You are on page 1of 7

Tugas pondasi

Kasus kegagalan pondasi dan


solusinya
Studi kasus analisis kerusakan jembatan sungai Bahalang
Kalimantan Tengah
201
4
Slamet Febrianto
3 sipil 1 sore
3112120027
Studi Kasus Analisis Kerusakan Jembatan Sungai Bahalang
Kalimantan Tengah
Pembangunan jembatan rangka baja kelas B melintang sungai Bahalang di
daerah Ampah Kalimantan Tengah sebagai penghubung jalan yang dibangun untuk
angkutan batu bara, memegang peranan penting di dalam menunjang laju pertumbuhan
perekonomianmasyarakat wilayah setempat. Usaha pembangunan jembatan mendapat
kendala yaitu kerusakan pada abutmen yang terletak di bagian timur jembatan. Terjadi
rotasi sebesar 30 sehingga bagian belakang abutmen mengalami penurunan sedalam
! meter dan bergeser dari letak semula menuju ke arah sungai sejauh " meter seperti
terlihat pada Gambar 1.
Ujung dari abutmen tampaknya tetap melekat pada tumpuan pondasi yang telah
mengalami perpindahan lateral. #al ini terlihat pada Gambar 2. $iperkirakan bahwa
tiang di tumpukan bawah bagian belakang abutmen yang turun telah tertekuk atau
menjauh dari struktur dan tidak memberikan dukungan beban.
Kegagalan terjadi setelah pengurugan tanah timbunan di daerah belakang
abutmen bagian sebelah timur. Timbunan terdiri dari bahan pasir yang ditempatkan
se%ara %epat dan langsung dari bak truk, kemudian diratakan dengan e&%a'ator seperti
pada Gambar 3.
Gambar 3. Pekerjaan timbunan
dibelakang abutmen
Gambar 1. Keadaan abutmen
Gambar 2.
Pondasi tiang pada
abutmen
hasil studi kasus analisa kerusakan (embatan sungai Bahalang di daerah Ampah
)Kalimantan Tengah* dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal penting yang tidak
diperhatikan selama peren%anaan dan pada saat pelaksanaan sehingga
mengakibatkan kegagalan struktur. Adapun hal+hal tersebut adalah
". ,apisan tanah dasar adalah jenis tanah lunak dengan si-atnya yang mudah
berkurang kekuatan geser apabila terjadi perubahan pasang surut yang %epat.
!. $ari #asil analisa dengan menggunakan Program Pla&is timbunan setinggi !
meter yang melampaui tinggi kritis dengan metode urug lapangan se%ara %epat
dan langsung, serta diratakan dengan e&%a'ator mengakibatkan total
displa%ement sebesar .,/! meter. $engan nilai total displa%ement yang begitu
besar ini sangat berpotensi terjadi keruntuhan geser tanah.
3. Pondasi tidak mampu menahan gaya lateral akibat penimbunan ! meter dan
beban preloading sebesar 3 k01m dimana bending moment yang terjadi setelah
ditimbun adalah sebesar .3,20 k0m1m yang nilainya telah melampaui bending
moment ijin tiang dan terjadi di kedalaman "/ meter di bawah permukaan.
$engan demikian bisa dipastikan tiang akan mengalami -ailure1patah dimana
potensi terbesar adalah dibagian sambungan.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka penulis menyampaikan beberapa
saran, yaitu
". Kegitan penyelidikan tanah memegang peranan penting khususnya dalam
pekerjaan eren%anaan konstruksi jembatan. 3ebaiknya peren%ana berhati hati
dalam melakukan perhitungan yaitu dengan memasukkan banyak pertimbangan
dari beberapa aspek geoteknik sehingga bisa menghasilkan peren%anaan yang
lebih akurat dan aman.
!. Agar pondasi tiang mampu mendukung beban yang bekerja sebaiknya diameter
tiang dapat diperbesar atau ditambah jumlahnya sesuai keperluan.
3. Kon-igurasi tiang sebaiknya disusun sedemikian rupa sehingga tiang bekerja
tidak hanya pada ujung abutmen namun sepanjang abutmen.
/. Untuk kondisi lapisan tanah seperti di lapangan sebaiknya pelaksanaan
penimbunan dilakukan se%ara bertahap dalam jeda waktu tertentu.
4. 5aya hori6ontal dan momen sebaiknya juga diperhitungkan dalam peran%angan,
kon-igurasi tiang bukan hanya untuk menahan gaya 'erti%al namun juga harus
dapat menahan gaya lateral.
3umber 7 http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=67956&val=4807&title=
8e-eren%es7
[1 ". #. $owle%& 'nali%a dan (e%ain )onda%i& #rlangga& "a*arta& 1981.

You might also like