Sistem urinaria merupakan suatu sistem yang di dalamnya terjadi penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat yang tidak digunakan oleh tubuh. Zat ini akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine. Sistem urinaria terdiri dari organ-organ yang memproduksi urine dan mengeluarkannya dari tubuh. Sistem ini merupakan salah satu sistem utama untuk mempertahankan homeostatis (kekonstanan lingkungan internal). Sistem urinaria terdiri dari dari dua ginjal yang memproduksi urine, dua ureter yang membawa urine ke dalam sebuah kandung kemih untuk penampungan sementara; dan urethra yang mengalirkan urine keluar tubuh melalui orifisium urethra eksterna.
Selain itu dalam sistem ini terjadi proses penyaringan darah sehingga darah bebas dan bersih dari zat-zat yang tidak digunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Keterangan Gambar : 1. Costal Arch 2. Vena Ginjal Kanan 3. Ginjal Kanan 4. Vena Cava Inferior 5. Ilohypogastric Nerve and quadratus lumborum muscle 6. Ureter (Abdominal part) 7. Muskulus psoas mayor dan genitofemoral nerve 8. Iilacus muscle 9. Arteri illiaka eksternal 10. Ureter (Pelvic part) 11. Duktus deferens 12. Testis dan epididimis 13. Celiac trunk 14. Arteri mesenterika superior 15. Ginjal Kiri 16. Aorta abdominal 17. Arteri Mesenterika Inferior 18. Common Iliac artery 19. Krista illiaka 20. Promotori sakrum 21. Rektum 22. Ligamen umbilikus medial 23. Kandung Kemih 24. Penis (Urethra) Gambar 2.1 Anatomi Traktus Urinarius a. Ginjal Ginjal biasanya disebut juga ren atau kidney. Organ ini terletak secara retroperitoneal dan di antara otot otot punggung dan peritoneum rongga abdomen atas. Ginjal terletak di area cukup tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang berdekatan dengan 2 pasang iga terakhir. Ginjal terdiri dari dua buah yaitu bagian kanan dan bagian kiri. Berbentuk seperti kacang, pada margo lateral berbentuk conveks sedangkan pada margo medial berbentuk concave . Setiap ginjal mempunyai kelenjar adrenal pada bagian atasnya. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal kanan dikarenakan adanya hepar pada sisi kanan tubuh. Ginjal kiri biasanya berada 1 cm superior ginjal kanan. Tepi atas ginjal kiri berada setinggi interspace columna vertebra thorakal 11-12. Tepi bawah ginjal kanan berada setinggi tepi atas columna vertebra lumbal 3. Ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan, dan pada umumnya ginjal laki laki lebih panjang dari ginjal perempuan. Berat ginjal pada orang dewasa sangat ringan, yaitu 150 gram. Adapun ukuran ginjal yaitu panjang : 4-5 inchi (10-12 cm); lebar : 2-3 inchi (5-7 cm); tebal : 1 inchi (5 cm). Walaupun kecil, ginjal memiliki fungsi yang sangat penting. Tidak berfungsinya ginjal dapat menyebabkan kematian. Menurut Sloane (2003), fungsi ginjal adalah sebagai berikut : 1) Pengeluaran zat sisa organik. Ginjal mengekskresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian hemoglobin dan hormon. 2) Pengaturan konsentrasi ion-ion penting. Ginjal mengekskresi ion natrium, kalium, kalsium, magnesium, sulfat, dan fosfat. Ekskresi ion-ion ini seimbang dengan asupan dan ekskresinya melalui rute lain, seperti pada saluran gastrointestinal atau kulit. 3) Pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh. Ginjal mengendalikan ekskresi ion hidrogen (H + ), bikarbonat (HCO3 - ), dan amonium (NH4 + ) serta memproduksi urine asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh. 4) Pengaturan produksi sel darah merah. Ginjal melepas eritropietin, yang mengatur produksi sel darah merah dalam sumsum tulang. 5) Pengaturan tekanan darah. Ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi pengaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin. Renin adalah komponen penting dalam mekanisme renin angiotensin-aldosteron, yang meningkatkan tekanan darah dan retensi air. 6) Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah. Ginjal, melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung jawab atas konsentrasi nutrien dalam darah. 7) Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan obat-obatan, atau zat kimia asing lain dari tubuh. Setiap ginjal terdiri dari sekitar satu juta satuan fungsional berukuran mikroskopik yang dikenal sebagai nefron yang disatukan satu sama lain oleh jaringan ikat. Susunan nefron di dalam ginjal membentuk dua daerah khusus yaitu daerah sebelah luar yang tampak granuler (korteks ginjal), dan daerah bagian dalam yang berupa segitiga-segitiga bergaris-garis (piramida ginjal), yang secara kolektif disebut sebagai medula ginjal (Sherwood, 2001).
Keterangan Gambar : 1. Vena Ginjal 2. Arteri Ginjal 3. Pelvis renalis 4. Abominal part dari ureter 5. Kalik Mayor 6. Area Kribiformis dari papilla ginjal 7. Korteks suprarenal gland 8. Medulla dari suprarenal gland 9. Korteks ginjal 10. Medulla ginjal 11. Papilla ginjal 12. Kalik Minor 13. Renal Sinus 14. Kolum ginjal 15. Kapsula fibrosa ginjal Gambar 2.2 Anatomi Ginjal Kanan b. Ureter Ureter merupakan dua saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria) dengan panjang sekitar 25 sampai 30 cm. Memiliki dinding yang tebal dan saluran yang sempit, yang berlanjut dengan pelvis ginjal dan terbuka ke dasar kandung kemih. Terdapat tiga tempat penyempitan pada ureter yaitu : (a) pada sambungan dengan pelvis ginjal; (b) tempat ureter yang melewati tepi pelvis yang lebih kecil; (c) di titik ureter melewati kandung kemih. Bagian menyempit ini dapat menjadi tempat penimbunan kalkulus ureterik (batu) (Watson, 2002). Ureter memiliki diameter sekitar 1 mm - 10 mm. Letaknya menurun dari ginjal sepanjang bagian belakang dari rongga peritoneum dan di depan dari muskulus psoas dan processus transversus dari vertebrae lumbal dan berjalan menuju ke bawah dan belakang serta di depan dari sayap Os. sakral, kemudian melengkung pada bagian anterior dan medial dan selanjutnya masuk ke kandung kemih melalui bagian posterior lateral (Syaifuddin, 2006). c. Vesika Urinaria Vesika Urinaria adalah suatu organ yang berfungsi untuk menampung urine. Pada laki laki, organ ini terletak di belakang symphisis pubis dan di depan rectum. Pada perempuan, organ ini terletak agak di bawah uterus, di depan vagina. Saat kosong, berukuran kecil seperti buah kenari dan terletak di pelvis. Sedangkan saat penuh berisi urine, tingginya dapat mencapai umbilicus dan berbentuk seperti buah pir. Vesika urinaria sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli. Organ ini merupakan tempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk selanjutnya diteruskan ke urethra dan lingkungan eksternal tubuh melalui mekanisme relaksasi sphincter. Dalam menampung urine, buli buli mempunyai kapasitas maksimal yang volume untuk orang dewasa 300 450 ml. Vesika urinaria diperdarahi oleh a.vesicalis superior dan inferior. Namun pada perempuan, arteri vesicalis inferior digantikan oleh arteri vaginalis.
d. Urethra
Urethra adalah saluran akhir dari Traktus Urinarius yang mengalirkan urine ke luar tubuh. Pada laki laki, urethra memiliki panjang hingga 20 cm, dan selain berfungsi untuk mengeluarkan urine, juga berfungsi untuk membawa keluar semen namun tidak pada saat yang bersamaan. Menurut Setiadi (2007), urethra pada laki laki dibagi menjadi 4 bagian yaitu : a) pars pre-prostatika (1-1.5 cm), merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek superior kelenjar prostat; b) Urethra pars Prostatika yang merupakan muara dari 2 buah duktus ejakulatorius dan dari beberapa duktus dari kelenjar prostat; c) Urethra pars Membranosa yang merupakan bagian terpendek dan berdinding tipis; dan d) urethra pars Cavernosa yang merupakan bagian terpanjang menerima duktus dari kelenjar bulbourethralis dan bermuara pada ujung penis. Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai organ seksual (berhubungan dengan kelenjar prostat). Sedangkan uretra pada wanita panjangnya sekitar 3,5 cm. Perbedaan panjang inilah yang menyebabkan keluhan hambatan pengeluaran urine lebih sering pada pria (Setiadi, 2007).
Gambar 2.3 Anatomi Urethra pria.
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA Struktur luar (Eksterna) dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan Struktur dalamnya (Interna terdiri dari testis (buah zakar). vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan disimpan di dalam vesikula seminalis. Ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semen dikeluarkan melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi.
ORGAN EKSTERNA 1. PENIS
Penis terdiri dari: Akar (menempel pada didnding perut) Badan (merupakan bagian tengah dari penis) Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut). Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil: 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
2. SCROTUM
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).
ORGAN INTERNA
1. TESTIS
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).
2. EPIDIDIMIS Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter. Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.
3. VAS DEFERENS Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.
4. URETRA Uretra memiliki 2 fungsi: Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
5. KELENJAR PROSTAT Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
FUNGSI
Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina) Ereksi terjadi akibat interaksi yang rumit dari sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis. Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda spinalis ke penis. Arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar). Arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar. Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran darahnya. Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter penis bertambah.
Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis. Saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan prostat. Kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra. Selanjutnya kontraksi otot di sekeliling uretra akan mendorong semen keluar dari penis. Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.
Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang dan vena mengendur. Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak.