You are on page 1of 17

PERT

(Program Evalution Review Technique)



Teknik tinjauan Evaluasi Program (PERT=
Program Evaluation Review Technique) adalah
metode jaringan untuk penjadwalan proyek yang
pertama kali dikembangkan pada pertenghan
1950an untuk proyek kapal selam Polaris. Teknik
ini digunakan untuk menjadwalkan lebih dari
3000 kontraktor, pemasok, dan agen, serta
mendapat penghargaan karena berhasil membawa
proyek kapal selam Polaris maju dari jadwal
hingga 2 tahun.

PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang
digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur
dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang
ada didalam suatu proyek.

MANFAAT PERT:

1. Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan
tiap pekerjaan dalam suatu proyek.
2. Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi
keterlambatan suatu pekerjaan.
3. Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari
jalur alternatif lain yang lebih baik untuk
kelancaran proyek.
4. Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari
salah satu atau beberapa jalur kegiatan.


LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN
PERENCANAAN DENGAN PERT
2. Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah
direncanakan.
Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas. Dalam
menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk
setiap pekerjaan.
3. Membuat suatu diagram jaringan (network diagram).
Setelah mendapatkan urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram
dapat dibuat. Diagram akan menunjukan pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilakukan berurutan(serial) atau secara bersamaan (pararell). Pada diagram
PERT biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan
titik tempuh dilambangkan dengan simbol panah.
1. Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone).
Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
sebuah proyek. Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian pada
awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas
dan titik tempuh dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam
memahami dan menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
4. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
Dalam menentukan waktu dapat menggunakan satuan unit waktu yang sesuai
misal jam, hari, minggu, bulan, dan tahun.

5. Menetapkan suatu jalur kritis (critical path).
Suatu jalur kritis bisa didapatkan dengan menambah waktu suatu aktivitas
pada tiap urutan pekerjaan dan menetapkan jalur terpanjang pada tiap
proyek. Biasanya sebuah jalur kritis terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang
tidak bisa ditunda waktu pengerjaannya.

Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat
membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :
ES Early Start
EF Early Finish
LS Latest Start
LF Latest Finish
Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa
didapatkan suatu jalur kritis sesuai dengan diagram.
6. Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek.
Sesuai dengan berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan sesuai
dengan diagram PERT dapat diperbaiki sesuai dengan waktu nyata. Sebuah diagram
PERT mungkin bisa digunakan untuk merefleksikan situasi baru yang belum pernah
diketahui sebelumnya.
KARAKTERISTIK PERT
Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu
karakteristik dasar PERT, yaitu sebuah jalur kritis. Dengan diketahuinya jalur
kritis ini maka suatu proyek dalam jangka waktu penyelesaian yang lama dapat
diminimalisasi.
Ciri-ciri jalur kritis adalah:
Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses.
Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap kegiatan
dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.
Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur
kritis.

Perbedaan PERT dan CPM


Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat,
terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis
informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak untuk
menyelesaikan suatu proyek.
Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan
waktu maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM
menekankan tepat biaya.
Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan
presidentil), sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan.
Meskipun demikian, CPM dan PERT mempunyai tujuan yang sama
dimana analisis yang digunakan adalah sangat mirip yaitu dengan
menggunakan diagram anak panah.
Dapat dikatakan CPM merupakan variasi dari PERT.
Perbedaan pokok antara CPM dan PERT terletak pada penentuan
perkiraan waktunya, dimana PERT menggunakan rumus,sedangkan CPM
menggunakan perhitungan Jalur Kritis (Critical Path).


PERHITUNGAN BEBAN RATA-RATA
DAN MENENTUKAN PROBALITAS
Durasi kegiatan pada PERT dihitung menggunakan tiga petunjuk
yaitu:
Optimistic estimate yaitu waktu terpendek yang mungkin dapat
menyelesaikan kegiatan jika segala sesuatunya berjalan dengan
baik(t
o
)
Most likely estimate yaitu waktu yang paling besar
kemungkinannya atau paling tepat untuk menyelesaikan kegiatan,
biasanya ditentukan oleh ahlinya (t
m
)
Pessimistic estimate yaitu waktu yang paling lama/panjang
untuk menyelesaikan kegiatan dengan asumsi segala sesuatunya
dalm kondisi buruk (t
p
).
Expected duration (durasi efektif) (t
e
) adalah waktu rata-rata
dari ketiga durasi kegiatan yang ada (to, tm, dan tp).
Rumus
t
e
=
t
o
+ 4 t
m
+ t
p
6
GRAFIK BETA DISTRIBUTION

(a)
(m)
(b)
PENGGAMBARAN PERT
Pemberian nomer node tidak penting
Dummy dapat ditiadakan dengan menghubungkan kegiatan
yang bersangkutan dengan sebuah anak panah ber durasi
sama dengan durasi anak panah lainnya yang masuk kedalam
kegiatan terakhir.
Critical path (jalur kritis) ditandai dengan mempertebal garis-
garis node pada critical activities (kegiatan kritis).
CPM
1 2 3
A B
2 2

PERT
MULAI
A B
2 2

CPM
0
1
2
3
A
B D
C
8
5
3
4
8 12
12
8
8
0
0

PERT
START
0
0
A
8
8
B
5
7
C
11
12
D
12
12
FINISH
12
12
8
5
4
4
3
0
0
Formulasi
Konversi beta PERT
Masukkan nilai mean Beta dist. (te)
Sebagai pengganti (d) pada
Network scheduling (CPM)
a = Optimistic duration
m = Most likely duration
b = Pessimistic duration
Nilai mean
Beta dist. (te)
Project
Expected Time
Completion (TE)
0.694
0.694
0.111
0.444
Variance
Aktivitas Kritis
CPM Network Scheduling
Variasi penyelesaian proyek
Bila ada lebih dari 1 lintasan kritis (LK), maka diambil lintasan yang memiliki
Variance terbesar.
Probabilitas penyelesaian proyek
Dimana :

Z = Nilai pada Tabel Normal Distribusi
Td = Target durasi
TE = Project Expected Time Completion
Sd LK = Standard Deviasi Lintasan Kritis
Misal Target penyelesaian 23 hari :
Kurva Probabilitas

You might also like