.vaginalis ke dinding vagina, pangkalnya kearah fundus kemudian bercabang-cabang menjadi :
a. R. Ovaricus, melalui lig.ovarii proprium menuju ovarium.
b. A.ligamenti teretis uteri, mengikuti lig.teres uteri.
c. R.tubarius, mengikuti tuba uterina.
Saraf-saraf otonom system urogenitale wanita :
a. N.Pudendus, meninggalkan pelvis melalui foramen infrapiriformis, dorsal spinaischiadica, masuk ke foramen
ischiadicum minus sebagai n.clitoridis.
b. Cabang yang lain : n.hemorrhoidalis inferior untuk sphincter ani externus dan ke kulitpada regio analis. N.perinealis
berakhir sebagai n.labialis untuk labium majus, ia memberi ke rr.cutanei ke kulit.
Vasa lymphatica dan nodi lymphatici (lymphonodi)
a. Bagian proximal mengikuti kembali r.vaginalis a.uternae ke Inn.Iliaciinterni.
b. Bagian medial mengikuti kembali r.vaginali a.vesicalis inferior ke Inn sepanjang a.vesicalis inferior ke Inn.Iliaci
interni.
c. Bagian dari vagina distal, dinding vestibulum vagina, labium minora,labium majora pergi ke Inn inguinale
superficialis.
SERVIKS
Serviks dikenal juga dengan istilah mulut rahim. Disebut demikian karena serviks memang merupakan bagian terdepan dari
rahim yang menonjol ke dalam vagina. Sehingga berhubungandengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir
(mucus). Pada sekitar waktuovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastik, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai
uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.

ELISA ROSANI
1102012074

3


OVARIUM
Jumlah sepasang, Terletak di dalam pelvis minor, Berbentuk bulat memanjang, agak pipih (seperti buah almond dengan ukuran
3x1,5x1 cm), Terdiri dari cortex, dan medulla (berisikan pembuluh darah, limf dan saraf). Dilekatkan oleh mesovarium pada
ligamentum latum (berupa lipatan peritoneum sebelah lateral kiri dan kanan uterus. Meluas sampai dinding panggul dan dasar
panggul,sehingga seolah-olah menggantung pada tubae)
Difiksasi oleh:
a) Lig. suspensorium ovarii (lig. infundibulopelvicum): ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul
antara sudut tuba.
b) Pada yang ke ovarium terdapat lig. ovarii propium.
c) Lig. teres uteri (lig. rotundum) : terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari tuba, kedua ligamentum ini
melalui canalis inguinalis ke bagian cranial labium majus. Pada saat kehamilan mengalami hipertrofi dan dapat diraba
dengan pemeriksaan luar.

TUBA UTERINA (SALPINX)
Tuba falopii adalah organ yang dikenal dengan istilah saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada
kanan dan kiri rahim sepanjang +10cm yang menghubungkan uterus dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba
falopii akan bermuara di uterus sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam ronggaabdomen. Ujung
yang bebas berbentuk seperti umbai yang bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat
dilepaskan oleh ovarium (indung telur). Dari fimbria,telur akan digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran
telur menuju kedalam rahim.
Jumlah sepasang kanan dan kiri. Merupakan saluran muscular, panjang 10cm. Menjulur dari uterus kearah ovarium dengan
ujung distal terbuka ke dalam rongga peritoneum disebut ostium abdominale. Infundibulum, bangunan yang berbentuk seperti corong.
Ampula, bangunan yang membesar. Isthmus, bangunan yang menyempit . Pars uterina tubae ialah bagian yang melalui dinding
uterus. Ostium uterium ialah muara tuba di dalam uterus.
UTERUS
Organ muscular, berbentuk buah jambu (peer) agak pipih, dibedakan:
a. facies vesicalis, di dataran ventral menghadap ke VU
ELISA ROSANI
1102012074

4

b. fascies intestinalis, di dataran dorsal menghadap ke usus
c. margo lateralis kanan dan kiri
Dinding uterus dari luar ke dalam terdiri dari perimetrium, myometrium, dan endometrium.
Uterus di bagi atas :
a. Fundus uteri : bagian yang terletak di atas (proximal) osteum tuba uterina.
b. Corpus uteri : bagian tengah uterus yang berbentuk bulat melebar. Batas antara corpus uteri dan cervix uteri dibentuk
oleh isthmus uteri, suatu penyempitan di dalam uteri, terletak antara ostium uteri internum anatomicum dengan ostium
uteri histologicum. Distal dari istmus uteri terdapat ruangan melebar disebut cervix uteri.
c. Cervix uteri : bagian yang paling sempit dan menonjol ke dalam rongga vagina. Pada bagian ujung distal cervix ada
bagunan yang menyempit disebut ostum uteri externum. Rongga di dalam cervix uteri disebut canalis cervicis.
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan
dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.
Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arteri hipogastrika
interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1) Korpus uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk silinder
3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan parametrium. Ukuran uterus
tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita
hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter.
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh
darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah
membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena.
Lengkungan serabut otot ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat, dengan
demikian pendarahan dapat terhenti. Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian
rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis
dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut
isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan.
c) Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase
pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium
mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi). Lapisan epitel serviks berbentuk
silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam
tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot panggul.
Ligamentum yang menyangga uterus adalah:
1) Ligamentum latum
Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
ELISA ROSANI
1102012074

5

2) Ligamentum rotundum (teres uteri)
Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat. Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.
3) Ligamentum infundibulopelvikum
Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
4) Ligamentum kardinale Machenrod
Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri. Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.

5) Ligamentum sacro-uterinum.
Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.
6) Ligamentum vesiko-uterinum
Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan persalinan.
LO.1.2. Memahami dan menjelaskan Mikroskopik
Vagina
Dinding vagina terdiri dari lapisan mucosa, muscularis, danlapisan adventia.Lapisamn mucosa mempunyai lipatan
mendatar disebut rugae, yang ilapisi oleh pitel berlapis gepeng tampa lapisan tanduk. Sel epitel tampak bervakuola karena
berisi glikogen.Lamina propria di bawah epitel banyak terisi serat elastin. Pada dinding vagina tidak terdapat kelenjar.

Ovarium
Ovarium paling luar dibungkus oleh sel-sel cuboid yaitu epitel germinativum. Di bawahepitel germinativum
terdapat lapisan jaringan ikat fibrosa yaitu tunica albuginea, yangmemisahkan epitel germinativum dengan cortex
ovarium.Secara histologi, ovarium terdiri dari 2 unsur, yaitu folikel dan stroma. Stroma terdiri arisel-sel berbentuk kumparan,
mirip dengan sel muskular polos. Selsel ini tersusun sangatrapat satu sama lain, sehingga daerah coretex terlihat sarat dengan
inti sel. Sel-sel berada di bawah tunica albuginea tersusun lebih teratur sejajar dengan permukaan, se-sel lain berhubungan
dengan folikel dan disebut sel-sel theca.Di daerah cortex terdapat banyak sekali folikel ovarium dalam berbagai fase
perkembangan. Secara garis besar dapat dibagi atas folikel primordial, flikel perkembangan dan folikel matang.

Tuba Uterina


Mucosa tuba uterna terlipat-lipat sangat rumit sampai memenuhi lumen. Tubauterina dilapisi oleh epitel selapis
silindris dengan lamina propria di bawahnya. Sel epitelterdiri dari sel torak bersilia, diantaranya terdapat sel sekretorik tanpa
silia. Tunicamuscularis ada 2 lapis, di sebelah dalam terdapat serat otot yang berjalan melingkar dan disebelah luar lebih tipis
dan berjalan memanjang.

Uterus
Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan:
- Serosa ( peritoneum visceralis)
- Miometrium
- Endometrium

ELISA ROSANI
1102012074

6

Selama kehamilan, serabut otot tersebut tidak bertambah banyak namun mengalamihipertrofi.Endometrium adalah
lapisan berongga yang lunak yang mengandung sejumlah kelenjar dandilapisi dengan ciliated collumnar epithelium ;
bentuk kelenjar dan stroma.



LI.2. Memahami dan menjelaskan Fisiologi Haid dan Hormon yang Terkait
Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, 2-8 hari adalah waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml
per hari. Penelitian menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi normal hanya terdapat pada 2/3 wanita dewasa, sedangkan pada
usia reproduksi yang ekstrim (setelah menarche <pertama kali terjadinya menstruasi> dan menopause) lebih banyak mengalami
siklus yang tidak teratur atau siklus yang tidak mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan kompleks hipotalamus-
hipofisis-ovarium.


Siklus Menstruasi Normal
Sikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim).
Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa
proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.
Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium
(lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam
rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua
fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.
Hormon Reproduksi pada wanita
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol.
Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan
kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.

2. Progesteron
ELISA ROSANI
1102012074

7

Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima
implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon
HCG.

3. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl
stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga
kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.

4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH
akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi
korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka
dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik
/ pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan
singkat.

6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai
dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml),
kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi
korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi
imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes
Pack, dsb).

7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar
payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan,
prolaktin juga
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul
perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi
dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini
endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut
ovulasi)
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi
pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)

Siklus ovarium :
1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel telur yang berasal dari 1 folikel kemudian matang
pada pertengahan siklus dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase folikular
pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya mempengaruhi panjang siklus menstruasi keseluruhan
2. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan jangka waktu rata-rata 14 hari

Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus menstruasi normal:
1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada pada level yang rendah dan sudah
menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya
2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel
dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium
3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun
sebagai akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis
(respon bifasik)
4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan
dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon progesteron
5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36
jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal
ELISA ROSANI
1102012074

8

6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase pertengahan, dan kemudian
meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum
7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah terjadi ovulasi
8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus luteum dan kemuadian menurun untuk
mempersiapkan siklus berikutnya


Kontrol fungsi ovarium
Tahap-tahap awal pertumbuhan folikel pra-antrum dan pematangan oosit tidak memerlukan stimulasi gonadotropik,
namun bantuan hormon diperlukan untuk membentuk antrum, perkembangan folikel lebih lanjut, dan sekresi estrogen.
Estrogen, FSH, dan LH semuanya diperlukan. Pembentukan antrum diinduksi oleh FSH. Baik FSH maupun estrogen
merangsang proliferasi sel-sel granulosa. Baik FSH maupun LH diperlukan untuk sintesis dan sekresi estrogen oleh folikel.
Baik sel granulosa maupun sel teka berpartipasi dalam pembentukan estrogen. Perubahan kolesterol menjadi estrogen
memerlukan sejumlah langkah berurutan, dengan langkah terakhir adalah perubahan androgen menjadi estrogen. Sel-sel teka
banyak menghasilkan androgen tetapi kapasitas mereka mengubah androgen menjadi estrogen terbatas. Sel-sel granulosa,
dipihak lain mudah mengubah androgen menjadi estrogen tetapi tidak mampu membuat androgen sendiri. LH bekerja pada
sel-sel teka untuk merangsang pembentukan androgen, sementara FSH bekerja pada sel-sel granulosa untuk meningkatkan
perubahan androgen teka menjadi estrogen. Karena kadar basal FSH yang rendah sudah cukup untuk mendorong perubahan
menjadi estrogen ini, kecepatan sekresi estrogen oleh folikel terutama bergantung pada kadar LH dalam darah, yang terus
meningkat selama fase folikel. Selain itu, sewaktu folikel terus tumbuh, estrogen yang dihasilkan juga meningkat karena
bertambahnya jumlah sel folikel penghasil estrogen.

ELISA ROSANI
1102012074

9




Sebagian dari estrogen yang dihasilkan oleh folikel yang tumbuh disekresikan ke dalam darah dan menjadi
penyebab meningkatnya kadar estrogen plasma selama fase folikel. Sisa estrogen teteap berada didalam folikel dan ikut serta
memebentuk cairan antrum dan merangsang proliferasi lebih lanjut sel-sel granulosa.
Estrogen yang disekresikan, selain bekerja pada jaringan spesifik-seks seperti uterus, juga menghambat
hipotalamus dan hipofisis anterior melalui mekanisme umpan balik negatif. Kadar estrogen yang rendah tetapi meningkat
pada fase folikel bekerja secara langsung pada hipotalamus untuk menghambat sekresi GnRH, sehingga pengeluaran FSH
dan LH dari hipofisisi anterior yang dipicu oleh GnRH juga tertekan. Namun efek primer estrogen adalah langsung pada
hipofisis itu sendiri. Estrogen menurunkan kepekaan sel penghasil FSH.
Perbedaan kepekaan sel-sel penghasil FSH dan LH yang diinduksi oleh estrogen ini paling tidak ikut berperan pada
kenyataan bahwa kadar FSH plasma, meurun selama fase folikel seiring dengan peningkatan kadar estrogen.faktor lain yang
menyebabkan turunnya FSH selama fase folikel adalah sekresi inhibin oleh sel-sel folikel. Inhibin cenderung menghambat
sekresi FSH dengan bekerja pada hipofisis anterior, seperti yang terjadi pada pria. Penurunan sekresi FSH menyebabkan
atresia semua folikel yang sedang berkembang kecuali satu yang paling matang.
Berbeda dengan FSH, sekresi LH terus meningkat secara perlahan selama fase folikel walaupun terjadi inhibisis
terhadap sekresi GnRH (dan dengan demekian secara tidak langsung, LH). Hal yang tampak paradoks ini disebabkan oleh
kenyataan bahwa estrogen sendiri tidak dapat secara total menekan sekresi LH tonik (terus menerus dengan kadar rendah)
untuk menghambat secraa total sekresi LH tonik tersebut diperlukan baik estrogen maupun progesteron. Karena progesteron
belum muncul sampai fase luteal siklus tersebut, kadar LH basal secara perlahan meningkat selama fase folikel di bawah
inhibisis inkomplit estrogen.





Kontrol ovulasi
Ovulasi dan luteinisasi selanjutnya folikel yang ruptur dipicu oleh penigkatan sekresi LH yang masif dan mendadak.
Lonjakan LH ini menimbulkan empat prubahan utama pada folikel :

ELISA ROSANI
1102012074

10

Lonjakan tersebut menghentikan sintesis estrogen oleh sel folikel
Lonjakan tersebut memulai kembali meiosis di oosit pada folikel yang sedang berkembang
Lonjakan tersebut memicu pembentukan prostaglandin spesifik yang bekerja lokal. Prostaglandin tersebut menginduksi
ovulasi dengan mendorong perubahan-perubahan vaskuler yang menyebabkan pembengkakan folikel dengan cepat
sementara menginduksi pencernaan dinding folikel oleh enzim-enzim. Efek-efek tersebut bersama-sama menyebabkan
rupturnya dinding yang membungkus folikel.
Lonjakan tesebut menyebabkan diferensiasi sel-sel folikel menjadi sel luteal.

Dua cara sekresi LH, yaitu dengan sekresi tonik LH yang menyebabkan sekresi hormon ovarium serta dipicu oleh
umpan balik negatif dan lonjakan LH yang menyebabkan ovulasi, yang dipicu oleh umpan balik positif.



Kontrol Korpus luteum
LH mempertahankan korpus luteum, yaitu setelah memicu perkembangan korpus luteum, LH merangsang struktur
ovarium ini untuk terus mengeluarkan hormon steroid. Dibawah pengaruh LH, korpus luteum mengeluarkan progesteron dan
estrogen, dengan jumlah progesteron yang lebih besar. Kadar progesteron plasma meningkat untuk pertama kalinya selama
fase luteal.
Penurunan sesaat kadar estrogen dalam darah terjadi pada pertengahan siklus sewaktu folikel penghasil estrogen
mati. Kadar estrogen kembali naik selama fase luteal karena aktivitas korpus luteum, walaupun tidak mencapai puncak yang
sama seperti fase folikel. Progesteron mencegah kadar estrogen yang cukup tinggi selama fase luteal memicu kembali
lonjakan LH. Walaupun estrogen kadar tinggi merangsang sekresi LH, progesteron, yang mendominasi fase luteal, dengan
kuat menghambat sekresi LH dan FSH. Inhibisi LH dan FSH oleh progesteron mencegah pematangan folikel dan ovulasi
baru selama fase luteal. Di bawah pengaruh progesteron, sistem reproduksi dipersiapkan untuk menunjang ovum yang baru
dilepaskan. Sel-sel luteal tidak mengeluarkan inhibin. Korpus luteum berfungsi selama dua minggu, kemudian berdegenerasi
jika tidak terjadi pembuahan.



ELISA ROSANI
1102012074

11




LI.3. Memahami dan menjelaskan Gangguan Haid
LO.3.1. Memahami dan menjelaskan Definisi
Menstruasi pada awalnya terjadi secara tidak teratur sampai mencapai umur 18 tahun setelah itu harus sudah teratur.
Menstruasi dianggap normal jika terjadi dengan interval 22-35 hari (dari hari pertama menstruasi sampai pada permulaan periode
menstruasi berikutnya) dan pengeluaran darah menstruasi berlangsung 1-8 hari. Jumlah rata-rata hilangnya darah selama menstruasi
adalah 50 ml (rentang 20- 80 ml), atau 2-5 kali pergantian pembalut/hari.
Gangguan menstruasi paling umum terjadi pad awal dan akhir masa reproduktif, yaitu di bawah usia 19 tahun dan di atas 39
tahun. Gangguan ini mungkin berkaitan dengan lamanya siklus haid, atau jumlah dan lamanya menstruasi. Seorang wanita dapat
mengalami kedua gangguan itu.
Gangguan haid adalah masalah fisik atau mental yang mempengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan nyeri, perdarahan
yang tidak biasa (lebih banyak) atau sedikit, terlambatnya menarche atau hilangnya siklus menstruasi tertentu.Gangguan haid sering
menimbulkan kecemasan pada wanita karena kehawatiran akan pengaruh kelainan haid terhadap kesuburan dan kesehatan wanita
pada umumnya.

LO.3.2. Memahami dan menjelaskan Epidemiologi
Gangguan menstruasi merupakan masalah yang sering ditemukan dengan prevalensi terbanyak pada remaja akhir. Apabila tidak
ditangani, gangguan menstruasi dapat mempengaruhi kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Penelitian mengenai gangguan
menstruasi pada remaja belum banyak dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi gangguan
menstruasi pada siswi SMU dan faktor-faktor yang berhubungan. Dilakukan studi cross sectional terhadap 57 siswi SMU X
Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur, menggunakan kuesioner yang pengisiannya dipandu oleh peneliti. Didapatkan responden
berusia 15-19 tahun yang sebagian besar merupakan siswi kelas XII (43,9%). Hampir seluruh (98,2%) responden mengalami
menstruasi pertama pada rentang usia 11-14 tahun. Kebanyakan (66,7%) responden memiliki status gizi normal. Lebih dari separuh
(54,4%) responden aktif secara fisik. Terdapat 63,2% responden yang mengalami gangguan menstruasi dengan jenis gangguan
terbanyak (91,7%) adalah gangguan lain yang berhubungan dengan menstruasi, diikuti gangguan lama menstruasi (25,0%), dan
gangguan siklus menstruasi (5,0%). Tidak didapatkan responden yang mengalami gangguan volume menstruasi. Di antara responden
dengan gangguan lain yang berhubungan dengan menstruasi, sindrom pramenstruasi merupakan yang paling banyak dialami (75,8%).
Terdapat hubungan bermakna antara usia, kelas, dan aktivitas fisik dengan gangguan menstruasi. Tidak terdapat hubungan bermakna
antara usia menstruasi pertama dan status gizi dengan gangguan menstruasi.
Siklus Menstruasi
Menstruasi adalah peluruhan dinding uterus (endometrium) pada setiap bulan secara periodik.Menstruasi biasanya terjadi selama 2-7
hari dengan rata-rata durasi menstruasi 4 sampai 7 hari.Saat menstruasi dapat kehilangan darah sekitar 10-80 cc darah dengan rata-rata
35cc. Siklus yang normal berlangsung 24-35 hari.Haid pertama kali disebut menarche.Menarche diawali dengan gejala pubertas
lainnya seperti pertumbuhan payudara (telarche), tumbuh rambut kemaluan (puberche) dan tumbuh rambut ketiak.Menarche diikuti
oleh siklus yang panjang sekitar 5-7 tahun, lalu regularitas siklus haid meningkat sehingga siklus haid memendek untuk mencapai
masa siklus yang tetap.Perubahan irreguler menjadi reguler ini berhubungan dengan terjadinya pematangan poros Hipotalamus
Hipofise Ovarium.Kemudian, saat wanita mulai memasuki masa menopause, irreguleritas siklus terjadi kembali karena mulai
didominasi siklus-siklus yang anovulatoir. Menstruasi terbagi dalam empat stadium yaitu:
1. Stadium Menstruasi atau Deskuamasi
Pada stadium ini, endometrium luruh dari dinding rahim disertai dengan perdarahan.Hanya lapisan tipis yang tertinggal yaitu
stratum basale.Darah ini tidak membeku karena adanya fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-
potongan mukosa.Bila darah banyak keluar, fermen tidak mencukupi hingga timbul bekuan darah dalam darah haid.Pada saat
ini ovarium mulai membentuk estrogen.
2. Stadium Post Menstruum atau Regenerasi, Pada stadium regenerasi, endometrium mulai menebal. Luka peluruhan ditutup
oleh selaput lendir baru yang terbentuk dari sel epitel kelenjar-kelenjar endometrium. Pada saat initebal endometrium 0,5
mm. Stadium ini sudah mulai saat stadium menstruasi dan berlangsung 4 hari.
3. Stadium intermenstruum atau stadium proliferasi Pada stadium proliferasi, endometrium tumbuh menjadi cepat menjadi
tebal 3,5 mm. Kelenjar endometrium tumbuh lebih cepat hingga berkelok-kelok. Stadium proliferasi berlangsung pada hari
ke 5-14 dari hari haid pertama. Pada saat ini terjadi peningkatan FSH yang memicu terjadinya pematangan folikel di ovarium
menjadi folikel de graaf. Folikel ini menghasilkan estrogen dimana estrogen menghambat kerja FSH sehingga pembentukan
ELISA ROSANI
1102012074

12

folikellainnya dapat dihambat sehingga didapatkan satu folikel de graaf saja yang matang. Estrogen memulai pembentukan
lapisan baru pada uterus. Ketika folikel telah matang, folikel mensekresikan cukup estradiol untuk memacu terjadinya
pelepasan LH secara akut. Pelepasan LH ini terjadi pada hari ke- 12 dan bertahan selama 48 jam. LH mematangkan ovum,
menipiskan dinding folikel sehingga memungkinkan untuk terjadinya letupan pada folikel agar terjadi ovulasi. Pada ovarium
manakah ovulasi terjadi masih belum diketahui, ovulasi terjadi pada ovarium secara acak. Pada beberapa wanita, ovulasi
disertai oleh nyeri tengah siklus yang disebut mittelschmerz akibat ada cairan yang terbebas dari folikel yang meletup yang
jatuh ke rongga abdomen dan merangsang terjadinya rangsang peritoneum. Perubahan hormonal tiba-tiba saat ovulasi dapat
menyebabkan perdarahan ringan pada tengah siklus. Pada beberapa penelitian didapatkan peningkatan kemampuan
penciuman perempuan saat ovulasi.
4. Stadium praementruum atau stadium sekresi. Pada stadium sekresi, tebal endometrium kira-kira tetap tetapi bentuk
kelenjar menjadi berliku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium sudah terjadi penimbunan glikogen dan kapur untuk
makanan telur. Stadium sekresi ini berlangsung pada hari ke 14-28 dari haid hari pertama. Setelah terjadi ovulasi, folikel yang
sudah kehilangan ovum berubah menjadi korpus luteum di bawah pengaruh kelenjar hipofise. Korpus luteum menghasilkan
progesteron dan tambahan estrogen untuk sekitar 2 minggu, setelah itu korpus luteum mati. Progesteron bertugas untuk
menghasilkan lapisan yang cocok untuk implantasi embrio. Progesteron meningkatkan suhu basal sekitar 0,5- 10F. Bila
fertilisasi terjadi, embrio akan mengalir kedalam kavum uteri dan berimplantasi 6-12 hari setelah ovulasi. Segera setelah
implantasi embrio memberikan sinyal pada sistem maternal. Sinyal awal berupa hCG. Sinyal ini berguna untuk
mempertahankan korpus luteum agar dapat terus menghasilkan progesteron. Bila tidak terjadi kehamilan, endometrium akan
meluruh sehingga terjadilah menstruasi. Prostaglandin dihasilkan dari dinding uterus dan menyebabkan otot uterus kontraksi.
Proses ini membantu untuk mengeluarkan darah dari uterus dari dinding rongga uterus. Proses ini juga menjelaskan
bagaimana terjadinya nyeri saat haid. Klasifikasi kelainan haid Kelainan haid biasanya terjadi karena ketidak seimbangan
hormon-hormon yang mengatur haid, namun dapat juga disebabkan oleh kondisi medis lainnya.Banyaknya perdarahan
ditentukan oleh lebarnya pembukuh darah, banyaknya pembuluh darah yang terbuka, dan tekanan intravaskular.Lamanya
pedarahan ditentukan oleh daya penyembuhan luka atau daya regenerasi.Daya regenerasi berkurang pada infeksi, mioma,
polip dan pada karsinoma.

Kelainan jumlah darah haid
a). Hipermenore (Menorraghia)
Definisi
Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari),kadang disertai dengan bekuan darah
sewaktu menstruasi.

Etiologi
Etiologimenorrhagia dikelompokan dalam 4 kategori yaitu,
1. Gangguan Pembekuan
Walaupun keadaan perdarahan tertentu seperti ITP dan penyakit von willebrands berhubungan dengan peningkatan menorrhagia,
namun efek kelainan pembekuan terhadap individu bervariasi. Pada wanita dengan tromboitopenia kehilangan darah berhubungan
dengan jumlah trombosit selama haid. Splenektomi terbukti menurunkan kehilangan darah.
2. Disfunctional Uterine Bleeding (DUB)
Pada dasarnya peluruhan saat haid bersifat self limited karena haid berlangsung secara simultan di seluruh endometrium serta jaringan
endometrium yang terbentuk oleh estrogen dan progesterone normal bersifat stabil. Pada DUB, keadaan ini sering terganggu.
DUB dapat terjadi disertai ovulasi maupun anovulasi. Pada keadaan terjadinya ovulasi, perdarahan bersifat lebih banyak dan siklik
hampir sesuai dengan siklus haid. Pada keadaan anovulasi, perdarahan bersifat namun dengan siklus yang tidak teratur sehingga
sering disebut menometrorrhagia. DUB dapat disebabkan estrogen withdrawl bleeding, progesteron withdrawl bleeding, estrogen
breakthrough bleeding, progesterone breakthrough bleeding. Estrogen withdrawl bleeding terjadi pada keadaan setelah ooparektomi
bilateral, radiasi folikel yang matur atau penghentian tiba-tiba obat-obatan yang mengandung estrogen.
Estrogen breakthrough bleeding menyebabkan lapisan endometrium menjadi semakin menebal namun akhirnya runtuh karena kurang
sempurnanya struktur endometrium karena tidak sebandingnya jumlah progesterone yang ada disbanding jumlah estrogen. Perdarahan
biasanya bersifat spotting. Estrogen breakthrough bleeding yang berkelanjutan mengacu pada keadaan amenorrhea namun secara tiba-
tiba dapat mengakibatkan perdarahan yang banyak.
Progesteron withdrawl bleeding terjadi bila korpus luteum dihilangkan. Progesteron withdrawl bleeding hanya akan terjadi bila
diawali proliferasi endometrium yang diatur oleh estrogen. Namun bila kadar estrogen meningkat 10-20 kali lipat, progesteron
withdrawl bleeding tidak akan terjadi.
Progesterone breakthrough bleeding terjadi bila kadar progesterone melebihi keseimbangan dengan estrogen. Dinding endometrium
yang menebal akan meluruh sedikit demi sedikit akibat struktur yang tidak kuat. Hal ini terjadi saat menggunakan pil kontrasepsi
dalam jangka waktu lama.
ELISA ROSANI
1102012074

13

Pada keadaan progesteron withdrawl bleeding dan estrogen breakthrough bleeding diberikan terapi progesteron sehingga tercapai
keseimbangan jumlah progesterone-estrogen. Progesterone bersifat antiestrogen dimana menstimulasi perubahan estradiol menjadi
estron sulfat yaitu bentuk tidak aktif estrogen. Progesterone juga menghambat pembentukan reseptor estrogen. Estrogen juga
mencegah transkripsi onkogen yang dimediasi oleh estrogen.
Pada oligomenorrhea (estrogen breakthrough bleeding) preparat progesterone yang digunakan adalah medroxypogesteronaseta, 5-10
mg/hari selama 10 hari. Pada menorrhagia (estrogen breakthrough bleeding yang berlangsung lama dan progesteron withdrawl
bleeding) progestin digunakan selama 10 hari hingga 2 minggu untuk menstabilkan dinding endometrium lalu dihentikan secara tiba-
tiba dengan maksud mengikis semua dinding endometrium dan bersifat kuretase alami.
Terapi estrogen diberikan pada Estrogen withdrawl bleeding dan progesterone breakthrough bleeding untuk memperkuat stroma
tempat kelenjar yang hiperplasia karena dirangsang progesterone. Pada keadaan ini diberikan 25 mg estrogen terkonjugasi secara intra
vena tiap 4 jam hingga perdarahan berhenti atau selama 24 jam untuk menghindari terbentuknya trombus pada kapiler uterus. Semua
terapi estrogen harus diikuti terapi progesteron dan withdrawl bleeding.
Dapat juga diberikan anti prostaglandin untuk vasokontriksi darah sehingga perdarahan dapat berhenti. Desmopresin asetat (analog
sintetik dari arginin vasopresin) digunakan untuk mengobati DUB pada pasien gangguan pembekuan terutama pada penyakit von
willebrands dan dapat diberikan intranasal maupun intravena. Pengobatan dapat meningkatkan kadar faktor VIII dan faktor von
willebrands yang berlangsung sekitar 8 jam.
3. Gangguan pada organ dalam pelvis
Menorrrhagia biasanya berhubungan dengan fibroid pada uterus, adenommiosis, infeksi pelvis, polips endometrial, dan adanya benda
asing seperti IUD. Wanita dengan perdarahan haid melebihi 200 cc 50% mengalami fibroid. 40% pasien dengan adenomiosis
mengalami perdarahan haid melebihi 800cc. Menorrhagia pada retrofleksi disebabkan karena bendungan pada vena uterus sedangkan
pada mioma uteri, menorrhagia disebabkan oleh kontraksi otot yang kurang kuat, permukaan endometrium yang luas dan bendungan
vena uterus.
4. Gangguan medis lainnya
Gangguan medis lainnya yang dapat menyebabkan menorrhea diantaranya hipotiroid dan sindrom cushing, patifisiologi terjadinya
belum diketahui dengan pasti. Dapat juga terjadi pada hipertensi, dekompsatio cordis dan infeksi dimana dapat menurunkan kualitas
pembuluh darah. Menorrhagia dapat terjadi pada orang asthenia dan yang baru sembuh dari penyakit berat karena menyebabkan
kualitas miometrium yang jelek.

Patofisiologi
Pada siklus ovulasi normal, hipotalamus mensekresi Gonadotropin releasing hormon (GnRH), yang menstimulasi pituitary agar
melepaskan Folicle-stimulating hormone (FSH).Hal ini pada gilirannya menyebabkan folikel di ovarium tumbuh dan matur pada
pertengahan siklus, pelepasan leteinzing hormon (LH) dan FSH menghasilkan ovulasi. Perkembangan folikel menghasilkan esterogen
yang berfungsi menstimulasi endometrium agar berproliferasi. Setelah ovum dilepaskan kadar FSH dan LH rendah. Folikel yang telah
kehilangan ovum akan berkembang menjadi korpus luteum, dan korpus luteum akan mensekresi progesteron. Progesteron
menyebabkan poliferasi endometrium untuk berdeferemnsiasi dan stabilisasi. 14 hari setelah ovulasi terjadilah menstruasi. Menstruasi
berasal dari dari peluruhan endometrium sebagai akibat dari penurunan kadar esterogen dan progesteron akibat involusi korpus
luteum.Siklus anovulasi pada umumnya terjadi 2 tahun pertama setelah menstruasi awal yang disebabkan oleh HPO axis yang belum
matang. Siklus anovulasi juga terjadi pada beberapa kondisi patologis.Pada siklus anovulasi, perkembangan folikel terjadi dengan
adanya stimulasi dariFSH, tetapi dengan berkurangnya LH, maka ovulasi tidak terjadi. Akibatnya tidak ada korpus luteum yang
terbentuk dan tidak ada progesteron yang disekresi. Endometrium berplroliferasi dengan cepat, ketika folikel tidak terbentuk produksi
esterogen menurun dan mengakibatkan perdarahan. Kebanyakan siklus anovulasi berlangsung dengan pendarahan yang normal,
namun ketidak stabilan poliferasi endometrium yang berlangsung tidak mengakibatkan pendarahan hebat.
Manifestasi Klinis
Kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga sering merasakan kelemahan, pusing, muntah dan
mual berulang selama haid.

b). Hypomenorhea (kriptomenorrhea)
Definisi
Suatu keadaan dimana perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Lama perdarahan : Secara normal haid sudah
terhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7 hari maka daya regenerasi selaput lendir kurang. Misal pada endometritis, mioma.

Etiologi
1. Setelah dilakukan miomektomi/ gangguan endokrin
2. kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupungangguan hormonal.
Patofisiologi
Dapat diakibatkan oleh Ashermans syndrome, kekurangan lemak tubuh untuk membuat hormon steroid, dan faktor psikogenik

ELISA ROSANI
1102012074

14

Manifestasi klinis
Waktu haid singkat, jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc), kadang-kadang hanya berupa spotting.

Kelainan pada siklus haid
a).Polimenorea (Epimenoragia)
Definisi
Adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari, sedangkan jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak
dari biasa.




Etiologi
Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus luteum memendek sehingga siklus menstruasi juga lebih pendek
atau bisa disebabkan akibat stadium proliferasi pendek atau stadium sekresi pendek atau karena keduanya.

Manifestasi klinis
Gejala berupa siklus kurang dari 21 hari (lebih pendek dari 25 hari).

Terapi
Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan hormon estrogen dan stadium sekresi menggunakan hormon kombinasi estrogen dan
progesteron.

b). Oligomenorrhea
Definisi
Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih dari 35 hari

Etiologi
Perpanjangan stadium folikuler ( lamanya 8 -9 hari dimulai dari hari ke-5menstruasi )
Perpanjangan stadium luteal ( lamanya 15 -18 hari setelah ovulasi )
Kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan siklus haid.

Manifestasi klinis
Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali
Perdarahan haid biasanya berkurang

Terapi
Oligomenorea yang disebabkan ovulatoar tidak memerlukan terapi, sedangkan bila mendekati amenorea diusahakan dengan ovulasi.

c).Amenorea
Definisi
Adalah keadaan tidak datang haid selama 3 bulan berturut-turut.

Klasifikasi
1. Amenorea Primer, apabila belum pernah datang haid sampai umur 18 tahun.
2. Amenorea Sekunder, apabila berhenti haid setelah menarche atau pernah mengalamihaid tetapi berhenti berturut-turut
selama 3 bulan.
Etiologi
1. Gangguan di hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium), dan vagina
2. Adanya tanda-tanda maskulinisasi, adanya galaktore, cacat bawaan, uji estrogen dan progesteron negatif.
3. penyakit TB, penyakit hati, diabetes melitus, kanker, infertilitas, stress berat.
4. kelainan kongenital
ELISA ROSANI
1102012074

15

5. ketidak stabilan emosi dan kurang zat makanan yang mempunyai nilai gizi lebih.

Patofisiologi
Amenore primer dapat diakibatkan oleh tidak adanya uterus dan kelainan pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Hypogonadotropic amenorrhoea menunjukkan keadaan dimana terdapat sedikit sekali kadar FSH dan SH dalam serum. Akibatnya,
ketidak adekuatan hormon ini menyebabkan kegagalan stimulus terhadap ovarium untuk melepaskan estrogen dan progesteron.
Kegagalan pembentukan estrogen dan progesteron akan menyebabkan tidak menebalnya endometrium karena tidak ada yang
merasang. Terjadilah amenore. Hal iniadalah tipe keterlambatan pubertas karena disfungsi hipotalamus atau hipofosis anterior,seperti
adenoma pitiutari. Hypergonadotropic amenorrhoea merupakan salah satu penyebab amenore primer. Hypergonadotropic
amenorrhoea adalah kondisi dimnana terdapat kadar FSH dan LH yangcukup untuk menstimulasi ovarium tetapi ovarium tidak
mampu menghasilkan estrogen dan progesteron. Hal ini menandakan bahwa ovarium atau gonad tidak berespon terhadap rangsangan
FSH dan LH dari hipofisis anterior. Disgenesis gonad atau prematur menopause adalah penyebab yang mungkin. Pada tes kromosom
seorang individu yang masih muda dapat menunjukkan adanya hypergonadotropic amenorrhoea. Disgenesis gonad menyebabkan
seorang wanita tidak pernah mengalami menstrausi dan tidak memiliki tanda seks sekunder.Hal ini dikarenakan gonad ( oavarium )
tidak berkembang dan hanya berbentuk kumpulan jaringan pengikat.Amenore sekunder disebabkan oleh faktor lain di luar fungsi
hipotalamus-hipofosis-ovarium. Hal ini berarti bahwa aksis hipotalamus-hipofosis-ovarium dapat bekerja secarafungsional. Amenore
yang terjadi mungkin saja disebabkan oleh adanya obstruksi terhadapaliran darah yang akan keluar uterus, atau bisa juga karena
adanya abnormalitas regulasiovarium sperti kelebihan androgen yang menyebabkan polycystic ovary syndrome.

Perdarahan di luar haid
Metroragia
Definisi
Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid.

Klasifikasi
1.Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan ektopik.
2.Metroragia diluar kehamilan.

Etiologi
1. Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak sembuh;carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis;
peradangan dari haemorrhagis (sepertikolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia); hormonal.
2. Perdarahan fungsional : a) Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis, neurogen,hypofiser, ovarial (tumor atau ovarium
yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik,penyakit akut maupun kronis. b) Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus
luteumpersisten, kelainan pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakitakut ataupun kronis.

Manifestasi klinis
Adanya perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid namun keadaan inisering dianggap oleh wanita sebagai haid
walaupun berupa bercak.Terapi : kuretase dan hormonal.

Gangguan lain yang berhubungan dengan haid
a). Pra Menstruasi Syndrom
Definisi
Ketegangan sebelum haid terjadi beberapa hari sebelum haid bahkan sampai menstruasi berlangsung. Terjadi karena
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterom menjelang menstruasi. Pre menstrual tension terjadi pada umur 30-40 tahun.
PMS merupakan sejumlah perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari ke-2 sampai hari ke-4 sebelum menstruasi dan
segera mereda setelah menstruasi dimulai.
Disebabkan oleh :
Sekresi estrogen yang abnormal
Kelebihan atau defisiensi progesteron
Kelebihan atau defisiensi kortisol, androgen, atau prolaktin
Kelebihan hormon anti diuresis
Kelebihan atau defisiensi prostaglandin

Etiologi
ELISA ROSANI
1102012074

16

Etiologi ketegangan prahaid tidak jelas, tetapi mungkin faktor penting ialah ketidakseimbangan esterogen dan progesteron dengan
akibat retensi cairan dan natrium,penambahan berat badan, dan kadang-kadang edema. Dalam hubungan dengan kelainan hormonal,
pada tegangan prahaid terdapat defisiensi luteal dan pengurangan produksi progesteron.Faktor kejiwaan, masalah dalam keluarga,
masalah sosial, dll.juga memegang peranan penting. Yang lebih mudah menderita tegangan prahaid adalah wanita yang lebihpeka
terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid dan terhadap faktor-faktor psikologis.

Patofisiologi
Meningkatnya kadar esterogen dan menurunnya kadar progesteron di dalam darah,yang akan menyebabkan gejala depresi. Kadar
esterogen akan mengganggu proses kimia tubuh ternasuk vitamin B6 (piridoksin) yang dikenal sebagai vitamin anti depresi.Hormon
lain yang dikatakan sebagai penyebab gejala premenstruasi adalah prolaktin.Prolaktin dihasilkan sebagai oleh kelenjar hipofisis dan
dapat mempengaruhi jumlah esterogen dan progesteron yang dihasilkan pada setiap siklus. Jumlah prolaktin yang terlalubanyak dapat
mengganggu keseimbangan mekanisme tubuh yang mengontrol produksi kedua hormon tersebut. Wanita yang mengalami sindroma
pre-menstruasi tersebut kadar prolaktin dapat tinggi atau normal.Gangguan metabolisme prostaglandin akibat kurangnya gamma
linolenic acid (GLA).Fungsi prostaglandin adalah untuk mengatur sistem reproduksi (mengatur efek hormon esterogen, progesterone),
sistem saraf, dan sebagai anti peradangan.

Manifestasi klinis
Perasaan malas bergerak, badan menjadi lemas, serta mudah merasa lelah. Nafsu makan meningkat dan suka makan makanan yang
rasanya asam. Emosi menjadi labil. Biasanya perempuan mudah uring-uringan, sensitif, dan perasaan negatif lainnya.

b).Dismenore
Definisi
Adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea terjadi pada 30-75 % wanita dan memerlukan pengobatan. Etiologi dan patogenesis dari
dismenore sampai sekarang belum jelas.

Klasifikasi
Dismenorea Primer (dismenore sejati, intrinsik, esensial ataupun fungsional); adalah nyerihaid yang terjadi sejak menarche dan tidak
terdapat kelainan pada alat kandungan.Karakteristik dismenorea primer menurut Ali Badziad (2003):
1.Sering ditemukan pada usia muda.
2.Nyeri sering timbul segera setelah mulai timbul haid teratur.
3.Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus yang spastik dan sering disertaimual, muntah, diare, kelelahan, dan nyeri kepala.
4.Nyeri haid timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama ataukedua haid.
5.Jarang ditemukan kelainan genitalia pada pemeriksaan ginekologis.
6.Cepat memberikan respon terhadap pengobatan medikamentosa.


Etiologi
psikis; (konstitusionil: anemia, kelelahan, TBC); (obstetric : cervic sempit, hyperanteflexio, retroflexio); endokrin (peningkatan kadar
prostalandin, hormon steroid seks,kadar vasopresin tinggi).

Patofisiologi
Korpus luteumakan mengalami regresi apabila tidak terjadi kehamilan.Hal ini akan mengakibatkan penurunan kadar progesterondan
mengakibatkan labilisasi membran lisosom,sehingga mudah pecah dan melepaskan enzim fosfolipase A2. Fosfolipase A2 akan
menghidrolisis senyawa fosfolipid yang ada di membran selendometriumdan menghasilkanasam arakhidonat. Asam arakhidonat
bersama dengan kerusakan endometrium akan merangsang kaskade asam arakhidonat dan menghasilkan prostaglandin PGE2 dan
PGF2 alfa.Wanita dengan dismenore primer didapatkan adanya peningkatan kadar PGF2 alfa di dalam darahnya, yang merangsang
kontraksi dan vasokonstriksi miometrium. Akibatnya terjadi peningkatan kontraksi dan disritmi uterus,sehingga terjadi penurunan
aliran darah ke uterus dan mengakibatkan iskemia dan menimbulkan abdominal cramp. Prostaglandin sendiri dan leukotrine juga
menyebabkan sensitisasi, selanjutnya meningkatkann ambang rasa sakit pada ujung-ujung saraf aferen nervus pelvicus terhadap
rangsang fisik dan kimia (Sunaryo,1989).

Manifestasi klinis
Beberapa gejala yang kerap menyertai saat menstruasi antara lain : perasaan malasbergerak, badan lemas, mudah capek, ingin makan
terus, emosi jadi lebih labil, sensitif,mudah marah. Bukan itu saja, pengaruh pelepasan dinding rahim selama menstruasi jugakerap
memunculkan rasa pegal dan sakit pada pinggang serta membuat kepala terasa nyeri,kram perut bagian bawah yang menjalar ke
punggung atau kaki dan biasanya disertai gejalagastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum.Dismenorea Sekunder;
ELISA ROSANI
1102012074

17

terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenore. Hal ini terjadi pada kasus infeksi, mioma submucosa, polip corpus
uteri, endometriosis,retroflexio uteri fixata, gynatresi, stenosis kanalis servikalis, adanya AKDR, tumor ovarium.

Berikut ini merupakan manifestasi klinis dismenorea sekunder (Smith, 1993; Smith, 1997):
1. Dismenorea terjadi selama siklus pertama atau kedua setelah menarche (haid pertama),yang merupakan indikasi adanya
obstruksi outflow kongenital.
2. Dismenorea dimulai setelah berusia 25 tahun.3. Terdapat ketidaknormalan (abnormality) pelvis dengan pemeriksaan fisik:
pertimbangkan kemungkinan endometriosis, pelvic inflammatory disease, pelvic adhesion (perlengketanpelvis), dan
adenomyosis


c) Mastodinia atau Mastalgia
Definisi
Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.Sebab-sebabDisebabkan oleh dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi
air dan garam yang disertaihiperemia didaerah payudara.

d) Mittelschmerz (Rasa Nyeri pada Ovulasi)
Definisi
Adalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat ovulasi, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari di pertengahan siklus
menstruasi. Hal ini terjadi karena pecahnya folikel Graff. Lamanya bisa beberapa jam bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang
Mittelschmerz diikuti oleh perdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti kehamilan ektopik yang pecah.

Patofisiologi
Pada siklus ovulasi normal, hipotalamus mensekresi Gonadotropin releasing hormon(GnRH), yang menstimulasi pituitary agar
melepaskan Folicle-stimulating hormone (FSH).Hal ini pada gilirannya menyebabkan folikel di ovarium tumbuh dan matur pada
pertengahansiklus, pelepasan leteinzing hormon (LH) dan FSH menghasilkan ovulasi. Perkembanganfolikel menghasilkan esterogen
yang berfungsi menstimulasi endometrium agarberproliferasi. Setelah ovum dilepaskan kadar FSH dan LH rendah. Folikel yang
telahkehilangan ovum akan berkembang menjadi korpus luteum, dan korpus luteum akanmensekresi progesteron. Progesteron
menyebabkan poliferasi endometrium untuk berdeferemnsiasi dan stabilisasi. 14 hari setelah ovulasi terjadilah menstruasi.

Menstruasi berasal dari dari peluruhan endometrium sebagai akibat dari penurunan kadar esterogen danprogesteron akibat involusi
korpus luteum.Siklus anovulasi pada umumnya terjadi 2 tahun pertama setelah menstruasi awal yangdisebabkan oleh HPO axis yang
belum matang. Siklus anovulasi juga terjadi pada beberapakondisi patologis.Pada siklus anovulasi, perkembangan folikel terjadi
dengan adanya stimulasi dariFSH, tetapi dengan berkurangnya LH, maka ovulasi tidak terjadi. Akibatnya tidak ada korpusluteum
yang terbentuk dan tidak ada progesteron yang disekresi. Endometrium berplroliferasi dengan cepat, ketika folikel tidak terbentuk
produksi esterogen menurun dan mengakibatkan perdarahan. Kebanyakan siklus anovulasi berlangsung dengan pendarahan yang
normal, namun ketidakstabilan poliferasi endometrium yang berlangsung tidak mengakibatkan pendarahan hebat.

Diagnosis dan Diagnosis banding
Anamnesis
Dokter akan menanyakan sejarah yang lengkap medis pasien. Informasi ini dapat membantu menentukan apakah masalah menstruasi
disebabkan oleh kondisi medis lain. Sebagai contoh, non-menstruasi kondisi yang dapat menyebabkan sakit perut termasuk usus
buntu, infeksi saluran kencing, kehamilan ektopik, dan sindrom iritasi usus besar. Endometriosis dan fibroids dapat menyebabkan
perdarahan berat dan nyeri. Dokter mungkin bertanya pertanyaan-pertanyaan mengenai:
Pola siklus menstruasi - panjang waktu antara periode, jumlah hari yang periode terakhir, jumlah hari perdarahan berat atau
ringan
Kehadiran atau sejarah dari setiap kondisi medis yang mungkin menyebabkan masalah haid
Setiap riwayat keluarga masalah haid
Sejarah nyeri panggul
Regular penggunaan obat (termasuk vitamin dan over-the-counter obat-obatan)
Diet sejarah, kafein termasuk dan asupan alkohol
Masa lalu atau sekarang menggunakan kontrasepsi
Setiap stres peristiwa terakhir
Riwayat seksual
ELISA ROSANI
1102012074

18

Harian menstruasi. Sebuah buku harian menstruasi adalah cara yang membantu untuk melacak perubahan dalam siklus
menstruasi. Pasien dapat merekam saat periode mereka mulai, berapa lama berlangsung, dan jumlah perdarahan dan nyeri yang
terjadi selama menstruasi.
Pemeriksaan panggul. Pemeriksaan panggul adalah bagian standar diagnosis. Tes Pap dapat dilakukan selama ujian ini.

Pemeriksaan luar ginelkologi :
Pemeriksaan fisik umum
Kesan umum : tampak sakit, kompos mentis, anemia, ikterus.
Kesadaran komunikasi personal - tekanan darah nadi frekuensi nafas suhu badan.
Pemeriksaan jantung dan paru
Pemeriksaan fisik lain yang dipandang perlu ( kelenjar thyroid, kelenjar getah bening leher dsb nya).
Banyak ahli ginekologi yang secara rutin memeriksa keadaan kelenjar tiroid( pembesaran, pembengkakan, benjolan kecil
Penyakit tiroid lebih sering mengenai wanita dan meningkat dengan semakin bertambahnya usia.
Beberapa gangguan haid berkaitan dengan disfungsi tiroid.

Pemeriksaan khusus ginekologi :
Inspeksi abdomen :
Pembesaran perut kearah depan yang berbatas jelas umumnya disebabkan olehkehamilan atau tumor.
Pembesaran perut kearah samping umumnya terjadi pada asites.
Striae, jaringan parut, peristaltik.
Palpasi abdomen :
1. Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan atau rectum terlebihdahulu.
2. Pasien diminta untuk berada pada posisi dorsal dan dalam keadaan santai.
3. Palpasi dilakukan dengan menggunakan seluruh telapak tangan berikut jari- jari dalam keadaan rapat yang dimulai dari bagian
hipochondrium secara perlahan-lahan dan kemudian diteruskan kesemua bagian abdomen dengantekanan yang meningkat secara
bertahap.
4. Melalui pemeriksaan ini ditentukan apakah : Terdapat defance muscular akibat peritonitis atau rangsangan peritoneum yang
lain.
5. Apakah ada rasa nyeri tekan atau nyeri lepas
6. Dengan tekanan yang agak kuat serta menggunakan sisi ulnar telapak tangankanan dilakukan pemeriksaan untuk mencari
kelainan lain dalam cavumabdomen.8.Bila dijumpai adanya masa tumor dalam cavum abdomen, tentukan lebihlanjut mengenai :

Perkusi abdomen :
Bila dijumpai adanya pembesaran perut, dengan perkusi dapat ditentukanapakah pembesaran perut tersebut disebabkan oleh cairan
bebas, udara(meteorismus) atau tumor
Auskultasi abdomen
- Penting untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan (dengan mencaridenyut jantung janin).
- Diagnosa ileus (paralitik atau hiperdinamik).
- Menentukan pulihnya bising usus pasca pembedahan

GENITALIA EKSTERNA
Inspeksi genitalia eksterna :
Pada posisi lithotomi, genitalia eksterna dapat dilihat dengan jelas
Keadaan vulva bagian luar:
- Kotor atau bersih, keadaan rambut pubis.
- Terdapat ulkus, pembengkakan.
Cairan yang keluar dari vulva : pus, darah, leucorrhoe

Pemeriksaan penunjang :

Darah dan Tes Hormonal
Tes darah dapat membantu menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan gangguan menstruasi. Sebagai contoh, dokter mungkin tes
fungsi tiroid untuk memastikan bahwa tiroid rendah (hipotiroidisme) tidak hadir. Tes darah juga dapat memeriksa follicle-stimulating
ELISA ROSANI
1102012074

19

hormon, estrogen, dan tingkat prolaktin. Pasien yang memiliki menorrhagia mungkin mendapatkan tes untuk gangguan perdarahan.
Jika pasien kehilangan banyak darah, mereka juga harus mendapatkan diuji untuk anemia.
Pasien yang memiliki amenore mungkin perlu untuk menerima tes hormon khusus. Uji Tantangan progestasional menggunakan
progesteron oral atau disuntikkan untuk menguji lapisan rahim fungsional (endometrium):
Perdarahan yang terjadi sampai 3 minggu setelah dosis progesteron menunjukkan bahwa wanita memiliki tingkat estrogen yang
normal tetapi tidak berovulasi, terutama jika tiroid dan prolaktin tingkat normal. Dalam kasus tersebut, dokter akan memeriksa
stres, berat badan baru-baru ini, dan setiap obat-obatan. Hasil tersebut juga bisa menyarankan ovarium polikistik atau stres.
Kegagalan untuk berdarah bisa menunjukkan rahim yang abnormal yang mencegah keluar atau estrogen tidak cukup. Dalam
kasus tersebut, langkah berikutnya mungkin untuk mengelola estrogen diikuti oleh progestin. Jika perdarahan terjadi setelah itu,
penyebab amenore berkaitan dengan kadar estrogen rendah. Dokter kemudian akan memeriksa kegagalan ovarium, anoreksia,
atau penyebab lain dari estrogen rendah. Jika pendarahan tidak terjadi, dokter akan memeriksa penghalang yang mencegah aliran
menstruasi.
USG
Teknik pencitraan yang sering digunakan untuk mendeteksi kondisi tertentu yang dapat menyebabkan gangguan menstruasi. Imaging
dapat membantu mendiagnosa fibroid, endometriosis, atau kelainan struktur pada organ reproduksi.
USG dan Sonohysterography. USG adalah teknik pencitraan standar untuk mengevaluasi rahim dan indung telur, fibroid mendeteksi,
kista ovarium dan tumor, dan penghalang menemukan dalam saluran kemih. Ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan
gambar dari organ-organ. USG tidak membawa risiko dan menyebabkan ketidaknyamanan sangat sedikit.
Sonohysterography transvaginal USG menggunakan bersama dengan garam disuntikkan ke dalam rahim untuk meningkatkan
visualisasi rahim.

Prosedur Diagnostik Lainnya
Histeroskopi. Histeroskopi adalah prosedur yang dapat mendeteksi keberadaan fibroid, polip, atau penyebab lain dari perdarahan. Ini
mungkin akan ketinggalan kasus kanker rahim, bagaimanapun, dan bukan merupakan pengganti lebih banyak prosedur invasif, seperti
dilatasi dan kuretase (D & C) atau biopsi endometrium, jika kanker dicurigai.
Hal ini dilakukan dalam suasana kantor dan tidak memerlukan sayatan. Prosedur menggunakan tabung fleksibel atau kaku panjang
yang disebut hysteroscope, yang dimasukkan ke dalam vagina dan melalui leher rahim untuk mencapai rahim. Sebuah sumber cahaya
serat optik dan kamera kecil di tabung memungkinkan dokter untuk melihat rongga. Rahim diisi dengan garam atau karbon dioksida
untuk mengembang rongga dan memberikan tampilan yang lebih baik. Hal ini dapat menyebabkan kram.
Histeroskopi adalah non-invasif, namun banyak wanita menemukan prosedur yang menyakitkan. Penggunaan semprotan anestesi
seperti lidokain dapat membantu dalam mencegah sakit dari prosedur ini. Komplikasi lain termasuk penyerapan cairan yang
berlebihan, infeksi, dan perforasi uterus. Histeroskopi juga dilakukan sebagai bagian dari prosedur bedah.


Laparoskopi

Diagnostik laparoskopi.,
Prosedur bedah invasif rendah, saat ini satu-satunya metode definitif untuk mendiagnosa endometriosis, penyebab umum dari
dismenore. Hal ini juga dapat digunakan untuk mengobati endometriosis. Laparoskopi biasanya memerlukan anestesi umum,
walaupun pasien bisa pulang hari yang sama. Prosedur ini melibatkan menggembungkan perut dengan gas melalui sayatan perut kecil.
Sebuah tabung serat optik dilengkapi dengan lensa kamera kecil (laparoskop) kemudian dimasukkan. Dokter menggunakan
laparoskop untuk melihat rahim, ovarium, tuba, dan peritoneum (selaput panggul).
Biopsi endometrium. Bila perdarahan berat atau abnormal terjadi, sebuah (rahim) biopsi endometrium dapat dilakukan di kantor.
Prosedur ini dapat membantu mengidentifikasi sel-sel abnormal, yang menunjukkan bahwa kanker dapat hadir. Hal ini juga dapat
membantu dokter menentukan pengobatan hormonal terbaik untuk digunakan. Prosedur ini mungkin sering dilakukan tanpa anestesi,
atau lokal anestesi disuntikkan.
Pasien terletak di punggungnya dengan kaki di sanggurdi. Sebuah alat (speculum) dimasukkan ke dalam vagina untuk terus
terbuka dan memungkinkan leher rahim untuk dilihat.
ELISA ROSANI
1102012074

20

Serviks dibersihkan dengan cairan antiseptik dan kemudian digenggam dengan instrumen (tenaculum) yang memegang rahim
stabil. Sebuah perangkat yang disebut dilator serviks mungkin diperlukan untuk meregangkan kanalis servikalis jika ada sesak
(stenosis). Sebuah tabung, plastik kecil berongga kemudian lembut dilewatkan ke dalam rongga rahim.
Hisap lembut menghapus sampel lapisan. Sampel jaringan dan instrumen dihapus. Spesialis yang disebut ahli patologi memeriksa
sampel di bawah mikroskop.

Dilatasi dan kuretase (D & C).
D dan C (dilatasi dan kuretase) adalah suatu prosedur dimana saluran vagina lembut diadakan terbuka dengan spekulum, dan leher
rahim membesar (melebar) dengan batang logam. Sebuah kuret kemudian dilewatkan melalui kanalis servikalis ke dalam rongga
rahim di mana jaringan endometrium dikerok dan dikumpulkan untuk pemeriksaan.Dilatasi dan kuretase (D & P) adalah prosedur
yang lebih invasif:

A D & C biasanya dilakukan dalam suasana rawat jalan sehingga pasien dapat pulang pada hari yang sama, tetapi kadang-kadang
memerlukan anestesi umum. Ini mungkin perlu dilakukan di ruang operasi untuk menyingkirkan kondisi serius atau mengobati
beberapa yang kecil yang dapat menyebabkan perdarahan.
Serviks (leher rahim) adalah berdilatasi (membuka).
Dokter bedah goresan lapisan dalam rahim dan leher rahim.
o Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel pada jaringan tersebut dan untuk meringankan perdarahan berat dalam
beberapa kasus. A & C juga dapat efektif dalam Scraping off polip endometrium kecil, tetapi tidak sangat berguna bagi
kebanyakan fibroid, yang cenderung lebih besar dan lebih melekat erat.

Penatalaksanaan
1.Edukasi
Penderita perlu dijelskan bahwa disminore adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan, hendaknya diadakan penjelasan
dan diskusimengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita. Salah satuinformasi yang perlu dibicarakan yaitu
mengenai makanan sehat (rendah lemak), istirahatyang cukup, dan olahraga mungkin berguna, serta psikoterapi. Perlu juga dijelaskan
kepada penderita supaya untuk tidak merokok dan jangan mudah stress. Dapat juga disarankankepada penderita untuk mengganti
pembalut 2x sehari, dan memilih pakaian dalam dan brayang nyaman dipakai dan tidak ketat. Tujuannya untuk mengurangi gesekan
sehinggamengurangi nyeri.

2.Kuratif :
Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Halini diduga terjadi karena adanya
kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnyasebagian saraf pada akhir kehamilan.Untuk mengurangi rasa nyeri bisa
diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnyaibuprofen, naproksen dan asam mefenamat). Obat ini bekerja dengan menekan
aktivitascyclooxygenase yang mengakibatkan penurunan sintesis prostaglandin. Obat ini akan sangatefektif jika mulai diminum 2 hari
sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.

Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan:
istirahat yang cukup
olah raga yang teratur (terutama berjalan)
pemijatan
yoga
orgasme pada aktivitas seksual
kompres hangat di daerah perut.Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah
biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi
ELISA ROSANI
1102012074

21


Pemberian obat analgesik
Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesik yang dapat diberikansebagai terapi simtomatik, jika rasa nyeri hebat diperlukan istrhat
di tempattidur dan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi penderita.Obat analgesik yang sering diberikan adalah preprat
kombinasi aspirin,fansetin, dan kafein. Obat-obatan paten yang beredar dipasaran antara lainnovalgin, ponstan, acetaminophendan
sebagainya.

Terapi hormonal
Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar disminore
primer atau untuk memungkinkan penderita melakukan pekerjaan penting waktu haid tanpagangguan. Tujuan ini dapat dicapai
dengan memberikan salah satu jenis pilkombinasi kontrasepsiGejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga
secara teratur. Jikanyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosisrendah yang mengandung
estrogen dan progesteron atau diberikan medroksiprogesteron.Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi
(pelepasan sel telur)dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnyadismenore. Jika obat ini
juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnyalaparoskopi).Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio
endometrium, yaitu suatu prosedur dimanalapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas.Pengobatan untuk dismenore
sekunder tergantung kepada penyebabnya

Obat-obatan
Ada sejumlah obat yang berbeda diresepkan untuk gangguan menstruasi.

Obat Penghilang Gejala Sakit Umum untuk Kram
Nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Obat anti-inflammatory drugs (NSAID) blok prostaglandin, zat yang meningkatkan
kontraksi rahim. Mereka adalah obat penghilang rasa sakit yang efektif yang juga membantu mengontrol faktor-faktor inflamasi yang
mungkin bertanggung jawab untuk perdarahan menstruasi berat. Aspirin adalah AINS yang paling umum, namun ada puluhan orang
lain tersedia di atas meja atau dengan resep.
Di antara NSAID yang paling efektif untuk gangguan menstruasi adalah ibuprofen (seperti Advil, Motrin, dan Midol PMS), naproxen
(seperti Aleve), dan asam mefenamat (Ponstel). Penggunaan jangka panjang OAINS sehari-hari pun dapat meningkatkan risiko untuk
perdarahan GI dan bisul, serta serangan jantung dan stroke.
Acetaminophen. Acetaminophen (Tylenol) merupakan alternatif yang baik untuk NSAID, terutama ketika masalah perut, borok, atau
reaksi alergi melarang penggunaan mereka. Beberapa produk (Pamprin, Premsyn) menggabungkan acetaminophen dengan obat lain,
seperti diuretik, untuk mengurangi kembung. Ada sedikit bukti untuk menunjukkan apakah mereka lebih atau kurang efektif daripada
NSAID atau penghilang rasa sakit ringan.

Pengobatan untuk Gangguan Menstruasi
Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), seperti ibuprofen dan naproxen, atau asetaminofen dapat membantu memberikan
bantuan nyeri untuk kram.
Kontrasepsi oral dapat membantu mengatur periode menstruasi dan mengurangi pendarahan berat. Baru terus-kontrasepsi oral
dosis mengurangi atau menghilangkan periode menstruasi. LNG-IUS (Mirena), perangkat progesteron intrauterin, sering
direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk pendarahan berat
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonis kadang-kadang digunakan untuk mengobati perdarahan berat berat.
Ablasi endometrial adalah pilihan bedah. Dalam beberapa kasus, histerektomi dapat dipertimbangkan.

Progestin
Progestin (progesteron alami baik progestogen atau sintetis) yang digunakan oleh wanita dengan tidak teratur atau dilewati periode
untuk mengembalikan siklus teratur. Karena itu, mereka juga dapat membantu nyeri haid. Mereka juga mengurangi perdarahan berat
dan dapat melindungi rahim dan kanker ovarium. Progestin kontrasepsi hanya mungkin pilihan yang baik untuk wanita yang tidak
kandidat untuk kontrasepsi oral yang mengandung estrogen, seperti wanita perokok di atas usia 35.
Progestin dapat disampaikan dalam berbagai bentuk.
- Progesteron oral.
Pengobatan jangka pendek perdarahan anovulatory mungkin melibatkan kursus 21-hari progesteron oral pada hari 5-26.
Medroksiprogesteron oral (Provera) telah menunjukkan manfaat dalam mengobati pasien dengan nyeri panggul kronis (tetapi tidak
mereka yang menderita nyeri karena endometriosis, penyakit primer dysmenorrheal, atau kronis inflamasi aktif panggul).
- Levonorgestrel-Melepaskan Sistem intrauterine (LNG-IUS).
ELISA ROSANI
1102012074

22

Sebuah alat intrauterine (IUD) yang melepaskan progestin dapat sangat bermanfaat untuk gangguan menstruasi, terlepas dari efek
kontrasepsinya. Di Amerika Serikat, sistem AKDR-intrauterin, juga disebut LNG-IUS, dijual di bawah nama merek Mirena. LNG-
IUS telah terbukti untuk mengurangi perdarahan berat dan nyeri pada banyak perempuan yang menderita menorrhagia dan dismenore.

Banyak dokter sekarang merekomendasikan LNG-IUS sebagai pengobatan lini pertama untuk perdarahan menstruasi berat berat,
terutama bagi perempuan yang menghadapi histerektomi (pengangkatan rahim) atau operasi konservatif seperti ablasi endometrium
(kerusakan lapisan endometrium). Perangkat ini dianggap pilihan jangka panjang yang baik, terutama bagi wanita yang mungkin
menginginkan kehamilan berikutnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang memilih LNG-IUS adalah sebagai puas
dengan kualitas hidup mereka sebagai orang-orang yang memilih operasi.
LNG-IUS tetap di tempat di rahim dan melepaskan progestin levonorgestrel hingga 5 tahun. Progestin dirilis oleh IUD terutama
mempengaruhi rahim dan leher rahim, dan sehingga menyebabkan efek samping yang lebih sedikit luas daripada pil progestin
lakukan. (Namun, IUD utama lainnya - T Tembaga - dapat meningkatkan perdarahan.)
Setelah LNG-IUS dimasukkan, periode tuil mungkin terjadi selama 3 pertama - 6 bulan sebagai lapisan rahim gudang. Shedding ini
juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan perdarahan ringan (spotting) antara siklus menstruasi. Akhirnya, LNG-IUS hasil
dalam periode yang lebih singkat, dengan sedikit atau tidak ada aliran darah. Bagi banyak wanita, LNG-IUS benar-benar berhenti
menstruasi.
Efek samping yang umum termasuk kram, jerawat, nyeri punggung, nyeri payudara, sakit kepala, perubahan mood, dan mual. LNG-
IUS dapat meningkatkan risiko untuk kista indung telur, tetapi kista seperti biasanya tidak menyebabkan gejala dan mengatasi sendiri.
Wanita yang memiliki riwayat penyakit radang panggul atau yang memiliki infeksi panggul serius tidak harus menggunakan LNG-
IUS. Karena risiko yang terkait dengan infeksi panggul, dokter menyarankan bahwa perempuan yang menggunakan LNG-IUS berada
dalam hubungan monogami yang stabil. LNG-IUS tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.

- Suntikan (Depo-Provera).
Depo-Provera menggunakan progestin yang disebut medroksiprogesteron. Kebanyakan wanita yang menggunakan Depo-Provera
berhenti menstruasi sama sekali setelah satu tahun. Depo-Provera mungkin bermanfaat untuk wanita dengan perdarahan berat, atau
nyeri karena endometriosis. Wanita yang akhirnya ingin memiliki anak harus menyadari bahwa Depo-Provera dapat menyebabkan
infertilitas gigih untuk hingga 22 bulan setelah suntikan terakhir, meskipun rata-rata adalah 10 bulan.
Kenaikan berat badan dapat menjadi masalah, terutama pada wanita yang sudah kelebihan berat badan. Perempuan tidak harus
menggunakan Depo-Provera jika mereka memiliki riwayat penyakit hati, pembekuan darah, stroke, atau kanker organ reproduksi.
Jangka panjang (lebih dari 2 tahun) penggunaan Depo-Provera dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang. Karena itu, Depo-
Provera tidak boleh digunakan selama lebih dari 2 tahun.

GnRH Agonis
Gonadotropin releasing hormone (GnRH) agonis digunakan pada kesempatan untuk mengobati menorrhagia yang berat bagi wanita
yang menginginkan kehamilan di masa depan. GnRH agonis blok pelepasan hormon reproduksi LH (luteinizing hormone) dan FSH
(folikel-stimulating hormone). Akibatnya, ovarium berhenti berovulasi dan tidak lagi memproduksi estrogen. GnRH agonis termasuk
goserelin (Zoladex), buserelin, suntikan bulanan leuprolid (depot Lupron), dan semprot hidung, Nafarelin (Synarel). Obat tersebut
dapat digunakan sendiri atau dalam persiapan untuk prosedur yang digunakan untuk menghancurkan lapisan rahim. Mereka umumnya
tidak cocok untuk penggunaan jangka panjang.
Umumnya efek samping yang dilaporkan, yang dapat parah pada beberapa wanita, termasuk gejala seperti menopause. Gejala ini
meliputi hot flashes, keringat malam, perubahan dalam vagina, perubahan berat badan, dan depresi. Efek samping bervariasi dalam
intensitas tergantung pada agonis GnRH. Mereka mungkin lebih intens dengan leuprolid dan bertahan setelah obat dihentikan.
Perhatian yang paling penting adalah osteoporosis mungkin dari hilangnya estrogen. Perempuan biasanya tidak harus mengambil obat
ini selama lebih dari 6 bulan. Tambahkan kembali terapi, yang memberikan dosis estrogen dan progestin yang cukup tinggi untuk
mempertahankan kepadatan tulang tetapi terlalu rendah untuk mengimbangi efek menguntungkan dari agonis GnRH, dapat
digunakan.
Perawatan GnRH digunakan sendiri tidak mencegah kehamilan. Selain itu, jika seorang wanita menjadi hamil pada saat digunakan,
ada beberapa risiko cacat lahir. Wanita yang mengambil agonis GnRH harus menggunakan non hormonal metode pengendalian
kelahiran, seperti diafragma, penutup serviks, atau kondom sementara di perawatan.

Danazol
Danazol (Danocrine) adalah zat sintetik yang menyerupai hormon laki-laki. Ini menekan estrogen, dan karena menstruasi, dan
kadang-kadang digunakan (kadang-kadang dalam kombinasi dengan kontrasepsi oral) untuk membantu mencegah perdarahan berat.
Hal ini tidak cocok untuk penggunaan jangka panjang, dan karena efek samping yang masculinizing hanya digunakan dalam kasus
yang jarang. Agonis GnRH telah banyak menggantikan penggunaan danazol.
Efek samping yang merugikan termasuk rambut wajah, mendalamkan suara, berat badan, jerawat, dan ukuran payudara berkurang.
Danazol juga dapat meningkatkan risiko kadar kolesterol tidak sehat dan dapat menyebabkan cacat lahir.
ELISA ROSANI
1102012074

23


Operasi
Wanita dengan perdarahan menstruasi berat, dismenore, atau keduanya memiliki pilihan medis dan bedah tersedia bagi mereka.
Kebanyakan prosedur menghilangkan atau secara signifikan mempengaruhi kemungkinan untuk melahirkan anak, namun.
Histerektomi menghapus seluruh rahim sementara ablasi endometrial menghancurkan lapisan rahim.
Bagi beberapa wanita, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) yang melepaskan hormon ini membuktikan menjadi alternatif medis yang
baik untuk operasi. AKDR-sistem intrauterin, atau LNG-IUS (Mirena), semakin banyak digunakan sebagai pengganti operasi untuk
mengobati perdarahan menstruasi berat. Studi telah menemukan LNG-IUS untuk bekerja sama seperti ablasi. Wanita harus yakin
untuk meminta dokter mereka tentang semua pilihan medis sebelum menjalani prosedur pembedahan.

Endometrial Ablation
Pada ablasi endometrium, seluruh lapisan rahim (endometrium) dihapus atau dihancurkan. Bagi kebanyakan wanita, prosedur ini
menghentikan aliran menstruasi bulanan. Pada beberapa wanita, menstruasi tidak berhenti tetapi berkurang secara signifikan.
Calon. Ablasi endometrial tidak sesuai untuk wanita yang:
Telah melalui menopause
Baru saja hamil
Apakah ingin memiliki anak di masa depan
Memiliki kondisi tertentu ginekologi seperti kanker rahim, hiperplasia endometrium, infeksi rahim, atau endometrium yang
terlalu tipis
Pertimbangan. Ablasi endometrial secara signifikan mengurangi kemungkinan seorang wanita akan menjadi hamil. Namun,
kehamilan masih dapat terjadi dan prosedur ini meningkatkan risiko komplikasi, termasuk keguguran. Wanita yang memiliki prosedur
ini harus berkomitmen untuk tidak menjadi hamil dan untuk menggunakan kontrol kelahiran. Sterilisasi setelah ablasi adalah pilihan
lain.
Perhatian utama dari ablasi endometrium adalah bahwa hal itu dapat menunda atau membuat lebih sulit untuk mendiagnosis kanker
rahim di masa depan. (Perdarahan postmenopause atau perdarahan vagina yang tidak teratur bisa jadi merupakan tanda adanya kanker
rahim.) Perempuan yang telah ablasi endometrium masih memiliki rahim dan leher rahim, dan harus terus memiliki Pap smear ruti n
dan pemeriksaan panggul.
Endometrial Ablation Jenis. Ablasi endometrial digunakan yang akan dilakukan di ruang operasi menggunakan Electrosurgery
dengan resectoscope (sebuah hysteroscope dengan loop kawat dipanaskan atau bola rol.) Laser ablasi adalah prosedur lain yang lebih
tua. Jenis ablasi endometrium sebagian besar telah digantikan oleh jenis baru dari prosedur yang tidak menggunakan suatu
resectoscope.
Prosedur baru dapat dilakukan baik di ruang operasi atau kantor dokter. Mereka termasuk:
Frekuensi radio. Sistem NovaSure menggunakan probe jaring elektroda yang memancarkan energi elektromagnetik untuk
menghancurkan lapisan.
Dipanaskan cairan. Dalam sistem HydroThermAblator, larutan garam dimasukkan ke dalam rahim dengan hysteroscope dan
dipanaskan sampai lapisan ini hancur. Dalam metode balon termal, balon yang dimasukkan ke dalam rahim dengan hysteroscope
diisi dengan cairan dipanaskan dan diperluas sampai menyentuh dan menghancurkan endometrium.
Pembekuan. Cryoablation menggunakan nitrogen cair untuk membekukan lapisan rahim.
Microwave. Ablasi endometrium microwave berlaku sangat rendah daya gelombang mikro untuk rahim.

Komplikasi.
Komplikasi ablasi endometrial dapat mencakup perforasi dari cedera, rahim dengan usus, perdarahan, atau infeksi. Jika cairan dipa
naskan digunakan dalam prosedur, mungkin bocor dan menyebabkan luka bakar. Namun, secara umum, risiko komplikasi sangat
rendah.
Hampir semua wanita telah mengurangi aliran menstruasi setelah ablasi endometrium, dan hampir setengah dari perempuan memiliki
periode mereka berhenti. Beberapa wanita, bagaimanapun, dapat terus memiliki masalah pendarahan dan akhirnya memutuskan untuk
memiliki histerektom


Penatalaksanaan secara nonfarmakologis
Terapi non farmakologis yang dapat digunakan sebagai alternative pilihandalam pengobatan diminore primer adalah:
1) Kompres hangat
Kompres hangat adalah pengompresan yang dilakukan dengan mempergunakan buli-bulipanas yang di bungkus kain yaitu secara
konduksi dimana terjadi pemindahan panas daribuli-buli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan
akanterjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri haid yang dirasakan akan berkurang atauhilang (Perry & Potter,(2005).
ELISA ROSANI
1102012074

24

Menurut Bare & Smeltzer (2001), kompres hangat mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan
dapat turut menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan.Menurut Bobak (2005), kompres hangat berfungsi untuk mengatasi
atau mengurangi nyeri,dimana panas dapat meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus dan melancarkan pembuluh
darah sehingga dapat meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan dan meningkatkan perasaan sejahtera, meningkatkan aliran
menstruasi, dan meredakan vasokongesti pelvis.Menurut Price & Wilson (2005), kompres hangat sebagai metode yang sangat efektif
untuk mengurangi nyeri atau kejang otot. Panas dapat disalurkan melalui konduksi (botol air panas).Panas dapat melebarkan
pembuluh darah dan dapat meningkatkan aliran darah Kompres hangat adalah metode yang digunakan untuk meredakan nyeri dengan
cara menggunakan buli-buli yang diisi dengan air panas yang ditempelkan pada sisi perut kiri dan kanan.
2) Olahraga
Olah raga secara teratur dapat menimbulkan aliran darah sirkulasi darah pada otot rahim menjadi lancar sehingga dapat mengurangi
rasa nyeri saat menstruasi. Pelepasan endorfin alami dapat meningkat dengan olahraga teratur yang akan menekan pelepasan
prostaglandin,selain itu mampu menguatkan kadar beta endorfin yaitu suatu zat kimia otak yang berfungsi meredakan rasa sakit
(Sadoso, 1998)
3) Berhenti merokok dan mengkomsumsi alkohol
Kebiasaan-kebiasaan buruk ini, mempunyai efek negatif terhadap tubuh manusia, pada perokok berat dapat meningkatkan durasi
terjadinya dysmenorrhea, hal ini berkaitan dengan peningkatan volume dan durasi perdarahan selama menstruasi. Senyawa yang
terdapat didalam alkohol dapat mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan mengakibatkan retensi cairan yang memperparah breast
discomfort. Dengan menghindari dan menghilangkan kebiasaan tersebut, diharapkan efek negatif dapat dihilangkan sehingga
dysmenorrhea tidak terjadi (Medicastore,2004).
4) Pengaturan diet
Cara mengurangi dan mencegah rasa nyeri saat menstruasi, dianjurkan mengkomsumsi makanan yang banyak mengandum kalsium
dan makanan segar, seperti sayuran, buah-buahan, ikan, daging, dan makanan yang mengandung vitamin B6 karena berguna untuk
metabolisme estrogen

Prognosis
Perlu waspadai jika nyeri haid terjadi terus menerus setiap bulannya dalam jangka waktu yang lama, karena kondisi itu merupakan
salah satu gejala endometritis (penyakit kandungan yang disebabkan timbulnya jaringan otot non- kanker sejenis tumor fibroid di luar
rahim).

Komplikasi
Anemia
Menorrhagia adalah penyebab paling umum dari anemia (penurunan sel darah merah) pada wanita premenopause. Sebuah kehilangan
darah lebih dari 80mL (sekitar tiga sendok makan) per siklus menstruasi akhirnya dapat menyebabkan anemia. Kebanyakan kasus
anemia ringan. Namun demikian, bahkan anemia ringan dapat mengurangi transpor oksigen dalam darah, menyebabkan kelelahan dan
kapasitas fisik berkurang. Moderat sampai berat anemia bisa menyebabkan sesak napas, denyut jantung yang cepat, ringan, sakit
kepala, dering di telinga (tinnitus), lekas marah, kulit pucat, gelisah sindrom kaki, dan kebingungan mental. Masalah jantung dapat
terjadi pada anemia berkepanjangan dan berat yang tidak diobati.

Osteoporosis
Amenore yang disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen meningkatkan risiko osteopenia (penurunan kepadatan tulang) dan
osteoporosis (keropos tulang yang lebih parah yang meningkatkan risiko patah tulang). Kondisi yang berhubungan dengan tingkat
estrogen yang rendah meliputi gangguan makan, tumor hipofisis, dan kegagalan ovarium prematur. Karena pertumbuhan tulang pada
puncaknya pada masa remaja dan dewasa muda, kehilangan kepadatan tulang pada saat itu sangat berbahaya, dan diagnosis dini dan
pengobatan sangat penting untuk kesehatan jangka panjang.


ELISA ROSANI
1102012074

25

Osteoporosis adalah kondisi yang ditandai dengan hilangnya kepadatan tulang yang progresif, penipisan jaringan tulang, dan
peningkatan kerentanan terhadap patah tulang. Osteoporosis dapat disebabkan oleh penyakit, kekurangan makanan atau hormon, atau
usia lanjut. Olahraga teratur dan suplemen vitamin dan mineral dapat mengurangi dan bahkan hilangnya kebalikan dari kepadatan
tulang.

I nfertilitas
Beberapa kondisi yang berhubungan dengan perdarahan berat, seperti kelainan ovulasi, fibroid, atau endometriosis, merupakan
kontributor penting untuk infertilitas. Banyak kondisi yang menyebabkan amenore, seperti kelainan ovulasi dan sindrom ovarium
polikistik, juga dapat menyebabkan kemandulan. Menstruasi yang tidak teratur dari setiap penyebab dapat membuat lebih sulit untuk
hamil. Kadang-kadang mengobati kondisi yang mendasari dapat mengembalikan kesuburan. Dalam kasus lain, perawatan kesuburan
khusus yang menggunakan teknologi reproduksi yang dibantu mungkin bermanfaat.

Kualitas Hidup
Gangguan menstruasi, terutama nyeri dan perdarahan berat, dapat mempengaruhi produktivitas sekolah dan bekerja dan kegiatan
sosial.

Menurut Bare & Smeltzer (2001) penanganan nyeri secara nonfarmakologis terdiri dari:

1) Masase kutaneus
Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan pada punggung danbahu. Masase dapat membuat pasien
lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot
2) Terapi panas
Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dankemungkinan dapat turut menurungkan nyeri
dengan mempercepat penyembuhan.
3) Transecutaneus Elektrikal Nerve Stimulaton ( TENS)
TENS dapat menurunkan nyeri dengan menstimulasi reseptor tidak nyeri (non-nosiseptor)dalam area yang sama seperti pada serabut
yang menstransmisikan nyeri. TENS menggunakan unit yang dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang di pasang pada kulituntuk
menghasilkan sensasi kesemutan, menggetar atau mendengung pada area nyeri.
4) Distraksi
Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan nyeri, contoh: menyanyi,berdoa, menceritakan gambar atau foto
dengan kertas, mendengar musik dan bermain satupermainan.
5) Relaksasi
Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan,contoh: bernafas dalam-dalam dan pelan.
6) Imajinasi
Imajinasi merupakan khayalan atau membayangkan hal yang lebih baik khususnya dari rasanyeri yang dirasakan.














ELISA ROSANI
1102012074

26













AMENORE























Kegagalan fungsi
hipotalamus-hipofisis
Kelainan
genetik
Amenore primer
hipogonadotropin
Siklus
menstruasi
tidak terjadi
Estrogen &
progesteron
tidak
dihasilkan
Ovarium
tidak
terangsang
FSH & LH
MK: ansietas,
nyeri, kerusakan
integritas
jaringan
Amenore sekunder
Tidak terjadi
siklus
menstruasi
Siklus
menstruasi
terganggu
Penyakit
stress, obat-
obatan, dll
Tanda seks
sekunder
tidak terjadi
Tidak terjadi
menstruasi
Ovarium
berupa jaringan
pengikat
Tidak dapat mengalami
menstruasi
Ovarium
gagal
berkembang
Testis
menggantikan
ovarium
Tidak punya
uterus
Disgenesis gonad
Testikular
feminization
ELISA ROSANI
1102012074

27

















DISMENORE























MK:Intoleran
aktivitas
MK:nyeri
Nyeri haid
Dismenore
sekunder
Penyakit :endometriosis,
inflamasi pelvis,
adenomiosis, kista
ovarium, kelainan otak
Progesterone menurun
Enzim fosfolipase
A
2
meningkat
Labilisasi membrane
lisosom (mudah pecah)
Regresi korpus luteum
Bila tidak terjadi kehamilan
Hidrolisis senyawa
fosfolipid
Terbentuk asam arakidonat
prostaglandin
Miometrium terangsang
PGE 2 & PGF 2 dalam
darah meningkat
PGF 2 PGE 2
Meningkatkan sensitisasi
& menurunkan ambang
rasa sakit pada ujng saraf
aferen nervus pelvicus
MK:
intoleransi
aktivitas
ELISA ROSANI
1102012074

28













PMS (PRE MENSTRUAL SINDROM)


























Prolaktin
Estrogen dan
progesteron
Proses kimia tubuh
terganggu
Metabolism vit.B6
(anti depresi)
terganggu
MK: gangguan
integritas kulit
Deficit vit. B6
Produksi
serotonin
terganggu
Serotonin
depresi
Pre menstrual
sindrom
Kelemahan umum Nyeri payudara acne Mood labil
MK: intoleransi
aktivitas
MK: nyeri
Neurotransmitter otak
terganggu
Gangguan metabolism
prostaglandin
Gamma linoleic acid
(GLA)
MK:
ansietas
ELISA ROSANI
1102012074

29





LI.4. Memahami dan Menjelaskan Perbedaan Haid dan Istihadhah dalam Aspek Islam
Istihadhah
a. Makna Istihadhah
Istihadhah ialah keluarnya darah terus menerus pada seorang wanita tanpa henti sama sekali atau berhenti sebentar sehari atau dua
hari dalam sebulan.

b. Kondisi wanita mustahadhah
1. Sebelum mengalami istihadhah, dia mempunyai haid yang jelas waktunya. Dalam kodisi ini hendaklah dia berpedoman kepada
jadwal haidnya yang telah diketahui sebelumnya.Maka pada masa itu dihitung sebagai haid dan berlaku baginya hukum-hukum
haid.Adapun selain masa tersebut merupakan istihadhah yang berlaku baginya hukum-hukum istihadhah.

Misalnya, seorang wanita biasanya haid selama enam hari pada setiap awal bulan, tiba-tiba mengalami istihadhah dan darahnya keluar
terus menerus.Maka masa haidnya dihitung enam hari pada setiap awal bulan, sedang selainnya merupakan istihadhah. Berdasarkan
hadits Aisyah bahwa Fatimah binti Abi Hubaisy bertanya kepada Nabi saw,



Ya Rasulullah, sungguh aku mengalami istihadhah maka tidak pernah suci, apakah aku meninggalkan shalat? Nabi saw menjawab,
Tidak, itu adalah darah penyakit. Namun tinggalkanlah shalat sebanyak hari yang biasanya kamu haid sebelum itu, kemudian
mandilah dan lakukan shalat. (HR. Al-Bukhari).

2. Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya sebelum mengalami istihadhah, karena istihadhah tersebut terus menerus terjadi
padanya mulai dari saat pertama kali dia mendapatkan darah. Dalam kondisi ini hendaknya dia melakukan tamyiz (pembedaan),
seperti jika darahnya berwarna hitam, atau kental, atau berbau maka yang terjadi adalah haid dan berlaku baginya hukum-hukum
haid.Dan jika tidak demikian, yang terjadi adalah istihadhah dan berlaku baginya hukum-hukum istihadhah.

Misalnya, seorang wanita pada saat pertama kali mendapat darah dan darah itu keluar terus menerus, akan tetapi ia dapati selama
sepuluh hari dalam sebulan darahnya berwarna hitam kemudian setelah itu berwarna merah, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam
sebulan darahnya kental kemudian setelah itu encer, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan berbau darah haid tetapi setelah
itu tidak berbau. Maka haidnya yaitu darah yang berwarna hitam (pada kasus pertama), darah kental (pada kasus kedua) dan darah
yang berbau (pada kasus ketiga).Sedangkan selain hal tersebut, dianggap sebagai darah istihadhah.
Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:



Darah haid yaitu apabila berwarna hitam yang dapat diketahui.Jika demikian maka tinggalkan shalat.Tetapi jika selainnya maka
berwudhulah dan lakukan shalat karena itu darah penyakit. (HR. Abu Dawud, an-Nasa`Abu dan dinyatakan shahih oleh Ibnu
Hibban dan al-Hakim).

3. Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya dan tidak bisa dibedakan secara tepat darahnya. Seperti jika istihadhah yang
dialaminya terjadi terus menerus mulai dari saat pertama kali melihat darah sementara darahnya memiliki satu sifat saja atau berubah-
ubah dan tidak mungkin dianggap sebagai darah haid. Dalam kondisi ini, hendaklah ia mengambil kebiasaan kaum wanita pada
umumnya. Maka masa haidnya adalah enam atau tujuh hari pada setiap bulan dihitung mulai dari saat pertama kali mendapati
darah.Sedang selebihnya merupakan istihadhah.
ELISA ROSANI
1102012074

30


Misalnya seorang wanita saat pertama kali melihat darah pada tanggal lima dan darah itu keluar terus menerus tanpa dapat dibedakan
secara tepat mana yang darah haid baik melalui warna ataupun dengan cara lain. Maka haidnya pada setiap bulan dihitung selama
enam hari atau tujuh hari dimulai dari tanggal lima tersebut.

Hal ini berdasarkan hadits Hamnah binti Jahsy bahwa ia berkata kepada Nabi saw, Ya Rasulullah, sungguh aku sedang mengalami
istihadhah yang deras sekali. Lalu bagaimana pendapatmu tentangnya karena ia telah menghalangiku shalat dan berpuasa?Beliau
bersabda, Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas dengan meletakkannya pada farji, karena hal itu dapat menyerap
darah.Hamnah berkata, Darahnya lebih banyak dari itu. Nabi saw pun bersabda, Ini hanyalah salah satu usikan setan. Maka
hitunglah haidmu enam atau tujuh hari menurut ilmu Allah Taala, lalu mandilah sampai kamu merasa telah bersih dan suci, kemudian
shalatlah selama 24 atau 23 hari, dan puasalah. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan at-Tirmidzi. Menurut Ahmad dan at-Tirmidzi hadits
ini shahih, sedang menurut al-Bukhari hasan).

c. Hukum-hukum istihadhah

Dari penjelasan terdahulu, dapat kita mengerti kapan darah itu sebagai darah haid dan kapan sebagai darah istihadhah.Jika yang
terjadi adalah darah haid maka berlaku baginya hukum-hukum haid, sedangkan jika yang terjadi darah istihadhah maka yang berlaku
pun hukum-hukum istihadhah.

Hukum-hukum haid yang penting telah dijelaskan di muka.Adapun hukum-hukum istihadhah seperti halnya hukum-hukum keadaan
suci. Tidak ada perbedaan antara wanita mustahdhah dan wanita suci, kecuali dalam hal-hal berikut:
1. Wanita mustahdhah wajib berwudhu setiap kali hendak shalat. Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy.

.



Kemudian berwudhulah kamu setiap kali hendak shalat. (Hr. Al-Bukhari)

Hal itu memberikan pemahaman bahwa wanita mustahadhah tidak berwudhu untuk shalat yang telah tertentu waktunya kecuali jika
telah masuk waktunya. Sedangkan shalat yang tidak tertentu waktunya, maka ia berwudhu pada saat hendak melakukannya.

2. Ketika hendak berwudhu, membersihkan sisa-sisa darah dan melekatkan kain dengan kapas (atau pembalut) pada farjinya untuk
mencegah keluarnya darah. Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Hamnah. Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas,
karena hal itu dapat menyerap darah.Hamnah berkata, Darahnya lebih banyak dari itu.Nabi bersabda, Gunakan kain. Kata
Hamnah, Darahnya masih banyak pula. Nabi pun bersabda, Maka pakailah penahan.

Kalaupun masih ada darah yang keluar setelah tindakan tersebut, maka tidak apa-apa hukumnya. Karena sabda Nabi saw kepada
Fatimah binti Abu Hubaisy:



Tinggalkan shalat selama hari-hari haidmu, kemudian mandilah dan berwudhulah untuk setiap kali shalat, lalu shalatlah meskipun
darah menetes di atas alas. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

3. Jima (senggama).Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehannya pada kondisi bila ditinggalkan tidak dikhawatirkan
menyebabkan zina.Yang benar adalah boleh secara mutlak.Karena ada banyak wanita, mencapai sepuluh atau lebih, mengalami
istihadhah pada zaman nabi, sementara Allah dan rasulNya tidak melarang jima dengan mereka. FirmanNya,

Hendaknya kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid (Al-Baqarah: 222).

Ayat ini menunjukkan bahwa di luar keadaan haid, suami tidak wajib menjauhkan diri dari sitri. Kalaupun shalat saja boleh dilakukan
wanita mustahadhah maka jima pun tentu lebih boleh. Dan tidak benar jima wanita mustahadhah dikiaskan dengan jima wanita
ELISA ROSANI
1102012074

31

haid, karena keduanya tidak sama, bahkan menurut pendapat para ulama yang menyatakan haram. Sebab, mengkiaskan sesuatu
dengan hal yang berbeda adalah tidak sah.

(Rujukan: Darah kebiasaan wanita, Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin).
Haid (Menstruasi)
Yaitu darah yang keluar dari seorang wanita secara alami, tanpa suatu sebab dan pada waktu-waktu tertentu.
1. Usia wanita yang mengalami haid tidak tertentu, kapan seorang wanita melihat pada dirinya darah haid maka ia
telah dianggap haid, walaupun belum berusia 9 tahun atau berusia di atas 50 tahun.
2. Batas minimal dan maksimal masa haid tidak tentu, kapan seorang wanita melihat darah kebiasaan tersebut bukan
karena luka dan sebagainya maka darah itu adalah darah haid tanpa diukur dengan masa tertentu. Kecuali jika haid
itu berlanjut dan tidak berhenti atau berhenti dalam waktu singkat itu disebut istihadhah.
3. Haid itu akan berhenti dengan keluarnya lender putih yaitu cairan wanita, maka terdapat dua kemungkinan ; bila itu
terjadi dalam masa haid dan ia menganggapnya sebagai daraah haid yang ia kenal, maka itu berarti darah haid, dan
bila terjadi diluar kebiasaan waktu haid dan ia tidak menganggapnya sebagai darah haid yang ia kenal, maka darah
itu tidak ada hukumnya karena termasuk sesuatu yang sedikit (yang dimaafkan).
Tata Cara Bersuci Dari Haid Dan Junub
Cara mandi bagi wanita yang sudah selesai haidnya atau telah berjunub adalah sama dengan cara laki-laki mandi junub, hanya bagi
wanita tidak wajib atasnya melepas ikatan atau kepangan (jalinan) rambutnya, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Ummu Salamah
ra. berikut ini: "Seorang wanita berkata kepada Rasulullah SAW: "Sesungguhnya aku adalah orang yang mengikat rambut kepalaku.
Apakah aku (harus) membuka ikatan rambut ku untuk mandi janabat." Rasulullah menjawab: "Sungguh cukup bagimu menuang
mengguyur) atas kepalamu tiga tuangan dengan air kemudian engkau siram seluruh badanmu, maka sungguh dengan berbuat
demikian) engkau telah bersuci." {HR. Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi dan dia berkata hadits ini adalah hasan shahih). Dalam riwayat
lain hadits ini dari jalan Abdurrazaq dengan lafadz: "Apakah aku harus (harus) melepaskannya (ikatan rambutku) untuk mandi
janabat?" disunahkan bagi wanita apabila mandi dari haid atau nifas memakai kapas yang ditaruh padanya minyak wangi lalu
digunakan untuk membersihkan bekas darah agar tidak meninggalkan bau.
Tidaklah mandi haid atau junub dinamakan mandi syari, kecuali dengan dua hal:
1. Niat, karena dengan niat terbedakan dari kebiasan dengan ibadah, dalilnya hadits Umar bin Khaththab radhiallahu anhu:
"bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya amalan itu tergantung dari niatnya."{HR. Al-Jamaah}
Maknanya adalah bahwasanya sahnya amalan itu dengan niat, amal tanpa niat tidak dianggap syari.Yang perlu diingat bahwa niat
adalah amalan hati bukan amalan lisan, jadi tidak perlu diucapkan.
2. Membersihkan seluruh anggota badan (mandi) dalam mengamalkan firman Allah SWT: "Dan apabila kalian junub maka mandilah.
{Al-Maidah :6}

Dan juga firman Allah SWT: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid , katakanlah haid itu kotoran yang menyakitkan) maka dari itu
jauhkanlah diri kalian dari wanita (istri) yang sedang haiddan janganlah engkau mendekati mereka, sampai mereka bersuci (mandi)."
{Al-Baqarah : 222}

Adapun tata cara mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah
1. mencuci kedua tangan sekali, dua kali atau tiga kali.
2. lalu mencuci kemaluan dengan tangan kiri, setelah itu tangan bekas menggsok kemaluan tersebut digosokan ke bumi.
3. kemudian berwudhu seperti wudhunyaorang yang mau shalat. Boleh mengakhirkan kedua kaki (dalam berwudhu tidak
mencuci kaki)sampai mandi selesaibaru kemudian mencuci kedua kaki.
4. membasahi kepala sampai pangkal rambutdengan menyela-nyelanya dengan jari-jemari.
5. setelah itu menuangkan air di atas kepala sebanyak tiga kali.
ELISA ROSANI
1102012074

32

6. kemudian menyiram seluruh tubuh, dimulai dengan bagian kanan tubuh lalu bagian kiri sambil membersihkan kedua ketiak,
telinga bagian dalam, pusar dan jari jemari kaki serta menggosok bagian tubuh yang mungkin digosok.
7. selesai mandi, mencuci kedua kaki bagi yang mengakhirkannya (tidak mencucinya tatkala berwudhu)
8. membersihkan/mengeringkan air yang ada di badan dengan tangan (dan boleh dengan handuk atau lainnya)

Daftar Pustaka

Aru W. Sudoyo,dkk .2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jil.I, 4
th
ed. Jakarta : FKUI
Badziad, Ali. Dismenorea. Endokrinologi Ginekologi edisi kedua. Media Aesculapius FKUI. Jakarta 2003.
Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, ed. 20. Jakarta :EGC
http://al-atsariyyah.com
Kanadi. Management of DUB. Simposium Perdarahan Uterus Disfungsional. Jakarta. 2006.
Saifuddin, Abdul Bari. 2008. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, ed.2. Jakarta :EGC
Sylvia A. prince dan lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta, EGC. 2005
Wiknjosastro, Hanifa. Fisiologi Haid. Ilmu Kebidanan edisi ketiga. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.1999.hal 45-51.

You might also like